KONSOLIDASI
KELOMPOK R.4
Yusuf Arya Pratama
1206249252
Diana Laurentia
1206240392
1206324334
Sri Rejeki
1206240360
Tanggal Praktikum
: 27 September 2014
Asisten Praktikum
: Nastiti Tiasundari
Tanggal Pengumpulan
Nilai
Paraf Asisten
1.
2.
3.
III.
1.
Konsolidometer
2.
Ring konsolidometer
3.
Batu berpori
4.
Extruder
5.
6.
Stopwatch
7.
8.
Can
9.
10.
Oven
11.
Spatula
12.
Vaseline
13.
Kertas Pori
14.
LANDASAN TEORI
Konsolidasi merupakan peristiwa penyusutan volume secara perlahan-lahan pada
tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas yang rendah akibat pengaliran sebagian air
pori. Proses konsolidasi berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang
disebabkan kenaikan tegangan total telah benar-benar hilang. Dalam kata-kata
sederhana, konsolidasi akan berhenti saat semua air pada tanah habis.
Kondisi tanah di alam ada tanah normal (normally consolidated), tanah
prakonsolidasi (over consolidated), dan tanah teoritis. Tanah normal adalah tanah yang
telah mengalami konsolidasi primer selama bertahun-tahun karena beban berat sendiri
Page 1
dari tanah di atasnya. Hal ini sudah umum terjadi pada tanah di alam. Tanah
prakonsolidasi adalah tanah yang pernah mengalami konsolidasi oleh beban yang lebih
besar daripada tekanan efektif yang ada sekarang.
Penurunan konsolidasi adalah perpindahan vertikal permukaan tanah sehubungan
dengan perubahan volume pada suatu tingkat dalam proses konsolidasi. Penurunan
konsolidasi bergantung pada waktu yang muncul pada tanah berbutir halus yang jenuh
dan memiliki nilai koefisien permeabilitas yang kecil. Sehingga, tingkat dari settlement
sangat bergantung pada tingkat drainase air porinya. Dua hal penting mengenai
konsolidasi adalah besarnya penurunan yang terjadi dan kecepatan penurunan tersebut.
Laju konsolidasi dipengaruhi oleh permeabilitas tanah, tebal tanah kompresibel, dan
kondisi drainasi di atas dan di bawah lapisan tanah kompresibel. Besar penurunan yang
akan terjadi ditentukan oleh kompresibilitas tanah, tebal tanah kompresibel, dan
besarnya tambahan tekanan efektif.
Indeks kompresi (Cc) adalah koefisien untuk memperkirakan besarnya penurunan
tanah di bawah pondasi karena konsolidasi. Nilai Cc bisa didapatkan dari persamaan
Terzaghi. Untuk menentukan nilai Cc, harus terlebih dahulu menentukan besar tekanan
prakonsolidasi (Pc) dari grafik angka pori (e) terhadap log p yang digambar dari hasil
percobaan konsolidasi. Setelah itu, mengaplikasikan rumus :
Dari nilai Cc yang telah didapat, bisa ditentukan jenis tanah yang diuji dengan
menggunakan tabel berikut
Page 2
Koefisien konsolidasi (Cv) didapat dari nilai T90 dari berbagai macam beban.
Nilai T90 didapat dari grafik pembacaan penurunan vs akar pangkat dua dari waktu
untuk setiap pembebanan. Harga koefisien konsolidasi ditentukan dengan metode akar
waktu (time square root method) dan koefiesien konsolidasi dihitung dengan rumus:
Skema 2. Rumus Nilai Cv
IV.
PROSEDUR
1. Mengukur dimensi ring konsolidometer untuk mengeluarkan tanah dengan extruder
dan mengoles ring dengan Vaseline
2. Menimbang ring konsolidometer dan can
3. Menyusun ring konsolidometer dengan urutan sebagai berikut: batu berpori, kertas
pori, sampel tanah, kertas pori, batu berpori, dan silinder tembaga.
4. Memasukan ring konsolidometer ke dalam extruder untuk mengambil sampel tanah
dan menggenjot extruder agar tanah keluar
5. Melepaskan baut agar ring konsolidometer yang berisi tanah bisa keluar. Setelah
ring keluar, menyingkirkan tanah yang menempel pada sekitar luar ring dan
memasukkan ke dalam can
Page 3
6. Menimbang tanah yang dimasukkan ke dalam can dan memasukkan ke dalam oven
untuk menghitung kadar air tanah yang diuji
7. Membuang tanah yang berlebihan dengan cara memotong dengan pisau kawat
sampai permukaannya rata dan padat tanpa rongga
8. Meletakkan kertas pori di atas permukaan ring konsolidometer yang berisi tanah
Page 4
10. Mengangkat lengan konsolidometer hingga tegak lurus dengan garis horizontal.
Memberikan air pada ring konsolidometer sampairing terendam
11. Memberi beban 1 kg pada lengan konsolidometer. Melakukan pembacaan pada dial
konsolidometer pada interval waktu 0, 6, 15, 30, 60, 120, 240, 480 detik, dan 24
jam. Mencatat pembacaan-pembacaan tersebut
12. Mengulangi pembacaan dengan interval waktu yang sama untuk pembebanan 2, 4,
8, 16, dan 32 kg. Mencatat seluruh pembacaan dial
13. Pada saat melakukan percobaan praktikan harus memeriksa apakah ring terendam
air. Jika ring tidak terendam, maka tambahkan air sampai ring terendam
14. Melakukan unloading yaitu menurunkan beban secara bertahap dari 32, 16, 8, 4, 2,
dan 1 kg. Mencatat seluruh pembacaan dial
15. Mengeluarkan tanah dan ring dari konsolidometer kemudian menimbang tanah dan
memasukkan ke dalam oven untuk mendapatkan berat kering sampel tanah guna
menghitung kadar air tanah setelah mengalami konsolidasi
Page 5
V. PENGOLAHAN DATA
Ring : Diameter = 6.35 cm
Area = 31.653 cm2
Weight = 58.54 gram
H = 2.00 cm
Volume = 63.306 cm3
Loading
Load (kg)
16
32
kg/cm
0.00
0.3157
2907
0.6315
3490
1.2630
3602
2.5261
3930
5.0522
4371
10.1044
5119
0.10
3212
3534
3828
4178
4616
5262
0.25
3219
3536
3840
4190
4658
5280
0.50
3220
3538
3851
4210
4682
5298
3224
3540
3860
4230
4741
5320
3227
3542
3868
4250
4754
5346
3230
3546
3877
4263
4780
5380
3332
3550
3885
4302
4809
5418
15
3339
3554
3892
4312
4834
5452
30
3342
3560
3899
4323
4852
5490
60
3348
3566
3904
4333
4867
5515
end
3490
3602
3930
4371
5119
5538
Page 6
Unloading
5038
5137
5218
5359
5491
H
( iH o ) x A
W tW s
x 100% =
106.18071.910
( 2.000.862 ) x 31.653
x 100% = 95.139
%
6. Initial Void Ratio (eo)
eo
Hv
Ho
1.13 8
0.862
=1.320
= 1.015
Page 7
H
( iH o )x A
S=
W tW s
x 100% =
106.371.91
(2.000.862) x 31.682
x 100% = 95.384%
Dari hasil penggambaran yang terdapat di lampiran, didapatkan nilai T90 untuk
masing-masing beban seperti di bawah ini:
Beban
1 Kg
2 Kg
4 Kg
8 Kg
16 Kg
32 Kg
%
Strain
2.5
4.95
5
5
4.8
5.2
T90
1.58
2.22
2.24
2.24
2.19
2.28
Page 8
Cv
0,848H 2
t90
1
H
H half averageload height H ring
2
2
Skema 4. Rumus Nilai Cv
Average
Load
Length
of
drainag
e
path,
(Hc)
e
(5)
(cm)
(6)
(cm)
(7)
Change
Change
Inst
Pressur
e
(kg/cm2
)
Def. dial
reading
at
end of
loada
sample
in void
void
ht. for
ht (h)
ratio
(1)
(cm)
(2)
(cm)
(3)
ratio
e=h/
Ho
(4)
Time
Coeff.
Of
for 90%
consol.
consol.d
(min)
(8)
(Cv)
(cm2/mi
n)
(9)
0.2907
0.000
0.000
1.32
2.000
1.000
0.3167
0.3490
0.058
0.068
1.25
1.971
0.985
1.58
0.52
0.6335
0.3602
0.011
0.013
1.24
1.965
0.983
2.22
0.37
1.2670
0.3930
0.033
0.038
1.20
1.949
0.974
2.24
0.36
2.5340
0.4371
0.044
0.051
1.15
1.927
0.963
2.24
0.35
5.0681
10.136
2
5.0681
0.5119
2.19
0.35
2.5340
0.5359
1.2670
0.5218
-0.014
-0.016
1.05
0.6335
0.5137
-0.008
-0.009
1.06
0.3167
0.5038
-0.010
-0.011
1.07
0.5538
0.5491
0.075
0.087
1.07
1.889
0.945
0.042
0.049
1.02
1.868
0.934
-0.005
-0.005
1.02
1.871
0.935
2.19
0.34
0.939
2.24
0.33
1.884
0.942
2.24
0.34
1.889
0.944
2.22
0.34
1.893
0.947
1.58
0.48
-0.013
-0.015
1.04
1.877
Page 9
2.28
0.32
Grafik Cv terhadap
Pressure
0.3
0.2
0.1
0
10.0000
0.0000
20.0000
Cv (cm2/min)
lengkung (garis 2)
Membuat garis horizontal terhadap titik p (garis 3)
Menarik garis melalui titik 16 dan 32 (garis 4)
Membuat garis yang membagi sudut antara garis 2 dan 3 sama besar (garis 5)
Titik perpotongan garis 4 dengan garis 5 dapat ditarik lurus ke atas dan
diperoleh nilai Pc
Page 10
1.20
Void Ratio (e)
1.15
1.15
1.10
1.05
1.00
loading
unloading
1.07
1.06
1.05 1.07
1.04
1.02
1.02
0
10
Pressure [kg/cm2]
Page 11
100
loadin
g
e
p
1
1.25
0.316
7
2
1.24
0.633
5
4
1.2
8
1.15
1.267
2.534
16
1.07
5.068
1
32
1.02
10.13
62
log 5.0681log10.1362
e 32e 16
1.021.07
Nilai Compression IndexC c =
=
=0.16609
1
1.07
0.316
7
2
1.06
0.633
5
4
1.05
8
1.04
1.267
2.534
16
1.02
5.068
1
32
1.02
10.13
62
e 2e 1
1.061.07
Nilai Recompression Index Cr =
=
=0.03321
log p1 log p 2 log0.3167log 0.6335
18. Menentukan Nilai Over Consolidated Ratio (OCR)
Pc
0.67
=3.9905
OCR = Po = 0.1679
VI.
ANALISA
1. ANALISA PRAKTIKUM
Praktikum konsolidasi ini bertujuan untuk menentukan koefisien
pemampatan/Compression Indeks (Cc), mencari tegangan pre-consolidasi (Pc) guna
mengetahui kondisi tanah dalam keadaan Normally Consolidated dari harga
effective Overburden Pressure, dan menentukan koefisien konsolidasi (Cv) yang
menjelaskan tingkat kompresi primer tanah.
Hal pertama yang harus dilakukan praktikan adalah mengukur dimensi ring
konsolidometer untuk mengeluarkan tanah dengan extruder dan mengoles ring
dengan Vaseline. Pengolesan Vaseline dilakukan mengurangi gaya gesek antara
Page 12
tanah dengan ring yang menyebabkan tanah menempel pada permukaan dalam ring.
Hal ini akan menyusahkan praktikan saat mengeluarkan tanah setelah praktikum
selesai. Menimbang ring konsolidometer dan can. Menyusun ring konsolidometer
dengan urutan sebagai berikut: batu berpori, kertas pori, sampel tanah, kertas pori,
batu berpori, dan silinder tembaga. Alasan menggunakan batu berpori karena pada
saat tanah diberi beban, maka akan terjadi tegangan dan tekanan, dan batu berpori,
yang memiliki banyak pori, akan membantu mengalirkan air pori saat terjadi
tegangan dan tekanan. Sementara itu, kertas pori digunakan untuk menahan tanah
halus yang keluar dari tanah melalui batu berpori agar tidak lolos keluar. Kemudian
ring yang sudah diletakkan batu berpori dan kertas pori dimasukan ke dalam
extruder untuk mengambil sampel tanah dan menggenjot extruder agar tanah keluar.
Melepaskan baut agar ring konsolidometer yang berisi tanah bisa keluar. Setelah
ring keluar, menyingkirkan tanah yang menempel pada sekeliling bagian luar ring
dan memasukkannya ke dalam can. Menimbang tanah yang dimasukkan ke dalam
can dan memasukkannya ke dalam oven untuk menghitung nilai kadar air tanah
yang diuji. Membuang tanah yang berlebihan di bagian atas ring konsolidometer
dengan cara memotong dengan pisau kawat sampai permukaannya rata dan padat
tanpa rongga. Setelah itu, meletakkan kertas pori di atas permukaan ring
konsolidometer. Setelah itu, praktikan harus memastikan bahwa lengan momen
tegak lurus agar beban yang terdistribusi pada permukaan tanah merata ke seluruh
bagian permukaan. Kemudian, masukkan ring yang berisi tanah ke dalam
konsolidometer dan menguncinya di bawah penahan mur agar tekanan pada tanah
tidak berubah akibat swelling. Mengatur lengan konsolidometer hingga tegak lurus
dengan garis horizontal agar beban yang diberikan merata pada seluruh bagian
permukaan tanah. Setelah itu memberikan air pada ring sampai ring terendam agar
tanah berada pada kondisi jenuh sempurna dengan derajat saturasi 100% dan dapat
mengalirkan air pori. Memberi beban 1 kg pada lengan konsolidometer. Melakukan
pembacaan pada dial konsolidometer pada interval waktu 0, 6, 15, 30, 60, 120, 240,
480 detik, dan 24 jam. Mencatat pembacaan-pembacaan tersebut. Mengulangi
pembacaan dengan interval waktu yang sama untuk pembebanan 2, 4, 8, 16, dan 32
kg. Mencatat seluruh pembacaan dial. Pada saat melakukan percobaan praktikan
Page 13
harus memeriksa apakah ring terendam air agar mencegah terjadi nya swelling atau
pengembangan tanah akibat tidak diberi air. Melakukan unloading yaitu
menurunkan beban secara bertahap dari 32, 16, 8, 4, 2, dan 1 kg. Mencatat seluruh
pembacaan dial. Mengeluarkan tanah dan ring dari konsolidometer kemudian
menimbang tanah dan memasukkan ke dalam oven untuk mendapatkan berat kering
sampel tanah untuk menghitung kadar air tanah yang telah mengalami konsolidasi.
2. ANALISA HASIL
Dari hasil praktikum, didapatkan data untuk menghitung koefisien
konsolidasi (Cv), compression index (Cc), recompression index (Cr), tegangan awal
(Po), dan tegangan pra-konsolidasi (Pc).
Pertama-tama yang dilakukan adalah menghitung T90 untuk tiap-tiap beban
yang diberikan. Kemudian menghitung nilai Cv. Nilai Cv dapat didapat dengan
rumus Cv=
0.848 H 2
T 90
Setelah itu, menghitung nilai tegangan awal (Po) yang merupakan nilai
tegangan yang dialami oleh tanah saat sekarang dengan rumus
Wt
Po = H i xA x H dan hasilnya adalah 0.1679 kg/cm2. Kemudian menghitung
tegangan prakonsolidasi (Pc) yang merupakan tegangan yang dialami pada masa
sebelum konsolidasi. Nilai Pc didapatkan dari grafik antara pori dan tegangan
dengan langkah-langkah seperti di Bab V Pengolahan Data Nomor 15. Gambar
terdapat di lampiran, maka dari hasil penghitungan, nilai Pc adalah 0.67 kg/cm2.
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Over Consolidated Ratio
Pc
Po
C c=
e32e 16
log p16log p32
Cc adalah 0.16609. Maka, didapatkan nilai Cc adalah 0.16609 dan nilai Cr adalah
0.03321.
3. ANALISA KESALAHAN
Kesalahan yang terjadi diakibatkan oleh beberapa hal berikut:
1. Kesalahan praktikan saat membaca dial karena praktikan kadang tidak ingat
interval per garis pada dial
2. Kesalahan dalam pemberian beban 16 kg dan 32 kg pada saat loading. Hal ini
terjadi karena praktikan kurang teliti melihat jumlah beban dan tidak memeriksa
kembali beban yang telah di-loading.
3. Kesalahan praktikan saat melakukan pengukuran dimensi, penimbangan berat,
dan pengolahan data.
4. Kesalahan praktikan tidak mengisi air pada ring konsolidasi akibatnya tanah
tidak selalu dalam keadaan saturasi 100%. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
perhitungan Final Degree of Saturation di atas.
VII.
KESIMPULAN
1. Nilai Cv :
a) Untuk beban 1 kg = 0.52
b) Untuk beban 2 kg = 0.37
c) Untuk beban 4 kg = 0.36
d) Untuk beban 8 kg = 0.35
e) Untuk beban 16 kg = 0.35
f) Untuk beban 32 kg = 0.38
2. Nilai Pc = 0.67 kg/cm2
3. Nilai Po = 0.1679 kg/cm2
4. Nilai Cc = 0.16609
5. Nilai Cr = 0.03321
Page 15
Tanah
2006/2007.
Diakses
Konsolidasi.
Tanah
II.
Konsolidasi.
Page 16