Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA


MODUL III (M-03)
TUMBUKAN AKIBAT PANCARAN FLUIDA

Imelda Averina (2021091039)

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2021
1.1. PENDAHULUAN
Setiap fluida yang dipancarkan mempunyai gaya atau kerja mekanis yang menyebabkan
tumbukan. Gaya ini dapat bermanfaat untuk menggerakkan benda atau peralatan lain yang
membutuhkan gaya penggerak, misalnya turbin.
Salah satu cara untuk menghasilkan gaya atau kerja mekanis dari tekanan fluida adalah
dengan menggunakan tekanan untuk mengakselerasikan fluida kecepatan tinggi dalam sebuah
jet. Jet tersebut diarahkan ke piringan dari sebuah roda turbin, yang berotasi oleh karena gaya
yang timbul pada piringan dikarenakan perubahan momentum atau impuls yang terjadi ketika
jet menyembur pada piringan. Turbin-turbin air yang bekerja dengan prinsip impuls ini telah
dibuat dengan keluaran hingga tingkat 100.000 kW dengan efisiensi lebih dari 90%.
Pada percobaan ini, gaya yang ditimbulkan oleh jet air ketika menyembur, baik pada plat
yang rata atau cekung akan diukur dan dibandingkan dengan tingkat aliran momentum di dalam
jet.

1.2. TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan dari percobaan ini adalah :

a. Mempelajari perilaku tumbukan pancaran fluida pada suatu permukaan piringan.


b. Mengukur dan menghitung besarnya gaya yang diperoleh dari empat macam
piringan yaitu, plat datar, plat cekung, plat setengah lingkaran, dan plat 300.
c. Menentukan besarnya efisiensi masing-masing piringan.
d. Mempelajari hubungan antara besarnya debit yang keluar dengan gaya yang
didapat dari hasil perhitungan.

1.3.TEORI DASAR
Jet impact didasarkan pada peristiwa tumbukan, dalam hal ini tumbukan pancaran
fluida dengan suatu permukaan. Momentum adalah besaran yang merupakan ukuran
mudah atau sukarnya suatu benda mengubah keadaan geraknya (mengubah kecepatannya,
diperlambat atau dipercepat). Bentuk umum teori momentum fluida :

F . t = m . Δv
Besar Gaya Piringan
1. Momentum sebelum menabarak piringan : W𝑉0 (kg. m/s²) pada arah X
2. Momentum setelah menabrak piringan: W𝑉0 cos β (kg.m/s2) pada arah
X
3. Gaya pada arah X pada jet sama dengan rata-rata perubahan momentum
sehingga didapat :
Δmomentum = W . 𝑉1cos β − W. 𝑉0 (kg.m/s² = N)

Gaya yang terjadi pada piringan (arah X) adalah sama, tetapi


berlawanan arah sehingga di dapat persamaan pada sumbu Y:
𝐹𝑝 = W (𝑉0 − 𝑉1 cos β)

Untuk piringan datar, nilai β = 900 maka cos β = 0

𝐹𝑑 = W𝑉0 ; tidak tergantung harga V1

Untuk piringan cekung, nilai β = 180o maka cos β = -1

𝐹𝑐 = W(𝑉0 + 𝑉1 )

Jika perubahan tekanan piezometrik dan elevasi diabaikan kemungkinan


gaya maksimum pada plat cekung adalah:

𝐹𝑐 = 2W𝑉0

Aliran fluida diukur dengan satuan W (kg/s) yang mewakili satuan debit
w/
103 9 (m3), sehingga kecepatan pancaran, V (m/s) saat meninggalkan
nozzel diberikan oleh :
𝑄
V= 𝐴

Kecepatan pancaran mengenai piringan, V0 (m/s) lebih kecil daripada


kecepatan pancaran saat meninggalkan nozzle, V (m/s) akibat adanya
pengaruh gravitasi. Besar kecepatan data dihitung dengan menggunakan
persamaan gerak lurus berubah beraturan, didapat :

𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠
Grafitasi (g) = 9,81
s = jarak nozzle ke piringan = 37 mm = 0,037 m
4. Besar Gaya yang Menumbuk Piringan
Gaya tekan fluida yang menumbuk piringan didapat dengan meninjau
hubungan gaya yang bekerja pada batang.
a. Menghitung Gaya Dorong Ukur (F ukur)
Fukur = 4 g y
b. Menghitung Gaya Dorong Hitung (F Hitung)
Fhitung = 2 W 𝑉0
5. Perhitungan Efisiensi :
𝐹 𝑢𝑘𝑢𝑟
Efisiensi = 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑥 100%

1.4.ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Tabel 1. Alat dan Bahan Percobaan
No Nama Alat Foto
1
Jet Impact Apparatus

2
Plat
No Nama Alat Foto
3 Stopwatch

4 Beban Geser

5 Meja Hidraulika

1.5.CARA KERJA
Berikut prosedur percobaan :
a. Mengatur kedudukan jet impact agar jalur pancaran tegak lurus
terhadap bidang datar permukaan.
b. Memasang piringan.
c. Mengkalibrasi neraca pengukur gaya dengan membuat lengan neraca
dalam keadaan mendatar.

d. Menghidupkan pompa.

e. Mengatur posisi beban pemberat hingga neraca seimbang kembali.

f. Mencatat simpangan pemberat terhadap nilai posisi semula (y).

g. Mengukur debit air berdasarkan prinsip meja hidraulika

h. Mengulangi percobaan di atas untuk 3 macam posisi pemberat (y).

i. Mengganti piringan dengan piringan datar, setengah lingkaran, dan


piringan 300.

1.6.DATA PENGAMATAN
a. Dari alat didapatkan :
• Diameter nozzle = 10 mm
• Luas Penampang nozzle (Ao) = 78,5 mm² = 0,0000785 m²
• Masa beban pemberat (W) = 0,610 kg
• Jarak as piringan ke engsel tuas = 0,1525 m
• Jarak nozzle ke piringan = 37 mm = 0,037 m

b. Dari Pengamatan dan Percobaan didapatkan :


Tabel 2. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Datar
Pengukuran Debit
Pengaruh
No. Waktu t Berat W (kg) Debit Q beban y (mm)
Percobaan (detik) (m3/s)
1 9,36 0,610 0,000534 70
2 14,95 0,610 0,000393 27
3 26,13 0,610 0,000139 6

Tabel 3. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Cekung


Pengukuran Debit
Pengaruh
No. Waktu t Berat W (kg) Debit Q beban y (mm)
Percobaan (detik) (m3/s)
1 12,86 0,610 0,000388 62
2 15,94 0,610 0,000393 37
3 18,73 0,610 0,000239 26
Tabel 4. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Setengah Lingkaran
Pengukuran Debit
Pengaruh
No. Waktu t Berat W (kg) Debit Q beban y (mm)
Percobaan (detik) (m3/s)
1 11,63 0,610 0,000429 90
2 15,95 0,610 0,000393 50
3 23,43 0,610 0,000239 19

Tabel 5. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Datar 300


Pengukuran Debit
Pengaruh
No. Waktu t Berat W (kg) Debit Q beban y (mm)
Percobaan (detik) (m3/s)

1 10,67 0,610 0,000534 62


2 14,93 0,610 0,000393 33
3 27,23 0,610 0,000239 10
* Keterangan : A = Angka terakhir dari NIM dan B = Angka kedua terakhir dari NIM

1.7.PENGOLAHAN DATA
a. Contoh perhitungan :
• Debit (Q) = 0,000534 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000534
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 6,80 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √6,80 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 6,75 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 5,79 = 7,06 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,07 = 2,74 N
2,74
• Efisiensi = 7,06 𝑥 100% = 38,89 %
Piringan Datar
1. Percobaan 1
• Debit (Q) = 0,000534 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000534
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 6,80 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √6,802 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 6,75 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 6,75 = 8,24 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,07 = 2,75 N
2,75
• Efisiensi = 𝑥 100% = 33,37 %
8,24

2. Percobaan 2
• Debit (Q) = 0,000393 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000393
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 5,01 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √5,012 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 4,94 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 4,94 = 6,03 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,027 = 1,06 N
1,06
• Efisiensi = 6.03 𝑥 100% = 17,58 %

3. Percobaan 3
• Debit (Q) = 0,000139 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000139
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 1,77 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √1,77 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 1,55 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 1,55 = 1,89 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,006 = 0,24 N
0,24
• Efisiensi = 1,89 𝑥 100% = 12,70 %
Piringan Cekung
1. Percobaan 1
• Debit (Q) = 0,000388 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000388
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 4,94 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √4,94 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 4,86 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 4,86 = 5,93 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,062 = 2,43 N
2,43
• Efisiensi = 𝑥 100% = 40,978 %
5,93

2. Percobaan 2
• Debit (Q) = 0,000393 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000393
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 5,01 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √5,01 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 4,94 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 4,94 = 6,03 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,037 = 1,45 N
1,45
• Efisiensi = 𝑥 100% = 24,05 %
6.03

3. Percobaan 3
• Debit (Q) = 0,000239 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000239
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 3,04 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √3,04 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 2,92 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 2,92 = 3,56 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,026 = 1,02 N
1,02
• Efisiensi = 𝑥 100% = 28.65 %
3,56
Piringan Setengah Lingkaran
1. Percobaan 1
• Debit (Q) = 0,000429 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000429
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 5,46 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √5,46 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 5,39 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 5,39 = 6,58 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,09 = 3,53 N
1,96
• Efisiensi = 𝑥 100% = 53,65 %
6.03

2. Percobaan 2
• Debit (Q) = 0,000393 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000393
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 5,01 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √5,01 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 4,94 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 4,94 = 6,03 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,05 = 1,96 N
1,96
• Efisiensi = 𝑥 100% = 32.50 %
6.03

3. Percobaan 3
• Debit (Q) = 0,000239 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000239
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 3,04 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √3,04 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 2,92 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 2,92 = 3,56 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,019 = 0.75 N
0.75
• Efisiensi = 𝑥 100% = 21.07 %
3,56
Piringan Datar 300
1. Percobaan 1
• Debit (Q) = 0,000534 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000534
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 6,80 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √6,802 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 6,75 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 6,75 = 8,24 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,062 = 2,43 N
2,43
• Efisiensi = 𝑥 100% = 29,49 %
8,24

2. Percobaan 2
• Debit (Q) = 0,000393 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000393
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 5,01 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √5,01 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 4,94 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 4,94 = 6,03 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,033 = 1,29 N
1,29
• Efisiensi = 𝑥 100% = 21.39 %
6.03

3. Percobaan 3
• Debit (Q) = 0,000239 m3/s
• Berat (W) = 0,610 kg/s
𝑄 0,000239
• V= 𝐴 = 0,0000785 = 3,04 m/s

• 𝑉0 = √𝑉 2 − 2 𝑔 𝑠 = √3,04 2 − 2 𝑥 9,81𝑥 0,037 = 2,92 m/s


• Fhitung = 2 W 𝑉0 = 2 x 0,610 x 2,92 = 3,56 N
• Fukur = 4 g y = 4 x 9,81 x 0,010 = 0,39 N
0,39
• Efisiensi = 3,56 𝑥 100% = 10,96 %
b. Hasil olah data percobaan :

Tabel 6. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Datar

Perhitungan F Pergeseran
Debit W V V0 Perhitungan beban y F Ukur Efisiensi
No (N) (%)
(l0-4) (Kg/s) (m/s) (m/s) (N) (m)

1 5,34 0,610 6,80 6,75 8,24 0,07 2,75 33,37

2 3,93 0,610 5,01 4,94 6,03 0,027 1,06 17,58

3 1.39 0,610 1,77 1,55 1,89 0,006 0,24 12,70

Tabel 7. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Cekung

Perhitungan F Pergeseran
Debit W V V0 Perhitungan beban F Ukur Efisiensi
No (N) (%)
(l0-4) (Kg/s) (m/s) (m/s) (N) (m)

1 3,88 0,610 4,94 4,86 5,93 0,062 2,43 40,98

2 3,93 0,610 5,01 4,94 6,03 0,037 1,45 24,05

3 2,39 0,610 3,04 2,92 3,56 0,026 1,02 28.65

Tabel 8. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Setengah Lingkaran

Perhitungan F Pergeseran
Debit W V V0 Perhitungan beban F Ukur Efisiensi
No -4 (N) (%)
(l0 ) (Kg/s) (m/s) (m/s) (N) (m)

1 4,29 0,610 5,46 5,39 6,58 0,09 3,53 53,65

2 3,93 0,610 5,01 4,94 6,03 0,05 1,96 32.50

3 2,39 0,610 3,04 2,92 3,56 0,019 0.75 21.07


Tabel 9. Hasil Data Percobaan dengan Piringan Datar 300

Perhitungan F Pergeseran
Debit W V V0 Perhitungan beban F Ukur Efisiensi
No (N) (%)
(l0-4) (Kg/s) (m/s) (m/s) (N) (m)

1 5,34 0,610 6,80 6,75 8,24 0,062 2,43 29,49

2 3,93 0,610 5,01 4,94 6,03 0,033 1,29 21.39

3 2,39 0,610 3,04 2,92 3,56 0,010 0,39 10,96

1.8. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini antara lain:
a) Nilai efisiensi paling tinggi diperoleh pada saat menggunakan piringan
setengah lingkaran
b) Piringan setengah lingkaran menghasilkan gaya yang paling besar karena
arah alirannya teratur.
c) Nilai F ukur dan F perhitungan memiliki selisih yang cukup besar,
dikarenakan ketidaktelitian saat mengambil data praktikum.
d) Dari percobaan dapat diketahui bahwa piringan setengah lingkaran yang
paling efektif dalam menghasilkan energi mekanis. Gaya yang
ditimbulkan semakin besar apabila debit yang di pancarkan semakin besar
dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai