Pengantar
REKAYASA
TRANSPORTASI
Pertemuan 2 :
SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
(SISTRANAS)
SUB CAPAIAN MK :
Mahasiswa mampu menjelaskan peranan transportasi dalam kehidupan manusia
Mahasiswa mampu menjelaskan hierarki jaringan jalan
DEFINISI ‘SISTRANAS”
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
LANDASAN SISTRANAS TUJUAN SISTRANAS
Sistranas diselenggarakan berdasarkan Terwujudnya transportasi yang efektif dan
landasan idiil Pancasila, landasan efisien menunjang dan sekaligus menggerakkan
konstitusional UUD 1945, landasan dinamika pembangunan, meningkatkan
visional adalah wawasan nusantara, ASAS SISTRANAS mobilitas manusia, barang dan jasa,
landasan operasional : peraturan Sistranas diselenggarakan membentuk terciptanya pola distribusi nasional
perundangan di bidang transportasi dan berdasarkan asas keimanan dan yang mantab dan dinamis serta mendukung
landasan konseptual : Ketahanan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, pengembangan wilayah dan memantapkan
Nasional asas manfaat, asas adil dan merata, perkembangan kehidupan bermasyarakat
asas usaha bersama , asas berbangsa dan bernegara dalam rangka
keseimbangan , asas kepentingan perwujudan wawasan nusantara dan hubungan
umum , asas kesadaran hokum , internasional
asas kemandirian dan asas
keterpaduan.
TERTIB KETERATURAN
EFISIEN
AKSESIBILITAS
AMAN
KESELAMATAN
RENDAH POLUSI
SASARAN LANCAR DAN CEPAT
SISTRANAS
KAPASITAS
KEMUDAHAN
KETERPADUAN
TEPAT WAKTU
NYAMAN
FUNGSI UTAMA SISTRANAS
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
KOMPONEN SISTRANAS
TATARAN TRANSPORTASI
Tataran transportasi merupakan perwujudan tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari
semua jaringan dan moda transportasi, yang dipengaruhi oleh otonomi daerah
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
JARINGAN TRANSPORTASI
JAKARTA
Menurut Kepmen No.49 Tahun
2005 tentang Sistranas, jaringan Bekasi
transportasi meliputi subsector Tangerang
BANDUNG
transportasi jalan, kereta api,
sungai dan danau , Purwakarta
penyeberangan, laut dan udara Bogor
MATRIKS HUBUNGAN
serta pipa. Simpul/
1 2 3 4 5 6
Dalam transportasi, jaringan simpul
1 0 1 0 0 0 0
berguna untuk menjelaskan 1 2
ruas
4
ruas
5 6
2 1 0 1 1 0 0
ruas ruas
keseluruhan karakteristik sistem 3 0 1 0 1 0 0
transportasi serta perwujudannya. ruas ruas 4 0 1 1 0 1 0
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
Jaringan Transportasi Jalan
1. Jaringan Pelayanan
Pelayanan Angkutan orang dengan kendaraan umum dikelompokkan menurut wilayah pelayanan dan
operasi pelayanan
Angkutan penumpang dengan kendaraan
umum terdiri dari Angkutan lintas batas
Menurut wilayah negara, Angkutan antar kota antar provinsi,
pelayanan Angkutan kota, Angkutan
pedesaan,Angkutan perbatasan, Angkutan
khusus, Angkutan taksi , Angkutan sewa,
Angkutan umum penumpang dengan Angkutan pariwisata dan Angkutan
kendaraan umum dalam trayek atau lingkungan.
tidak dalam trayek.
Pelayanan angkutan barang dengan Menurut sifat
kendaraan umum tidak dibatasi wilayah operasi pelayanan
pelayanannya. Demi keselamatan,
keamanan, ketertiban, dan kelancaran
lalu lintas dan angkutan jalan dapat
ditetapkan jaringan lintas untuk mobil
barang tertentu, baik kendaraan umum
maupun kendaraan bukan umum.
2. Jaringan Prasarana
Jaringan prasarana transportasi jalan terdiri dari simpul yang berwujud terminal
penumpang dan terminal barang, dan ruang lalu lintas
Jalan lingkungan
Jalan Kolektor Jalan umum yang berfungsi
Jalan umum yang berfungsi : melayani Angkutan lingkungan
melayani Angkutan pengumpul atau dengan ciri perjalanan jarak dekat
pembagi dengan ciri perjalanan dan kecepatan rendah
jarak sedang, kecepatan rata-rata
sedang, Jumlah jalan masuk dibatasi
Berdasarkan Undang-Undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, klasifikasi jalan
berdasarkan status jalan dibagi menurut kewenangan pembinaannya
Jalan Kabupaten
Jalan Nasional Jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang
tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota
jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota
jaringan jalan primer yang menghubungkan
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
antar ibukota provinsi, dan jalan strategis
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan
nasional, serta jalan tol. Jalan nasional
umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam
merupakan jalan yang pembinaannya
wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
berada pada pemerintah pusat
pembinaannya diserahkan kepada Pemerintah
Daerah Tingkat II
Jalan Kota
Jalan Provinsi jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam
jalan kolektor dalam sistem jaringan
kota, menghubungkan pusat pelayan dengan persil,
jalan primer yang menghubungkan
menghubungkan antar pensil, serta menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota
antar pusat pemukiman yang berada di dalam kota
kabupaten/kota, atau antar ibukota
kabupaten/kota, dan jalan strategis Jalan Desa
provinsi. Jalan provinsi merupakan jalan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
yang pembinaanya diserahkan kepada antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
Pemerintah Daerah Tingkat I.
Jaringan Transportasi Laut
1. Jaringan Pelayanan
Pelayanan Angkutan orang dengan kendaraan umum dikelompokkan menurut kegiatan dan sifat
pelayanan
Berdasarkan kegiatan , dibedakan menjadi jaringan transportasi laut dalam negeri dan jaringan
transportasi laut luar negeri
JARINGAN TRAYEK
TRANSPORTASI LAUT
PENGUMPAN
ALUR PELAYARAN
Bagian dari lalu lintas laut yang alami maupun buatan
dari segi kedalaman , lebar dan hambatan pelayaran
lainnya yang aman untuk dilayari. Dibedakan menjadi
alur pelayaran dalam negeri dan luar negeri.
Faktor yang mempengaruhi :
Keadaan trafik kapal
Keadaan geografi dan meteorologi di daerah alur
Sifat‐sifat fisik dan variasi dasar saluran
Fasilitas‐fasilitas atau bantuan‐bantuan yang
diberikan pada pelayaran
Karakteristik maksimum kapal‐kapal yang
menggunakan pelabuhan
Kondisi pasang surut, arus dan gelombang
Jaringan Transportasi udara
1. Jaringan Pelayanan
Jaringan pelayanan transportasi udara merupakan kumpulan rute penerbangan yang melayani
kegiatan transportasi udara dengan jadwal dan frejkuensi yang sudah ditentukan.
Berdasarkan wilayah pelayanan, dibagi menjadi rute penerbangan dalam negeri dan luar negeri yang
terintegrasi dengan transportasi darat dan laut
Berdasarkan hirarki pelayanan , terdiri dari
a) Rute utama yaitu rute yang menghubungkan antar bandara udara pusat penyebaran
b) Rute pengumpan yaitu rute yang menghubungkan antara bandar udara pusat penyebaran
dengan bandar udara yang bukan pusat penyebaran
c) Rute perintis, rute yang menghubungkan bandar udara bukan pusat penyebaran dengan bukan
pusat penyebaran yang terletak pada daerah terisolasi/tertinggal
Berdasarkan fungsi pelayanan transportasi udara sebagai ship follow the trade dan ship promote the
trade, jaringan trayek transportasi laut dibagi menjadi pelayanan komersial dan non komersial
(perintis)
2. Jaringan Prasarana
Jaringan prasarana udara terdiri dari bandar udara yang berfungsi sebagai simpul dan ruang udara yang berfungsi
sebagai ruang lalu lintas udara. Bandar udara dibedakan berdasarkan fungsi , penggunaan, klasifikasi, status dan
penyelenggarakan serta kegiatan.
04
03
02
01 BERDASARKAN
FUNGSI RUANG
BERDASARKAN
LALU LINTAS
KEGIATAN
BERDASARKAN
BERDASARKAN STATUS
PENGGUNAAN • Controlled airspace, Ruang
udara yang ditetapkan
• Pendaratan dan lepas landas batasnya, diberikan instruksi
• Bandar udara umum , melayani pesat udara untuk melayani oleh ATC
• Bandar udara terbuka , kepentingan umum kegiatan Angkutan udara • Uncontrolled airspace, ruang
melayani angkutan dalam dan • Bandar khusus , digunakan • Pendaratan dan lepas landas lalu lintas udara yang hanya
luar negeri untuk kepentingan sendiri untuk helicopter untuk diberikan informasi tentang lalu
• Bandar udara yang tidak melayani Angkutan udara lintas yang diperlukan
terbuka untuk melayani
Angkutan udara ke/dari luar
negeri