Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN


UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Sumatera, Ulak Karang Padang -Telp.0751-41377, 0751-7051678 EXT.317

PENGUJIUA GESER LANSUNG (DIRECT SHEAR)


Standar Acuan : SNI 3420 -2016

Tujuan :

Mencari harga-harga parameter tanah c (kohesi) dan (sudut geser dalam) dengan mempelajari kekuatan tanah
terhadap geser.

Dasar Teori :

Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut per satuan luas terhadap keruntuhan atau
pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah yang dimaksud.
Uji geser langsung merupakan pengujian yang sederhana dan langsung. Pengujian dilakukan dengan menempatkan
contoh tanah ke dalam kotak geser. Kotak ini terbelah, dengan setengah bagian yang bawah merupakan bagian yang tetap
dan bagian atas mudah bertranslasi. Kotak ini tersedia dalam beberapa ukuran, tetapi biasanya mempunyai diameter 6,4
cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm. Contoh tanah secara hati-hati diletakkan di dalam kotak, sebuah blok pembebanan,
termasuk batu-batu berpori bergigi untuk drainase yang cepat, diletakkan di atas contoh tanah. Kemudian suatu beban
normal Pv dikerjakan. Kedua bagian kotak ini akan menjadi sedikit terpisah dan blok pembebanan serta setengah bagian
atas kotak bergabung menjadi satu.
Kuat geser sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain :
1. Tekanan efektif atau tekanan antar butir.
2. Kemampuan partikel atau kerapatan
3. Saling keterkuncian antar partikel: jadi, partikel-partikel yang bersudut akan lebih saling terkunci dan memiliki
kuat geser yang lebih tinggi (  yang lebih besar) daripada partikel-partikel yang bundar seperti pada tebing-
tebing.
4. Sementasi partikel, yang terjadi secara alamiah atau buatan.
5. Daya tarik antar partikel atau kohesi.

Peralatan :

1. Alat geser langsung yang terdiri dari :


a. Stang penekan dan pemberi beban.
b. Alat penggeser lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan 2 buah arloji
geser (extensiometer).
c. Cincin pemeriksaan yang terbagi dua dengan penguncinya terletak dalam kotak.
d. Dua buah batu pori.
2. Alat pengeluaran contoh dan pisau pemotong
3. Cincin pencetak benda uji
4. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr
5. Stop Watch

Langkah Kerja :

A. Persiapan Benda Uji

a. Benda uji tanah asli (undistrubed)


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Sumatera, Ulak Karang Padang -Telp.0751-41377, 0751-7051678 EXT.317

Contoh tanah asli dari tabung ujungnya diratakan dan cincin pencetak benda uji ditekan pada ujung tanah tersebut,
tanah dikeluarkan secukupnya untuk 3 benda uji. Pakailah bagian yang rata sebagai alas dan ratakan bagian
atasnya.
b. Benda uji asli bukan dari tabung

Contoh yang digunakan harus cukup besar untuk membuat 3 buah benda uji. Persiapan benda uji sehingga tidak
terjadi kehilangan kadar air. Bentuklah benda uji dengan cincin pencetak. Dalam mempersiapkan benda uji
terutama untuk tanah yang peka harus hati-hati guna menghindarkan terganggunya struktur asli dari tanah
tersebut.

c. Benda uji buatan (dipadatkan)

Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat isi yang dikehendaki. Pemadatan dapat langsung
dilakukan pada cincin pemeriksaan atau pada tabung pemadatan.

d. Tebal minimum benda uji kira-kira 1.3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir maximum.
e. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 2 : 1. Untuk benda uji yang berbentuk empat
persegi panjang atau bujur sangkar perbandingan lebar dan tebal minimal 2 : 1.

Catatan : untuk tanah lembek pembebanan harus diusahakan agar tidak merusak benda uji.
Langkah Kerja :

B. Pengujian :

a. Timbang benda uji.


b. Masukan benda uji kedalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu dan pasanglah batu pori pada
bagian atas dan bawah benda uji.
c. Stang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur sehingga beban yang
diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada stang tersebut.
d. Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberikan beban mendatar pada bagian atas cincin
pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga menunjukan angka nol. Kemudian buka kunci cincin
pemeriksaan.
e. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah pembebanan pertama
diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengan air sampai penuh diatas permukaan benda uji, jagalah permukaan
ini supaya tetap selama pengujian berlangsung.
f. Kecepatan penggeseran dapat ditentukan dengan membagi deformasi geser maximum dengan 50. Deformasi geser
maximum kira-kira 10 % diameter/panjang sisi asli benda uji.
g. Lakukan pemeriksaan sehingga tekanan geser konstan dan bacalah arloji geser setiap15 detik.
h. Berikan beban normal yang kedua dan lakukan langkah-langkah e,f,dan g.
i. Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar 3 kali beban normal partama dan lakukan langkah-langkah
e,f,dan g.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Sumatera, Ulak Karang Padang -Telp.0751-41377, 0751-7051678 EXT.317

Perhitungan :

a. Kekuatan geser
P = Pembacaan arloji × Faktor koreksi proofing ring (kg/cm²)
b. Tegangan geser maksimal
𝑃 𝑚𝑎𝑥
max =
𝐴
max : Tegangan geser maksimal (kg/cm²)
P max : Kekuatan geser maximal (kg/cm²)
A : Luas bidang geser benda uji (cm²)
c. Grafik direct shear
Grafik direct shear didapat dari hubungan antara tegangan geser dan tegangan normal.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jl Sumatera, Ulak Karang Padang -Telp.0751-41377, 0751-7051678 EXT.317

Pemeriksaan Geser Langsung (Direct Shear Test)


Proyek Penyelidikan Tanah PT. PMJ Tanggal : 5 Juni 2021
Lokasi Pasaman Barat Dikerjakan : Tim Laboratorium
No. Sampel BH I Diperiksa : Ir. H. Indra Farni, MT.
Kedalaman 14-14,55 m
F. Koreksi 0,40
Diameter 6,3 cm
Luas 97,92 cm²
Beban normal (3,167 kg) Beban normal (6,334 kg) Beban normal (9,501 kg)
Deformasi
Waktu Dial Pembacaan Kekuatan Pembacaan Kekuatan geser Pembacaan Kekuatan
(mm)
Arloji geser (kg/cm²) Arloji (kg/cm²) Arloji geser (kg/cm²)
0,00 0 0 0 0 0 0 0 0
0,50 65 0,065 0,2 0,08 0,5 0,2 1 0,4
1,00 130 0,13 0,8 0,32 0,8 0,32 1,5 0,6
1,50 195 0,195 1,8 0,72 2,3 0,92 2 0,8
2,00 260 0,26 2,5 1 3 1,2 3,3 1,32
2,50 325 0,325 3,3 1,32 3,5 1,4 4,5 1,8
3,00 390 0,39 3,5 1,4 4 1,6 5 2
4,00 520 0,52 3,8 1,52 4,5 1,8 5,5 2,2
5,00 650 0,65 4 1,6 5,5 2,2 6 2,4
6,00 780 0,78 4 1,6 6 2,4 6,5 2,6
7,00 910 0,91 6,5 2,6 7 2,8
8,00 1040 1,04 6,8 2,72 8 3,2
9,00 1170 1,17 6,8 2,72 8,5 3,4
10,00 1300 1,3 8,5 3,4
11,00 1430
12,00 1560
13,00 1690
14,00 1820
15,00 1950

s (kg/cm²) max (kg/cm³) Kohesi ( c ) Sudut Geser (φ)


0,03 0,016
0,06 0,028 0,0008 16,28
0,10 0,035

Grafik Direct Shear


0,100
Tegangan Geser (kg/cm²)

0,090

0,080

0,070

0,060

0,050
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 0,11
Tegangan Normal (kg/cm³)

Anda mungkin juga menyukai