Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH

UJI TEKAN BEBAS

Di Laboratorium Mekanika Tanah JTS FT UM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengujian Mekanika Tanah


yang dibina oleh Bapak Mohammad Musthofa Al Ansyorie, Spd., MPd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

Affan Hakim (220523604361)

Akmal Sain Anwara (220523606020)

Alifa Eriska Maharani (220523600837)

Amelia khoirunissa (220523608390)

Arya Renata Yusida Putra (220523605698)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

S1 Teknik Sipil

Maret 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pengujian yang berjudul
“Laporan Pengujian Batas Plastis” tepat pada waktunya. Pengujian Mekanika
Tanah merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Departemen
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Tujuan kami Menyusun
laporan ini sebagai pelengkap pengujian yang telah dilaksanakan.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mohammad


Musthofa Al Ansyorie selaku dosen yang telah memberikan tugas sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat sayang sebutkan, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas laporan ini dengan baik dan benar.

Kemudian kami menyadari bahwa tugas yang kami susun masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, baik dari materi ataupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Malang, Maret 2023


KUAT TEKAN BEBAS

(UNCONFINED COMPRESSION TEST) AASHTO T208-70

A. MAKSUD

Metoda ini mencakup penentuan kekuatan tekan bebas tanah kohesif pada
kondisi tanah asli (undisturbed) maupun tanah yang dipadatkan/dibuat
(remoulded).

B. PERALATAN
1. Mesin penekan
2. Tabung penub dan tabung belah
- Tabung belah
- Tabung penuli
3. Alat pengeluar contoh
4. Dial deformasi
5. Janka sorong
6. Stop watch
7. Oven
8. Timbangan
9. Pisau

C. BENDA UJI

1. Ukuran benda uji:


Benda uji yang digunakan mempunyai diameter minimum 1,3 in (3,3 mm),
apabila ukuran maksimum partikel benda uji lebih kecil dari 1/10 diameter
benda uji. Untuk benda uji yang berdiameter minimal 2,8 in (71 mm) atau
lebib, digunakan apabila ukuran partikel maksimum lebib kecil dari 1/6
diameter benda uji. Tinggi contoh dibuat 2 atau 3 kali diameternya.

2. Benda uji asli


2.1. Untuk menjamin keaslian benda uji keluarkan benda uji dari tabung
contoh asli, potong bagian contoh yang terdapat pada tepi tabung contoh
asli sepanjang 2 cm.
Dorong benda uji pada tabung contoh asli, sampai masuk seluruhnya ke
dalam tabung yang akan d:uji. Ratakan kedua ujung permukaan benda uji
dengan pisau.
2.2. Ambil benda uji dari tabung contoh asli dengan memasang tabung yang
sesuai ukuran benda uji yang digunakan tepat di tengah-tengah.
2.3. Kekuatan benda uji yang sudah tercetak dalam tabung dengan alat
pengeluar contoh, tentukan berat benda uji tersebut.

3. Benda uji buatan


3.1. Siapkan tabung belah yang sudah diberi pelumas bagian dalamnya
dengan ukuran sesuai pada langkah 1.
3.2. Siapkan benda uji dan contoh tanda tanah asli atau dari contoh tanah
terganggu. Untuk benda uji dari contoh tanah asli, remas-remas dengan
jari tangan hingga mendapatkan berat isi seragam.
Masukkan sedikit demi sedikit ke dalam tabung belah dan padatkan.
Pengisian terus dilakukan sampai memenuhi isi tabung. Usahakan dalam
memadatk&n benda uji tersebut menghasilkan tingkat kepadatan yang
sama.
3.3. Keluarkan Denda uji tersebut, tentukan beratnya.

D. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Tempatkan benda uji pada mesin penekat tepat di tengah-tengah piat bagian
bawah. Turunkan plat bagian atas sampai menyentuh permukaan benda uji.
2. Putar dial beban maupun dial deformasi pada posisi nol.
3. Lakukan penekanan dengan nilai regangan 1/2 ~ 2 % per menit dan catat
nilai beban & deformasi yang terjadi setiap 30 detik.
4. Penekanan terus dilakukan hingga sudah tidak ada penambahan beban pada
penambahan regangan, atau hingga tercapainya regangan 20 %.
5. Tentukan kadar air benda uji tersebut.
6. Gambarkan pola keruntuhan yang terjadi pada benda uji tersebut, dan ukur
sudut kemiringan keruntuhannya.

E. DASAR TEORI DAN PERHITUNGAN


Uji kuat tekan bebas adalah nilai tegangan aksial pada kekuatan maksimum
yang dapat ditopang oleh suatu benda sebelum mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh gaya tekan. Uji kuat tekan bebas juga salah satu cara untuk
mengetahui geser tanah. Kemudian memiliki tujuan untuk menentukan
kekuatan tekan bebas suatu jenis tanah yang bersifat kohesif, baik dalam
keadaan asli, buatan, maupun tanah yang telah dipadatkan.
1. Hitung nilai regangan axial selama beban diberikan, sebagai berikut:
∆𝐿
𝜀=
𝐿Ο
dimana :
𝜀 = regangan aksial
∆ = perbedaan tinggi benda uji
Lo = tinggi benda uji semula
2. Hitung luas permukaan benda uji hasil koreksi, selama beban diberikan, sebagai
berikut:
𝐴𝛰
𝐴=
1− 𝜀
dimana :
AO = luas permukaan tinggi benda uji
𝜀 = regangan aksial
3. Tentukan tegangan yang terjadi yang merupakan beban per satuan luas, sebagai
berikut:
𝑃
𝜎∁ =
𝐴
dimana :
𝜎∁ = tegangan pe~satuan luas
P = beban yang diberikan
A = luas permukaan benda uji terkoreksi
4. Buat grafik hubungan antara tegangan pada skala ordinat dengan regangan
pada
skala absis. Tentukan dari grafik tersebut nilai tegangan yang maksimum atau
nilai tegangan pada regan 20%. Nilai tersebut merupakan nilai kekuatan tckan
bebas
(Unconfined Compression Strength) benda uji.

F. LAPORAN
1. Hasil dilaporkan pada formulir yang tersedia sebagai berikut:
- Nilai kekuatan tekan bebas
- Jenis benda uji: -
- Asli
- Dipadatkan, remouided
- Perbandingan tinggi dan diameter benda uji
- Deskripsi visual jenis tanah, simbal dsb
- Berat isi semula, kadar air dan derajat kejenuhan
- Nilai rata-rata % regangan untuk mencapai keruntuhan

G. PERAWATAN
1. Bila engkol pemutar tidak bias diputar dengan lancer, buka box bagian
gigi-gigi penggerak lalu tambahkan stempet secukupnya.
2. Mur penjepit plat penekan atas harus selalu dalam keadaan kencang untuk
mencegah rusaknya drat akibat aus.
3. Untuk mesin penekan elektrik, periksa bagian dalamnya secara berkala,
periksa dudukan motor, kencangkan baut-baut penjepitnya untuk
mengurangi geteran mesin.
- Tambahkan oli pelumas pada speed reducer melalui lubang pengisian
oli.
- Ganti sabuk/ban pemutar bila sudah aus/slip
- Bila terjadi kebocoran arus listrik,periksa kabel arde/ground atau
balikkan kedudukan steker input.

H. DATA HASIL PENGUJIAN


1)

Dial Deform Deformation Regangan Dial Load Load P Luas Terkoreksi σ = P/A'
Catatan
(Div) (Cm) ɛ = ∆L/L*100 % (Div) (Kg) 2
A' (Cm ) (Kgm )
2

0 0.000 0.000 0.000 0.000 8.556 0.000


50 0.050 0.781 3.000 1.515 8.624 0.176
100 0.100 1.563 6.000 3.030 8.692 0.349
150 0.150 2.344 6.500 3.283 8.762 0.375 E=
200 0.200 3.125 7.000 3.535 8.832 0.400 22.49
250 0.250 3.906 7.100 3.586 8.904 0.403
300 0.300 4.688 7.100 3.586 8.977 0.399
350 0.350 5.469 7.100 3.586 9.051 0.396 qu
2)
Dial Deform Deformation Regangan Dial Load Load P Luas Terkoreksi σ = P/A'
Catatan
(Div) (Cm) ɛ = ∆L/L*100 % (Div) (Kg) A' (Cm2) (Kgm2)

0 0.00 0.00 0.00 0.000 8.556 0.000


50 0.05 0.74 1.80 0.909 8.620 0.105
100 0.10 1.48 2.90 1.465 8.685 0.169
150 0.15 2.22 3.00 1.515 8.751 0.173 E=
200 0.20 2.96 4.10 2.071 8.818 0.235 14.24
250 0.25 3.70 5.00 2.525 8.886 0.284
300 0.30 4.44 5.40 2.727 8.954 0.305
350 0.35 5.19 6.00 3.030 9.024 0.336
400 0.40 5.93 6.10 3.081 9.095 0.339 qu
450 0.45 6.67 6.00 3.030 9.168 0.331
500 0.50 7.41 6.00 3.030 9.241 0.328
550 0.55 8.15 6.00 3.030 9.315 0.325
3)
Dial Deform Deformation Regangan Dial Load Load P Luas Terkoreksi σ = P/A'
Catatan
(Div) (Cm) ɛ = ∆L/L*100 % (Div) (Kg) A' (Cm2) (Kgm2)

0 0.00 0.00 0.00 0.000 8.556 0.000


50 0.05 0.74 1.00 0.505 8.620 0.059
100 0.10 1.48 1.70 0.859 8.685 0.099
150 0.15 2.22 2.00 1.010 8.751 0.115 E=
200 0.20 2.96 2.50 1.263 8.818 0.143 7.91
250 0.25 3.70 3.00 1.515 8.886 0.171
300 0.30 4.44 3.20 1.616 8.954 0.180
350 0.35 5.19 3.50 1.768 9.024 0.196
400 0.40 5.93 4.00 2.020 9.095 0.222
450 0.45 6.67 4.00 2.020 9.168 0.220
500 0.50 7.41 4.10 2.071 9.241 0.224
550 0.55 8.15 4.20 2.121 9.315 0.228
600 0.60 8.89 4.90 2.475 9.391 0.263
650 0.65 9.63 5.00 2.525 9.468 0.267
700 0.70 10.37 5.00 2.525 9.546 0.264
750 0.75 11.11 5.00 2.525 9.626 0.262
800 0.80 11.85 5.00 2.525 9.707 0.260 qu

I. KESIMPULAN
Dari grafik dan data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar
tegangan yang dihasilkan maka akan semakin besar pula regangan yang timbul ,
dari grafik diatas terlihat tegangan puncak terjadi pada 0.396 dan regangan pada
angka 5.469.

J. DOKUMENTASI PENGUJIAN
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Menyiapkan alat dan bahan

2 Membuat adonan dengan


mengaduk dan menyemprot air
sedikit demi sedikit dengan spray

3 Kemudian masukkan adonan ke


dalam cetakan hingga penuh dan
padat
4 Bahan sudah siap untuk
dikeluarkan dari cetakan

5 Kemudian ukur hasil pengujian


dengan jangka sorong

6 Dan ukur tinggi hasil uji dengan


penggaris
7 Bahan siap di oven dengan
membagi
Bahan siap di oven dengan
membagi 3 bagian sehingga
mendapatkan 9 cawan dan
dimasukkan ke dalam oven

8 Hasil uji ditimbang setelah di oven

Anda mungkin juga menyukai