Abstrak
Corporate Social Responsbility (CSR) atau yang biasa disebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
bagian penting dalam sebuah perusahaan, karena di negara Indonesia ada Undang-undang yang mengatur tentang
sebuah kewajiban pelaksanaan CSR oleh perusahaan. Selain untuk mematuhi Undang-undang, Corporate Social
Responsbility dilakukan juga karena kesadaran perusahaan dalam membantu negara mengentaskan kemiskinan. PT.
Bank Mandiri mempunyai program CSR dengan pemberdayaan yaitu Mandiri Bersama Mandiri. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan program Corporate Social Responsbility, strategi yang dijalankan
dan hasil program Mandiri Bersama Mandiri yang dilakukan oleh Bank Mandiri di Desa Karacak Leuwiliang Bogor.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu pengamatan obyek penelitian adapun
pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa implementasi program Corporate Social Responsbility pada program Mandiri Bersama Mandiri
yang dilakukan oleh Bank Mandiri secara garis besar terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
yang berorientasi pada output yang dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. Implementasi program Corporate
Social Responsbility yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri melalui program pemberdayaan pertanian,
mengembangkan potensi lokal dengan capaian hasil berupa hasil fisik dan non fisik. Hasil fisik yaitu dengan adanya
program pemberdayaan Corporate Social Responsbility pada bidang pertanian sehingga masyarakat memiliki
infrastruktur penunjang pertanian yang lebih baik dan adapun hasil non fisik ialah masyarakat bisa lebih mandiri
dalam mengelola hasil pertanian yang mereka miliki, serta adanya tingkat kesadaran dari masyarakat tentang potensi
sumber daya yang ada di Desa Karacak yang bisa dimanfaatkan untuk keberdayaan masyarakat.
Abstract
Corporate Social Responsibility (CSR) or commonly referred to as corporate social responsibility is an important part
of a company, because in Indonesia there is a law that regulates an obligation to implement CSR by companies. In
addition to complying with the law, Corporate Social Responsibility is also carried out because of the company's
awareness in helping the country alleviate poverty. PT. Bank Mandiri has a CSR program with empowerment, namely
Mandiri Bersama Mandiri. The purpose of this study is to describe the implementation of the Corporate Social
Responsibility program, the strategies implemented and the results of the Mandiri Bersama Mandiri program carried
out by Bank Mandiri in Karacak Leuwiliang Village, Bogor. The method used in this research is descriptive
qualitative, namely the observation of the research object while the data collection in this study uses observation,
interviews, and documentation. The results of this study indicate that the implementation of the Corporate Social
Responsibility program in the Mandiri Bersama Mandiri program carried out by Bank Mandiri broadly consists of
planning, implementing, monitoring and evaluating output-oriented benefits that are felt by the community. The
implementation of the Corporate Social Responsibility program carried out by Bank Mandiri through agricultural
empowerment programs, developing local potential with results in the form of physical and non-physical results. The
7
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
physical result is the existence of a Corporate Social Responsibility empowerment program in the agricultural sector
so that the community has better agricultural supporting infrastructure and the non-physical result is that the
community can be more independent in managing the agricultural products they have, as well as a level of awareness
from the community about the potential of natural resources. in Karacak Village that can be used for community
empowerment.
8
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
kemasyarakatan.4 Jumlah tersebut meningkat pada saat ini telah melakukan tanggung jawab
sebesar 86,47% dari tahun sebelumnya. Tujuan sosialnya, bahkan terdapat beberapa perusahaan
disalurkannya dana tersebut adalah untuk yang telah mendapatkan penghargaan atas program
mengimplementasikan program-program CSR CSR yang dilakukannya. Salah satu contohnya
Bank Mandiri yang salah satunya adalah program ialah perusahaan dibidang perbankan yaitu PT
Mandiri Bersama Mandiri (MBM). Program Bank Mandiri yang memperoleh pengahrgaan CSR
tersebut berupaya untuk menciptkan masyarakat (CSR Award) karena dianggap telah memiliki
yang mandiri dalam berwirausaha, sehingga komitmen CSR yang kuat yang akan berdampak
mereka tidak ketergantungan oleh pihak luar. pada lancarnya operasional perusahaan, serta
Implementasi program Mandiri Bersama perolehan citra dan reputasi yang positif. Selain
Mandiri (MBM) yang bertujuan untuk membina itu, pada tahun 2016 PT Bank Mandiri telah
kelompok masyarkat/komunitas secara terintegrasi berhasil mendapatkan penghargaan dari Sindo
dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan CSR Award yang diselenggerakan oleh MNC
akses. Pelaksanaan program MBM Bank Mandiri Group, dimana PT Bank Mandiri mendapatkan dua
terletak di Desa Karacak yang duhuni oleh sekitar kategori penghargaan yakni, pendidikan untuk
11.033 jiwa yang 25% berprofesi sebagai petani program mandiri edukasi dan ketegori KUKM
buah-buahan seperti buah manggis, duren, nangka, untuk program wirausaha muda mandiri.
rambutan dan berbagai jenis sayur-sayuran.5 Akan Implementasi
tetapi hasil daripada pertanian itu dijual kepada Browne dan Wildavsky mengemukakan
para tengkulak (penadah) buah yang harga jualnya bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas
lebih murah dibandingkan dengan harga pasar yang saling menyesuaikan. 6 Implementasi
yang sebenarnya, sehingga hal ini dapat merugikan bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan,
para petani dalam hal pendapatan mereka sehari- atau mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan
hari. Tingkat keberdayaan petani di Desa Karacak suatu aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana
pun terbilang sangat rendah, karena sebagian dan dilakukan secara sungguh-sungguh
banyak dari para petani yang ada hanya sebagian berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai
kecil saja yang mempunyai lahan pertanian sendiri, tujuan kegiatan. Guntur setiawan berpendapat,
sedangkan petani lainnya hanya menggarap lahan implemetasi ialah suatu perluasan aktivitas yang
pertanian milik orang lain. Oleh karena itu, Bank saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan
Mandiri menerapkan program CSR-nya di Desa dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan
Karacak, Leuwiliang, Kab.Bogor agar mayoritas jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. 7 Dari
masyarakat yang berprofesi sebagai petani buah pengertian-pengertian diatas memperlihatkan
tersebut bisa mandiri dan menjadikan lahan bahwa kata implementasi bermuara pada
pertanian yang ada menjadi kawasan agrowisata mekanismne suatu sistem. Berdasarkan pendapat
bagi pengunjung diluar kota yang datang ke para ahli diatas maka dapat disimpulkan
kawasan Desa Karacak. Dengan program tersebut implementasi adalah suatu kegiatan yang
masyarakat juga diharapkan bisa mendapatkan terencana, bukan hanya suatu aktifitas semata,
peningkatan pendapatan dan menjadi mandiri. akan tetapi dilakukan secara sungguh-sungguh
Sebagai pelaku bisnis dalam dunia uasaha, berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk
maka terdapat hal menarik yang dapat mendukung mencapai tujuan kegiatan. Adapun kaitan teori-
penelitian ini mengenai CSR atau dalam istilah di teori yang diuraikan diatas dengan penelitian ini
Indonesia dikenal dengan tanggung jawab sosial adalah bagaimana pelaksanaan sebuah program
perusahaan. Berdasarkan data yang didapat melalui yang sudah berjalan dan apa hasil dari program
penelusuran dari berbagai sumber tertulis dapat tersebut sehingga dapat dievaluasi jika dalam
diketahui bahwa terdapat perusahaan di Indonesia proses pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan
atau kendala.
4 Corporate Social Responsbility (CSR)
PT. Bank
Mandiri,http://csr.bankman
diri.co.id, diakses pada 01
6
Juli 2018 dalam skripsi Dadang Azwar Aditya,
5
Hasil laporan data Implementasi Corporate Social Responsbility, hlm
kependudukan desa 10
7
Karacak Ibid, hlm 10
9
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
10
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan, 3. Tahap perencanaan alternatif program atau
dan keterampilan kepada warga untuk kegiatan: pada tahap ini petugas sebagai
meningkatkan kemampuan mereka dalam agen perubahan (exchange agent) secara
menentukan masa depannya sendiri dan partisipatif mencoba melibatkan warga
berpartisipasi dalam dan memengaruhi kehidupan untuk berfikir tentang masalah yang
dari masyarakatnya. 11 mereka hadapi dan bagaimana cara
Konsep pemberdayaan masyarakat jika mengatasinya. Dalam konteks ini
ditelaah sebenarnya berangkat dari pandangan masyarakat diharapkan dapat memikirkan
yang menempatkan manusia sebagai dari subjek beberapa alternatif program dan kegiatan
dari dunianya sendiri. Pola dasar gerakan yang dapat dilakukan.
pemberdayaan ini mengamanatkan kepada 4. Tahap pelaksanaan (implementasi) prgram
perlunya power dan menekankankeberpihakan atau kegiatan: dalam upaya pelaksanaan
kepada kelompok yang tak berdaya. Dari beberapa program pemberdayaan masyarakat, peran
pengertian tentang pemberdayaan diatas maka masyarakat sebagai kader diharapkan
dapat diuraikan bahwa dalam pemberdayaan dapat menjaga keberlangsungan program
masyarakat harus ada juga kegiatan-kegitan yang telah dikembangkan. Kerjasama antar
penyediaan sumberdaya, penyediaan kesempatan, petugas dan masyarakat merupakan hal
pembekalan pengetahuan dan keterampilan, semua penting dalam tahapan ini karena
itu dapat dikatakan bertujuan ke internal dan ke terkadang sesuatu yang sudah
ekternal. Ke Internal berarti untuk individu dan direncanakan dengan baik melenceng saat
keluarga yang diberdayakan yaitu meningkatkan dilapangan.
kapasitas individu dan komunitas guna 5. Tahap evaluasi: sebagai proses
menentukan masa depan mereka. Ke Eksternal pengawasan dari warga dan petugas
berarti tujuan untuk cakupan yang lebih luas yaitu program pemberdayaan masyarakat yang
masyarakat, yaitu dengan berpartisipasinya sedang berjalan sebaiknya dilakukan
individu dan keluarga tersebut dalam dengan melibatkan warga. Dengan
mempengaruhi kehidupan komunitas sehingga keterlibatan warga tersebut diharapkan
masyarakat mempunyai kemampuan dan dalam jangka waktu pendek biasanya
kemandirian. membentuk suatu sistem komunitas untuk
a. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat pengawasa secara internal dan untuk
Menurut Isbandi Rukminto Adi, jangka panjang dapat membangun
pemberdayaan masyarakat memiliki 7 (tujuh) komunikasi masyarakat yang lebih
tahapan terhadap pemberdayaan masyarakat, yaitu mendirikan dengan memanfaatkan sumber
sebagai berikut: daya yang ada.
1. Tahap Persiapan, pada tahapan ini ada dua 6. Tahap terminasi: tahap terminasi
tahapan yang harus dikerjakan, yaitu: merupakan tahapan pemutusan hubungan
pertama, penyimpanan tugas, yaitu tenaga secara formal dengan komunitas sasaran.
pemberdayaan masyarakat yang bisa Dalam tahap ini diharapkan proyek harus
dilakukan oleh community worker, dan segera berhenti. Adapun bagian dari model
kedua penyiapan lapangan yang pada tahapan pemberdayaan yang telah
dasarnya diusahakan dan dilakukan secara dijelaskan diatas adalah sebagai berikut:12
non-direktif.
2. Tahapan Pengkajian (assesment): pada
tahapan ini yaitu proses pegkajian dapat
dilakukan secara individual melalui
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dalam hal ini petugas harus berusaha
mengidentifikasi masalah kebutuhan yang
dirasakan (feel needs) dan juga sumber
daya yang dimilki klien. 12
Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas
& Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya
11
Zubaedi, pengembangan Masyarakat Wacana & Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: PT Raja
Praktik, (Jakarta: Kencana, 2012), h 74. Grafindo Persada, 2013), h. 63
11
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
12
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
menseleksi setiap kegiatan CSR ialah yaitu hasil berupa fisik dan non fisik. Yaitu
dilakukan oleh Corporate Secretary Group sebagai berikut:
b. Pelaksanaan 1. Hasil fisik adalah hasil yang terlihat
Dalam pelaksanaan program MBM secara nyata, yaitu dengan adanya
yang dilakukan oleh Bank Mandiri terdapat fasilitas yang diberikan oleh Bank
beberapa program didalamnya yang Mandiri seperti perbaikan kantor
diimplementasikan dan dijalankan oleh koperasi petani Desa Karacak, serta
masyarakat Desa Karacak seperti adanya perbaikan akses jalan
pemberdayaan para petani, dan menjadikan transfortasi kesetiap jalan yang
kawasan tersebut menjadi kawasan wisata perkampungan yang ada disana.
pertanian. PT Bank Mandiri juga telah 2. Hasil non fisik adalah hasil yang
melakukan beberapa kegiatan terkait dengan dirasakan oleh warga Desa Karacak
program CSRnya khususnya di program tapi tidak berupa benda atau materiil.
Mandiri Bersama Mandiri ini (MBM) ini. Hasil non fisik ialah masyarakat bisa
Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lebih mandiri dalam mengelola hasil
program MBM ini ialah pelatihan pertanian yang mereka miliki. Adapun
berwirausaha, penyediaan sarana dan manfaat yang diperoleh masyarakat
prasarana pendukung, pembinaan masyrakat dalam program MBM ini ialah
dan mengembangkan potensi yang ada disuatu masyarakat bisa lebih mandiri dari segi
daerah. Akan tetapi, khusus untuk Desa pendapatan ekonomi lebih meningkat
Karacak ini hanya berfokus pada pelatihan dari yang biasanya. Serta adanya
berwirausaha, pengembangan masyarakat dan tingkat kesadaran dari masyarakat
mengembangkan potensi yang ada di desa tentang potensi sumber daya yang ada
tersebut. didesa Karacak.
c. Monitoring dan Evaluasi
Dalam proses monitoring dan evaluasi
yang dilakukan oleh Bank Mandiri terbagi SIMPULAN
menjadi 2 (dua) bagian yaitu evaluasi dengan
masyarakat yakni dalam hal ini adalah sebagai Program Mandiri Bersama Mandiri
penerima program, dan yang kedua evaluasi (MBM) yang di gagas oleh Corporate Social
yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri Responsbility (CSR) Bank Mandiri. Dalam
d. Output kesimpulan ini ada dua aspek utama, yaitu
Untuk program Mandiri Bersama implementasi program MBM di Desa Karacak, dan
Mandiri (MBM) ini masuk kepada bagian hasil yang ada di masyarakat Desa Karacak,
program CSR terkait hubungan dengan Leuwiliang, Bogor.
masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan a. Program MBM yang diimplementasikan
maasyarakat atau empowerment community. secara garis besar ada dua yaitu
Program MBM ini dilaksanakan di Desa pemberdayaan petani lokal dan program
Karacak bertujuan agar masyarakat setempat kawasan wisata pertanian.
bisa lebih mandiri dalam mengelola hasil 1. program pemberdayaan petani local
pertanian yang mereka miliki dan tidak Dalam implementasi program
bergantung kepada pihak lain (tengkulak).
Penerima manfaat Bapak Ading yang pemberdayaan petani ini diantaranya
sekaligus menjadi ketua kelompok tani yang adalah mengedukasi para petani agar
ada di daerah tersebut mengakui telah lebih berdaya, mengelola hasil panen
merasakan perubahan dalam hal pendapatan secara mandiri dan menyadarkan
secara ekonomi sedikit lebih meningkat dari masyarakat tentag potensi yang ada
biasanya dan selain itu penerima manfaat bisa didaerahnya
mengelola hasil pertanian dengan mengolah 2. program pemberdayaan wisata
berbagai hasil pertanian. pertanian
e. Manfaat Program MBM Terhadap Implementasi program ini dilakukan
Masyarakat Desa Karacak atas dasar Bank Mandiri melihat
Hasil atau manfaat daripada potensi yang ada di Desa Karacak
implementasi program MBM di Desa Karacak, yang mayoritas pada daerah tersebut
ialah kawasan pertanian.
13
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services
Vol. 2 No. 1 April 2021 pp. 1-
e-ISSN 2721-6918
b. Hasil dan manfaat yang diperoleh Azheri, Busyra. Corporate Social Responsbility:
masyarakat dari implementasi program
Dari Voluntary Menjadi Mandatory. Jakarta:
MBM di desa Karacak, yaitu hasil berupa
fisik dan non fisik. PT Raja Grafindo Persada, 2012.
1. Hasil fisik adalah hasil yang terlihat
Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri
secara nyata, yaitu dengan adanya
fasilitas yang diberikan oleh Bank Memperkuat Tanggug Jawab Sosial
Mandiri seperti perbaikan kantor
Perusahaan. Bandung: PT Reflika Aditama,
koperasi petani Desa Karacak, serta
adanya perbaikan akses jalan 2007.
transfortasi
Nasdian, Ferdian Tonny. Pengembangan
2. Hasil non fisik ialah masyarakat bisa
lebih mandiri dalam mengelola hasil Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
pertanian yang mereka miliki, artinya
Indonesia, 2014
tidak bergantung lagi kepada para
tengkulak atau penadah hasil Ruslan, Rosady. Metode Penelitian: Public
pertanian yang harga jualnya lebih
Realtions dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali
rendah daripada harga pasar yang
sebenarnya. Pers, 2006.
Zubaedi. pengembangan Masyarakat Wacana &
Pada implementasinya tidak ada masalah
sigifikan namun kendala yang dihadapi oleh Praktik. Jakarta: Kencana, 2012
perusahaan adalah kurangnya rasa percaya
sebagian masyarakat terhadap program yang
dilakukan oleh Bank Mandiri serta meningkatkan Website
kesadaran masyarakat yang terhadap potensi yang https://www.bps.go.id ( diakses pada tanggal 16
ada didaerahnya. Serta kurangnya solusi bagi Oktober 2018)
masyarakat yang tidak mengikuti program MBM http://m.cnnindonesia.com/ (diakses pada tanggal
ini
21 November 2018)
14