ABSEN : 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Jawa Tengah tahun 2018-2023 merupakan gambaran penjabaran visi dan misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah lima tahun kedepan. Visi pembangunan Jawa Tengah 2018-
2023 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari” Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi,
yang merupakan keberlanjutan dari cita-cita pembangunan Jawa Tengah tahun 20132018. Penjabaran
visi pembangunan Jawa Tengah terutama di misi ketiga pembangunan Jawa Tengah “Memperkuat
kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran” merupakan upaya untuk menjawab salah satu isu strategis pembangunan Jawa Tengah
yaitu “Penanggulangan Kemiskinan”. Penanggulangan kemiskinan telah sejak lama menjadi isu dan
prioritas utama pembangunan nasional dan daerah. Berbagai kebijakan, strategi, program dan kegiatan
telah diimplementasikan dalam Skala Nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan di Indonesia baik yang bersifat langsung (program-program perlindungan
sosial) maupun yang tidak langsung (program sektoral dan daerah) cukup efektif, ditunjukkan dengan
menurunnya jumlah penduduk miskin, termasuk juga di Jawa Tengah. Kemiskinan di Jawa Tengah
selama kurun waktu 2013-2018 terus menurun dan menunjukkan progres yang cukup signifikan,
sebagaimana gambar berikut :
Jumlah penduduk miskin tahun 2018 (September) sebanyak 3,867 juta jiwa (11,19%),
menurun sebesar 1,04% dibanding tahun 2017 (September) sebanyak 4,20 juta jiwa (12,23%).
Jika dibandingkan dengan nasional, kondisi tingkat kemiskinan Jawa Tengah masih berada di
atas nasional yaitu sebesar 9,66% pada September 2018. Meskipun penurunan kemiskinan
terlihat signifikan, namun secara absolut jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah masih besar
(terbesar ke-2 di Indonesia), sebagaimana gambar berikut:
Tahun 2013-2018
Jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak 2,157 juta jiwa (12,80%) lebih besar
dibandingkan dengan di perkotaan sebanyak 1,709 juta jiwa (9,67%). Berdasarkan kondisi
tersebut, maka intervensi program/kegiatan penanggulangan kemiskinan lebih diarahkan ke
wilayah perdesaan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin;
6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perusahaan;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu;
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023.
1. Sebagai pedoman Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam melakukan assessment
dan identifikasi potensi serta kebutuhan di desa dengan tingkat kesejahteraan rendah.
2. Sebagai pedoman Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam menentukan intervensi
program/kegiatan penanggulangan kemiskinan sesuai assessment dan identifikasi potensi
serta kebutuhan di desa dengan tingkat kesejahteraan rendah.
4. Meningkatnya kolaborasi dengan para pihak (perguruan tinggi, dunia usaha, dan
lainnya).
4. Meningkatnya kolaborasi dengan para pihak (perguruan tinggi, dunia usaha, dan
lainnya).