6.1 Pendahuluan
Unconfined Compression Test (UCS) / Kuat tekan bebas adalah pengujian kuat
tekan pada suatu jenis tanah lempung/lanau untuk mendapatkan besarnya tekanan
axial (Kg/cm2 atau kN/m2). dan juga untuk mendapatan klasifikasi tanah
berdasarkan pada keteguhan atau konsistensi tanah pada sampel uji. Tiap material
apabila dikenai beban maka akan mengalami perubahan bentuk (deformasi). Gaya
atau tekanan per satuan luas disebut stress, ( ). Selain stress, perubahan bentuk
dalam hal ini perubahan dalam panjang, (∆l) dibanding dengan panjang semula, (l)
disebut strain, (ε). Untuk tingkat tegangan yang lemah plot antara stress vs strain
akan membentuk suatu garis lurus seperti yang terjadi pada material logam yang
merupakan jenis material linear elastis. Perpindahan gaya regangan dari sampel
batuan baik aksial (∆l) maupun lateral (∆D) selama pengujian dapat diukur dengan
menggunakan dial gauge secara manual yang membutuhkan ketelitian tinggi atau
bisa juga dengan electric strain gauge yang hasilnya akan tercatat secara otomatis
secara komputerisasi dan lebih praktis. Dari hasil pengujian kuat tekan, dapat
digambarkan kurva tegangan-regangan (stress-strain) untuk tiap sampel batu,
kemudian dari kurva ini dapat ditentukan sifat mekanik batuan. Sebenarnya dari
UCS test tidak hanya nilai UCS yang bisa kita dapat tetapi nilai nilai seperti batas
elastik,modulus Young dan Poison Ratio juga dapat kita tentukan dari hasil plot ke
kurva tegangan-regangan.
𝑉0 = 𝐿0 × 𝐴0
dimana :
Panjang menjadi 𝐿, isi menjadi 𝑉, dan luas menjadi 𝐴. Persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut:
𝐿 = 𝐿0 − ∆𝐿 dan 𝑉 = 𝑉0 − ∆𝑉 (𝐿 dan 𝑉 diukur selama percobaan)
Gambar 6.2 Perubahan yang terjadi pada sampel selama percobaan berlangsung.
Tabel 6.1 Daftar Konsistensi.
Diketahui :
∆𝐿 = Pemendekan tinggi benda uji
𝐿𝑜 = Tinggi benda uji semula (cm)
Penyelesaian :
∆𝐿
𝜀 2 = 𝐿𝑜 × 100%
0,05
= 6,685 × 100%
= 0,748%
Correction
1−𝜀
Correction = 100
Diketahui :
𝜀 = Regangan ( 𝜀 )
1−𝜀
Correction2 = 100
1−0,748
= 100
= 0,993
Correction Area
𝐴𝑜
A= 𝜀
1−( )
100
Diketahui :
A = Correction Area
Ao = Luas penampang mula mula
Penyelesaian :
𝐴𝑜
A2 = 𝜀
1−( )
100
9,8979
= 0,993
= 9,972
Tekanan Total
P=F×K
Diketahui :
F = Gaya yang bekerja
K = Kalibrasi
Penyelesaian :
P2 = F × K
= 6,00 × 0,134113
= 0,805 kg
Tekanan axial yang bekerja benda uji pada setiap pembebanan
𝑃
𝜎=𝐴
Diketahui :
P = Tekanan total (kg )
A = Luas penampang tanah ( cm2 )
Penyelesaian:
𝑃
𝜎2 = 𝐴
0,805
= 9,8979
=0,081 kg/cm2
Regangan Vs Tegangan
0.500 Qu = 0,447 kg /cm2
0.450
Tegangan (Kg / cm2) 0.400
0.350
0.300
0.250
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000
Regangan (%)
6.5 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Besarnya tekanan bebas axial yang diperlukan untuk menentukan suatu
silinder tanah sampai pecah atau besarnya tekanan yang memberikan
perpendekan 20% tanah tidak pecah, didapat qu = 0,447 kg /cm2 dari puncak
tekanan maksimum pada regangan sebesar 13,463%,Tegangan yang
diperoleh sebesar 0,447 kg/cm2
2. Dalam menentukan tekan bebas tanah kohesif maka percobaan tekan bebas
dapatdilakukan pada tanah asli atau contoh tanah buatan
3. Semakin besar tekanan maka semakin besar pula regangan yang dialami.
4. Berdasarkan Daftar Tabel Konsistensi maka sampel yang diuji termasuk
dalam konsistensi Lunak.
6.7 Saran
Adapun saran yang bisa diberikan pada percobaan ini adalah :
1. Praktikum harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan mengikuti
petunjuk-petunjuk yang ada.
2. Pada saat meperhatikan Dial baca diharapkan dengan benar supaya dapat
mendapatkan hasil yang akurat.
3. Diharapkan dalam mencatat data – data pengamatan, hendaknya dilakukan
dengan teliti agar mengurangi resiko ksesalahan.
4. Dalam membaca dial waktu diharapkan dengan tepat waktu supaya
menghindari resiko kesalahan.