PERTANYAAN
Pengembangan kualitas hidup manusia meliputi kualitas fisik dan non-fisik. Dahlan &
effendi (1992) dalam KMNLH (1997), membagi pengembangan kualitas hidup manusia
non-fisik menjadi 6 aspek yaitu:
1. Kualitas kepribadian (kecerdasan, kemandirian, kreatifitas, ketahanan mental)
2. Kualitas masyarakat (kesetiakawanan sosial dan keterbukaan)
3. Kualitas berbangsa (kesadaran berbangsa)
4. Kualitas spiritual (religious dan moralitas)
5. Wawasan lingkungan
6. Kualitas kekaryaan (perwujudan aspirasn dan pengembangan potensi diri)
Point penting yang bisa di ambil dari studi kasus di Bohol, Filipina adalah :
1. Bohol menunjukan bahwa ada keterkaitan antara kemiskinan dengan manusia yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
2. Penduduk di Bohol terlalu bergantung kepada hasil lingkungan, pertanian, dan
sektor perikanan (memancing) namun daerah tersebut memiliki permasalahan
lingkungan, sanitasi yang buruk, daerah yang rawan akan bencana, kesehatan, dan
pertumbuhan SDM yang kurang memiliki nutrisi di masa lalu.
3. Pemerintah di Bohol, mulai untuk mencari cara agar kota tersebut dapat keluar dari
kemiskinan. Cara nya adalah dengan melakukan evaluasi RPJM 1993-2004 dan
RPJP 2004-2005 untuk dilakukan penyusunan rencara jangka menengah tahun
2005-2009.
4. Perencanaan di Bohol 2009 berdasarkan MDGs, oleh karena itu sektor pariwisata
dan SDM nya mulai di benahi. Khusus untuk SDM, pemberian nutrisi pada balita
sudah dilakukan agar mengurangi angka kematian.
5. Kerjasama yang dilakukan oleh Bohol, berdampak kepada kebijakan yang ada di
Filipina. Oleh karena itu, Kebijakan baru di rumuskan dengan jangka pendek dan
jangka panjang oleh pemerintah pusat, dan kerjasama tersebut sampai ke bohol.
Kebijakan tersebut menjadikan kota bohol mendapatkan predikat kota baik dari
dunia internasional dan pembenahan di sektor formal – informal pun terus di
lakukan agar menjadi kota yang bersih dari korupsi, serta mulai untuk tidak
ketergantungan terhadap SDA.
PENERAPAN NYA DI KOTA INDONESIA
Penerapan yang ada di kota-kota bahkan level Provinsi di Indonesia mengacu kepada
Rencana Jangka Panjang Nasional yang di keluarkan oleh Bappenas. Di bohol, sekolah-
sekolah Vokasional dan SMK sudah mulai di terapkan. Sama seperti hal nya di indonesia,
adanya sekolah Vokasi di UGM maupun sekolah-sekolah ekstensi di UI, UNDIP dan ITB
juga memberikan sumbangsih kepada pendidikan di Indonesa.
Di kota-kota Indonesia, saat ini pertumbuhan penduduk dan juga arah perputaran ekonomi
masih cenderung berada di Provinsi Jawa dan Sumatera. Oleh karena itu di Kota-Kota
indonesia saat ini sudah mulai untuk melakukan kajian mengenai pemberdayaan SDM
dan SDA yang efektif untuk menghadapi Ekonomi Global. Salah satu nya adalah dengan
pengembangan daerah berbasiskan sumber daya alam yang dimiliki daerah nya masing-
masing.
REFERENSI
Panuluh, S., & Fitri, M. R. (2016). Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development
Goals (SDGs) di Indonesia. Retrieved from www.infid.org
http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/2018/sdgs-di-
indonesia--2018-dan-setelah-itu
https://www.researchgate.net/publication/325312873_Implementasi_Sustainable_Develop
ment_Goals_SDGs_dalam_Pembangunan_Kota_Berkelanjutan_di_Jakarta
www.bappenas.go.id