Anda di halaman 1dari 5

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jilid 3 (2) (2020).1-20


Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index

EFEKTIVITAS APLIKASI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS


(SDGS) TERHADAP TATA KELOLA PELAYANAN DESA

Muh. Syaifullah1, Jamaluddin Ahmad2, Abdul Jabbar3, Muhammad Rais Rahmat4


1,2,3,4
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
(Jl. Angk. 45 No. 1 A Lt. Salo Rappang – Sidrap - Sulsel)

Penulis yang sesuai: rektoratumsrappang@gmail.com

ABSTRAK Info Artikel :

Tujuan Penelitian ini untuk memperdalam wawasan tentang Sejarah artikel :


model kepemimpinan partai politik (Nasdem dan Golkar) yang
digunakan oleh pimpinan partai politik di kabupaten Sidrap. . Diterima :
Diperbaiki :
Sinkronisasi data Desa adalah sekelompok kinerja yang Diterima :
dilakukan pada tingkat desa, hingga sampai Kementerian
Desa. Merujuk kepada Permendesa PDTT No 21/2020,
bahwa yang dimaksud kelompok Relawan Pendataan Desa Kata kunci (8pt, tebal):
ini diantaranya adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ka.si. SDGs, Efektivitaas
Pemerintahan Desa, Perangkat Desa, Ketua RW, Ketua RT,
Karang Taruna, dan PKK. Relawan tersebut yang nantinya
bertugas sebagai pengambil data (data collecting).

PENDAHULUAN

Proses pendataan melalui metode SDGs ini yang merupakan tujuan utama berupa
Growing Sustainable, selanjutnya akan diterapkan ke level desa dalam SDGs Desa.
Penggunaan metode ini harus sederhana, merujuk pada pernyataan tujuan, dan rasional
untuk dipenuhi. Dalam proses perumusan inilah dapat diketahui bahwa kekurangan
metode SDGs ketika diterapkan dalam pembangunan desa di Indonesia adalah pada
acuan indikator pembangunan berupa kondisi khas desa nusantara. Tujuan dari konsep
pendataan SDGs ialah agar pembangunan desa yang telah dijalankan tidak hilang akibat
pengukuran yang bersifat global, nasional, dan daerah atau sebagai arsip secara digital.
Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index

Begitu pula kinerja lembaga desa di Indonesia, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMD).
Dari kebutuhan inilah maka kemudian dirumuskan SDGs Desa ke 18 yang diterapkan
oleh kementerian desa baik dari kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.

Untuk memudahkan dalam berkomunikasi di desa, maka seluruh tujuan


pembangunan desa ini ialah dengan menggunakan aplikasi SDGs Desa yang di prakarsai
oleh kementerian desa agar tetap digunakan secara ringkas, bisa lebih cepat dipahami,
bahkan untuk warga desa sendiri, daripada rumusan yang panjang dan tidak khas,
misalnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tingkat Desa. Dengan adanya sosialisasi
tentang SDGs Desa menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk memahaminya,
sebagaimana berkembang menjadi sosialiasi diseminasi menunjukkan arti penting
pilihan diksi SDGs Desa(Pramono et al., 2022).

SDGs secara eksplisit mempunyai tujuan untuk memberikan kesejahteran dan


rasa aman dalam kehidupan berbangsa maupun bernegara. SDGs mampu menekan
angka kemiskinan dan langkah kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim.19
Pembangunan berkelanjutan bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia di
seluruh dunia terkusus bagi negara yang berkembang. Baik dari sekarang atau pada
generasi yang akan datang tanpa dengan mengeksploitasi kapasitas sumberdaya alam
yang ada, dengan adanya program SDGs Desa di Indonesia, SDGs Desa secara eksplisit
bertujuan memberantas kemiskinan dan kelaparan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran.Prioritas pembangunan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal tahun 2021 fokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau disebut
dengan SDGs Desa(Achmad Ali Fikri, Syamsul Arifin, 2022).

METODE
Penelitian ini menggunakan gaya atau pendekatan studi kepustakaan (Sapri, S.,
Mustanir, A., Ibrahim, M., Adnan, A. A., Wirfandi, 2019). Menurut Mestika Zed (2003),
studi sastra atau sastra dapat diartikan sebagai seperangkat kegiatan yang berkaitan
dengan pengumpulan data perpustakaan, membaca dan mencatat, serta metode
pengolahan bahan penelitian. Studi literatur juga dapat menggali berbagai referensi dan
penelitian sejenis sebelumnya yang membantu memberikan landasan teori atas
pertanyaan yang diteliti (Jermsittiparsert & Mustanir, n.d.). Penelitian kepustakaan juga
mengacu pada teknik pengumpulan data dengan cara mereview buku, literatur, memo,
dan berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.

PEMBAHASAN

Pendapat dari Martani dan Lubis, terdapat tiga cara pendekatan untuk
pengukuran efektifitas, yakni:
1. Pendekatan terhadap sumber (resource approach). Pendekatan ini mengukur
efektifitas dari proses input. Pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan

Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index

organisasi/kelompok untuk memperoleh keberhasilan sumber daya fisik maupun


nonfisik.
2. Pendekatan terhadap proses (process approach).Mengetahui keberhasilan suatu
program dengan mengidentifikasi pelaksanaan dan mekanisme kegiatan internal
organisasi tersebut.
3. Pendekatan terhadap sasaran (goals approach).Pengukuran dengan melihat hasil
dari program yang dilaksanakan apakah sudah tercapai sesuai dengan rencana
kegiatan organisasi.
Pembangunan berdasar pada SDGs merupakan pembangunan yang memberikan
keseimbangan antara yang sekarang di laksanakan dan pada masa yang akan datang.
Pembangunan ini merupakan pembangunan yang memberikan dampak yang positif
demi berlangsungnya kehidupan. Ketahanan pangan, lahan pertanian merupakan salah
satu terpenting yang harus diperhatikan sebagai keberlangsungan dan kelanjutan dan
menekan pada kemiskinan global. SDGs nasional harus menjadi perhatian khusus setiap
warga negara demi kesinambungan ekonomi sosial yang mampu menekan angka
kemiskinan dan tersedianya pangan untuk setiap warga negara. Hadirnya peran dari
negara sangat penting guna untuk menginterfensi dan memastikan SDGs berjalan
beriringan untuk pembangunan ekonomi, kehidupan sosial, lingkungan iklim global
dengan mengedepankan prioritas kepentingan negara. Pemerintah dalam
melaksanakan SDGs menunjukan keseriusan dari pada melaksanakan MDGs. Dalam
pelaksanaan MDGs pemerintah mengalami keterlambatan 10 tahun semua itu dipicu
dari krisis yang terjadi dari tahun 1998(Mustanir, Ahmad, n.d.).
Pemerintah Desa dalam hal Program SDGs Desa ini sangat terbantu karena sebagai
dasar pembangunan dan arah kebijakan yang strategis untuk membangun desa
memeberikan kesejahteraan terhadap masyarakat. Desa merupakan potret dari Bangsa
dimana Desa akan terpenuhi kebutuhan kehidupan, hidup yang nyaman, aman,
terpenuhi dari betuhan hak serta keawajiban, maka negara akan menjadi maju dan
sukses dalam pembangunan atau visi misi dari Kepala Negara(Satrio, 2020).
Program SDGs Desa memberikan dampak positif untuk masyarakat, karena mulai
dari anak yang masih dalam kandungan sampai meninggal mendapatkan perhatian
yang khusus. Dari kegiatan Posyandu untuk ibu hamil, ibu menyusui, pendidikan anak
usia dini seta pendidikan keluarga kurang mampu, serta lansia semua terurus terhadap
pos anggaran pemerintah. Untuk ketahanan pangan terdapat BumDes sebagai pelopor
penggerak ekonomi desa dengan tidak menindas usaha masyarakat yang ada.
Pengolahan lahan pertanian dengan irigasi yang cukup, pembenahan saluran air untuk
irigasi, pemanfaatan lingkungan sekitar dengan penanaman hidroponik, pembuatan
pupuk organik yang tidak bertumpu pada pupuk subsidi pemerintah.
Kebutuhan akan sosial terpenuhi dari kesehatan, layanan publik terhadap informasi
yang ada, akses jalan yang mudah untuk transportasi, pelatihan dan juga pemberdayaan
masyarakat kelompok yang kurang mampu terhadap kebutuhan sehari-hari. Sehingga
semua itu memberikan dapak yang sangat positif ungtuk masyrakat. Diperkuat lagi
dengan hasil jawaban wawancara para warga masyarakat bahwa warga masyarakat
sudah menikmati dan merasakan hasil dari program SDGs Desa serta merasa senang

Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index

dan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan warga dimasa pandemi(Adam Latif, Irwan,
Muhammad Rusdi, Ahmad Mustanir, 2019).

KESIMPULAN
Efektivitas program SDGs Desa terhadap kesejahteraan di Desa cukup efektif.
Dengan tingkat pengukuran efektivitas yang meliputi: a) Pendekatan sumber,
merupakan pendekatan dengan pemberdayaan yang mengarah pada kesejahteraan
masyarakat, baik non fisik maupun fisik; b) Pendekatan proses, pelaksanan program
SDGS Desa dilaksanakan sesuai aturan undang-undang. Pengelolaan keuangan
administrasi yang tertib serta tansparan. Semua itu menunjukan bahwa program SDGs
Desa dikelola secara efektif; c) Pendekatan sasaran, dimana pendekatan tersebut
menunjukkan bahwa semua program mendapatkan hasil sesuai dengan rencana dan
tujuannya sehingga akan memberikan manfaat yang maksimal.
Pemerintah Desa Ngabar telah melaksanakan program SDGs Desa sesuai dengan
ketentuan dan aturan undang-undang yang berlaku. Pelaksanaan pembangunan menuju
masyarakat yang sejahtera, mandiri, berdaya serta kebutuhan ekonomi terpenuhi.
Pelaksanaan realisasi pembangunan sesuai dengan Peraturan Menteri Desa Nomor 13
Tahun 2020 (Prioritas Penggunaan Dana Desa). Pengelolaan dan perencanaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 (Pengelolaan Keuangan
Desa). Proses pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan matang yang dimulai dari
tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, tahapan penatausahaan, tahapan
pelaporan hingga tahapan pertanggungjawaban dengan tertib administrasi serta
transparan dan akuntabel. Administrasi serta dokumen lengkap membuktikan bahwa
pelaksanan program SDGs Desa di Desa Ngabar adalah efektif. Administrasi mulai dari
RPJMDes penjabaran visi dan misi Kepala Desa sebagai dasar pembangunan selama
enam tahun, APBDesa merupakan peraturan desa untuk pembangunan satu tahun
anggaran, RKPDesa merupakan penyusunan kegiatan pembangunan Desa, bukti fisik
hasil dari kegiatan pembangunan, pelaporan penyelenggaran serta laporan realisasi
anggaran desa.

REFERENSI
Achmad Ali Fikri, Syamsul Arifin, M. F. F. (2022). EFEKTIVITAS PROGRAM SDGs DESA
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA NGABAR PONOROGO. ,‫הארץ‬
2005–2003 ,)8.5.2017(2.
Adam Latif, Irwan, Muhammad Rusdi, Ahmad Mustanir, M. S. (2019). PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TIMORENG
PANUA KECAMATAN PANCA RIJANG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG.
Moderat, 5(1), 1–15.
Jermsittiparsert, K., & Mustanir, A. (n.d.). What Determine the Organizational Citizenship
Behavior in Indonesian Agriculture Manufacturing Firms ? 4.
Mustanir, Ahmad, J. (n.d.). Implementasi kebijakan dan efektivitas pengelolaan terhadap
penerimaan retribusi di pasar lancirang kecamatan pitu riawa kabupaten sidenreng
rappang. 542–558.

Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699
Jilid 3 (2) (2020).1-20
Jurnal Isu Pemerintah Daerah
(LOGOS)
ISSN: 2620-8091 cetak | 2620-3812 online
Beranda Jurnal :http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index

Pramono, A., Santiko, I., & Qomariyah, A. N. (2022). Sosialisasi Pemutakhiran Data
Menggunakan SDGs Pada Program Layanan Pendataan Desa Rempoah Kecamatan
Baturaden. Jurnal Pelayanan Dan Pengabdian Masyarakat (Pamas), 6(2), 81–92.
https://doi.org/10.52643/pamas.v6i2.1468
Sapri, S., Mustanir, A., Ibrahim, M., Adnan, A. A., Wirfandi, W. (2019). Peranan Camat dan
Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di
Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang. MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 5(2), 33–48.
Satrio, D. A. (2020). Pemahaman Masyarakat Terhadap Kebijakan Publik Di Desa Ph
Kecamatan Bbl, Bekasi, Jawa Barat. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni,
4(2), 484. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v4i2.9350.2020

Silakan kutip artikel ini sebagai: Sacramento.E. (2020). Inisiatif Pemerintah Daerah dan Prospek
Peningkatan Modal Masyarakat Pertanian Mangga di Provinsi Guimaras, Filipina. Jurnal Masalah
Pemerintah Daerah (LOGOS), 3(2), 1-11.
Doi:https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10699

Anda mungkin juga menyukai