Anda di halaman 1dari 9

JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

http://journal.umg.ac.id/index.php/jre
doi:10.30587/jre.v4i1.2161
JRE 4 (1) 2021, 25-32

ANALISIS POTENSI DESA BERBASIS INDEKS PEMBANGUNAN


DESA DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN GRESIK

Roziana Ainul Hidayati


Universitas Muhammadiyah Gresik
roziana@umg.ac.id

ABSTRACT
Progress mundur dan masih banyaknya indikator MDGs Kabupaten Gresik yang belum mencapai
target salah satu sebabnya adalah minimnya layanan dan fasilitas yang tersedia khususnya di daerah
pedesaan yang yang berada di pesisir. Salah satu upaya pertama yang bisa dilakukan adalah
mengenal potensi dan permasalahan masyarakat desa setempat, sehingga mengetahui layanan
minimum yang dibutuhkan. Kajian ini mencoba menggali permasalahan dan potensi yang ada di Desa
di daerah Pesisir dengan menggunakan metode penghitungan Indeks Pembangunan Desa (IPD),
dimana apparat desa sebagai informannya dan kuesioner sebagai teknik pengumpulan datanya. Jenis
kajian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Dan Berdasar hasil kajian IPD di daerah pesisir
Kabupaten Gresik tepatnya di Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan Panceng diketahui bahwa
yang termasuk Kategori Desa berkembang di Kecamatan Ujung Pangkah adalah Desa Pangkah Kulon,
Desa Banyu urip, Desa Bolo, Desa Pangkah Wetan, Desa Gosari, Desa Cangaan, Desa Karangrejo,
Desa Tanjang awan, Desa Glatik, Desa Ketapang Lor dan Desa Ngemboh. Sedangkan Desa Sekapuk
menjadi satu-satunya Desa yang Mandiri di Kecamatan Ujungpangkah. Sementara Desa Kebonagung
menjadi satu-satunya Desa Tertinggal di Kecamatan Ujungpangkah. Seluruh Desa yang menjadi lokasi
kajian di Kecamatan Panceng yakni Desa Panceng, Desa Sorowuti, Desa Sumurber, Desa Siwalan,
Desa Petung, Desa Banyutengah, dan Desa Campurejo masuk kategori Desa Berkembang. Rata-rata
variable yang kondisinya tertinggal di hampir seluruh desa di Kecamatan Ujung Pangkah adalah
variable Sarana Olah Raga dan Sarana Transportasi. Variable yang sangat baik rata rata di seluruh
desa di Kecamatan Ujung Pangkah adalah infrastruktur energy, Kesehatan masyarakat dan kualitas
SDM nya. Di Kecamatan Panceng Variabel Olah raga dan Kemandirian rata-rata kondisinya di tujuh
desa kajian masih kurang baik (tertinggal), sedangkan variable pelayanan Pendidikan, pelayanan
Kesehatan, infrastruktur energy, kualitas SDM, Kesehatan masyarakat dan infrastruktur air bersih dan
sanitasi sudah cukup baik, khususnya kualitas SDM semua desa sudah mandiri.

Keywords: IPD, Potensi Desa, MDGs

 Corresponding author:
Email Address : roziana@umg.ac.id (Gresik, Jawa Timur)
Received 5 Januari 2021, Accepted 10 Pebruari 2021, Published 22 Pebruari 2021

PENDAHULUAN
Kabupaten Gresik sendiri jika dilihat Kabupaten Gresik masih cukup tinggi (Gambar
berdasar capaian MDGs-nya tahun 2014, masih 3).
ada 53,13% indicator yang belum tercapai, Khusus daerah Pesisir di Kabupaten Gresik
artinya masih jauh dari harapan. Meskipun jika tepatnya di Kecamatan Ujung Pangkah dan
dibandingkan dengan tahun 2013 ada penurunan Kecamatan Panceng, tingkat kemiskinannya
1,87%, tetapi indicator yang jauh dari target naik berdasarkan hasil olah data capaian MDGs masih
3,02%. (Gambar 2). cukup tinggi yakni untuk Kecamatan Ujung
Sementara Berdasar data dari BPS jawa Pangkah 22,52 % dan Kecamatan Panceng 15.59
Timur, Tingkat Kemiskinan Kabupaten Gresik % (hidayati,2016). Berdasar hasil kajian yang
Tahun 2017 mencapai 12,8%. Angka tersebut dilakukan oleh Hidayati dan Sholichah (2010),
menduduki urutan ke 14 dari 38 Kabupaten/Kota penyebab kemiskinan nelayan yang tinggal di
di Jawa Timur, artinya angka kemiskinan di daerah pesisir Kabupaten Gresik adalah
Rendahnya Law Inforcement dan Overfishing.
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship – Volume 4 Nomor 1, Pebruari 2021; 25-32

Fakta-fakta tersebut merupakan indikasi potensi dan permasalahan masyarakat desa


bahwa pembangunan di Kabupaten Gresik masih setempat, sehingga mengetahui bentuk layanan
perlu upaya besar untuk ditingkatkan. Progress minimum yang dibutuhkan. Hal tersebut selaras
mundur dan masih banyaknya indikator MDGs dengan hasil survey kepuasan masyarakat
yang belum mencapai target salah satu sebabnya Kabupaten Gresik di mana tingkat kompetensi
adalah kurang maksimalnya kinerja layanan yang layanan masih perlu ditingkatkan khususnya
diberikan di Kabupaten Gresik. Salah satu upaya terkait dengan kompetensi pelaksananya (Dinas
pertama yang bisa dilakukan adalah mengenal Penanaman Modal dan PTSP; 2017)

Gambar 2. Capaian MDGs Kab.Gresik

Gambar 3.Kemiskinan Kab.Gresik

Selama ini program-program yang di sasaran. Di samping itu banyak sekali kegiatan
lakukan dalam rangka untuk menekan angka yang hanya bersifat duplikasi dari kegiatan tahun
kemiskinan lebih banyak berupa charity, sebelumnya atau duplikasi daerah lain dengan
pembangunan fisik yang dirasa kurang tepat maksud agar anggaran yang sudah dipagukan

2
Roziana Ainul Hidayati / Analisis Klasifikasi Tipologi Desa...…….

bisa teralokasikan. Ketidaktepatan program, 1. Pelayanan Dasar mewakili aspek pelayanan


kegiatan, sasaran, anggaran dan lokasi menjadi dasar untuk mewujudkan bagian dari
masalah serius dalam upaya penanggulangan kebutuhan dasar, khusus untuk pendidikan
kemiskinan desa. Setiap desa memiliki dan kesehatan. Variabel yang termasuk
permasalahan kemiskinan yang berbeda sehingga sebagai komponen penyusunnya meliputi
tidak seharusnya program, kegiatan dan sasaran ketersediaan dan akses terhadap fasilitas
penanggulangan kemiskinan sama. Oleh karena pendidikan serta ketersediaan dan akses
itu perlu dilakukan kajian yang bertujuan untuk terhadap fasilitas kesehatan.
mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan 2. Kondisi Infrastruktur mewakili Kebutuhan
permasalahan desa pesisir di Kabupaten Gresik Dasar; Sarana; Prasarana; Pengembangan
berdasar data Indeks Pembangunan Desa serta Ekonomi Lokal dan Pemanfaatan Sumber
mengelompokkan tipologi desa pesisir di daya Alam secara Berkelanjutan.Variabel -
Kabupaten Gresik berdasar capaian indeks variabel penyusunnya mencakup ketersediaan
Pembangunan Desa. Urgensi dari kajian ini infrastruktur ekonomi, ketersediaan
adalah sebagai bahan masukan bagi Badan infrastruktur energy, ketersediaan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) infrastruktur air bersih dan sanitasi serta
Kabupaten Gresik tentang potensi dan ketersediaan dan kualitas infrastruktur
permasalahan desa pesisir di Kabupaten Gresik komunikasi dan informasi.
berdasar data Indeks Pembangunan Desa (IPD) 3. Aksesibilitas/Transportasi dipisahkan sebagai
serta sebagai masukan bagi Badan Perencanaan dimensi tersendiri dalam indikator
Pembangunan Daerah Kabupaten Gresik dalam pembangunan desa dengan pertimbangan
Musrenbang saat menyusun Rencana sarana dan prasarana transportasi memiliki
Pembangunan Desa khususnya Desa Pesisir kekhususan dan prioritas pembangunan
Kabupaten Gresik agar implementasinya efisien desa sebagai penghubung kegiatan sosial
dan efektif. Selain itu juga dijadikan dasar acuan ekonomi dalam desa. Variabel - variabel
untuk menyusun model kegiatan pemberdayaan penyusunnya meliputi ketersediaan dan akses
masyarakat desa di desa pesisir Kabupaten terhadap sarana transportasi dan aksesibilitas
Gresik. transportasi. Indikator jarak antara desa
dengan pusat pemerintahan ini merujuk dari
TINJAUAN PUSTAKA variabel yang tercantum dalam Potensi Desa,
IPD merupakan suatu ukuran yang disusun dengan asumsi bahwa pada umumnya pusat
untuk menilai tingkat kemajuan atau kegiatan sosial-ekonomi suatu kawasan
perkembangan desa di Indonesia dengan unit berada di sekitar/ dekat pusat - pusat
analisisnya “Desa”. Output dari penyusunan IPD pemerintahan.
ini adalah terpetakannya Desa–Desa berdasarkan 4. Pelayanan Umum merupakan upaya
tingkat perkembangan desa menurut IPD ke pemenuhan kebutuhan pelayanan atas barang,
dalam 3 (tiga) klasifikasi yaitu: Desa Mandiri, jasa, dan / atau pelayanan administrative
Desa Berkembang, dan Desa Tertinggal di dengan tujuan memperkuat demokrasi,
seluruh provinsi di Indonesia disertai dengan kohesi sosial, perlindungan lingkungan, dan
informasi untuk masing–masing dimensi, sebagainya. Karena kekhususannya, variabel
variabel, dan indikator penyusunnya. Dimensi pelayanan administratif dinyatakan sebagai
dan variabel IPD didasarkan atas sintesa dimensi tersendiri (Penyelenggaraan
terhadap: (1) Data Potensi Desa (2) Undang- Pemerintahan). Pelayanan dalam dimensi ini
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang mewakili aspek lingkungan dan aspek
Desa, khususnya pada pasal 74 tentang pemberdayaan masyarakat serta mengacu
kebutuhan pembangunan desa dan pasal 78 pada ketersediaan data Potensi Desa.
tentang tujuan pembangunan desa. Dalam pasal Aspek lingkungan dalam hal ini terkait
74 disebutkan bahwa paling tidak ada 4 aspek dengan kesehatan lingkungan masyarakat,
yang perlu dipenuhi dalam pembangunan desa sedangkan aspek pemberdayaan masyarakat
yakni: (1) kebutuhan dasar; (2) pelayanan dasar; diwakili dengan keberadaan kelompok
(3) lingkungan; dan (4) kegiatan kegiatan masyarakat. Oleh karena itu,
pemberdayaan masyarakat Desa. variabel-variabel penyusun dimensi ini
Hasil sintesis tersebut membagi dimensi mencakup penanganan kesehatan masyarakat
IPD menjadi 5 dimensi yaitu sebagai berikut.

27
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship – Volume 4 Nomor 1, Pebruari 2021; 25-32

dan penanganan gizi buruk; serta yang diperoleh peneliti dari responden berupa
ketersediaan fasilitas olah raga data Indikator Potensi Desa yang berjumlah 42
5. Penyelenggaraan Pemerintahan mewakili indikator. Sedangkan Teknik Pengumpulan data
indikasi kinerja pemerintahan desa merupakan primer ini adalah kuesioner.
bentuk pelayanan administratif yang Kuesioner di gunakan untuk mendapatkan
diselenggarakan penyelenggara pelayanan data indicator potensi desa yang nantinya akan
bagi warga yang dalam hal ini adalah diolah untuk mendapatkan nilai indeks
Pemerintah. Oleh karena itu variabel ini pembangunan desa berdasar indicator, variable
perlu diukur dan berdiri sendiri sebagai dan dimensi sehingga akan dapat menghasilkan
sebuah indikator pembangunan desa, karena kategori (typology) desa. Populasi kajian ini
sifatnya sebagai perangkat terlaksananya Desa-desa yang ada di Kecamatan Ujung
tujuan pembangunan desa tersebut. Pangkah dan Kecamatan Panceng sebagai bagian
Variabel-variabel penyusunnya meliputi dari daerah pesisir di Kabupaten Gresik.
kemandirian dan asset/kekayaan desa serta Sedangkan respondennya adalah aparat desa
kualitas sumber daya manusia sebagai pengisi kuesioner yang diambil dengan
IPD disusun untuk menunjukkan tingkat system purposive sampling.
perkembangan pembangunan di suatu desa. Adapun karakteristik apparat desa yang
Nilai indeks mempunyai rentang 0 s/d 100. diambil sebagai responden adalah yang
Untuk memudahkan interpretasi, dilakukan mengetahui dan memahami potensi desa dengan
pengelompokan desa menjadi 3 kategori baik. Dalam menganalisis data pada kajian ini
yaitu desa mandiri, desa berkembang, dan desa digunakan teknik analisis sebagai berikut :
tertinggal. a. Teknik Penghitungan IPD
a. Desa Mandiri adalah desa yang mempunyai Penghitungan nilai Indeks
ketersediaan dan akses terhadap pelayanan Pembangunan Desa akan dilakukan dengan
dasar yang mencukupi, infrastruktur yang system manual excel dan akan dihitung nilai
memadai, aksesibilitas/transportasi yang IPD setiap indicator, setiap variable, setiap
tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, Dimensi dan IPD setiap desa.
serta penyelenggaraan pemerintahan yang b. IPD Scorecard untuk menganalisis pencapaian
sudah sangat baik. Secara teknis, desa IPD tingkat desa. Kartu ini disimbolkan dalam
mandiri merupakan desa dengan nilai IPD tiga warna, yaitu:
lebih dari 75. • Warna merah menunjukkan indikasi
b. Desa Berkembang yaitu desa mempunyai indicator/variable/dimensi/desa tertinggal.
ketersediaan dan akses terhadap • Warna kuning menunjukkan indikasi
pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibilitas/ indicator/variable/dimensi/desa sedang
transportasi, pelayanan umum, dan berkembang.
penyelenggaraan pemerintahan yang cukup • Warna hijau menunjukkan indikasi
memadai. Secara teknis, desa berkembang indicator/variable/dimensi/desa mandiri
merupakan desa yang memiliki nilai IPD atau maju.
lebih dari 50 namun kurang dari atau sama
dengan 75. HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Desa Tertinggal yaitu desa mempunyai Responden yang melakukan pengisian
ketersediaan dan akses terhadap kuesioner data potensi desa adalah apparat desa
pelayanan dasar, infrastruktur, di Kecamatan Ujung Pangkah dan Kecamatan
aksesibilitas/transp ortasi, pelayanan umum , Panceng. Desa di Kecamatan Ujung Pangkah
dan penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari 13 desa dan yang mengisi kuesioner
masih minim. Secara teknis, desa tertinggal Data Potensi Desa ada 13 aparat desa. Adapun 13
merupakan desa yang memiliki nilai IPD desa tersebut yaitu Pangkah Kulon, Pangkah
kurang dari atau sama dengan 50. Wetan, Sekapuk, Bolo, Banyuurip, Gosari,
Cangaan, Karang rejo, Tanjangawan, Glatik,
METODE PENELITIAN Ketapanglor, Ngemboh, Kebon Agung.
Jenis kajian yang akan digunakan dalam Sedangkan Responden di Kecamatan Panceng
kajian ini adalah deskriptif dengan pendekatan dari 14 desa hanya 7 desa yang mengisi
kuatitatif. Adapun jenis data yang digunakan kuesioner.
dalam kajian ini adalah data primer, yaitu data

28
Roziana Ainul Hidayati / Analisis Klasifikasi Tipologi Desa...…….

Capaian Variabel IPD Kecamatan Ujung dan Desa Banyu Urip. Sedangkan desa yang
Pangkah variabelnya masih cukup banyak merahnya
Berdasar Tabel 1 menunjukkan bahwa (tertinggal) adalah Desa Glatik dan Desa
tidak ada satupun desa di Kecamatan Ujung Ngemboh. Dimana Kedua Desa tersebut sama
Pangkah yang seluruh variable potensi desanya sama memiliki variable tertinggal pada variable
tidak ada warna merahnya (tertinggal), Pelayanan Kesehatan, Sarana Transportasi, olah
sedangkan desa yang sedikit variabelnya merah raga dan kemandirian.
kurang dari 3 adalah Desa Sekapuk, Desa Gosari

Tabel 1. Capaian Variabel IPD Kecamatan Ujung Pangkah

Rata-rata kondisi jalan dan lalu lintas di Meskipun Kecamatan ini berada di Ujung barat
desa tersebut memang sudah cukup baik akan Kabupaten Gresik kondisi infrastruktur energi
tetapi ukuran jalan tidak lebar. Sedangkan seperti penerangan jalan dan bahan bakar
angkutan umum juga masih terbatas di waktu memasak cukup bagus ketersediaannya.
tertentu. Fasilitas olah raga juga hampir bisa Penanganan kejadian luar biasa (KLB),
dikatakan terbatas, hanya sebatas memanfaatkan Penanganan gizi buruk di Kecamatan Ujung
lahan kosong yang ada. Pangkah cukup bagus selama ini. Kesigapan
Selain beberapa ketertinggalan variable layanan di bidang Kesehatan masyarakat di
potensi desa seperti tersebut di atas, desa-desa di seluruh desa di Kecamatan UJungpangkah
Kecamatan Panceng memiliki potensi desa yang berwarna hijau semua yang artinya sangat baik.
sangat potensial yaitu kualitas sumber daya Capaian Dimensi Indeks Pembangunan
manusianya, penanganan Kesehatan pada Desa Kecamatan Ujung Pangkah.
masyarakatnya, serta infrastruktur energinya.

Tabel 2. Capaian Dimensi IPD Kecamatan UjungPangkah


DIMENSI PANGKAH KULON KEBON AGUNG SEKAPUK BANYU URIP BOLO PANGKAH WETAN GOSARI CANGAAN KARANGREJO TANJANGAWAN GLATIK KETAPANGLOR NGEMBOH
PELAYANAN DASAR MANDIRI TERTINGGAL MANDIRI BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI TERTINGGAL BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI BERKEMBANG
KONDISI INFRASTRUKTUR MANDIRI TERTINGGAL MANDIRI BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI
AKSEBILITAS/TRANSPORTASI BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL
PELAYANAN UMUM BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG

29
Roziana Ainul Hidayati / Analisis Klasifikasi Tipologi Desa...…….

Tabel 2 menjelaskan bahwa di seluruh desa Transportasi, dimana di Desa Banyuurip,


di Kecapatan Ujung Pangkah penyelenggaraan Pangkahwetan, Cangaan, Janjangawan, Glatik
pemerintahan di desa-desa tersebut sudah cukup dan desa ngemboh dimana kondisinya masih
baik hal tersebut ditunjukkan dengan tidak tertinggal.
adanya warna merah bahkan beberapa desa sudah Desa Pamgkah kulon, Desa Sekapuk, Desa
mandiri dalam penyelenggaraan pemerintahannya Gosari merupakan desa di Kecamatan Ujung
yaitu Desa Sekapuk, Desa Banyuurip, Desa Bolo, Pangkah yang kondisi potensi desanya sangat
Desa Pangkahwetan, Desa Gosari, Desa baik, hal tersebut ditunjukkan dengan tidak ada
Cangaan, Desa Karangrejo dan Desa Tanjang satupun warna merah dari dimensi potensi desa
Awan. yang ada.
Sedangkan dimensi yang harus menjadi
perhatian serius dari desa-desa di Kecamatan Klasifikasi Desa Di Kecamatan Ujung
Ujungpangkah adalah dimensi Aksebilitas Pangkah

Tabel 3. Kalsisifikasi Desa di Kecamatan Ujung Pangkah


KATAGORI DESA
NAMA DESA
TERTINGGAL BERKEMBANG MANDIRI
PANGKAH KULON
KEBON AGUNG
SEKAPUK
BANYU URIP
BOLO
PANGKAH WETAN
GOSARI
CANGAAN
KARANGREJO
TANJANGAWAN
GLATIK
KETAPANGLOR
NGEMBOH

Berdsarkan nilai Indeks Pembangunan Desa yang dicapai maka klasifikasi desa di Kecamatan
UjungPangkah rata-rata masuk kategori Desa Berkembang yaitu diantanya Desa Pangkah Kulon, Desa
Banyu urip, Desa Bolo, Desa Pangkah Wetan, Desa Gosari, Desa Cangaan, Desa Karangrejo, Desa
Tanjang awan, Desa Glatik, Desa Ketapang Lor dan Desa Ngemboh. Sedangkan Desa Sekapuk
menjadi satu-satunya Desa yang Mandiri di Kecamatan Ujungpangkah. Sementara Desa Kebonagung
menjadi satu-satunya Desa Tertinggal di Kecamatan Ujungpangkah.

Tabel 4. Capaian Variabel Indeks Pembangunan Desa Kecamatan Panceng


VARIABEL PETUNG SOROWUTI SUMURBER PANCENG SIWALAN BANYUTENGAH CAMPUREJO
PELAYANAN PENDIDIKAN BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI
PELAYANAN KESEHATAN BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG
INFRASTRUKTUR EKONOMI BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG
INFRASTRUKTUR ENERGI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI
INFRASTRUKTUR AIR BERSIH DAN SANITASI BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI DAN INFORMASI TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL MANDIRI TERTINGGAL BERKEMBANG BERKEMBANG
SARANA TRANSPORTASI MANDIRI TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL BERKEMBANG MANDIRI
AKSEBILITAS TRANSPORTASI TERTINGGAL MANDIRI TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG TERTINGGAL
KESEHATAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI BERKEMBANG
OLAH RAGA TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL MANDIRI TERTINGGAL TERTINGGAL MANDIRI
KEMANDIRIAN BERKEMBANG BERKEMBANG TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL
KUALITAS SDM MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI

Variabel kualitas SDM merupakan satu Pelayanan Pendidikan, Pelayanan Kesehatan,


satunya variable yang hijau untuk tujuh desa di infrastruktur energi, infrastruktur air bersih dan
Kecamatan Panceng. Artinya bahwa di ketujuh sanitasi.
desa tersebut kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki sudah sangat kompeten. BAik kepala Capaian Dimensi Indeks Pembangunan Desa
desa maupun sekretaris desanya sdh paham betul Kecamatan Panceng
dengan tugas dan tanggungjawabnya. Sedangkan

Tabel 5. Capaian Dimensi Indeks Pembangunan Desa di Kecamatan Panceng

1
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship – Volume 4 Nomor 1, Pebruari 2021; 25-32

DIMENSI PETUNG SOROWUTI SUMURBER PANCENG SIWALAN BANYUTENGAH CAMPUREJO


PELAYANAN DASAR BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI MANDIRI BERKEMBANG MANDIRI BERKEMBANG
KONDISI INFRASTRUKTUR BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG MANDIRI BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG
AKSEBILITAS/TRANSPORTASI BERKEMBANG BERKEMBANG TERTINGGAL TERTINGGAL TERTINGGAL BERKEMBANG BERKEMBANG
PELAYANAN UMUM BERKEMBANG TERTINGGAL BERKEMBANG MANDIRI TERTINGGAL TERTINGGAL MANDIRI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERKEMBANG MANDIRI BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG BERKEMBANG
Berdasar Tabel 5. Desa Petung dan Desa Tengah serta Desa Siwalan fasilitas Pelayanan
Campurrejo merupakan desa yang memiliki Umumnya kondisinya juga masih tertinggal.
dimensi cukup bagus, dimana fasilitas pelayanan Desa Siwalan menjadi desa yang memiliki dua
dasar, kondisi infrastruktur, aksebilitas diminsi teringgal dibanding tiga desa lainnya
transportasi, pelayanan umum dan yakni dimensi aksebilitas transportasi yang
peyelenggaraan pemerintahannya tidak ada yang meliputi sarana transportasi dan aksebilitasnya
menunjukkan kondisi tertinggal. Sementara serta dimensi pelayanan umum yang meliputi
empat desa lainnya yaitu, Desa Sumurber, Desa pelayanan Kesehatan masyarakat dan layanan
Panceng, dan Desa Siwalan dimensi Aksebilitas olah raga.
transportasinya masih dalam kondisi tertinggal
sedangkan Desa Sorowuti dan Desa Banyu Klasifikasi Desa Di Kecamatan Panceng

Tabel 6. Klasifikasi Desa di Kecamatan Panceng


KATAGORI DESA
NAMA DESA
TERTINGGAL BERKEMBANG MANDIRI
PETUNG
SOROWUTI
SUMURBER
PANCENG
SIWALAN
BANYUTENGAH
CAMPUREJO

Secara umum tujuh desa di Kecamatan dan Desa Campurejo masuk kategori Desa
Panceng yang diteliti termasuk type Desa Berkembang.
Berkembang. Artinya bahwa ketujuh desa 3. Rata-rata variable yang kondisinya tertinggal
tersebut sudah mulai menggeliat menuju kea rah di hampir seluruh desa di Kecamatan Ujung
desa maju (on track). Beberapa pembangunan Pangkah adalah variable Sarana Olah Raga
desa dan peningkatan layanan mulai dibenahi dan dan Sarana Transportasi. Sedaangkan variable
ditingkatkan untuk menuju desa mandiri. yang sangat baik rata rata di seluruh desa di
Kecamatan Ujung Pangkah adalah
KESIMPULAN infrastruktur energy, Kesehatan masyarakat
1. Kategori Desa Berkembang di Kecamatan dan kualitas SDM nya.
Ujung Pangkah adalah Desa Pangkah Kulon, 4. Di Kecamatan Panceng Variabel Olah raga
Desa Banyu urip, Desa Bolo, Desa Pangkah dan Kemandirian rata-rata kondisinya di tujuh
Wetan, Desa Gosari, Desa Cangaan, Desa desa kajian masih kurang baik (tertinggal),
Karangrejo, Desa Tanjang awan, Desa Glatik, sedangkan variable pelayanan Pendidikan,
Desa Ketapang Lor dan Desa Ngemboh. pelayanan Kesehatan, infrastruktur energy,
Sedangkan Desa Sekapuk menjadi satu- kualitas SDM, Kesehatan masyarakat dan
satunya Desa yang Mandiri di Kecamatan infrastruktur air bersih dan sanitasi sudah
Ujungpangkah. Sementara Desa Kebonagung cukup baik, khususnya kualitas SDM semua
menjadi satu-satunya Desa Tertinggal di desa sudah mandiri.
Kecamatan Ujungpangkah.
2. Seluruh Desa yang menjadi lokasi kajian di SARAN
Kecamatan Panceng yakni Desa Panceng, 1. Perlu ada strategi yang tepat untuk
Desa Sorowuti, Desa Sumurber, Desa meningkatkan pembangunan di desa
Siwalan, Desa Petung, Desa Banyutengah, Kebonagung dengan menggali potensi desa

2
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship – Volume 4 Nomor 1, Pebruari 2021; 25-32

yang ada terutama dalam hal pelayanan http://www.materibelajar.id/2015/12/inilah


Kesehatan, infrastruktur ekonomi, -beberapa-definisi-pembangunan_28.html
infrastruktur air bersih dan sanitasi serta Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tetang
kemandirian desa. Desa (Lembaran Negara Republik Indonesai
2. Perlu kiranya desa-desa di Kecamatan Ujung Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Pangkah untuk menyediakan fasilitas olah Negara Republik Indonesai Nomor 5495)
raga yang memadai dan memperbaiki sarana www.bappenas.go.id/index.php/download_file/vi
transportasi. ew/17767/8888/
3. Secara Umum di Ketujuh desa Kajian di www.sapa.or.id/lp/7748-sistem-informasi-desa-
Kecamatan Panceng hendaknya mulai lebih 000006
mempersiapkan untuk menuju otonomi desa
(menjadi desa mandiri).

DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas). (2001). Indeks Pembangunan
Daerah (Regional Development Index).
Draft/Rancangan dalam Bentuk Ringkasan.
Jakarta: Bappenas
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban
(2015) Kecamatan Dalam Angka di
Kabupaten Tuban 2014
Hidayati, Roziana Ainul, Sholichah (2010),
Model Pengentasan Kemiskinan Nelayan
di Pesisir pantai Utara jawa Timur I
Hidayati, Roziana Ainul, (2013), Pola
Kemiskinan Nelayan di Kabupaten Gresik
(2013)
Hidayati, Roziana Ainul, (2014), Analisis
Strategi Program Pengentasan Kemiskinan
berdasar Millenium Development Goals di
Kabupaten Gresik.
Hidayati, Roziana Ainul, (2015) Analisis
Pengukuran Pencapaian Penanggulangan
Kemiskinan dan Kelaparan di Kabupaten
Tuban Menggunakan Poverty and Hunger
Index
Hidayati, Roziana Ainul, (2016) Analisis
Progress Pencapaian MDGs di Provinsi
Jawa Timur
http://103.142.210.111:83/files/122143Laporan%
20Survei%20Kepuasan%20Masyarakat%2
0Tahun%202017.pdf
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tetang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesai
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesai
Nomor 5539).
Permendagri No. 66 Tahun 2007 Tentang
Perencanaan Pembangunan Desa.
Satria, Ase. 2015, Inilah Beberapa Definisi
Pembangunan Desa Menurut Para Ahli,

32

Anda mungkin juga menyukai