Anda di halaman 1dari 27

BAB VII

PENGUJIAN KONSOLIDASI

(CONSOLIDATION TEST)

ASTM-D3441-16

7.1 Pendahuluan

Tanah merupakan suatu material yang berpori besar sehingga mempunyai


kesempatan yang besar untuk terjadi pemampatan dan deformasi elastis maupun
plastis. Deformasi elastis adalah pemampatan tanah yang terjadi dimana tanah
akan kembali ke bentuk semula apabila beban yang bekerja kepadanya di
tiadakan.

Untuk mencapai deformasi yang tetap (untuk tanah dengan deformasi yang
kecil, seperti tanah lempung) diperlukan waktu yang cukup lama. Gejala tersebut
disebut dengan konsolidasi. Konsolidasi mengakibatkan antara lain:

1. Kondisi primer yaituy perubahan isi serta keluarnya air pori (angka pori
mengecil).
2. Kondisi sekunder yaitu perubahan susunan butir tanah/susunannya menjadi
teratur.

Secara keseluruhan konsolidasi terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Primary Consolidation
Penurunan yang terjadi karena air yang keluar dari dalam pori.
2. Secondary Consolidation
Penurunan yang terjadi karena adanya penyesuaian diri antar butiran tanah,
dan berlangsung dalam waktu yang lama serta nilainya kecil. Penurunan ini
berjalanan terus setelah Primary Consolidation selesai.
Untuk besarnya penurunan yang terjadi dapat dihitung dengan rumus:

Cc ×h Po+ P
S = log ...................................................................(7.1)
1+e 0 Po

S = Besarnya penurunan (cm)

Cc = Koefisien pemampatan

e0 = Angka pori

Po = Tekanan awal (kg/cm2)

P = Beban (kg)

Hubungan antara tekanan dengan angka pori:

Adapun hubungan antara tekanan dengan angka pori dibedakan menjadi 2


yaitu sebagai berikut:

1. Over Consilidation
Over Consolidation adalah suatu kondisi dimana lapisan tanah pernah
mengalami tekanan yang besar daripada sekarang.
2. Normally Consolidation
Normally Consolidation adalah suatu kondisi lapisan tanah dulunya belum
pernah mengalami tekanan.

Menurut Terzaghi, derajat konsolidasi berbanding lurus dengan waktu, yaitu:

Cv ×t
U = F(Tv) → Tv = 2 ..........................................................(7.2)
h

U = Derajat konsolidasi T

v = Faktor waktu

h = Jalan air terpanjang tanah yang berkonsolidasi

Cv = Koefisien konsolidasi
t = Waktu yang diperlukan

Derajat konsolidasi adalah perbandingan antara penurunan dalam waktu t


dengan penurunan setelah selesai konsolidasi (t = ~).

Menurut Terzaghi besarnya perubahan angka pori akibat adanya tekanan


dapat ditentukan sebagai berikut:

e0 – e1 = Cc (log P1 – Log P2)..........................................................(7.3)

P2
e = Cc Log .........................................................................(7.4)
P1

Dimana:

e = Angka pori

Cc = Compression index

P1 = Beban akhir (kN/m2)

P2 = Beban awal (kN/m2)

Besarnya nilai compression index (Cc) pada rumus di atas dapat ditentukan
dari rumus:

Cc = 0,009 (LL – 10)..............................................................................(7.5)

Dimana:

LL = batas cair (%)

Besarnya nilai compression index (Cc) keseluruhan dapat ditentukan dari


pembacaan grafik dengan rumus:

e1−e2
Cc = P2 ...............................................................................................(4)
log
P1
7.2 Maksud Percobaan

Adapun maksud percobaan dari praktikum konsolidasi (consolidation test) ini


adalah untuk mengetahui percobaan konsolidasi dimana akan didapat nilai Cc dan
Cv, yang akan dijabarkan sebagai berikut ini:

1. Compression index (Cc) adalah angka yang menentukan kemampuan sampel


tanah untuk mengalami pemampatan. Dipakai untuk menghitung penurunan.
2. Koefisien consolidation (Cv) adalah angka yang menentukan kemampuan
sampel tanah untuk mengalami penekanan. Dipakai untuk menghitung waktu
yang diperlukan untuk mengalami penurunan.

7.3 Alat – alat yang Digunakan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan konsolidasi


(Consolidation test) ini adalah sebagai berikut:

1) Konsolidometer
Konsolidometer adalah alat uji konsolidasi yang berfungsi untuk
mengetahui kadar air yang terdapat pada tanah dengan melakukan pengujian
pembebanan mulai dari 0,25 kg hingga 8 kg.

Gambar 7.1 Konsolidometer


2) Sel Konsolidasi
Sel konsolidasi berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan batu pori,
sampel tanah dan kertas pori yang akan diuji.
Gambar 7.2 Sel Konsolidasi

3) Batu Pori Atas dan Bawah


Batu Pori berfungsi sebagai akses air melewati pori-pori untuk
mencegah penyusutan tanah secara cepat.

Gambar 7.3 Batu pori atas dan bawah


4) Kertas Pori
Kertas Pori berfungsi sebagai media menyaring air masuk ke bagian
sampel tanah.

Gambar 7.4 Kertas poriArloji Pengukur

5) Arloji Pengukur
ini berfungsi sebagai alat mengukur tekanan pembebanan pada sampel
sesuai waktu yang telah ditentukan.

Gambar 7.5 Arloji pengukur


6) Perlengkapan Beban
Perlengkapan beban berfungsi sebagai alat penambah beban untuk
mendapapatkan nilai tekan terhadap sampel tanah dengan beban
tertentu.
Gambar 7.6 Perlengkapan beban

7) Stopwatch
Stopwatch berfungsi sebagai alat membaca waktu.

Gambar 7.7 Stopwatch


8) Jangka Sorong
Jangka Sorong berfungsi sebagai alat untuk mengukur Panjang dam
diameter alat dan bahan yang dipakai pada percobaan konsolidasi.

Gambar 7.8 Jangka sorong


9) Ring
Ring berfungsi sebagai alat mencetak sampel tanah.

Gambar 7.9 Ring


10) Timbangan
Timbangan berfungsi sebagai alat untuk menimbang berat sampel atau
alat dengan ketelitian 0,001 gr.

Gambar 7.10 Timbangan


11) Tanah (Sampel)
Tanah yang berfungsi sebagai bahan (sampel) pada percobaan
konsolidasi.

Gambar 7.11 Tanah (sampel)


7.4 Langkah Pengujian
Adapun langkah percobaan yang dilakukan pada praktikum
konsolidasi (consolidation test) ini adalah sebagai berikut:
1) Ukur ring untuk mendapatkan diameter dan tinggi ring yang sesuai
dengan sampel tanah.
2) Dimasukkan kedalam konsolidometer dengan susunan yang sudah
tertera.
a. Batu pori bawah
b. Kertas pori
c. Cincin + Sampel tanah
d. Batu pori atas
e. Plat Perata beban
3) Sel konsolidasi yang berisi sampel tanah ditempatkan pada rangka
pembebanan.
4) Mengatur penekan beban diatas benda uji, kemudian mengatur arloji
pada pembacaan nol.
5) Menyiapkan stopwatch dan beban awal yang dipasang hungga tekanan
pada sampel tanah sebesar 0,25 kg/cm2.
6) Arloji pengukur diatur pada waktu 5.4”, 15”, 29”, kemudian, 1’, 2.25’,
4’, 6.25’, 9’,12.25’, 16.25’, 36’, 49’, 81’, 100’, 121’, 144’, 225’, dan
1440’.
7) Pada konsolidasi menyiapkan air segera setelah beban bekerja.
8) Setelah pembacaan 1440’, menambahkan beban hingga tekanan pada
tanah menjadi 0.50 Kg/cm2. Lakukan pembacaan setelah Langkah 4.
9) Melanjutkan setiap kali penambahan hingga tekanan Kembali pada
0.25 Kg/cm2. Masing-masing tahap beban dibiarkan selama 24 jam
(1440 menit), lalu lakukan Langkah 4 kecuali beban terakhir yaitu
0.25 Kg/cm2. Lakukan pembacaan setelah 4 jam.
10) Setelah semua pembacaan selesai, mengeluarkan sampel tanah dari
konsolidometer, kemudian periksa kadar air dan derajat kejenuhannya.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi 78124 Telp. (0561) 749186, 743464 Kode Pos
1049

PENGUJIAN KONSOLIDASI

(CONSOLIDATION TEST)

Proyek : Praktikum Mektan II Tanggal : 26 Februari – 3 Maret


2024
Lokasi Proyek : Lab. Mekanika Tanah Pelaksana : Kelompok 10

Tabel 7.1 Data Hasil Pembacaan Arloji


2
Waktu Percobaan Pembacaan Dial (mm) untuk Beban (kg/cm )
Jam t W 0,25 0,5 1 2 4 8 0,25
09:53:00 0 0,00 0 88,3 94,7 260,2 394,4 542 655
09:53:00 5,4'' 0,30 70 91 104 273 413 558
09:53:00 15'' 0,50 74 91,3 124 276 416 562
09:53:00 29,40'' 0,70 76 91,5 145 279,5 420 563
09:55:00 1' 1,00 77,5 91,7 165 282 426 569,8
09:55:25 2,25' 1,50 79,8 91,9 179 287 437 579,5
09:57:00 4' 2,00 81 92 189 299 446 580,8
09:59:25 6,25' 2,50 82 92 203 308 456,5 590,8
10:02:00 9,00' 3,00 82,8 92,1 213 318,2 465,5 607
10:05:25 12,25' 3,50 83,5 92,2 224 325 474,2 616
10:09:00 16' 4,00 84 92,3 235 334,6 481,5 623
10:18:00 25' 5,00 84,5 92,5 243 347,5 494,5 634
10:28:00 36' 6,00 85,2 92,8 246,9 356,5 503,3 642,5
10:42:00 49' 7,00 85,2 93 248 363,3 510,2 650
10:57:00 64' 8,00 87,3 93 251 368,8 516,8 657
11:14:00 81' 9,00 87,3 93,1 254 371 519,8 661
11:33:00 100' 10,00 87,4 93,1 257 375,1 521,6 664,8
11:54:00 121' 11,00 87,4 93,2 258,4 377,1 523 666,7
12:17:00 144' 12,00 87,5 93,3 259 378,5 527 668
13:38:00 225' 15,00 87,6 93,5 259,8 384 530,5 673,1
09:53:00 1440' 37,95 88,3 94,7 260,2 394,4 542 685,9 543
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi 78124 Telp. (0561) 749186, 743464 Kode Pos
1049

PENGUJIAN KONSOLIDASI
(CONSOLIDATION TEST)

Proyek : Praktikum Mektan II Tanggal : 26 Februari – 3 Maret 2024


Lokasi Proyek : Lab. Mekanika Tanah Pelaksana : Kelompok 10

Tabel 7.2 Data Hasil Sebelum dan Sesudah Percobaan Konsolidasi

PERCOBAAN KONSOLIDASI

2
Berat Jenis Tanah (Gs) 2,4100 Luas Cincin (cm ) 20,228
Berat Cincin (Wc) (gr) 37,1640 Tinggi Cincin (cm) 1,915
3
Diameter Cincin (cm) 5,0750 Volume Cincin (cm ) 38,737

SEBELUM PERCOBAAN
Kadar Air (Data Sekunder) Wo (%) 92,54%
Berat Cincin + Tanah Basah W4 (gr) 94,971
Berat Tanah Basah Wb (gr) 57,807
Berat Tanah Kering Wk (gr) 46,099
3
Berat Volume Tanah Basah γw = Wb/V (gr/cm ) 1,492
3
Berat Volume Tanah Kering γd = γw/(1+Wo) (gr/cm ) 0,775
Tinggi Bagian Padat Hs = Wk/(Gs × A) (cm) 0,946
Angka Pori eo = (Ho - Hs)/Hs 1,025
Derajat Kejenuhan So = (Wo × Gs)/eo 2,175

SESUDAH PERCOBAAN
Berat Tanah Basah + Cincin W5 (gr) 87,843
Berat Tanah Kering + Cincin W6 (gr) 83,263
Berat Tanah Kering Wk = W6 - Wc (gr) 46,099
Kadar Air Wf = (W5 - W6)/Wk 0,099
Derajat Kejenuhan Sf = (Wf × Gs)/ef 0,0480
Angka Pori ef = (Gs × (Wo + 1) - γd)/γd 4,987
7.5 Analisis Perhitungan
Adapun analisa perhitungan dari praktikum konsolidasi (consolidation
test) dimulai dari sebelum dan sesudah percobaan yaitu:

Sebelum Percobaan

a. Berat Volume Tanah Kering (γd)

Untuk mencapai nilai berat volume tanah kering, diperlukan data


yaitu:

Berat volume tanah basah (γw) = 1,4923 gr/cm3

Kadar air (Wo) = 0,92538

Sehingga dapat dihitung nilai berat volume tanah kering yaitu:\

γw
Berat volume tanah kering (γd) =
1+ Wo

1,4923
=
1+ 0,92538

= 0,7751 gr/cm3

b. Tinggi bagian padat (Hs)


Untuk mencari berapa tinggi bagian padat, diperlukan data yaitu:
Berat tanah kering (Wk) = 46,0987 gr
Berat jenis tanah (Gs) = 2,3800 gr/cm3
Luas cincin (A) = 20,2284 cm2
Sehingga dapat dihitung berapa tinggi bagian padat yaitu:
Wk
Tinggi bagian padat (Hs) =
Gs× A
46,0987
=
2,4100× 20,2284
= 0,9456 cm
c. Angka Pori (e o)
Untuk mencari nilai angka pori tanah, diperlukan data yaitu:
Tinggi cincin (Ho) = 1,915 cm
Tinggi bagian padat (Hs) = 0,9456 cm

Sehingga dapat dihitung nilai pori yaitu:


H 0−Hs
Angka Pori (e o) =
Hs
1,915−0,9456
=
0,9456
= 1,0252
d. Derajat Kejenuhan
Untuk mencari nilai derajat kejenuhan, diperlukan data yaitu:
Kadar air (Wo) = 20,2541%
Berat jenis tanah (Gs) = 2,4100 gr/cm3
Angka pori tanah (e o) = 1,0252
Sehingga dapat dihitung nilai derajat kejenuhan yaitu:
Wo× Gs
Derajat kejenuhan =
e0
20,2541 % ×2,4100
=
1,0252
= 2,1754
Sesudah percobaan
a. Kadar Air (Wf)
Untuk menghitung nilai kadar air, diperlukan data yaitu:
Berat tanah basah (Wb) = 57,8070 gr
Berat tanah kering (Wk) = 46,0987 gr
Sehingga dapat dihitung nilai kadar air tanah yaitu:
Wb−Wk
Kadar air =
Wk
57,8070−46,0987
=
46,0987
= 9,9356 %
b. Derajat Kejenuhan (Sf)
Untuk menghitung nilai derajat kejenuhan, diperlukan data yaitu:
Kadar air (Wo) = 92,538 %
Kadar air (Wf) = 9,94 %
Berat jenis tanah (Gs) = 2,4100 gr/cm3
Berat volume tanah kering (γd) = 0,7751 gr/cm3
Gs ( Wo+1 )−γd
ef =
γd
2,4100 ( 92,538 %+1 )−0,7751
=
0,7751
= 4,9869
Sehingga dapat dihitung nilai derajat kejenuhan yaitu:
Wf ×Gs
Derajat kejenuhan =
ef
9 , 94 % × 2,4100
=
4,9869
= 0,0480
Konsolidasi Beban 0,25 kg/cm2
0,00

10,00

20,00
PEMBACAAN DIAL (KG/CM2)

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00
b = 1,15 x
90,00

100,00 a b
0 t ͻͲ 5 10 15 20 25 30 35 40

T (MENIT)

Grafik 7.1 Konsolidasi Beban 0,25 Kg


a = 0,49 Menit
b = 1,15 x 0,49 = 0,5635 Menit
Nilai t √ 90 = 0,495
Konsolidasi Beban 0,5 kg/cm2
88,00

89,00
PEMBACAAN DIAL (KG/CM2)

90,00

91,00

92,00

93,00

94,00

t ͻ Ͳa
95,00
b
0 5 10 15 20 25 30 35 40

T (MENIT)

Grafik 7.2 Konsolidasi Beban 0,50 Kg


a = 0,700 Menit
b = 1,15 x 0,700 = 0,805 Menit
Nilai t √ 90 = 0,400
Konsolidasi Beban 1 kg/cm2
90,00

110,00

130,00
PEMBACAAN DIAL (KG/CM 2)

150,00

170,00

190,00

210,00

230,00

250,00

270,00
t ͻͲ ab
0 5 10 15 20 25 30 35 40

T (MENIT)

Grafik 7.3 Konsolidasi Beban 1 Kg


a = 2,000 Menit
b = 1,15 x 2 = 2,300 Menit
Nilai t √ 90 = 1,100
Konsolidasi Beban 2 kg/cm2
250,00

270,00

290,00
PEMBACAAN DIAL (KG/CM2)

310,00

330,00

a = 8,60 menit
350,00 b = 1,15 x 8,60 =

370,00

390,00

t ͻͲ a b
0 5 10 15 20 25 30 35 40

T (MENIT)

Grafik 7.4 Konsolidasi Beban 2 Kg


a = 8,600 menit
b = 1,15 x 8,600 = 9,89 Menit
Nilai t √ 90 = 7,15
Konsolidasi Beban 4 kg/cm2
390,00

410,00

430,00
PEMBACAAN DIAL (KG/CM2)

450,00

470,00

490,00

510,00

530,00

550,00 a
‫Ͳͻ ݐ‬ b
0 5 10 15 20 25 30 35 40

T (MENIT)

Grafik 7.5 Konsolidasi Beban 4,00 Kg


a = 7,250 menit
b = 1,15 x 7,25 = 8,3375 Menit
Nilai = 5,2500
Grafik 7.6 Konsolidasi Beban 8,00 Kg
Konsolidasi Beban 8 kg/cm2
0,00

10,00

20,00
PEMBACAAN DIAL (KG/CM2)

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00 at ͻ Ͳb
0 5 10 15 20 25 30 35 40

T (MENIT)

a = 0,4990 menit
b = 1,15 x 0,50 = 0,5739 Menit
Nilai t √ 90 = 0,5200
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi 78124 Telp. (0561) 749186, 743464 Kode Pos 1049

Tabel 7.3 Perhitungan Beban

Cv =
Beban Bacaan Perubahan Tebal Perubahan Angka Pori Angka Pori Cc = Tebal Akhir 1/2 Tebal Rata-Rata
2 ξ ૙
‫ૢ܂‬ T90 Menit T90 Detik (0.848d)/
(kg/cm ) Arloji (M) (ΔH, cm) (Δe = ΔH/Hs) (e = eo - Δe) Δe/(log(P2/P1)) (H = H0 - ΔH) (d = (H1+H2)/4)
T90
0 0,0000 0,0000 0,0000 1,0252 0,0000 1,9150 0,0000
0,25 0,0883 0,0883 0,0934 0,9318 0,3102 1,8267 0,9354 0,4950 0,2450 14,7015 0,0540
0,5 0,0947 0,0064 0,0068 0,9250 0,0225 1,8203 0,9118 0,4000 0,1600 9,6000 0,0805
1 0,2602 0,1655 0,1750 0,7500 0,5814 1,6548 0,8688 1,1000 1,2100 72,6000 0,0101
2 0,3944 0,1342 0,1419 0,6081 0,4714 1,5206 0,7939 7,1500 51,1225 3067,3500 0,0002
4 0,5420 0,1476 0,1561 0,4520 0,5185 1,3730 0,7234 5,2500 27,5625 1653,7500 0,0004
8 0,6859 0,1439 0,1522 0,2998 0,5055 1,2291 0,6505 0,5250 0,2756 16,5375 0,0334
0,25 0,5430 -0,1429 -0,1511 0,4509 -0,5020 1,3720 0,6503
Dilanjutkan dengan perhitungan pada percobaan beban 0,25 pada
percobaan ke-1 sebagi berikut :
 Perubahan Tebal (∆H)

Untuk mencari nilai perubahan tebal tanah, diperlukan data yaitu :

M0 = 0,0000
Pembacaan dial waktu 24 jam
M0,25 =
1000
88 ,3 mm
=
1000
= 0,0883

Sehingga dapat dihitung nilai perubahan tanah yaitu:

Perubahan tebal (∆H) = M0,25 - M0

= 0,0883 - 0,0000

= 0,0883 cm

 Perubahan Angka Pori (∆e)

Untuk mencari nilai perubahan angka pori diperlukan data yaitu:

Perubahan tebal tanah (∆H) = 0,0883 cm

Tinggi bagian padat (Hs) = 0,9456 cm

Sehingga dapat dihitung nilai perubahan angka pori yaitu:


∆H
Perubahan Angka Pori (∆e) =
Hs
0,0883
=
0,9456
= 0,0934

 Angka Pori (e)

Untuk mencari nilai angka pori diperlukan data perhitungan yaitu :

Angka pori (eo) = 1,0252

Perubahan angka pori (∆e) = 0,0934


Sehingga dapat dihitung nilai angka pori yaitu:

Angka Pori (e) = eo - ∆e

= 1,0252 - 0,0934
= 0,9318

 Compression Index (Cc)

Untuk mencari nilai compression index, diperlukan data yaitu:

Perubahan angka pori (∆e) = 0,0934

Log (p2/p1) = 0,3010

Sehingga dapat dihitung nilai compression index yaitu :


∆e
Compression Index (Cc) =
log ( p 2/ p 1)
0,0180
=
log (0 , 5/0 , 25)
= 0,3102

 Tebal Akhir (H)

Untuk mencari nilai tebal akhir tanah, diperlukan data yaitu :

Tebal tanah awal (Ho) = 1,915

Perubahan tebal tanah (∆H) = 0,0170

Sehingga dapat dihitung nilai tebal akhir tanah yaitu:

Tebal Akhir (H) = Ho - ∆H

= 1,9150 - 0,0883
= 1,8267 cm

 Setengah Tebal Rata-Rata (d)

Untuk mencari nilai setengah tebal rata – rata, diperlukan data yaitu:

Tebal tanah awal (H1) = 1,9150 cm

Tebal tanah akhir (H2) = 1,8267 cm


Sehingga dapat dihitung nilai setengah tebal rata – rata yaitu:
1 H 1+ H 2
Setengah Tebal Rata-rata (d) = ×
2 2
1 1,9150+1,8267
= ×
2 2
= 0,9354 cm

 Koefisien Konsolidasi (Cv)

Untuk mencari nilai kofisien konsolidasi, diperlukan data yaitu:

Pada beban 0,25 kg √T90 = 0,2450 menit

= √0,4950 menit

= √14,7015 detik

Setengah tebal rata-rata (d) = 0,9354 cm

Sehingga didapat nilai koefisien konsolidasi yaitu:


0,848 ×d 2
Cv =
√ t 90
0,848 ×0,9354 2
=
√ t 90
= 0,0540
Kondisi Normal

Grafik 7.7 Hubungan Antara Beban Vs Perbandingan Pori Kondisi Normal

Grafik 7.8 Hubungan Antara Tekanan Vs Cv Kondisi Normal


Dari hasil percobaan konsolidasi pada Kondisi Normal tersebut didapat:
1. Compression index (Cc)
Untuk mencari nilai Compression index, diperlukan data yaitu :
e1 =
e2 =
p1 = kg/cm2
p2 = 0,5 kg/cm2
Sehingga, dapat dihitung nilai Compression index (Cc), yaitu :
e 1−e 2
Cc = p2
log
p1
=
=

2. Koefisien Konsolidasi (Cv)

Untuk mencari nilai Koefisien Konsolidasi, diperlukan data yaitu :


w1
γw =
v

Po = γw × H

Anda mungkin juga menyukai