com
PENDAHULUAN
Proses pendataan melalui metode SDGs ini yang merupakan tujuan utama berupa
Growing Sustainable, selanjutnya akan diterapkan ke level desa dalam SDGs Desa.
Penggunaan metode ini harus sederhana, merujuk pada pernyataan tujuan, dan rasional
untuk dipenuhi. Dalam proses perumusan inilah dapat diketahui bahwa kekurangan
metode SDGs ketika diterapkan dalam pembangunan desa di Indonesia adalah pada
acuan indikator pembangunan berupa kondisi khas desa nusantara. Tujuan dari konsep
pendataan SDGs ialah agar pembangunan desa yang telah dijalankan tidak hilang akibat
pengukuran yang bersifat global, nasional, dan daerah atau sebagai arsip secara digital.
Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index
Begitu pula kinerja lembaga desa di Indonesia, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMD).
Dari kebutuhan inilah maka kemudian dirumuskan SDGs Desa ke 18 yang diterapkan
oleh kementerian desa baik dari kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
METODE
Penelitian ini menggunakan gaya atau pendekatan studi kepustakaan (Sapri, S.,
Mustanir, A., Ibrahim, M., Adnan, A. A., Wirfandi, 2019). Menurut Mestika Zed (2003),
studi sastra atau sastra dapat diartikan sebagai seperangkat kegiatan yang berkaitan
dengan pengumpulan data perpustakaan, membaca dan mencatat, serta metode
pengolahan bahan penelitian. Studi literatur juga dapat menggali berbagai referensi dan
penelitian sejenis sebelumnya yang membantu memberikan landasan teori atas
pertanyaan yang diteliti (Jermsittiparsert & Mustanir, n.d.). Penelitian kepustakaan juga
mengacu pada teknik pengumpulan data dengan cara mereview buku, literatur, memo,
dan berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.
PEMBAHASAN
Pendapat dari Martani dan Lubis, terdapat tiga cara pendekatan untuk
pengukuran efektifitas, yakni:
1. Pendekatan terhadap sumber (resource approach). Pendekatan ini mengukur
efektifitas dari proses input. Pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index
Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index
dan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan warga dimasa pandemi(Adam Latif, Irwan,
Muhammad Rusdi, Ahmad Mustanir, 2019).
KESIMPULAN
Efektivitas program SDGs Desa terhadap kesejahteraan di Desa cukup efektif.
Dengan tingkat pengukuran efektivitas yang meliputi: a) Pendekatan sumber,
merupakan pendekatan dengan pemberdayaan yang mengarah pada kesejahteraan
masyarakat, baik non fisik maupun fisik; b) Pendekatan proses, pelaksanan program
SDGS Desa dilaksanakan sesuai aturan undang-undang. Pengelolaan keuangan
administrasi yang tertib serta tansparan. Semua itu menunjukan bahwa program SDGs
Desa dikelola secara efektif; c) Pendekatan sasaran, dimana pendekatan tersebut
menunjukkan bahwa semua program mendapatkan hasil sesuai dengan rencana dan
tujuannya sehingga akan memberikan manfaat yang maksimal.
Pemerintah Desa Ngabar telah melaksanakan program SDGs Desa sesuai dengan
ketentuan dan aturan undang-undang yang berlaku. Pelaksanaan pembangunan menuju
masyarakat yang sejahtera, mandiri, berdaya serta kebutuhan ekonomi terpenuhi.
Pelaksanaan realisasi pembangunan sesuai dengan Peraturan Menteri Desa Nomor 13
Tahun 2020 (Prioritas Penggunaan Dana Desa). Pengelolaan dan perencanaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 (Pengelolaan Keuangan
Desa). Proses pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan matang yang dimulai dari
tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, tahapan penatausahaan, tahapan
pelaporan hingga tahapan pertanggungjawaban dengan tertib administrasi serta
transparan dan akuntabel. Administrasi serta dokumen lengkap membuktikan bahwa
pelaksanan program SDGs Desa di Desa Ngabar adalah efektif. Administrasi mulai dari
RPJMDes penjabaran visi dan misi Kepala Desa sebagai dasar pembangunan selama
enam tahun, APBDesa merupakan peraturan desa untuk pembangunan satu tahun
anggaran, RKPDesa merupakan penyusunan kegiatan pembangunan Desa, bukti fisik
hasil dari kegiatan pembangunan, pelaporan penyelenggaran serta laporan realisasi
anggaran desa.
REFERENSI
Achmad Ali Fikri, Syamsul Arifin, M. F. F. (2022). EFEKTIVITAS PROGRAM SDGs DESA
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA NGABAR PONOROGO. ,הארץ
2005–2003 ,)8.5.2017(2.
Adam Latif, Irwan, Muhammad Rusdi, Ahmad Mustanir, M. S. (2019). PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TIMORENG
PANUA KECAMATAN PANCA RIJANG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG.
Moderat, 5(1), 1–15.
Jermsittiparsert, K., & Mustanir, A. (n.d.). What Determine the Organizational Citizenship
Behavior in Indonesian Agriculture Manufacturing Firms ? 4.
Mustanir, Ahmad, J. (n.d.). Implementasi kebijakan dan efektivitas pengelolaan terhadap
penerimaan retribusi di pasar lancirang kecamatan pitu riawa kabupaten sidenreng
rappang. 542–558.
Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index
Pramono, A., Santiko, I., & Qomariyah, A. N. (2022). Sosialisasi Pemutakhiran Data
Menggunakan SDGs Pada Program Layanan Pendataan Desa Rempoah Kecamatan
Baturaden. Jurnal Pelayanan Dan Pengabdian Masyarakat (Pamas), 6(2), 81–92.
https://doi.org/10.52643/pamas.v6i2.1468
Sapri, S., Mustanir, A., Ibrahim, M., Adnan, A. A., Wirfandi, W. (2019). Peranan Camat dan
Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di
Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang. MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 5(2), 33–48.
Satrio, D. A. (2020). Pemahaman Masyarakat Terhadap Kebijakan Publik Di Desa Ph
Kecamatan Bbl, Bekasi, Jawa Barat. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni,
4(2), 484. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v4i2.9350.2020
Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699