(Percobaan Ilmiah) Momen Inersial Silinder Bergulir pada bidang yang Dilewati
Pengantar: Gerak bergulir cukup umum di kelas fisika karena banyak masalah menarik bisa
terjadi dibuat dari itu Gerak bergulir murni terjadi saat benda bulat seperti bola atau silinder
gulungan pada permukaan datar dan membutuhkan koefisien gesekan yang cukup besar antara
objek dan permukaan. Hubungan antara gerakan linier benda bulat dan gerakan melingkarnya
adalah ditentukan oleh radius objek, seperti kecepatannya adalah produk dari kecepatan
sudutnya dan radius, dll. Gerakan ini juga dipengaruhi oleh momen inersia objek yang akan kita
lakukan belajar dalam percobaan ini.
Secara khusus, kita akan mempelajari gerakan silinder ke pesawat miring. Akselerasinya turun
bidang miring diberikan oleh rumus berikut:
g sinθ
a=
1+k
di mana k adalah momen faktor inersia, (g = 9,8 m /s 2) adalah percepatan gravitasi dan sudut
kemiringan pesawat. Untuk silinder padat k = 1/2 dan silinder berongga k = 1.
Dalam percobaan ini percepatan diukur secara tidak langsung dengan mengukur waktu yang
1
dibutuhkan untuk silinder untuk menggulung bidang miring menggunakan: s = at2, di mana s
2
adalah jarak yang ditempuh oleh silinder dan t adalah waktu yang dibutuhkan. Kita juga harus
mengganti sin θ = h/s, dengan h adalah ketinggian salah satu ujung bidang miring (lihat
Gambar 1 di bawah). Persamaan kerja terakhir yang diperoleh adalah:
Alat Percobaan:
1. Dua silinder (berongga dan padat) dengan ukuran yang sama berlabel A dan B.
2. Pesawat (bidang) miring dengan sudut / tinggi yang bisa disesuaikan.
3. Stopwatch.
Prosedur Percobaan:
1. Siapkan alat eksperimen Anda seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas,
pilih nilai untuk penggunaan h berdiri yang diberikan (0,053 m, 0,080 m, 0,102 m,
0,133 m atau 0,155 m).
2. Ukur panjang bidang miring (s) dan catat.
3. Pilih satu silinder, mulai dari istirahat dan dari atas bidang miring, gulung ke bawah
bidang miring dan mengukur dan mencatat waktu yang dibutuhkan untuk berguling
sepanjang jalan menuruni bidang miring menggunakan stopwatch.
4. Rekam dan ulangi percobaan ini 5 (lima) kali untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
5. Hitung nilai k untuk silinder ini.
6. Ulangi percobaan (mengukur, merekam, merencanakan dan menghitung k) untuk
silinder yang lain dan laporkan semua hasil Anda.
7. Tentukan silinder mana (A atau B) berongga atau padat.
Catatan: Setelah menyelesaikan eksperimen ini, tolong rapi dan masukkan kembali alat ke
dalam plastik tas/kotak.
Problem 4
V=λ f
Dalam percobaan ini kita menggunakan fenomena resonansi dengan satu tabung ujung terbuka
untuk mengukur kecepatan suara. Resonansi terjadi saat frekuensi gangguan eksternal
harmonis sebanding dengan frekuensi alami tabung. Bila tabung berada dalam resonansi
gelombang di dalamnya tabung akan memenuhi kondisi tertentu. Lihatlah gambar 3 (a) dan (b)
untuk ilustrasi gelombang di dalam tabung untuk harmonik 1 dan 2 masing-masing.
Gambar 3. Gelombang di dalam tabung saat resonansi. (a) harmonic pertama, panjang tabung L untuk 1 harmonis
dan C adalah koreksi akhir. (b) harmonic kedua, panjang tabung L untuk harmonik ke-2, dan C adalah koreksi akhir.
1. Berdasarkan gambar 2 (a) dan (b) tuliskan hubungan antara panjang gelombang, panjang
tabung L, dan koreksi akhir C untuk harmonik 1 dan 2 Anda bisa mengubah panjang tabung
dengan mengubah jumlah air di dalam tabung. Tekan garpu tala dan biarkan bergetar di dekat
ujung pembukaan tabung. Saat resonansi terjadi, Anda akan mendengar suara paling keras dari
tabung.
2. Menggunakan Fork Tuning 512 Hz, tuliskan panjang tabung (kolom udara) untuk harmonik 1
dan 2
3. Berdasarkan data eksperimental Anda, hitung kecepatan suara di udara.