Anda di halaman 1dari 10

82

BAB X
UJI KUAT TEKAN BEBAS
(UNCONFINED COMPRESSION TEST)

10.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur kuat tekan bebas
(Unconfined Compressive Strength) dari lempung/lanau. Dari kuat tekan bebas
dapat diketahui :
a. Kekuatan geser undrained (CU)
b. Derajat kepekaan (degree of sensivity)

10.2 Teori Dasar Percobaan


Kuat tekan bebas merupakan pengujian terhadap sifat mekanis tanah.
Kuat tekan bebas ini merupakan harga tegangan aksial maksimum dari kuat
tekan yang dapat ditahan oleh suatu benda uji silindris atau spesimen sebelum
mengalami pergeseran atau pergerakan. Dalam pengujian tekan bebas ini
dilakukan pengujian terhadap sampel tanah yang telah kompak secara natural
atau yang dikenal sebagai undisturbed dan tanah yang telah mengalami kontak
sehingga mengalami perubahan pada dimensinya dibandingkan asal mulanya.
Perlu diketahui bahwasanya tanah yang telah keluar dari tempat asalnya akan
mengalami perubahan volume. Hal ini dikarenakan partikel tanah akan
mengembang sehingga apabila akan kembali dipadatkan akan berbeda dengan
kepadatan sebelumnya. Pengujian ini biasanya dilakukan pada lempung atau
lanau yang dapat digunakan untuk menentukan kuat geser tanah kohesif
dekarenakan selain lebih ekonomis juga cenderung lebih cepat daripada cara-
cara lainnya.

10.3 Manfaat
Hasil uji kuat tekan bebas dapat digunakan untuk menetukan kuat geser
tanah kohesif dengan cepat dan ekonomis.
83

10.4 Keterbatasan
Uji ini tidak dapat dilaksanakan pada tanah pasiran

10.5 Peralatan
a. Alat unconfined compression
b. Silinder untuk mengambil contoh lanau
c. Stopwatch
d. Piston plunger
e. Oven
f. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr dan 0,01 gr
g. Membran karet remolding
h. Container
i. Desikator
j. Sticmat/jangka sorong

10.6 Ketentuan
Contoh tanah berbentuk silinder ditekan dengan peningkatan regangan
vertikal ɛv yang konstan sehingga mencapai keruntuhan. Tekanan vertikal σ v
diukur pada setiap peningkatan ɛv.

10.7 Persiapan Percobaan


Contoh lanau dapat digunakan baik untuk tanah asli (undisturb sample)
maupun untuk tanah yang dibuat dilaboratorium (reconstitud sample)

10.8 Prosedur Percobaan


a. Contoh tanah diambil dengan ukuran tinggi 3” dan diameter 3/2”, kedua
permukaan diratakan
b. Keluarkan contoh tanah dari silinder dengan menggunakan piston plunger
c. Letakkan contoh tanah tersebut pada alat unconfined compression test
kemudian dicatat pembacaan mula-mula dari proving ring dial, arloji
pengukur regangan vertikal dan waktu
d. Mulai diberikan tekanan vertikal dengan kecepatan regangan 1% per
menit. Dilakukan pembacaan proving ring dial setiap regangan 0,01 inci
84

e. Pemberian regangan vertikal ditingkatkan sampai terjadi kelongsoran


pada contoh tanah dimana pembacaan proving ring dial telah mencapai
nilai maksimum. Percobaan dihentikan setelah pembacaan ring dial mulai
turun beberapa kali (minimum 3 kali)
f. Kemudian contoh tanah digambar bidang longsornya dari depan,
belakang, tengah (3 tampak)
g. Contoh tanah yang telah longsor kita remas-remas dalam kantong dan
kita masukkan dalam silinder dengan ketentuan volume sama, untuk
menetukan kekuatan geser tanah teremas. Prosedur 1 sampai dengan 6
diulangi

10.9 Data Hasil Pengamatan dan Pengolahan Data


1. Data Hasil Pengamatan
a. Dimensi Sampel
Tabel 10.9.1
Data Dimensi Sampel

Undisturbed Remolded
Tinggi Sampel (cm) 6,5 6,52
Diameter Sampel (cm) 3,2 3,
Berat Sampel (gr) 99,7 99,7
Sumber: Data Hasil Praktikum Geomekanika 2015

b. Hasil Uji KuatTekan Bebas


Tabel 10.9.2
Data Hasil Uji Kuat Tekan Bebas
Vertikal
0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8
(mm)
Undisturbed
Proving
0,1 0,1 0,1 0,02 0,02 0,021 0,02 0,15 0,15
(mm)
Vertikal
0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6
(mm)
Remolded
Proving
0,1 0,1 0,11 0,12 0,15 0,18 0,02 0,2
(mm)
Sumber: Data Hasil Praktikum Geomekanika 2015
85

2. Pengolahan Data
A. Undisturbed
a. Strain (%) = Vertikal dial / tinggi x 100%
0 ,3
1. x 100% = 0,03%
55
0,4
2. x 100% = 0,72%
55
0,6
3. x 100% = 1,09%
55
0,8
4. x 100% = 1,45%
55
1
5. x 100% = 1,81%
55

b. Axial Load (kg) = proving dial x kalibrasi


1. 0.1 x 0,604 = 0,00604
2. 0,1 x 0,604 = 0,00604
3. 0,012 x 0,604 = 0,0012
4. 0,15 x 0,604 = 0,0906
5. 0,02 x 0,604 = 0,012

Strain %
c. Correction Factor = 1 + ( )
100
0 , 03
1. 1 + ( ) = 1,
100
0 , 03
2. 1 + ( ) = 1,003
100
0 ,72
3. 1 + ( ) = 1,007
100
1, 09
4. 1 + ( ) = 1,010
100
1, 81
5. 1 + ( ) = 1,014
100

d. Correction Area = Correction factor x Luas


Luas = ¼ π d2 = ¼ (3,14) (3,46)2 = 9,397
86

1. 1,0007 x 9,397 = 9,40 cm2


2. 1,0015 x 9,397 = 9,41 cm2
3. 1,0015 x 9,397 = 9,41 cm2
4. 1,0016 x 9,397 = 9,41 cm2
5. 1,002 x 9,397 = 9,42 cm2
e. Shear Stress = Axial Load x Correction Area
1. 0,012 x 9,40 = 0,11 kg.cm2
2. 0,024 x 9,41 = 0,22 kg.cm2
3. 0,036 x 9,41 = 0,33 kg.cm2
4. 0,048 x 9,41 = 0,45 kg.cm2
5. 0,060 x 9,42 = 0,56 kg.cm2

f. σ = Axial load puncak x luas


σu = 0,108 x 9,397 = 1,01 kg.cm3

A. Remolded
a. Strain (%) = Vertikal dial / tinggi x 100%
0 , 01
1. x 100% = 0,15%
6 ,52
0 ,02
2. x 100% = 0,15%
6 ,52
0,022
3. x 100% = 0,30%
6 ,52
0,025
4. x 100% = 0,33%
6 , 52
0,028
5. x 100% = 0,38%
6 ,52

b. Axial Load (kg) = proving dial x kalibrasi


1. 0.2 x 0,604 = 0,01 kg
2. 0,4 x 0,604 = 0,02 kg
3. 0,6 x 0,604 = 0,03 kg
4. 0,8 x 0,604 = 0,04 kg
5. 1,0 x 0,604 = 0,06 kg
87

Strain %
c. Correction Factor = 1 + ( )
100
0 ,15
1. 1 + ( ) = 1,0015
100
0 ,30
2. 1 + ( ) = 1,0030
100
0 ,33
3. 1 + ( ) = 1,0033
100
0 ,38
4. 1 + ( ) = 1,0038
100
0 ,38
5. 1 + ( ) = 1,0042
100

d. Correction Area = Correction factor x Luas


Luas = ¼ π d2 = ¼ (3,14) (3,44)2 = 9,289
1. 1,0015 x 9,289= 9,30 cm2
2. 1,0030 x 9,289 = 9,31 cm2
3. 1,0033 x 9,289 = 9,32 cm2
4. 1,0038 x 9,289 = 9,32 cm2
5. 1,0042 x 9,289 = 9,32 cm2

e. Shear Stress = Axial Load x Correction Area


1. 0,01 x 9,30 = 0,093 kg.cm2
2. 0,02 x 9,31 = 0,18 kg.cm2
3. 0,03 x 9,32 = 0,27 kg.cm2
4. 0,04 x 9,32 = 0,37 kg.cm2
5. 0,06 x 9,32 = 0,55 kg.cm2

f. σ = Axial load puncak x luas


σu = 0,09 x 9,298 = 0,83 kg.cm3
σu Undisturbed
ST =
σu Remolded
1 , 01
ST = = 1,21
0 , 83
88

Sumber: Dokumentasi Praktikum Geomekanika 2015


Foto 10.9.3
Kegiatan Pengambilan Sampel Tanah

Sumber: Dokumentasi Praktikum Geomekanika 2015


Foto 10.9.4
Pengambilan Sampel Tanah Menggunakan Cylinder Ring

Sumber: Dokumentasi Praktikum Geomekanika 2015


Foto 10.9.5
Sampel Tanah
89

Sumber: Dokumentasi Praktikum Geomekanika 2015


Foto 10.9.6
Alat Uji Kuat Tekan Bebas

Sumber: Dokumentasi Praktikum Geomekanika 2015


Foto 10.9.7
Tanah Dihancurkan Untuk Pengujian Remolded

10.10 Analisa
Pengujian sifat mekanis ini bertujuan mengetahui sifat mekanis tanah
apabila dibebankan oleh gaya. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, nilai σu
undisturbed sebesar 1,01 kg.cm3 maka tergolong stiff, berdasarkan parameter
konsistensi tanah. Kemudian pengujian remolded didapat nilai σu undisturbed
90

sebesar 0,83 kg.cm3 maka tergolong medium. Kemudian nilai ST atau


sensitivitas didapat sebesar 1,21 maka tergolong insensitive.
10.11 Kesimpulan
Pada percobaan ini digunakan alat uji kuat tekan bebas yang ditujukan
pada sampel tanah. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik tanah.
Dilakukan percobaan unidisturbed dan remolded dalam menguji kuat tekan
bebas. Undisturbed disini merupakan sampel tanah asli yang langsung diambil
dari tempat keterdapatannya. Sedangkan remolded merupakan sampel tanah
yang telah mengalami perubahan dengan dihancurkan dulu tanahnya. Hal
tersebut akan membuat partikel tanah akan mengembang sehingga volume
tanah antara undisturbed dan remolded akan berbeda.
91

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2013, “Kuat tekan bebas’’,


http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuatan_tekan. Diakses pada tanggal 14 Mei
2015.
Laboratorium Tambang, Staff Assisten. 2015. Penuntun Praktikum
Mekanika Batuan. Bandung : Universitas Islam Bandung

Anda mungkin juga menyukai