TAHUN 2020
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 ii
Salah satu fungsi dari TKPK Kabupaten Banjarnegara tersebut adalah sebagai
penyusun laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan
kemiskinan kepada Bupati Banjarnegara dan Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami
yang telah diberikan amanah sebagai TKPK Kabupaten Banjarnegara Tahun
membuat Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 dalam melaksanakan tugas melakukan koordinasi
penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Banjarnegara, dan mengendalikan
pelaksanaan penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Banjarnegara pada
tahun 2020.
Akhirnya, semoga Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 ini bermanfaat bagi semua pihak pada
umumnya serta secara khusus berguna bagi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya merealisasikan percepatan
penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara guna mewujudkan
Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara Data Terpadu
Kesejahteraan Social (DTKS) desil 1 s/d desil 4, per Januari 2020 sebanyak 404.433 jiwa.
Menurut data makro (BPS) Jumlah penduduk miskin Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019
sebanyak 136.100 jiwa atau Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin Provinsi
Jawa Tengah di tahun yang sama sebanyak 3.743.000 jiwa maka Kabupaten Banjarnegara
menyumbang 3,63% dari total jumlah penduduk miskin yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 iv
Dari keempat dimensi tersebut, indikator kemiskinan pada dimensi pendidikan di
Banjarnegara yang memerlukan penanganan secara khusus karena capaian seluruh
indikatornya berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah, dan dimensi pendidikan
merupakan dimensi yang vital dan strategis dalam upaya pembentukan dan penyiapan
generasi penerus bangsa yang cerdas, beriman dan bertakwa di masa yang akan datang.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 v
b. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Tujuan : Mengembangkan Potensi dan memperkuat kapasitas kelompok Masyarakat
Miskin untuk terlibat dalam Pembangaunan yang di dasarkan pada prinsip-
prinsip pemberdayaan masyarakat.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 vi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banjarnegara,
Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2015 – 2019.......................... 9
Grafik 2.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2015 - 2019 ..................................................................................... 10
Grafik 2.3. Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Dominan
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019.................................................... 10
Grafik 2.4 Posisi relatif Tingkat Kemiskinan ( %) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 ................................................................................................ 11
Grafik 2.5 Posisi Kinerja Penurunan Kemiskinan Kabupaten/Kota di
Jawa Tengah Periode Tahun 2018-2019 ................................................... 12
Grafik 2.6 Persentase Tingkat Kemiskinan ( % ) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014 - 2019 ..................................................................................... 12
Grafik 2.7 Perkembangan Realisasi Persentase Penduduk Miskin
Terhadap Target SPKD Tahun 2016-2020 ................................................. 13
Grafik 2.8 Target dan Capaian Penurunan Kemiskinan Berdasarkan
RPJMD 2017-2022 ………………………………………………………. ........ 14
Grafik 2.9 Penurunan Kemiskinan 2016-2019 ……………………………………… ..... 14
Grafik 2.10 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014-2019 .................................................................................. ..... 15
Grafik 2.11 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 – 2019 ............................................................ 16
Grafik 2.12 Capaian APK SD/MI menurut Kecamatan tahun 2019 ............................... 18
Grafik 2.13 Capaian APK SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019 ........................ 18
Grafik 2.14 Capaian APK SMA/SMK/MA menurut KecamatanTahun 2016 .................. 19
Grafik 2.15 Capaian APM SD/MI menurut Kecamatan Tahun 2019 ............................. 20
Grafik 2.16 Capaian APM SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019 ....................... 21
Grafik 2.17 Sebaran Anak Tidak Sekolah per-Kecamatan tahun 2020 ........................ 22
Grafik 2.18 Perkembangan APK SD/MI Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ............ 25
Grafik 2.19 Perkembangan APM SD/MI Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ........... 26
Grafik 2.20 Perkembangan APK SMP/MTs Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ...... 26
Grafik 2.21 Perkembangan APM SMP/MTs Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019...... 27
Grafik 2.22 Perkembangan APK SMA/MA Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ........ 27
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 ix
Grafik 2.23 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA ( % ) Kab.
Banjarnegara Tahun 2015 – 2019………………………………………. 28
Grafik 2.24 Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 tahun (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019……………………….. 28
Grafik 2.25 Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16-18 tahun ( % )
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019 ……………………….. 29
Grafik 2.26 Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Banjarnegara
tahun 2015 – 2020……….……………….……….……….……….….... 30
Grafik 2.27 Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran
Hidup Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 – 2019……….………. 31
Grafik 2.28 Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2015 – 2020………………….................................................. 32
Grafik 2.29 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran
Hidup Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019 ……………….. 33
Grafik 2.30 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2014 – 2019 ……………………………………… 34
Grafik 2.31 Perkembangan Proporsi Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih
(%) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019 …………………. 34
Grafik 2.32 Perkembangan Kasus Malaria Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014 – 2019……………………………………………………… 35
Grafik 3.1 Perkembangan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2018-2020 ………… 70
Grafik 3.2 Perkembangan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2018-2020……... 71
Grafik 3.3 Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Umum Tahun 2018-2020... 71
Grafik 3.4 Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Usaha Tahun 2018-2020… 72
Grafik 3.5 Perkemb. Realisasi Retribusi Perijinan Tertentu Tahun 2018-2020... 73
Grafik 3.6 Komposisi Anggaran Program Non Rutin Pada Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Tahun Anggaran 2020…………………….... 74
Grafik 3.7 Realisasi Anggaran Program Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara Tahun Anggaran 2020…………………………………... 75
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 x
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii-iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………………. iv-vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vii-viii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. ix-x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….. xi-xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Landasan Hukum .......................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................... 5
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 vii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 88
5.2 Rekomendasi ................................................................................................. 89
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Data Wilayah Administratif Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 ................ 7
Tabel 2.2. Keadaan Iklim (Rata-Rata) di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019........... 8
Tabel 2.3 Capaian Indikator APK dan APM SD/MI, dan SMP/MTs Tahun 2019 .......... 17
Tabel 2.4 Data Anak Tidak Sekolah usia 7–12 tahun, Usia 13-15 tahun
dan Usia 16-18 tahun Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 ...................... 21
Tabel 2.5 Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kabupaten banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019 ........................ 22
Tabel 2.6 Capaian APK Kabupaten/ Kota Di Jateng Tahun 2019……… ..................... 23
Tabel 2.7 Capaian APM Kabupaten/ Kota Di Jateng Tahun 2019……… ..................... 24
Tabel 2.8 Capaian Indikator Bidang Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019…………… ...... 29
Tabel 3.1 Anggaran Pronangkis OPD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2020……………………………………………………. ..................................... 40
Tabel 3.2 Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 ……………………………………………………... 41
1. Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olah Raga……………………… ... 41
2. Dinas Kesehatan………………………………………………………….. ... 42
3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan …………………………… ................ 43
4. Badan Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan ………………..... 44
5. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan…………………………………… ..... 45
6. Dinas Pertanian dan Perikanan .................................................... ......... 46
7. Dinas Sosial ....................................................... .................................... 48
8. Disperindagkop Dan UKM ………………………………………….…… ... 51
9. Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman………………..... 52
10. Dinas Ketenagakerjaan ………….…………………………… .................. 53
11. Dispermades ………….………………………… ...................................... 53
12. Bagian Perekonomian ………………………………………………… ....... 56
13. Bagian Kesejahteraan Rakyat ………….…………………………….. ...... 58
14. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang ………….……….. ......... 59
Tabel 3.3 Alokasi Belanja Tidak Langsung untuk Penanggulangan Kemiskinan
Tahun 2020 ………………………………………………………………............ 68
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 xi
Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Penerimaan APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2018-2020 ………………………………………………………….......... 69
Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Banjarnegara
Menurut Komposisinya Tahun 2018-2020………………………………. ........ 70
Tabel 3.6 Perkembangan Komposisi Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2018 – 2020 ……………………………………………. ....... 79
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 xii
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 1
Untuk memberikan gambaran tentang upaya-upaya yang telah dilakukan TKPK
Kabupaten Banjarnegara dalam melaksanakan program-program penanggulangan
kemiskinan tahun 2020, maka disusun Laporan Kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 2
c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5234);
d. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
(Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5235);
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5679);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengeloaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4578);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 5294);
i. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan;
j. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 199);
k. Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/ Kota;
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 3
n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 2036);
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 53 tahun 2020 tentang Tata Kerja dan
Penyelarasan Kerja serta Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Tim Penangguulangan
Kemiskinan Kabupaten/ Kota
p. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 –
2025;
q. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005–
2025 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005–2025;
r. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2013 tentang
Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2013 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 163) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengentasan
Kemiskinan Di Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2015 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
191);
s. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara No. 32 Tahun 2017 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022.
t. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah.
u. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 – 2020 (Berita Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 8).
v. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 050/318 Tahun 2019 tanggal 29 Maret 2019
tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Banjarnegara.
w. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 050/710 Tahun 2020 tentang
pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 4
x. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 050/710 Tahun 2020 tentang
pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Landasan Hukum
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH
2.1. Kondisi Umum Daerah
2.2. Kondisi Kemiskinan Multidimensi
2.2.1. Dimensi Ekonomi dan Ketenagakerjaan
2.2.2. Dimensi Pendidikan
2.2.3. Dimensi Kesehatan
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Rekomendasi
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 5
BAB II
PROFIL KEMISKINAN DAERAH
c. Bagian selatan terdiri dari wilayah dengan relief curam, merupakan bagian dari
pegunungan Serayu Selatan. Bagian ini meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian
Kecamatan Banjarnegara, Pagedongan, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, dan sebagian
Kecamatan Susukan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 6
Tabel 2.1.
Data Wilayah Administratif Kabupaten Banjarnegara
Luas Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa
(Ha) Kelurahan
Susukan 5.265,67 15 -
Purwareja Klampok 2.186,67 8 -
Mandiraja 5.261,58 16 -
Purwanegara 7.386,53 13 -
Bawang 5.520,64 18 -
Banjarnegara 2.624,20 4 9
Sigaluh 3.955,95 14 1
Madukara 4.820,15 18 2
Banjarmangu 4.635,61 17 -
Wanadadi 2.827,41 11 -
Rakit 3.244,62 11 -
Punggelan 10.284,01 17 -
Karangkobar 3.906,94 13 -
Wanayasa 8.201,13 17 -
Kalibening 8.377,56 16 -
Batur 4.717,10 8 -
Pagentan 4.618,98 16 -
Pejawaran 5.224,97 17 -
Pagedongan 8.055,24 9 -
Pandanarum 5.856,05 8 -
Total 106.971,01 266 12
Sumber: Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2019
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 7
Kabupaten Banjarnegara beriklim tropis, musim hujan dan musim kemarau silih berganti
sepanjang tahun. Bulan basah umumnya lebih banyak dari bulan kering. Dalam periode
2015-2019, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi tahun 2016 sebesar 15,4 mm, sedangkan
terendah tahun 2015 sebesar 8,45 mm. Suhu udara di Kabupaten Banjarnegara pada tahun
2019 berkisar antara 22,3C-27,3C dengan temperatur terendah yaitu 22,3C terjadi pada
bulan juli 2019, dan temperature tertinggi sebesar 27,3C terjadi pada bulan Desember 2019.
Kekecepatan angin sebesar 13,2 knot dan kelembaban udara berkisar 74,7%-85,7%.
Keadaan Iklim (Rata-Rata) di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.2.
Keadaan Iklim (Rata-Rata) di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019
Satuan Tahun
Keadaan Iklim
2015 2016 2017 2018 2019
Suhu °C 21,9-29,3 21,4-28,2 20.8 – 27,2 20.3 – 27,5 22,3 – 27,3
Kelembaban Udara % 72,2-87,1 79,2-88,4 81,3-88,2 76,9 – 87,7 74,7 – 85,7
Curah Hujan Mm 10,31 15,4 13,71 8,45 9,56
Kecepatan Angin .Knot 10,0 10,91 10,17 10,56 8,70 – 13,20
Tekanan Udara Mb 943,9 – 947,4
Gempa Bumi Kali 154 832 7 25 1
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 8
Kondisi Ini dapat dilihat dari tingginya kontribusi sektor pertanian kehutanan dan perikanan
terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB). Pola seperti ini masih
dominan selama kurun waktu lima tahun terakhir, ditunjukkan dengan kontribusi lapangan
usaha atas dasar harga berlaku sektor pertanian pada tahun 2019 yang menyumbang sebesar
29,19 % dari total PDRB Kabupaten Banjarnegara.
4.6
4.4
2015 2016 2017 2018 2019
Sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut selain Pertanian adalah
dari sektor Jasa, dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Kedua sektor ini memang bukan
sektor yang dominan dalam perekonomian Kabupaten Banjarnegara, tetapi tingginya
perkembangan dua sektor ini terakumulasi dengan pertumbuhan dari sektor lainnya sehingga
menambah besar tingkat pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara. Perkembangan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 9
PDRB Kabupaten Banjarnegara tahun 2015-2019 seperti tergambar dalam grafik 2.2 dan
2.3.
Grafik 2.2
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019
29.19
20.08
18.96
17.24
15.85 15.24
13.63 14.43
12.27 12.93
ADHB ADHK
Grafik 2.3
Distribusi Prosentase PDRB Harga Berlaku Tahun 2019**
Jasa Perusahaan
7% 15% Administrasi Pemernunt, Jamsos Wajib
0% 0%
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 10
2019. Juga perkembangan capaian dari indikator tersebut dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir.
16.82
16.63
16.22
15.41
2019
15.03
14.95
14.76
18
12.79
16
12.53
12.28
11.86
11.77
11.45
11.32
10.73
14
10.67
10.25
10.8
9.71
9.55
9.53
9.46
9.42
9.41
12
8.35
8.7
7.64
7.47
7.46
10
7.14
7.04
6.68
6.66
6.6
8
4.76
3.98
6
4
2
0
Angka ini lebih baik dibandingkan tahun 2018 sebesar 15,46%. Meskipun menunjukkan
adanya tren penurunan dari tahun sebelumnya namun dilihat dari posisi relatif Provinsi Jawa
Tengah, masih di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan angka kemiskinan Nasional.
Kondisi ini menunjukkan perlunya peningkatan sinergitas program OPD dalam
penanggulangan kemiskinan di masa yang akan datang untuk mengejar penurunan angka
kemiskinan minimal sama dengan target nasional.
Pada periode Tahun 2018-2019 Kinerja penurunan kemiskinan adalah sebesar 0,7%, dan
berada pada posisi ke 4 tertinggi di Jawa Tengah. Posisi relative kinerja penurunan
kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah pada periode Tahun 2018-2019 dapat dilihat
pada grafik sebagai berikut :
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 11
Grafik 2.5
Posisi Kinerja Penurunan Kemiskinan Kabupaten/Kota
Di Jawa Tengah Periode Tahun 2018-2019
Perkembangan persentase tingkat kemiskinan dari tahun 2014-2019 dapat dilihat pada
grafik sebagai berikut :
Grafik 2.6
Persentase Tingkat Kemiskinan ( % ) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 12
Terlihat bahwa selama 6 tahun terakhir angka kemiskinan mengalami penurunan dengan
perlambatan.
Persentase penduduk miskin tahun 2018 yang ditetapkan dalam target OPD sebesar
16,39% terealisasi 15,46% artinya capaian melebihi target (106,02%). Target penurunan
angka kemiskinan pada SPKD tahun 2019 sebesar 16,10% terealisasi sebesar 14,76%.
Lebih lengkap ditunjukkan dalam grafik berikut.
Grafik 2.7
Perkembangan Realisasi Persentase Penduduk Miskin
Terhadap Target SPKD Tahun 2016-2020
26
24
22 18.71
20 17.77 18.37
17.05 16.7 16.39
18 16,10 15.87
16
14 17.46 17.21
15.46
12
10 14,76
8
6
4
2
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Realisasi 2014-2019 Target SPKD 2016-2020
Dengan melihat target dan capaian tahun 2019 sebagaimana grafik diatas, angka tersebut
menunjukkan adanya pencapaian target penurunan kemiskinan sebesar 109,08%. Target dan
Realisasi penurunan Kemiskinan berdasarkan RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022, dapat dijelaskan bahwa target tahun 2018 sebesar 16,39% terealisasi sebesar
15,46%, sedangkan target di Tahun 2019 sebesar 16,46% terealisasi sebesar 14,76%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa capaian pada tahun 2018 melebihi target (106,02%) demikian
pula capaian Tahun 2019 melebihi target (111,51%). Target dan Realisasi berdasarkan
RPJMD dapat digambarkan pada grafik berikut :
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 13
Grafik 2.8
Target dan Capaian penurunan Kemiskinan Berdasarkan RPJMD 2017-2022
Kinerja penurunan kemiskinan dalam empat tahun terakhir yaitu pada periode tahun 2016 -
2019 cukup baik dan angkanya terus menurun. dapat digambarkan pada Grafik berikut
Grafik 2.9
Kinerja Penurunan Angka Kemiskinan 2016-2019
1.8 1.75
1.6
1.4
1.2
0.91
1
0.8
0,7
0.6
0.4 0.25
0.2
0
2016
2017
2018
2019
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 14
menjadi 136.100 jiwa (2019) atau rata-rata berkurang sekitar 3.900 jiwa/ tahun. Lebih jelas
perkembangan penduduk miskin Tahun 2014 - 2019 digambarkan dalam Grafik 2.10
Grafik 2.10
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014-2019
170,000
159,500 158,200 156,800
160,000 165,400
150,000 141,720
136,100
140,000
130,000
120,000
110,000
100,000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Sumber : BPS, diolah
Adapun kondisi kemiskinan pada dimensi ketenagakerjaan dapat dilihat pada
indikator tingkat pengangguran terbuka. Secara definisi, pengangguran terbuka dapat
diartikan sebagai angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang mencari
pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka ini merupakan perbandingan antara jumlah
pengangguran terbuka dengan total angkatan kerja. Tingkat pengangguran terbuka yang
tinggi mengindikasikan adanya persoalan kemiskinan yang serius karena banyak penduduk
yang belum memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Belum adanya
penghasilan menyebabkan mereka tidak dapat mencapai tingkat kehidupan yang layak.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 15
Grafik 2.11
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 - 2019
10
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Keterangan : Tahun 2016 adalah angka proyeksi (sumber Disnaker) diolah.
Tahun 2019 Sumber : BPS, diolah
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan
dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan
partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Angka Partisipasi
Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 16
pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan
jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum
di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk
mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Sedangkan APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik daripada APK
karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan
yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan
membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah
penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut.
Capaian Indikator APM dan APK serta angka putus sekolah SD/MI dan SMP/MTs
setiap kecamatan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 sebagai berikut
Tabel : 2.3
Capaian Indikator APK dan APM SD/MI, dan SMP/MTs Tahun 2019
APK APM
NO KECAMATAN
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
1 Susukan 108,19 84,21 - 95,87 62,42 -
2 Purwareja Klampok 124 130,22 - 110,46 93,74 -
3 Mandiraja 101,75 98,92 - 86,63 71,73 -
4 Purwanegara 104,96 81,41 - 92,43 59,11 -
5 Bawang 99,78 109,31 - 91,96 83,85 -
6 Banjarnegara 121,32 157,34 - 113,28 123,1 -
7 Pagedongan 103,81 77,52 - 91,5 58,99 -
8 Sigaluh 103,5 47,56 - 93,14 35,17 -
9 Madukara 119,83 91,09 - 110,86 68,65 -
10 Banjarmangu 112,09 67,95 - 98,88 47,89 -
11 Wanadadi 119,45 111,26 - 111,08 89,59 -
12 Rakit 109,4 105,31 - 102,13 77,46 -
13 Punggelan 101,61 69,11 - 84,73 53,02 -
14 Karangkobar 110,93 92,66 - 99,47 71,52 -
15 Pagentan 96,97 69,37 - 88,04 55,83 -
16 Pejawaran 99,56 62,48 - 80,16 49,67 -
17 Batur 115,25 40,93 - 101,42 32,68 -
18 Wanayasa 100,04 69,25 - 89,39 51,46 -
19 Kalibening 104,42 98,85 - 93,66 72,58 -
20 Pandanarum 89,89 67,05 - 79,17 51,03 -
Jumlah 107,21 90,21 71,9 95,25 68,06 51,76
Sumber Data : Kab. Banjarnegara Dalam Angka 2019.
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat urutan capaian indikator APK dan APM
menurut kecamatan pada setiap jenjang pendidikan pada grafik berikut :
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 17
Grafik 2.12
Capaian APK SD/MI menurut Kecamatan Tahun 2019
121.32
119.83
119.45
115.25
112.09
160
110.93
108.19
107.21
104.96
104.42
103.81
124
101.75
101.61
109.4
100.04
103.5
140
99.78
99.56
96.97
89.89
120
100
80
60
40
20
0
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APK SD/MI tertinggi adalah
di kecamatan Purwareja Klampok, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Pandanarum.
Perbedaan angka capaian indikator APK SD/MI antar wilayah kecamatan tidak terlihat
adanya kesenjangangan yang tinggi bahkan angka capaian cukup merata di 20 kecamatan.
Hal tersebut menggambarkan bahwa ketersediaan infrastruktur pendidikan, ketersediaan
tenaga pendidik, kesadaran orang tua dan keterjangkauan fasilitas pendidikan cukup baik.
Grafik 2.13
Capaian APK SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019
200
130.22
111.26
109.31
105.31
150
98.92
98.85
92.66
91.09
90.21
84.21
81.41
77.52
69.37
69.25
69.11
67.95
67.05
62.48
100
47.56
40.93
50
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 18
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APK SMP/MTs tertinggi
adalah di kecamatan Banjarnegara, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Batur. Grafik
di atas menunjukkan bahwa APK SMP/MTs di setiap kecamatan memiliki rerata yang
hampir sama. Namun ada data yang memiliki perbedaan yang sangat mencolok yaitu
ditunjukkan oleh kecamatan Banjarnegara dengan Kecamatan Batur dan Kecamatan Sigaluh.
Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pendataan yang valid berapa
banyak warga yang sekolah di luar wilayah. Jika masih sekolah di wilayah kabupaten
Banjarnegara, sebenrnya tidak menjadi masalah karena dengan berkurangnya APK di suatu
kecamatan, maka kecamatan lain APKnya menjadi bertambah. Sehingga rerata APK di
kabupaten tidak berpengaruh. Namun jika banyak warga Banjarnegara yang sekolah di
luarKabupaten Banjarnegara, maka sangat berpengaruh terhadap angka APK di Kabupaten
Banjarnegara.
Grafik 2.14
Capaian APK SMA/SMK/MA menurut Kecamatan Tahun 2016
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 19
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APK SMA/MA/SMK
tertinggi adalah di kecamatan Purwareja Klampok, sedangkan terendah adalah di
KecamatanPagentan. Dari grafik di atas terlihat adanya kesenjangan yang amat tinggi antara
kecamatankota eks kawedanan (Kec. Banjarnegara dan Kec. Bawang, kec. Karangkobar,
kec. Wanadadi serta kec. Purwareja Klampok) dengan kecamatan lainnya.
Analisa /Penyebabnya sama dengan apa yang terjadi pada SMP/MTs yaitu semakin
banyak lembaga pendidikan SMA/MA/SMK di suatu wilayah, maka APKnya juga semakin
tinggi. Kecamatan Purwareja Klampok memiliki jumlah SMA/MA/SMK paling banyak.
Kebetulan wilayah Purwareja Klampok berada pada wilayah perbatasan dengan kabupaten
Purbalingga selatan. Sementara itu kecamatan Susukan tidak memiliki lembaga
SMA/MA/SMK. Maka di Kecamatan Purwareja Klampok banyak didatangi oleh warga dari
Susukan dan Purbalingga untuk menuntut ilmu jenjang SMA/MA/SMK.
80
95.87
95.25
93.66
93.14
92.43
91.96
91.5
89.39
88.04
86.63
84.73
80.16
79.17
60
40
20
0
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 20
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APM SD/MI tertinggi adalah
di Kecamatan Banjarnegara, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Pandanarum.
Sebanyak 9 kecamatan berada diatas rata rata Kabupaten sebesar 95,25, sedangkan 11
kecamatan lainnya masih dibawah rata rata Kabupaten.
Grafik 2.16
Capaian APM SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019
140
93.74
89.59
120
83.85
77.46
72.58
71.73
71.52
68.65
68.06
100
62.42
59.11
58.99
55.83
53.02
51.46
51.03
49.67
47.89
80
35.17
32.68
60
40
20
0
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APM SMP/MTs tertinggi
adalah di kecamatan Banjarnegara, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Batur.
Sebanyak 9 kecamatan berada diatas rata rata Kabupaten sebesar 68,06, sedangkan 11
kecamatan lainnya masih dibawah rata rata Kabupaten.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banjarnegara
Indikator Angka Putus Sekolah pada tahun 2020 yang meliputi usia 7 – 12 tahun, Usia 13-15
tahun dan Usia 16-18 tahun serta persebarannya menurut kecamatan adalah sebagaimana
tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Data Anak Tidak Sekolah usia 7–12 tahun, Usia 13-15 tahun dan Usia 16-18 tahun
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 21
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa Jumlah Anak Tidak Sekolah pada tahun
2020 di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 36.598 anak dengan perincian jumlah penduduk
pada usia 7-12 tahun sejumlah 99.591 anak terdapat anak tidak sekolah pada usia 7-12 tahun
sebanyak 12.415 anak atau sebesar 12,47%, sedangkan jumlah penduduk pada usia 13-15
tahun sejumlah 45.499 anak terdapat anak tidak sekolah pada usia 13-15 tahun sebanyak
8.391 anak atau sebesar 18,44%, adapun jumlah penduduk pada usia 16-18 tahun sejumlah
38.372 anak terdapat anak tidak sekolah pada usia 16-18 tahun sebanyak 15.792 anak atau
sebesar 41,16%. Adapun persebaran jumlah Anak tidak Sekolah per-kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara adalah sebagaimana tabel dibawah :
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kab. Banjarneagara, 2020.
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa Angka Putus Sekolah tertinggi adalah di
Kecamatan Punggelan yaitu sebanyak 3.374 anak dan terendah berada di kecamatan
Wanadadi dengan jumlah anak putus sekolah sebanyak 850 anak.
Berikut ditampilkan capaian indikator bidang pendidikan Kabupaten Banjarnegara terhadap
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional tahun 2019.
Tabel 2.5
Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kabupaten Banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019
Capaian Capaian
Capaian
Indikator Kabupaten Provinsi Jawa
Nasional
Banjarnegara Tengah
1 2 3 4
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) 107,21 107,74 107,46
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) 90,21 91,70 90,57
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMK/SMA/MA (%) 71,90 86,76 83,98
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) 95,25 97,77 97,64
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) 68,06 79,84 79,40
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 22
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) 51,76 59,35 60,84
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-12 th (Sumber
0,03 NA NA
BPS)
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 th (Sumber
0,27 NA NA
BPS)
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16-18 th (Sumber
1,49 NA NA
BPS)
Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15 th+ 6,46 4,10
Usia 15-44 th 0,26 0,76
Usia 45 th+ 14,76 9,92
Dari sepuluh indikator kemiskinan dalam dimensi pendidikan diatas nampak bahwa
70% capaian Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2019 lebih rendah dari capaian Provinsi
Jawa Tengah dan Nasional. Selanjutnya ditampilkan posisi relatif dan antar waktu untuk
setiap indikator utama untuk mengetahui kedudukan dan perkembangan setiap indikator.
Tabel 2.6
CAPAIAN APK KABUPATEN KOTA DI JATENG
Angka Partisipasi Kasar (APK) (Persen)
WILAYAH SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
JATENG
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017
Kab. Cilacap 105,88 107,48 110,73 91,2 93,08 90,41 91,42 95,83 87,28
Kab. Banyumas 108,19 108,12 108,82 82,88 83,93 86,79 101,68 89,77 85,43
Kab. Purbalingga 107,03 110,88 104,69 92,67 92,87 92,69 71,56 68,08 72,83
Kab. Banjarnegara 102,48 104,27 101,72 95,1 98,55 93,27 71,9 74,98 66,77
Kab. Kebumen 110,42 107,72 107,74 90,04 89,97 90,06 104,39 95,1 104,89
Kab. Purworejo 101,52 103,86 107,87 95,31 94,23 93,85 92,67 95,04 102,81
Kab. Wonosobo 109,43 111,01 107,62 90,59 84,4 89,74 55,2 54,8 52,98
Kab. Magelang 109,14 110,75 114,07 91,08 88,91 88,93 70,56 69,59 75,56
Kab. Boyolali 105,98 107,79 108,25 101,01 99,72 93,21 81,37 78,46 77,45
Kab. Klaten 104,76 102,83 105,14 92,74 92,11 93,4 109,2 104,48 100,58
Kab. Sukoharjo 103,99 101,07 101,63 103,69 100,02 99,88 81,17 92,74 96,11
Kab. Wonogiri 111,7 109,39 104,85 95,71 95,22 94,52 90,45 83,48 86,58
Kab. Karanganyar 104,51 106,24 108,58 106,28 107,73 97,2 77,28 75,74 83,11
Kab. Sragen 103,28 106,97 108,01 93,75 87,94 86,42 114,62 100,86 106,49
Kab. Grobogan 111,25 108,84 107,24 90,04 94,26 91,73 93,21 85,26 81,28
Kab. Blora 109,55 106,22 104,47 95,17 91,7 93,67 86,39 94,12 84,82
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 23
Kab. Rembang 107,83 107,75 114,4 100,86 98,73 103,87 72,99 71,12 72,05
Kab. Pati 108,65 109 109,49 89,18 93,13 83,9 101,67 89,84 91,14
Kab. Kudus 107,08 107,29 107,55 86,49 83,12 89,3 91,45 91,66 93,35
Kab. Jepara 112,15 108,49 109,16 88,64 92,5 88,8 87,65 85,55 87,05
Kab. Demak 110,62 111,17 105,94 96,92 96,11 94,93 106,41 110,29 91,7
Kab. Semarang 108,32 110,55 110,74 99,31 91,96 86,26 78,44 66,93 78,21
Kab. Temanggung 104,4 110,36 110,62 100,03 92,36 85,63 77,34 71,31 70,09
Kab. Kendal 106,67 108,71 115,08 89,86 90,3 89,79 105,77 106,43 87,1
Kab. Batang 111,68 112,84 109,41 91,59 98,65 92,98 67,57 62,13 73,93
Kab. Pekalongan 110,26 105,22 110,47 97,02 105,89 93,14 61,24 60,36 55,13
Kab. Pemalang 108,36 110,76 110,26 87,37 93,14 88,25 75,14 69,9 71,38
Kab. Tegal 104,34 109,19 108,28 86,33 86,01 85,73 81 81,13 75,44
Kab. Brebes 111,83 110,13 110,42 85,37 88,89 92,49 68,96 69,29 76,51
Kota Magelang 104,54 103,64 105,98 95,7 95,52 92,7 89,74 91,97 107,24
Kota Surakarta 107,81 106,56 110,37 89,03 84,55 87,93 77,92 80,85 103,55
Kota Salatiga 108,2 107,88 103,44 83,26 74,7 90,55 121,91 120,18 109,61
Kota Semarang 103,98 105,45 105,85 91,81 92,4 98,85 106,63 103,54 107,82
Kota Pekalongan 112,45 110,86 114,47 75,91 74,54 82,97 74,92 74,41 92,04
Kota Tegal 112,48 112,4 108,44 87,28 80,45 80,79 83,2 79,7 87,08
PROV. JATENG 107,74 108,18 108,44 91,7 91,96 91,09 86,76 84,15 84,35
POSISI KAB. BNA 34 30 34 13 7 10 29 24 33
Sumber : BPS
Tabel 2.7
CAPAIAN APM KABUPATEN KOTA DI JATENG
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 24
Kab. Temanggung 96,2 96,75 97,31 74,61 73,34 77,1 58,79 59,29 54,9
Kab. Kendal 94,56 93,87 95,05 73,88 71,69 74,98 61,16 61,83 57,45
Kab. Batang 95,85 95,18 97,49 78,82 79,52 76,08 53,44 53,95 51,8
Kab. Pekalongan 96,34 96,44 96,25 77,44 78,2 76,38 45,74 46,62 48,14
Kab. Pemalang 98,22 98,33 97,68 76,6 77,27 75,31 48,82 47,83 52,08
Kab. Tegal 98,69 98,54 97,55 77,46 75,47 75,54 53,8 53,11 55,45
Kab. Brebes 98,79 98,86 96,91 83,49 84,83 81,86 49,52 49,56 47,91
Kota Magelang 97,91 97,17 98,99 81,49 81,39 77,97 70,07 68,49 64,66
Kota Surakarta 99,19 99,22 98,91 80,6 79,34 81,25 66,12 65,26 65,41
Kota Salatiga 99,22 98,62 98,54 74,42 70,84 73,65 61,96 61,9 57,15
Kota Semarang 99,59 99,61 97,08 91,18 91,7 88,11 69,22 70,32 65,49
Kota Pekalongan 99,52 100 98,23 71,85 72 74,08 54,81 54,88 55,32
Kota Tegal 99,57 100 98,76 73,91 71,24 69,81 62,32 61,43 58,44
PROV. JATENG 97,77 97,75 97,13 79,84 79,31 79,13 59,35 59,31 59,2
POSISI KAB. BNA 24 29 30 28 28 29 30 30 32
Sumber : BPS
Dari tabel diatas nampak bahwa pada Tahun 2019 posisi relatif APK SD/MI berada pada
urutan ke 34, APK SMP/MTs berada pada urutan ke 13, APK SMA/MA/SMK pada urutan
ke 29. Sementara Posisi APM SD/MI Tahun 2019 berada pada urutan ke 24, APM
SMP/MTs berada pada urutan ke 13, APM SMA/MA/SMK pada urutan ke 29.
Selama periode tahun 2015-2019, tren APK SD/MI berfluktuasi seperti ditunjukkan
dalam Grafik berikut.
Grafik 2.18
Perkembangan APK SD/MI Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019
APK SD/MI
120.00
115.00
112.53
108.39
110.00 106.82
100.00
95.00
90.00
2015 2016 2017 2018 2019
Sedangkan untuk perkembangan APM SD/MI selama kurun waktu lima tahun
terakhir selalu naik dengan tren yang tumbuh positif dari tahun 2015 capaiannya sebesar
96,11% hingga tahun 2019 sebesar 96,75%.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 25
Grafik 2.19
Perkembangan APM SD/MI Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019
APM SD/MI
102.00 100.72
101.00
100.00
99.00 97.85
98.00
97.00 96.11 96.75
95.89
96.00
95.00
94.00
93.00
2015 2016 2017 2018 2019
Untuk indikator APK SMP/MTs selama lima tahun terakhir yang menunjukkan
adanya penurunan kenaikan yang sangat signifikan yaitu pada tahun 2015 dari 100,01%
menjadi 82,58% pada tahun 2016, kemudian pada tahun 2017 naik menjadi 93,27%, tahun
2018 turun lagi menjadi 91,79 dan pada tahun 2019 naik menjadi 95,10 %.
Grafik 2.20
Perkembangan APK SMP/MTs Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019
APK SMP/MTs
120
100.01 95.1
100 91.79
82.58
80 93.27
60
40
2015 2016 2017 2018 2019
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 26
Grafik 2.21
Perkembangan APM SMP/MTs Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019
APM SMP/MTs
77
76.69
76
75 76.53
75
74 74.88
73
72.95
72
71
2015 2016 2017 2018 2019
Pada jenjang pendidikan SMA/MA dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/MA Kabupaten Banjarnegara selama 2015-2019 menunjukan perkembangan positif
seperti ditunjukkan dalam grafik berikut.
Grafik 2.22
Perkembangan APK SMA/MA Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 27
Grafik 2.23
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA ( % )
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019
Untuk capaian Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 tahun di Kabupaten
Banjarnegara selama lima tahun terakhir fluktuatif. Pada tahun 2016 terjadi penurunan yang
signifikan yakni dari 0,97% menjadi 0,38%. Selanjutnya pada tahun 2017 naik lagi hingga
ke angka 0,68 %. Angka putus sekolah tahun 2015 s/d 2019 dihitung berdasarkan data
profil pendidikan (Dinas Pendidikan), seperti digambarkan dalam grafik dibawah.
Grafik 2.24
Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 tahun (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019
0.8
0.68
0.6
0.4 0.21
0.38 0.27
0.2
0
2015 2016 2017 2018 2019
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 28
Grafik 2.25
Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16-18 tahun ( % )
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019
ANGKA PUTUS SEKOLAH 16-18 TAHUN
2
0.5
0.55
0
2015 2016 2017 2018 2019
Dimensi kemiskinan pada bidang kesehatan dapat dilihat pada 4 (empat) indikator
utama yaitu angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKBA), angka kematian
ibu melahirkan (AKI), dan prevalensi balita gizi buruk.
Untuk melihat perbandingan capaian indikator utama bidang Kesehatan tahun 2019
di Kabupaten Banjarnegara terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 2.8
Capaian Indikator Bidang Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019
Capaian Capaian
Capaian
Indikator Kabupaten Provinsi Jawa
Nasional
Banjarnegara Tengah
1 2 3 4
Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 78,6
(jiwa) 12,10 305
(421 Kasus)
Angka Kematian Bayi per 1000 KH 8,36
(jiwa) 22,23
(4.481 kasus)
Angka Kematian Balita per 1000 Balita 9,6
(jiwa) 13,7 26,2
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 29
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,persalinan,dan nifas atau pengelolaannya tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan,terjatuh,dll disetiap 100.000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung dari banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100. 000
kelahiran hidup.
Secara kuantitatif, angka kematian ibu di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019 fluktuatif, hal ini bisa dilihat dari grafil di bawah ini :
Grafik 2.26
Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Banjarnegara tahun 2015 – 2020
pada tahun 2015 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dan pada tahun 2017
juga naik lagi. Jika dilihat dari angka absolute kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 17
kasus, tahun 2016 sebanyak 19 kasus, tahun 2017 sebanyak 21 kasus, tahun 2018 sebanyak
9 kasus dan angka kematian ibu tahun 2019 adalah 139,83/100.000 kelahiran hidup
dimana secara absolut dihitung dari jumlah kematian ibu sebesar 22 kasus dengan
jumlah kelahiran hidup sebesar 15.733 bayi lahir hidup, hal ini menunjukkan ada
peningkatan kasus yang relatif signifikan, dalam penghitungan Angka kematian ibu
penyebut yang digunakan adalah jumlah kelahiran hidup di setiap tahunnya, Dari 22 kasus
kematian ibu di tahun 2019 sebanyak 8 kasus (36,36%) terjadi pada masa kehamilan, 0
kasus (0,0%) terjadi pada masa persalinan dan 14 kasus (63,63%) terjadi pada masa nifas.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 30
Banyaknya kasus kematian pada saat kehamilan dan nifas mendorong perlunya peningkatan
kualitas kunjungan ibu hamil sesuai dan kunjungan nifas sesuai standar sedangkan jumlah
kematian ibu sampai dengan bulan Agustus 2020 adalah sebanyak 10 kasus.
Penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain keterbatasan kemampuan petugas dalam melakukan tatalaksana deteksi
dini risiko, keterlambatan ditingkat masyarakat dan pengambilan keputusan, keterbatasan
fasilitas yang tersedia terutama pelayanan rujukan, belum semua petugas patuh standar
operasional prosedur operasional penanganan persalinan, sistem rujukan, status gizi ibu
hamil dan sosial budaya ibu hamil.
Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas dan sesuai standar pelayanan
minimal, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas pelayan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan
bayi,perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti
hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana.
Grafik 2.27
Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 – 2019
120.3
119
118
117
116.6
100
107.6
103
101.9
101.6
100
50
58.75
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
Angka Kematian Bayi (AKB) dihitung dari jumlah kematian bayi 0<12 bulan per
1000 kelahiran hidup di suatu wilayah dalam satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Banjarnegara secara kuantitatif terdapat kecenderungan penurunan dibandingkan
tahun- tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari grafik dibawah ini :
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 31
Grafik 2.28
Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2020
Pada tahun tahun 2015 sebanyak 209 kasus (13,2/1.000 KH), tahun 2016 sebesar
208 kasus (13,17/1.000 KH), di tahun 2017 sebanyak 204 kasus (13,37/1.000KH), dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 adalah 12,14/1000
kelahiran hidup dimana secara absolut dihitung dari jumlah kematian bayi sebesar 191
dengan kelahiran hidup sebesar 15.733. Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2019 menurun
dibanding tahun 2018 yang sebesar 14,1/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian 216
kasus dari 15.317 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2020 sampai dengan bulan
Agustus angak kematian bayi sebanyak 131 kasus.
Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) disebabkan oleh banyak faktor antara
lain tingginya kasus kelahiran preterm dan BBLR, asfiksia, keterlambatan deteksi ditingkat
masyarakat, keterbatasan fasilitas yang tersedia terutama pelayanan rujukan, keterbatasan
kemampuan petugas dalam melakukan deteksi risiko, keterbatasan kompetensi, kepatuhan
petugas terhadap SOP belum maksimal, faktor lain dari kondisi ibu terutama status gizi
(KEK, Anemia dan Penyakit Kronis.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 32
Solusi terkait permasalahan kesehatan ibu dan bayi antara lain Peningkatan kompetensi
SDM pelayanan Ibu dan anak, Peningkatan kualitas pelayanan melalui pelayanan antenatal
care terintegrasi, pembahasan kasus maternal dan neonatal dan supervisi fasilitatif,
peningkatan kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED), Advokasi
dan komitmen bersama Lintas sektor dan Lintas Program dalam percepatan penurunan AKI
dan AKB dan Memperkuat sistem rujukan dari Puskesmas dan Jaringannya ke Rumah Sakit
sebagai pelaksana Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), serta
mengoptimalkan fungsi Rumah Tunggu Kelahiran di semua tingkatan
Perkembangan AKB selama lima tahun terakhir digambarkan dalam grafik berikut.
Grafik 2.29
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 - 2019
Tampak bahwa selama lima tahun terakhir perkembangan AKB menunjukkan tren
menurun meskipun berfluktuasi. Artinya bahwa intervensi kebijakan yang telah dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan secara umum khususnya kesehatan ibu dan bayi perlu
upaya keras sehingga dapat terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang dengan tetap
melakukan evaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaannya.
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita 0–5 tahun per
1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan
program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.
Jumlah angka kematian balita di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019 sebesar 13.7
per 1.000 Kelahiran Hidup. Angka tersebut turun dibandingkan Tahun 2018 sebesar 16,12
per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita yang dihitung adalah penjumlahan dari
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 33
angka kematian bayi dan angka kematian anak balita. Perkembangan AKABA selama lima
tahun terakhir ditunjukkan dalam grafik berikut.
Grafik 2.30
Perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014 – 2019
15
16.12
16.1
15.14
15.13
13.9
13.7
10
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Series1 Series2
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih adalah ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di Kabupaten
Banjarnegara tahun 2019 sebesar 97.9 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2018 sebesar 99,2%.
Grafik 2.31
Perkembangan Proporsi Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019
93
88
2014 2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 34
Grafik 2.32
Perkembangan Kasus Malaria Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019
0.35
0.3
0.32
0.25
0.2
0.21
0.09
0.19
0.09
0.15
0.1
0.09
0.09
0.03
0.09
0.01
0.05
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
Penyakit malaria hingga saat ini masih menjadi masalah di Kabupaten Banjarnegara,
Kabupaten Banjarnegara sampai saat ini masih dtetapkan sebagai Kabupaten endemis
malaria baik ditingkat Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat Nasional ( Tiga tahun berturut-
turut masih ditemukan kasus malaria indegenous/malaria setempat). Ada 6 Kecamatan yang
memiliki kasus positif Malaria yaitu Pagedongan, Banjarmangu, Wanadadi, Punggelan,
Purwonegoro dan kecamatan Bawang.
Hal ini dipengaruhi oleh Keterlambatan penemuan kasus malaria import (pendatang)
dari daerah endemis terutama luar Jawa, Merebaknya kasus indigenous yang dipicu dari
kasus import, Kurang optimalnya pengamatan arus migrasi & persepsi tindakan
Penyelidikan Epidemiologi kasus malaria import yang belum tepat, Belum semua fasyankes
melakukan diagnosa dan tata laksana kasus Malaria sesuai standard, Belum semua kasus di
Follow up sampai selesai, Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) belum maksimal, Mutasi JMD
keluar dari tugas pokok dan fungsinya serta keluar dari lingkungan Dinas Kesehatan,
Kurang optimalnya surveilans vektor Malaria
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 35
Upaya yang telah dilakukan antara lain Membentuk jejaring informasi,
meningkatkan koordinasi & kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk pelaksanaan
Pengamatan & pengendalian malaria, Mengoptimalkan pengamatan arus migrasi &
menjelaskan tindakan Penyelidikan Epidemiologi malaria import yang tepat kepada semua
UPT Puskesmas, Melakukan diagnosa dan tata laksana kasus Malaria sesuai standar bagi
semua fasilitas pelayanan kesehatan, Follow up penderitamalaria sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, Mendekatkan akses pelayanan melalui PKD, Meningkatkan koordinasi
dengan lintas program dan lintas sektor dalam upaya meningkatkan surveilans terhadap
parasit maupun vector, Memposisikan kembali JMD sesuai dengan tupoksinya,
Menggiatkan kembali “Gebrak Malaria” (Gerakan Berantas Kembali Malaria),
Mengoptimalkan Sumber Daya yang ada di Puskesmas (SDM, Dana, Alat dll) dalam upaya
Pengendalian Penyakit Malaria
Upaya yang akan dilakukan antara lain Memberdayakan Masyarakat dalam upaya
pengendalian malaria, Menjamin akses pelayanan berkualitas, Melakukan komunikasi,
advokasi, motivasi dan sosialisasi kepada stake holder untuk berperan aktif, Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, Diagnosis Malaria harus dilakukan dengan konfirmasi
Laboratorium mikroskop atau tes diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test /RDT),
Pengobatan menggunakanTerapi kombinasi berbasis Artemisin (Artemisinin Based
Combination Therapy /ACT) sesudah konfirmasi laboratorium, Layanan tata laksana kasus
malaria dilaksanakan oleh seluruh fasilitas Pelayanan Kesehatan dan dilakukan secara
terintegrasi ke dalam sistem layanan kesehatan dasar, Pencegahan penularan malaria melalui
manajemen vector terpadu dan upaya yang lain yang terbukti efektif, efisien, praktis dan
aman, Membangun komitmen lintas program di Dinas Kesehatan dalam rangkaian
pengendalian penyakit Malaria di Kabupaten Banjarnegara.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 36
BAB III
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Pada semester I tahun 2016 telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016
tanggal 24 Pebruari 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016-2020. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah atau disingkat
SPKD merupakan strategi yang digunakan Pemerintah Daerah sebagai rancangan kebijakan
pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan dalam proses penyusunan
RPJMD.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 37
f. Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Subsidi Beras Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Di Kabupaten Banjarnegara;
g. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 52 Tahun 2016 tentang Mekanisme Verifikasi,
Validasi dan Pemanfaatan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin di Kabupaten
Banjarnegara
h. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 050/710 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 38
2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, melalui program :
a. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial lainnya
b. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
c. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
d. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
e. Peningkatan kesempatan kerja
f. Pengembangan wilayah transmigrasi
g. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
h. Pembinaan anak terlantar
i. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma
j. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial
k. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
l. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
m. Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
n. Pengembangan kemitraan bidang pariwisata
o. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
p. Peningkatan peran perempuan di perdesaan
q. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 39
g. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
h. Pembangunan jalan dan jembatan
i. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
j. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
k. Peningkatan Kesejahteraan Petani
l. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
m. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
n. Peningkatan produksi hasil peternakan
o. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
p. Pengembangan budidaya perikanan
Tabel : 3.1
Anggaran Pronangkis OPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020
JUMLAH KEGIATAN
JUMLAH
No OPD ANGGARAN REVISI
PROGRAM BL BTL
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 40
Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020
Tabel 3.2
II PROGRAM WAJAR
DIKDAS 9 TH 1,044,080,000 30,770,000
1 BL Pendampingan BOS dalam 4.000 Kabupate Siswa SD/MI di Tersalurkannya Mengurangi beban
rangka Mewujudkan Sekolah siswa n Kabupaten BOS SD pengeluaran dan 799,000,000 7,420,000 0.93
Murah di SD/MI Banjarne Banjarnegara sejumlah meningkatkan akses cakupan APBD 50
gara 4.000 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
2 BL Pendampingan BOS dalam 1.116 Siswa SMP/MTs di Tersalurkannya Mengurangi beban
rangka Mewujudkan Sekolah siswa Kabupaten Bos SMP pengeluaran dan 245,080,000 23,350,000 9.53
Murah di SMP/MTs Banjarnegara sejumlah meningkatkan akses cakupan APBD 50
1.116 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
III BOP PAUD 15,352,800,000 14,335,800,000
1 BTL BOP PAUD 24.041 Kabupate Siswa PAUD di Terpenuhinya Mengurangi beban
siswa n Kabupaten biaya operasional pengeluaran dan 15,352,800,000 14,335,800,000 93.38
Banjarne Banjarnegara sejumlah sekolah PAUD meningkatkan akses cakupan APBN 100
gara 23.749 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
IV BANTUAN SOSIAL DAN
HIBAH 2,199,900,000 2,055,900,000
BANTUAN SISWA MISKIN
(BSM)
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 41
1 BTL SD : 4.000 siswa @ 4.000 Kabupate siswa miskin jenjang Terlayaninya Mengurangi beban
Rp.375.000 = 1.500.000.000,- siswa n SD diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 1,500,000,000 1,356,000,000 90.40
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 90
gara 4.000 sekolah pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
2 BTL SMP kls 7: 476 siswa x @ 589 Kabupate siswa miskin kls 7 Terlayaninya Mengurangi beban
600.000 = 285.600.000,- siswa n jenjang SMP diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 285,600,000 285,600,000 100
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 100
gara 476 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
3 BTL SMP kls 8: 481siswa x @ 506 siswa Kabupate siswa miskin kls 8 Terlayaninya Mengurangi beban
600.000 = 288.600.000,- n jenjang SMP diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 288,600,000 288,600,000 100
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 100
gara 481 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
4 BTL SMP kls 9: 419 siswa x @ 427 Kabupate siswa miskin kls 9 Terlayaninya Mengurangi beban
300.000 = 125.700.000,- siswa n jenjang SMP diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 125,700,000 125,700,000 100
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 100
gara 419 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
DINAS KESEHATAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN
O KEGIATAN SASAR DANA KEUANGAN FISIK
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pelayanan
30,786,330,875 28,168,524,998
Kesehatan Penduduk Miskin
1, Menjamin Mengurangi beban
Kabupate
Pelayanan Kesehatan 1, Terlayaninnya Pelayanan pengeluaran dan
52.168 n 91.50 91.67
BL Penduduk Miskin di masyarakat miskin Masyarakat meningkatkan akses cakupan APBD 30,786,330,875
Jiwa Banjarne 28,168,524,998 % %
Puskesmas dan Jarinnganya non kuota di PPK 3 miskin non kuota pelayanan dasar bagi
gara
di PPK 3 masyarakat miskin
Program Perbaikan Gizi
350,000,000 309,490,950
Masyarakat
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 42
1, Tersedianya
suplemen gizi balita
1, Meningkatnya
dan ibu hamil KEK
cakupan balita
untuk intervensi Mengurangi beban
Kabupate gizi buruk
penanggulangan kasus pengeluaran dan
Pemberian tambahan makanan n ditangani menjadi 88.43
BL 100% gizi buruk/kurang, meningkatkan akses cakupan APBD 350,000,000 100%
dan vitamin Banjarne 100% , prevalensi 309,490,950 %
stunting balita dan ibu pelayanan dasar bagi
gara balita gizi buruk
hamil KEK, sehingga masyarakat miskin
dibawah 1%,
prevalensi gizi ibu
stunting < 20%
hamil KEK dan buruk,
Stunting dpt turun
Program kemitraan
peningkatan pelayanan 370,000,000 299,375,000
kesehatan
1, Menjamin Mengurangi beban
Kabupate
1, Terlayaninnya Pelayanan pengeluaran dan
Kemitraan pengobatan lanjutan n 80.91 91.67
BL 100% masyarakat miskin Masyarakat meningkatkan akses cakupan APBD 370,000,000
bagi pasien rujukan Banjarne 299,375,000 % %
non kuota di PPK 3 miskin non kuota pelayanan dasar bagi
gara
di PPK 3 masyarakat miskin
Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan 10,000,000 9,935,500
dan anak
1, Menurunnya
Terlaksananya Kelas
Angka Kematian Mengurangi beban
Kabupate Ibu, pertemuan
Ibu (AKI), Angka pengeluaran dan
Deteksi dan penatalaksanaan n Kesehatan Reproduksi 99.36
BL 100% Kematian Bayi meningkatkan akses cakupan APBD 10,000,000 100%
risiko tinggi pada ibu dan anak Banjarne Calon Pengantin, 9,935,500 %
(AKB), Angka pelayanan dasar bagi
gara Terlaksananya Monev
Kematian Balita masyarakat miskin
di 300 bidan di desa
(AKABA)
91.34
JUMLAH 31,516,330,875 28,787,326,448 96%
%
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program pengembangan
Kemitraan 370,650,000 368,626,306
1, meningkatnya Melakukan sinergitas
Peningkatan peran serta Kabupate 1, Jumlah kelompok partisipasi kebijakan dan program yang
masyarakat dalam 150 n Sadar wisata yang kelompok mendukung pengentasan APBD 99.51 100.00
1 BL
pengembangan kemitraan orang Banjarne aktif dalam peran serta masyarakat kemiskinan daerah 25,000,000 24,876,306 % %
pariwisata gara pembangunan terhadap
pariwisata pariwisata
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 43
1, Meningkatnya Meningkatkan kemampuan
Kegiatan Pengembangan Kabupate 1, Jumlah pelaku
Kapasitas SDM dan pendapatan masyarakat
Sumber Daya Manusia dan 120 n pariwisata yang 99.45 100.00
2 BL pelaku pariwisata miskin DAK
Profesionalisme Bidang orang Banjarne terlatih dan Jumlah 345,650,000 343,750,000 % %
Pariwisata gara pembinaan / pelatihan
pariwisata
99% 100%
JUMLAH 370,650,000 368,626,306
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 44
Program Kerjasama
49,925,000 47,571,500
Pembangunan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 45
DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pengembangan
Budidaya Pertanian,
Peternakan dan Perikanan 300,000,000 220,302,600
Desa
Semangk
ung dan
Desa
Bantuan Pengund APBD
kepada ungan
kelompo Kec. Hibah saprodi Meningkatkan kemampuan
Penguatan Ekonomi k tani Pejawara perkebunan dan dan pendapatan masyarakat
BL Masyarakat tembakau n pelatihan miskin 300,000,000 220,302,600 73 75
Program Peningkatan
Ketahanan
Pngan/Pertanian/Perkebunan 964,631,900 750,352,350
BL Kegiatan pemanfaatan Pelatihan Kabupate Pelatihan Pemanfaatan terlatihnya Meningkatkan kemampuan
pekarangan untuk dan n pekarangan, masyarakat dan pendapatan masyarakat 15,000,000 15,000,000 100 100
pengembangan pangan bantuan Banjarne pendampingan tentang miskin
untuk gara optimalisasi pemanfaatan
APBD
pemanfaa pemanfaatan pekarangan
tan pekarangan dan Rakor
pekarang
an
BL Pengembangan Cadangan 8510 kg Kabupate jumlah cadangan Tersedianya Meningkatkan kemampuan
Pangan gabah n pangan yg tersedia cadangan pangan dan pendapatan masyarakat 97,008,900 90,993,000 94 94
untuk Banjarne di kabupaten miskin
penanggu gara
langan
APBD
bencana,
warga
miskin
dampak
bencana
175,695,000 94,503,750 54 54
kelompo Kabupate
Peningkatan produksi, k tani teh, n perbaikan mutu Meningkatkan kemampuan APBD
produktivitas dan mutu produk salak dan Banjarne perbaikan mutu teh, teh, salak dan dan pendapatan masyarakat
BL perkebunan, produk pertanian durian gara salak dan durian durian miskin
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 46
Kabupate Melakukan sinergitas
n kebijakan dan program yang
APBD
Kelompo Banjarne Terbangunya Dam mendukung pengentasan
BL DAK Bidang Pertanian k tani gara parit, dan embung kemiskinan daerah 666,946,000 541,436,600 81 82
Kabupate terlaksananya
Kegiatan penanganan pasca n pelatihan pasca panen jml kelompok tani Mengembangkan dan APBD
panen dan pengolahan hasil kelompo Banjarne hortikultura dan yg menerapkan menjamin keberlanjutan
BL pertanian k tani gara perkebunan GMP usaha mikro dan kecil 9,982,000 8,419,000 84 85
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan 107,173,750 104,999,115
Kabupate
Peningkatan Penyuluhan rumah n Meningkatkan kemampuan
APBD
penerapan teknologi tangga Banjarne jml RTM yg dan pendapatan masyarakat
BL peternakan tepat guna miskin gara bansos kambing terfasilitasi miskin 107,173,750 104,999,115 97 99
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan 1,486,125,000 121,523,350
Kabupate
Pengembangan komoditas n Meningkatkan kemampuan
APBD
unggulan Aneka Kacang dan Kelompo Banjarne dan pendapatan masyarakat
BL Umbi k tani gara Hibah saprodi kedelai Produksi kedelai miskin 35,000,000 34,696,800 99 100
Kabupate
n Meningkatkan kemampuan
APBD
Pengembangan komoditas Kelompo Banjarne dan pendapatan masyarakat
BL unggulan Tanaman Serealia k tani gara Hibah saprodi padi Produksi padi' miskin 30,000,000 28,877,000 96 99
Kabupate
n Meningkatkan kemampuan
APBD
Banjarne dan pendapatan masyarakat
BL Rintisan Komoditas Unggulan gara miskin
perbaikan
infrastruk Kabupate Melakukan sinergitas
tur n meningkatkan kebijakan dan program yang APBD
Penyediaan sarana produksi pertanian Banjarne perbaikan sarana dan produksi mendukung pengentasan
BL pertanian/perkebunan (JUT dll) gara prasarana pertanian hasil,pertanian kemiskinan daerah 1,421,125,000 57,949,550 4 70
Program pengembangan
budidaya perikanan 1,246,257,000 915,577,214
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 47
Jumlah RTM yg
Bantuan terfasiliatsi
10 paket
untuk Kabupate APBD
Rumah n Meningkatkan kemampuan
Pembinaan dan pengembangan Tangga Banjarne Bansos perikanan kpd dan pendapatan masyarakat
BL perikanan Miskin gara RTM miskin 100,000,000 5,928,300 5 50
Kab. meningkatkan Meningkatkan kemampuan
Pengembangan Kawasan POKDA Banjarne hibah saprodi produksi hasil dan pendapatan masyarakat APBD
BL Minapolitan KAN gara perikanan perikanan miskin 237,360,000 27,142,700 11 50
Kab. Meningkatkan kemampuan
POKDA Banjarne produksi perikanan jml pokdakan yg dan pendapatan masyarakat APBD
BL DAK Bidang Perikanan KAN gara meningkat terfasilitasi miskin 908,897,000 882,506,214 97 98
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 48
Program Pelayanan dan
II Rehabilitasi Kesejahteraan
1,628,200,334 1,358,130,884
Sosial
80 orang 1. Jumlah tokoh 1. Meningkatnya
Pelaksanaan KIE konseling dan Tomas di Kabupate masyarakat yang pemahaman dan Melakukan sinergitas
kampanye sosial bagi Kabupate n mendapatkan pengetahuan kebijakan dan program yang
4 BL APBD 21850000 21686800 100
Penyandang Masalah n Banjarne penyuluhan sosial tokoh masyarakat mendukung pengentasan 99
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Banjarne gara konseling dan dalam pelayanan kemiskinan daerah
gara kampanye sosial. PMKS.
1. Jumlah PMKS 1. Meningkatnya
90 Orang
Peningkatan kualitas khususnya pelayanan Mengurangi beban
di Kabupate
pelayanan, sarana, dan penyandang cacat terhadap pengeluaran dan
Kabupate n
5 BL prasarana rehabilitasi yang mendapatkan penyandang cacat meningkatkan akses cakupan APBD
n Banjarne 160,775,000.00 113,826,200 71 93
kesejahteraan sosial bagi pelayanan sarana dan khususnya dalam pelayanan dasar bagi
Banjarne gara
PMKS prasarana rehabilitasi pemenuhan alat masyarakat miskin
gara
sosial. bantu.
1. Tersedianya
data PMKS dan
1. Jumlah data PMKS
PSKS, serta BDT
Penyusunan kebijakan Kabupate dan PSKS serta BDT Melakukan sinergitas
kemiskinan Tahun
pelayanan dan rehabilitasi 5 n kemiskinan tahun kebijakan dan program yang
6 BL 2015 yang sudah APBD
sosial bagi Penyandang Dokumen Banjarne 2015 yang terverifikasi mendukung pengentasan 284,404,500.00 150,045,300 53 75
tervalidasi dan
Masalah Kesejahteraan Sosial gara dan tervalidasi di kemiskinan daerah
terverifikasi di
setiap Desa/Kelurahan.
setiap
desa/kelurahan
30 orang 1. Jumlah korban
1. Terlayaninya Mengurangi beban
Penanganan masalah-masalah Tagana di Kabupate bencana yang
korban bencaana pengeluaran dan
strategis yang menyangkut Kabupate n ditangani dan jumlah
7 BL dalam masa meningkatkan akses cakupan APBD
tanggap cepat darurat dan n Banjarne TAGANA yang 121,505,000.00 81,943,900 67 90
tanggap darurat pelayanan dasar bagi
kejadian luar biasa Banjaren gara terfasilitasi dalam
bencana. masyarakat miskin
gara penanganan bencana.
1. Prosentase PMKS
Kabupate 1. Pendampingan
yang mendapatkan Melakukan Pendampingan
Monitoring, Evaluasi dan n Penyaluran
8 BL 2.41% pelayanan rehabilitasi Penyaluran Bantuan Pangan APBD
Pelaporan Banjarne Bantuan Pangan 87,665,834.00 66,288,384 76 95
kesejahteraan sosial Non Tunai
gara Non Tunai
luar lembaga
Disabilita
s 400 1. Prosentase PMKS 1. Tercukupinya
Kabupate Mengurangi beban
orang di yang mendapatkan pelayanan
Dana Alokasi Khusus Bidang n pengeluaran dan akses
9 BL Kabupate pelayanan rehabilitasi kebutuhan dasar APBD
Sosial Banjarne cakupan pelayanan dasar 952,000,000 924,340,300 97 100
n kesejahteraan sosial bagi penyandang
gara bagi penyandang disabilitas
Banjarne luar lembaga disabilitas
gara
Program pembinaan anak
III
terlantar 795,750 789,750
1. Jumlah anak
Kabupate
Pelatihan ketrampilan dan 8 anak/ terlantar yang 1. Meningkatnya Meningkatkan kemampuan
n
10 BL praktek belajar kerja bagi anak remaja mendapatkan pelatihan keterampilan anak dan pendapatan masyarakat APBD
Banjarne 795,750 789,750 99 100
terlantar terlantar keterampilan dan terlantar. miskin
gara
praktek belajar kerja.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 49
Program pembinaan para
IV
penyandang cacat dantrauma 926,500 926,500
75 orang
penyanda
Mengurangi beban
ng cacat Kabupate 1. Meningkatnya
Pendayagunaan para 1. Jumlah penyandang pengeluaran dan
dan eks n kemampuan para
11 BL penyandang cacat dan eks cacat dan eks trauma meningkatkan akses cakupan APBD
trauma Banjarne penyandang cacat 926,500 926,500 100 100
trauma. yang terbina. pelayanan dasar bagi
Kab. gara dan eks trauma,
masyarakat miskin
Banjarne
gara
Program pembinaan eks
penyandang penyakit sosial
V (eks narapidana, PSK,
65,000,000 50,417,400
narkoba dan penyakit sosial
lainnya)
60 orang
1. Jumlah eks 1. Meningkatnya Mengurangi beban
/ paket di Kabupate
penyandang penyakt pelayanan sosial pengeluaran dan
Pemberdayaan eks penyandang Kabupate n
12 BL sosial yang terhadap eks meningkatkan akses cakupan APBD
penyakit sosial n Banjarne 65,000,000 50,417,400 78 100
mendapatkan penyandang pelayanan dasar bagi
Banjaren gara
pelayanan sosial. penyakit sosial. masyarakat miskin
gara
Program Pemberdayaan
VI Kelembagaan Kesejahteraan
332,971,000 282,340,400
Sosial
1. Jumlah
perusahaan/dunia 1. Meningkatnya
Kabupate usaha yang perusahaan/dunia Melakukan sinergitas
50
Peningkatan peran aktif n mendapatkan usaha yang kebijakan dan program yang
13 BL Perusaha APBD
masyarakat dan dunia usaha Banjarne sosialisasi dan melaksanakan mendukung pengentasan 2,605,000 2,605,000 100 100
an
gara motivasi pelaksanaan CSR/Tanggungja kemiskinan daerah
CSR/Tanggung jawab wab dunia usaha.
dunia usaha.
600
Kabupate 1. Jumlah karang Melakukan sinergitas
Peningkatan kualitas SDM pengurus 1. Meningkatnya
n taruna yang kebijakan dan program yang
15 BL kesejahteraan sosial Karang pengetahuan APBD
Banjarne mendapatkan mendukung pengentasan 5,765,500 5,765,500 100 100
masyarakat. Taruna di karang taruna
gara pembinaan kemiskinan daerah
20 Kec
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 50
35 orang
veteran
dan atau
1. Meningkatnya Mengurangi beban
keluargan Kabupate 1. Jumlah veteran dan
pelayanan pengeluaran dan
Penunjang kegiatan bantuan- ya yang n atau keluarganya yang
16 BL terhadap veteran meningkatkan akses cakupan APBD
bantuan sosial ada di Banjarne mendapatkan bantuan 23,648,500 15,221,800 64 100
dan atau pelayanan dasar bagi
Kabupate gara sosial
keluarganya. masyarakat miskin
n
Banjarne
gara
1. Meningkatnya
20 orang pengetahuan
Kabupate 1. Jumlah TKSK se Melakukan sinergitas
TKSK TKSK se
n Kabupaten kebijakan dan program yang
17 BL Peningkatan Kapasitas TKSK dari 20 Kabupaten APBD
Banjarne Banjarnegara yang mendukung pengentasan 197,750,000 164,340,000 83 85
Kecamat Banjarnegara
gara meningkat kemiskinan daerah
an. dalam pelayanan
kesos.
JUMLAH 83%
2,301,547,284 1,903,232,234 95
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 51
3 BL Kegiatan penyuluhan 30 Kematan Jumlah PKL yang Meningkatnya Melakukan sinergitas APBDP 26,240,000 12,030,800 46% 90%
peningkatan disiplin pedagang Pedagang Banjarne mendapat Pembinaan disiplin PKL kebijakan dan program yang
kakilima dan asongan kaki gara dan Penyuluhan mendukung pengentasan
Lima kemiskinan daerah
( PKL )
IV Program Peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem 45,880,000 45,880,000
Industri
4 BL Pengembangan sistem inovasi 5 Kecamat Jumlah IKM yang Prosentase Melakukan sinergitas APBDP 45,880,000 45,880,000 100% 100%
teknologi industri Industri an dibina melalui IPTEK meningkatnya kebijakan dan program yang
Kecil Punggela Sistem Produksi kemampuan mendukung pengentasan
Menenga n, sumber daya kemiskinan daerah
h ( Bawang, manusia
IKM ) Purwarej wirausaha dan
Sablon a tenaga kerja
Klampok industri kecil
,Pagentan menengah
,Banjarne tentang IPTEK
gara sistem produksi
JUMLAH 172,120,000 147,861,700 86% 95%
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 52
DINAS KETENAGAKERJAAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja 240,000,000 127,765,150
1, Jumlah Tenaga
Kabupate Kerja yang
1 BL n kompeten yang Meningkatkan kemampuan APBD
40,000,000 33,740,150 84.3 100
Pendidikan dan pelatihan Banjarne siap bekerja di dan pendapatan masyarakat
ketranpilan bagi pencari kerja 40 orang gara 1, Jumlah Dana sektor formal miskin
1, Jumlah Tenaga
Kerja yang
Kabupate kompeten yang
2 BL APBD
n siap bekerja Meningkatkan kemampuan 50,000,000 44,100,000 88.2 100
Pelatihan ketrampilan kerja dan Banjarne disektor formal dan pendapatan masyarakat
kejuruan 20 orang gara 1, Jumlah Dana dan usaha mandiri miskin
Kabupate 1, Jumlah tenaga
3 BL n kerja yang Meningkatkan kemampuan APBD
Banjarne terampil siap dan pendapatan masyarakat 60,000,000 49,925,000 83.2 100
Pelatihan berbasis masyarakat 40 orang gara 1, Jumlah Dana berusaha sendiri miskin
JUMLAH 240,000,000 127,765,150 53% 100
DISPERMADES PPKB
Jumlah REALISASI
Jenis
Belanj Nama Program dan Target Strategi Penanggulangan Sumber Anggaran
No Out Put Out Come Lokasi KEUANGAN FISIK
a (BL/ dindikoKegiatan Sasaran Kemiskinan Dana
BTL) ( Rp )
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
BL Partisipasi Masyarakat 97.5
95,120,000 87,548,252 92
Dalam Membangun Desa
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 53
Kegiatan pendamping TNI Meningk Jumlah Meningkatnya 1).Desa Gulemem Mengurangi beban APBD 95
Manunggal Membangun Desa atnya swadaya partisipasi masyarakat Wetan Kecamatan pengeluaran dan KABUPAT 94,000,000 86,427,865 92
swadaya masyarak dalam membangun Susukan; meningkatkan akses cakupan EN
masyarak at yang desa 2). Desa pelayanan dasar bagi
at yang menduku Metawana masyarakat miskin
menduku ng Kecamatan
ng pelaksana Pagentan;
pelaksana an 3). Desa Dawuhan
an TMMD Kecamatan
TMMD sebesar Madukara.
Rp570.00
0.000,00
Pendampingan Pasca-Program Terlaksan Jumlah Meningkatnya 20 Unit Pengelola Melakukan sinergitas APBD 100
PNPM MPd anya UPK partisipasi masyarakat Keuangan kebijakan dan program yang KABUPAT 1,120,000 1,120,000 100
pemantau PNPM- dalam membangun Kecamatan di mendukung pengentasan EN
an dana MP yang desa Kabupaten kemiskinan daerah
bergulir terpantau Banjarnegara
dan pengelola
tersosiali annya
sasikanny sebanyak
a 20 UPK
peraturan
perundan
g-
undangan
tentang
kegiatan
pasca
PNPM
Program Pengembangan
BL 100
Data/Infromasi 20,000,000 19,966,150 100
Pengembangan Kreasi dan Terfasilit Jumlah Pengembangan Kabupaten Melakukan sinergitas APBD 100
Inovasi Teknologi Tepat Guna asinya karya Lembaga Ekonomi Banjarnegara. kebijakan dan program yang KABUPAT 20,000,000 19,966,150 100
gelar peserta Pedesaan mendukung pengentasan EN
TTG dan yang kemiskinan daerah
terlaksan memenuh
anya i kriteria
Lomba TTG
kreativita sebanyak
s dan 3 Karya
inovasi
TTG
Program Peningkatan
BL Keberdayaan Masyarakat 88
12,725,000 10,742,500 84
Perdesaan
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 54
Pendampingan Bantuan Terlaksan Jumlah Meningkatnya 140 Desa Zona Melakukan sinergitas APBD 88
Keuangan Provinsi Kepada anya desa Keberdayaan kuning dan zona kebijakan dan program yang KABUPAT 12,725,000 10,742,500 84
Desa pendampi yang Masyarakat Desa merah di mendukung pengentasan EN
ngan dan didampin Kabupaten kemiskinan daerah
monitorin gi dan banjarnegara
g bantuan dimonitor
keuangan ing
ketahana dalam
n pengelola
masyarak an
at bantuan
keuangan
provinsi
(ketahana
n
masyarak
at)
sebanyak
140 desa
(zona
kuning
dan zona
merah)
Program Pengembangan
BL 100
Lembaga Ekonomi Pedesaan 30,000,000 29,939,950 100
Pelatihan ketrampilan Terlaksan Jumlah Pengembangan Kabupaten Melakukan sinergitas APBD 100
manajemen Badan Usaha Milik anya desa yg Lembaga Ekonomi Banjarnegara kebijakan dan program yang KABUPAT 30,000,000 29,939,950 100
Desa pelatihan/ dilatih/ter Pedesaan mendukung pengentasan EN
pendampi dampingi kemiskinan daerah
ngan manajem
manajem en
en BUMDes
BUMDes sebanyak
47
BUMDes
a
Program Program
BL Pembinaan dan Fasilitasi
50,000,000 31,085,707 62 80
Pengelolaan Keuangan Desa
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 55
Kegiatan Pendamping Bantuan Terlaksan Jumlah Meningkatnya Kabupaten Melakukan sinergitas APBD 80
Keuangan Infrastruktur anya desa pembinaan dan Banjarnegara kebijakan dan program yang KABUPAT 50,000,000 31,085,707 62
pendampi yang fasilitasi pengelolaan mendukung pengentasan EN
ngan didampin keuangan desa kemiskinan daerah
bantuan gi dalam
keuangan pengelola
infrastruk an
tur bantuan
keuangan
gan
provinsi
(infrastru
ktur)
sebanyak
68 titik di
48 desa.
BL Keluarga Berencana
29,661,000 29,654,551 100 99.98
Kegiatan Penyediaan Terfasilit Jumlah Terkendalinya angka Akseptor KB dari Mengurangi beban APBD 99.98
Pelayanan KB dan Alat asinya Keluarga kelahiran total Keluarga Miskin pengeluaran dan KABUPAT 29,661,000 29,654,551 100
Kontrasepsi bagi Keluarga penyedia miskin di Kabupaten meningkatkan akses cakupan EN
Miskin an yang Banjarnegara pelayanan dasar bagi
pelayana terlayani masyarakat miskin
n KB, KB
alat sebanyak
kontrasep 190 KK
si (110 IUD
keluarga dan 180
miskin Implant)
JUMLAH 94
237,506,000 208,937,110 88
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 56
Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah 48,000,000 2,737,550
Mengembangkan dan
meningkatkan
Kabupate kemampuan pengrajin Ekonomi perajin
Mengembangkan dan
1 kali n dan UMKM dalam meningkat,
BL Pemberdayaan Dekranasda menjamin keberlanjutan APBD 48,000,000 2,737,550 5.70% 30%
pameran Banjarne menghadapi kreatifitas perajin
usaha mikro dan kecil
gara persaingan usaha serta bertambah
mengenalkan produk
lokal
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah 25,000,000 18,617,000
Meningkatkan akses Kemampuan
informasi permodalan permodalan
Kabupate
Sosialisasi Dukungan pelaku UMKM dalam pelaku UMKM Mengembangkan dan
80 n 84.76
BL Informasi Penyediaan menghadapi meningkat, menjamin keberlanjutan APBD 12,500,000 10,595,000 95%
UMKM Banjarne %
Permodalan persaingan usaha dan kreatifitas pelaku usaha mikro dan kecil
gara
mengenalkan produk UMKM
lokal bertambah
Kabupate LKM yang sehat
Jumlah LKM yang Meningkatkan kemampuan
Pembinaan Lembaga Keuangan n untuk mendukung 64.18
BL 4 LKM mendapat pengurusan dan pendapatan masyarakat APBD 12,500,000 8,022,000 80%
Mikro Banjarne kebutuhan dana %
ijin miskin
gara masyarakat
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan 35,361,703 31,495,453
Perdagangan
1, Stabilnya harga
1, Terpantaunya Mengurangi beban
4 rakor Kabupate Tabung LPG 3 Kg
Ketersediaan dan pengeluaran dan
Pemantauan dan Pengawasan Tim, 20 n dan Ketersediaan 95.41
BL Penditribusian Tabung meningkatkan akses cakupan APBD 11,374,203 10,852,203 96%
Distribusi Tabung LPG 3 kg kali Banjarne Tabung LPG 3 Kg %
LPG 3 Kg untuk pelayanan dasar bagi
monev gara di wilayah-
Masyarakat masyarakat miskin
wilayah
Mengurangi beban
Kabupate 1, Terselenggaranya
4 rakor pengeluaran dan
Pengawasan Produk dan n pasar murah dan 1, Stabilitas harga 86.06
BL Tim, 1 meningkatkan akses cakupan APBD 23,987,500 20,643,250 86%
Pembinaan Pangan Banjarne terkendalinya Harga kepokmas %
keg Paar pelayanan dasar bagi
gara Barang dan Jasa
Murah masyarakat miskin
Program Peningkatan
187,500,000 23,741,398
Kapasitas SDM BUMD
Terlaksananya Mengurangi beban
Kabupate Tersedianya SDM
kegiatan peningkatan pengeluaran dan
Peningkatan kapasitas SDM 45 orang, n BUMD yang 62.47
BL SDM BUMD ( meningkatkan akses cakupan APBD 12,500,000 7,809,250 80%
BUMD 6 BUMD Banjarne berkompeten di %
pelatihan sistem pelayanan dasar bagi
gara bidangnya
akuntansi) masyarakat miskin
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 57
Mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil
Perusahaan yang
Mengurangi beban
Kabupate 1, Terselenggaranya memenuhi kriteria
pengeluaran dan
Fasilitasi pengembangan n rekruitment/ selesksi badan usaha yang
BL 6 BUMD meningkatkan akses cakupan APBD 175,000,000 15,932,148 9.10% 80%
BUMD Banjarne pengadaan 2 calon sehat dan sesuai
pelayanan dasar bagi
gara direktur (PDAM dan regulasi yang
masyarakat miskin
Pertambangan), kajian berlaku
Raperda Penyertaan Mengembangkan dan
Modal menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan 25,000,000 24,751,823
Keuangan Daerah
Perusahaan yang
Mengurangi beban
Kabupate memenuhi kriteria
Terlaksananya pengeluaran dan
6 n badan usaha yang 99.01
BL Evaluasi Kinerja Perusda kegiatan peningkatan meningkatkan akses cakupan APBD 25,000,000 24,751,823 100%
dokumen Banjarne sehat dan sesuai %
monev kinerja BUMD pelayanan dasar bagi
gara regulasi yang
masyarakat miskin
berlaku
Mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil
JUMLAH 330,860,803 108,844,279 33% 81%
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 58
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
JENI
S
BEL REALISASI
TARGE
ANJ STRATEGI
NAMA PROGRAM T SUMBER
NO A LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN
DAN KEGIATAN SASAR DANA
KEMISKINAN
(BL/ AN KEUANGAN FISIK
BTL
) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
Jalan dan Jembatan
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pemeliharaan Jalan se an
1 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 11,677,675,248 11,662,364,500 99.87 100
Kecamatan Banjarne
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Banjarnegara gara
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Argasoka -
Twelagiri Kec.
Banjarnegara 1,896,324,126
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Cendana -
Sokayasa Kec.
Banjarnegara 446,010,652
Peningkatan jalan ruas
jalan Kalisemi -
Tlagawera Kec.
Banjarnegara 1,051,713,735
Pemeliharaan Jalan Ruas
Jalan Al Munawaroh
,Selamanik,
Gotongroyong ,
Dipayuda, DI Panjaitan,
dan Mayjen Sutoyo Kec.
Banjarnegara 6,266,206,682
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Gumingsir -
Sokayasa Kec.
Banjarnegara -
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Sokanandi -
Semarang Kec.
Banjarnegara 1,001,598,584
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 59
Peningkatan Jalan
Kodim - Argasoka Kec.
Banjarnegara -
Pemeliharaan jalan
Dalam Kota
Banjarnegara + BOP 1015821469
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pelebaran jalan se an
2 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.91 100
Kecamatan. Pagedong 24,413,064,929 24,391,039,956
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Pagedongan an
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Wanasari - Batas
Kebumen Kec.
Pagedongan 6,014,246,248
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pagedongan -
Kebutuhjurang (069,
073) Kec. Pagedongan 6,027,669,893
Peningkatan jalan ruas
jalan Pesangkalan -
Sadang Kec.
Pagedongan -
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Pagedongan -
Majalengka Kec.
Pagedongan + BOP 7,517,055,694
Peningkatan Jalan ruas
Jalan Pagedongan -
Pesangkalan Kec.
Pagedongan 4,854,093,094
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pelebaran jalan se an
3 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.84 100
Kecamatan Banjarma 13,851,196,497 13,689,900,000
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Banjarmangu ngu
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Sijeruk -
Prendengan (Lanjutan)
Kec. Banjarmangu 1,402,615,348
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Bendawuluh -
Mlaya Kec.
Banjarmangu 3,398,424,540
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 60
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Gripit - Kalibening
Kec. Banjarmangu 4,885,618,636
Pemeliharaan berkala
ruas jalan banjarmangu -
Linggamerta Kec.
Banjarmangu + BOP 1,912,415,575
Peningkatan jalan ruas
jalan paseh - sipedang
Kec. Banjarmangu 2,252,122,398
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
Peningkatan jalan dan pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
an
4 BL Pelebaran Jalan se pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.58 100
Wanadad 6,905,494,823 6,807,471,000
Kecamatan Wanadadi Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
i
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Wanakarsa -
Sipedang Kec. Wanadadi 3,897,072,405
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Kasilib -
Karangjambe (193) Kec.
Wanadadi 1,333,109,869
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tapen - Sawangan
Kec. Wanadadi 1,577,289,449
Peningkatan Jalan ruas
Jalan Medayu - Kletak +
BOP 98,023,100
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
5 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 100 100
Kecamatan. Rakit Wanadad 6,420,725,495 6,420,725,495
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
i
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Bandingan - Batas
Purbalingga Kec. Rakit 1,464,534,956
Peningkatan jalan Ruas
Jalan Banjarmangu -
Rakit Kec. Rakit 4,839,879,739
Peningkatan Jalan ruas
Jalan Bandingan - Pingit
Kec. Rakit + BOP 116310800
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 61
Mengurangi beban
pengeluaran dan
2 BL meningkatkan akses cakupan 454,929,500
pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
Mengurangi beban
pengeluaran dan
3 meningkatkan akses cakupan
pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se
6 BL an pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.07 100
Kecamatan. Bawang 12,955,119,410 12,825,046,100
Bawang Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Pucang - Gemuruh
Kec. Bawang 2,175,580,502
Peningkatan jalan ruas
jalan Pucang - Masaran
Kec. Bawang 2,837,399,405
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Majalengka -
Lebakwangi (212) Kec.
Bawang 3,022,058,606
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Kebondalem -
Silangit (115) Kec.
Bawang 2,462,933,209
Peningkatan jalan ruas
jalan Kebondalem -
Duren Kec. Bawang +
BOP 2,457,147,688
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se Kecamat
7 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.53 100
Kecamatan Batur an Batur 24,818,623,729 24,703,122,800
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan
Ratamba - Sumber Kec.
Batur 4,375,581,975
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tlagabang -
Pesayangan Kec. Batur 2,395,800,525
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 62
Peningkatan jalan ruas
jalan Karangkobar -
Batur Kec. Batur 4,739,619,438
Peningkatan jalan ruas
jalan Gembol -
Tegaljeruk Kec. Batur 8,319,341,980
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pekasiran - Bts
Kab.Batang (Lanjutan)
Kec. Batur + BOP 4,988,279,811
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
8 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.93 100
Kecamatan Kalibening Kalibenin 9,445,799,762 9,345,175,400
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
g
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Sembawa -
Karanggondang Kec.
Kalibening 1,943,495,612
Peningkatan jalan ruas
jalan Kalibening -
Gununglangit sta 4+350
-sta 6+950 Kec.
Kalibening 3,831,061,183
Peningkatan Jalan Ruas
jalan Asinan - Margasari
Kec. Kalibening 1,485,776,543
Peningkatan jalan ruas
jalan Plorengan - Simego
( IV.16) Kec. Kalibening -
Peningkatan jalan ruas
jalan Sidakangen -
Bedana Kec. Kalibening
+ BOP 2,185,466,424
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
9 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 9147246500 98.7 100
Kecamatan Pejawaran Pejawara 9,267,924,546
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
n
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Darmayasa -
Plunjaran Kec.
Pejawaran 5,131,427,547
Peningkatan Ruas Jalan
Karangsari - Sarwodadi
Kec. Pejawaran 2,369,727,100
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 63
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Sarwodadi -
Grogol Kec. Pejawaran -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Penusupan -
Karekan Kec. Pejawaran
+ BOP 1,766,769,899
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se
10 BL an pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.94 100
Kecamatan Sigaluh 4,391,833,028 4,389,372,900
Sigaluh Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Tunggoro -
Kalikuta Kec. Sigaluh 3,311,320,387
Peningkatan jalan ruas
jalan Bandingan - Sawal
Kec. Sigaluh -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Wirasari -
Pringamba (086) Kec.
Sigaluh + BOP 1,080,512,641
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se an
11 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.21 100
Kecamatan Wanayasa Wanayas 4,908,741,123 4,820,869,700
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
a
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Payaman -
Dawuhan Kec.
Wanayasa 2,741,658,369
Peningkatan jalan ruas
jalan Tempuran - Balun
Kec. Wanayasa + BOP 2,167,082,754
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se an
12 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.67 100
Kecamatan Punggelan Punggela 10,754,883,887 10,611,666,000
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
n
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tanjungtirta -
Sipoh (202) Kec.
Punggelan 1,985,499,993
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 64
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tanjungtirta -
Tlaga Mlaya Kec.
Punggelan -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Purwasana -
Jembangan Kec.
Punggelan 1,212,437,773
Peningkatan jalan ruas
jalan Punggelan -
Jembangan Kec.
Punggelan 4,247,752,522
Peningkatan jalan ruas
jalan Tribuana -
Sambong Kec.
Punggelan 1,578,660,541
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Punggelan -
Sikokol Kec. Punggelan
+ BOP 1,730,533,058
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se
13 BL an pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.84 100
Kecamatan Pagentan 12,752,296,629 12,732,495,600
Pagentan Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Bulukuning -
Dawuhan Kec. Pagentan 7,764,613,437
Peningkatan jalan ruas
jalan Singamerta -
Pagentan Kec. Pagentan
+ BOP 4,987,683,192
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
Peningkatan Jalan se pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
an
14 BL Kecamatan pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.38 100
Pandanar 16,794,243,316 16,690,261,984
Pandanarum Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
um
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Lawen - Pingitlor -
Bts Kab.Pekalongan
Kec. Pandanarum + BOP 4,040,698,584
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Getas - Batas
Pekalongan Kec.
Pandanarum 2,460,782,061
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 65
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pringamba -
Lengsar Kec.
Pandanarum -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pandanarum -
Sinduaji Kec.
Pandanarum 3,910,356,271
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Lawen - Pasegeran
Kec. Pandanarum 2,467,840,130
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Getas - Mlaya Kec.
Pandanarum 3,914,566,270
1, Terlaksananya Meningkatnya Mengurangi beban APBD
Kecamat peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan
an pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pelebaran jalan se
15 BL Purwarej pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.74 100
Kecamatan Purwareja 3,684,076,788 3,674,641,000
a Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Klampok
Klampok dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Kalimandi - Sirkandi
Kec. Purwareja Klampok 554,856,187
Peningkatan Jalan Ruas
Sirkandi - Salamerta
Kec. Purwareja Klampok 2,692,020,586
Pelebaran Jalan ruas
jalan Purwasaba -
Purwareja Kec.
Purwarenja Klampok +
BOP 437,200,015
1, Terlaksananya Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
16 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.32 100
Kecamatan Madukara Madukar 2,361,548,058 2,345,466,000
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
a
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Kutayasa -
Larangan Kec.
Madukara +BOP 2,361,548,058
1, Terlaksananya Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
Peningkatan jalan dan pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
an
17 BL Pelebaran Jalan se pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 24193539000 99.43 100
mandiraj 24,332,922,011
Kecamatan Mandiraja Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
a
dan pelayanan
masyarakat
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 66
Peningkatan jalan ruas
jalan Somawangi -
Simbang Kec. Mandiraja 8,271,371,357
Pelebaran Jalan ruas
jalan Purwasaba - Pagak
Kec. Mandiraja + BOP 613,865,918
Peningkatan jalan ruas
jalan Merden -
Lawangawu Kec.
Mandiraja 7,806,702,168
Peningkatan jalan ruas
jalan Somawangi -
Kalitengah Kec.
Mandiraja 7,640,982,568
1, Terlaksananya Memperlancar Mengurangi beban APBD
Kecamat peningkatan, arus barang, jasa pengeluaran dan
Peningkatan jalan se
18 BL an pemeliharaan dan dan pelayanan meningkatkan akses cakupan 99.29 100
Kecamatan Susukan 2,445,099,115 2,427,721,000
Susukan pembangunan jalan masyarakat pelayanan dasar bagi
Kabupaten masyarakat miskin
Peningkatan jalan ruas
jalan Gumelem kulon -
Piasa wetan Kec.
Susukan + BOP 2,445,099,115
1, Terlaksananya Memperlancar Mengurangi beban APBD
Kecamat
Peningkatan jalan se peningkatan, arus barang, jasa pengeluaran dan
an
19 BL Kecamatan pemeliharaan dan dan pelayanan meningkatkan akses cakupan 10169273500 98.87 100
Karangko 10,285,954,575
Karangkobar pembangunan jalan masyarakat pelayanan dasar bagi
bar
Kabupaten masyarakat miskin
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Kalisat - Binangun
Kec. Karangkobar 1,968,134,601
Peningkatan jalan
karangkobar - gumelar
Kec. Karangkobar 3,446,845,287
Peningkatan jalan ruas
jalan Beji - Slatri (III.8)
Kec. Karangkobar +
BOP 4870974687
1, Terlaksananya Memperlancar Mengurangi beban APBD
Kecamat
Peningkatan jalan se peningkatan, arus barang, pengeluaran dan
an
20 BL: Kecamatan pemeliharaan dan pelayanan meningkatkan akses cakupan 3333781000 99.09 100
Karangko 3,364,341,855
Purwanegara pembangunan jalan masyarakat pelayanan dasar bagi
bar
Kabupaten masyarakat miskin
Peningkatan Jalan
Purwanegara -
Pucungbedug Kec.
Purwanegara + BOP 3,364,341,855
214,381,179,43
215,831,564,824 99% 100
JUMLAH 5
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 67
Selain melalui Belanja Langsung OPD, program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan juga dialokasikan melalui Belanja Tidak Langsung, yakni Bantuan Sosial dan
Hibah yang terinci sebagai berikut :
Tabel 3.3
Alokasi Belanja Tidak Langsung untuk Penanggulangan Kemiskinan
Tahun 2020
NO
Jenis Belanja Tidak Langsung Anggaran Pelaksana
1 BOP PAUD 15,352,800,000
2 SD : 4,000 siswa @ Rp,375,000 1,500,000,000
3 SMP kls 7: 476 siswa x @ 600,000 285,600,000 Dindikpora
4 SMP kls 8: 481siswa x @ 600,000 288,600,000
5 SMP kls 9: 419 siswa x @ 300,000 125,700,000
JUMLAH 17,552,700,000
Semakin besar kapasitas fiskal dan derajat otonomi fiskal suatu daerah, maka semakin
kecil ketergantungan daerah terhadap pusat. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
: 120/PMK.07/2020 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah, Indeks kapasitas fiskal Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 sebesar 1,529 (kategori Tinggi) naik dibanding tahun 2019 sebesar
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 68
1,036. Rendahnya kapasitas fiskal Banjarnegara menunjukkan bahwa masih tingginya
ketergantungan fiskal daerah terhadap Pusat, yang menyebabkan daerah tidak leluasa dalam
menentukan program dan kegiatan sesuai kebutuhan dan permasalahan daerah sendiri.
Dari tabel diatas menunjukkan rasio PAD terhadap total pendapatan daerah selama 3
tahun menunjukkan perkembangan yang relatif menurun. Tahun 2018 rasionya 0,106
kemudian turun menjadi 0,115 di tahun 2019 dan naik lagi menjadi 0,117 pada tahun 2020.
Hal tersebut menandakan bahwa ketergantungan sumber pembiayaan Daerah Banjarnegara
terhadap pemerintah pusat masih tinggi meskipun rasio subsidi Pemerintah Pusat terhadap
total Pendapatan daerah selama 3 tahun terakhir juga menunjukan tren yang menurun. Rasio
Tahun 2018 sebesar 0,65 turun menjadi 0,64 pada tahun 2019 dan pada Tahun 2020 menurun
lagi menjadi 0,62.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 69
Tabel 3.5
Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Banjarnegara Menurut Komposisinya Tahun
2018-2020
Jumlah (dalam ribuan)
No Uraian
APBD 2018 APBD 2019 APBD 2020
1 2 3 4 5
Dari tabel diatas nampak bahwa rata-rata penyumbang terbesar dalam komposisi PAD
Kabupaten Banjarnegara selama 3 tahun terakhir adalah komponen Lain-lain PAD Yang Sah.
Besarnya penerimaan di sektor ini disumbangkan oleh pendapatan BLUD, bunga deposito
Bank Jateng dan dana kapitasi JKN pada FKTP.
Sedangkan potensi pajak daerah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp.
55,49 milyar menjadi Rp. 54,49 milyar di tahun 2020.
Beberapa jenis pajak yang dapat dioptimalkan adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak BPHTB dan pajak bumi
dan bangunan perkotaan dan pedesaan (PBB P2). Jenis pajak terakhir baru diserahkan
pengelolaannya pada pemerintah daerah tahun 2018 dan menjadi penyumbang terbesar dalam
komponen pajak daerah, seperti ditampilkan dalam grafik berikut.
Grafik 3.1
Perkembangan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2018-2020
25,000,000,000 23,500,000,000
21,600,000,000
19,926,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
3,800,000,000
3,500,000,000
3,500,000,000
3,400,000,000
3,325,000,000
3,203,067,000
3,042,500,000
3,000,000,000
2,812,000,000
10,000,000,000
716,119,000
650,000,000
650,000,000
500,000,000
500,000,000
400,000,000
350,000,000
211,500,000
133,102,000
5,000,000,000
-
Pajak Hotel 2018 Pajak Restoran 2019 Pajak Hiburan 2020
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 70
Potensi retribusi daerah ditunjang dari 3 jenis retribusi yakni retribusi jasa umum,
retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu yang digambarkan dalam Grafik berikut.
Grafik 3.2
Perkembangan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2018-2020
25,000,000,000
13,311,885,738
11,224,673,948
20,000,000,000
22,153,145,800
8,088,502,200
15,000,000,000
5,473,015,262
4,160,662,071
10,000,000,000
515,000,000
515,000,000
510,000,000
5,000,000,000
-
2018 2019 2020
Retribusi jasa umum terdiri atas 8 jenis retribusi dengan pemasukan terbesar dari
pelayanan pasar yang mencapai 59,65% dari seluruh penerimaan. Pemasukan retribusi jasa
pelayanan umum selama 3 tahun terakhir mengalami kenaikan. Meskipun ada peningkatan
pemasukan, namun tidak bijak bila optimalisasi pemasukan PAD diletakkan pada jenis
retribusi kesehatan karena sifatnya yang lebih mengutamakan fungsi sosial daripada
keuangan, sehingga lebih tepat jika diarahkan pada retribusi lainnya, yaitu pelayanan pasar
dan pengujian kendaraan bermotor, meskipun Tren realisasi kedua retribusi ini menunjukkan
penurunan dari tahun 2018 hingga 2020. Perkembangan realisasi retribusi jasa umum
tergambar dalam grafik berikut.
Grafik 3.3
Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Umum Tahun 2018-2020
18,000,000,000
16,792,186,000
16,000,000,000
14,000,000,000
12,000,000,000
10,000,000,000
3,264,748,062
3,264,748,062
2,664,401,969
8,000,000,000
6,000,000,000
430,295,438
657,500,000
449,708,300
473,538,900
657,500,000
453,708,300
227,910,205
445,440,000
370,200,900
4,000,000,000
2,000,000,000
- -
-
2018 2019 2020
Yan Kes. Yan Pasar Menara Telkm Uji Ranmor Yan Sampah
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 71
Bila dibandingkan dengan retribusi jasa umum, maka retribusi jasa usaha lebih sedikit
berkontribusi pada pemasukan PAD namun perkembangannya selalu meningkat dari tahun ke
tahun dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,6% per tahun. Retribusi jasa usaha terdiri dari 6
jenis retribusi, terbesar adalah retribusi tempat rekreasi dan olahraga, kemudian retribusi
pemakaian kekayaan daerah dan retribusi terminal. Perkembangan ketiga retribusi tersebut
ditunjukkan dalam grafik berikut.
Grafik 3.4
Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Usaha Tahun 2018-2020
11,500,000,000
8,875,000,000
14,000,000,000
12,000,000,000
5,817,222,000
10,000,000,000
8,000,000,000
1,419,364,448
1,289,352,500
850,146,000
6,000,000,000
356,999,638
301,231,500
254,313,000
4,000,000,000
2,000,000,000
-
2018 2019 2020
Pemakaian Kekayaan Daerah Tempat Rekreasi dan OR Terminal
Gambar 3.4 menunjukkan bahwa potensi dari tempat rekreasi dan olahraga masih
terbuka luas untuk terus dioptimalkan, terlebih pengembangan dunia pariwisata di
Banjarnegara terus menggeliat seiring dengan bertambahnya destinasi objek wisata baru baik
buatan maupun alam, juga adanya peningkatan kesadaran masyarakat dan pemerintah desa
untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayahnya melalui pembentukan
kelompok sadar wisata ataupun desa wisata.
Pemasukan retribusi daerah lainnya bersumber dari retribusi perijinan tertentu yang
paling sedikit dibanding dua jenis retribusi sebelumnya. Retribusi ini terdiri dari retribusi
IMB, ijin gangguan dan ijin trayek. Perkembangan ketiga jenis retribusi perijinan tertentu
ditampilkan dalam grafik di bawah ini.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 72
Grafik 3.5
Perkembangan Realisasi Retribusi Perijinan Tertentu Tahun 2018-2020
500,000,000
400,000,000
450,000,000
450,000,000
450,000,000
300,000,000
200,000,000
Dari ketiga jenis retribusi daerah yang telah dipaparkan diatas, dapat dikatakan jika
upaya peningkatan potensi PAD diarahkan pada retribusi jasa usaha dan perijinan tertentu
yang masih terbuka peluang, dengan fokus kebijakan investasi yang mampu menarik banyak
investor untuk menanamkan modal di Banjarnegara sehingga menyerap lapangan pekerjaan
dan akhirnya dapat menggerakkan perekonomian daerah guna mengurangi angka kemiskinan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 73
Grafik 3.6
Komposisi Anggaran Program Non Rutin Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Tahun Anggaran 2020
40,005,000,000
20,005,000,000 14,335,800,000
2,055,900,000 30,770,000
5,000,000
Bansos dan Wajar Dikdas 9 Penyelenggaraan BOP PAUD
Hibah tahun BOS
Sumber : DPPKAD, diolah
Dari tabel diatas terlihat program penyelenggaraan BOS paling mendominasi program
di Dinas Pendidikan yaitu sebesar 61,146 miliar rupiah, BOP PAUD sebesar 14,335 miliar
rupiah, program Bantuan Sosial dan Hibah sebesar 2,055 miliar rupiah, dan Program Wajib
Belajar Pendidikan Sembilan Tahun sebesar 30,770 juta rupiah (1,63%).
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 74
Gambar 3.7
Realisasi Anggaran Program Pada Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 75
Kesehatan Masyarakat, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Promosi Kesehatan
Masyarakat, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program
Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan program Pengadaan Obat dan Perbekalan
Masyarakat yang menyediakan obat esensial untuk puskesmas dan jaringannya.
Sementara upaya guna menekan masalah kematian ibu dan bayi dilakukan melalui audit
medis kasus kematian/kesakitan ibu sebanyak 8 kali dan kegiatan audit sosial sebanyak 8
kali dengan melibatkan masyarakat sebanyak 80 orang. Didukung pula dengan pertemuan
dan pembinaan kelas ibu hamil, kelas ibu balita, dukun bayi dan kader kesehatan melalui
kegiatan di 35 (Tiga Puluh Lima) UPT Puskesmas, Terlaksananya Pertemuan ANC
terpadu, Terlaksananya Pertemuan Deteksi Risti untuk bidan desa dan kegiatan di tingkat
desa serta pengembangan puskesmas mampu PONED (terdapat 13 UPT Puskesmas
Perawatan Mampu PONED), dan Terlaksananya penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran di
Wilayah UPT Puskesmas 18 dari 21 RTK. Angka kematian ibu (AKI) dari sebesar
58,8/100.000 kelahiran hidup di Tahun 2018 sebanyak 21 kasus kematian ibu, menjadi
139,8/100.000 KH di Tahun 2019 sebanyak 22 kasus kematian ibu. Angka kematian bayi
menurun dari tahun lalu yaitu 14,10/1.000 KH (sebanyak 238 kasus) menjadi 12,10/1.000
KH (sebanyak 216 kasus) pada tahun 2019. Persalinan dengan tenaga kesehatan
(Linakes) yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 99,4% ditahun 2019 naik
dibandinga tahun lalu (tahun 2018 sebesar 98,5%). Kunjungan bayi pada Tahun 2018
tercapai 98,9%, pada Tahun 2019 turun menjadi 96,6%. Cakupan bayi baru lahir yang
ditangani 100% di tahun dan cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
2kali/tahun pada tahun 2018 sebanyak 99,54%, sedangkan di Tahun 2019 sebanyak
99,6%. Upaya penurunan AKI-AKB di Kabupaten Banjarnegara merupakan wujud
komitmen pemerintah daerah dalam mencapai Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, yang secara bersama - sama dan
bersinergi dilakukan ditingkat pelayanan dasar di puskesmas maupun pelayanan rujukan
di RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan dengan cara pelayanan kesehatan
penduduk miskin yang semakin baik, meningkatnya penduduk yang menggunakan jamban
sehat dan terlaksananya pengembangan puskemas mampu menangani KTPA (Kekerasan
Terhadap Perempuan dan anak).
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 76
Untuk meningkatkan kenyamanan pelayanan kesehatan di wilayah dilakukan
pembangunan maupun perbaikan beberapa fasilitas kesehatan melalui program
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana prasarana puskesmas /puskesmas pembantu
dan jaringannya seperti Terlaksananya Pembangunan Puskesmas, Rehabilitasi
sedang/berat Puskesmas, Pengadaan Kendaraan Dinas, Pembangunan/pemeliharaan rutin
rumah dinas dokter dan paramedis, Selanjutnya, pengawasan terhadap peredaran obat dan
makanan di masyarakat dilakukan dengan pembinaan bagi petugas penyehatan makanan
di puskesmas dan didukung oleh pengawasan melalui bimbingan teknis sarana produksi
dan distribusi obat dan makanan.
Upaya mendidik masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan
dengan kegiatan promosi kesehatan, berupa media promosi dan penyuluhan kesehatan
untuk memperlancar dan penyebarluasan informasi berisi informasi kesehatan bertema
Ajakan PHBS, diapresiasi dengan diperolehnya Juara III Tingkat Provinsi Film Promosi
Kesehatan “Dicegah Men Gagah”.
Pelayanan vaksinasi dilakukan dengan kegiatan pelayanan vaksinasi rutin bagi balita/
anak sekolah dan wanita usia subur di 35 Puskesmas. Kinerja imunisasi Tahun 2019
tampak semakin baik dengan tercapainya angka 100% desa UCI (Universal Child
Imunization), sementara capaian tahun 2018 sebesar 100%, dan tahun 2017 sebesar 100%.
Capaian kinerja pembangunan gizi masyarakat pada tahun 2018 menunjukan prevalensi
gizi buruk 0,04% sedangkan 2019 sebesar 1,2% (target < 1% balita) dengan jumlah kasus
37 balita gizi buruk dan mendapat perawatan mencapai angka 100%. Meningkatnya
persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif (Tahun 2018 = 62,11% dan Tahun 2019 =
61,4%), sehingga perlu Mengoptimalkan Pelaksanaan IMD pada ibu melahirkan di tiap
pelayanan kesehatan dan Pembentukan serta pendampingan kelas ibu menyusui yang
diselenggarakan secara berkesinambungan.
Program perbaikan gizi masyarakat, dilakukan dengan kegiatan penyusunan peta
informasi gizi di 35 UPT Puskesmas, kemudian didukung oleh penyediaan pemberian
tambahan makanan dan minuman bagi masyarakat rentan gizi. Pemberian tambahan
berupa makanan dan vitamin bagi balita rawan gizi, pemberian makanan tambahan (PMT)
pemulihan ibu hamil untuk pencegahan kekurangan energi kronik /anemia, PMT untuk
pemulihan gizi buruk.
Posyandu menjadi sasaran pemulihan gizi dengan pemberian PMT posyandu. Ibu hamil
diberikan suplemen gizi serta penyediaan makanan pendamping ASI (MPASI) baik lokal
maupun pabrikan kepada balita rawan gizi terutama balita dari keluarga miskin.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 77
Tersedianya peran serta aktif masyarakat dengan adanya Posyandu sejumlah 1.231
posyandu aktif yang meliputi posyandu Pratama 3,9% dan posyandu Madya sebesar
18,1%, posyandu purnama sebesar 35,9% dan Posyandu Mandiri sebesar 26,8% dengan
keseluruhan kader aktif 7.384 orang. Capaian kinerja pembangunan kesehatan lingkungan
pada tahun 2019 menunjukan hasil yang baik dan meningkat dari tahun 2018. Angka
persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat tahun 2019 sebesar 69,62%,
dengan desa ODF 124 desa/ kelurahan, sedangkan tahun 2020 akses jamban sehat sebesar
70,71% dengan jumlah desa ODF sebanyak 132 Desa/ kelurahan. Hal ini didukung
adanya kegiatan penyuluhan jamban sehat, stimulan jamban sehat, deklarasi desa SBS 20
desa, Terlaksananya kegiatan stimulan sanitasi dasar 18 desa. Pemicuan CLTS di desa
Pamsimas 11 desa, Tersedianya replika jamban sehat 210 buah, Terlaksananya monitoring
desa, Terlaksananya Pelatihan CLTS & Workshop STBM.
Penyemprotan sarang nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dilaksanakan untuk
membatasi penyebaran kasus. Kegiatan penyemprotan (fogging) dilakukan sebanyak 97
kali di beberapa wilayah yang terdapat kasus demam berdarah. Capaian kinerja penderita
demam berdarah dengue yang ditangani sebesar 100%.
Penyakit menular HIV/AIDS pada tahun 2019 terus meluas, jumlah penderita HIV/AIDS
pada 2019 tercatat 78 Kasus (HIV 25 orang dan AIDS 53 Kasus) . Kegiatan sosialisasi
bahaya HIV/AIDS dilakukan secara intensif. Sejalan dengan penemuan kasus HIV/AIDS
di Kabupaten Banjarnegara dilakukan upaya pengobatan untuk penderita yang didukung
oleh penyediaan klinik VCT di Kabupaten Banjarnegara.
Upaya penanganan kasus malaria dilakukan dengan pemeriksaan sediaan darah malaria,
survei entomologi dan penyelidikan epidemiologi yang dalam pelaksanaannya dibantu
oleh JMD (Juru Malaria Desa). Capaian kinerja pemberantasan malaria tahun 2019
diperoleh angka API (jumlah penderita baru malaria) sebesar 0,0/1.000 penduduk (tahun
2018 = 0,02/1.000 penduduk), Penderita malaria yang diobati 100%.
Capaian penemuan kasus lumpuh layu akut/ acute flaccid paralysis (AFP) Tahun 2019
sebesar 3,0/100.000 penduduk usia < 15 tahun. Penanggulangan penyakit menular tidak
terlepas dari perbaikan akses masyarakat terhadap sumber air bersih, dimana kinerja pada
tahun 2019 dicapai Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat sebesar 90,3 %
(tahun 2018 = 73,82%) dan didukung penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
yang berkualitas sebesar 84% (tahun 2017).
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 78
Program kemitraan, diutamakan pada pemberian bantuan rujukan bagi masyarakat miskin,
dengan capaian pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin dan rujukan
masyarakat miskin sebesar 100%.
Untuk menjamin terselenggaranya mutu pelayanan kesehatan yang semakin baik dimasa
depan, maka perlu diupayakan terus menerus perbaikan manajemen mutu dan
pengembangan sistem informasi kesehatan di lingkungan di Dinas Kesehatan serta
menerapkan perangkat teknologi yang semakin canggih.
Dalam Hal manajemen mutu pada Tahun 2016 Kabupaten Banjarnegara mendapat
penghargaan di tingkat provinsi kategori puskesmas berprestasi kategori pedesaan yang
diperoleh UPT Puskesmas Mandiraja 1 serta ditetapkannya 7 (Tujuh) UPT Puskesmas
oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai UPT Puskesmas terakreditasi Utama yaitu UPT
Puskesmas Purworejo Klampok 1, UPT Puskesmas terakreditasi Madya yaitu UPT
Puskesmas Banjarmangu 1, UPT Puskesmas Sigaluh 1, UPT Puskesmas Punggelan 1 dan
UPT Puskesmas terakreditasi Dasar yaitu UPT Puskesmas Karangkobar, UPT Puskesmas
Punggelan 2, dan UPT Puskesmas Wanayasa 2. Dalam Bidang Sistem Informasi telah
dicanangkannya SIMPUS dibeberapa UPT Puskesmas dan dalam tahap pengembangan
bridging dengan P-Care BPJS Kesehatan, untuk menunjang kecepatan dan ketepatan
sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi capaian kinerja.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 79
Belanja bantuan sosial selama tahun 2018-2020 menunjukkan penurunan sebesar
0,228% dan berpotensi menurun di tahun 2021. Tujuan utama pemberian bansos adalah
menjaga agar tidak terjadi kerentanan sosial di masyarakat. Proporsi bansos yang tetap
diberikan setiap tahun adalah, Bantuan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, Bantuan
pemugaran RTLH dan Bantuan Siswa Miskin SD, SMP, SMA, SMK. Bantuan social untuk
Siswa miskin SMA/SMK pada tahun 2020 tidak dianggarkan karena sudah menjadi
kewenangan pemerintah provinsi.
Bantuan pemugaran rumah tidak layak huni tahun 2020 yang diampu oleh Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman (Anggaran DAK) sebanyak 140 unit dengan anggaran
Rp, 2.450.000.000, termasuk pembangunan jamban sehat. Penentuan lokasi didasarkan atas
proposal dari Desa yang telah diverifikasi secara administratif dan lapangan oleh Tim. Pola
penanganan melalui pembentukan kelompok yang terdiri dari 5 rumah tiap kelompok.
Bantuan siswa miskin untuk jenjang pendidikan SD, SMP, Tahun 2020 yang dikelola
oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Nilai bantuan siswa miskin SD/MI sebesar Rp
375.000,- /tahun untuk 4.000 penerima, anggaran total Rp. 1.500.000.000,-, siswa miskin
SMP (Kls.7) sebesar Rp 600.000/Tahun untuk 476 penerima, siswa miskin SPM (Kls.8)
sebesar Rp. 600.000,-/Tahun untuk 481 siswa, dan siswa miskin SMP (Kls.9) sebesar Rp.
300.000/tahun untuk 419 siswa. Sedangkan siswa SMA/SMK tidak menerima bantuan dari
anggaran kabupaten.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 80
BAB IV
KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KEDUDUKAN
NO JABATAN DALAM DINAS
DALAM TIM
1 2 3
1 Bupati Banjarnegara Penanggung jawab
2 Wakil Bupati Banjarnegara Ketua
3 Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Wakil Ketua
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 81
13 Kepala Dindukcapil Kabupaten Banjarnegara Anggota
14 Kepala Disarpus Kabupaten Banjarnegara Anggota
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 82
37 Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjarnegara Anggota
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 83
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
72 Anggota
Perlindungan Anak Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
73 Anggota
Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
74 Anggota
Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara
75 Kasubag PEP Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kasubag Program dan Informasi Dinkes Kabupaten
76 Anggota
Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPUPR Kabupaten
77 Anggota
Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPKPLH Kabupaten
78 Anggota
Banjarnegara
79 Kasubag PEP Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disnaker PMPTSP
80 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dindukcapil
81 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Kasubag PEP Dispermades PPKB Kabupaten
82 Anggota
Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disarpus Kabupaten
83 Anggota
Banjarnegara
84 Kasubag PEP Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota
85 Kasubag PEP Distankan dan KP Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kasubag PEP Disperindagkop UKM Kabupaten
86 Anggota
Banjarnegara
Banyaknya pejabat eselon III dan IV yang dilibatkan dalam kelembagaan TKPK
merupakan strategi untuk mewujudkan perencanaan program dan kegiatan di SKPD
pengampu pronangkis yang terintegrasi.
wasta dan memperkuat peran camat dalam kelembagaan TKPK sehingga semua unsur
kelembagaan bisa maksimal dalam melakukan fungsi koordinasi dan pengendalian program
penanggulangan kemiskinan hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Dengan status sebagai
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 84
lembaga ad-hoc maka kinerja TKPK akan kurang optimal karena personilnya juga memiliki
tugas dan tanggung jawab di OPD masing-masing.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 85
merupakan inovasi yang dilakukan TKPK guna memperoleh informasi dan data mengenai
program/ kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan setiap OPD pengampu,
serta progress capaian fisik dan keuangan serta sebaran lokasi/ target sasaran yang dilakukan.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 86
ke Baperlitbang. Pengaduan masyarakat yang masuk akan diklarifikasi kebenarannya oleh
Inspektorat Daerah sebagai OPD yang melaksanakan fungsi pengawasan. Pembahasan lebih
detail dilakukan oleh pemeriksa dan tidak dibahas dalam rapat koordinasi TKPK.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 87
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Selama lima tahun terakhir (2015-2019) mengalami penurunan sekitar 3,61%, secara
kumulatif upaya penanggulangan kemiskinan dalam periode tersebut berjalan efektif.
Penurunan tingkat kemiskinan sudah on the track dan angka tersebut lebih tinggi dari
penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah dalam periode yang sama, yaitu Tahun
2015 sebesar 13,58% dan Tahun 2019 sebesar 10,80% artinya Provinsi Jawa Tengah
menurun (2,78%).
b. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2020 sudah berupaya optimal dalam
melakukan Penanggulangan Kemiskinan dengan Kebijakan, Program, Kegiatan dan
Anggaran yang sudah sangat signifikan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten
maupun APBDesa se-Kabupaten Banjarnegara.
c. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2020 telah melakukan Kolaborasi dan
Komitmen dukungan bersama BAZNAS, BUMN, BUMD, dan Perusahaan yang ada di
Kabupaten Banjarnegara untuk bersama-sama melakukan percepatan penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
d. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sudah menegaskan kepada seluruh Pemerintah Desa
se-Kabupaten Banjarnegara untuk memprioritaskan Penanggulangan Kemiskinan dalam
APBDesa Tahun 2020-2022 dari prioritas Dana Desa dalam kegiatan khusus berupa:
Pengadaan alat bantu bagi disabilitas; Pencegahan dan Penanganan Stunting;
Pembangunan Jambanisasi; Kegiatan Padat Karya Tunai; Pemugaran RTLH setiap Desa
15 Unit, masing-masing 17,5 juta rupiah atau sesuai kebutuhan; dan Fasilitasi Masyarakat
Miskin, atau Analisis Kemiskinan Secara Partisipatif di Desa.
e. Data terpadu yang wajib digunakan oleh semua pihak dalam program penanggulangan
kemiskinan adalah BDT/DTKS yang terdiri dari Rumah tangga Sangat Miskin (Desil 1),
Miskin (Desil 2), Hampir Miskin (Desil 3), Rentan Miskin (Desil 4), Tidak Rentan
Miskin (Desil 4+, Sudah Meningkat Kesejahteraannya).
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 88
f. Berdasarkan DTKS Kabupaten Banjarnegara terbaru yakni periode Januari 2020,
131.395 rumah tangga atau 440.187 jiwa. Dimana sebanyak 120.822 rumah tangga
sasaran program, termasuk yang diluar Desil 4 dengan rincian sebagai berikut:
Desil 1 sebanyak : 47.654 rumah tangga atau 185.547 jiwa
Desil 2 sebanyak : 31.071 rumah tangga atau 101.250 jiwa
Desil 3 sebanyak : 32.886 rumah tangga atau 91.920 jiwa
Desil 4 sebanyak : 9.211 rumah tangga atau 25.716 jiwa
Desil 4+ sebanyak : 10.573 rumah tangga atau 35.754 jiwa
g. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara yang diakui adalah Data BPS diman
pada tahun 2019 kondisi bulan maret adalah sebanyak 136.100 jiwa atau sebesar
14,76%. Atau mengalami penurunan dibandingkan kondisi tahun 2018 yang sebanyak
141.720 jiwa atau sebesar 15,46%. Kondisi ini berarti mengalami pengurangan jumlah
penduduk miskin sebanyak 5.620 jiwa.
h. Dari target Persentase Penduduk Miskin dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2019 sudah tercapai yakni 111,51%. Dimana dari yang sebesar 16,46%, terealisasi
sebesar 14,76%. Dan apabila dibandingkan target akhir RPJMD Kabupaten Banjarnegara
pada tahun 2022 yang sebesar 14,6% maka tinggal kurang 0,16%. Semoga saja target ini
segera tercapai.
i. Perkembangan Garis Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2018 sampai
dengan tahun 2019 terus mengalami kenaikan. Dari Rp. 278.210,- per kapita per bulan
pada tahun 2018 menjadi Rp 301.792 per Kapita per Bulan pada bulan Maret 2019. Garis
kemiskinan kabupaten Banjarnegara berada di bawah garis kemiskinan Provinsi Jawa
tengah yang sebesar Rp 369.385/Kapita/Bulan. Dan garis kemiskinan di Kabupaten
Banjarnegara adalah yang terendah apabila dibandingkan dengan garis Kemiskinan
Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
j. Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di daerah, Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten harus melakukan pengendalian,
evaluasi dan pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 89
5.2 REKOMENDASI
Berdasarkan Kesimpulan di atas, maka dapat dirumuskan rekomendasi sebagai berikut
ini.
a. Penurunan kemiskinan terus diupayakan melalui empat Strategi Penanggulangan
kemiskinan yaitu Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga, Program Penanggulangan
Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Program Penanggulangan Kemiskinan
Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro Dan Kecil, dan Program Perluasan
Kesempatan Kerja, Pemberdayaan Tenaga Kerja, Dan Perlindungan Social, harus
dilaksanakan secara komprehensip dan terpadu lintas sector.
b. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara perlu mendorong sumber lain diluar APBD dan
APBDesa untuk mendukung penanggulangan kemiskinan seperti Zakat, Infak dan
Sedekah dari BAZNAS Kabupaten Banjarnegara dan Dana yang disihkan dari
Perusahaaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
c. Kolaborasi dan komitmen dukungan bersama dari BAZNAS, BUMN, BUMD, dan
Perusahaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara dalam penanggulangan kemiskinan
harus dikawal dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara khususnya Dinas
Sosial PPPA Kabupaten Banjarnegara yang harus memfasilitasi ketepatan sasaran dari
penerima program yang akan diberikan.
d. Dalam Penyusunan dan pelaksanaan APBDesa yang memprioritaskan Penanggulangan
Kemiskinan perlu adanya pendampingan dan pembinaan lebih oleh Dinas
Pemberdayanaan Masyarakat dan Desa PPKB serta Camat agar benar-benar dapat
berjalan dengan baik dan optimal.
e. Demi keakuratan BDT/DTKS, pelaksanaan musyawarah Desa/Kelurahan harus benar-
benar optimal dalam melakukan verifikasi dan validasi sesuai dengan ketentuan yang ada.
f. Perlu menjaga meningkatkan gerakan malu mengaku miskin agar semakin banyak warga
miskin yang berlepas diri dari program karena sudah benar-benar tidak miskin. Dan bagi
yang tidak miskin menjadi malu karena tidak miskin.
g. Meskipun target akhir RPJMD Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2022 yang sebesar
14,6% hanya tinggal kurang 0,16%, namun tetap perlu menjadi prioritas kebijakan utama
Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2020 sampai dengan 2022 agar target tersebut benar-
benar dapat tercapai dengan baik dan optimal, mengingat dengan adanya wabah covid 19
yang sangat mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat dunia, tidak menutup
kemungkinan untuk masyarakat Banjarnegara, maka perlu dilakukan langkah-langkah
strategis pemulihan perekonomian dampak covid 19 selama dan pasca covid 19.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 90
h. Dengan garis kemiskinan yang terendah se-Provinsi Jawa Tengah, maka Kabupaten
Banjarnegara perlu mengambil langkah-langkah teknis agar penanggulangan kemiskinan
di Kabupaten Banjarnegara dapat lebih optimal.
j. Dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan, TKPK Kabupaten Banjarnegara sedianya menyelenggarakan Rakor POK
Pronangkis setiap 4 bulan sekali, namun karena adanya virus covid 19 sehingga rakor
hanya dilakukan dalam lingkup terbatas dan lebih kepada koordinasi tanpa tatap muka.
Namun selanjutnya OPD dan Camat tetap untuk dapat melaporkan pelaksanaan kegiatan
Pronangkis melalui Simdalnangkis sehingga diperoleh data dan informasi capaian
kinerja program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan Perangkat Daerah secara
akurat, komprehensif dan berkala.
Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 91
7
BUPATI BANJARNEGARA
PROVINSI JAWA TENGAII
KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA
NOMOR 45n,/Vl4z TAHUN 2A20
TENTANG
BUPATI BANJARNEGARA,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten Banjarnegara dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagran tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Tim sebagaimana dimaksud diktum KESATU, ini
mempunyai tugas melakukan koordinasi perumusan
kebijakan, perencarraan, pelaksanaan dan pemantauan
pelaksanaan penanggulangan kemiskinan daerah
Kabupaten Banjarnegara; dan
KETIGA Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diktum KEDUA, Tim menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan RPKD dan rencana aksi Kabupaten;
b. pengkoordinasian penJrusunan rancangan RKPD
kabupaten di bidang Penanggulangan Kemiskinan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan program bidang
Penanggulangan Kemiskinan;
d. fasilitasi pengembangan kemitraan bidang
Penanggulangan Kemiskinan ;
e. penyusunan instrumen pemantauan, pelaksanaan
pemantauan, dan pelaporan hasil pemantauan
pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan;
f. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang
Penanggulangan Kemiskinan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.
KEEMPAT Semua biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Banjarnegara
pada tanggal I2- {0 - &fl 2fl
BUPATI BANJARNEGARA,
BUDHI SARWONO
v
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGA
NOMOR 0 5 tl / V ttl TAHUN 2A2A
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
KEDUDUKAN DALAM
NO JABATAN DALAM DINAS TIM
1 2 3
1 Bupati Banjarnegara Penanggung jawab
2 Wakil Bupati Banjarne gma Ketua
3 Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Wakil Ketua
4
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Sekretaris
Pengembangan Kabupaten Banj arnegara
15
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Anggota
Banjarnegtra
Kepala Bidang Keluarga Berencana Dispermades Anggota
16
PPKB
I 2 3
l7 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Anggota
Kabunaten Baniarn esar a
Kasi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan
18 Pendidikan Masyarakat Dindikpora Kabupaten Anggota
Baniarneq:ara
19 Direktur Politeknik Banj arnegara Anggota
20 Koordinator PKH Kabupaten Banjarnegara Anggota
2L
Direktur Yayasan Asri Mandiri Kabupaten Anggota
Baniarnesara
22
Ketua Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Anggota
Banjarnegara
23
Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Anggota
Baniarnerrara
24 Pimpinan PBNU Kabupaten Banjarnegara Anggota
25 Pimpinan SI Kabupaten Banjarnegara Anggota
Koordinator Kelompok
Pengelola Program
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Pemberdayaan
26 Masyarakat dan
Kabupaten Banjarnegara
Penguatan Pelaku
Usaha Mikro dan Kecil
27 Kepala DPKPLH Kabupaten Banjarnegara Anggota
28 Kepala DPUPR Kabupaten Banjarnegara Anggota
29
Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten
Anggota
Baniarneqara
30 Kepala Disnaker Kabupaten Banj arnegara
PM PTSP Anggota
31
Kepala Distankan dan KP Kabupaten Anggota
Baniarnesara
32 Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota
33
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Anggota
Banjarnegara
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi
34 Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna Anggota
Dispermades PPKB Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distankan dan
35 Anggota
KP Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan
36 Menengah Disperindagkop UKM Kabupaten Anggota
Baniarnesara
37
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Anggota
Banjarnegara
38
Ketua Forum CSR Kesejahteraan Sosial Anggota
Kabupaten Banj arne gara
46 Pimpinan STIE Taman Siswa Banjarnegara
47 Ketua STIMIK T\rnas Bangsa Banjarnegsa Anggota
48 General Manager PT Indonesia Power UPB Mrica Anggota
49 Pimpinan BRI Cabang Banjarnegara Anggota
1 2 3
50 Pimpinan BNI 1946 Cabang Banjarnegara Anggota
51 Pimpinan Bank Mandiri Cabang Banjarnegara Anggota
52 Pimpinan PD. BPR BKK Mandiraja Anggota
53 Pimpinan PD. BPR BKK Banjarnegua Anggota
54 Direktur Depo Pelita Banjarnegara Anggota
55
Pimpinan Bank Pembangunan Daerah Jateng Anggota
Banjarnegara
56 Pimpinan BPR Bank Surya Yudha Ang4ota
57
Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Anggota
Baniarnegara
58
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Anggota
Kabupaten Banj arnegara
II. SEKRSTARIAT
59 Sekretaris Baperlitbang Kabupaten Banj arnegara Kepala Sekretariat
60
Kepala Bagran Kesejahteraan Ralqyat Setda Wakil Kepala
Kabupaten Banj arnegara Sekretariat
Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Anggota
6L
Baoerlitbans Kabupaten Baniarnegara
Kepala Seksi Pemerintahan dan Sosial Anggota
62
Baperlitbans Kabupaten Baniarne gara
63
Para Fungsional Perencana Baperlitbang Anggota
Kabupaten Bani arnegara
64
Kasubag PEP Baperlitbang Kabupaten Anggota
Baniarnegara
Staf Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang Anggota
65
Kabupaten Banjarnegara (Didi Himawan Rustiyaji)
Staf Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang
66 Kabupaten Banjarnegara {Purwaningsih SE, Anggota
M.Akun)
67 Camat se-Kabupaten Banjarnegara Anggota
\-
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Anggota
68
Wilayah Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Anggota
69
Wilayah Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Ekonomi Baperlitbang Kabupaten Anggota
70
Baniarnesara
7T Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos PPPA Anggota
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
72 Perlindungan Anak Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnesara
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
73 Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnesata
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
74 Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnesara
75 Kasubag PEP Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Anggota
1 2 3
76
Kasubag Program dan Informasi Dinkes
Anggota
Kabunaten Baniarnesara
77
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPUPR
Anggota
Kabunaten Baniarnegara
78
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPKPLH Anggota
Kabunaten Bani arnesara
79
Kasubag PEP Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnegara
80
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disnaker Anggota
PMPTSP Kabupaten Banj arnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dindukcapil Anggota
81
Kabur:aten Bani arnesara
82
.Kasubag PEP Dispermades PPKB Kabupaten Anggota
Baniarnegara
83
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disarpus Anggota
Kabunaten Baniarnesara
84 Kasubag PEP Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota
e Kasubag PEP Distankan dan KP Kabupaten
85 Anggota
Baniarnegara
Kasubag PEP Disperindagkop UKM Kabupaten Anggota
86
Baniarneeara
87
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Anggota
Kecamatan
88 Koordinator Pendamping Desa Anggota
BUPATI BANJARNEGARA,
=
TKPK KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2020
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
KONDISI KEMISKINAN
DI KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2020
oleh:
Wakil Bupati Banjarnegara
(Ketua TKPK Kabupaten Banjarnegara)
UU Nomor 13 Tahun
2011 tentang
Penanganan Fakir
Miskin
Perda Nomor 1
Tahun 2015 Perda Nomor 19
tentang DASAR Tahun 2013
Pengentasan tentang
Kemiskinan Di PENANGANAN Tanggung
Jawab Sosial
Kabupaten
FAKIR MISKIN Serta Program
Banjarnegara Kemitraan.
4
Strategi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
(Perbup Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020)
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI
1 2 3 4
5
ANGGARAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN OPD
PENGAMPU PRONANGKIS TAHUN 2020 (setelah rasionalisasi)
Rp. 382.487.710.580
DENGAN JUMLAH PROGRAM : 48 PROGRAM DAN KEGIATAN : 86 KEGIATAN YANG DIAMPU OLEH 14 OPD :
6
Anggaran Program Penanggulangan Kemiskinan tahun 2020
Berdasarkan Strategi Penanggulangan Kemiskinan (setelah rasionalisasi)
1
Mengurangi beban pengeluaran dan
meningkatkan akses cakupan
pelayan dasar masyarakat
miskin
2
Meningkatkan
Jumlah 50 Kegiatan kemampuan dan
Alokasi Anggaran Rp. 376.131.232.545 pendapatan
masyarakat miskin
Jumlah 20 Kegiatan
Alokasi Anggaran Rp. 2.937.189.550
3
Mengembangkan dan
menjamin
keberlanjutan usaha
mikro dan kecil Melakukan
Sinergitas kebijakan
4
dan program yang
Jumlah 4 Kegiatan
mendukung
Alokasi Anggaran Rp. 166.482.000
pengentasan
kemiskinan
Jumlah 25 Kegiatan
Alokasi Anggaran Rp. 3.252.806.485
7
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2018
Tahun 2018
Angka
kemiskinan
Kabupaten
Banjarnegara
15,46% atau
141.720 jiwa
dan menempati
posisi ke-6
tertinggi di
Jawa Tengah
Sumber: BPS
8
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2019
Perkembangan Terakhir,
sebagai dampak Covid-19,
Jumlah Penduduk miskin
pada Maret tahun 2020 di
Jawa Tengah Sebesar 3,98
juta orang, naik 301,50
ribu orang, dibanding
september 2019 sebesar
3,68 juta orang
Sumber: BPS
9
KINERJA PENURUNAN Penurunan DI BAWAH PROVINSI dan
KEMISKINAN KABUPATEN
DI ATAS NASIONAL atau sebesar 0,33%,
BANJARNEGARA SE - JATENG
PERIODE TAHUN 2011-2016 menempati posisi ke-23 SE-JATENG
Sumber:
Sekretariat BPS
TKPK Kabupaten Banjarnegara 10
POSISI KINERJA PENURUNAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE TAHUN 2017-2018
Penurunan DI
ATAS PROVINSI
dan DI ATAS
NASIONAL atau
sebesar 1,75%,
menempati
posisi ke-15
SE-JATENG.
Sumber: BPS 11
POSISI KINERJA PENURUNAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE TAHUN 2018-2019
Kinerja Penurunan Persentase Angka Kemiskinan 2018-2019 (%)
1.2 Kinerja
0.97
Penurunan
Kemiskinan
1 0.95
4
0.8
0.68 0.7
Banjarnegara DI
0.6 0.56
0.59
0.65
ATAS Provinsi Jawa
0.44 0.46 0.46
0.5 0.52
tengah atau
sebesar 0,7%,
0.41
0.4 0.34 0.340.35
0.31
dan menempati
0.27
0.22
posisi ke-4
0.2 0.15
Tertinggi Se-
0
Batang
Temanggung
Rembang
Tegal
Purworejo
Jepara
Wonogiri
Semarang
Kudus
Sragen
Kota Tegal
Pati
JAWA TENGAH
Grobogan
Blora
Purbalingga
Kebumen
Klaten
Demak
Wonosobo
Sukoharjo
Pekalongan
Kendal
Karanganyar
Boyolali
Cilacap
Pemalang
Brebes
Banyumas
Banjarnegara
Kota Salatiga
Kota Pekalongan
Kota Semarang
Kota Magelang
Magelang
Kota Surakarta
Sumber: BPS 12
REALISASI PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 s.d 2019
Berdasarkan Hasil Survey BPS
PEMETAAN KEMISKINAN
13
2017 Realisasi
2018
2019
Persentase (%) 2020 Target
Penduduk Miskin Sumber: BPS 2021
2022
Dari Target Akhir Tahun 2022 sebesar 14,6%, Tinggal tersisa 0,16%
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 17
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
Langkah Pertama
18
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
Langkah Kedua
19
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
21
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
22
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
Langkah Kelima
Keterlibatan lintas sektor spt BAZNAS, BUMN, BUMD dan perusahaan di Banjarnegara
23
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
Desa Lokus Stunting (Desa Batur Kec. Batur, Desa Kincang Kec. Rakit, Desa Panawaren, Kec. sigaluh,
Desa Gumelem Wetan Kec. Susukan, Desa Kebondalem Kec.Bawang, Desa Plorengan Kec. Kalibening, D
esa Dermayasa Kec. Pejawaran, Desa Tanjungtirta Kec. Punggelan, Desa Jatilawang Kec. Wanayasa, D
esa Sirkandi Kec. Mandiraja)
24
TERIMA KASIH
MARI KITA NIAT & SEMANGAT
BERKOLABORASI & BEKERJASAMA
UNTUK SALING TOLONG-MENOLONG
DALAM KEBAIKAN
JUMLAH % JUMLAH %
balita balita
2018: 24, 4% stunting stunting
Kabupaten : < 30 % (2022)
20.925 28,86 16.739 20,19
No Kegiatan Jumlah
REKAPITULASI PENGANGGARAN DESA/KEL
SE KABUPATEN BANJARNEGARA 1. Sarana Prasarana Rp 2. 843.435.850
UNTUK PENURUNAN STUNTING TAHUN 2020
2. Non Prasarana Rp 3. 835.943.559
2
REGULASI DAN KEBIJAKAN TERKAIT STUNTING
1 2 3
Peraturan Daerah Peraturan Daerah Peraturan Daerah
Kabupaten Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara
Banjarnegara
No 14 Tahun 2013 No 8 Tahun 2018 No 11 Tahun 2019
Tentang Pemberian Air Susu Ibu Penyelenggaraan Pendidikan Penyelenggaraan Pembangunan
(ASI) Ekslusif Anak Usia Dini Ketahanan Keluarga
8 4
Raperda Inisiatif Peraturan Bupati
Pengembangan Banjarnegara
Kabupaten Layak Anak
7 6 5
Keputusan Kepala Dinas Keputusan Bupati Peraturan Bupati
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara
Banjarnegara
No 188.4/6790/Kes/2020 No 444 / 375 / 2020 No 65 Tahun 2019
Penetapan 10 (sepuluh) Desa Lokasi Pembentukan Tim Penanganan Masalah Gizi, Pedoman Teknis Penggunaan
Fokus Penanganan Stunting Penunjukkan Narasumber dan Penetapan
Peserta pada Kegiatan Penanganan Masalah Dana Desa Tahun 2020
Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2021 Gizi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 3
PENETAPAN DESA LOKUS STUNTING
5
BUKTI PUBLIKASI STUNTING
TERIMA KASIH
DIENG - BANJARNEGARA
Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi perencanaan pembangunan Daerah bidang
Penanggulangan Kemiskinan
Pemasangan Spanduk TKPK pada titik-titik Strategis