Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN HASIL PENELITIAN

TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN


PRESTASI MENULIS (BI) DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (IPA)
MURID KELAS II SEMESTER I SEKOLAH DASAR NEGERI 5
PENGADANGAN

Oleh

SUHATNIN
NIM. 813619262

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MATARAM
2010

1
LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN


PRESTASI MENULIS (BI) DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (IPA)
MURID KELAS II SEMESTER I SEKOLAH DASAR NEGERI 5
PENGADANGAN

Nama : SUHATNIN
NIM : 813619262
Program Studi : Sl PGSD
Tempat Mengajar: SDN 5 Pengadangan

Tanggal Pelaksanaan:

No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus


1 Selasa, 8 September 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/I
2 Senin, 16 Sepyember 2010 07.30- 08.10 IPA I/II
3 Selasa, 3 Oktober 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/I
4 Senin, 9 Oktober 2010 07.30- 08.10 IPA II/II

Pengadangan, 13 Desember 2010


Mahasiswa,
Menyetujui
Supervisor

SUHATNIN
NIM. 813619262
Bq. Nilawati Astini, M.Pd
NIP 19750830200512001

2
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-
Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram
2. Bapak Pembimbing Bq. Nilawati Astini, M.Pd
3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 5 Pengadangan
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.

Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari
yang Mahakuasa.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu
proses pembelajaran berikutnya..

Pengadangan, 13 Desember 2010

3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. v
Daftar Lampiran .................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN. ...................................................................... ............... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5
C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6
D. Manfaat .......................................... ...................................................... 7
II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 9
III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... 11
A. Subjek Penelitian..................................................................................... 11
B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11
1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 12
2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 13
3. Tahap Refleksi .................................................................................... 15
4. Analisis Data ..................................................................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 16
A. Siklus Pertama ...................................................................................... 16
B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama..................... 18
C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22
D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24
E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 27
F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 34
A. Simpulan ................................................................................................. 35
B. Saran ........................................................................................................... 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan tugasnya secara profosional, Guru memerlukan wawasan

yang mantap dan utuh tentang kegiatan balajar-mengajar. Seorang Guru harus

mengetahui dan memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses

belajar-mengajar itu terjadi serta langkah-langkah apa yang diperlukan sehingga tugas –

tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

Salah satu wawasan yang perlu dimiliki Guru adalah strategi belajar-mengajar

yaitu garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah digariskan.

Untuk mencpai tujuan tesebut perlu dikembangkan iklim pembelajaran yang kondusif

dan mempersiapkan diri secara optimal. Pengeloalan pembelajaran yang dilakukan

dengan baik tentunya akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dan

berhasilnya akibat penguasaan materi pelajaran oleh siswa (murid).

Jadi, tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya agar

mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Guru harus menguasai strategi atau

berbagai kemampuan mengajar. Salah satu bagian dari pengembangan metode demontrasi

diantaranya adalah mengembangkan diri secara profesional.

Untuk memaksimalkan peran dunia pendidikan dalam membudayakan manusia secara

terprogram, maka pemerintah telah membuat undang-undang tentang sistem pendidikan

5
Nasional yaitu terdapat pada pasal 4 yang menegaskan bahwa pendidikan Nasional

bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan

berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, berkepribadian yang mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan

“pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar pada peserta

didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, warga negara dan umat

manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”

Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh lingkup penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi rendahnya penguasaan materi

pelajaran tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang dilaksanakan setelah proses

pembelajaran. Secara umum, prestasi belajar ini tercermin dari terserapnya materi

pelajaran oleh anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut

biasanya disebut sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai

belajar, sehinggga kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari 70

% jumlahh anak menguasai pelajaran dengan baik.

Jadi, guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus mampu memiliki

kemampuan profesional yang memadai agar mampu mencapai hasil yang lebih dari 70%

seperti yang diutarakan di atas. Dengan demikian, apabila hal tersebut dapat dicapai guru

sangat berarti baik di hadapan siswa (subjek didik) maupun di mata masyarakat, Dalam

rangka mempertahankan hal tersebut guru harus memperhatikan: pengembangan diri

terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan kedalaman wawasan yang

6
digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan, dan Guru harus kaya dengan

inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran yang digunakan sekaligus

sebagai pemertahanan aspek keberhasilan tersebut. Bertumpu pada beberapa hal tersebut

guru sebagai pendidik salah satu aspek yang digunakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran adalah dengan diadakannya penelitian tindakan kelas. Tindakan kelas

sebagai salah satu hal yang membantu dalam usaha meningkatkan kemampuan baik

guru, siswa maupun materi itu sendiri.

Berangkat dari hal-hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah satu

di antaranya adalah kenyataan di lapangan baik dari hasil observasi maupun kegiatan

evaluasi yang dilakukan terhadap 20 siswa/ anak kelas II SDN 5 Pengadangan pada

semester I, tahun pelajaran 2008/2010 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam, hasil yang diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah

diperoleh dari kegiatan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia hanya lima (5) orang

dari 20 siswa yang tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan

hanya tiga orang siswa tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan sisanya rata-rata tingkat

pennguasaan siswa terhadap materi pelajaran di bawah 60.

Dalam rangka meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka diperlukan langkah dalam proses

pembelajaran tersebut, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

sangat penting diperlukan guna pengkajian yang lebih mendalam terhadap sesuatu yang

terjadi di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika

pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat

7
melakukan perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir

dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada jenjang Program

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat

dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut.

<> Bagaimana meningkatkan prestasi menulis mata pelajaran bahasa

Indonesia dan perubahan wujud benda pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode Demonstrasi Murid

kelas II SDN 5 Pengadangan?

2. Pemecahan Masalah

Untuk mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan

pengajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui

penggunaan strategi Demonstrasi dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus

diperhatikan guru dalam mengelola kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. (1)

Persiapan, Pertama kali guru harus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di dalam

proses pembelajaran, setelah mengidentifikasi barulah disusun rencana tindakan yang

sesuai dengan kondisi anak didik. (2) aktivitas pembelajaran, kelompok-kelompok siswa

disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik. kemudian guru

memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata

8
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menyangkut: orientasi kelas dan pelaksanaan

pendekatan Demonstrasi.

Jadi berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian

ini adalah sebagai berikut : melalui penggunaan strategi Demonstrasi dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, kemampuan siswa serta

aktivitasnya akan dapat ditingkatkan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut.

<> Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi oleh murid kelas II

SDN 5 Pengadangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi Demonstrasi.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah

sebagai berikut :

Bagi Siswa :

1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan strategi

Demonstrasi;

2. Meningkatkan keberanian untuk tampil di muka kelas;

3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;

4. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

9
Pengetahuan Alam.

Bagi guru :

1. Dapat membantu guru dalam menerapkan/menggunakann metode demonstrasi.

2. Dapat membantu guru dalam menyusun prosedur pembelajaran Bahasa Indonesia

dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dapat digunakan untuk meningkatkan

pemahaman penguasaan siswa;

3. Dapat membantu guru dalam menyusun topik-topik. pembelajaran Bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar relevan dengan

kebutuhan dan minat siswa, yang menarik, yang memberikan wawasan dan

pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir siswa.

Bagi Sekolah :

1. Akan meningkatkan kualitas lulusan;

2. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan

3. Meningkatkan grade sekolah.

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Guru dalam melaksanakan tugasnya dituntut secara profesional. Keprofesional

guru harus memerlukan wawasan luas, mantap, dan utuh tentang kegiatan proses

pembelajaran. Salah satu diantara teknik (sterategi) yang dimaksud adalah teknik

demonstrasi. Dengan demonstrasi, proses penerimaan murid terhadap proses

pembelajaran akan ebih terkesan secara mendalam; sehingga membentuk pengertian

dedngan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa

yang diperlihatkan guru sealam pembeajaran berlangsung.

Penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu

memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor

untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas; dengan

demonstrasi siswa dapt mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat seperti

bagian tubuh manusia; atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapt menyaksikan

kerjanya sesuatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit.

Bila siswa melakukan sendiri demonnstrasi tersebut, maka ia dapat mengerti juga cara

menggunakannya. Dengan demikian, siswa juga akan mengerti cara-cara penggunaan

sesuatu alat atau perkakas,atau sesuatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan

memperbandingkan cara yang terbaik.

11
Bila dilaksanakan demonstrasi dengan baik dan efektif, maka perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut.

a. guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksionall, agar

dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

b. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik ini sudah

mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.

c. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga dapat memberi

keterangan , kalau siswa bertqanya. Dan

d. Selam demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan

pada siswa untuk smengamati dengan baik dan bertanya.

Penggunaan teknik demonstrasi sangat penting untuk menunjang proses

pembelajaran di kelas. Keuntungan yang diperoleh adalah dengan demonstrasi perhatian

siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajran yang diberikan, kesalahan-kesalahan yang

terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat di atasi melalui pengamatan dan contoh

kongkrit.

Dengan demikian, dapat dikatakan metode demonstrasi adalah metode yang

paling sederhana dibandingkan dengan metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi ini

lebih sesuai untuk membelajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan

atau hal-hal yang bersifat rutin. Jadi, dalam pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun

Ilmu Pengetahuan Alam sangatlah cocok dengan metode ini.

12
BAB III

METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN

Tempat pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan

kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 5 Pengadangan Kecamatan Pengadangan

Kabupaten Lombok Timur, dimulai sejak tanggal 8 September sampai 13 Oktober

2010 dengan jadwal sebagai berikut.

<> Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

dilakukan masing-masing sebagai berikut.

1. Bahasa Indonesia, pada hari selasa, 8 September 2010 untuk siklus I/I

(siklus pertama pada pertemuan pertama).

2. Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 16 September 2010 untuk siklus

I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).

<> Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika dilakukan masing-

masing sebagai berikut.

1. Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 3 Oktober 2010 untuk siklus II/I

(siklus Kedua pada pertemuan pertama).

2. Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 9 Oktober 2010 untuk siklus

II/II (siklus Kedua pertemuan Kedua).

13
B. Deskripsi Perbaikan

Deskripsi perbaikan pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk

meningkatkan aktivitas pemahaman penguasaan materi dan menunjang kreatifitas

berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan alam. Proses

deskripsi pelaksanaan tindakan perbaikan ini melalui dua tahap secara berdaur ulang

(dalam 2 siklus) mulai dari:

2. Tahap perencanaan tindakan,

3. Tahap pelaksanaan tindakan, dan

4. Tahap refleksi. (lihat buku pedoman PKP).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka tindakan yang

dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan sesuai dengan per mata

pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran bahasa Indonesia

- guru harus membuat skenario pembelajaran;

- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

- pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan

contoh yang cukup kepada siswa;

- guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu

14
maupun kelompok. dan

-mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat.

b. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

- guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan

pertanyaan;

- guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

- guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

Tabel 3.1 : Rencana Tindakan Penelitian

TAHAP FOKUS PENELITIAN TINDAKAN PENELITIAN

Persiapan Menyusun rencana  Merumuskan RPP dengan model pembelajaran


tindakan tindakan. berbasis demonstrsi.
 Merumuskan aspek, deskriptor, dan kriteria
pencapaian tujuan pembelajaran materi bahasa
berbasis demonstrasi .
 Menyiapkan alat pengumpul data, baik proses
maupun hasil pembelajaran materi bahasa
berbasis demonstrasi.
 Mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran
melalui pembelajaran berbasis demonstrasi.
 Simulasi pembelajaran melalui pembelajaran
Menyamakan pemahaman berbasis demontsrasi
dan sikap terhadap  Simulasi pemantauan proses dan hasil
masalah dan konsep pembelajaran.
pembelajaran.
Pelaksanaan Melaksanakan tindakan  Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
Tindakan pembelajaran. dengn RPP yang telah disusun.
 Guru melaksanakan penilaian terhdap
proses dan hasil pembelajaran melalui
pembelajaran berbasis demonstrasi
Observasi Melaksanakan  Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses
Tindakan pengamatan terhadap pembelajaran berbasis demonstras, baik yang
pembelajaran materi berupa kegiatan guru maupun siswa.
bahasa Indonesia melalui  Peneliti melakukan pengamatan terhdap
pembelajaran berbasis pelaksanaan penilaian oleh guru, maupun hasil
demonstrasi . belajar siswa.
Refleksi Berdiskusi dengan guru  Menganalisis pelaksanaan tindakan pembelajaran.
Tindakan mitra tentang pelaksanaan  Memaknai hasl pelaksanaan tindakan
tindakan berdasarkan pembelajaran.
hasil pengamatan  Menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan

15
pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap

pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin

dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh

manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan

5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang

dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang

telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Tabel 3.2: Panduan Pelaksanaan Pembelajaran

Keberhasilan
Indikator
Tindakan
No Tindakan Guru Aktivitas Siswa
A B C D
Ya Tdk
4 3 2 1
1. Tahap Identifikasi dan Penentuan Masalah
111 A. Kegiatan Awal
1
Membuka pembelajaran Mengikuti pembukaan
pembelajaran

16
Menerima dan memahami
Menyampaian tujuan
penjelasan tentang tujuan
pembelajaran
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Memfasilitasi Bermain menyusun
pembentukan kelompok potongan gambar untuk
melalui permainan didemonstrasikan yang
demonstras telah siapkan
Memberi penjelasan
tentang model dan Memahami penjelasan
prosedur pembelajaran model demonstras
berbasis demonstrasi
Secara berkelompok
Mengarahkan siswa
mengidentifikasi dan
mengidentifikasi
menentukan permasala-
permasalahan yang
han yang terdapat dalam
terdapat dalam gambar
gambar untuk keperluan
untuk keperluan
demonstrasi.
permainan
2. Tahap Pengumpulan Informasi
B. Kegiatan Inti

Secara berkelompok
mendiskusikan dan
Mengarahkan siswa
mendata pokok-pokok
mendiskusikan dan
informasi (apa, siapa,
mendata pokok-pokok
kapan, di mana,
informasi yang terdapat
mengapa, dan
dalam permainan
bagaimana) yang
terdapat dalam permainan

Mengarahkan siswa
Masing-masing kelompok
melakukan kegiatan
melakukan kegiatan
wawancara dengan siswa
wawancara dengan siswa
dan guru untuk
dan guru untuk
melengkapi jawaban dari
melengkapi jawaban dari
pokok-pokok informasi
pokok-pokok informasi
dalam gambar
dalam gambar
Setiap kelompok
Mengarahkan siswa mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil, kerja, sedangkan
sedangkan kelompok lain kelompok lain memberi
memberi tanggapan tanggapan terhadap hasil
terhadap hasil kerja kerja kelompok tersebut

C. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan unsur- Masing-masing kelompok
unsur dan bagian-bagian merevisi hasil kerja
yang diperagakan. kelompok berdasarkan
masukan dari guru dan
kelompok lain.

17
Siswa merefleksi kegiatan
Memberi penguatan pembelajaran dengan
berupa penghargaan sikap megungkapkan tanggapan
kepada siswa terlibat mereka terhadapan
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran:
pembelajaran serta bagian yang disenangi,
memandu siswa yang mudah dilakukan,
merefleksi kegiatan atau yang sulit dilakukan
pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran, dll.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-

hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan

menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,

(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta

melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

4. Analisis Data

Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1. menganalisis data yang didapatkan mulai dari perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan sampai kepada dilakukannya

siklus demi siklus (sesuai dengan hipotesis)

2. menganalisis data pada tahap tindakan yang dilakukan,

3. mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas sesuai

dengan rencana, dan

4. melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang

telah diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan rencana

18
yang telah ditetapkan.

Tabel 3. 3
Lembar Observasi Aktivitas Guru

Skor
No Aspek yang Dinilai Jumlah (%)
1 2 3 4
1. Prapembelajaran
a. Mempersiapkan siswa untuk
belajar.
b. Melakukan kegiatan apersepsi.
c. Memberikan motivasi kepada
siswa dalam pembelajaran Model
strategi demonstrasi.

2. Kegiatan Inti Pembelajaran


a. Mampu menarik perhatian ke fokus
kegiatan pembelajaran.
b. Mengemukakan kompetensi
pembelajaran.
c. Menguasai materi pembelajaran.
d. Menyampaikan materi dengan
jelas, sesuai dengan kompetensi
pembelajaran.

3. Strategi dan Metode Pembelajaran


a. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang
akan dicapai dan guru menguasai
kelas.
b. Melaksanakan pembelajaran dalam
urutan yang sistematis.
c. Melaksanakan pembelajaran
dengan Model strategi demonstrasi
d. Melaksanakan sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan.

4. Pemanfaatan Media Pembelajaran


a. Menggunakan media secara efektif
dan efisien.
b. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media.
c. Menghasilkan pesan yang baik.
5. Penilaian Proses dan Hasil belajar
a. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi (tujuan)
pembelajaran.

19
b. Memantau kemajuan belajar
selama proses belajar.
6. Penggunaan Bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara
jelas, lantang, dan benar.
7. Penutup
a. Melakukan refleksi/membuat
rangkuman dengan melibatkan
siswa.
b. Melakukan tindak lanjut (arahan,
tugas, kegiatan melibatkan siswa).

Jumlah

Keterangan :

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

4 = sangat baik

Untuk mengetahui prosentase aktivitas guru pada tiap kegiatan sebagai berikut.

P= x 100%

P = jumlah persentase

∑ (x) = jumlah skor perolehan

n = jumlah keseluruhan skor maksimal (76)

Tabel 3. 4
Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Skor
No Aspek yang Dinilai Jumlah (%)
1 2 3 4
1. Memperhatikan penjelasan dari

20
guru
2. Keaktivan dalam mendiskusikan
materi bahasa Indonesia dan
Matematika.
3. Keaktivan dalam diskusi kelas
untuk menyajikan hasil diskusi
kelompoknya maupun dalam
memberikan
komentar/tanggapan terhadap
hasil pekerjaan kelompok lain.
4. Secara individu aktif dalam
mengikuti pembelajaran dengan
mengamati gambar sebagai
obyek dalam pembelajaran.
5. Keaktivan dalam
mempraktikkan menulis teks
berita yang utuh dengan Model
demonstrasi
6. Keaktivan dalam proses
pembelajaran.
7. Keaktivan siswa dalam
memperbaiki hasil diskusi yang
sudah diperbaiki oleh guru
8. Merefleksikan materi pelajaran
(menyimpulkan maupun
kebermaknaan)
Jumlah

Keterangan :
Skor Deskripsi Prosentase Ket.
1. Bila siswa yang aktif dalam kelas 3,13% Kurang
kurang dari 21 siswa
2. Bila siswa yang aktif dalam kelas 6,25% Cukup
antara 16 sampai dengan 20 siswa
3. Bila siswa yang aktif dalam kelas 9,38% Baik
antara 18 sampai dengan 21 siswa
4. Bila siswa yang aktif dalam kelas 12,5% Sangat baik
lebih dari 20 siswa

Aktif artinya siswa memperhatikan, menanggapi, merespon secara positif


aktivitas pembelajaran.

21
P= x 100%

P = jumlah persentase

∑ (x) = jumlah skor perolehan (1-4)

n = jumlah keseluruhan skor maksimal (21)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini akan diuraikan hasil yang diperoleh selama pemberian tindakan, yaitu

difokuskan pada peningkatan penguasaan materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Dalam hal ini, kaitannya dengan tahap perencanaan dan pelaksanaa tindakan

sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Hal ini dapat dilihat pada

pembahasan berikutnya.

A. Siklus Pertama

1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama

Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka tindakan yang

dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan sesuai dengan per mata

pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran bahasa Indonesia

- guru harus membuat skenario pembelajaran;

- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

- pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan

contoh yang cukup kepada siswa;

22
- guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu

maupun kelompok. dan

-mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat.

c. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

- guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan

pertanyaan;

- guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

- guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap

pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin

dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh

manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan

5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang

dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang

23
telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-

hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan

menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan,

(3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta

melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

Hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan

mengadakan wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik

beberapa hal penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran

Matematika adalah sebagai berikut.

a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.

Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini,

seorang guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario

pembelajaran.

4. Analisis Data

Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1. menganalisis data yang didapatkan mulai dari perencanaan tindakan,

24
pelaksanaan tindakan sampai kepada dilakukannya siklus demi siklus

(sesuai dengan hipotesis)

2 menganalisis data pada tahap tindakan yang dilakukan,

3. mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas sesuai dengan

rencana, dan

4. melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah

diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan rencana yang telah

ditetapkan.

B. Pelaksanaan Tindakan Dan Evaluasi Siklus Pertama

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap

pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin

dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh

manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan

5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

25
Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang

dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara

komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode demonstrasi

berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

1. Pelaksanaan Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru harus memberikan

kesempatan kepada masing-masing murid untuk menjawab semua soal yang telah

diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan

penguasaan materi bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan demonstrasi.

Melalui pendekatan demonstrasi tersebut, murid melakukan aktivitas kegiatan di

dalam kelas untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. setelah dibahas

dan dan dijawab semua pertanyaan yang diberikan. lalu, diadakan pemeriksaan dengan

seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa

Indonesia.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel l. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa

Indonesia Sebelum Perbaikan

No Nama Siswa L/P Nilai

26
1 Karwati P 7
2 St. Nurhalizah P 7
3 Adi Haryanto L 8
4 Rijalul Mutaqin L 8
5 Ahmad L 7
6 Fahrus L 6
7 Nurul Hikmah P 7
8 Rita Nurmayanti P 8
9 Rohiyatun Holida P 8
10 Rahmatul Ummah P 5
11 Rinayanti P 7
12 Siti Hadijah P 7
13 Safii Ansari L 5
14 Sahrudin L 7
15 Haerudin L 7
16 Takdir L 6
17 Fahrurozi L 8
18 Samsul Hadi P 7
19 Rajak L 7
20 Sunita P 8
21 Rahmatul Diah P 6
Jumlah 146
Rerata 6.95

2. Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru memberikan kesempatan

kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi

Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi.

Melalui latihan yang diadakan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai

kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


No Nama Siswa L/P Nilai

27
1 Karwati P 7
2 St. Nurhalizah P 7
3 Adi Haryanto L 8
4 Rijalul Mutaqin L 8
5 Ahmad L 9
6 Fahrus L 6
7 Nurul Hikmah P 7
8 Rita Nurmayanti P 8
9 Rohiyatun Holida P 8
10 Rahmatul Ummah P 7
11 Rinayanti P 7
12 Siti Hadijah P 9
13 Safii Ansari L 5
14 Sahrudin L 7
15 Haerudin L 7
16 Takdir L 6
17 Fahrurozi L 8
18 Samsul Hadi P 9
19 Rajak L 7
20 Sunita P 8
21 Rahmatul Diah P 6

Jumlah 154
Rerata 7.33

C. Refleksi Siklus Pertama

1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama

Dari tabel 1 di atas, dapat diperoleh hasil bahwa kemampuan murid

sekolah Dasar Negeri 5 Pengadangan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

dapat dianalisis sebagai berikut. Dari 21 orang murid, yang memperoleh nilai

terbaik antara 90- 80 atau sekitar ( (42,85%) berjumlah sembian orang, sedangkan

yang mendapat nilai 70 atau (30,09%) di antara 21 orang siswa berjumlah delapan

orang siswa, dan yang mendapat nilai 60 berjumlah tiga orang siswa (14,28%),

28
dan terakhir yang mendapat nilai 50 hanya satu orang siswa (4,76). Data ini

diperoleh sebelum tindakan diberikan.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada prosentase berikut.

Grafik Keberhasilan Murid dalam Menjawab Soal Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia

19

18

17

16

15

14

13

12

11

10

2
0 5 6 7 8 9 10

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang

dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

29
2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Dari table 2 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah Dasar

Negeri kelas II SDN 5 Pengadangan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

mendapat nilai bervariasi. Dari 21 murid, murid yang mendapat nilai terbaik (80 - 90)

berjumlah sembilan orang murid, dan yang mendapat nilai baik (70) berjumlah depan

orang siswa, dan ada siswa yang mendapat nilai cukup (60) berjumlah tiga orang siswa.

serta satu orang siswa yang mendapat nilai kurang (50).

Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

Grafik Keberhasilan Murid dalam Menjawab Soal Mata Pelajaran


Ilmu Pengetahuan Alam

21

20

19

18

17

16

15

14

13

12

30
11

10

1
0 5 6 7 8 9 10

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan

sebelum siklus kedua dilakukan.

Setelah gambaran awal kemampuan penguasaan materi mata pelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di

atas diperoleh, pemberian tindakan berupa pemberian tugas mulai dilaksanakan.

Kegiatan pemberian tugas ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang

menggambarkan materi-materi kepada masing-masing siswa. Adapun deskripsi yang

disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini sekaligus

merupakan gambaran kemampuan siswa setelah diberi tindakan.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya setelah

memperoleh masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan

materi pelajaran baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus berikutnya

(berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses perkembangan kemampuan

31
siswa setelah diadakan/pemberian tugas yang menyangkut masalah materi pelajaran

dengan mengacu kepada beberapa masalah yang menjadi suatu catatan adalah sebagai

berikut.

1. menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan

tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.

2. memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan

3. memotivasi siswa dalam menjawab soal.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua

aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih

menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal,

yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa dalam

pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

alam, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang

dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan guru dilaksanakan dengan

sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

D. Siklus Kedua

1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Pada perencanaan siklus kedua ini sama yang dilakukan pada siklus pertama.

namun, ada beberapa masalah pada siklus kedua ini yang ingin dipecahkan. Berdasarkan

rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka tindakan yang dilakukan yang menjadi

permasalahan sesuai dengan per mata pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran bahasa Indonesia

- guru harus membuat skenario pembelajaran;

32
- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

- pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan

contoh yang cukup kepada siswa;

- guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu

maupun kelompok. dan

-mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat.

b. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

i. guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan

pertanyaan;

ii. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

iii. guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap

pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin

dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh

manusia dengan fungsinya;

33
4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan

5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang

dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif

terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang

telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Tahap Refleksi

Hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan mengadakan

wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberapa hal

penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut.

a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.

Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini,

seorang guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat

dalam skenario pembelajaran.

E. Pelaksanaan Tindakan Dan Evaluasi Siklus Kedua

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap

pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

34
1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin

dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh

manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan

5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang

dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara

komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode demonstrasi

berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

1. Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru harus memberikan

kesempatan kepada masing-masing murid untuk menjawab semua soal yang telah

diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran lanjutan tentang kemampuan

penguasaan materi bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan demonstrasi.

Melalui pendekatan demonstrasi tersebut, murid melakukan aktivitas kegiatan di

dalam kelas untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. setelah dibahas

dan dan dijawab semua pertanyaan yang diberikan. lalu, diadakan pemeriksaan dengan

seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa

Indonesia.

35
Jika pada siklus pertama pada pertemuan pertama, anggota peneliti/pelaksana

melakukan penjaringan gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa

Indonesia, maka pada tahap ini kegiatan tersebut tidak dilakukan. Pada tahap ini

pelaksanaan tindakan melakukan, guru membagikan naskah soal hasil jawaban siswa

pada siklus pertama; (3) siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut

berdasarkan masukan dari guru; dan (4) siswa berlatih kembali menjawab soal-soal

tersebut secara kelompok.

Perbaikan hasil tes siswa secara (berdaur ulang), dapat dilihat pada tabel berikut.

Sedangkan, untuk latihan, konsepnya sama dengan kegiatan serupa pada siklus pertama,

yakni latihan dilakukan di dalam kelas (dalam ruangan). Pada kegiatan ini diperoleh data

sebagai berikut.

Tabel 3. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa


Indonesia Sesudah Perbaikan pada Siklus Kedua Pertemuan
Pertama

No Nama Siswa L/P Nilai


1 Karwati P 8
2 St. Nurhalizah P 7
3 Adi Haryanto L 8
4 Rijalul Mutaqin L 8
5 Ahmad L 7
6 Fahrus L 8
7 Nurul Hikmah P 7
8 Rita Nurmayanti P 8
9 Rohiyatun Holida P 8
10 Rahmatul Ummah P 5
11 Rinayanti P 8
12 Siti Hadijah P 7
13 Safii Ansari L 7
14 Sahrudin L 8
15 Haerudin L 7
16 Takdir L 7
17 Fahrurozi L 9

36
18 Samsul Hadi P 7
19 Rajak L 9
20 Sunita P 8
21 Rahmatul Diah P 6
Jumlah 157
Rerata 7.47

2. Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua

Guru pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk

menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

gambaran perkembangan tentang kemampuan penguasaan materi Matematika. Melalui

latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data

mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran


Imu Pengetahuan Alam Sesudah Perbaikan

No Nama Siswa L/P Nilai


1 Karwati P 8
2 St. Nurhalizah P 7
3 Adi Haryanto L 9
4 Rijalul Mutaqin L 9
5 Ahmad L 9
6 Fahrus L 6
7 Nurul Hikmah P 9
8 Rita Nurmayanti P 8
9 Rohiyatun Holida P 8

37
10 Rahmatul Ummah P 8
11 Rinayanti P 7
12 Siti Hadijah P 9
13 Safii Ansari L 8
14 Sahrudin L 7
15 Haerudin L 7
16 Takdir L 8
17 Fahrurozi L 8
18 Samsul Hadi P 9
19 Rajak L 7
20 Sunita P 8
21 Rahmatul Diah P 8
Jumlah 169
Rerata 8.04
F. Refleksi Siklus Kedua

1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Setelah diadakan siklus kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang

telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang

telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil

berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama,

kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika

pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui dua siswa memperoleh skor cukup

(60), delapan siswa mendapat nilai bagus (70), sembilan siswa mendapat nilai sangat

bagus (80), dan satu orang siswa tergolong ke dalam kategori nilai terbaik (90). Maka,

pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan pertama diperoleh data: tinggal satu

siswa yang memperoleh skor kurang (50), hanya satu siswa yang mendapat nilai cukup

(60), Di sini tercatat (11) sebelas siswa mendapat nilai sangat baik (80 -90) atau sekitar

(52,38%), dan sisanya delapan orang siswa mendapat nilai baik (70) atau sekitar

(38,09%). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat

dikatakan bahwa dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia dengan menggunakan

38
teknik diskusi dapat dikatakan berhasil.

2. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Kegiatan pada pertemuan kedua ini merupakan kegiatan penutup untuk siklus

kedua pada pertemuan kedua. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah

diadakan siklus kedua pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang

telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang

telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil

berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama,

kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil.

Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui empat siswa memperoleh skor

kurang baik (50), tujuh siswa mendapat skor cukup (60), lima siswa mendapat nilai bagus

(70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80). Maka, pada kegiatan ini (siklus

kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor

kurang (50), pada siklus ini masih ada dsatu siswa yang nilainya cukup (60), sedangkan

siswa yang mendapat nilai baik (70) tercatat lima orang, dalam hal ini terjadi peningkatan

nilai dan pengurangan kuantitas siswa. Di sini tercatat (15) lima belas orang siswa

mendapat nilai terbaik (80-90). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/

permasalahan di atas dapat dikatan bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dikatakan berhasil.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak

satu kali (dua siklus), kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap

materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan

pendekatan /metode pemberian tugas tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik)

39
tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang

memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, kemampuan

dalam penguasaan materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa

yang memperoleh skor rerata 10 – 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya,

siswa sudah menguasai materi dengan baik

Eksposisi ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini ditandai

dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki

kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara

itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi

sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis tidak diperlukan

siklus berikutnya.

40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari hasil analisis pembahasan masalah. Dalam penelitian ini dapat ditarik

suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode demonstrasi pada materi pembelajaran bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka untuk

meningkatkan kemampuan penguasaan dan pemahaman siswa dengan

beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah: (a) persiapan, (b)

aktivitas belajar mengajar, dan (c) tahap pelaksanaan tindakan.

2. Setelah siswa diberi tindakan sebanyak satu kali (dua siklus), secara

berdaur ulang kemampuannya menguasai maupun pemahamannya

terhadap materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Uilmu

Pengetahuan Alam sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%.

Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang

memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%).

Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong sangat baik.

Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa yang memperoleh skor rerata

10 – 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah

menguasai materi dengan baik

41
2. Kesimpulan ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai

dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa

yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat

baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh

ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70%

yaitu 90,47%.

2. Saran-saran

1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera

disosialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan bagaimana

memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya adalah dengan metode

pemberian tugas.

2. Guru-guru Sekolah Dasar harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian tindakan

semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam upaya

peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan

kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.

42
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud


_______. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Depdikbud
Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Pendidikan Matematika. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta : Gunung
Jati
N.K., Roetiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta
Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam
KBK. Malang : Universitas Malang
Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti
Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka
---------------- ---- . 2005 Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Universitas Terbuka

43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester: 2/II
Waktu : 4 x 30 menit (4 jam pelajaran: 2 kali Pertemuan)
Tema : Kegemaran

A. Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam


diskusi dan bermain drama.

B. Kompetensi Dasar: Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat.

C. Indikator:
 Mendeskripsikan watak tokoh drama.
 Menulis deskripsi watak tokoh darma yang akan diperankan.
 Memerankan tokoh drama sesuai wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat.

D. Hasil Belajar:
 Deskripsi watak tokoh drama.
 Pementasan drama satu babak.

E. Metode Pembelajaran:
 Demonstrasi
 Pemodelan
 Diskusi
 Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran:
PERTEMUAN PERTAMA (2 JAM PELAJARAN)
N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit
a. Guru melakukan apersepsi tentang materi 3 menit
pembelajaran.
- Apakah anak-anak masih ingat kalimat-
kalimat dialog padanankah drama yang
kalian buat minggu lalu?
- Coba diulangi dialog yang paling kalian
ingat?

44
b. Guru menginformasikan materi 1 menit
pembelajaran.
- Pada pembelajaran kali ini, kita akan
berdemonstrasi mendramakan naskah
yang sudah dibuat minggu sebelumnya.
c. Guru menginformasikan tujuan 1 menit
pembelajaran.
- Melalui pembelajaran ini, kalian
diharapkan dapat: (a) mendeskripsikan
watak tokoh drama, (b) menulis
deskripsi watak tokoh darma yang akan
diperankan, dan (c) memerankan tokoh
drama sesuai wataknya dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat.
3 Kegiatan Inti 42 menit
a. Guru mengondisikan siswa siap mengikuti Klasikal 1 menit
pembelajaran.
b. Siswa mendeskripsikan watak tokoh drama: Kelompok 10 menit
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
(sesuai kelompok minggu sebelumnya).
- Kelompok siswa menelaah kembali naskah Kelompok
drama yang telah dibuat (termasuk cerita
legenda dan sinopsisnya).
- Kelompok siswa mendiskusikan dan
mendeskripsikan tokoh-tokoh drama yang
telah dibuat beserta wataknya (secara
lisan).
- Kelompok siswa menyampaikan hasil Kelompok
pekerjaannya di depan kelompoknya.
- Siswa anggota kelompok menanggapi. Kelompok
- Siswa memperoleh penguatan dari guru. Kelompok
- Siswa menanyakan hal-hal yang belum Individual
dipahami.
c. Siswa menulis deskripsi watak tokoh darma Kelompok 11 menit
yang akan diperankan:
- Kelompok siswa menuliskan tokoh-tokoh Kelompok
drama beserta wataknya yang telah
dideskripsikan tersebut dengan
menggunakan LKS yang disiapkan.
- Masing-masing kelompok siswa Kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya.
- Siswa dari kelompok lain menanggapi.
- Siswa mendapat penguatan dari guru dan Kelompok
teman lainnya.
d. Siswa memerankan tokoh drama sesuai Kelompok 20 menit
wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

45
yang tepat:
- Kelompok siswa (ketua kelompok/calon Kelompok
sutradara) melakukan pemilihan pemain
sesuai dengan tokoh dan wataknya pada
drama yang telah dibuat.
- Kelompok siswa berlatih memerankan Kelompok
tokoh drama.
- Kelompok siswa berlatih mementaskan Kelompok
drama.
- Latihan dilanjutkan di luar kelas Kelompok
(dilanjutkan di rumah)
- Siswa mendapat penguatan dari guru. Kelompok
4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit
a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal 2 menit
pembelajaran hari itu.
b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Individual 6 menit
terhadap pembelajaran hari itu.
c. Guru menugaskan siswa melanjutkan latihan Klasikal 2 menit
pementasan dramanya di rumah dan akan
dipentaskan pada pertemuan berikutnya,
sebagai tindak lanjut pembelajaran.
d. Guru menutup pembelajaran.

PERTEMUAN KEDUA (2 JAM PELAJARAN)


N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit
a. Guru melakukan apersepsi tentang materi 3 menit
pembelajaran.
b. Guru menginformasikan materi 1 menit
pembelajaran.
c. Guru menginformasikan tujuan 1 menit
pembelajaran.
3 Kegiatan Inti 42 menit
a. Guru mengondisikan siswa siap mengikuti Klasikal 1 menit
pembelajaran (mementaskan dramanya).
b. Siswa memerankan tokoh drama sesuai Kelompok 41 menit
wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat:
- Kelompok siswa secara bergantian Kelompok

46
mementaskan dramanya.
- Kelompok siswa lain memberikan Kelompok
penilaian terhadap pementasan kelompok
tersebut (dengan rubrik yang telah
disiapkan).
- Setelah pementasan selesai guru bersama Kelompok
siswa memberikan komentar terhadap
pementasan.
- Guru bersama siswa mengalkulasi hasil Kelompok
penilaian dan menentukan kelompok
pementas terbaik
- Kelompok dengan pementasan terbaik Kelompok
ditampilkan sekali lagi.
- Guru bersama kelompok siswa lain Kelompok
memberi komentar.
- Kelompok dengan pementas terbaik Kelompok
mendapat hadiah dari guru atau teman lain.
- Siswa mendapat penguatan dari guru. Klasikal

4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit


a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal 2 menit
pembelajaran hari itu.
b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Individual 6 menit
terhadap pembelajaran hari itu.
c. Guru menugaskan siswa terus berlatih Klasikal 2 menit
pementasan drama untuk perayaan sekolah,
lomba, dll., sebagai tindak lanjut
pembelajaran.
d. Guru menutup pembelajaran.

G. Penilaian (Terlampir)
- Jenis tes : tertulis
- Bentuk tes : subyektif
- Alat penilaian : Tugas (LKS) dan rubrik penilaian pementasan.
- Prosedur penilaian:
Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung
Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian pementasan

H. Media dan Sumber Belajar


1. Media : Penggalan naskah drama satu
babak, deskripsi tokoh dan wataknya, LKS, dan buku
kumpulan cerita legenda
2. Sumber Belajar :

47
a. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas
b. Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia Kelas IV A. Jakarta:
Erlangga
c. Puspadi, A. Tanpa tahun. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Solo:
Bintang Pustaka Abadi
d. Sigar, E. 2001. Buku Pintar Mendongeng. Jakarta: Pustaka Delapratasa

Pengadangan, 13 November 2010


Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN


NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui
Kepala SDN 5 Pengadangan

Akmal Haddan
NIM.195704211978031015

48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jenjang : Sekolah Dasar dan MI


Kelas / Semester : II/I
Waktu : 12 jam pelajaran/4 kali pertemuan (@ 2 x 35 menit)
Tema : Kehidupan sehari-hari

A. Standar Kompetensi:
1. Bahasa Indonesia: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara
tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita, dan surat.
2. IPA/Sains: Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya.
B. Kompetensi Dasar:
1. Bahasa Indonesia: Melengkapi percakapan yang belum selesai dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (tanda baca, titik dua, dan tanda petik).
2. IPA/Sains: Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan fungsinya.
C. Indikator:
1.1 Bahasa Indonesia:
1.1.1 Membaca kalimat percakapan pada cerita dengan intonasi yang tepat.
1.1.2 Menyusun percakapan berdasarkan kalimat percakapan pada cerita dengan
memperhatikan penggunaan tanda baca titik dua (:) dan tanda petik (“...”).
1.1.3 Melakukan percakapan secara berpasangan dari kalimat percakapan yang
telah selesai disusun.
2.1 IPA/Sains:
2.1.1 Mengidentifikasi struktur akar tumbuhan.
2.1.2 Menjelaskan hubungan struktur akar tumbuhan dengan batang tumbuhan.
2.1.3 Menjelaskan fungsi akar tumbuhan.
D. Hasil Belajar:
1.1 Teks percakapan.
2.1 Hasil penjumlahan dan pengurangan uang.
3.1 Jenis-jenis sumber daya alam.
4.1 Struktur dan fungsi akar tumbuhan.
E. Media dan Literatur:
a. Media:
 Aula/panggung.
 Uang rupiah.
 Beberapa jenis tumbuhan lengkap dengan akarnya (bisa diganti poster
anatomi tumbuhan).
 Poster aktivitas kegiatan pasar (kepingan CD tentang aktivitas
pasar/perdagangan), VCD, dan perangkatnya.

b. Literatur (buku lain dari pengarang yang sama untuk mendukung


penggunaan buku inti) dan buku penunjang lainnya:

49
 Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Membongkar Penadah
Berlian. Jakarta: Zikrul Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Hilangnya Anak
Jalanan. Jakarta: Zikrul Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Nenek Misterius.
Jakarta: Zikrul Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Matador Aspal.
Jakarta: Zikrul Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Wayang-wayang Kardus.
Jakarta: Branda Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Kepak Sayap Merpati.
Jakarta: Branda Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Memburu Katak Pohon.
Jakarta: Branda Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Jejak-jejak UFO. Jakarta:
Branda Hikmah
 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Semut-semut Kecil.
Jakarta: Branda Hikmah
 Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Jakarta: Tiga Serangkai
 Tim Bina Karya Guru. 2007. Sains untuk SD Kelas V A. Jakarta: Erlangga
 Tim Bina Karya Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas V A.
Jakarta: Erlangga
F. Metode Pembelajaran:
 Demonstrasi
 Pemodelan
 Tanya jawab
 Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA (Fokus Bahasa Indonesia)
N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
c. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar.
d. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit
b. Guru memperkenalkan buku inti kepada
siswa (menunjukkan bagian yang paling
menarik, membacakan beberapa fragmen
yang juga paling menarik).
c. Guru melakukan apersepsi tentang materi
pembelajaran terkait buku inti.
b. Guru menginformasikan materi
pembelajaran.
c. Guru menginformasikan tujuan

50
pembelajaran.
3 Kegiatan Inti 45 menit
e. Guru mengondisikan siswa siap Klasikal 1 menit
mendengarkan pembacaan cerita.
f. Siswa membaca kalimat percakapan pada Kelompok 15 menit
cerita dengan intonasi yang tepat:
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok
- Siswa mendengarkan pembacaan cerita Kelompok
dengan seksama.
- Siswa berinteraksi dengan guru di sela-sela Individual
pembacaan cerita.
- Siswa mengerjakan tugas yang diberikan Kelompok
guru melalui LKS yang disiapkan.
- Siswa dan guru membahas hasil karya Klasikal
siswa.
- Siswa memperoleh penguatan dari guru. Kelompok
- Siswa menanyakan hal-hal yang belum Individual
dipahami berkaitan dengan intonasi
pembacaan yang benar.

g. Siswa menyusun percakapan berdasarkan Kelompok 15 menit


kalimat percakapan pada cerita dengan
memperhatikan penggunaan tanda baca titik
dua (:) dan tanda petik (“...”).
- Siswa masih dalam kelompok semula. Kelompok
- Siswa menyusun kalimat percakapan Kelompok
berdasarkan cerita bersama teman
sekelompoknya
- Siswa mendapat penguatan dari guru dan Kelompok
teman lainnya.
h. Siswa melakukan percakapan secara
berpasangan dari kalimat percakapan yang Kelompok 14 menit
telah selesai disusun.
- Kelompok siswa bergantian tampil
melakukan percakapan di depan kelas. Kelompok
- Siswa mendapat penguatan dari guru.
Kelompok
4 Kegiatan Akhir Klasikal 12 menit
e. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal
pembelajaran hari itu.
f. Guru mengadakan evaluasi. Individual
g. Guru dan siswa mengadakan refleksi Klasikal
terhadap pembelajaran hari itu.
h. Guru menugaskan siswa membuat kalimat Individual
percakapan berdasarkan kalimat percakapan
orang tua di rumah sebagai tindak lanjut

51
pembelajaran (dikerjakan di buku PR).
i. Guru menutup pembelajaran.

PERTEMUAN KEEMPAT (Fokus IPA/Sains)


N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar.
b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit
a. Guru kembali membacakan beberapa
fragmen buku inti yang akan menjadi sumber
pembelajaran (cerita bagian 2, hal. 45, 47,
48).
b. Guru melakukan apersepsi tentang materi
pembelajaran terkait buku inti.
c. Guru menginformasikan materi
pembelajaran.
d. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran.
3 Kegiatan Inti 47 menit
a. Guru mengondisikan siswa siap belajar. Klasikal 1 menit
b. Siswa mengamati struktur anatomi tumbuhan Kelompok 10 menit
yang ditunjukkan guru (tumbuhan
sesungguhnya atau poster anatomi
tumbuhan)
c. Siswa mengidentifikasi struktur akar Kelompok 15 menit
tumbuhan:
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok
- Siswa membaca kembali fragmen cerita Kelompok
yang telah disiapkan dengan seksama.
- Siswa menulis bagian cerita yang Kelompok
menyebutkan struktur tumbuhan bambu
(mengerjakan tugas yang diberikan guru
melalui LKS yang disiapkan).
- Siswa dan guru membahas hasil karya Klasikal
siswa.
- Siswa memperoleh penguatan dari guru. Kelompok

d. Siswa menjelaskan hubungan struktur akar Kelompok 21 menit


tumbuhan dengan batang tumbuhan termasuk
fungsi akar tumbuhan:
- Siswa masih dalam kelompok semula. Kelompok
- Siswa menuliskan hubungan struktur akar Kelompok

52
bambu dengan batangnya, termasuk fungsi
akar bambu (pada LKS yang telah
disiapkan).
- Wakil kelompok siswa menyampaikan Kelompok
hasil pekerjaannya di depan kelas.
- Siswa/kelompok lain memberi tanggapan. Kelompok
- Siswa mendapat penguatan dari guru dan Kelompok
teman lainnya.
4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit
a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal
pembelajaran hari itu.
b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Klasikal
terhadap pembelajaran hari itu. Klasikal
c Guru menutup pembelajaran.

H. Evaluasi (terlampir)
 Jenis tes : tertulis
 Bentuk tes : subyektif
 Alat penilaian : rubrik dan tugas (LKS) atau hasil kerja siswa.
 Prosedur penilaian :
o Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung
o Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian proses

Pengadangan, 13 November 2010


Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN


NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui
Kepala SDN 5 Pengadangan

Akmal Haddan
NIM. 195704211978031015

53
FORMAT OBSERVASI

Hari/Tanggal : Selasa, 13 November 2010 Kelas : II


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Siklus : II

NO
PENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru
- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif
memperhatikan penjelasan guru
- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4 Komentar Siswa
- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan hasil yang
kami peroleh.
5 Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 %
yang dicapai dari 19 orang murid.

Pengadangan, 13 November 2010


Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN


NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui
Kepala SDN 3 Pengadangan

Akmal Haddan
NIM. 195704211978031015

54
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUHATNIN
NIM : 813619262
UPBJJ –UT : Mataram
Menyatakan bahwa:
Nama : ( Jamri, A.Ma.Pd)
NIP : 1196512311986051108
Tempat Tugas : SDN 5 Pengadangan
Guru Keas :V
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah IDIK 4501 Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP)
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Pengadangan, 13 November 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN


NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui
Kepala SDN 5 Pengadangan

Akmal Haddan

55
NIM. 195704211978031015

56
57

Anda mungkin juga menyukai