Pengantar
REKAYASA
TRANSPORTASI
Dosen : Fredy Jhon Philip.S.T.,M.T
Pertemuan 4
TRANSPORTASI PEDESAAN
SUB CAPAIAN MK :
Mahasiswa mampu menjelaskan sistem transportasi pedesaan dan infrastruktur
pendukungnya
KARAKTERSIT
IK PEDESAAN
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
AKSESIBILITAS
PEDESAAN
Secara umum, kondisi infrastruktur jalan tidak sebaik di
perkotaan, missal tidak semua jalan beraspal, sehingga
aktifitas masyarakat pedesaan lebih rendah dibandingkan
masyarakat kota.
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
TUJUAN PERJALANAN MASYARAKAT DESA
Dennis (1998) merinci kebutuhan perjalanan dan kegiatan transportasi pada kawasan
perdesaan ditujukan untuk:
01
meliputi aktivitas pengumpulan air,
bahan bakar, dan bahan pangan meliputi aktivitas untuk memperoleh
02
layanan pendidikan, kesehatan dan
lainnya
TUJUAN
PERJALANAN
MASYARAKAT
DESA
03
tempat iabadah dan kantor
pemerinatahan
Sistem Jaringan Jalan Pedesaan
JALAN KOLEKTOR
JALAN LINGKUNGAN
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
Kebutuhan Layanan
Transportasi Pedesaan
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
Karakteristik Jalan Pedesaan
• umumnya dikelola di tingkat lokal, misalnya tingkat kelurahan atau masyarakat lokal
• arus lalu lintas sangat kecil, berupa kendaraan bermotor maupun tak bermotor
• mempunyai arti penting sebagai penghubung antara desa dengan jalan utama
DASAR PEMIKIRAN
KEBIJAKAN
TRANSPORTASI
PEDESAAN
• Tidak dapat dihitung berdasarkan
permintaan perjalanan
• Harus dilihat dari manfaat yang
didapat dari keseluruhan masyarakat
di daerah tersebut, dan pertambahan
produksi dengan adanya perbaikan
transportasi pedesaan tersebut
• Keandalan jalan jika dilakukan
perbaikan, misalnya jika tidak diberi
lapis keras akan rusak di musim hujan
Pengembangan Infrastruktur Pedesaan
Wilayah Timur di Indonesia hanya 17% dari total Perlu peningkatan aksesibilitas terutama
ke sumber daya produktif untuk
CTpenduduk Indonesia dengan luas mencapai 45% total
FA wilayah Indonesia pengembangan lahan untuk usaha,
Tingkat kesejahteraan wilayah Timur masih rendah prasarana ekonomi dan sosial layanan
dengan infrastruktur terbatas publik
STRANAS PPDT Mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan Kawasan wilayah strategis
nasional sehingga dapat mengembangkan wilayah tertinggal
Wilayah tertinggal umumnya wilayah TERISOLASI DAN TERPENCIL, dimana belum terjangkau oelh
fasilitas transportasi menuju ke dan dari wilayah tersebut.
Angkutan perintis adalah angkutan yang melayani daerah-daerah terisolir, terpencil dan belum berkembang serta
belum tersedia sarana angkutan yang memadai dengan tarif yang terjangkau
Angkutan perintis adalah sebagai akses baru tidak dapat diprediksi dari bangkitan dan tarikan karena fungsinya
adalah stimulan bagi mobilitas suatu wilayah yang terisolir namun punya potensi dikembangkan (Ferry dan Hanggoro,
2015)
Universitas Pembangunan Jaya Jl.Cendrawasih Raya No.1 Blok B7/P Bintaro Jaya, Tangerang Selatan 15413
ANGKUTAN
PERINTIS