3.9.1 Tujuan
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui kecepatan konsolidasi dan
besarnya penurunan tanah apabila tanah mendapatkan beban, keadaan tanah di
samping tertahan dan diberi beban drainase arah vertikal.
3.9.3 Peralatan
a. Konsolidometer yang terdiri dari:
1. Tempat tanah
2. Dua buah batu pori
3. Kertas pelapis
4. Arloji ukur atau dial baca
5. Perlengkapan pembebanan
b. Ekstruder
c. Stopwatch
d. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
e. Jangka sorong
f. Alat potong dan lainnya
g. Perlengkapan pemeriksaan kadar air dan perlengkapan umum lainnya
Kelompok 16 98
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.9.4 Benda uji
Benda uji yang dugunakan dalam pemeriksaan ini adalah sampel tanah
dalam kondisi asli (undisturbed) yang dicetak pada cincin cetak dan diratakan
alasnya.
Kelompok 16 99
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
n. Lalu stelah 24 jam lakukan lagi penambahan beban yang berskala
hingga pada akhirnya dilakukan proses pembebanan yang terakhir
dengan beban yang dikembalikan ke beban awal dengan tujuan
melihat nilai swealing dari sampel tanah
o. Untuk menghindari pergeseran nilai pembacaan sebelum
pernggantian beban lakukan penguncian sekrup agar bisa menahan
stang consolidometer sehingga tidak terjadi perubahan penurunan.
Persiapan
Kelompok 16 100
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Pembahasan
a. Diketahui:
1. Berat spesifik tanah (Gs)
2. Kadar air tanah (wo)
3. Diameter cincin
4. Luas cincin
5. Tinggi cincin
6. Volume cincin ditimbang:
a) Berat cincin
b) Berat cincin + tanah basah
Pengolahan data dibuat secara tabelaris.
b. Untuk mendapatkan harga P (tekanan) adalah beban dibagi dengan
luas permukaan tanah dalam satuan kg/cm².
Kelompok 16 101
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
c. Menghitung koefisien konsolidasi (Cv) Gambarkan grafik antara
pembacaan arloji/angka penurunan (sebagai ordinat) dan akar waktu
dalam menit (sebagai absis) untuk setiap tahap beban.
d. Cari titik t90 (waktu konsolidasi 90 %) dengan cara (lihat gambar):
1. Tarik/perpanjang bagian lurus awal grafik sampai memotong
sumbu horizontal di B.
2. Plot titik C pada jarak 1,15 kali OB.
3. Hubungkan titik A dan C, Garis AC akan memotong grafik di D.
4. Titik D adalah nilai t90.
Y A
O B C
Kelompok 16 102
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
h. Setelah digambar tekananP vs angka pori e pada kertas semilog,
tentukan titika dimana kurva/grafik mempunyai jari-jari
kelengkungan yang minimum.
1. Gambar garis datar AB, yaitu garis yang paling banyak
menyinggung grafik.
2. Gambar garis AD yang merupakan garis bagi BAC.
3. Perpanjang bagian akhir kurva yang merupakan garis lurus
hingga memotong AD dititik E.
4. Absis untuk titik E adalah besarnya tekanan pra konsolidasi (Pc).
5. Hitung OCR dengan rumus:
Pc
OCR=
P0
keterangan:
Po = Tekanan efektif tanah (kg/cm2)
Pc = Tekanan pra konsolidasi (kg/cm2)
Contoh pengolahan data:
a. Hs = 0,5268 cm
b. ∆h = 0,8932 cm
∆h
c. ∆e = Hs
0,8932
= 0,5268
= 0,01
Kelompok 16 103
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
d. P0 = γxh
= (1,78 g/cm2x 10-3)x 80 cm
= 0,142 kg/cm2
Pc
e. OCR =
P0
2,5 kg/cm2
=
0,142 kg/cm2
= 17,60
∆e
f. Cc = P
log( 2)
P1
0.01
= 2
log(1)
= 0,03
0,848 x d²
g. Cv =
t90
0,848×0.03052
=
32,4
= 2,434 cm2/det
Kelompok 16 104
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
b. Kesimpulan
Dari uji konsolidasi yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Kelompok 16 105