Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

( UJI KONSOLIDASI )

Disusun Oleh :
Afifah Umi C ( 1503622011 )
Shila Azka K ( 1503622031 )
Jefri Shaul M ( 1503622055 )
Andreas Marco G ( 1503622082 )

Dosen Pengampu :
Dra. Daryati, M.T.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIBERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
I. Pendahuluan
Konsolidasi merupakan proses mengalirnya air keluar dari ruang pori tanah jenuh
dengan kemampuan lolos air rendah. Menyebabkan terjadinya perubahan volume,
sebagai akibat adanya tegangan vertikal tambahan (dari beban luar). Tujuan pengujian
ini meliputi penentuan kecepatan dan besarnya laju penurunan konsolidasi tanah (rate
and magnitude of settlement consolidation) yang ditahan secara lateral akibat proses
pembebanan dan pengaliran air secara vertikal. Laju keceptan penurunan dinyatakan
dalam koefisien Konsolidasi (Consolidation coefficient) Cv, sedangkan untuk
menggambarkan besarnya penurunan, digunakan Indek Pemampatan (Compresion
index) Cc. Kegunaan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai besarnya kecepatan dan penurunan pondasi bangunan yang didirikan di atas
tanah.

II. Alat / Bahan


1. Alat Konsolidasi
2. Cetakkan benda uji
3. Alat pengeluar benda uji
4. Stopwatch
5. Dial deformasi
6. Timbangan
7. Oven

III. Langkah – Langkah Pengujian


1. Membersihkan cetakan benda uji dan menimbang cetakan tersebut.
2. Menyiapkan benda uji.
3. Memasukkan benda uji tersebut ke dalam ring contoh
4. Memasang kertas saringan dibagian atas dan bawah sampel, kemudian pasang batu pori
pada bagian atas dan bawahnya.
5. Memasukkan dalam sel konsolidasi.
6. Memasang pelat penekan diatas batu pori kemudian letakkan bola baja kecil coakan pelat
penekan di atas pelat penekan terebut bagian tengahnya.
7. Meletakkan pada alat konsolidasi.
8. Mengatur posisi palang penekan sehingga horizontal, dengan cara memutar span skrup
dibagian belakang.
9. Mengatur ketinggian baut penekan sehingga tepat menyentuh bola baja
10. Mengatur posisi dial deformasi dalam posisi tertekan, kemudian dial terebut di nol-kan,
tahan lengan beban dengan palang penahan.
11. Memasang beban pertama yang menghasilkan tekanan pada benda uji sebesar 0,25
kg/cm2 .
12. Membaca deformasi tanah pada detik ke 0, 6, 10, 15, 30 kemudian pada menit ke
1, 2, 4, 8, 12, 15, 25, 30 dan pada jam ke 16, 20, 25, 30 setelah dibebani selama 1
menit, sel konsolidasi diisi air sampai penuh.
13. Memasang beban kedua sebesar 2 kali beban pertama, lakukan pembacaansesuai
prosedur ke 4.12.
14. Mengulang untuk beban-beban yang lebih bear (4x, 8x, 16x, 32x). Beban
maksimum disesuaikan dengan bahan yang akan bekerja pada lapisan tanah
tersebut.
15. Setelah dilakukan pembebanan maksimum, kurangi beban dalam dua tahapsampai
mencapai beban pertama. Baca dial deformasi 5 jam setelah pengurangan beban
lalu beban dikurangi lagi.
16. Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan ring contoh dan benda uji dan
sel konsolidasi
17. Mengeluarkan batu pori dan kertas saring.
18. Mengeluarkan benda uji dan dalam ring contoh lalu timbang dan tentukan berat
keringnya.

IV. Perhitungan
1. Gambar kurva hubungan antara penurunan kumulatif terhadap waktu berdasarkan
Cassagrande (Long-Time methode) dan cara Taylor (Square root-time method)
A. . Cara Cassagrande
1) Tetapkan 2 (dua) buah titik pada awal kurva yang berbentuk parabola,
misalnya titik (a) dan (b) pada gambar 5.1 dengan rasio selang waktu 1:4.
Sebagai contoh titik (a) digambarkan pada waktu (t1) = 0,5 menit, maka titik
(b) digambarkan pada waktu (t2) =(4x0,5) = 2 menit
2) Tentukan letak titik (d), dengan mengukur jarak (ad) sama dengan (ac) secara
vertikal.
3) Ulangi langkah diatas dengan interval waktu (t) yang lain, misalnya 0,25 dan
1,00 menit, serta 0,75 dan 3,00 menit, tetapkan letak titik (d) dengan cara
yang sama 4
4) Tetapkan letak titik (d) rata-rata dari dua atau tiga pembacaan diatas yang
merupakan posisi teoritis derajat konsolidasi U=10%
5) Letak teoritis derajat konsolidasi U = 100% yaitu titik (E), dapat dicari
dengan menggambarkan garis-gari singgung (AB) dan (CD) melalui
perubahan arah lengkung pada akhir kurva
6) Dengan demikian waktu (t50) untuk U = 50% yang merupakan standar
perhitungan Cv dengan cara Cassagrande, dapat ditentukkan.
B. Cara Taylor
1) Perpanjang bagian garis yang lurus pada kurva sehingga memotong sumbu
vertikal dan horizontal masing-masing titik A dan B.
2) Titik A menunjukkan derajat konsolidasi teoriti U = 0%, yang dinyatakan
dengan D0. Dari titik A buatlah garis lurus AC sedemikian rupa, sehingga
jarak OC = 1.15 x jarak OB. Garis AC akan memotong kurva pada titik D,
yang merupakan posisi derajat konsolidasi U = 90%, yang ditunjukkan
dengan deformasi kumulatif d90, dengan demikian waktu konsolidasi t90
sebagai dasar perhitungan Cv menggunakan rumus. Taylor dapat ditentukan,
yaitu pangkat dua dari t90. Letak
2. Menghitung koefisien konsolidasi (Cv)
1) Cara Cassagrande Cv =
0.197 𝑚𝑚2
CV= (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
𝑡50
2) Cara Taylor Cv =
0.848ℎ2 𝑚𝑚2
CV= (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
𝑡90
dimana :
H = panjang pengaliran (ketebalan benda uji rata-rata untuk pengaliran tunggal)
pada tahap pembebanan tertentu (mm) t50 = waktu yang diperlukan untuk derajat
konsolidasi 50% (menit) t90 = waktu yang diperlukan untuk derajat konsolidasi 90%
(menit)
3. Gambarkan kurva hubungan antara perubahan angka pori (e) terhadap
pembebanan/tegangan efektif (P’) menggunakan skala semi-long
a. Perhitungan tinggi butir tanah awal 2H0
𝑤𝑠
2H0 = (𝑐𝑚)
𝑔𝑠𝑥𝐴

Dimana :

2H0 = tinggi butiran tanah awal

Ws = berat tanah kering

Gs = berat jenis tanah

A = Luas permukaan benda uji

V. Kesimpulan
Dari Penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan berupa. Nilai koefisien konsolidasi
(Cv) yang diperoleh menggunakan alat konsolidasi konvensional modifikasi adalah yang
terbesar diikuti nilai yang diperoleh menggunakan konsolidasi konvensional. Perbedaan nilai
Cv ini disebabkan karena perbedaan tinggi sampel. Sampel yang paling tinggi adalah sampel
pada alat konsolidasi konvensional modifikasi dan yang paling rendah adalah sampel pada
alat konsolidasi konvensional.
VI. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai