Anda di halaman 1dari 152

LAPORAN

PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN


DAERAH (LP2KD)
KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

SEKRETARIAT TKPKD KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN 2020

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan KemiskinanDaerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 i


KATA PENGANTAR

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


mengamanatkan negara mempunyai tanggung jawab untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan negara sebagaimana
diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Negara berkewajiban mensejahterakan
seluruh warga negaranya dari kondisi kefakiran dan kemiskinan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial telah
mengamanahkan bahwa, tanggung jawab penyelenggaraan kesejahteraan sosial
dilaksanakan untuk tingkat kabupaten oleh bupati. Penyelenggaraan kesejahteraan
sosial diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak
secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial yakni: kemiskinan;
ketelantaran; kecacatan; keterpencilan; ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku;
korban bencana; dan/atau korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan, program, dan kegiatan yang
dilakukan terhadap orang, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang tidak
mempunyai atau mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin telah ditegaskan bahwa, kewajiban
negara dalam membebaskan dari kondisi tersebut dilakukan melalui upaya
penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak atas kebutuhan dasar. Upaya
tersebut harus dilakukan oleh negara sebagai prioritas utama dalam pembangunan
nasional termasuk untuk mensejahterakan fakir miskin.
Untuk menunaikan amanah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 dan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011, sebagai bentuk pelaksanaan tanggung
jawab penyelenggaraan kesejahteraan sosial berupa penanggulangan kemiskinan di
tingkat kabupaten Banjarnegara, maka Bupati Banjarnegara telah menetapkan
Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 050/318 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Banjarnegara yang
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengentasan
Kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2013 tentang
Pengentasan Kemiskinan di Daerah Kabupaten Banjarnegara serta Peraturan Bupati
Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 ii
Salah satu fungsi dari TKPK Kabupaten Banjarnegara tersebut adalah sebagai
penyusun laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan
kemiskinan kepada Bupati Banjarnegara dan Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami
yang telah diberikan amanah sebagai TKPK Kabupaten Banjarnegara Tahun
membuat Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 dalam melaksanakan tugas melakukan koordinasi
penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Banjarnegara, dan mengendalikan
pelaksanaan penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Banjarnegara pada
tahun 2020.
Akhirnya, semoga Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 ini bermanfaat bagi semua pihak pada
umumnya serta secara khusus berguna bagi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya merealisasikan percepatan
penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara guna mewujudkan
Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera.

Banjarnegara, Desember 2020


WAKIL BUPATI BANJARNEGARA
SELAKU KETUA TKPK
KABUPATEN BANJARNEGARA

SYAMSUDIN, S.Pd, M.Pd

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 iii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs) dimana salah satu tujuan utama yang
ingin dicapai didalamnya adalah Tanpa Kemiskinan, maka pemerintah melakukan upaya-
upaya percepatan penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan.

Terkait dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah merumuskan


kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi dalam sistem
perencanaan pembangunan daerah mulai dari RPJP-Daerah 2005 -2025, dan RPJMD 2017-
2022 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta dalam dokumen spesifik meliputi
Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /
Sustainable Development Goals (SDGs), dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(SPKD). Kebijakan dan strategi tersebut diterjemahkan dalam berbagai program dan kegiatan
tahunan pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terintegrasi dengan
program-program reguler OPD.

Sebagaimana diketahui kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana seseorang atau


sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dari sisi pengeluaran ekonomi dapat
dikatakan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan. Yang dikenal dengan garis kemiskinan makanan dan bukan makanan, yang
besarnya berubah mengikuti laju inflasi dengan kecenderungan meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara Data Terpadu
Kesejahteraan Social (DTKS) desil 1 s/d desil 4, per Januari 2020 sebanyak 404.433 jiwa.
Menurut data makro (BPS) Jumlah penduduk miskin Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019
sebanyak 136.100 jiwa atau Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin Provinsi
Jawa Tengah di tahun yang sama sebanyak 3.743.000 jiwa maka Kabupaten Banjarnegara
menyumbang 3,63% dari total jumlah penduduk miskin yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Menanggulangi kemiskinan harus dilakukan secara terpadu, konsisten, sistemik dan


komprehensif mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang akan diurai dalam berbagai
dimensi. Diantaranya adalah dimensi ekonomi dan ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan
dan prasarana dasar.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 iv
Dari keempat dimensi tersebut, indikator kemiskinan pada dimensi pendidikan di
Banjarnegara yang memerlukan penanganan secara khusus karena capaian seluruh
indikatornya berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah, dan dimensi pendidikan
merupakan dimensi yang vital dan strategis dalam upaya pembentukan dan penyiapan
generasi penerus bangsa yang cerdas, beriman dan bertakwa di masa yang akan datang.

Untuk meningkatkan capaian kinerja indikator di bidang pendidikan tersebut telah


ditempuh serangkaian program dan kegiatan yang berada di lintas OPD, seperti penyaluran
BOS di semua jenjang pendidikan, Beasiswa Program Siswa Miskin, Peningkatan kapasitas
Pendidik dan PKH yang merupakan Pemerintah Pusat dalam peningkatan aksesbilita
Pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin.

Program penanggulangan kemiskinan diarahkan pada tiga kelompok program, yaitu


program bantuan sosial berbasis keluarga, program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat, pengembangan usaha mikro dan kecil, serta program pro rakyat
lainnya untuk mendukung penanggulangan kemiskinan.

Keberadaaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten


Banjarnegara telah dibentuk dengan Keputusan Bupati Nomor : 050/710 Tahun 2020 yang
mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan program penanggulangan
kemiskinan serta melakukan monitoring dan penanganan pengaduan masyarakat.

Akhirnya, kedepan diharapkan peran TNP2K semakin aktif dalam melakukan


sinkronisasi program/ kegiatan antar kementerian yang berlokasi di daerah agar target sasaran
dapat tercapai secara efektif serta perlunya peningkatan kapasitas TKPK Daerah dalam
melakukan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan penanggulangan
kemiskinan di daerah.

Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan mengacu pada Permendagri 42


tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten/Kota, diarahkan
pada 3 kelompok program, yaitu :

a. Kelompok Program batuan sosial terpadu berbasis keluarga.


Tujuan : 1) Melakukan pemenuhan hak dasar.
2) Pengurangan beban hidup.
3) Perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 v
b. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Tujuan : Mengembangkan Potensi dan memperkuat kapasitas kelompok Masyarakat
Miskin untuk terlibat dalam Pembangaunan yang di dasarkan pada prinsip-
prinsip pemberdayaan masyarakat.

c. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan ekonomi mikro


dan kecil.
Tujuan : Memberikan akses dan pengauatan ekonomi bagi pelaku-pelaku usaha berskala
mikro dan kecil.

d. Program-program lainnya yang secara langsung ataupun tidak langsung.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 vi
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banjarnegara,
Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2015 – 2019.......................... 9
Grafik 2.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2015 - 2019 ..................................................................................... 10
Grafik 2.3. Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Dominan
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019.................................................... 10
Grafik 2.4 Posisi relatif Tingkat Kemiskinan ( %) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 ................................................................................................ 11
Grafik 2.5 Posisi Kinerja Penurunan Kemiskinan Kabupaten/Kota di
Jawa Tengah Periode Tahun 2018-2019 ................................................... 12
Grafik 2.6 Persentase Tingkat Kemiskinan ( % ) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014 - 2019 ..................................................................................... 12
Grafik 2.7 Perkembangan Realisasi Persentase Penduduk Miskin
Terhadap Target SPKD Tahun 2016-2020 ................................................. 13
Grafik 2.8 Target dan Capaian Penurunan Kemiskinan Berdasarkan
RPJMD 2017-2022 ………………………………………………………. ........ 14
Grafik 2.9 Penurunan Kemiskinan 2016-2019 ……………………………………… ..... 14
Grafik 2.10 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014-2019 .................................................................................. ..... 15
Grafik 2.11 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 – 2019 ............................................................ 16
Grafik 2.12 Capaian APK SD/MI menurut Kecamatan tahun 2019 ............................... 18
Grafik 2.13 Capaian APK SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019 ........................ 18
Grafik 2.14 Capaian APK SMA/SMK/MA menurut KecamatanTahun 2016 .................. 19

Grafik 2.15 Capaian APM SD/MI menurut Kecamatan Tahun 2019 ............................. 20
Grafik 2.16 Capaian APM SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019 ....................... 21
Grafik 2.17 Sebaran Anak Tidak Sekolah per-Kecamatan tahun 2020 ........................ 22
Grafik 2.18 Perkembangan APK SD/MI Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ............ 25
Grafik 2.19 Perkembangan APM SD/MI Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ........... 26
Grafik 2.20 Perkembangan APK SMP/MTs Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ...... 26
Grafik 2.21 Perkembangan APM SMP/MTs Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019...... 27
Grafik 2.22 Perkembangan APK SMA/MA Kab. Banjarnegara Tahun 2015-2019 ........ 27

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 ix
Grafik 2.23 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA ( % ) Kab.
Banjarnegara Tahun 2015 – 2019………………………………………. 28
Grafik 2.24 Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 tahun (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019……………………….. 28
Grafik 2.25 Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16-18 tahun ( % )
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019 ……………………….. 29
Grafik 2.26 Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Banjarnegara
tahun 2015 – 2020……….……………….……….……….……….….... 30
Grafik 2.27 Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran
Hidup Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 – 2019……….………. 31
Grafik 2.28 Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2015 – 2020………………….................................................. 32
Grafik 2.29 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran
Hidup Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019 ……………….. 33
Grafik 2.30 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2014 – 2019 ……………………………………… 34
Grafik 2.31 Perkembangan Proporsi Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih
(%) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019 …………………. 34
Grafik 2.32 Perkembangan Kasus Malaria Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014 – 2019……………………………………………………… 35
Grafik 3.1 Perkembangan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2018-2020 ………… 70
Grafik 3.2 Perkembangan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2018-2020……... 71
Grafik 3.3 Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Umum Tahun 2018-2020... 71
Grafik 3.4 Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Usaha Tahun 2018-2020… 72
Grafik 3.5 Perkemb. Realisasi Retribusi Perijinan Tertentu Tahun 2018-2020... 73
Grafik 3.6 Komposisi Anggaran Program Non Rutin Pada Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Tahun Anggaran 2020…………………….... 74
Grafik 3.7 Realisasi Anggaran Program Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara Tahun Anggaran 2020…………………………………... 75

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 x
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii-iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………………. iv-vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vii-viii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. ix-x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….. xi-xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Landasan Hukum .......................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................... 5

BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH


2.1 Kondisi Umum Daerah .................................................................................. 6
2.2 Kondisi Kemiskinan Multidimensi .................................................................. 10
2.2.1 Dimensi Ekonomi dan Ketenagakerjaan ............................................... 11
2.2.2 Dimensi Pendidikan .............................................................................. 16
2.2.3 Dimensi Kesehatan ............................................................................... 29

BAB III KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN


3.1 Regulasi Daerah tentang Penanggulangan Kemiskinan ............................... 37
3.2 Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan ................................... 41
3.3 Evaluasi APBD untuk Penanggulangan Kemiskinan ..................................... 68
3.3.1 Analisis Pendapatan Daerah ................................................................ 68
3.3.2 Analisis Belanja Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan .............. 73

BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN


4.1 Kelembagaan TKPK ...................................................................................... 81
4.2 Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan ...................................................... 85
4.3 Pengendalian Penanggulangan Kemiskinan ................................................. 85
4.3.1 Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan ........................ 86
4.3.2 Penanganan Pengaduan Masyarakat ................................................... 86

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 vii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 88
5.2 Rekomendasi ................................................................................................. 89

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Data Wilayah Administratif Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 ................ 7
Tabel 2.2. Keadaan Iklim (Rata-Rata) di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019........... 8
Tabel 2.3 Capaian Indikator APK dan APM SD/MI, dan SMP/MTs Tahun 2019 .......... 17
Tabel 2.4 Data Anak Tidak Sekolah usia 7–12 tahun, Usia 13-15 tahun
dan Usia 16-18 tahun Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 ...................... 21
Tabel 2.5 Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kabupaten banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019 ........................ 22
Tabel 2.6 Capaian APK Kabupaten/ Kota Di Jateng Tahun 2019……… ..................... 23
Tabel 2.7 Capaian APM Kabupaten/ Kota Di Jateng Tahun 2019……… ..................... 24
Tabel 2.8 Capaian Indikator Bidang Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019…………… ...... 29
Tabel 3.1 Anggaran Pronangkis OPD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2020……………………………………………………. ..................................... 40
Tabel 3.2 Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 ……………………………………………………... 41
1. Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olah Raga……………………… ... 41
2. Dinas Kesehatan………………………………………………………….. ... 42
3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan …………………………… ................ 43
4. Badan Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan ………………..... 44
5. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan…………………………………… ..... 45
6. Dinas Pertanian dan Perikanan .................................................... ......... 46
7. Dinas Sosial ....................................................... .................................... 48
8. Disperindagkop Dan UKM ………………………………………….…… ... 51
9. Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman………………..... 52
10. Dinas Ketenagakerjaan ………….…………………………… .................. 53
11. Dispermades ………….………………………… ...................................... 53
12. Bagian Perekonomian ………………………………………………… ....... 56
13. Bagian Kesejahteraan Rakyat ………….…………………………….. ...... 58
14. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang ………….……….. ......... 59
Tabel 3.3 Alokasi Belanja Tidak Langsung untuk Penanggulangan Kemiskinan
Tahun 2020 ………………………………………………………………............ 68

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 xi
Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Penerimaan APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2018-2020 ………………………………………………………….......... 69
Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Banjarnegara
Menurut Komposisinya Tahun 2018-2020………………………………. ........ 70
Tabel 3.6 Perkembangan Komposisi Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2018 – 2020 ……………………………………………. ....... 79

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistemik, terpadu dan menyeluruh.
Penanganan masalah kemiskinan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah
serta seluruh pemangku kepentingan yang akan berdayaguna secara efektif jika
penanganannya dilakukan lintas sektor dan menjadi tanggungjawab multipihak, serta
terkoordinasi dengan baik, sehingga ada sinergi dalam pelaksanaan program-program
penanggulangan kemiskinan.

Dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan daerah diperlukan penajaman


yang meliputi penetapan sasaran, perancangan dan keterpaduan program, monitoring dan
evaluasi, serta efektifitas anggaran. Selain itu juga diperlukan koordinasi secara terpadu
lintas pelaku dalam perumusan dan penyelenggaraan kebijakan penanggulangan kemiskinan,
dan penguatan kelembagaan di tingkat Nasional, di tingkat Provinsi maupun di tingkat
Kabupaten/Kota.

Dalam rangka sinkronisasi dan upaya mewujudkan sinergitas pelaksanaan program,


telah dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), melalui Keputusan
Bupati Nomor : 415/615 Tahun 2010. Tugas Tim dimaksud adalah Melakukan koordinasi
program penanggulangan kemiskinan daerah di Kabupaten Banjarnegara, mengendalikan
dan mendorong percepatan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan daerah serta
melakukan monitoring, pengendalian dan penanganan atas pengaduan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan kondisi dan situasi penyelenggaraan pemerintahan
serta untuk mengoptimalkan kinerja TKPK, maka dilakukan perubahan terhadap susunan
keanggotaan TKPK, yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Nomor : 050/318 Tahun
2019 tanggal 29 Maret 2019. Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara, dan kemudian dilakukan perubahan kembali dengan
mendasar pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 53 tahun 2020 tentang Tata Kerja
dan Penyelarasan Kerja serta Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Tim Penanggulangan

Kemiskinan Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Kabupaten Banjarnegara


menindaklanjutinya dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor :
050/710 Tahun 2020 tentang pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten Banjarnegara.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 1
Untuk memberikan gambaran tentang upaya-upaya yang telah dilakukan TKPK
Kabupaten Banjarnegara dalam melaksanakan program-program penanggulangan
kemiskinan tahun 2020, maka disusun Laporan Kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020.

1.2 Maksud dan Tujuan


Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 disusun dengan maksud :
1. Memberikan informasi kepada TNP2K dan TKPK Provinsi Jawa Tengah tentang kondisi
kemiskinan di daerah melalui berbagai program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan yang telah diprioritaskan;
2. Memberikan gambaran menyeluruh tentang berbagai program penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara kepada pemangku kepentingan;
3. Memberikan acuan bersama guna menyamakan persepsi dalam pengentasan kemiskinan
di seluruh daerah.
4. Memberikan rekomendasi serta saran dalam rangka mendukung keberhasilan
pelaksanaan tugas TKPK Kabupaten Banjarnegara dalam mengkoordinasikan dan
mengendalikan program penanggulangan kemiskinan Tahun 2020.
Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(LP2KD) adalah :
1. Sebagai bahan analisa dan konsolidasi internal Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Banjarnegara.
2. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan dan perencanaan tindak lanjut penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
3. Memperkuat kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK),
Kelompok Program dan Kelompok Kerja Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Banjarnegara dalam menangani permasalahan kemiskinan.
4. Sebagai dokumen laporan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
Banjarnegara.

1.3 Landasan Hukum


a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4967);

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 2
c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5234);
d. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
(Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5235);
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5679);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengeloaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4578);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 5294);
i. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan;
j. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 199);
k. Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/ Kota;

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 3
n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 2036);
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 53 tahun 2020 tentang Tata Kerja dan
Penyelarasan Kerja serta Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Tim Penangguulangan
Kemiskinan Kabupaten/ Kota
p. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 –
2025;
q. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005–
2025 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005–2025;
r. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2013 tentang
Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2013 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 163) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengentasan
Kemiskinan Di Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2015 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
191);
s. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara No. 32 Tahun 2017 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022.
t. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah.
u. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 – 2020 (Berita Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 8).
v. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 050/318 Tahun 2019 tanggal 29 Maret 2019
tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Banjarnegara.
w. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 050/710 Tahun 2020 tentang
pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 4
x. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 050/710 Tahun 2020 tentang
pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara

1.4 Sistematika Penulisan


Laporan Kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Landasan Hukum
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II PROFIL KEMISKINAN DAERAH
2.1. Kondisi Umum Daerah
2.2. Kondisi Kemiskinan Multidimensi
2.2.1. Dimensi Ekonomi dan Ketenagakerjaan
2.2.2. Dimensi Pendidikan
2.2.3. Dimensi Kesehatan

BAB III KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN


1.1 Regulasi Daerah tentang Penanggulangan Kemiskinan
1.2 Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
1.3 Evaluasi APBD untuk Penanggulangan Kemiskinan

BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN


4.1. Kelembagaan TKPK
4.2. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
4.3. Pengendalian Penanggulangan Kemiskinan
4.3.1. Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan
4.3.2. Penanganan Pengaduan Masyarakat

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Rekomendasi

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 5
BAB II
PROFIL KEMISKINAN DAERAH

2.1. Kondisi Umum Daerah


Banjarnegara adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah bagian barat dengan
total wilayah seluas 106.971,01 ha atau sekitar 3,29% dari luas wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Secara geografis terletak antara 7o12'–7o31' Lintang Selatan dan 109o20'10”–
109o45'50'' Bujur Timur, yang berada pada jalur pegunungan di bagian tengah Provinsi Jawa
Tengah sebelah barat yang membujur dari arah barat ke timur.

Batas wilayah Kabupaten Banjarnegara dapat dirinci sebagai berikut :


Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang;
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo;
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Kebumen; dan
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas.

Secara administratif Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 20 kecamatan, 266


desa, 12 kelurahan, 953 dusun, 1.312 Rukun Warga, dan 5.150 Rukun Tetangga dengan
pusat pemerintahan terletak di Kota Banjarnegara. Gambaran pembagian wilayah Kabupaten
Banjarnegara menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Dilihat dari topografinya, Kabupaten Banjarnegara memiliki relief yang


beraneka ragam, yaitu dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan dengan pegunungan
landai hingga tinggi dan curam.

Berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografisnya, dapat digolongkan


menjadi 3 (tiga) zona, yaitu:
a. Bagian utara yang terdiri dari daerah pegunungan dengan relief bergelombang dan curam,
bagian ini meliputi wilayah Kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa,
Karangkobar, Pagentan, Pejawaran, Batur, Madukara dan Banjarmangu;
b. Bagian tengah terdiri dari wilayah dengan relief datar, merupakan lembah Sungai Serayu
yang subur, mencakup sebagian Kecamatan Banjarnegara, Madukara, Bawang, Purwareja
Klampok, sebagian Kecamatan Susukan, Rakit, Wanadadi dan Banjarmangu;

c. Bagian selatan terdiri dari wilayah dengan relief curam, merupakan bagian dari
pegunungan Serayu Selatan. Bagian ini meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian
Kecamatan Banjarnegara, Pagedongan, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, dan sebagian
Kecamatan Susukan.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 6
Tabel 2.1.
Data Wilayah Administratif Kabupaten Banjarnegara
Luas Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa
(Ha) Kelurahan
Susukan 5.265,67 15 -
Purwareja Klampok 2.186,67 8 -
Mandiraja 5.261,58 16 -
Purwanegara 7.386,53 13 -
Bawang 5.520,64 18 -
Banjarnegara 2.624,20 4 9
Sigaluh 3.955,95 14 1
Madukara 4.820,15 18 2
Banjarmangu 4.635,61 17 -
Wanadadi 2.827,41 11 -
Rakit 3.244,62 11 -
Punggelan 10.284,01 17 -
Karangkobar 3.906,94 13 -
Wanayasa 8.201,13 17 -
Kalibening 8.377,56 16 -
Batur 4.717,10 8 -
Pagentan 4.618,98 16 -
Pejawaran 5.224,97 17 -
Pagedongan 8.055,24 9 -
Pandanarum 5.856,05 8 -
Total 106.971,01 266 12
Sumber: Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2019

Ditinjau dari segi ketinggian yang dihitung berdasarkan satuan di atas


permukaan laut (dpl), Kabupaten Banjarnegara terbagi menjadi 4 (empat) wilayah
ketinggian, yaitu sebagai berikut:
a. Kurang dari 100 m dpl
Cakupan wilayah ini meliputi luas 9,82% dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan, Purwareja Klampok, Mandiraja, sebagian
Purwanegara, dan sebagian Bawang
b. Antara 100-500 m dpl
Cakupan wilayah ini meliputi luas 37,04% dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara, meliputi Kecamatan Punggelan, Wanadadi, Rakit, Mandiraja,
Purwanegara, Bawang, Banjarnegara, Banjarmangu, dan Madukara
c. Antara 500-1.000 m dpl
Cakupan wilayah ini meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan,
Banjarmangu, dan Pagentan.
d. Lebih dari 1.000 m dpl
Cakupan wilayah ini meliputi luas 24,40% dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara meliputi Kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa, Kalibening,
Pandanarum, dan Karangkobar.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 7
Kabupaten Banjarnegara beriklim tropis, musim hujan dan musim kemarau silih berganti
sepanjang tahun. Bulan basah umumnya lebih banyak dari bulan kering. Dalam periode
2015-2019, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi tahun 2016 sebesar 15,4 mm, sedangkan
terendah tahun 2015 sebesar 8,45 mm. Suhu udara di Kabupaten Banjarnegara pada tahun
2019 berkisar antara 22,3C-27,3C dengan temperatur terendah yaitu 22,3C terjadi pada
bulan juli 2019, dan temperature tertinggi sebesar 27,3C terjadi pada bulan Desember 2019.
Kekecepatan angin sebesar 13,2 knot dan kelembaban udara berkisar 74,7%-85,7%.
Keadaan Iklim (Rata-Rata) di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.2.
Keadaan Iklim (Rata-Rata) di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019

Satuan Tahun
Keadaan Iklim
2015 2016 2017 2018 2019
Suhu °C 21,9-29,3 21,4-28,2 20.8 – 27,2 20.3 – 27,5 22,3 – 27,3
Kelembaban Udara % 72,2-87,1 79,2-88,4 81,3-88,2 76,9 – 87,7 74,7 – 85,7
Curah Hujan Mm 10,31 15,4 13,71 8,45 9,56
Kecepatan Angin .Knot 10,0 10,91 10,17 10,56 8,70 – 13,20
Tekanan Udara Mb 943,9 – 947,4
Gempa Bumi Kali 154 832 7 25 1

Sumber: Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2020

Jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara pada akhir tahun 2019 berdasarkan


data registrasi penduduk Dindukcapil sebanyak 1.022.503 jiwa dengan perincian laki-laki
sebanyak 521.256 jiwa dan perempuan sebanyak 501.247 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi
terdapat di Kecamatan Punggelan sebanyak : 87.050 jiwa dan terendah di Kecamatan
Pandanarum sebanyak : 23.188 jiwa.

Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara menurut data BPS Tahun 2019


adalah sebanyak : 923.192 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak : 462.405 jiwa dan Perempuan
sebanyak : 460.787 jiwa. Kepadatan penduduk sebesar 863 jiwa per km2, yang berarti
bahwa setiap 1 km2 luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, dihuni oleh sekitar 863 orang.
Kecamatan Banjarnegara, Purworejo Klampok dan Rakit adalah kecamatan dengan tingkat
kepadatan penduduk tinggi, masing-masing dengan jumlah kepadatan 2.646 jiwa per km2,
1.917 jiwa per km2 dan 1.472 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatan
penduduknya terendah adalah Kecamatan Pandanarum dan Kecamatan Pagedongan, yakni
sebesar 348 per km2 dan 440 per km2. Pertumbuhan penduduk dari tahun 2018 ke tahun
2019 sebesar 0,54 persen.

Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah dengan pola perekonomian agraris,


dimana sebagian besar masyarakatnya menyandarkan hidupnya dari Sektor Pertanian.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 8
Kondisi Ini dapat dilihat dari tingginya kontribusi sektor pertanian kehutanan dan perikanan
terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB). Pola seperti ini masih
dominan selama kurun waktu lima tahun terakhir, ditunjukkan dengan kontribusi lapangan
usaha atas dasar harga berlaku sektor pertanian pada tahun 2019 yang menyumbang sebesar
29,19 % dari total PDRB Kabupaten Banjarnegara.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Banjarnegara dalam kurun waktu lima


tahun terakhir menunjukkan perbaikan dari waktu ke waktu, dimana pertumbuhan tersebut
masih berada pada posisi positif dengan besaran angka pada kisaran antara 5,31% 5,61%.
Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjarnegara sebesar 5,61 %, turun
0,06% dibandingkan tahun 2018, dan terjadi selisih 0,2 persen lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yang besarnya 5,41 persen. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Banjarnegara terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 5,31 persen,
sedangkan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 5,67 persen.
Capaian selama lima tahun terakhir Kabupaten Banjarnegara jika dibandingkan
dengan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional seperti
ditunjukkan pada grafik 2.1.
Grafik 2.1

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah


Dan Nasional Tahun 2015 – 2019
5.8 5.67
5.62 5.61
5.6 5.47 5.47
5.41 5.42 5.41
5.4 5.28 5.27
5.17 5.17
5.2
5.02 5.02
5 4.88
4.8

4.6

4.4
2015 2016 2017 2018 2019

Banjarnegara Jawa Tengah Nasional

Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara (diolah)

Sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut selain Pertanian adalah
dari sektor Jasa, dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Kedua sektor ini memang bukan
sektor yang dominan dalam perekonomian Kabupaten Banjarnegara, tetapi tingginya
perkembangan dua sektor ini terakumulasi dengan pertumbuhan dari sektor lainnya sehingga
menambah besar tingkat pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara. Perkembangan

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 9
PDRB Kabupaten Banjarnegara tahun 2015-2019 seperti tergambar dalam grafik 2.2 dan
2.3.
Grafik 2.2
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

29.19

20.08
18.96
17.24
15.85 15.24
13.63 14.43
12.27 12.93

2015 2016 2017 2018 2019

ADHB ADHK

Grafik 2.3
Distribusi Prosentase PDRB Harga Berlaku Tahun 2019**

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan


7% 1% 2% Pertambangan dan Penggalian
3%
29% Industri Pengolahan
0%
Pengadaan Listrik dan Gas
2%
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
3% limbah dn Daur Ulang
Konstruksi

3% Perdagangan Besar dan Ecera

Transportasi dan Pergudangan


2%
Penyediaan Akomodasi dan Makan
4% Minum
Informasi dan Komunikasi

6% Jasa Keuangan dan Asuransi

15% Real Estate

Jasa Perusahaan
7% 15% Administrasi Pemernunt, Jamsos Wajib
0% 0%

2.2. Kondisi Kemiskinan Multidimensi


Kondisi kemiskinan multidimensi berisi gambaran mengenai capaian indikator utama
kemiskinan dari beberapa dimensi, yakni ekonomi dan ketenagakerjaan, pendidikan,
kesehatan, prasarana dasar dan ketahanan pangan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 10
2019. Juga perkembangan capaian dari indikator tersebut dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir.

2.2.1. Dimensi Ekonomi dan Ketenagakerjaan


Persentase penduduk miskin Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2019 sebesar
14,76%. Dilihat dari posisi relatif Provinsi Jawa Tengah, masih di atas rata-rata Provinsi
Jawa Tengah sebesar 10,80%. Posisi relatif persentase penduduk miskin Provinsi Jawa
Tengah dapat dilihat pada Grafik 2.4.
Grafik 2.4
Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan ( % ) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan ( % ) Provinsi Jawa Tengah Tahun

16.82
16.63
16.22
15.41
2019

15.03
14.95
14.76
18

12.79
16

12.53
12.28
11.86
11.77
11.45
11.32
10.73
14

10.67
10.25

10.8
9.71
9.55
9.53
9.46
9.42
9.41

12
8.35
8.7
7.64
7.47
7.46

10
7.14
7.04
6.68
6.66
6.6

8
4.76
3.98

6
4
2
0

Sumber BPS Kab Banjarnegara Posisi 7 terendah.

Angka ini lebih baik dibandingkan tahun 2018 sebesar 15,46%. Meskipun menunjukkan
adanya tren penurunan dari tahun sebelumnya namun dilihat dari posisi relatif Provinsi Jawa
Tengah, masih di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan angka kemiskinan Nasional.
Kondisi ini menunjukkan perlunya peningkatan sinergitas program OPD dalam
penanggulangan kemiskinan di masa yang akan datang untuk mengejar penurunan angka
kemiskinan minimal sama dengan target nasional.
Pada periode Tahun 2018-2019 Kinerja penurunan kemiskinan adalah sebesar 0,7%, dan
berada pada posisi ke 4 tertinggi di Jawa Tengah. Posisi relative kinerja penurunan
kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah pada periode Tahun 2018-2019 dapat dilihat
pada grafik sebagai berikut :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 11
Grafik 2.5
Posisi Kinerja Penurunan Kemiskinan Kabupaten/Kota
Di Jawa Tengah Periode Tahun 2018-2019

Perkembangan persentase tingkat kemiskinan dari tahun 2014-2019 dapat dilihat pada
grafik sebagai berikut :
Grafik 2.6
Persentase Tingkat Kemiskinan ( % ) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019

Prosentase Kemiskinan 2014-2019


30
28
26
24
22
20 17.77 18.37
17.46 17.21
18 15.46 14.76
16
14
12
10
8
6
2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : BPS, diolah.

Dilihat dari perkembangannya, angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara


mengalami fluktuasi. Capaian tahun 2014 – 2019 menunjukkan tren penurunan meskipun di
tahun 2015 naik karena adanya kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 0,6%, namun di
tahun 2016 hingga tahun 2019 tren menurun. Dalam kurun waktu 6 tahun angka kemiskinan
Kabupaten Banjarnegara menurun rata-rata sebesar 0,50 /tahun. Penurunan ini seiring
dengan penurunan rata-rata Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,28% pada tahun yang sama.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 12
Terlihat bahwa selama 6 tahun terakhir angka kemiskinan mengalami penurunan dengan
perlambatan.

Perkembangan persentase tingkat kemiskinan Kabupaten Banjarnegara selama enam


tahun terakhir (2014-2019) menurun sekitar 3,01%. Hal ini menunjukkan bahwa secara
kumulatif upaya penanggulangan kemiskinan dalam periode tersebut berjalan efektif.
Penurunan angka kemiskinan dari tahun 2016 – 2019 sebesar 2,70% belum bisa mencapai
target secara kuantatif tetapi tren penurunan tingkat kemiskinan sudah on the track dan
angka tersebut lebih tinggi dari penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah dalam periode
yang sama (2,47%).

Persentase penduduk miskin tahun 2018 yang ditetapkan dalam target OPD sebesar
16,39% terealisasi 15,46% artinya capaian melebihi target (106,02%). Target penurunan
angka kemiskinan pada SPKD tahun 2019 sebesar 16,10% terealisasi sebesar 14,76%.
Lebih lengkap ditunjukkan dalam grafik berikut.
Grafik 2.7
Perkembangan Realisasi Persentase Penduduk Miskin
Terhadap Target SPKD Tahun 2016-2020
26
24
22 18.71
20 17.77 18.37
17.05 16.7 16.39
18 16,10 15.87
16
14 17.46 17.21
15.46
12
10 14,76
8
6
4
2
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Realisasi 2014-2019 Target SPKD 2016-2020

Sumber : BPS dan SPKD Kabupaten Banjarnegara 2016-2020, diolah

Dengan melihat target dan capaian tahun 2019 sebagaimana grafik diatas, angka tersebut
menunjukkan adanya pencapaian target penurunan kemiskinan sebesar 109,08%. Target dan
Realisasi penurunan Kemiskinan berdasarkan RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022, dapat dijelaskan bahwa target tahun 2018 sebesar 16,39% terealisasi sebesar
15,46%, sedangkan target di Tahun 2019 sebesar 16,46% terealisasi sebesar 14,76%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa capaian pada tahun 2018 melebihi target (106,02%) demikian
pula capaian Tahun 2019 melebihi target (111,51%). Target dan Realisasi berdasarkan
RPJMD dapat digambarkan pada grafik berikut :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 13
Grafik 2.8
Target dan Capaian penurunan Kemiskinan Berdasarkan RPJMD 2017-2022

Kinerja penurunan kemiskinan dalam empat tahun terakhir yaitu pada periode tahun 2016 -
2019 cukup baik dan angkanya terus menurun. dapat digambarkan pada Grafik berikut

Grafik 2.9
Kinerja Penurunan Angka Kemiskinan 2016-2019

Kinerja Penurunan Kemiskinan 2016-2019

1.8 1.75
1.6
1.4
1.2
0.91
1
0.8
0,7
0.6
0.4 0.25
0.2
0
2016
2017
2018
2019

Sumber : BPS, diolah

Dengan tingkat kemiskinan 14,76% maka jumlah penduduk miskin Kabupaten


Banjarnegara tahun 2019 sebanyak 136.100 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk miskin Provinsi Jawa Tengah di tahun yang sama sebanyak 3.743.000 jiwa maka
Kabupaten Banjarnegara menyumbang 3,63% dari total jumlah penduduk miskin yang ada
di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019. Kontribusi ini turun dibanding tahun sebelumnya,
dengan angka 3,64%. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, perkembangan jumlah
penduduk miskin Kabupaten Banjarnegara mengalami penurunan dari 159.500 jiwa (2014)

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 14
menjadi 136.100 jiwa (2019) atau rata-rata berkurang sekitar 3.900 jiwa/ tahun. Lebih jelas
perkembangan penduduk miskin Tahun 2014 - 2019 digambarkan dalam Grafik 2.10
Grafik 2.10
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014-2019

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin

170,000
159,500 158,200 156,800
160,000 165,400
150,000 141,720
136,100
140,000
130,000
120,000
110,000
100,000
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Sumber : BPS, diolah
Adapun kondisi kemiskinan pada dimensi ketenagakerjaan dapat dilihat pada
indikator tingkat pengangguran terbuka. Secara definisi, pengangguran terbuka dapat
diartikan sebagai angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang mencari
pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka ini merupakan perbandingan antara jumlah
pengangguran terbuka dengan total angkatan kerja. Tingkat pengangguran terbuka yang
tinggi mengindikasikan adanya persoalan kemiskinan yang serius karena banyak penduduk
yang belum memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Belum adanya
penghasilan menyebabkan mereka tidak dapat mencapai tingkat kehidupan yang layak.

Perkembangan tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Banjarnegara selama empat


tahun terakhir cenderung menurun. Kondisi pengangguran terbuka di tahun 2015 turun dari
5,05 menjadi menjadi 4,72 pada tahun 2017 kemudian turun lagi ke angka 4,00 pada tahun
2018. Tingkat pengangguran tahun 2018 berada dibawah provinsi Jawa Tengah yaitu 4,51.

Perkembangan nilai Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Banjarnegara


mengalami fluktuasi namun memiliki kecenderungan menurun dengan angka yang sangat
tipis, yaitu tercatat ada pengurangan 0,97% selama kurun waktu delapanan tahun terakhir
(2012-2019). Capaian penurunan ini masih dibawah posisi Provinsi Jawa Tengah pada
periode yang sama yaitu sebesar 2,56%.

Lebih jelas mengenai perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten


Banjarnegara tahun 2012 – 2019 dapat dilihat pada grafik 2.11 berikut :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 15
Grafik 2.11
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 - 2019

10

6 5.05 4.85 4.72


4.16 4.47
4.06 4
3.69
4

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Keterangan : Tahun 2016 adalah angka proyeksi (sumber Disnaker) diolah.
Tahun 2019 Sumber : BPS, diolah

Dari gambaran beberapa indikator dalam dimensi ekonomi dan ketenagakerjaan di


Kabupaten Banjarnegara dapat dianalisis bahwa masalah utama yang perlu mendapat
perhatian adalah jumlah penduduk miskin yang masih cukup tinggi dan berada diatas
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional.
Perlu terus dilakukan program/ kegiatan secara terpadu dan sinergis untuk
mempercepat pengurangan angka kemiskinan melalui empat klaster yaitu bantuan sosial
berbasis keluarga, bantuan sosial berbasis masyarakat, pengembangan usaha mikro dan
kecil, dan program pro rakyat lainnya yang mendukung penanggulangan kemiskinan.
Sedangkan untuk kondisi pengangguran terbuka masih berada di atas Provinsi Jawa
Tengah, namun masih dibawah kondisi Nasional. Hal ini menunjukkan penyerapan tenaga
kerja berjalan kurang efektif sehingga perlu dipacu melalui perluasan kesempatan kerja di
berbagai bidang.

2.2.2. Dimensi Pendidikan


Dimensi kemiskinan pada bidang pendidikan dapat dilihat pada indikator utama,
yaitu angka partisipasi murni (APM) pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, angka partisipasi kasar (APK) pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, angka putus sekolah usia 7 – 12 tahun, angka putus sekolah usia 13 – 15 tahun,
dan angka putus sekolah usia 16 – 18 tahun.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan
dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan
partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Angka Partisipasi
Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 16
pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan
jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum
di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk
mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.

Sedangkan APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik daripada APK
karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan
yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan
membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah
penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut.

Capaian Indikator APM dan APK serta angka putus sekolah SD/MI dan SMP/MTs
setiap kecamatan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 sebagai berikut

Tabel : 2.3
Capaian Indikator APK dan APM SD/MI, dan SMP/MTs Tahun 2019
APK APM
NO KECAMATAN
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
1 Susukan 108,19 84,21 - 95,87 62,42 -
2 Purwareja Klampok 124 130,22 - 110,46 93,74 -
3 Mandiraja 101,75 98,92 - 86,63 71,73 -
4 Purwanegara 104,96 81,41 - 92,43 59,11 -
5 Bawang 99,78 109,31 - 91,96 83,85 -
6 Banjarnegara 121,32 157,34 - 113,28 123,1 -
7 Pagedongan 103,81 77,52 - 91,5 58,99 -
8 Sigaluh 103,5 47,56 - 93,14 35,17 -
9 Madukara 119,83 91,09 - 110,86 68,65 -
10 Banjarmangu 112,09 67,95 - 98,88 47,89 -
11 Wanadadi 119,45 111,26 - 111,08 89,59 -
12 Rakit 109,4 105,31 - 102,13 77,46 -
13 Punggelan 101,61 69,11 - 84,73 53,02 -
14 Karangkobar 110,93 92,66 - 99,47 71,52 -
15 Pagentan 96,97 69,37 - 88,04 55,83 -
16 Pejawaran 99,56 62,48 - 80,16 49,67 -
17 Batur 115,25 40,93 - 101,42 32,68 -
18 Wanayasa 100,04 69,25 - 89,39 51,46 -
19 Kalibening 104,42 98,85 - 93,66 72,58 -
20 Pandanarum 89,89 67,05 - 79,17 51,03 -
Jumlah 107,21 90,21 71,9 95,25 68,06 51,76
Sumber Data : Kab. Banjarnegara Dalam Angka 2019.

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat urutan capaian indikator APK dan APM
menurut kecamatan pada setiap jenjang pendidikan pada grafik berikut :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 17
Grafik 2.12
Capaian APK SD/MI menurut Kecamatan Tahun 2019

POSISI ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) SD/MI


TAHUN 2019 PER KECAMATAN
180

121.32
119.83
119.45
115.25
112.09
160

110.93

108.19
107.21
104.96
104.42
103.81
124

101.75
101.61
109.4

100.04
103.5
140

99.78
99.56
96.97
89.89
120
100
80
60
40
20
0

Sumber Data : Dindikpora diolah

Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APK SD/MI tertinggi adalah
di kecamatan Purwareja Klampok, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Pandanarum.
Perbedaan angka capaian indikator APK SD/MI antar wilayah kecamatan tidak terlihat
adanya kesenjangangan yang tinggi bahkan angka capaian cukup merata di 20 kecamatan.
Hal tersebut menggambarkan bahwa ketersediaan infrastruktur pendidikan, ketersediaan
tenaga pendidik, kesadaran orang tua dan keterjangkauan fasilitas pendidikan cukup baik.

Grafik 2.13
Capaian APK SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019

POSISI APK SMP/MTs TAHUN 2019


250
157.34

200
130.22
111.26
109.31
105.31

150
98.92
98.85
92.66
91.09
90.21
84.21
81.41
77.52
69.37
69.25
69.11
67.95
67.05
62.48

100
47.56
40.93

50

Sumber Data : Dindikpora diolah

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 18
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APK SMP/MTs tertinggi
adalah di kecamatan Banjarnegara, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Batur. Grafik
di atas menunjukkan bahwa APK SMP/MTs di setiap kecamatan memiliki rerata yang
hampir sama. Namun ada data yang memiliki perbedaan yang sangat mencolok yaitu
ditunjukkan oleh kecamatan Banjarnegara dengan Kecamatan Batur dan Kecamatan Sigaluh.

Analisanya adalah karena di Kecamatan Banjarnegara tersedia lembaga SLTP yang


jumlahnya terbanyak diantara kecamatan lainnya, baik SMP/MTs negeri maupun SMP/MTs
swasta. Dengan ketersediaan Satuan Pendidikan yang banyak ternyata menarik minat warga
kecamatan tetangga untuk bersekolah di kecamatan Banjarnegara. Berbeda halnya dengan
kecamatan Sigaluh dan Batur, di mana kecamatan Sigaluh dan Batur ketersediaan lembaga
pendidikan jenjang SMP/MTs masih kurang dibanding dengan luas wilayahnya. Selain itu
kebetulan kecamatan Sigaluh wilayahnya berdampingan dengan kecamatan Banjarnegara
dan Kabupaten Wonosobo yang telah menyediakan lembaga pendidikan yang lebih baik,
maka banyak warga kecamatan Sigaluh yang justru sekolah ke Kecamatan Banjarnegara
maupun ke Wonosobo. Begitu juga yang terjadi di kecamatan Batur, banyak warganya yang
sekolah ke Kabupaten Wonosobo dan atau ke kecamatan Wanayasa yang menyediakan
lembaga pendidikan yang lebih banyak.

Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pendataan yang valid berapa
banyak warga yang sekolah di luar wilayah. Jika masih sekolah di wilayah kabupaten
Banjarnegara, sebenrnya tidak menjadi masalah karena dengan berkurangnya APK di suatu
kecamatan, maka kecamatan lain APKnya menjadi bertambah. Sehingga rerata APK di
kabupaten tidak berpengaruh. Namun jika banyak warga Banjarnegara yang sekolah di
luarKabupaten Banjarnegara, maka sangat berpengaruh terhadap angka APK di Kabupaten
Banjarnegara.
Grafik 2.14
Capaian APK SMA/SMK/MA menurut Kecamatan Tahun 2016

Sumber Data : Dindikpora Kab. Banjarnegara

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 19
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APK SMA/MA/SMK
tertinggi adalah di kecamatan Purwareja Klampok, sedangkan terendah adalah di
KecamatanPagentan. Dari grafik di atas terlihat adanya kesenjangan yang amat tinggi antara
kecamatankota eks kawedanan (Kec. Banjarnegara dan Kec. Bawang, kec. Karangkobar,
kec. Wanadadi serta kec. Purwareja Klampok) dengan kecamatan lainnya.

Analisa /Penyebabnya sama dengan apa yang terjadi pada SMP/MTs yaitu semakin
banyak lembaga pendidikan SMA/MA/SMK di suatu wilayah, maka APKnya juga semakin
tinggi. Kecamatan Purwareja Klampok memiliki jumlah SMA/MA/SMK paling banyak.
Kebetulan wilayah Purwareja Klampok berada pada wilayah perbatasan dengan kabupaten
Purbalingga selatan. Sementara itu kecamatan Susukan tidak memiliki lembaga
SMA/MA/SMK. Maka di Kecamatan Purwareja Klampok banyak didatangi oleh warga dari
Susukan dan Purbalingga untuk menuntut ilmu jenjang SMA/MA/SMK.

Hampir sama dengan di Purwareja Klampok, maka di Kecamatan Banjarnegara dan


Kecamatan Bawang juga menyediakan jumlah SMA/MA/SMK yang cukup banyak. Dengan
demikian selain mampu menampung warganya sendiri, maka juga menjadi KOTA TUJUAN
SEKOLAH bagi wilayah dari kecamatan tetangga. Begitu juga yang terjadi di Wanadadi dan
Karangkobar.

Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan APK di 15 Kecamatan pinggiran


adalah dengan mendirikan Sekolah Baru di kecamatan-kecamatan yang belum ada lembaga
pendidikan jenjang SMA/MA/SMKnya seperti di Pagentan, Madukara, Susukan dan
Pandanarum.
Grafik 2.15
Capaian APM SD/MI menurut Kecamatan Tahun 2019

POSISI APM SD/MI TAHUN 2019


160
140
120
100
113.28
111.08
110.86
110.46
102.13
101.42
99.47
98.88

80
95.87
95.25
93.66
93.14
92.43
91.96
91.5
89.39
88.04
86.63
84.73
80.16
79.17

60
40
20
0

Sumber Data : Dindikpora Kab. Banjarnegara

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 20
Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APM SD/MI tertinggi adalah
di Kecamatan Banjarnegara, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Pandanarum.
Sebanyak 9 kecamatan berada diatas rata rata Kabupaten sebesar 95,25, sedangkan 11
kecamatan lainnya masih dibawah rata rata Kabupaten.
Grafik 2.16
Capaian APM SMP/MTs menurut Kecamatan Tahun 2019

POSISI APM SMP/MTs TAHUN 2019


123.1

140
93.74
89.59

120
83.85
77.46
72.58
71.73
71.52
68.65
68.06
100

62.42
59.11
58.99
55.83
53.02
51.46
51.03
49.67
47.89
80

35.17
32.68
60
40
20
0

Sumber Data : Dindikpora Kab. Banjarnegara

Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat bahwa capaian APM SMP/MTs tertinggi
adalah di kecamatan Banjarnegara, sedangkan terendah adalah di Kecamatan Batur.
Sebanyak 9 kecamatan berada diatas rata rata Kabupaten sebesar 68,06, sedangkan 11
kecamatan lainnya masih dibawah rata rata Kabupaten.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banjarnegara
Indikator Angka Putus Sekolah pada tahun 2020 yang meliputi usia 7 – 12 tahun, Usia 13-15
tahun dan Usia 16-18 tahun serta persebarannya menurut kecamatan adalah sebagaimana
tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Data Anak Tidak Sekolah usia 7–12 tahun, Usia 13-15 tahun dan Usia 16-18 tahun
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020

USIA 7-12 TH 13-15 TH 16-18 TH JML


JUMLAH PENDUDUK 99.591 45.499 38.372 183.462
SEKOLAH 87.176 37.108 22.580 146.864

TIDAK SEKOLAH 12.415 8.391 15.792 36.598

% 12,47 18,44 41,16 19,95


Sumber Data : Dindikpora Kab. Banjarnegara

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 21
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa Jumlah Anak Tidak Sekolah pada tahun
2020 di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 36.598 anak dengan perincian jumlah penduduk
pada usia 7-12 tahun sejumlah 99.591 anak terdapat anak tidak sekolah pada usia 7-12 tahun
sebanyak 12.415 anak atau sebesar 12,47%, sedangkan jumlah penduduk pada usia 13-15
tahun sejumlah 45.499 anak terdapat anak tidak sekolah pada usia 13-15 tahun sebanyak
8.391 anak atau sebesar 18,44%, adapun jumlah penduduk pada usia 16-18 tahun sejumlah
38.372 anak terdapat anak tidak sekolah pada usia 16-18 tahun sebanyak 15.792 anak atau
sebesar 41,16%. Adapun persebaran jumlah Anak tidak Sekolah per-kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara adalah sebagaimana tabel dibawah :

Grafik 2.17 Sebaran Anak Tidak Sekolah per-Kecamatan tahun 2020

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kab. Banjarneagara, 2020.
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa Angka Putus Sekolah tertinggi adalah di
Kecamatan Punggelan yaitu sebanyak 3.374 anak dan terendah berada di kecamatan
Wanadadi dengan jumlah anak putus sekolah sebanyak 850 anak.
Berikut ditampilkan capaian indikator bidang pendidikan Kabupaten Banjarnegara terhadap
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional tahun 2019.
Tabel 2.5
Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kabupaten Banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019

Capaian Capaian
Capaian
Indikator Kabupaten Provinsi Jawa
Nasional
Banjarnegara Tengah
1 2 3 4
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) 107,21 107,74 107,46
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) 90,21 91,70 90,57
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMK/SMA/MA (%) 71,90 86,76 83,98
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) 95,25 97,77 97,64
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) 68,06 79,84 79,40

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 22
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA (%) 51,76 59,35 60,84
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7-12 th (Sumber
0,03 NA NA
BPS)
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 th (Sumber
0,27 NA NA
BPS)
Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16-18 th (Sumber
1,49 NA NA
BPS)
Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15 th+ 6,46 4,10
Usia 15-44 th 0,26 0,76
Usia 45 th+ 14,76 9,92

Sumber : APM, APK sumber Dindikpora Kabupaten Banjarnegara


Angka Putus Sekolah : Sumber BPS.
Angka Buta Huruf : Sumber BPS.
Ket : warna merah menunjukkan capaian indikator lebih buruk dari Provinsi dan Nasional
warna kuning menunjukkan capaian indikator lebih baik dari Provinsi atau Nasional
warna hijau menunjukkan capaian indikator lebih baik dari Provinsi dan Nasional

Dari sepuluh indikator kemiskinan dalam dimensi pendidikan diatas nampak bahwa
70% capaian Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2019 lebih rendah dari capaian Provinsi
Jawa Tengah dan Nasional. Selanjutnya ditampilkan posisi relatif dan antar waktu untuk
setiap indikator utama untuk mengetahui kedudukan dan perkembangan setiap indikator.

1. Analisis Posisi Relatif


Posisi relatif Angka Partisipasi Kasar ( APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Kabupaten Banjarnegara terhadap Kabupaten/ Kota
lainnya dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2019 telah dirilis oleh BPS
digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 2.6
CAPAIAN APK KABUPATEN KOTA DI JATENG
Angka Partisipasi Kasar (APK) (Persen)
WILAYAH SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
JATENG
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017
Kab. Cilacap 105,88 107,48 110,73 91,2 93,08 90,41 91,42 95,83 87,28
Kab. Banyumas 108,19 108,12 108,82 82,88 83,93 86,79 101,68 89,77 85,43
Kab. Purbalingga 107,03 110,88 104,69 92,67 92,87 92,69 71,56 68,08 72,83
Kab. Banjarnegara 102,48 104,27 101,72 95,1 98,55 93,27 71,9 74,98 66,77
Kab. Kebumen 110,42 107,72 107,74 90,04 89,97 90,06 104,39 95,1 104,89
Kab. Purworejo 101,52 103,86 107,87 95,31 94,23 93,85 92,67 95,04 102,81
Kab. Wonosobo 109,43 111,01 107,62 90,59 84,4 89,74 55,2 54,8 52,98
Kab. Magelang 109,14 110,75 114,07 91,08 88,91 88,93 70,56 69,59 75,56
Kab. Boyolali 105,98 107,79 108,25 101,01 99,72 93,21 81,37 78,46 77,45
Kab. Klaten 104,76 102,83 105,14 92,74 92,11 93,4 109,2 104,48 100,58
Kab. Sukoharjo 103,99 101,07 101,63 103,69 100,02 99,88 81,17 92,74 96,11
Kab. Wonogiri 111,7 109,39 104,85 95,71 95,22 94,52 90,45 83,48 86,58
Kab. Karanganyar 104,51 106,24 108,58 106,28 107,73 97,2 77,28 75,74 83,11
Kab. Sragen 103,28 106,97 108,01 93,75 87,94 86,42 114,62 100,86 106,49
Kab. Grobogan 111,25 108,84 107,24 90,04 94,26 91,73 93,21 85,26 81,28
Kab. Blora 109,55 106,22 104,47 95,17 91,7 93,67 86,39 94,12 84,82

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 23
Kab. Rembang 107,83 107,75 114,4 100,86 98,73 103,87 72,99 71,12 72,05
Kab. Pati 108,65 109 109,49 89,18 93,13 83,9 101,67 89,84 91,14
Kab. Kudus 107,08 107,29 107,55 86,49 83,12 89,3 91,45 91,66 93,35
Kab. Jepara 112,15 108,49 109,16 88,64 92,5 88,8 87,65 85,55 87,05
Kab. Demak 110,62 111,17 105,94 96,92 96,11 94,93 106,41 110,29 91,7
Kab. Semarang 108,32 110,55 110,74 99,31 91,96 86,26 78,44 66,93 78,21
Kab. Temanggung 104,4 110,36 110,62 100,03 92,36 85,63 77,34 71,31 70,09
Kab. Kendal 106,67 108,71 115,08 89,86 90,3 89,79 105,77 106,43 87,1
Kab. Batang 111,68 112,84 109,41 91,59 98,65 92,98 67,57 62,13 73,93
Kab. Pekalongan 110,26 105,22 110,47 97,02 105,89 93,14 61,24 60,36 55,13
Kab. Pemalang 108,36 110,76 110,26 87,37 93,14 88,25 75,14 69,9 71,38
Kab. Tegal 104,34 109,19 108,28 86,33 86,01 85,73 81 81,13 75,44
Kab. Brebes 111,83 110,13 110,42 85,37 88,89 92,49 68,96 69,29 76,51
Kota Magelang 104,54 103,64 105,98 95,7 95,52 92,7 89,74 91,97 107,24
Kota Surakarta 107,81 106,56 110,37 89,03 84,55 87,93 77,92 80,85 103,55
Kota Salatiga 108,2 107,88 103,44 83,26 74,7 90,55 121,91 120,18 109,61
Kota Semarang 103,98 105,45 105,85 91,81 92,4 98,85 106,63 103,54 107,82
Kota Pekalongan 112,45 110,86 114,47 75,91 74,54 82,97 74,92 74,41 92,04
Kota Tegal 112,48 112,4 108,44 87,28 80,45 80,79 83,2 79,7 87,08
PROV. JATENG 107,74 108,18 108,44 91,7 91,96 91,09 86,76 84,15 84,35
POSISI KAB. BNA 34 30 34 13 7 10 29 24 33
Sumber : BPS

Tabel 2.7
CAPAIAN APM KABUPATEN KOTA DI JATENG

Angka Partisipasi Murni (APM) (Persen)


WILAYAH SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
JATENG
2019 2018 2017 2019 2018 2017 2019 2018 2017
Kab. Cilacap 98,71 99,39 99,02 84,39 82,52 83,15 59,82 60,23 64,18
Kab. Banyumas 98,77 98,27 98,75 80,73 80,21 81,41 62,25 61,49 60,91
Kab. Purbalingga 95,64 95,15 95,51 79,82 78,23 78,91 55,51 54,54 52,7
Kab. Banjarnegara 96,75 96,4 95,89 76,53 74,88 75 51,76 52,14 49,77
Kab. Kebumen 98,98 99,49 97,41 80,36 80,9 76,01 71,1 70,5 73,47
Kab. Purworejo 97,12 97,05 97,78 78,66 77,31 76,86 72,23 72,14 75,72
Kab. Wonosobo 98,2 97,65 96,43 76,5 72,18 73,99 44,66 44,71 42,18
Kab. Magelang 98,97 98,86 98,54 78,02 76,42 78,28 55,74 55,39 57,92
Kab. Boyolali 98,68 98,42 95,69 81,25 81,7 78,52 55,83 55,99 58,17
Kab. Klaten 96,74 96,74 97,17 80,26 79,96 83,54 73,33 73,28 73,69
Kab. Sukoharjo 95,52 95,22 95,6 81,44 79,02 82,94 63,5 64,23 68,08
Kab. Wonogiri 96,68 97,03 95,77 84,98 84,05 83,06 73,4 72,87 69,41
Kab. Karanganyar 97,38 97,52 97,41 86,43 86,91 83,88 66,25 65,33 64,22
Kab. Sragen 94,34 94,73 96,13 78,43 76,32 73,82 75,39 75,43 71,54
Kab. Grobogan 99,08 99,22 96,58 79,95 79,86 81,77 49,72 48,78 53,64
Kab. Blora 95,99 96,32 96,33 76,56 75,35 79,32 57,21 57,33 55,98
Kab. Rembang 96,67 96,75 97,82 81,12 81,84 83,81 55,34 56,67 54,27
Kab. Pati 98,3 98,52 98,1 79,11 78,92 79,71 62,64 62,34 60,57
Kab. Kudus 97,05 97,13 94,4 75,38 75,84 76 67,31 66,55 65,77
Kab. Jepara 97,79 97,44 97,02 77,48 77,7 78,8 59,19 58,38 57,7
Kab. Demak 98,29 98,16 96,42 80,18 80,53 75,86 59,07 59,56 58,25
Kab. Semarang 98,03 97,58 98,99 77,74 74,38 74,54 55,25 55,89 60,13

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 24
Kab. Temanggung 96,2 96,75 97,31 74,61 73,34 77,1 58,79 59,29 54,9
Kab. Kendal 94,56 93,87 95,05 73,88 71,69 74,98 61,16 61,83 57,45
Kab. Batang 95,85 95,18 97,49 78,82 79,52 76,08 53,44 53,95 51,8
Kab. Pekalongan 96,34 96,44 96,25 77,44 78,2 76,38 45,74 46,62 48,14
Kab. Pemalang 98,22 98,33 97,68 76,6 77,27 75,31 48,82 47,83 52,08
Kab. Tegal 98,69 98,54 97,55 77,46 75,47 75,54 53,8 53,11 55,45
Kab. Brebes 98,79 98,86 96,91 83,49 84,83 81,86 49,52 49,56 47,91
Kota Magelang 97,91 97,17 98,99 81,49 81,39 77,97 70,07 68,49 64,66
Kota Surakarta 99,19 99,22 98,91 80,6 79,34 81,25 66,12 65,26 65,41
Kota Salatiga 99,22 98,62 98,54 74,42 70,84 73,65 61,96 61,9 57,15
Kota Semarang 99,59 99,61 97,08 91,18 91,7 88,11 69,22 70,32 65,49
Kota Pekalongan 99,52 100 98,23 71,85 72 74,08 54,81 54,88 55,32
Kota Tegal 99,57 100 98,76 73,91 71,24 69,81 62,32 61,43 58,44
PROV. JATENG 97,77 97,75 97,13 79,84 79,31 79,13 59,35 59,31 59,2
POSISI KAB. BNA 24 29 30 28 28 29 30 30 32
Sumber : BPS

Dari tabel diatas nampak bahwa pada Tahun 2019 posisi relatif APK SD/MI berada pada
urutan ke 34, APK SMP/MTs berada pada urutan ke 13, APK SMA/MA/SMK pada urutan
ke 29. Sementara Posisi APM SD/MI Tahun 2019 berada pada urutan ke 24, APM
SMP/MTs berada pada urutan ke 13, APM SMA/MA/SMK pada urutan ke 29.

2. Analisis Perkembangan Antar Waktu

Selama periode tahun 2015-2019, tren APK SD/MI berfluktuasi seperti ditunjukkan
dalam Grafik berikut.
Grafik 2.18
Perkembangan APK SD/MI Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

APK SD/MI
120.00

115.00
112.53
108.39
110.00 106.82

105.00 101.72 102.48

100.00

95.00

90.00
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: BPS diolah

Sedangkan untuk perkembangan APM SD/MI selama kurun waktu lima tahun
terakhir selalu naik dengan tren yang tumbuh positif dari tahun 2015 capaiannya sebesar
96,11% hingga tahun 2019 sebesar 96,75%.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 25
Grafik 2.19
Perkembangan APM SD/MI Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

APM SD/MI
102.00 100.72
101.00
100.00
99.00 97.85
98.00
97.00 96.11 96.75
95.89
96.00
95.00
94.00
93.00
2015 2016 2017 2018 2019

Untuk indikator APK SMP/MTs selama lima tahun terakhir yang menunjukkan
adanya penurunan kenaikan yang sangat signifikan yaitu pada tahun 2015 dari 100,01%
menjadi 82,58% pada tahun 2016, kemudian pada tahun 2017 naik menjadi 93,27%, tahun
2018 turun lagi menjadi 91,79 dan pada tahun 2019 naik menjadi 95,10 %.

Grafik 2.20
Perkembangan APK SMP/MTs Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

APK SMP/MTs
120
100.01 95.1
100 91.79
82.58
80 93.27

60

40
2015 2016 2017 2018 2019

Apabila dilihat dari perkembangannya 5 (lima) tahun terakhir, perkembangan APM


SMP/MTs tahun 2015- 2019 menunjukkan tren yang fluktuatif, yaitu pada tahun 2015
sebesar 76,69% kemudian tahun 2016 turun menjadi 72,95%, pada tahun 2017 naik lagi
menjadi 75,00%, pada tahun 2018 turun menjadi 74,88, kemudian pada tahun 2019 naik lagi
menjadi 76,53%.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 26
Grafik 2.21
Perkembangan APM SMP/MTs Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

APM SMP/MTs
77
76.69
76
75 76.53
75

74 74.88

73
72.95
72

71
2015 2016 2017 2018 2019

Pada jenjang pendidikan SMA/MA dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/MA Kabupaten Banjarnegara selama 2015-2019 menunjukan perkembangan positif
seperti ditunjukkan dalam grafik berikut.

Grafik 2.22
Perkembangan APK SMA/MA Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

APK SMA/SMK 2015-2019


77
75 74.98
73
71.90
71 70.98
69
67 66.77
65.82
65
2015 2016 2017 2018 2019

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA di Kabupaten


Banjarnegara tahun 2015 – 2019 cenderung menurun dari angka 57,58% pada tahun 2015
menjadi 45,94% pada tahun 2016, dan pada tahun 2017 naik menjadi 49,77% hingga pada
tahun 2019 menjadi 51,76 seperti digambarkan dalam grafik berikut.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 27
Grafik 2.23
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA ( % )
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019

APM SMA/SMK 2015-2019


60
55 52.14 51.76
57.58 49.77
50 45.94
45
40
35
30
2015 2016 2017 2018 2019

Untuk capaian Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 tahun di Kabupaten
Banjarnegara selama lima tahun terakhir fluktuatif. Pada tahun 2016 terjadi penurunan yang
signifikan yakni dari 0,97% menjadi 0,38%. Selanjutnya pada tahun 2017 naik lagi hingga
ke angka 0,68 %. Angka putus sekolah tahun 2015 s/d 2019 dihitung berdasarkan data
profil pendidikan (Dinas Pendidikan), seperti digambarkan dalam grafik dibawah.

Grafik 2.24
Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13-15 tahun (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019

ANGKA PUTUS SEKOLAH 13-15 TAHUN


1.2
0.97
1

0.8
0.68
0.6

0.4 0.21
0.38 0.27
0.2

0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Profil Pendidikan Kab Banjarnegara, diolah


Indikator Angka Putus Sekolah Penduduk usia 16-18 tahun di Kabupaten
Banjarnegara tahun 2015 s/d 2019 kondisinya fluktuatif yaitu pada tahun 2015 s/d 2017
terjadi penurunan dari angka 1,48% menjadi 0,55% pada tahun 2016, dan pada tahun 2017
naik lagi menjadi 1,49% kemudian hingga tahun 2019 masih tetap dengan angka 1,49%.
Angka tersebut dapat dilihat sebagaimana grafik berikut :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 28
Grafik 2.25
Perkembangan Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16-18 tahun ( % )
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2019
ANGKA PUTUS SEKOLAH 16-18 TAHUN
2

1.49 1.49 1.49


1.5
1.07
1

0.5
0.55

0
2015 2016 2017 2018 2019

2.2.3. Dimensi Kesehatan

Dimensi kemiskinan pada bidang kesehatan dapat dilihat pada 4 (empat) indikator
utama yaitu angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKBA), angka kematian
ibu melahirkan (AKI), dan prevalensi balita gizi buruk.

Untuk melihat perbandingan capaian indikator utama bidang Kesehatan tahun 2019
di Kabupaten Banjarnegara terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 2.8
Capaian Indikator Bidang Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
Terhadap Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2019
Capaian Capaian
Capaian
Indikator Kabupaten Provinsi Jawa
Nasional
Banjarnegara Tengah
1 2 3 4
Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 78,6
(jiwa) 12,10 305
(421 Kasus)
Angka Kematian Bayi per 1000 KH 8,36
(jiwa) 22,23
(4.481 kasus)
Angka Kematian Balita per 1000 Balita 9,6
(jiwa) 13,7 26,2

Proporsi Kelahiran yang ditolong


99,4 99 93,25
Tenaga Kesehatan terlatih ( % )
Prevalensi Balita Kurang Gizi ( % ) 5,47,8 13,8
Prevalensi Malaria per 1000 penduduk 0,012
0,0 0,68
(%)
Penderita Demam Berdarah /100.000 25,9
penduduk ( % ) 26,2 24,73

Sumber : Buku Saku Kesehatan Kab. Banjarnegara 2019,


BPS, Profil Kesehatan Jateng, 2018; dan Profil Kesehatan Indonesia 2019.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 29
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,persalinan,dan nifas atau pengelolaannya tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan,terjatuh,dll disetiap 100.000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung dari banyaknya wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100. 000
kelahiran hidup.

Secara kuantitatif, angka kematian ibu di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019 fluktuatif, hal ini bisa dilihat dari grafil di bawah ini :

Grafik 2.26
Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Banjarnegara tahun 2015 – 2020

pada tahun 2015 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dan pada tahun 2017
juga naik lagi. Jika dilihat dari angka absolute kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 17
kasus, tahun 2016 sebanyak 19 kasus, tahun 2017 sebanyak 21 kasus, tahun 2018 sebanyak
9 kasus dan angka kematian ibu tahun 2019 adalah 139,83/100.000 kelahiran hidup
dimana secara absolut dihitung dari jumlah kematian ibu sebesar 22 kasus dengan
jumlah kelahiran hidup sebesar 15.733 bayi lahir hidup, hal ini menunjukkan ada
peningkatan kasus yang relatif signifikan, dalam penghitungan Angka kematian ibu
penyebut yang digunakan adalah jumlah kelahiran hidup di setiap tahunnya, Dari 22 kasus
kematian ibu di tahun 2019 sebanyak 8 kasus (36,36%) terjadi pada masa kehamilan, 0
kasus (0,0%) terjadi pada masa persalinan dan 14 kasus (63,63%) terjadi pada masa nifas.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 30
Banyaknya kasus kematian pada saat kehamilan dan nifas mendorong perlunya peningkatan
kualitas kunjungan ibu hamil sesuai dan kunjungan nifas sesuai standar sedangkan jumlah
kematian ibu sampai dengan bulan Agustus 2020 adalah sebanyak 10 kasus.

Penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain keterbatasan kemampuan petugas dalam melakukan tatalaksana deteksi
dini risiko, keterlambatan ditingkat masyarakat dan pengambilan keputusan, keterbatasan
fasilitas yang tersedia terutama pelayanan rujukan, belum semua petugas patuh standar
operasional prosedur operasional penanganan persalinan, sistem rujukan, status gizi ibu
hamil dan sosial budaya ibu hamil.

Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas dan sesuai standar pelayanan
minimal, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas pelayan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan
bayi,perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti
hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana.

Grafik 2.27
Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 – 2019

ANGKA KEMATIAN IBU


150 139.83
137.7
123.6

120.3

119
118
117
116.6

100
107.6
103

101.9

101.6

100

50
58.75

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

TARGET REALISASI

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019, diolah

Angka Kematian Bayi (AKB) dihitung dari jumlah kematian bayi 0<12 bulan per
1000 kelahiran hidup di suatu wilayah dalam satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Banjarnegara secara kuantitatif terdapat kecenderungan penurunan dibandingkan
tahun- tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari grafik dibawah ini :

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 31
Grafik 2.28
Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 – 2020

Pada tahun tahun 2015 sebanyak 209 kasus (13,2/1.000 KH), tahun 2016 sebesar
208 kasus (13,17/1.000 KH), di tahun 2017 sebanyak 204 kasus (13,37/1.000KH), dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 adalah 12,14/1000
kelahiran hidup dimana secara absolut dihitung dari jumlah kematian bayi sebesar 191
dengan kelahiran hidup sebesar 15.733. Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2019 menurun
dibanding tahun 2018 yang sebesar 14,1/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian 216
kasus dari 15.317 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2020 sampai dengan bulan
Agustus angak kematian bayi sebanyak 131 kasus.

Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) disebabkan oleh banyak faktor antara
lain tingginya kasus kelahiran preterm dan BBLR, asfiksia, keterlambatan deteksi ditingkat
masyarakat, keterbatasan fasilitas yang tersedia terutama pelayanan rujukan, keterbatasan
kemampuan petugas dalam melakukan deteksi risiko, keterbatasan kompetensi, kepatuhan
petugas terhadap SOP belum maksimal, faktor lain dari kondisi ibu terutama status gizi
(KEK, Anemia dan Penyakit Kronis.

Upaya percepatan penurunan Angka Kematian Bayi dapat dilakukan dengan


menjamin agar setiap bayi mampu mengakses pelayanan kesehatan bayi yang berkualitas
dan sesuai standar pelayanan minimal, seperti pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar pelayanan minimal, pelayanan rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru
lahir, optimalisasi kualitas pelayanan kunjungan bayi.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 32
Solusi terkait permasalahan kesehatan ibu dan bayi antara lain Peningkatan kompetensi
SDM pelayanan Ibu dan anak, Peningkatan kualitas pelayanan melalui pelayanan antenatal
care terintegrasi, pembahasan kasus maternal dan neonatal dan supervisi fasilitatif,
peningkatan kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED), Advokasi
dan komitmen bersama Lintas sektor dan Lintas Program dalam percepatan penurunan AKI
dan AKB dan Memperkuat sistem rujukan dari Puskesmas dan Jaringannya ke Rumah Sakit
sebagai pelaksana Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), serta
mengoptimalkan fungsi Rumah Tunggu Kelahiran di semua tingkatan

Perkembangan AKB selama lima tahun terakhir digambarkan dalam grafik berikut.

Grafik 2.29
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 - 2019

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, diolah

Tampak bahwa selama lima tahun terakhir perkembangan AKB menunjukkan tren
menurun meskipun berfluktuasi. Artinya bahwa intervensi kebijakan yang telah dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan secara umum khususnya kesehatan ibu dan bayi perlu
upaya keras sehingga dapat terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang dengan tetap
melakukan evaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaannya.

Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita 0–5 tahun per
1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan
program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.

Jumlah angka kematian balita di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019 sebesar 13.7
per 1.000 Kelahiran Hidup. Angka tersebut turun dibandingkan Tahun 2018 sebesar 16,12
per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita yang dihitung adalah penjumlahan dari

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 33
angka kematian bayi dan angka kematian anak balita. Perkembangan AKABA selama lima
tahun terakhir ditunjukkan dalam grafik berikut.

Grafik 2.30
Perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2014 – 2019

AKABA KAB. BANJARNEGARA


20

15

16.12
16.1

15.14
15.13
13.9

13.7
10

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019

Series1 Series2

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, diolah

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih adalah ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di Kabupaten
Banjarnegara tahun 2019 sebesar 97.9 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2018 sebesar 99,2%.
Grafik 2.31
Perkembangan Proporsi Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan
103
100 100 100 99.2 100
98.2 98.7 98.9 98.5 97.9
98
95 95

93

88
2014 2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019, diolah

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 34
Grafik 2.32
Perkembangan Kasus Malaria Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 – 2019

Perkembangan Kasus Malaria Di Kabupaten Banjarnegara


0.4
0.35
0.35

0.35
0.3

0.32
0.25
0.2

0.21

0.09
0.19

0.09
0.15
0.1

0.09

0.09

0.03

0.09

0.01
0.05
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019, diolah

Penyakit malaria hingga saat ini masih menjadi masalah di Kabupaten Banjarnegara,
Kabupaten Banjarnegara sampai saat ini masih dtetapkan sebagai Kabupaten endemis
malaria baik ditingkat Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat Nasional ( Tiga tahun berturut-
turut masih ditemukan kasus malaria indegenous/malaria setempat). Ada 6 Kecamatan yang
memiliki kasus positif Malaria yaitu Pagedongan, Banjarmangu, Wanadadi, Punggelan,
Purwonegoro dan kecamatan Bawang.

Jumlah penderita Malaria di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2019 yang


ditemukan dan dinyatakan sebagai malaria sebesar 0,01 menurun jumlahnya jika
dibandingkan tahun 2019 yaitu sebanyak 0,03, atau dengan angka kesakitan Malaria setahun
(Annual Parasite Incedence, API) 0,01 per 1000 penduduk, Jumlah penderita Malaria tahun
2019 tertinggi ada di Kecamatan Banjarmangu sebanyak 4 penderita menurun dibanding
tahun 2018 yaitu sebesar 9 penderita, namun masih ada kasus malaria indigenous (penularan
wilayah setempat) sebanyak 2 kasus.

Hal ini dipengaruhi oleh Keterlambatan penemuan kasus malaria import (pendatang)
dari daerah endemis terutama luar Jawa, Merebaknya kasus indigenous yang dipicu dari
kasus import, Kurang optimalnya pengamatan arus migrasi & persepsi tindakan
Penyelidikan Epidemiologi kasus malaria import yang belum tepat, Belum semua fasyankes
melakukan diagnosa dan tata laksana kasus Malaria sesuai standard, Belum semua kasus di
Follow up sampai selesai, Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) belum maksimal, Mutasi JMD
keluar dari tugas pokok dan fungsinya serta keluar dari lingkungan Dinas Kesehatan,
Kurang optimalnya surveilans vektor Malaria

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 35
Upaya yang telah dilakukan antara lain Membentuk jejaring informasi,
meningkatkan koordinasi & kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk pelaksanaan
Pengamatan & pengendalian malaria, Mengoptimalkan pengamatan arus migrasi &
menjelaskan tindakan Penyelidikan Epidemiologi malaria import yang tepat kepada semua
UPT Puskesmas, Melakukan diagnosa dan tata laksana kasus Malaria sesuai standar bagi
semua fasilitas pelayanan kesehatan, Follow up penderitamalaria sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, Mendekatkan akses pelayanan melalui PKD, Meningkatkan koordinasi
dengan lintas program dan lintas sektor dalam upaya meningkatkan surveilans terhadap
parasit maupun vector, Memposisikan kembali JMD sesuai dengan tupoksinya,
Menggiatkan kembali “Gebrak Malaria” (Gerakan Berantas Kembali Malaria),
Mengoptimalkan Sumber Daya yang ada di Puskesmas (SDM, Dana, Alat dll) dalam upaya
Pengendalian Penyakit Malaria

Upaya yang akan dilakukan antara lain Memberdayakan Masyarakat dalam upaya
pengendalian malaria, Menjamin akses pelayanan berkualitas, Melakukan komunikasi,
advokasi, motivasi dan sosialisasi kepada stake holder untuk berperan aktif, Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, Diagnosis Malaria harus dilakukan dengan konfirmasi
Laboratorium mikroskop atau tes diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test /RDT),
Pengobatan menggunakanTerapi kombinasi berbasis Artemisin (Artemisinin Based
Combination Therapy /ACT) sesudah konfirmasi laboratorium, Layanan tata laksana kasus
malaria dilaksanakan oleh seluruh fasilitas Pelayanan Kesehatan dan dilakukan secara
terintegrasi ke dalam sistem layanan kesehatan dasar, Pencegahan penularan malaria melalui
manajemen vector terpadu dan upaya yang lain yang terbukti efektif, efisien, praktis dan
aman, Membangun komitmen lintas program di Dinas Kesehatan dalam rangkaian
pengendalian penyakit Malaria di Kabupaten Banjarnegara.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 36
BAB III
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

3.1. Regulasi Daerah Tentang Penanggulangan Kemiskinan


Berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk
menanggulangi kemiskinan, mulai dari pemberian bantuan dan perlindungan sosial rumah
tangga miskin hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. Baik yang merupakan
program Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Tengah maupun program daerah.

Kebijakan penanggulangan kemiskinan daerah rutin dilaksanakan setiap tahunnya


seperti program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin yang menyasar masyarakat miskin
non kuota PBI JKN, pemugaran rumah tidak layak huni, bantuan beasiswa untuk siswa SD
hingga SMA/SMK dari keluarga kurang mampu, penyambungan PDAM rumah keluarga
miskin dan bantuan pembangunan jamban sehat.

Pada semester I tahun 2016 telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016
tanggal 24 Pebruari 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016-2020. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah atau disingkat
SPKD merupakan strategi yang digunakan Pemerintah Daerah sebagai rancangan kebijakan
pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan dalam proses penyusunan
RPJMD.

Beberapa regulasi daerah yang dibuat dalam rangka penanggulangan kemiskinan di


Banjarnegara adalah sebagai berikut :
a. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005–2025 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005–2025;
b. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
Kabupaten Banjarnegara;
c. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011–2016;
d. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 11 Tahun
2013 tentang Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Banjarnegara ;
e. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020;

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 37
f. Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Subsidi Beras Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Di Kabupaten Banjarnegara;
g. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 52 Tahun 2016 tentang Mekanisme Verifikasi,
Validasi dan Pemanfaatan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin di Kabupaten
Banjarnegara
h. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 050/710 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara.

3.2. Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan


Berdasarkan Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020, strategi yang dilaksanakan dalam upaya
penanggulangan kemiskinan dibagi dalam 4 (empat) kelompok sebagai berikut :
1. Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan akses cakupan pelayanan dasar
bagi masyarakat miskin, melalui program :
a. Peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat miskin
b. Peningkatan akses kesehatan bagi masyarakat miskin
c. Peningkatan akses perumahan bagi masyarakat miskin
d. Pembinaan dan Pengembangan ketenagalistrikan
e. Pengembangan lingkungan sehat
f. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin
g. Perbaikan gizi masyarakat
h. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
i. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
j. Upaya kesehatan masyarakat
k. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
l. Obat dan perbekalan kesehatan
m. Pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
n. Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
o. Pendidikan non formal
p. Pelayanan Keluarga Berencana
q. Peningkatan kinerja pengelolaan air minum dan sanitasi
r. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana air bersih
s. Pembangunan infrastruktur perdesaan
t. Peningkatan ketahanan pangan

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 38
2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, melalui program :
a. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial lainnya
b. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
c. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
d. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
e. Peningkatan kesempatan kerja
f. Pengembangan wilayah transmigrasi
g. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
h. Pembinaan anak terlantar
i. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma
j. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial
k. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
l. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
m. Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
n. Pengembangan kemitraan bidang pariwisata
o. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
p. Peningkatan peran perempuan di perdesaan
q. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian

3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil, melalui


program :
a. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
b. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
c. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
d. Pengembangan industri kecil dan menengah
e. Peningkatan kemampuan teknologi industri
f. Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi

4. Melakukan sinergitas kebijakan dan program yang mendukung pengentasan


kemiskinan daerah, melalui program :
a. Perencanaan pembangunan ekonomi
b. Perencanaan sosial dan budaya
c. Pengembangan data/ informasi
d. Pengelolaan Kekayaan Budaya
e. Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
f. Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 39
g. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
h. Pembangunan jalan dan jembatan
i. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
j. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
k. Peningkatan Kesejahteraan Petani
l. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
m. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
n. Peningkatan produksi hasil peternakan
o. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
p. Pengembangan budidaya perikanan

Berdasarkan hasil identifikasi program penanggulangan kemiskinan pada Tahun


Anggaran 2020 terdapat 46 program dan 95 kegiatan yang dilaksanakan oleh 14 OPD dengan
anggaran belanja langsung sebesar Rp. 364.935.010.583,- dan yang dialokasikan melalui
anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp 17.552.700.000,- dengan total anggaran Rp
382.487.710.583,-.
Secara lengkap Realisasi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan tahun 2020
berdasarkan OPD yang melaksanakan dirinci pada Tabel berikut:

Tabel : 3.1
Anggaran Pronangkis OPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020

JUMLAH KEGIATAN
JUMLAH
No OPD ANGGARAN REVISI
PROGRAM BL BTL

1 Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga 126,742,980,247 4 3 5


2 Dinas Kesehatan 31,516,330,875 4 4
3 Dinas Sosial PPPA 2,301,547,284 6 17
4 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 33,557,500 1 2
5 Disperindagkop dan UKM 172,120,000 4 4
6 DPUPR 215,831,564,824 1 20
7 Disnaker PMPTSP 240,000,000 1 3
8 Dispermades PPKB 237,506,000 6 7
9 Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan 4,257,231,800 6 15
10 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 370,650,000 1 2
11 Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup 183,523,500 1 3
12 Bagian Perekonomian 330,860,803 6 9
13 Bagian Kesejahteraan Rakyat 25,000,000 1 1
14 Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan 244,837,750 4 5
Jumlah 382,487,710,583 46 95 5

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 40
Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020
Tabel 3.2

DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


JENIS
BELA NAMA PROGRAM DAN TARGE STRATEGI REALISASI
N NJA T SUMBER
(BL/B LOKASI OUTPUT OUTCOME ANGGARAN
O KEGIATAN SASAR PENANGGULANGAN DANA KEUANGAN FISIK
TL) AN
KEMISKINAN (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PROGRAM
PENYELENGGARAAN
I BOS 108,146,200,247 61,146,649,644
1 BL Penyelenggaraan dana BOS 4.000 Kabupate sekolah negeri/swasta Terpenuhinya Mengurangi beban 108,146,200,247 90
siwa n diseluruh biaya operasional pengeluaran dan 61,146,649,644 0.57
Banjarne Banjarnegara sejumlah sekolah SD dan meningkatkan akses cakupan
APBN
gara 729 sekolah SMP pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin

II PROGRAM WAJAR
DIKDAS 9 TH 1,044,080,000 30,770,000
1 BL Pendampingan BOS dalam 4.000 Kabupate Siswa SD/MI di Tersalurkannya Mengurangi beban
rangka Mewujudkan Sekolah siswa n Kabupaten BOS SD pengeluaran dan 799,000,000 7,420,000 0.93
Murah di SD/MI Banjarne Banjarnegara sejumlah meningkatkan akses cakupan APBD 50
gara 4.000 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
2 BL Pendampingan BOS dalam 1.116 Siswa SMP/MTs di Tersalurkannya Mengurangi beban
rangka Mewujudkan Sekolah siswa Kabupaten Bos SMP pengeluaran dan 245,080,000 23,350,000 9.53
Murah di SMP/MTs Banjarnegara sejumlah meningkatkan akses cakupan APBD 50
1.116 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
III BOP PAUD 15,352,800,000 14,335,800,000
1 BTL BOP PAUD 24.041 Kabupate Siswa PAUD di Terpenuhinya Mengurangi beban
siswa n Kabupaten biaya operasional pengeluaran dan 15,352,800,000 14,335,800,000 93.38
Banjarne Banjarnegara sejumlah sekolah PAUD meningkatkan akses cakupan APBN 100
gara 23.749 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
IV BANTUAN SOSIAL DAN
HIBAH 2,199,900,000 2,055,900,000
BANTUAN SISWA MISKIN
(BSM)

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 41
1 BTL SD : 4.000 siswa @ 4.000 Kabupate siswa miskin jenjang Terlayaninya Mengurangi beban
Rp.375.000 = 1.500.000.000,- siswa n SD diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 1,500,000,000 1,356,000,000 90.40
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 90
gara 4.000 sekolah pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
2 BTL SMP kls 7: 476 siswa x @ 589 Kabupate siswa miskin kls 7 Terlayaninya Mengurangi beban
600.000 = 285.600.000,- siswa n jenjang SMP diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 285,600,000 285,600,000 100
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 100
gara 476 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
3 BTL SMP kls 8: 481siswa x @ 506 siswa Kabupate siswa miskin kls 8 Terlayaninya Mengurangi beban
600.000 = 288.600.000,- n jenjang SMP diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 288,600,000 288,600,000 100
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 100
gara 481 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
4 BTL SMP kls 9: 419 siswa x @ 427 Kabupate siswa miskin kls 9 Terlayaninya Mengurangi beban
300.000 = 125.700.000,- siswa n jenjang SMP diseluruh pendidikan untuk pengeluaran dan 125,700,000 125,700,000 100
Banjarne Banjarnegara sejumlah siswa miskin meningkatkan akses cakupan APBD 100
gara 419 siswa pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin

JUMLAH 126,742,980,247 77,569,119,644 61% 90

DINAS KESEHATAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN
O KEGIATAN SASAR DANA KEUANGAN FISIK
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pelayanan
30,786,330,875 28,168,524,998
Kesehatan Penduduk Miskin
1, Menjamin Mengurangi beban
Kabupate
Pelayanan Kesehatan 1, Terlayaninnya Pelayanan pengeluaran dan
52.168 n 91.50 91.67
BL Penduduk Miskin di masyarakat miskin Masyarakat meningkatkan akses cakupan APBD 30,786,330,875
Jiwa Banjarne 28,168,524,998 % %
Puskesmas dan Jarinnganya non kuota di PPK 3 miskin non kuota pelayanan dasar bagi
gara
di PPK 3 masyarakat miskin
Program Perbaikan Gizi
350,000,000 309,490,950
Masyarakat

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 42
1, Tersedianya
suplemen gizi balita
1, Meningkatnya
dan ibu hamil KEK
cakupan balita
untuk intervensi Mengurangi beban
Kabupate gizi buruk
penanggulangan kasus pengeluaran dan
Pemberian tambahan makanan n ditangani menjadi 88.43
BL 100% gizi buruk/kurang, meningkatkan akses cakupan APBD 350,000,000 100%
dan vitamin Banjarne 100% , prevalensi 309,490,950 %
stunting balita dan ibu pelayanan dasar bagi
gara balita gizi buruk
hamil KEK, sehingga masyarakat miskin
dibawah 1%,
prevalensi gizi ibu
stunting < 20%
hamil KEK dan buruk,
Stunting dpt turun
Program kemitraan
peningkatan pelayanan 370,000,000 299,375,000
kesehatan
1, Menjamin Mengurangi beban
Kabupate
1, Terlayaninnya Pelayanan pengeluaran dan
Kemitraan pengobatan lanjutan n 80.91 91.67
BL 100% masyarakat miskin Masyarakat meningkatkan akses cakupan APBD 370,000,000
bagi pasien rujukan Banjarne 299,375,000 % %
non kuota di PPK 3 miskin non kuota pelayanan dasar bagi
gara
di PPK 3 masyarakat miskin
Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan 10,000,000 9,935,500
dan anak
1, Menurunnya
Terlaksananya Kelas
Angka Kematian Mengurangi beban
Kabupate Ibu, pertemuan
Ibu (AKI), Angka pengeluaran dan
Deteksi dan penatalaksanaan n Kesehatan Reproduksi 99.36
BL 100% Kematian Bayi meningkatkan akses cakupan APBD 10,000,000 100%
risiko tinggi pada ibu dan anak Banjarne Calon Pengantin, 9,935,500 %
(AKB), Angka pelayanan dasar bagi
gara Terlaksananya Monev
Kematian Balita masyarakat miskin
di 300 bidan di desa
(AKABA)
91.34
JUMLAH 31,516,330,875 28,787,326,448 96%
%
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program pengembangan
Kemitraan 370,650,000 368,626,306
1, meningkatnya Melakukan sinergitas
Peningkatan peran serta Kabupate 1, Jumlah kelompok partisipasi kebijakan dan program yang
masyarakat dalam 150 n Sadar wisata yang kelompok mendukung pengentasan APBD 99.51 100.00
1 BL
pengembangan kemitraan orang Banjarne aktif dalam peran serta masyarakat kemiskinan daerah 25,000,000 24,876,306 % %
pariwisata gara pembangunan terhadap
pariwisata pariwisata

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 43
1, Meningkatnya Meningkatkan kemampuan
Kegiatan Pengembangan Kabupate 1, Jumlah pelaku
Kapasitas SDM dan pendapatan masyarakat
Sumber Daya Manusia dan 120 n pariwisata yang 99.45 100.00
2 BL pelaku pariwisata miskin DAK
Profesionalisme Bidang orang Banjarne terlatih dan Jumlah 345,650,000 343,750,000 % %
Pariwisata gara pembinaan / pelatihan
pariwisata
99% 100%
JUMLAH 370,650,000 368,626,306

BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Perencanaan
pengembangan kota-kota 48,662,100 40,501,400
menengah dan besar
dokumen AMPL Mengurangi beban
Masyarak Kabupate dokumen
sebagai acuan pengeluaran dan
Kegiatan Optimalisasi Pokja at n penananganan air
BL pengembangan meningkatkan akses cakupan APBD 48,662,100 40,501,400 83.23 90
AMPL Banjarne Banjarne minum sanitasi dan
kebijakan di pelayanan dasar bagi
gara gara kesehatan lingkungan
bidang AMPL masyarakat miskin
Program Perencanaan
97,400,000 92,054,500
pembangunan ekonomi
dokumen PEL
Kabupate digunakan untuk
Penyusunan Perencanaan Pelaku dokumen Mengembangkan dan
n mendorong pelaku
BL Pengembangan Ekonomi UKM pengembangan menjamin keberlanjutan APBD 97,400,000 92,054,500 94.51 98
Banjarne usaha ekonomi
Masyarakat Lokal ekonomi lokal usaha mikro dan kecil
gara mengembangnkan
usaha
Program Perencanaan sosial
48,850,650 44,324,900
dan budaya
pelaksanaan
Kabupate Melakukan sinergitas
Masyarak TMMD
n kordinasi pelaksanaan kebijakan dan program yang
BL Kegiatan Asistensi TMMD at Lokasi terintegrasi dan APBD 15,568,250 15,495,500 100 100
Banjarne TMMD mendukung pengentasan
TMMD terkoordinasi
gara kemiskinan daerah
dengan optimal
sinkronisasi
Mengurangi beban
OPD dan Kabupate pelaksanaan
fasilitasi rakor tkpk pengeluaran dan
Kegiatan Penunjang program Stake n kegiatan dalam
BL kecamatan , kabupaten meningkatkan akses cakupan APBD 33,282,400 28,829,400 86.62 90
penanggulangan kemiskinan Holder Banjarne rangka pronagkis
dan provinsi pelayanan dasar bagi
tekait gara antar stake holder
masyarakat miskin
di Banjarnegara

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 44
Program Kerjasama
49,925,000 47,571,500
Pembangunan

Masyarak pelaksanaan KKN


Kabupate Melakukan sinergitas
at Lokasi mendorong
n kebijakan dan program yang
BL Kerjasama perguruan tinggi KKN fasilitasi KKN masyarakat APBD 49,925,000 47,571,500 95.29 100
Banjarne mendukung pengentasan
Mahasis mengembangkan
gara kemiskinan daerah
wa potensi lokal

JUMLAH 244,837,750 224,452,300 92% 96

DINAS KEARSIAPAN DAN PERPUSTAKAAN


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pengembangan
Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan 33,557,500 33,099,050
Masyarakat/pemu
Perputak staka terlibat
Supervisi, pembinaan dan
aan Desa Kabupate dalam advokasi Melakukan sinergitas
stimulasi pada perpustakaan Pembinaan lembaga
dan n perpustakaan dan kebijakan dan program yang
1 BL umum, perpustakaan khusus, dan pemberdayaan APBD 100.00
masyarak Banjarne berdaya dengan mendukung pengentasan 14,307,500 14,307,500 100
perpustakaan sekolah dan masyarakat/pemustaka
at/pemust gara memperoduksi kemiskinan daerah
perpustakaan masyarakat
aka produk bernilai
ekonomi
Kebutuhan
informasi
masyarakat
Perputak /pemustaka
Layanan Perpustakaan
aan Desa Kabupate tercukupi Melakukan sinergitas
keliling ke
dan n sehingga kebijakan dan program yang
2 BL Layanan dan pengolahan buku perpustakaan desa dan APBD 97.62
masyarak Banjarne masyarakat mendukung pengentasan 19,250,000 18,791,550 100
pemberdayaan
at/pemust gara memiliki bekal kemiskinan daerah
pemustaka
aka untuk mencukupi
kebutuhan hidup
dengan ilmu yang
didapat

JUMLAH 33,557,500 33,099,050 98.63 100

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 45
DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pengembangan
Budidaya Pertanian,
Peternakan dan Perikanan 300,000,000 220,302,600
Desa
Semangk
ung dan
Desa
Bantuan Pengund APBD
kepada ungan
kelompo Kec. Hibah saprodi Meningkatkan kemampuan
Penguatan Ekonomi k tani Pejawara perkebunan dan dan pendapatan masyarakat
BL Masyarakat tembakau n pelatihan miskin 300,000,000 220,302,600 73 75
Program Peningkatan
Ketahanan
Pngan/Pertanian/Perkebunan 964,631,900 750,352,350
BL Kegiatan pemanfaatan Pelatihan Kabupate Pelatihan Pemanfaatan terlatihnya Meningkatkan kemampuan
pekarangan untuk dan n pekarangan, masyarakat dan pendapatan masyarakat 15,000,000 15,000,000 100 100
pengembangan pangan bantuan Banjarne pendampingan tentang miskin
untuk gara optimalisasi pemanfaatan
APBD
pemanfaa pemanfaatan pekarangan
tan pekarangan dan Rakor
pekarang
an
BL Pengembangan Cadangan 8510 kg Kabupate jumlah cadangan Tersedianya Meningkatkan kemampuan
Pangan gabah n pangan yg tersedia cadangan pangan dan pendapatan masyarakat 97,008,900 90,993,000 94 94
untuk Banjarne di kabupaten miskin
penanggu gara
langan
APBD
bencana,
warga
miskin
dampak
bencana

175,695,000 94,503,750 54 54
kelompo Kabupate
Peningkatan produksi, k tani teh, n perbaikan mutu Meningkatkan kemampuan APBD
produktivitas dan mutu produk salak dan Banjarne perbaikan mutu teh, teh, salak dan dan pendapatan masyarakat
BL perkebunan, produk pertanian durian gara salak dan durian durian miskin

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 46
Kabupate Melakukan sinergitas
n kebijakan dan program yang
APBD
Kelompo Banjarne Terbangunya Dam mendukung pengentasan
BL DAK Bidang Pertanian k tani gara parit, dan embung kemiskinan daerah 666,946,000 541,436,600 81 82
Kabupate terlaksananya
Kegiatan penanganan pasca n pelatihan pasca panen jml kelompok tani Mengembangkan dan APBD
panen dan pengolahan hasil kelompo Banjarne hortikultura dan yg menerapkan menjamin keberlanjutan
BL pertanian k tani gara perkebunan GMP usaha mikro dan kecil 9,982,000 8,419,000 84 85
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan 107,173,750 104,999,115
Kabupate
Peningkatan Penyuluhan rumah n Meningkatkan kemampuan
APBD
penerapan teknologi tangga Banjarne jml RTM yg dan pendapatan masyarakat
BL peternakan tepat guna miskin gara bansos kambing terfasilitasi miskin 107,173,750 104,999,115 97 99
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan 1,486,125,000 121,523,350
Kabupate
Pengembangan komoditas n Meningkatkan kemampuan
APBD
unggulan Aneka Kacang dan Kelompo Banjarne dan pendapatan masyarakat
BL Umbi k tani gara Hibah saprodi kedelai Produksi kedelai miskin 35,000,000 34,696,800 99 100
Kabupate
n Meningkatkan kemampuan
APBD
Pengembangan komoditas Kelompo Banjarne dan pendapatan masyarakat
BL unggulan Tanaman Serealia k tani gara Hibah saprodi padi Produksi padi' miskin 30,000,000 28,877,000 96 99
Kabupate
n Meningkatkan kemampuan
APBD
Banjarne dan pendapatan masyarakat
BL Rintisan Komoditas Unggulan gara miskin
perbaikan
infrastruk Kabupate Melakukan sinergitas
tur n meningkatkan kebijakan dan program yang APBD
Penyediaan sarana produksi pertanian Banjarne perbaikan sarana dan produksi mendukung pengentasan
BL pertanian/perkebunan (JUT dll) gara prasarana pertanian hasil,pertanian kemiskinan daerah 1,421,125,000 57,949,550 4 70

Program peningkatan produksi


hasil peternakan 153,044,150 140,060,895

Pengembangan Agribisnis Bantuan Kabupate


untuk n Meningkatkan kemampuan APBD
Peternakan
kelompo Banjarne hibah kambing, dan pendapatan masyarakat
BL k tani gara hibah kambing, domba domba miskin 153,044,150 140,060,895 91 95

Program pengembangan
budidaya perikanan 1,246,257,000 915,577,214

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 47
Jumlah RTM yg
Bantuan terfasiliatsi
10 paket
untuk Kabupate APBD
Rumah n Meningkatkan kemampuan
Pembinaan dan pengembangan Tangga Banjarne Bansos perikanan kpd dan pendapatan masyarakat
BL perikanan Miskin gara RTM miskin 100,000,000 5,928,300 5 50
Kab. meningkatkan Meningkatkan kemampuan
Pengembangan Kawasan POKDA Banjarne hibah saprodi produksi hasil dan pendapatan masyarakat APBD
BL Minapolitan KAN gara perikanan perikanan miskin 237,360,000 27,142,700 11 50
Kab. Meningkatkan kemampuan
POKDA Banjarne produksi perikanan jml pokdakan yg dan pendapatan masyarakat APBD
BL DAK Bidang Perikanan KAN gara meningkat terfasilitasi miskin 908,897,000 882,506,214 97 98

JUMLAH 4,257,231,800 2,252,815,524 53% 82

DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI JUMLAH
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENAGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN (RP)
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan
I
Penyandang Masalah 273,653,700 210,627,300
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
210
Peningkatan Kemampuan 1. Jumlah pengelola
pendampi Kabupate 1. Meningkatnya Melakukan sinergitas
(Capacity Building) petugas PKH dalam
ng PKH n pelayanan kebijakan dan program yang
1 BL dan pedamping sosial memfasilitasi APBD
di Kab. Banjarne terhadap penerima mendukung pengentasan 156,320,000.00 111,047,100 71 85
pemberdayaan fakir miskin, penyaluran bantuan
Banjarne gara bantuan PKH. kemiskinan daerah
KAT dan PMKS lainnya PKH.
gara
1. Jumlah keluarga 1. Meningkatnya
8 KUBE
miskin dan KRSE usaha ekonomi
di Kabupate
yang tergabung produktif keluarga Meningkatkan kemampuan
Fasilitasi manajemen usaha Kabupate n
2 BL nekakyu KUBE yang rawan sosial dan pendapatan masyarakat APBD
bagi keluarga miskin n Banjarne 79,065,000 66,148,900 84 100
mendapatkan ekonomi yang miskin
Banjarne gara
pembinaan, pelatihan tergabung dalam
gara
dan bantuan usaha. KUBE.
50 Lansia Mengurangi beban
Kabupate 1. Jumlah lanjut usia 1. Meningkatnya
yang ada pengeluaran dan
n terlantar yang pelayanan
3 BL Asistensi Lanjut Usia Terlantar di Kab. meningkatkan akses cakupan APBD
Banjarne mendapatkan bantuan terhadap lanjut 38,268,700 33,431,300 87 100
Banjarne pelayanan dasar bagi
gara sosial. usia terlantar.
gara masyarakat miskin

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 48
Program Pelayanan dan
II Rehabilitasi Kesejahteraan
1,628,200,334 1,358,130,884
Sosial
80 orang 1. Jumlah tokoh 1. Meningkatnya
Pelaksanaan KIE konseling dan Tomas di Kabupate masyarakat yang pemahaman dan Melakukan sinergitas
kampanye sosial bagi Kabupate n mendapatkan pengetahuan kebijakan dan program yang
4 BL APBD 21850000 21686800 100
Penyandang Masalah n Banjarne penyuluhan sosial tokoh masyarakat mendukung pengentasan 99
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Banjarne gara konseling dan dalam pelayanan kemiskinan daerah
gara kampanye sosial. PMKS.
1. Jumlah PMKS 1. Meningkatnya
90 Orang
Peningkatan kualitas khususnya pelayanan Mengurangi beban
di Kabupate
pelayanan, sarana, dan penyandang cacat terhadap pengeluaran dan
Kabupate n
5 BL prasarana rehabilitasi yang mendapatkan penyandang cacat meningkatkan akses cakupan APBD
n Banjarne 160,775,000.00 113,826,200 71 93
kesejahteraan sosial bagi pelayanan sarana dan khususnya dalam pelayanan dasar bagi
Banjarne gara
PMKS prasarana rehabilitasi pemenuhan alat masyarakat miskin
gara
sosial. bantu.
1. Tersedianya
data PMKS dan
1. Jumlah data PMKS
PSKS, serta BDT
Penyusunan kebijakan Kabupate dan PSKS serta BDT Melakukan sinergitas
kemiskinan Tahun
pelayanan dan rehabilitasi 5 n kemiskinan tahun kebijakan dan program yang
6 BL 2015 yang sudah APBD
sosial bagi Penyandang Dokumen Banjarne 2015 yang terverifikasi mendukung pengentasan 284,404,500.00 150,045,300 53 75
tervalidasi dan
Masalah Kesejahteraan Sosial gara dan tervalidasi di kemiskinan daerah
terverifikasi di
setiap Desa/Kelurahan.
setiap
desa/kelurahan
30 orang 1. Jumlah korban
1. Terlayaninya Mengurangi beban
Penanganan masalah-masalah Tagana di Kabupate bencana yang
korban bencaana pengeluaran dan
strategis yang menyangkut Kabupate n ditangani dan jumlah
7 BL dalam masa meningkatkan akses cakupan APBD
tanggap cepat darurat dan n Banjarne TAGANA yang 121,505,000.00 81,943,900 67 90
tanggap darurat pelayanan dasar bagi
kejadian luar biasa Banjaren gara terfasilitasi dalam
bencana. masyarakat miskin
gara penanganan bencana.
1. Prosentase PMKS
Kabupate 1. Pendampingan
yang mendapatkan Melakukan Pendampingan
Monitoring, Evaluasi dan n Penyaluran
8 BL 2.41% pelayanan rehabilitasi Penyaluran Bantuan Pangan APBD
Pelaporan Banjarne Bantuan Pangan 87,665,834.00 66,288,384 76 95
kesejahteraan sosial Non Tunai
gara Non Tunai
luar lembaga
Disabilita
s 400 1. Prosentase PMKS 1. Tercukupinya
Kabupate Mengurangi beban
orang di yang mendapatkan pelayanan
Dana Alokasi Khusus Bidang n pengeluaran dan akses
9 BL Kabupate pelayanan rehabilitasi kebutuhan dasar APBD
Sosial Banjarne cakupan pelayanan dasar 952,000,000 924,340,300 97 100
n kesejahteraan sosial bagi penyandang
gara bagi penyandang disabilitas
Banjarne luar lembaga disabilitas
gara
Program pembinaan anak
III
terlantar 795,750 789,750
1. Jumlah anak
Kabupate
Pelatihan ketrampilan dan 8 anak/ terlantar yang 1. Meningkatnya Meningkatkan kemampuan
n
10 BL praktek belajar kerja bagi anak remaja mendapatkan pelatihan keterampilan anak dan pendapatan masyarakat APBD
Banjarne 795,750 789,750 99 100
terlantar terlantar keterampilan dan terlantar. miskin
gara
praktek belajar kerja.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 49
Program pembinaan para
IV
penyandang cacat dantrauma 926,500 926,500
75 orang
penyanda
Mengurangi beban
ng cacat Kabupate 1. Meningkatnya
Pendayagunaan para 1. Jumlah penyandang pengeluaran dan
dan eks n kemampuan para
11 BL penyandang cacat dan eks cacat dan eks trauma meningkatkan akses cakupan APBD
trauma Banjarne penyandang cacat 926,500 926,500 100 100
trauma. yang terbina. pelayanan dasar bagi
Kab. gara dan eks trauma,
masyarakat miskin
Banjarne
gara
Program pembinaan eks
penyandang penyakit sosial
V (eks narapidana, PSK,
65,000,000 50,417,400
narkoba dan penyakit sosial
lainnya)
60 orang
1. Jumlah eks 1. Meningkatnya Mengurangi beban
/ paket di Kabupate
penyandang penyakt pelayanan sosial pengeluaran dan
Pemberdayaan eks penyandang Kabupate n
12 BL sosial yang terhadap eks meningkatkan akses cakupan APBD
penyakit sosial n Banjarne 65,000,000 50,417,400 78 100
mendapatkan penyandang pelayanan dasar bagi
Banjaren gara
pelayanan sosial. penyakit sosial. masyarakat miskin
gara
Program Pemberdayaan
VI Kelembagaan Kesejahteraan
332,971,000 282,340,400
Sosial
1. Jumlah
perusahaan/dunia 1. Meningkatnya
Kabupate usaha yang perusahaan/dunia Melakukan sinergitas
50
Peningkatan peran aktif n mendapatkan usaha yang kebijakan dan program yang
13 BL Perusaha APBD
masyarakat dan dunia usaha Banjarne sosialisasi dan melaksanakan mendukung pengentasan 2,605,000 2,605,000 100 100
an
gara motivasi pelaksanaan CSR/Tanggungja kemiskinan daerah
CSR/Tanggung jawab wab dunia usaha.
dunia usaha.

1. Jumlah LKS dan


PSM yang telah
mendapatkan 1. Meningkatnya
bimbingan, pengetahuan,
Peningkatan jenjang kerjasama Kabupate Melakukan sinergitas
pembinaan, pelatihan pemahaman dan
pelaku-pelaku usaha n kebijakan dan program yang
14 BL 10 LKS dan pengembangan keterampilan LKS APBD
kesejahteraan sosial Banjarne mendukung pengentasan 103,202,000.00 94,408,100 91 100
guna meningkatkan dan PSM dalam
masyarakat gara kemiskinan daerah
penanganan dan pelayanan
pelayanan terhadap terhadao PMKS.
penyandang masalah
kesejahteraan sosial.

600
Kabupate 1. Jumlah karang Melakukan sinergitas
Peningkatan kualitas SDM pengurus 1. Meningkatnya
n taruna yang kebijakan dan program yang
15 BL kesejahteraan sosial Karang pengetahuan APBD
Banjarne mendapatkan mendukung pengentasan 5,765,500 5,765,500 100 100
masyarakat. Taruna di karang taruna
gara pembinaan kemiskinan daerah
20 Kec

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 50
35 orang
veteran
dan atau
1. Meningkatnya Mengurangi beban
keluargan Kabupate 1. Jumlah veteran dan
pelayanan pengeluaran dan
Penunjang kegiatan bantuan- ya yang n atau keluarganya yang
16 BL terhadap veteran meningkatkan akses cakupan APBD
bantuan sosial ada di Banjarne mendapatkan bantuan 23,648,500 15,221,800 64 100
dan atau pelayanan dasar bagi
Kabupate gara sosial
keluarganya. masyarakat miskin
n
Banjarne
gara
1. Meningkatnya
20 orang pengetahuan
Kabupate 1. Jumlah TKSK se Melakukan sinergitas
TKSK TKSK se
n Kabupaten kebijakan dan program yang
17 BL Peningkatan Kapasitas TKSK dari 20 Kabupaten APBD
Banjarne Banjarnegara yang mendukung pengentasan 197,750,000 164,340,000 83 85
Kecamat Banjarnegara
gara meningkat kemiskinan daerah
an. dalam pelayanan
kesos.
JUMLAH 83%
2,301,547,284 1,903,232,234 95

DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN (Rp) (%) (%)
TL)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
I Program Penciptaan iklim
35,000,000 32,407,500
usaha ukm yang kondusif
1 BL Fasilitasi promosi bagi usaha 18 Kecamat Jumlah UMKM yang Prosentase Meningkatkan kemampuan APBD 35,000,000 32,407,500 93% 95%
mandiri masyarakat UMKM an mendapat fasilitas peningkatan dan pendapatan masyarakat
fasilitas Banjarne produk wirausaha yang miskin
hak merk gara mandiri
II Program Perlindungan
Konsumen dan pengamanan 65,000,000 57,543,400
perdagangan
2 BL Pembinaan dan peningkatan 10 Petani Kecamat Pelatihan produksi Meningkatnya Meningkatkan kemampuan APBD 65,000,000 57,543,400 89% 95%
sumberdaya manusia pada Penghasil an rokok kretek harga jual dan pendapatan masyarakat
usaha industri hasil tembakau Tembaka Pejawara tembakau ( miskin
skala kecil u n dan semula dijual
Kecamat barang mentah /
an daun menjadi
Pagentan barang jadi berupa
rokok atau
tembakau rajang
III Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan 26,240,000 12,030,800
Asongan

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 51
3 BL Kegiatan penyuluhan 30 Kematan Jumlah PKL yang Meningkatnya Melakukan sinergitas APBDP 26,240,000 12,030,800 46% 90%
peningkatan disiplin pedagang Pedagang Banjarne mendapat Pembinaan disiplin PKL kebijakan dan program yang
kakilima dan asongan kaki gara dan Penyuluhan mendukung pengentasan
Lima kemiskinan daerah
( PKL )
IV Program Peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem 45,880,000 45,880,000
Industri
4 BL Pengembangan sistem inovasi 5 Kecamat Jumlah IKM yang Prosentase Melakukan sinergitas APBDP 45,880,000 45,880,000 100% 100%
teknologi industri Industri an dibina melalui IPTEK meningkatnya kebijakan dan program yang
Kecil Punggela Sistem Produksi kemampuan mendukung pengentasan
Menenga n, sumber daya kemiskinan daerah
h ( Bawang, manusia
IKM ) Purwarej wirausaha dan
Sablon a tenaga kerja
Klampok industri kecil
,Pagentan menengah
,Banjarne tentang IPTEK
gara sistem produksi
JUMLAH 172,120,000 147,861,700 86% 95%

DINAS PERUMAHAN KAWASAN PEMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI KEUANGAN FISIK
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN (Rp) (%) (%)
AN
TL)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pengembangan
Perumahan 183,523,500 169,216,200
1 BL Program : Pengembangan 500 unit Kabupate 1, Asistensi Rumah 1. Terlaksanannya Melakukan sinergitas APBD
Perumahan APBD n Tidak Layak Huni Koordinasi dan kebijakan dan program yang 49,971,500 49,971,500 100 100
Kegiatan : Asistensi 140 unit Banjarne monev RTLH mendukung pengentasan
Perumahan DAK gara kemiskinan daerah
420 unit
BANKEU
2 BL Program : Pengembangan 1.000 Kabupate 1, Pemugaran Rumah 1, Terbangunnya Melakukan sinergitas APBD 38,170,000 38,170,000 100
Perumahan unit n Tidak Layak Huni Rumah Tidak kebijakan dan program yang 100
Kegiatan : Penunjang Kegiatan (BSPS Banjarne Layak Huni mendukung pengentasan
APBN Penanganan Kawasan Aspirasi) gara kemiskinan daerah
Kumuh 870 unit
(BSPS
Reguler)
3 BL Program : Pengembangan 140 unit Kabupate 1, Pemugaran Rumah 1, Terbangunnya Melakukan sinergitas APBD
Perumahan n Tidak Layak Huni Rumah Tidak kebijakan dan program yang 95,382,000 81,074,700 85 100
Kegiatan : Penunjang DAK Banjarne Layak Huni mendukung pengentasan
Bidang Perumahan gara kemiskinan daerah
JUMLAH 183,523,500 169,216,200 92% 100

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 52
DINAS KETENAGAKERJAAN
JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja 240,000,000 127,765,150
1, Jumlah Tenaga
Kabupate Kerja yang
1 BL n kompeten yang Meningkatkan kemampuan APBD
40,000,000 33,740,150 84.3 100
Pendidikan dan pelatihan Banjarne siap bekerja di dan pendapatan masyarakat
ketranpilan bagi pencari kerja 40 orang gara 1, Jumlah Dana sektor formal miskin
1, Jumlah Tenaga
Kerja yang
Kabupate kompeten yang
2 BL APBD
n siap bekerja Meningkatkan kemampuan 50,000,000 44,100,000 88.2 100
Pelatihan ketrampilan kerja dan Banjarne disektor formal dan pendapatan masyarakat
kejuruan 20 orang gara 1, Jumlah Dana dan usaha mandiri miskin
Kabupate 1, Jumlah tenaga
3 BL n kerja yang Meningkatkan kemampuan APBD
Banjarne terampil siap dan pendapatan masyarakat 60,000,000 49,925,000 83.2 100
Pelatihan berbasis masyarakat 40 orang gara 1, Jumlah Dana berusaha sendiri miskin
JUMLAH 240,000,000 127,765,150 53% 100

DISPERMADES PPKB
Jumlah REALISASI
Jenis
Belanj Nama Program dan Target Strategi Penanggulangan Sumber Anggaran
No Out Put Out Come Lokasi KEUANGAN FISIK
a (BL/ dindikoKegiatan Sasaran Kemiskinan Dana
BTL) ( Rp )
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
BL Partisipasi Masyarakat 97.5
95,120,000 87,548,252 92
Dalam Membangun Desa

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 53
Kegiatan pendamping TNI Meningk Jumlah Meningkatnya 1).Desa Gulemem Mengurangi beban APBD 95
Manunggal Membangun Desa atnya swadaya partisipasi masyarakat Wetan Kecamatan pengeluaran dan KABUPAT 94,000,000 86,427,865 92
swadaya masyarak dalam membangun Susukan; meningkatkan akses cakupan EN
masyarak at yang desa 2). Desa pelayanan dasar bagi
at yang menduku Metawana masyarakat miskin
menduku ng Kecamatan
ng pelaksana Pagentan;
pelaksana an 3). Desa Dawuhan
an TMMD Kecamatan
TMMD sebesar Madukara.
Rp570.00
0.000,00
Pendampingan Pasca-Program Terlaksan Jumlah Meningkatnya 20 Unit Pengelola Melakukan sinergitas APBD 100
PNPM MPd anya UPK partisipasi masyarakat Keuangan kebijakan dan program yang KABUPAT 1,120,000 1,120,000 100
pemantau PNPM- dalam membangun Kecamatan di mendukung pengentasan EN
an dana MP yang desa Kabupaten kemiskinan daerah
bergulir terpantau Banjarnegara
dan pengelola
tersosiali annya
sasikanny sebanyak
a 20 UPK
peraturan
perundan
g-
undangan
tentang
kegiatan
pasca
PNPM
Program Pengembangan
BL 100
Data/Infromasi 20,000,000 19,966,150 100
Pengembangan Kreasi dan Terfasilit Jumlah Pengembangan Kabupaten Melakukan sinergitas APBD 100
Inovasi Teknologi Tepat Guna asinya karya Lembaga Ekonomi Banjarnegara. kebijakan dan program yang KABUPAT 20,000,000 19,966,150 100
gelar peserta Pedesaan mendukung pengentasan EN
TTG dan yang kemiskinan daerah
terlaksan memenuh
anya i kriteria
Lomba TTG
kreativita sebanyak
s dan 3 Karya
inovasi
TTG
Program Peningkatan
BL Keberdayaan Masyarakat 88
12,725,000 10,742,500 84
Perdesaan

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 54
Pendampingan Bantuan Terlaksan Jumlah Meningkatnya 140 Desa Zona Melakukan sinergitas APBD 88
Keuangan Provinsi Kepada anya desa Keberdayaan kuning dan zona kebijakan dan program yang KABUPAT 12,725,000 10,742,500 84
Desa pendampi yang Masyarakat Desa merah di mendukung pengentasan EN
ngan dan didampin Kabupaten kemiskinan daerah
monitorin gi dan banjarnegara
g bantuan dimonitor
keuangan ing
ketahana dalam
n pengelola
masyarak an
at bantuan
keuangan
provinsi
(ketahana
n
masyarak
at)
sebanyak
140 desa
(zona
kuning
dan zona
merah)
Program Pengembangan
BL 100
Lembaga Ekonomi Pedesaan 30,000,000 29,939,950 100
Pelatihan ketrampilan Terlaksan Jumlah Pengembangan Kabupaten Melakukan sinergitas APBD 100
manajemen Badan Usaha Milik anya desa yg Lembaga Ekonomi Banjarnegara kebijakan dan program yang KABUPAT 30,000,000 29,939,950 100
Desa pelatihan/ dilatih/ter Pedesaan mendukung pengentasan EN
pendampi dampingi kemiskinan daerah
ngan manajem
manajem en
en BUMDes
BUMDes sebanyak
47
BUMDes
a
Program Program
BL Pembinaan dan Fasilitasi
50,000,000 31,085,707 62 80
Pengelolaan Keuangan Desa

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 55
Kegiatan Pendamping Bantuan Terlaksan Jumlah Meningkatnya Kabupaten Melakukan sinergitas APBD 80
Keuangan Infrastruktur anya desa pembinaan dan Banjarnegara kebijakan dan program yang KABUPAT 50,000,000 31,085,707 62
pendampi yang fasilitasi pengelolaan mendukung pengentasan EN
ngan didampin keuangan desa kemiskinan daerah
bantuan gi dalam
keuangan pengelola
infrastruk an
tur bantuan
keuangan
gan
provinsi
(infrastru
ktur)
sebanyak
68 titik di
48 desa.
BL Keluarga Berencana
29,661,000 29,654,551 100 99.98
Kegiatan Penyediaan Terfasilit Jumlah Terkendalinya angka Akseptor KB dari Mengurangi beban APBD 99.98
Pelayanan KB dan Alat asinya Keluarga kelahiran total Keluarga Miskin pengeluaran dan KABUPAT 29,661,000 29,654,551 100
Kontrasepsi bagi Keluarga penyedia miskin di Kabupaten meningkatkan akses cakupan EN
Miskin an yang Banjarnegara pelayanan dasar bagi
pelayana terlayani masyarakat miskin
n KB, KB
alat sebanyak
kontrasep 190 KK
si (110 IUD
keluarga dan 180
miskin Implant)
JUMLAH 94
237,506,000 208,937,110 88

BAGIAN PEREKONOMIAN SETDA


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN KEUANGAN FISIK
O KEGIATAN SASAR DANA
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan (
Pertanian/ Perkebunan ) 9,999,100 7,501,055
Jumlah Tersedianya Mengurangi beban
Kabupate
terselenggaranya rakor pupuk yang tepat pengeluaran dan
Koordinasi pengawasan pupuk n 75.02
BL 3 rakor Tim dan monev untuk mendukung meningkatkan akses cakupan APBD 85%
dan pestisida Banjarne 9,999,100 7,501,055 %
ketersediaan pupuk di ketersediaan pelayanan dasar bagi
gara
kios-kios pupuk pangan masyarakat miskin

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 56
Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah 48,000,000 2,737,550
Mengembangkan dan
meningkatkan
Kabupate kemampuan pengrajin Ekonomi perajin
Mengembangkan dan
1 kali n dan UMKM dalam meningkat,
BL Pemberdayaan Dekranasda menjamin keberlanjutan APBD 48,000,000 2,737,550 5.70% 30%
pameran Banjarne menghadapi kreatifitas perajin
usaha mikro dan kecil
gara persaingan usaha serta bertambah
mengenalkan produk
lokal
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah 25,000,000 18,617,000
Meningkatkan akses Kemampuan
informasi permodalan permodalan
Kabupate
Sosialisasi Dukungan pelaku UMKM dalam pelaku UMKM Mengembangkan dan
80 n 84.76
BL Informasi Penyediaan menghadapi meningkat, menjamin keberlanjutan APBD 12,500,000 10,595,000 95%
UMKM Banjarne %
Permodalan persaingan usaha dan kreatifitas pelaku usaha mikro dan kecil
gara
mengenalkan produk UMKM
lokal bertambah
Kabupate LKM yang sehat
Jumlah LKM yang Meningkatkan kemampuan
Pembinaan Lembaga Keuangan n untuk mendukung 64.18
BL 4 LKM mendapat pengurusan dan pendapatan masyarakat APBD 12,500,000 8,022,000 80%
Mikro Banjarne kebutuhan dana %
ijin miskin
gara masyarakat
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan 35,361,703 31,495,453
Perdagangan
1, Stabilnya harga
1, Terpantaunya Mengurangi beban
4 rakor Kabupate Tabung LPG 3 Kg
Ketersediaan dan pengeluaran dan
Pemantauan dan Pengawasan Tim, 20 n dan Ketersediaan 95.41
BL Penditribusian Tabung meningkatkan akses cakupan APBD 11,374,203 10,852,203 96%
Distribusi Tabung LPG 3 kg kali Banjarne Tabung LPG 3 Kg %
LPG 3 Kg untuk pelayanan dasar bagi
monev gara di wilayah-
Masyarakat masyarakat miskin
wilayah
Mengurangi beban
Kabupate 1, Terselenggaranya
4 rakor pengeluaran dan
Pengawasan Produk dan n pasar murah dan 1, Stabilitas harga 86.06
BL Tim, 1 meningkatkan akses cakupan APBD 23,987,500 20,643,250 86%
Pembinaan Pangan Banjarne terkendalinya Harga kepokmas %
keg Paar pelayanan dasar bagi
gara Barang dan Jasa
Murah masyarakat miskin
Program Peningkatan
187,500,000 23,741,398
Kapasitas SDM BUMD
Terlaksananya Mengurangi beban
Kabupate Tersedianya SDM
kegiatan peningkatan pengeluaran dan
Peningkatan kapasitas SDM 45 orang, n BUMD yang 62.47
BL SDM BUMD ( meningkatkan akses cakupan APBD 12,500,000 7,809,250 80%
BUMD 6 BUMD Banjarne berkompeten di %
pelatihan sistem pelayanan dasar bagi
gara bidangnya
akuntansi) masyarakat miskin

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 57
Mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil
Perusahaan yang
Mengurangi beban
Kabupate 1, Terselenggaranya memenuhi kriteria
pengeluaran dan
Fasilitasi pengembangan n rekruitment/ selesksi badan usaha yang
BL 6 BUMD meningkatkan akses cakupan APBD 175,000,000 15,932,148 9.10% 80%
BUMD Banjarne pengadaan 2 calon sehat dan sesuai
pelayanan dasar bagi
gara direktur (PDAM dan regulasi yang
masyarakat miskin
Pertambangan), kajian berlaku
Raperda Penyertaan Mengembangkan dan
Modal menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan 25,000,000 24,751,823
Keuangan Daerah
Perusahaan yang
Mengurangi beban
Kabupate memenuhi kriteria
Terlaksananya pengeluaran dan
6 n badan usaha yang 99.01
BL Evaluasi Kinerja Perusda kegiatan peningkatan meningkatkan akses cakupan APBD 25,000,000 24,751,823 100%
dokumen Banjarne sehat dan sesuai %
monev kinerja BUMD pelayanan dasar bagi
gara regulasi yang
masyarakat miskin
berlaku
Mengembangkan dan
menjamin keberlanjutan
usaha mikro dan kecil
JUMLAH 330,860,803 108,844,279 33% 81%

BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA


JENIS REALISASI
TARGE
BELA STRATEGI
N NAMA PROGRAM DAN T SUMBER JUMLAH
NJA LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN
O KEGIATAN SASAR DANA ANGGARAN KEUANGAN FISIK
(BL/B KEMISKINAN
AN
TL)
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk Miskin 25,000,000 23,990,000
Prosentase Mengurangi beban
Kab. fasilitasi pengeluaran dan
Kegiatan Pelayanan Sunatan Jumlah anak yang
1 BL 20 orang Banjareg pelayanan meningkatkan akses cakupan
Massal terlayani 25,000,000 23,990,000 96 100
ara kesehatan pelayanan dasar bagi
penduduk miskin masyarakat miskin APBD

JUMLAH 25,000,000 23,990,000 96% 100%

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 58
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
JENI
S
BEL REALISASI
TARGE
ANJ STRATEGI
NAMA PROGRAM T SUMBER
NO A LOKASI OUTPUT OUTCOME PENANGGULANGAN ANGGARAN
DAN KEGIATAN SASAR DANA
KEMISKINAN
(BL/ AN KEUANGAN FISIK
BTL
) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Peningkatan
Jalan dan Jembatan
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pemeliharaan Jalan se an
1 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 11,677,675,248 11,662,364,500 99.87 100
Kecamatan Banjarne
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Banjarnegara gara
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Argasoka -
Twelagiri Kec.
Banjarnegara 1,896,324,126
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Cendana -
Sokayasa Kec.
Banjarnegara 446,010,652
Peningkatan jalan ruas
jalan Kalisemi -
Tlagawera Kec.
Banjarnegara 1,051,713,735
Pemeliharaan Jalan Ruas
Jalan Al Munawaroh
,Selamanik,
Gotongroyong ,
Dipayuda, DI Panjaitan,
dan Mayjen Sutoyo Kec.
Banjarnegara 6,266,206,682
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Gumingsir -
Sokayasa Kec.
Banjarnegara -
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Sokanandi -
Semarang Kec.
Banjarnegara 1,001,598,584

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 59
Peningkatan Jalan
Kodim - Argasoka Kec.
Banjarnegara -
Pemeliharaan jalan
Dalam Kota
Banjarnegara + BOP 1015821469
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pelebaran jalan se an
2 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.91 100
Kecamatan. Pagedong 24,413,064,929 24,391,039,956
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Pagedongan an
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Wanasari - Batas
Kebumen Kec.
Pagedongan 6,014,246,248
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pagedongan -
Kebutuhjurang (069,
073) Kec. Pagedongan 6,027,669,893
Peningkatan jalan ruas
jalan Pesangkalan -
Sadang Kec.
Pagedongan -
Pemeliharaan berkala
ruas jalan Pagedongan -
Majalengka Kec.
Pagedongan + BOP 7,517,055,694
Peningkatan Jalan ruas
Jalan Pagedongan -
Pesangkalan Kec.
Pagedongan 4,854,093,094
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pelebaran jalan se an
3 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.84 100
Kecamatan Banjarma 13,851,196,497 13,689,900,000
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Banjarmangu ngu
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Sijeruk -
Prendengan (Lanjutan)
Kec. Banjarmangu 1,402,615,348
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Bendawuluh -
Mlaya Kec.
Banjarmangu 3,398,424,540

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 60
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Gripit - Kalibening
Kec. Banjarmangu 4,885,618,636
Pemeliharaan berkala
ruas jalan banjarmangu -
Linggamerta Kec.
Banjarmangu + BOP 1,912,415,575
Peningkatan jalan ruas
jalan paseh - sipedang
Kec. Banjarmangu 2,252,122,398
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
Peningkatan jalan dan pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
an
4 BL Pelebaran Jalan se pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.58 100
Wanadad 6,905,494,823 6,807,471,000
Kecamatan Wanadadi Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
i
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Wanakarsa -
Sipedang Kec. Wanadadi 3,897,072,405
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Kasilib -
Karangjambe (193) Kec.
Wanadadi 1,333,109,869
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tapen - Sawangan
Kec. Wanadadi 1,577,289,449
Peningkatan Jalan ruas
Jalan Medayu - Kletak +
BOP 98,023,100
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
5 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 100 100
Kecamatan. Rakit Wanadad 6,420,725,495 6,420,725,495
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
i
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Bandingan - Batas
Purbalingga Kec. Rakit 1,464,534,956
Peningkatan jalan Ruas
Jalan Banjarmangu -
Rakit Kec. Rakit 4,839,879,739
Peningkatan Jalan ruas
Jalan Bandingan - Pingit
Kec. Rakit + BOP 116310800

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 61
Mengurangi beban
pengeluaran dan
2 BL meningkatkan akses cakupan 454,929,500
pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
Mengurangi beban
pengeluaran dan
3 meningkatkan akses cakupan
pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se
6 BL an pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.07 100
Kecamatan. Bawang 12,955,119,410 12,825,046,100
Bawang Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Pucang - Gemuruh
Kec. Bawang 2,175,580,502
Peningkatan jalan ruas
jalan Pucang - Masaran
Kec. Bawang 2,837,399,405
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Majalengka -
Lebakwangi (212) Kec.
Bawang 3,022,058,606
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Kebondalem -
Silangit (115) Kec.
Bawang 2,462,933,209
Peningkatan jalan ruas
jalan Kebondalem -
Duren Kec. Bawang +
BOP 2,457,147,688
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se Kecamat
7 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.53 100
Kecamatan Batur an Batur 24,818,623,729 24,703,122,800
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan
Ratamba - Sumber Kec.
Batur 4,375,581,975
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tlagabang -
Pesayangan Kec. Batur 2,395,800,525

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 62
Peningkatan jalan ruas
jalan Karangkobar -
Batur Kec. Batur 4,739,619,438
Peningkatan jalan ruas
jalan Gembol -
Tegaljeruk Kec. Batur 8,319,341,980
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pekasiran - Bts
Kab.Batang (Lanjutan)
Kec. Batur + BOP 4,988,279,811
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
8 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.93 100
Kecamatan Kalibening Kalibenin 9,445,799,762 9,345,175,400
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
g
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Sembawa -
Karanggondang Kec.
Kalibening 1,943,495,612
Peningkatan jalan ruas
jalan Kalibening -
Gununglangit sta 4+350
-sta 6+950 Kec.
Kalibening 3,831,061,183
Peningkatan Jalan Ruas
jalan Asinan - Margasari
Kec. Kalibening 1,485,776,543
Peningkatan jalan ruas
jalan Plorengan - Simego
( IV.16) Kec. Kalibening -
Peningkatan jalan ruas
jalan Sidakangen -
Bedana Kec. Kalibening
+ BOP 2,185,466,424
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
9 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 9147246500 98.7 100
Kecamatan Pejawaran Pejawara 9,267,924,546
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
n
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Darmayasa -
Plunjaran Kec.
Pejawaran 5,131,427,547
Peningkatan Ruas Jalan
Karangsari - Sarwodadi
Kec. Pejawaran 2,369,727,100

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 63
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Sarwodadi -
Grogol Kec. Pejawaran -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Penusupan -
Karekan Kec. Pejawaran
+ BOP 1,766,769,899
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se
10 BL an pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.94 100
Kecamatan Sigaluh 4,391,833,028 4,389,372,900
Sigaluh Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Tunggoro -
Kalikuta Kec. Sigaluh 3,311,320,387
Peningkatan jalan ruas
jalan Bandingan - Sawal
Kec. Sigaluh -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Wirasari -
Pringamba (086) Kec.
Sigaluh + BOP 1,080,512,641
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se an
11 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.21 100
Kecamatan Wanayasa Wanayas 4,908,741,123 4,820,869,700
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
a
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Payaman -
Dawuhan Kec.
Wanayasa 2,741,658,369
Peningkatan jalan ruas
jalan Tempuran - Balun
Kec. Wanayasa + BOP 2,167,082,754
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se an
12 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 98.67 100
Kecamatan Punggelan Punggela 10,754,883,887 10,611,666,000
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
n
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tanjungtirta -
Sipoh (202) Kec.
Punggelan 1,985,499,993

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 64
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Tanjungtirta -
Tlaga Mlaya Kec.
Punggelan -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Purwasana -
Jembangan Kec.
Punggelan 1,212,437,773
Peningkatan jalan ruas
jalan Punggelan -
Jembangan Kec.
Punggelan 4,247,752,522
Peningkatan jalan ruas
jalan Tribuana -
Sambong Kec.
Punggelan 1,578,660,541
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Punggelan -
Sikokol Kec. Punggelan
+ BOP 1,730,533,058
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan Jalan se
13 BL an pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.84 100
Kecamatan Pagentan 12,752,296,629 12,732,495,600
Pagentan Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Bulukuning -
Dawuhan Kec. Pagentan 7,764,613,437
Peningkatan jalan ruas
jalan Singamerta -
Pagentan Kec. Pagentan
+ BOP 4,987,683,192
1, Terlaksananya 1, Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
Peningkatan Jalan se pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
an
14 BL Kecamatan pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.38 100
Pandanar 16,794,243,316 16,690,261,984
Pandanarum Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
um
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Lawen - Pingitlor -
Bts Kab.Pekalongan
Kec. Pandanarum + BOP 4,040,698,584
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Getas - Batas
Pekalongan Kec.
Pandanarum 2,460,782,061

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 65
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pringamba -
Lengsar Kec.
Pandanarum -
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Pandanarum -
Sinduaji Kec.
Pandanarum 3,910,356,271
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Lawen - Pasegeran
Kec. Pandanarum 2,467,840,130
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Getas - Mlaya Kec.
Pandanarum 3,914,566,270
1, Terlaksananya Meningkatnya Mengurangi beban APBD
Kecamat peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Peningkatan jalan dan
an pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
pelebaran jalan se
15 BL Purwarej pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.74 100
Kecamatan Purwareja 3,684,076,788 3,674,641,000
a Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
Klampok
Klampok dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan Jalan Ruas
Kalimandi - Sirkandi
Kec. Purwareja Klampok 554,856,187
Peningkatan Jalan Ruas
Sirkandi - Salamerta
Kec. Purwareja Klampok 2,692,020,586
Pelebaran Jalan ruas
jalan Purwasaba -
Purwareja Kec.
Purwarenja Klampok +
BOP 437,200,015
1, Terlaksananya Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
Peningkatan jalan se an
16 BL pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 99.32 100
Kecamatan Madukara Madukar 2,361,548,058 2,345,466,000
Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
a
dan pelayanan
masyarakat
Peningkatan jalan ruas
jalan Kutayasa -
Larangan Kec.
Madukara +BOP 2,361,548,058
1, Terlaksananya Meningkatnya Mengurangi beban APBD
peningkatan, kondisi jalan pengeluaran dan
Kecamat
Peningkatan jalan dan pemeliharaan dan sehingga meningkatkan akses cakupan
an
17 BL Pelebaran Jalan se pembangunan jalan memperlancar pelayanan dasar bagi 24193539000 99.43 100
mandiraj 24,332,922,011
Kecamatan Mandiraja Kabupaten arus barang, jasa masyarakat miskin
a
dan pelayanan
masyarakat

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 66
Peningkatan jalan ruas
jalan Somawangi -
Simbang Kec. Mandiraja 8,271,371,357
Pelebaran Jalan ruas
jalan Purwasaba - Pagak
Kec. Mandiraja + BOP 613,865,918
Peningkatan jalan ruas
jalan Merden -
Lawangawu Kec.
Mandiraja 7,806,702,168
Peningkatan jalan ruas
jalan Somawangi -
Kalitengah Kec.
Mandiraja 7,640,982,568
1, Terlaksananya Memperlancar Mengurangi beban APBD
Kecamat peningkatan, arus barang, jasa pengeluaran dan
Peningkatan jalan se
18 BL an pemeliharaan dan dan pelayanan meningkatkan akses cakupan 99.29 100
Kecamatan Susukan 2,445,099,115 2,427,721,000
Susukan pembangunan jalan masyarakat pelayanan dasar bagi
Kabupaten masyarakat miskin
Peningkatan jalan ruas
jalan Gumelem kulon -
Piasa wetan Kec.
Susukan + BOP 2,445,099,115
1, Terlaksananya Memperlancar Mengurangi beban APBD
Kecamat
Peningkatan jalan se peningkatan, arus barang, jasa pengeluaran dan
an
19 BL Kecamatan pemeliharaan dan dan pelayanan meningkatkan akses cakupan 10169273500 98.87 100
Karangko 10,285,954,575
Karangkobar pembangunan jalan masyarakat pelayanan dasar bagi
bar
Kabupaten masyarakat miskin
Peningkatan Jalan Ruas
Jalan Kalisat - Binangun
Kec. Karangkobar 1,968,134,601
Peningkatan jalan
karangkobar - gumelar
Kec. Karangkobar 3,446,845,287
Peningkatan jalan ruas
jalan Beji - Slatri (III.8)
Kec. Karangkobar +
BOP 4870974687
1, Terlaksananya Memperlancar Mengurangi beban APBD
Kecamat
Peningkatan jalan se peningkatan, arus barang, pengeluaran dan
an
20 BL: Kecamatan pemeliharaan dan pelayanan meningkatkan akses cakupan 3333781000 99.09 100
Karangko 3,364,341,855
Purwanegara pembangunan jalan masyarakat pelayanan dasar bagi
bar
Kabupaten masyarakat miskin
Peningkatan Jalan
Purwanegara -
Pucungbedug Kec.
Purwanegara + BOP 3,364,341,855
214,381,179,43
215,831,564,824 99% 100
JUMLAH 5

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 67
Selain melalui Belanja Langsung OPD, program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan juga dialokasikan melalui Belanja Tidak Langsung, yakni Bantuan Sosial dan
Hibah yang terinci sebagai berikut :

Tabel 3.3
Alokasi Belanja Tidak Langsung untuk Penanggulangan Kemiskinan
Tahun 2020
NO
Jenis Belanja Tidak Langsung Anggaran Pelaksana
1 BOP PAUD 15,352,800,000
2 SD : 4,000 siswa @ Rp,375,000 1,500,000,000
3 SMP kls 7: 476 siswa x @ 600,000 285,600,000 Dindikpora
4 SMP kls 8: 481siswa x @ 600,000 288,600,000
5 SMP kls 9: 419 siswa x @ 300,000 125,700,000
JUMLAH 17,552,700,000

3.3. Evaluasi APBD untuk Penanggulangan Kemiskinan

Untuk mengetahui apakah strategi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan relevan


dengan anggaran yang disediakan serta bagaimana hasil yang dicapai, dilakukan analisis
anggaran daerah dari sisi pendapatan maupun belanja daerah.

3.3.1. Analisis Pendapatan Daerah


Analisis pendapatan daerah dilakukan dengan membedah dua hal, yakni bagaimana
kemandirian fiskal daerah dan cara daerah dalam memperoleh PAD (Pendapatan Asli
Daerah).
Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh daerah mampu menjalankan
program inisiatif daerah secara berkelanjutan dan apakah retribusi dan pajak daerah yang
ditetapkan berpotensi menambah beban masyarakat miskin atau tidak.

a. Kemandirian fiskal daerah


Kemandirian fiskal daerah dapat dilihat dari kapasitas fiskal dan derajat otonomi fiskal.
Kapasitas fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan melalui
penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk membiayai tugas
pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk
miskin. Sedangkan otonomi fiskal adalah kemampuan daerah dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD).

Semakin besar kapasitas fiskal dan derajat otonomi fiskal suatu daerah, maka semakin
kecil ketergantungan daerah terhadap pusat. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
: 120/PMK.07/2020 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah, Indeks kapasitas fiskal Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2020 sebesar 1,529 (kategori Tinggi) naik dibanding tahun 2019 sebesar

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 68
1,036. Rendahnya kapasitas fiskal Banjarnegara menunjukkan bahwa masih tingginya
ketergantungan fiskal daerah terhadap Pusat, yang menyebabkan daerah tidak leluasa dalam
menentukan program dan kegiatan sesuai kebutuhan dan permasalahan daerah sendiri.

Sedangkan untuk mengetahui otonomi fiskal dilakukan dengan menghitung rasio


pendapatan asli daerah terhadap total penerimaan daerah, dan rasio subsidi dan bantuan
Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah yang lebih tinggi terhadap total penerimaan daerah.
Data mengenai PAD, besarnya subsidi dari Pemerintah Pusat dan Provinsi serta total
penerimaan daerah Kabupaten Banjarnegara selama 3 tahun terakhir ditampilkan dalam Tabel
berikut.
Tabel 3.4
Perkembangan Realisasi Penerimaan APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2018-2020
Jumlah (dalam ribuan)
Uraian
APBD 2018 APBD 2019 APBD 2020
1 2 3 4
Pendapatan Asli Daerah 218,725,264,00 245.536.740,64 236.466.681,46
Dana Perimbangan:

a. Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil


Bukan Pajak
34,392,560,00 28.802.409,00 40.031.968,01

b. Dana Alokasi Umum 959,486,489,00 994.119.109,00 914.958.948,00


c. Dana Alokasi Khusus (Reguler) 132,293,778,00 81.745.563,00 48.884.652,00
d. DAK fisik (Penugasan) - 19.900.526,50 20.399.643,00
e. DAK non fisik 251,361,625,00 249.284.705,00 234.773.506,00
Lain-lain pendapatan daerah yang sah 472,319,927,00 503.007.661,00 524.652.886,47
Total Pendapatan Daerah 2,068,579,643,00 2.122.396.714,14 2.020.168.284,95
Sumber : DPPKAD Kabupaten Banjarnegara, diolah

Dari tabel diatas menunjukkan rasio PAD terhadap total pendapatan daerah selama 3
tahun menunjukkan perkembangan yang relatif menurun. Tahun 2018 rasionya 0,106
kemudian turun menjadi 0,115 di tahun 2019 dan naik lagi menjadi 0,117 pada tahun 2020.
Hal tersebut menandakan bahwa ketergantungan sumber pembiayaan Daerah Banjarnegara
terhadap pemerintah pusat masih tinggi meskipun rasio subsidi Pemerintah Pusat terhadap
total Pendapatan daerah selama 3 tahun terakhir juga menunjukan tren yang menurun. Rasio
Tahun 2018 sebesar 0,65 turun menjadi 0,64 pada tahun 2019 dan pada Tahun 2020 menurun
lagi menjadi 0,62.

b. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah


Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjarnegara selama 3 tahun terakhir menunjukkan
peningkatan sebagaimana terinci dalam tabel berikut.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 69
Tabel 3.5
Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Banjarnegara Menurut Komposisinya Tahun
2018-2020
Jumlah (dalam ribuan)
No Uraian
APBD 2018 APBD 2019 APBD 2020

1 2 3 4 5

1. Pendapatan Pajak Daerah 51,662,000,00 55.490.000,00 54.492.788,00


2. Hasil Retribusi Daerah 30,756,648,00 19.299.901,00 15.895.336,01
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan 15,033,600,00 17.773.600,00 15.290.372,63
Daerah yang dipisahkan
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 121,273,016,00 152.973.239,64 150.788.184,81
Yang Sah
Total Pendapatan Asli Daerah 218,725,264,00 245.536.740,64 236.466.681,46
Sumber : DPPKAD Kabupaten Banjarnegara, diolah

Dari tabel diatas nampak bahwa rata-rata penyumbang terbesar dalam komposisi PAD
Kabupaten Banjarnegara selama 3 tahun terakhir adalah komponen Lain-lain PAD Yang Sah.
Besarnya penerimaan di sektor ini disumbangkan oleh pendapatan BLUD, bunga deposito
Bank Jateng dan dana kapitasi JKN pada FKTP.

Sedangkan potensi pajak daerah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp.
55,49 milyar menjadi Rp. 54,49 milyar di tahun 2020.

Beberapa jenis pajak yang dapat dioptimalkan adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak BPHTB dan pajak bumi
dan bangunan perkotaan dan pedesaan (PBB P2). Jenis pajak terakhir baru diserahkan
pengelolaannya pada pemerintah daerah tahun 2018 dan menjadi penyumbang terbesar dalam
komponen pajak daerah, seperti ditampilkan dalam grafik berikut.

Grafik 3.1
Perkembangan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2018-2020
25,000,000,000 23,500,000,000
21,600,000,000
19,926,000,000
20,000,000,000

15,000,000,000
3,800,000,000
3,500,000,000

3,500,000,000

3,400,000,000
3,325,000,000

3,203,067,000
3,042,500,000

3,000,000,000

2,812,000,000

10,000,000,000
716,119,000
650,000,000

650,000,000
500,000,000

500,000,000
400,000,000

350,000,000

211,500,000

133,102,000

5,000,000,000

-
Pajak Hotel 2018 Pajak Restoran 2019 Pajak Hiburan 2020

Pajak Reklame Pajak Mineral nonlogam PBB P2


Pajak BPHTB Sumber : DPPKAD, diolah

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 70
Potensi retribusi daerah ditunjang dari 3 jenis retribusi yakni retribusi jasa umum,
retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu yang digambarkan dalam Grafik berikut.
Grafik 3.2
Perkembangan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2018-2020
25,000,000,000

13,311,885,738

11,224,673,948
20,000,000,000

22,153,145,800

8,088,502,200
15,000,000,000

5,473,015,262

4,160,662,071
10,000,000,000

515,000,000

515,000,000

510,000,000
5,000,000,000

-
2018 2019 2020

R. Jasa Umum R. Jasa Usaha R. Perijinan Tertentu Sumber : DPPKAD, diolah

Retribusi jasa umum terdiri atas 8 jenis retribusi dengan pemasukan terbesar dari
pelayanan pasar yang mencapai 59,65% dari seluruh penerimaan. Pemasukan retribusi jasa
pelayanan umum selama 3 tahun terakhir mengalami kenaikan. Meskipun ada peningkatan
pemasukan, namun tidak bijak bila optimalisasi pemasukan PAD diletakkan pada jenis
retribusi kesehatan karena sifatnya yang lebih mengutamakan fungsi sosial daripada
keuangan, sehingga lebih tepat jika diarahkan pada retribusi lainnya, yaitu pelayanan pasar
dan pengujian kendaraan bermotor, meskipun Tren realisasi kedua retribusi ini menunjukkan
penurunan dari tahun 2018 hingga 2020. Perkembangan realisasi retribusi jasa umum
tergambar dalam grafik berikut.
Grafik 3.3
Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Umum Tahun 2018-2020

18,000,000,000
16,792,186,000
16,000,000,000
14,000,000,000
12,000,000,000
10,000,000,000
3,264,748,062

3,264,748,062

2,664,401,969

8,000,000,000
6,000,000,000
430,295,438
657,500,000
449,708,300

473,538,900
657,500,000
453,708,300

227,910,205
445,440,000
370,200,900

4,000,000,000
2,000,000,000
- -
-
2018 2019 2020
Yan Kes. Yan Pasar Menara Telkm Uji Ranmor Yan Sampah

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 71
Bila dibandingkan dengan retribusi jasa umum, maka retribusi jasa usaha lebih sedikit
berkontribusi pada pemasukan PAD namun perkembangannya selalu meningkat dari tahun ke
tahun dengan laju pertumbuhan rata-rata 3,6% per tahun. Retribusi jasa usaha terdiri dari 6
jenis retribusi, terbesar adalah retribusi tempat rekreasi dan olahraga, kemudian retribusi
pemakaian kekayaan daerah dan retribusi terminal. Perkembangan ketiga retribusi tersebut
ditunjukkan dalam grafik berikut.

Grafik 3.4
Perkembangan Realisasi Retribusi Jasa Usaha Tahun 2018-2020

11,500,000,000

8,875,000,000
14,000,000,000

12,000,000,000
5,817,222,000

10,000,000,000

8,000,000,000

1,419,364,448
1,289,352,500

850,146,000

6,000,000,000
356,999,638

301,231,500
254,313,000

4,000,000,000

2,000,000,000

-
2018 2019 2020
Pemakaian Kekayaan Daerah Tempat Rekreasi dan OR Terminal

Sumber : DPPKAD, diolah

Gambar 3.4 menunjukkan bahwa potensi dari tempat rekreasi dan olahraga masih
terbuka luas untuk terus dioptimalkan, terlebih pengembangan dunia pariwisata di
Banjarnegara terus menggeliat seiring dengan bertambahnya destinasi objek wisata baru baik
buatan maupun alam, juga adanya peningkatan kesadaran masyarakat dan pemerintah desa
untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayahnya melalui pembentukan
kelompok sadar wisata ataupun desa wisata.

Pemasukan retribusi daerah lainnya bersumber dari retribusi perijinan tertentu yang
paling sedikit dibanding dua jenis retribusi sebelumnya. Retribusi ini terdiri dari retribusi
IMB, ijin gangguan dan ijin trayek. Perkembangan ketiga jenis retribusi perijinan tertentu
ditampilkan dalam grafik di bawah ini.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 72
Grafik 3.5
Perkembangan Realisasi Retribusi Perijinan Tertentu Tahun 2018-2020

500,000,000

400,000,000

450,000,000
450,000,000
450,000,000
300,000,000

200,000,000

100,000,000 65,000,000 65,000,000 60,000,000


- - -
-
2018 2019 2020
Iijin trayek IjinGangguan IMB

Berdasarkan ketentuan pasal 88 Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2017 tentang


Perubahan Kedua atas Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah, untuk retribusi
Ijin Gangguan sudah dihapus, sehingga potensi retribusi perijinan tertentu yang masih dapat
dioptimalkan pada tahun 2020 adalah retribusi ijin mendirikan bangunan (IMB) dan ijin
Trayek. Peningkatan kedua retribusi ini tahun 2018-2020 tidak lepas dari kinerja tim
koordinasi perijinan terpadu tingkat kabupaten dan adanya pelimpahan kewenangan perijinan
dari Bupati kepada Camat untuk mendekatkan pelayanan masyarakat.

Dari ketiga jenis retribusi daerah yang telah dipaparkan diatas, dapat dikatakan jika
upaya peningkatan potensi PAD diarahkan pada retribusi jasa usaha dan perijinan tertentu
yang masih terbuka peluang, dengan fokus kebijakan investasi yang mampu menarik banyak
investor untuk menanamkan modal di Banjarnegara sehingga menyerap lapangan pekerjaan
dan akhirnya dapat menggerakkan perekonomian daerah guna mengurangi angka kemiskinan.

3.3.2. Analisis Belanja Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan


Analisis belanja daerah untuk penanggulangan kemiskinan dilakukan terhadap analisis
belanja program/ kegiatan reguler dan belanja bansos, dikaitkan dengan prioritas masalah
kemiskinan yang dihadapi.

a. Analisis belanja sektor pendidikan


Realisasi seluruh belanja program/ kegiatan sektor pendidikan dalam APBD 2020
sebesar Rp 77.569.119.644,- dengan komposisi program non rutin yang tergambar dalam grafik
berikut.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 73
Grafik 3.6
Komposisi Anggaran Program Non Rutin Pada Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Tahun Anggaran 2020

Komposisi Anggaran Nangkis tahun 2020


80,005,000,000
61,146,649,644
60,005,000,000

40,005,000,000

20,005,000,000 14,335,800,000
2,055,900,000 30,770,000
5,000,000
Bansos dan Wajar Dikdas 9 Penyelenggaraan BOP PAUD
Hibah tahun BOS
Sumber : DPPKAD, diolah

Dari tabel diatas terlihat program penyelenggaraan BOS paling mendominasi program
di Dinas Pendidikan yaitu sebesar 61,146 miliar rupiah, BOP PAUD sebesar 14,335 miliar
rupiah, program Bantuan Sosial dan Hibah sebesar 2,055 miliar rupiah, dan Program Wajib
Belajar Pendidikan Sembilan Tahun sebesar 30,770 juta rupiah (1,63%).

b. Analisis belanja sektor kesehatan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 sektor kesehatan dalam APBD
2020 Belanja Langsung Dinas Kesehatan sebesar Rp 31.516.330.875,-, terealisasi sebesar
Rp 28.787.326.448,-
Sedangkan program dengan alokasi anggaran terbesar di Dinas Kesehatan diluar program
rutin adalah Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin sebesar Rp 30.786.330.875,-
Analisis belanja sektor kesehatan difokuskan pada realisasi belanja program dan kegiatan
Dinas Kesehatan tahun 2020, yang tersaji dalam gambar berikut.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 74
Gambar 3.7
Realisasi Anggaran Program Pada Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020

Anggaran Program Nangkis Dinas Kesehatan tahun 2020


299,375,000
9,935,500
309,490,950
Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
28,168,524,998
Program kemitraan
peningkatan pelayanan
kesehatan

Sumber : DPPKAD, diolah

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor. Oleh
karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia,
Pembangunan Bidang Kesehatan diarahkan untuk menyediakan akses pelayanan
kesehatan berkualitas yang bermutu, merata dan terjangkau untuk seluruh masyarakat.
Pemerintah menaruh perhatian pada pencegahan kematian pada ibu dan bayi melalui
upaya untuk menurunkan angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),
termasuk penyediaan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi, dan upaya perbaikan
gizi masyarakat terutama penanganan gizi buruk. Upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM) dilakukan dengan peningkatan
kegiatan survailance, kerja sama lintas sektor, dan memberdayakaan masyarakat untuk
membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka pada tahun 2020 telah dialokasikan Anggaran
yaitu Belanja langsung sebesar Rp. 76,749 miliar dan Belanja Tidak langsung sebesar Rp.
74,681 miliar, total APBD pada Dinas Kesehatan sebesar Rp 151.431.299.429,-, melalui
beberapa program dan kegiatan pembangunan kesehatan, meliputi: Program Upaya

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 75
Kesehatan Masyarakat, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Promosi Kesehatan
Masyarakat, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program
Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan program Pengadaan Obat dan Perbekalan
Masyarakat yang menyediakan obat esensial untuk puskesmas dan jaringannya.
Sementara upaya guna menekan masalah kematian ibu dan bayi dilakukan melalui audit
medis kasus kematian/kesakitan ibu sebanyak 8 kali dan kegiatan audit sosial sebanyak 8
kali dengan melibatkan masyarakat sebanyak 80 orang. Didukung pula dengan pertemuan
dan pembinaan kelas ibu hamil, kelas ibu balita, dukun bayi dan kader kesehatan melalui
kegiatan di 35 (Tiga Puluh Lima) UPT Puskesmas, Terlaksananya Pertemuan ANC
terpadu, Terlaksananya Pertemuan Deteksi Risti untuk bidan desa dan kegiatan di tingkat
desa serta pengembangan puskesmas mampu PONED (terdapat 13 UPT Puskesmas
Perawatan Mampu PONED), dan Terlaksananya penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran di
Wilayah UPT Puskesmas 18 dari 21 RTK. Angka kematian ibu (AKI) dari sebesar
58,8/100.000 kelahiran hidup di Tahun 2018 sebanyak 21 kasus kematian ibu, menjadi
139,8/100.000 KH di Tahun 2019 sebanyak 22 kasus kematian ibu. Angka kematian bayi
menurun dari tahun lalu yaitu 14,10/1.000 KH (sebanyak 238 kasus) menjadi 12,10/1.000
KH (sebanyak 216 kasus) pada tahun 2019. Persalinan dengan tenaga kesehatan
(Linakes) yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 99,4% ditahun 2019 naik
dibandinga tahun lalu (tahun 2018 sebesar 98,5%). Kunjungan bayi pada Tahun 2018
tercapai 98,9%, pada Tahun 2019 turun menjadi 96,6%. Cakupan bayi baru lahir yang
ditangani 100% di tahun dan cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
2kali/tahun pada tahun 2018 sebanyak 99,54%, sedangkan di Tahun 2019 sebanyak
99,6%. Upaya penurunan AKI-AKB di Kabupaten Banjarnegara merupakan wujud
komitmen pemerintah daerah dalam mencapai Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, yang secara bersama - sama dan
bersinergi dilakukan ditingkat pelayanan dasar di puskesmas maupun pelayanan rujukan
di RSUD Hj. Anna Lasmanah Kabupaten Banjarnegara.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan dengan cara pelayanan kesehatan
penduduk miskin yang semakin baik, meningkatnya penduduk yang menggunakan jamban
sehat dan terlaksananya pengembangan puskemas mampu menangani KTPA (Kekerasan
Terhadap Perempuan dan anak).

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 76
Untuk meningkatkan kenyamanan pelayanan kesehatan di wilayah dilakukan
pembangunan maupun perbaikan beberapa fasilitas kesehatan melalui program
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana prasarana puskesmas /puskesmas pembantu
dan jaringannya seperti Terlaksananya Pembangunan Puskesmas, Rehabilitasi
sedang/berat Puskesmas, Pengadaan Kendaraan Dinas, Pembangunan/pemeliharaan rutin
rumah dinas dokter dan paramedis, Selanjutnya, pengawasan terhadap peredaran obat dan
makanan di masyarakat dilakukan dengan pembinaan bagi petugas penyehatan makanan
di puskesmas dan didukung oleh pengawasan melalui bimbingan teknis sarana produksi
dan distribusi obat dan makanan.
Upaya mendidik masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan
dengan kegiatan promosi kesehatan, berupa media promosi dan penyuluhan kesehatan
untuk memperlancar dan penyebarluasan informasi berisi informasi kesehatan bertema
Ajakan PHBS, diapresiasi dengan diperolehnya Juara III Tingkat Provinsi Film Promosi
Kesehatan “Dicegah Men Gagah”.
Pelayanan vaksinasi dilakukan dengan kegiatan pelayanan vaksinasi rutin bagi balita/
anak sekolah dan wanita usia subur di 35 Puskesmas. Kinerja imunisasi Tahun 2019
tampak semakin baik dengan tercapainya angka 100% desa UCI (Universal Child
Imunization), sementara capaian tahun 2018 sebesar 100%, dan tahun 2017 sebesar 100%.
Capaian kinerja pembangunan gizi masyarakat pada tahun 2018 menunjukan prevalensi
gizi buruk 0,04% sedangkan 2019 sebesar 1,2% (target < 1% balita) dengan jumlah kasus
37 balita gizi buruk dan mendapat perawatan mencapai angka 100%. Meningkatnya
persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif (Tahun 2018 = 62,11% dan Tahun 2019 =
61,4%), sehingga perlu Mengoptimalkan Pelaksanaan IMD pada ibu melahirkan di tiap
pelayanan kesehatan dan Pembentukan serta pendampingan kelas ibu menyusui yang
diselenggarakan secara berkesinambungan.
Program perbaikan gizi masyarakat, dilakukan dengan kegiatan penyusunan peta
informasi gizi di 35 UPT Puskesmas, kemudian didukung oleh penyediaan pemberian
tambahan makanan dan minuman bagi masyarakat rentan gizi. Pemberian tambahan
berupa makanan dan vitamin bagi balita rawan gizi, pemberian makanan tambahan (PMT)
pemulihan ibu hamil untuk pencegahan kekurangan energi kronik /anemia, PMT untuk
pemulihan gizi buruk.
Posyandu menjadi sasaran pemulihan gizi dengan pemberian PMT posyandu. Ibu hamil
diberikan suplemen gizi serta penyediaan makanan pendamping ASI (MPASI) baik lokal
maupun pabrikan kepada balita rawan gizi terutama balita dari keluarga miskin.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 77
Tersedianya peran serta aktif masyarakat dengan adanya Posyandu sejumlah 1.231
posyandu aktif yang meliputi posyandu Pratama 3,9% dan posyandu Madya sebesar
18,1%, posyandu purnama sebesar 35,9% dan Posyandu Mandiri sebesar 26,8% dengan
keseluruhan kader aktif 7.384 orang. Capaian kinerja pembangunan kesehatan lingkungan
pada tahun 2019 menunjukan hasil yang baik dan meningkat dari tahun 2018. Angka
persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat tahun 2019 sebesar 69,62%,
dengan desa ODF 124 desa/ kelurahan, sedangkan tahun 2020 akses jamban sehat sebesar
70,71% dengan jumlah desa ODF sebanyak 132 Desa/ kelurahan. Hal ini didukung
adanya kegiatan penyuluhan jamban sehat, stimulan jamban sehat, deklarasi desa SBS 20
desa, Terlaksananya kegiatan stimulan sanitasi dasar 18 desa. Pemicuan CLTS di desa
Pamsimas 11 desa, Tersedianya replika jamban sehat 210 buah, Terlaksananya monitoring
desa, Terlaksananya Pelatihan CLTS & Workshop STBM.
Penyemprotan sarang nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dilaksanakan untuk
membatasi penyebaran kasus. Kegiatan penyemprotan (fogging) dilakukan sebanyak 97
kali di beberapa wilayah yang terdapat kasus demam berdarah. Capaian kinerja penderita
demam berdarah dengue yang ditangani sebesar 100%.
Penyakit menular HIV/AIDS pada tahun 2019 terus meluas, jumlah penderita HIV/AIDS
pada 2019 tercatat 78 Kasus (HIV 25 orang dan AIDS 53 Kasus) . Kegiatan sosialisasi
bahaya HIV/AIDS dilakukan secara intensif. Sejalan dengan penemuan kasus HIV/AIDS
di Kabupaten Banjarnegara dilakukan upaya pengobatan untuk penderita yang didukung
oleh penyediaan klinik VCT di Kabupaten Banjarnegara.
Upaya penanganan kasus malaria dilakukan dengan pemeriksaan sediaan darah malaria,
survei entomologi dan penyelidikan epidemiologi yang dalam pelaksanaannya dibantu
oleh JMD (Juru Malaria Desa). Capaian kinerja pemberantasan malaria tahun 2019
diperoleh angka API (jumlah penderita baru malaria) sebesar 0,0/1.000 penduduk (tahun
2018 = 0,02/1.000 penduduk), Penderita malaria yang diobati 100%.
Capaian penemuan kasus lumpuh layu akut/ acute flaccid paralysis (AFP) Tahun 2019
sebesar 3,0/100.000 penduduk usia < 15 tahun. Penanggulangan penyakit menular tidak
terlepas dari perbaikan akses masyarakat terhadap sumber air bersih, dimana kinerja pada
tahun 2019 dicapai Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat sebesar 90,3 %
(tahun 2018 = 73,82%) dan didukung penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
yang berkualitas sebesar 84% (tahun 2017).

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 78
Program kemitraan, diutamakan pada pemberian bantuan rujukan bagi masyarakat miskin,
dengan capaian pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin dan rujukan
masyarakat miskin sebesar 100%.
Untuk menjamin terselenggaranya mutu pelayanan kesehatan yang semakin baik dimasa
depan, maka perlu diupayakan terus menerus perbaikan manajemen mutu dan
pengembangan sistem informasi kesehatan di lingkungan di Dinas Kesehatan serta
menerapkan perangkat teknologi yang semakin canggih.
Dalam Hal manajemen mutu pada Tahun 2016 Kabupaten Banjarnegara mendapat
penghargaan di tingkat provinsi kategori puskesmas berprestasi kategori pedesaan yang
diperoleh UPT Puskesmas Mandiraja 1 serta ditetapkannya 7 (Tujuh) UPT Puskesmas
oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai UPT Puskesmas terakreditasi Utama yaitu UPT
Puskesmas Purworejo Klampok 1, UPT Puskesmas terakreditasi Madya yaitu UPT
Puskesmas Banjarmangu 1, UPT Puskesmas Sigaluh 1, UPT Puskesmas Punggelan 1 dan
UPT Puskesmas terakreditasi Dasar yaitu UPT Puskesmas Karangkobar, UPT Puskesmas
Punggelan 2, dan UPT Puskesmas Wanayasa 2. Dalam Bidang Sistem Informasi telah
dicanangkannya SIMPUS dibeberapa UPT Puskesmas dan dalam tahap pengembangan
bridging dengan P-Care BPJS Kesehatan, untuk menunjang kecepatan dan ketepatan
sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi capaian kinerja.

a. Analisis belanja Bantuan Sosial


Belanja bantuan sosial merupakan Belanja Tidak Langsung yang menunjukkan
kecenderungan menurun selama 3 tahun terakhir seperti tertera dalam tabel berikut.
Tabel 3.6
Perkembangan Komposisi Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2018 – 2020

Jumlah (dalam ribuan)


No Uraian
APBD 2018 APBD 2019 APBD 2020
1 2 5 4 5
1. Belanja Pegawai 851.746.688,00 845.295.019,07 786.373.368,43
2. Belanja Hibah 39.392.200,00 48.351.746,00 31.329.700,00
3. Belanja Bantuan Sosial 23.114.600,00 19.675.000,00 6.450.000,00
4. Belanja Bagi Hasil kepada 5.487.220,00
provinsi/ kabupaten/ kota dan 11.789.001,65 11.826.040,25
pemerintah desa
5 Belanja bantuan keuangan 330.320.869,00 379.743.453,80 373.670.995,75
kepada
provinsi/kabupaten/kota,pemer
intah desa dan partai politik
6 Belanja tidak terduga 2.500.000,00 3.000.000,00 40.043.877,50
Total 1.252.561.577,00 1.307.854.220,52 1.249.693.981,93
Sumber : DPPKAD Kabupaten Banjarnegara, diolah

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 79
Belanja bantuan sosial selama tahun 2018-2020 menunjukkan penurunan sebesar
0,228% dan berpotensi menurun di tahun 2021. Tujuan utama pemberian bansos adalah
menjaga agar tidak terjadi kerentanan sosial di masyarakat. Proporsi bansos yang tetap
diberikan setiap tahun adalah, Bantuan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, Bantuan
pemugaran RTLH dan Bantuan Siswa Miskin SD, SMP, SMA, SMK. Bantuan social untuk
Siswa miskin SMA/SMK pada tahun 2020 tidak dianggarkan karena sudah menjadi
kewenangan pemerintah provinsi.

Di tahun 2020, bantuan kepesertaan Jaminan pemeliharaan kesehatan digunakan untuk


mendanai biaya premi penduduk miskin yang belum masuk dalam KIS/ PBI JKN sebesar Rp
30.786.330.875,- untuk selama 12 bulan untuk 125.000 jiwa yang ditetapkan by name by
address dalam Keputusan Bupati.

Bantuan pemugaran rumah tidak layak huni tahun 2020 yang diampu oleh Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman (Anggaran DAK) sebanyak 140 unit dengan anggaran
Rp, 2.450.000.000, termasuk pembangunan jamban sehat. Penentuan lokasi didasarkan atas
proposal dari Desa yang telah diverifikasi secara administratif dan lapangan oleh Tim. Pola
penanganan melalui pembentukan kelompok yang terdiri dari 5 rumah tiap kelompok.

Bantuan siswa miskin untuk jenjang pendidikan SD, SMP, Tahun 2020 yang dikelola
oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Nilai bantuan siswa miskin SD/MI sebesar Rp
375.000,- /tahun untuk 4.000 penerima, anggaran total Rp. 1.500.000.000,-, siswa miskin
SMP (Kls.7) sebesar Rp 600.000/Tahun untuk 476 penerima, siswa miskin SPM (Kls.8)
sebesar Rp. 600.000,-/Tahun untuk 481 siswa, dan siswa miskin SMP (Kls.9) sebesar Rp.
300.000/tahun untuk 419 siswa. Sedangkan siswa SMA/SMK tidak menerima bantuan dari
anggaran kabupaten.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 80
BAB IV
KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

4.1. Kelembagaan TKPK


Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 53 tahun 2020 tentang
Tata Kerja dan Penyelarasan Kerja serta Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Tim Penangguulangan
Kemiskinan Kabupaten/ Kota maka Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menindaklanjutinya
dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 050/710 Tahun 2020
tentang pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara
sebagaimana tercantum pada Lampiran I sebagai berikut :

KEDUDUKAN
NO JABATAN DALAM DINAS
DALAM TIM
1 2 3
1 Bupati Banjarnegara Penanggung jawab
2 Wakil Bupati Banjarnegara Ketua
3 Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Wakil Ketua

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan


4 Sekretaris
Kabupaten Banjarnegara

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan


5 Wakil Sekretaris I
Perlindungan Anak Kabupaten Banjarnegara
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
6 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Wakil Sekretaris II
Kabupaten Banjarnegara
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
7 Wakil Sekretaris III
Kabupaten Banjarnegara
I. KELOMPOK PENGELOLA PROGRAM
Koordinator
Kelompok Pengelola
Program Bantuan
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Sekda Sosial dan Jaminan
8
Kabupaten Banjarnegara Sosial Terpadu
Berbasis Rumah
Tangga, Keluarga
atau Individu
9 Kepala BPS Kabupaten Banjarnegara Anggota

10 Kepala BPPKAD Kabupaten Banjarnegara Anggota

11 Kepala Dinkes Kabupaten Banjarnegara Anggota


12 Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Anggota

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 81
13 Kepala Dindukcapil Kabupaten Banjarnegara Anggota
14 Kepala Disarpus Kabupaten Banjarnegara Anggota

15 Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Banjarnegara Anggota

16 Kepala Bidang Keluarga Berencana Dispermades PPKB Anggota

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten


17 Anggota
Banjarnegara
Kasi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan
18 Pendidikan Masyarakat Dindikpora Kabupaten Anggota
Banjarnegara
19 Direktur Politeknik Banjarnegara Anggota
20 Koordinator PKH Kabupaten Banjarnegara Anggota
21 Direktur Yayasan Asri Mandiri Kabupaten Banjarnegara Anggota

22 Ketua Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Banjarnegara Anggota

23 Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Banjarnegara Anggota

24 Pimpinan PBNU Kabupaten Banjarnegara Anggota


25 Pimpinan SI Kabupaten Banjarnegara Anggota
Koordinator
Kelompok Pengelola
Program
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Pemberdayaan
26
Kabupaten Banjarnegara Masyarakat dan
Penguatan Pelaku
Usaha Mikro dan
Kecil
27 Kepala DPKPLH Kabupaten Banjarnegara Anggota
28 Kepala DPUPR Kabupaten Banjarnegara Anggota
29 Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Banjarnegara Anggota
30 Kepala Disnaker PMPTSP Kabupaten Banjarnegara Anggota
31 Kepala Distankan dan KP Kabupaten Banjarnegara Anggota
32 Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten
33 Anggota
Banjarnegara
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi
34 Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna Dispermades Anggota
PPKB Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distankan dan KP
35 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
36 Anggota
Disperindagkop UKM Kabupaten Banjarnegara

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 82
37 Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjarnegara Anggota

Ketua Forum CSR Kesejahteraan Sosial Kabupaten


38 Anggota
Banjarnegara
46 Pimpinan STIE Taman Siswa Banjarnegara
47 Ketua STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Anggota
48 General Manager PT Indonesia Power UPB Mrica Anggota
49 Pimpinan BRI Cabang Banjarnegara Anggota
50 Pimpinan BNI 1946 Cabang Banjarnegara Anggota
51 Pimpinan Bank Mandiri Cabang Banjarnegara Anggota
52 Pimpinan PD. BPR BKK Mandiraja Anggota
53 Pimpinan PD. BPR BKK Banjarnegara Anggota
54 Direktur Depo Pelita Banjarnegara Anggota

55 Pimpinan Bank Pembangunan Daerah Jateng Banjarnegara Anggota

56 Pimpinan BPR Bank Surya Yudha Anggota


Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten
57 Anggota
Banjarnegara
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten
58 Anggota
Banjarnegara
II. SEKRETARIAT
59 Sekretaris Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara Kepala Sekretariat
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Wakil Kepala
60
Banjarnegara Sekretariat
Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Baperlitbang
61 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Kepala Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang
62 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Para Fungsional Perencana Baperlitbang Kabupaten
63 Anggota
Banjarnegara
64 Kasubag PEP Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara Anggota

Staf Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang


65 Anggota
Kabupaten Banjarnegara (Didi Himawan Rustiyaji)

Staf Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang


66 Anggota
Kabupaten Banjarnegara (Purwaningsih SE, M.Akun)

67 Camat se-Kabupaten Banjarnegara Anggota


Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial
68 Anggota
Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
69 Anggota
Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Ekonomi Baperlitbang Kabupaten
70 Anggota
Banjarnegara
71 Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos PPPA Anggota

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 83
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
72 Anggota
Perlindungan Anak Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
73 Anggota
Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
74 Anggota
Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara
75 Kasubag PEP Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kasubag Program dan Informasi Dinkes Kabupaten
76 Anggota
Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPUPR Kabupaten
77 Anggota
Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPKPLH Kabupaten
78 Anggota
Banjarnegara
79 Kasubag PEP Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disnaker PMPTSP
80 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dindukcapil
81 Anggota
Kabupaten Banjarnegara
Kasubag PEP Dispermades PPKB Kabupaten
82 Anggota
Banjarnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disarpus Kabupaten
83 Anggota
Banjarnegara
84 Kasubag PEP Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota
85 Kasubag PEP Distankan dan KP Kabupaten Banjarnegara Anggota
Kasubag PEP Disperindagkop UKM Kabupaten
86 Anggota
Banjarnegara

87 Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Anggota

88 Koordinator Pendamping Desa Anggota

Banyaknya pejabat eselon III dan IV yang dilibatkan dalam kelembagaan TKPK
merupakan strategi untuk mewujudkan perencanaan program dan kegiatan di SKPD
pengampu pronangkis yang terintegrasi.

Tantangan dalam kelembagaan TKPK ke depan adalah bagaimana mengefektifkan


kinerja Kelompok Pengelola Program Bantuan Sosial dan Jaminan Sosial Terpadu Berbasis
Rumah Tangga, Keluarga atau Individu dan Koordinator Kelompok Pengelola Program
Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil serta Sekretariat
dengan mengoptimalkan peran s

wasta dan memperkuat peran camat dalam kelembagaan TKPK sehingga semua unsur
kelembagaan bisa maksimal dalam melakukan fungsi koordinasi dan pengendalian program
penanggulangan kemiskinan hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Dengan status sebagai

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 84
lembaga ad-hoc maka kinerja TKPK akan kurang optimal karena personilnya juga memiliki
tugas dan tanggung jawab di OPD masing-masing.

4.2. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan


Tugas pokok dan fungsi utama dibentuknya TKPK adalah melakukan koordinasi
perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Banjarnegara terhadap program
penanggulangan kemiskinan daerah. Dalam rangka mendorong optimalisasi program
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara, TKPK menjadwalkan rapat
koordinasi tingkat Kabupaten sebanyakminimal 3 ( tiga ) kali dalam setahun.
Sehubungan dengan adanya wabah virus Corona 19 yang dialami oleh hampir seluruh
negara di seluruh dunia, maka sebagai upaya untuk mengurangi penyebarluasan virus Corona
19 adalah dengan mengurangi / membatasi intensitas dan kapasitas pertemuan dengan tetap
melaksanakan protokol kesehatan. Mensikapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara pada tahun 2020 ini tidak melaksanakan rakor Pronangkis seperti tahun tahun
sebelumnya yang melibatkan para pengampu kebijakan dan dihadiri oleh Camat, Kepala UPT
Dinas/ Badan, Kepala Desa/ Kelurahan dan Ketua TP PKK Desa/ Kelurahan, namun
demikian koordinasi tetap berjalan dan diganti dengan melaksanakan Monitoring dan
Evaluasi atas kinerja pelaksanaan Pronangkis di desa-desa zona merah kemiskinan.
Koordinasi, Monitoring dan evaluasi program / kegiatan penanggulangan kemiskinan
dilaksanakan secara sampling dengan sasaran yaitu pada desa prioritas (58 desa dengan status
kesejahteraan rendah) lokus Stunting sebanyak 10 desa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada
tanggal 21 sampai dengan 28 Juli 2020. Agenda pembahasan adalah evaluasi pelaksanaan
program nangkis seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PKH, KIP, KIS di tingkat desa
dan penekanan kepada Pemerintah desa terkait penganggaran dalam APBDes tahun 2021
yang mendukung program penanganan stunting. selain itu juga tetap dilaksanakan rapat
koordinasi pelaksanaan pemutahiran data dalam aplikasi Simdalnangkis sebagai media
pengendalian program penanggulangan kemiskinan dengan melibatkan beberapa OPD terkait.

4.3 Pengendalian Penanggulangan Kemiskinan


Selain mengkoordinasikan program penanggulangan kemiskinan, tugas pokok dan
fungsi utama TKPK adalah melakukan pengendalian terhadap program penanggulangan
kemiskinan, dalam bentuk monitoring dan evaluasi dan penanganan pengaduan masyarakat
terhadap program penanggulangan kemiskinan.
Bentuk pelaksanaan tupoksi tersebut, TKPK tetap berkoordinasi dengan OPD Teknis
dengan meminimalisir kontak melalui tatap muka, hal ini berbeda dengan tahun tahun
sebelumnya dimana POK Pronangkis dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Kegiatan ini

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 85
merupakan inovasi yang dilakukan TKPK guna memperoleh informasi dan data mengenai
program/ kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan setiap OPD pengampu,
serta progress capaian fisik dan keuangan serta sebaran lokasi/ target sasaran yang dilakukan.

4.3.1. Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan dilakukan
oleh masing-masing OPD pengampu program baik program penanggulangan kemiskinan
daerah seperti Bantuan sosial melalui dana desa maupun program nasional seperti
Rastra,RTLH dan program lainnya. Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap
program kegiatan yang dilaksanakan oleh 14 OPD pada tahun 2020, jumlah anggaran
pronangkis melalui OPD sebesar Rp. 300.180.494.900,- dimana anggaran tersebut
mendukung 4 strategi kebijakan penanggulangan kemiskinan dengan komposisi/prosentase
sebagai berikut :

Strategi 1 Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan akses cakupan


pelayan dasar masyarakat miskin, anggaran Rp. 296.214.148.765,-
( 98,68%) terdiri dari 37 kegiatan.
Strategi 2 Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, anggaran Rp.
2.115.270.650 ( 0,70%) terdiri dari 20 kegiatan.
Strategi 3 Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil, anggaran
Rp. 166.482.000 ( 0,06%) terdiri dari 4 kegiatan
Strategi 4 Melakukan Sinergitas kebijakan dan program yang mendukung pengentasan
kemiskinan, anggaran Rp. 1.684.593.485 (0,56%) terdiri dari 25 kegiatan.

4.3.2. Penanganan Pengaduan Masyarakat


Penanganan pengaduan masyarakat dilakukan dengan cara memberi menu/ ruang
pengaduan pada system informasi Manajemen pengendalian Penanggulangan Kemiskinan
(Simdalnangkis) dengan alamat : http://simdalnangkisbanjarnegara.edata.id, selanjutnya
pada halaman dashboard masuk ke menu SARAN DAN ADUAN. Namun demikian yang
lebih efektif dan sering dilakukan oleh masyarakat adalah mengadu langsung pada perangkat
daerah yang berkompeten, baik secara pribadi dan ataupun kelompok yang datang untuk
meminta klarifikasi permasalahan yang ada dilapangan, khususnya berkaitan dengan data
BDT yang masih banyak dijumpai ketidaksesuaian dengan kondisi riil dilapangan.
Pihak yang paling banyak datang biasanya dari kepala desa dan kelompok masyarakat
yang mengadu langsung ke Dinas Sosial, namun demikian ada juga pengaduan masyarakat
melalui SMS gateway Pemerintah daerah Kabupaten Banjarnegara yang kemudian diteruskan

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 86
ke Baperlitbang. Pengaduan masyarakat yang masuk akan diklarifikasi kebenarannya oleh
Inspektorat Daerah sebagai OPD yang melaksanakan fungsi pengawasan. Pembahasan lebih
detail dilakukan oleh pemeriksa dan tidak dibahas dalam rapat koordinasi TKPK.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 87
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a. Selama lima tahun terakhir (2015-2019) mengalami penurunan sekitar 3,61%, secara
kumulatif upaya penanggulangan kemiskinan dalam periode tersebut berjalan efektif.
Penurunan tingkat kemiskinan sudah on the track dan angka tersebut lebih tinggi dari
penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah dalam periode yang sama, yaitu Tahun
2015 sebesar 13,58% dan Tahun 2019 sebesar 10,80% artinya Provinsi Jawa Tengah
menurun (2,78%).
b. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2020 sudah berupaya optimal dalam
melakukan Penanggulangan Kemiskinan dengan Kebijakan, Program, Kegiatan dan
Anggaran yang sudah sangat signifikan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten
maupun APBDesa se-Kabupaten Banjarnegara.
c. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2020 telah melakukan Kolaborasi dan
Komitmen dukungan bersama BAZNAS, BUMN, BUMD, dan Perusahaan yang ada di
Kabupaten Banjarnegara untuk bersama-sama melakukan percepatan penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
d. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sudah menegaskan kepada seluruh Pemerintah Desa
se-Kabupaten Banjarnegara untuk memprioritaskan Penanggulangan Kemiskinan dalam
APBDesa Tahun 2020-2022 dari prioritas Dana Desa dalam kegiatan khusus berupa:
Pengadaan alat bantu bagi disabilitas; Pencegahan dan Penanganan Stunting;
Pembangunan Jambanisasi; Kegiatan Padat Karya Tunai; Pemugaran RTLH setiap Desa
15 Unit, masing-masing 17,5 juta rupiah atau sesuai kebutuhan; dan Fasilitasi Masyarakat
Miskin, atau Analisis Kemiskinan Secara Partisipatif di Desa.
e. Data terpadu yang wajib digunakan oleh semua pihak dalam program penanggulangan
kemiskinan adalah BDT/DTKS yang terdiri dari Rumah tangga Sangat Miskin (Desil 1),
Miskin (Desil 2), Hampir Miskin (Desil 3), Rentan Miskin (Desil 4), Tidak Rentan
Miskin (Desil 4+, Sudah Meningkat Kesejahteraannya).

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 88
f. Berdasarkan DTKS Kabupaten Banjarnegara terbaru yakni periode Januari 2020,
131.395 rumah tangga atau 440.187 jiwa. Dimana sebanyak 120.822 rumah tangga
sasaran program, termasuk yang diluar Desil 4 dengan rincian sebagai berikut:
Desil 1 sebanyak : 47.654 rumah tangga atau 185.547 jiwa
Desil 2 sebanyak : 31.071 rumah tangga atau 101.250 jiwa
Desil 3 sebanyak : 32.886 rumah tangga atau 91.920 jiwa
Desil 4 sebanyak : 9.211 rumah tangga atau 25.716 jiwa
Desil 4+ sebanyak : 10.573 rumah tangga atau 35.754 jiwa
g. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara yang diakui adalah Data BPS diman
pada tahun 2019 kondisi bulan maret adalah sebanyak 136.100 jiwa atau sebesar
14,76%. Atau mengalami penurunan dibandingkan kondisi tahun 2018 yang sebanyak
141.720 jiwa atau sebesar 15,46%. Kondisi ini berarti mengalami pengurangan jumlah
penduduk miskin sebanyak 5.620 jiwa.
h. Dari target Persentase Penduduk Miskin dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2019 sudah tercapai yakni 111,51%. Dimana dari yang sebesar 16,46%, terealisasi
sebesar 14,76%. Dan apabila dibandingkan target akhir RPJMD Kabupaten Banjarnegara
pada tahun 2022 yang sebesar 14,6% maka tinggal kurang 0,16%. Semoga saja target ini
segera tercapai.
i. Perkembangan Garis Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2018 sampai
dengan tahun 2019 terus mengalami kenaikan. Dari Rp. 278.210,- per kapita per bulan
pada tahun 2018 menjadi Rp 301.792 per Kapita per Bulan pada bulan Maret 2019. Garis
kemiskinan kabupaten Banjarnegara berada di bawah garis kemiskinan Provinsi Jawa
tengah yang sebesar Rp 369.385/Kapita/Bulan. Dan garis kemiskinan di Kabupaten
Banjarnegara adalah yang terendah apabila dibandingkan dengan garis Kemiskinan
Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
j. Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di daerah, Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten harus melakukan pengendalian,
evaluasi dan pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 89
5.2 REKOMENDASI
Berdasarkan Kesimpulan di atas, maka dapat dirumuskan rekomendasi sebagai berikut
ini.
a. Penurunan kemiskinan terus diupayakan melalui empat Strategi Penanggulangan
kemiskinan yaitu Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga, Program Penanggulangan
Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Program Penanggulangan Kemiskinan
Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro Dan Kecil, dan Program Perluasan
Kesempatan Kerja, Pemberdayaan Tenaga Kerja, Dan Perlindungan Social, harus
dilaksanakan secara komprehensip dan terpadu lintas sector.
b. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara perlu mendorong sumber lain diluar APBD dan
APBDesa untuk mendukung penanggulangan kemiskinan seperti Zakat, Infak dan
Sedekah dari BAZNAS Kabupaten Banjarnegara dan Dana yang disihkan dari
Perusahaaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
c. Kolaborasi dan komitmen dukungan bersama dari BAZNAS, BUMN, BUMD, dan
Perusahaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara dalam penanggulangan kemiskinan
harus dikawal dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara khususnya Dinas
Sosial PPPA Kabupaten Banjarnegara yang harus memfasilitasi ketepatan sasaran dari
penerima program yang akan diberikan.
d. Dalam Penyusunan dan pelaksanaan APBDesa yang memprioritaskan Penanggulangan
Kemiskinan perlu adanya pendampingan dan pembinaan lebih oleh Dinas
Pemberdayanaan Masyarakat dan Desa PPKB serta Camat agar benar-benar dapat
berjalan dengan baik dan optimal.
e. Demi keakuratan BDT/DTKS, pelaksanaan musyawarah Desa/Kelurahan harus benar-
benar optimal dalam melakukan verifikasi dan validasi sesuai dengan ketentuan yang ada.
f. Perlu menjaga meningkatkan gerakan malu mengaku miskin agar semakin banyak warga
miskin yang berlepas diri dari program karena sudah benar-benar tidak miskin. Dan bagi
yang tidak miskin menjadi malu karena tidak miskin.
g. Meskipun target akhir RPJMD Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2022 yang sebesar
14,6% hanya tinggal kurang 0,16%, namun tetap perlu menjadi prioritas kebijakan utama
Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2020 sampai dengan 2022 agar target tersebut benar-
benar dapat tercapai dengan baik dan optimal, mengingat dengan adanya wabah covid 19
yang sangat mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat dunia, tidak menutup
kemungkinan untuk masyarakat Banjarnegara, maka perlu dilakukan langkah-langkah
strategis pemulihan perekonomian dampak covid 19 selama dan pasca covid 19.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 90
h. Dengan garis kemiskinan yang terendah se-Provinsi Jawa Tengah, maka Kabupaten
Banjarnegara perlu mengambil langkah-langkah teknis agar penanggulangan kemiskinan
di Kabupaten Banjarnegara dapat lebih optimal.
j. Dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan, TKPK Kabupaten Banjarnegara sedianya menyelenggarakan Rakor POK
Pronangkis setiap 4 bulan sekali, namun karena adanya virus covid 19 sehingga rakor
hanya dilakukan dalam lingkup terbatas dan lebih kepada koordinasi tanpa tatap muka.
Namun selanjutnya OPD dan Camat tetap untuk dapat melaporkan pelaksanaan kegiatan
Pronangkis melalui Simdalnangkis sehingga diperoleh data dan informasi capaian
kinerja program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan Perangkat Daerah secara
akurat, komprehensif dan berkala.

Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Banjarneara Tahun 2020 91
7

BUPATI BANJARNEGARA
PROVINSI JAWA TENGAII
KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA
NOMOR 45n,/Vl4z TAHUN 2A20

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN


KABUPATEN BANJARNEGARA

BUPATI BANJARNEGARA,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 39


ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
11 Tahun 2013 tentang Pengentasan Kemiskinan di
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2013 Nomor L4, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 163) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor l- 1
Tahun 2013 tentang Pengentasan Kemiskinan di Daerah
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2015 Nomor 4 Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 191 perlu
menetapkan Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Banjarnegara;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah*daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2OO9 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RI Tahun
2OO9 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor a9671;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2Ol1 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara RI Tahun 2OlL Nomor 82,
Tambahan l,embaran Negara RI Nomor 5234)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2Ol9 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2AII tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara RI Tahun 2OI9 Nomor 183,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6398);
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2OLI tentang
Penanganan Fakir Miskin (kmbaran Negara RI Tahun
20ll Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5235);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun
2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2OI4 tentang Pemerintahan Daerah
{Lembaran Negara RI Tahun 2ALS Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 56791;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2OLg tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI
Tahun 2OI9 Nomor 42, Tarnbahan Lembaran Negara
RI Nomor 63221;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2OI2 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran
Negara RI Tahun 2Ot2 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 529a1;
9. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2OL4 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2OII tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun
2OL4 Nomor 199);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2A06 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2OII tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
{Berita Negara RI Tahun 2OLt Nomor 310);
t2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
2OlO tentang Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8O Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara RI Tahun 20 15 Nomor 20361
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 12O Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 8O Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah {Berita Negara RI Tahun 2018 Nomor
157);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11
Tahun 2013 tentang Pengentasan Kemiskinan di
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 Nomor 14,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 163) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11
Tahun 2013 tentang Pengentasan Kemiskinan di
Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015 Nomor 4
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 19 1);
15. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2016
tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2OL6-2O2O (Berita
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 8);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten Banjarnegara dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagran tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Tim sebagaimana dimaksud diktum KESATU, ini
mempunyai tugas melakukan koordinasi perumusan
kebijakan, perencarraan, pelaksanaan dan pemantauan
pelaksanaan penanggulangan kemiskinan daerah
Kabupaten Banjarnegara; dan
KETIGA Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diktum KEDUA, Tim menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan RPKD dan rencana aksi Kabupaten;
b. pengkoordinasian penJrusunan rancangan RKPD
kabupaten di bidang Penanggulangan Kemiskinan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan program bidang
Penanggulangan Kemiskinan;
d. fasilitasi pengembangan kemitraan bidang
Penanggulangan Kemiskinan ;
e. penyusunan instrumen pemantauan, pelaksanaan
pemantauan, dan pelaporan hasil pemantauan
pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan;
f. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang
Penanggulangan Kemiskinan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.
KEEMPAT Semua biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Banjarnegara
pada tanggal I2- {0 - &fl 2fl
BUPATI BANJARNEGARA,

BUDHI SARWONO

TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan kepada Yth.


1. Inspektur Kabupaten Banjarnegara;
2 . KepaJa Baperlitbang Kabupaten Banjarne gara;
3. Kepala BPPKAD Kabupaten Banjarnegara;
4. Kepala Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara;
5. Kepala Bagran Pembangunan Setda Kabupaten Banjarnegara;
6. Kepala Bagran Hukum Setda Kabupaten Banjarnegarai
V z.

v
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGA
NOMOR 0 5 tl / V ttl TAHUN 2A2A
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA

KEDUDUKAN DALAM
NO JABATAN DALAM DINAS TIM
1 2 3
1 Bupati Banjarnegara Penanggung jawab
2 Wakil Bupati Banjarne gma Ketua
3 Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Wakil Ketua

4
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Sekretaris
Pengembangan Kabupaten Banj arnegara

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Wakil Sekretaris I


5
dan Perlindungan Anak Kabupaten Banjarnegara
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
6 Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Wakil Sekretaris II
Berencana Kabupaten Baniarnegara
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Wakil Sekretaris III
7
Kabupaten Bani arne gara
I. KEI ,OMPOK PENGELOLA PROGRAM
Koordinator Kelompok
Pengelola Program
Bantuan Sosial dan
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Jaminan Sosial
8
Sekda Kabupaten Banjarnegara Terpadu Berbasis
Rumah Tangga,
Keluarea atau Individu
9 Kepala BPS Kabupaten Banjarnegara Anggota

10 Kepala BPPKAD Kabupaten Banjarnegara Anggota

11 Kepala Dinkes Kabupaten Banjarnegara Anggota


t2 Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Anggota

13 Kepala Dindukcapil Kabupaten Banjarnegara Anggota


14 Kepala Disarpus Kabupaten Banjarnegara Anggota

15
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Anggota
Banjarnegtra
Kepala Bidang Keluarga Berencana Dispermades Anggota
16
PPKB
I 2 3
l7 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Anggota
Kabunaten Baniarn esar a
Kasi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan
18 Pendidikan Masyarakat Dindikpora Kabupaten Anggota
Baniarneq:ara
19 Direktur Politeknik Banj arnegara Anggota
20 Koordinator PKH Kabupaten Banjarnegara Anggota
2L
Direktur Yayasan Asri Mandiri Kabupaten Anggota
Baniarnesara
22
Ketua Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Anggota
Banjarnegara
23
Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Anggota
Baniarnerrara
24 Pimpinan PBNU Kabupaten Banjarnegara Anggota
25 Pimpinan SI Kabupaten Banjarnegara Anggota
Koordinator Kelompok
Pengelola Program
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Pemberdayaan
26 Masyarakat dan
Kabupaten Banjarnegara
Penguatan Pelaku
Usaha Mikro dan Kecil
27 Kepala DPKPLH Kabupaten Banjarnegara Anggota
28 Kepala DPUPR Kabupaten Banjarnegara Anggota
29
Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten
Anggota
Baniarneqara
30 Kepala Disnaker Kabupaten Banj arnegara
PM PTSP Anggota
31
Kepala Distankan dan KP Kabupaten Anggota
Baniarnesara
32 Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota

33
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Anggota
Banjarnegara
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi
34 Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna Anggota
Dispermades PPKB Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distankan dan
35 Anggota
KP Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan
36 Menengah Disperindagkop UKM Kabupaten Anggota
Baniarnesara
37
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Anggota
Banjarnegara

38
Ketua Forum CSR Kesejahteraan Sosial Anggota
Kabupaten Banj arne gara
46 Pimpinan STIE Taman Siswa Banjarnegara
47 Ketua STIMIK T\rnas Bangsa Banjarnegsa Anggota
48 General Manager PT Indonesia Power UPB Mrica Anggota
49 Pimpinan BRI Cabang Banjarnegara Anggota
1 2 3
50 Pimpinan BNI 1946 Cabang Banjarnegara Anggota
51 Pimpinan Bank Mandiri Cabang Banjarnegara Anggota
52 Pimpinan PD. BPR BKK Mandiraja Anggota
53 Pimpinan PD. BPR BKK Banjarnegua Anggota
54 Direktur Depo Pelita Banjarnegara Anggota

55
Pimpinan Bank Pembangunan Daerah Jateng Anggota
Banjarnegara
56 Pimpinan BPR Bank Surya Yudha Ang4ota

57
Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Anggota
Baniarnegara
58
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Anggota
Kabupaten Banj arnegara
II. SEKRSTARIAT
59 Sekretaris Baperlitbang Kabupaten Banj arnegara Kepala Sekretariat

60
Kepala Bagran Kesejahteraan Ralqyat Setda Wakil Kepala
Kabupaten Banj arnegara Sekretariat
Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Anggota
6L
Baoerlitbans Kabupaten Baniarnegara
Kepala Seksi Pemerintahan dan Sosial Anggota
62
Baperlitbans Kabupaten Baniarne gara
63
Para Fungsional Perencana Baperlitbang Anggota
Kabupaten Bani arnegara
64
Kasubag PEP Baperlitbang Kabupaten Anggota
Baniarnegara
Staf Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang Anggota
65
Kabupaten Banjarnegara (Didi Himawan Rustiyaji)
Staf Seksi Pemerintahan dan Sosial Baperlitbang
66 Kabupaten Banjarnegara {Purwaningsih SE, Anggota
M.Akun)
67 Camat se-Kabupaten Banjarnegara Anggota
\-
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Anggota
68
Wilayah Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Anggota
69
Wilayah Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara
Kepala Bidang Ekonomi Baperlitbang Kabupaten Anggota
70
Baniarnesara
7T Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos PPPA Anggota
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
72 Perlindungan Anak Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnesara
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
73 Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnesata
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan
74 Rehabilitasi Sosial Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnesara
75 Kasubag PEP Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Anggota
1 2 3

76
Kasubag Program dan Informasi Dinkes
Anggota
Kabunaten Baniarnesara
77
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPUPR
Anggota
Kabunaten Baniarnegara
78
Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPKPLH Anggota
Kabunaten Bani arnesara
79
Kasubag PEP Dinsos PPPA Kabupaten Anggota
Baniarnegara
80
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disnaker Anggota
PMPTSP Kabupaten Banj arnegara
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dindukcapil Anggota
81
Kabur:aten Bani arnesara
82
.Kasubag PEP Dispermades PPKB Kabupaten Anggota
Baniarnegara
83
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disarpus Anggota
Kabunaten Baniarnesara
84 Kasubag PEP Disparbud Kabupaten Banjarnegara Anggota
e Kasubag PEP Distankan dan KP Kabupaten
85 Anggota
Baniarnegara
Kasubag PEP Disperindagkop UKM Kabupaten Anggota
86
Baniarneeara
87
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Anggota
Kecamatan
88 Koordinator Pendamping Desa Anggota

BUPATI BANJARNEGARA,

=
TKPK KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2020
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

KONDISI KEMISKINAN
DI KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2020

oleh:
Wakil Bupati Banjarnegara
(Ketua TKPK Kabupaten Banjarnegara)
UU Nomor 13 Tahun
2011 tentang
Penanganan Fakir
Miskin

Perda Nomor 1
Tahun 2015 Perda Nomor 19
tentang DASAR Tahun 2013
Pengentasan tentang
Kemiskinan Di PENANGANAN Tanggung
Jawab Sosial
Kabupaten
FAKIR MISKIN Serta Program
Banjarnegara Kemitraan.

Perbup Nomor 8 Tahun


2016 tentang Strategi
Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
Tahun 2016-2020

SK Bupati Banjarnegara nomor : 050/318 SK Bupati Banjarnegara nomor: 467/321/2018


Tahun 2019 tentang Pembentukan Tim tentang Forum CSR Kesejahteraan Sosial Masa
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Bhakti Tahun 2018-2022; 1
KONSEP KEMISKINAN

• Kemiskinan merupakan cross cutting issues, sehingga


penanganannya harus terpadu, sistematis dan
berkesinambungan
• Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar yang minimum untuk hidup layak
( Badan Pusat Statistik ), menggunakan pendekatan basic need
• Kebutuhan dasar yang minimum mengacu pada garis kemiskinan,
yaitu rupiah yang diperlukan agar penduduk dapat hidup layak
secara minimum yang mencakup pemenuhan kebutuhan
minimum pangan dan non-pangan essential

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 2


GARIS KEMISKINAN

Garis Kemiskinan (1) Garis Kemiskinan Makanan (GKM)


Makanan  Merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum
makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori
per kapita per hari.
 52 jenis komoditi.

Garis Kemiskinan (2) Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM)


Non Makanan  Kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan.
 Perkotaan : 51 jenis komoditi;
 Perdesaan : 47 jenis komoditi.

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 3


Keputusan Bupati Banjarnegara nomor 050/710 Tahun 2020 tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kab. Banjarnegara

• Penanggung jawab : Bupati


Ketua : Wakil Bupati
Wakil Ketua : Sekretaris Daerah
Sekretaris : Asisten Ekonomi dan Pembangunan
Wakil Sekretaris : Kepala Baperlitbang
• Sekretariat berkedudukan di Baperlitbang, dan dibantu oleh kelompok kerja yang
terdiri atas : Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi, Kelompok Kerja
Pengembangan Kemitraan, Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat
• Kelompok Penanggulangan Kemiskinan yang terdiri atas : Program Bantuan Sosial
Terpadu Berbasis Keluarga, Kelompok Program berbasis Pemberdayaan Masyarakat,
Kelompok Kerja berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil, Kelompok
Program Berbasis Kewilayahan.

4
Strategi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
(Perbup Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020)
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI

1 2 3 4

Mengurangi Meningkatkan Mengembangkan Melakukan Sinergitas


beban kemampuan dan dan menjamin kebijakan dan
pengeluaran dan pendapatan Keberlanjutan program
meningkatkan masyarakat usaha mikro dan yang mendukung
akses cakupan miskin kecil pengentasan
pelayan dasar kemiskinan
masyarakat
miskin

5
ANGGARAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN OPD
PENGAMPU PRONANGKIS TAHUN 2020 (setelah rasionalisasi)

Rp. 382.487.710.580
DENGAN JUMLAH PROGRAM : 48 PROGRAM DAN KEGIATAN : 86 KEGIATAN YANG DIAMPU OLEH 14 OPD :

1. DINAS PENDIDIKAN 8. DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


2. DINAS KESEHATAN 9. DINAS PERUMAHAN KAWASAN PEMUKIMAN DAN
3. DINAS SOSIAL PPPA LINGKUNGAN HIDUP
4. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, 10. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAN RUANG
KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 11. DINAS KETENAGAKERJAAN PMPTSP
5. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN 12. BAGIAN PEREKONOMIAN
6. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN 13. BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
7. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 14. BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN

6
Anggaran Program Penanggulangan Kemiskinan tahun 2020
Berdasarkan Strategi Penanggulangan Kemiskinan (setelah rasionalisasi)

1
Mengurangi beban pengeluaran dan
meningkatkan akses cakupan
pelayan dasar masyarakat
miskin

2
Meningkatkan
Jumlah 50 Kegiatan kemampuan dan
Alokasi Anggaran Rp. 376.131.232.545 pendapatan
masyarakat miskin

Jumlah 20 Kegiatan
Alokasi Anggaran Rp. 2.937.189.550

3
Mengembangkan dan
menjamin
keberlanjutan usaha
mikro dan kecil Melakukan
Sinergitas kebijakan

4
dan program yang
Jumlah 4 Kegiatan
mendukung
Alokasi Anggaran Rp. 166.482.000
pengentasan
kemiskinan

Jumlah 25 Kegiatan
Alokasi Anggaran Rp. 3.252.806.485
7
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2018

Tahun 2018
Angka
kemiskinan
Kabupaten
Banjarnegara
15,46% atau
141.720 jiwa
dan menempati
posisi ke-6
tertinggi di
Jawa Tengah

Sumber: BPS
8
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2019

Maret 2019 Penduduk


Miskin Berkurang 5.620
menjadi 136.100 jiwa atau
menjadi 14,76%,
menempati posisi ke-7 7
tertinggi di Jawa Tengah

Perkembangan Terakhir,
sebagai dampak Covid-19,
Jumlah Penduduk miskin
pada Maret tahun 2020 di
Jawa Tengah Sebesar 3,98
juta orang, naik 301,50
ribu orang, dibanding
september 2019 sebesar
3,68 juta orang
Sumber: BPS
9
KINERJA PENURUNAN Penurunan DI BAWAH PROVINSI dan
KEMISKINAN KABUPATEN
DI ATAS NASIONAL atau sebesar 0,33%,
BANJARNEGARA SE - JATENG
PERIODE TAHUN 2011-2016 menempati posisi ke-23 SE-JATENG

Sumber:
Sekretariat BPS
TKPK Kabupaten Banjarnegara 10
POSISI KINERJA PENURUNAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE TAHUN 2017-2018

Penurunan DI
ATAS PROVINSI
dan DI ATAS
NASIONAL atau
sebesar 1,75%,
menempati
posisi ke-15
SE-JATENG.

Sumber: BPS 11
POSISI KINERJA PENURUNAN KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE TAHUN 2018-2019
Kinerja Penurunan Persentase Angka Kemiskinan 2018-2019 (%)
1.2 Kinerja
0.97
Penurunan
Kemiskinan
1 0.95

4
0.8
0.68 0.7
Banjarnegara DI
0.6 0.56
0.59
0.65
ATAS Provinsi Jawa
0.44 0.46 0.46
0.5 0.52
tengah atau
sebesar 0,7%,
0.41
0.4 0.34 0.340.35
0.31
dan menempati
0.27
0.22

posisi ke-4
0.2 0.15

Tertinggi Se-
0
Batang

Temanggung
Rembang
Tegal
Purworejo

Jepara

Wonogiri
Semarang

Kudus

Sragen

Kota Tegal

Pati

JAWA TENGAH

Grobogan

Blora
Purbalingga

Kebumen
Klaten
Demak

Wonosobo
Sukoharjo

Pekalongan

Kendal

Karanganyar

Boyolali
Cilacap

Pemalang

Brebes
Banyumas
Banjarnegara
Kota Salatiga
Kota Pekalongan
Kota Semarang

Kota Magelang

Magelang
Kota Surakarta

-0.2 Jawa Tengah


-0.28
-0.4

Sumber: BPS 12
REALISASI PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 s.d 2019
Berdasarkan Hasil Survey BPS

DATA MAKRO • Laju penurunan


21 angka kemiskinan
selama 5 tahun
20 terakhir rata-rata
mengalami
19 18.37 penurunan sebesar
0.54% per tahun.
18 17.46 17.21
165.360
17
158.200 • Pada tahun 2019
16 156.830 15.46 Kabupaten Banjarnegara
Menempati Posisi ke-7
15
14.76 kemiskinan tertinggi di
Jawa Tengah.
141.720
14 136.100
• Dengan Garis Kemiskinan
13
Rp 301 792.-/kapita/bulan
2015 2016 2017 2018 2019
Sumber : BPS, penduduk dalam jiwa

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 13


Jumlah Rumah Tanggga Miskin (RTM) Kabupaten Banjarnegara
Menurut 40% Status Kesejahteraan Terendah
berdasarkan Data DTKS per januari 2020

NO KECAMATAN 0-10 11-20 21-30 31-40 desil 4+ Grand Total


1 BANJARMANGU 2,838 1,657 1,432 326 336 6,589 Dari Data DTKS tersebut, Desil 1 sampai 4
2 BANJARNEGARA 1,337 1,101 1,528 656 1,236 5,858 merupakan Prioritas kita dalam
3 BATUR 1,667 1,594 1,580 322 159 5,322 Penangganan Pengentasan Kemiskinan di
4 BAWANG 1,818 1,645 2,098 720 883 7,164 Kabupaten Banjarnegara
5 KALIBENING 3,083 1,399 1,073 238 435 6,228
6 KARANGKOBAR 2,091 1,179 914 162 226 4,572 Berdasarkan Data DTKS yang disahkan per-
Januari 2020, jumlah Rumah Tangga
7 MADUKARA 1,615 1,225 1,385 431 489 5,145
8 MANDIRAJA 2,526 1,771 2,079 590 620 7,586
9 PAGEDONGAN 1,962 1,203 1,008 205 353 4,731 Miskin (RTM) tertinggi berada di Kecamatan
10 PAGENTAN 2,521 1,044 758 132 106 4,561 Punggelan
11 PANDANARUM 1,327 654 499 116 96 2,692
12 PEJAWARAN 3,694 2,151 1,609 290 451 8,195
13 PUNGGELAN 4,426 3,342 3,637 820 617 12,842
14 PURWANEGARA 2,817 2,216 2,756 793 762 9,344 Keterangan :
15 PURWAREJA KLAMPOK 1,270 1,021 1,761 763 810 5,625
16 RAKIT 2,170 1,664 2,060 574 580 7,048 Desil 1 > SANGAT MISKIN
17 SIGALUH 988 692 866 341 438 3,325 Desil 2 > MISKIN
18 SUSUKAN 3,104 2,157 2,681 801 749 9,492
19 WANADADI 1,506 1,120 1,708 664 898 5,896
Desil 3 > RENTAN MISKIN
20 WANAYASA 4,894 2,236 1,454 267 329 9,180 Desil 4 > RAWAN MISKIN
Grand Total 47,654 31,071 32,886 9,211 10,573 131,395

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 14


PEMETAAN FOKUS TARGET PENURUNAN ANGKA
KEMISKINAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2020

PEMETAAN KEMISKINAN

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 15


58 Desa Prioritas yang masuk zona merah dalam
penanganan Kemiskinan tahun 2020
No Kecamatan/Desa No Kecamatan/Desa No Kecamatan/Desa No Kecamatan/Desa
Kecamatan Banjarmangu Kecamatan Karangkobar Kecamatan Pandanarum Kecamatan Wanadadi
1 Desa Sigeblog 14 Desa Ambal 30 Desa Lawen 52 Desa Lemahjaya
2 Desa Sipedang 15 Desa Karanggondang Kecamatan Pejawaran Kecamatan Wanayasa
Kecamatan Banjarnegara 16 Desa Slatri 31 Desa Dermayasa 53 Desa Balun
3 Desa Ampelsari Kecamatan Madukara Kecamatan Punggelan 54 Desa Jatilawang
4 Desa Cendana 17 Desa Bantarwaru 32 Desa Jembangan 55 Desa Kubang
Kecamatan Batur 18 Desa Dawuhan 33 Desa Tanjungtirta 56 Desa Pandansari
5 Desa Batur 19 Desa Gununggiana 34 Desa Tlaga 57 Desa Wanaraja
6 Desa Pekasiran Kecamatan Mandiraja Kecamatan Purwanegara 58 Desa Wanayasa
Kecamatan Bawang 20 Desa Glempang 35 Desa Kaliajir Kecamatan Purwareja Klampok
7 Desa Kebondalem 21 Desa Jalatunda 36 Desa Karanganyar 39 Desa Kalimandi
8 Desa Majalengka 22 Desa Kertayasa 37 Desa Petir 40 Desa Kaliwinasuh
9 Desa Mantrianom 23 Desa Somawangi 38 Desa Pucungbedug 41 Desa Kecitran
10 Desa Wanadri Kecamatan Pagedongan Kecamatan Sigaluh 42 Desa Sirkandi
Kecamatan Kalibening 24 Desa Duren 48 Desa Panawaren Kecamatan Rakit
11 Desa Asinan 25 Desa Gentansari 49 Desa Prigi 43 Desa Bandingan
12 Desa Kalisat kidul 26 Desa Kebutuhjurang Kecamatan Susukan 44 Desa Kincang
13 Desa Plorengan 27 Desa Pagedongan 50 Desa Gumelem Kulon 45 Desa Lengkong
Kecamatan Pagentan 51 Desa Gumelem Wetan 46 Desa Pingit
28 Desa Babadan 47 Desa Situwangi
29 Desa Pagentan

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 16


TARGET DAN REALISASI RPJMD
BANJARNEGARA 2017-2022
Tahun 2018 dari Target 16,39% terealisasi 15,46% sehingga
17.46 17.21 Capaian Melebihi Target (106,02%)
17.5

17 Tahun 2019 dari Target 16,46% terealisasi 14,76%


16.5 16.39 16.46 sehingga Capaian Melebihi Target (111,51%)
15.46
16
15.8
15.5 14.76
15
15.2 Target
14.5
Realisasi
14 14.6
13.5

13
2017 Realisasi
2018
2019
Persentase (%) 2020 Target
Penduduk Miskin Sumber: BPS 2021
2022

Dari Target Akhir Tahun 2022 sebesar 14,6%, Tinggal tersisa 0,16%
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Banjarnegara 17
Langkah-langkah strategis yang telah diambil

Langkah Pertama

1. Mengalokasikan anggaran yang


mendukung Program
Penanggulangan Kemiskinan
sejumlah 365,46 milyar

dengan perincian yang bersumber :


APBD : 265,24 milyar
APBDesa : 101,22 milyar

18
Langkah-langkah strategis yang telah diambil

Langkah Kedua

2. Menyadarkan masyarakat dengan menyebarluaskan


Gerakan Malu Mengaku Miskin, berupa :
 mewajibkan semua Aparatur Sipil Negara, BUMN,
BUMD, Kades dan Perangkat Desa di Banjarnegara
untuk tidak menggunakan LPG Bersubsidi dan beralih
ke non subsidi (dari tanggal 1 Nov 2019- 4 Des 2019
sudah ada 1.527 yang beralih ke Non Subsidi ).

 Pembagian stiker Tolak Miskin bagi Seluruh Fakir


Miskin Penerima Program agar berlepas diri dari
ketergantungan ( sudah 1.098 penerima PKH sadar
dan keluar dari program )

19
Langkah-langkah strategis yang telah diambil

Langkah Ketiga Rencana pendampingan ke 58 Desa Prioritas

2020 2021 2022


20 Desa 20 Desa 18 Desa
Di 20 Di 17 Di 11
Kecamatan Kecamatan Kecamatan

Semua Perangkat Daerah untuk Fokus Mendukung


Dalam APBD Sesuai dengan Bidangnya
20
Pilihan kegiatan
PILIHAN KEGIATAN :
DALAM CSR

REHAB RUMAH TIDAK


LAYAK HUNI 1
2
PENANGANAN PENYANDANG JAMBAN SEHAT
DISFABELITAS 3
4 MODAL USAHA EKONOMI
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN POTENSI PRODUKTIF
DAN PRODUK UNGGULAN DESA 5
6
ELEKTRIFIKASI LISTRIK
BEASISWA SISWA MISKIN
7
8 PEMBERIAN / PEREKRUTAN TENAGA KERJA
KEGIATAN LAIN YANG PERLU KHUSUS DARI WARGA DESA PRIORITAS
DISEPAKATI BERSAMA 9

21
Langkah-langkah strategis yang telah diambil

Langkah Keempat Mewajibkan seluruh Kepala Desa untuk mendahulukan


Pronangkis pada APBDesa Tahun 2020 s/d 2022

Dalam bentuk kegiatan khusus dari Dana Desa


berupa :
 Pengadaan alat bantu bagi disfabelitas;
 Pencegahan dan penanganan Stunting;
 Pembangunan Jambanisasi;
 Kegiatan Padat Karya Tunai;
 Pemugaran RTLH setiap desa 15 unit
@ Rp. 7,5 juta atau sesuai kebutuhan;
 Fasilitasi masyarakat miskin atau analisis
kemiskinan secara partisipatif.

22
Langkah-langkah strategis yang telah diambil
Langkah Kelima

Melakukan kolaborasi dan komitmen


penanggulangan kemiskinan bersama
lintas sektoral

 Keterlibatan lintas sektor spt BAZNAS, BUMN, BUMD dan perusahaan di Banjarnegara

untuk melakukan pendampingan khusus di 58 desa prioritas

 Tindaklanjut komitmen dukungan /pendampingan perusahaan/BUMN/BUMD/lintas sektor


tahun 2020-2022

23
Langkah-langkah strategis yang telah diambil

Melakukan Roadshow Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan


Desa bidang Pronangkis di 20 Desa dari 58 Desa Prioritas penanganan kemiskinan yaitu 10
Desa Lokus Stunting dan 10 Desa Monev Pronangkis di 20 Kecamatan.

Desa Lokus Stunting (Desa Batur Kec. Batur, Desa Kincang Kec. Rakit, Desa Panawaren, Kec. sigaluh,
Desa Gumelem Wetan Kec. Susukan, Desa Kebondalem Kec.Bawang, Desa Plorengan Kec. Kalibening, D
esa Dermayasa Kec. Pejawaran, Desa Tanjungtirta Kec. Punggelan, Desa Jatilawang Kec. Wanayasa, D
esa Sirkandi Kec. Mandiraja)

24
TERIMA KASIH
MARI KITA NIAT & SEMANGAT
BERKOLABORASI & BEKERJASAMA
UNTUK SALING TOLONG-MENOLONG
DALAM KEBAIKAN

MARI KITA WUJUDKAN BANJARNEGARA


BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan ( TKPK ) Kabupaten Banjarnegara


Sekretariat :
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Banjarnegara
Jl. Dipayuda No. 30A. Banjarnegara 53414
Telp. 0286-591142 Fax 0286-591449
E-mail: set.tkpkd.bna@gmail.com
LAPORAN REKAP ANGGARAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN 14 OPD KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2020

Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara


1. Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan akses cakupan pelayan dasar masyarakat miskin
2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
3. Mengembangkan dan menjamin Keberlanjutanusaha mikro dan kecil
4. Melakukan Sinergitas kebijakan dan program yang mendukung pengentasan kemiskinan

JUMLAH KEGIATAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN


JUMLAH STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3 STRATEGI 4
No OPD ANGGARAN REVISI
PROGRAM BL BTL Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
kegiatan Anggaran kegiatan Anggaran kegiatan Anggaran kegiatan Anggaran
1 Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga 126,742,980,247 4 3 5 8 126,742,980,247
2 Dinas Kesehatan 31,516,330,875 4 4 4 31,516,330,875
3 Dinas Sosial PPPA 2,301,547,284 6 17 7 1,561,490,299 2 79,860,750 8 660,196,235
4 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 33,557,500 1 2 2 33,557,500
5 Disperindagkop dan UKM 172,120,000 4 4 2 100,000,000 2 72,120,000
6 DPUPR 215,831,564,824 1 20 20 215,831,564,824
7 Disnaker PMPTSP 240,000,000 1 3 3 240,000,000
8 Dispermades PPKB 237,506,000 6 7 2 113,661,000 5 123,845,000
9 Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan 4,257,231,800 6 15 11 2,159,178,800 1 9,982,000 2 2,088,071,000
10 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 370,650,000 1 2 1 345,650,000 1 25,000,000
11 Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan LH 183,523,500 1 3 3 183,523,500
12 Bagian Perekonomian 330,860,800 6 9 6 255,860,800 1 12,500,000 2 62,500,000
13 Bagian Kesejahteraan Rakyat 25,000,000 1 1 1 25,000,000
14 Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan 244,837,750 4 5 2 84,344,500 1 94,000,000 2 66,493,250
Jumlah 382,487,710,580 46 95 5 50 376,131,232,545 20 2,937,189,550 4 166,482,000 25 3,252,806,485
PETA WILAYAH KEMISKINAN KABUPATEN BANJARNEGARA
58 DESA PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2020

No Kecamatan/Desa No Kecamatan/Desa No Kecamatan/Desa


Kecamatan Banjarmangu Kecamatan Mandiraja Kecamatan Purwareja Klampok
1 Desa Sigeblog 20 Desa Glempang 39 Desa Kalimandi
2 Desa Sipedang 21 Desa Jalatunda 40 Desa Kaliwinasuh
Kecamatan Banjarnegara 22 Desa Kertayasa 41 Desa Kecitran
3 Desa Ampelsari 23 Desa Somawangi 42 Desa Sirkandi
4 Desa Cendana Kecamatan Pagedongan Kecamatan Rakit
Kecamatan Batur 24 Desa Duren 43 Desa Bandingan
5 Desa Batur 25 Desa Gentansari 44 Desa Kincang
6 Desa Pekasiran 26 Desa Kebutuhjurang 45 Desa Lengkong
Kecamatan Bawang 27 Desa Pagedongan 46 Desa Pingit
7 Desa Kebondalem Kecamatan Pagentan 47 Desa Situwangi
8 Desa Majalengka 28 Desa Babadan Kecamatan Sigaluh
9 Desa Mantrianom 29 Desa Pagentan 48 Desa Panawaren
10 Desa Wanadri Kecamatan Pandanarum 49 Desa Prigi
Kecamatan Kalibening 30 Desa Lawen Kecamatan Susukan
11 Desa Asinan Kecamatan Pejawaran 50 Desa Gumelem Kulon
12 Desa Kalisat kidul 31 Desa Dermayasa 51 Desa Gumelem Wetan
13 Desa Plorengan Kecamatan Punggelan Kecamatan Wanadadi
Kecamatan Karangkobar 32 Desa Jembangan 52 Desa Lemahjaya
14 Desa Ambal 33 Desa Tanjungtirta Kecamatan Wanayasa
15 Desa Karanggondang 34 Desa Tlaga 53 Desa Balun
16 Desa Slatri Kecamatan Purwanegara 54 Desa Jatilawang
Kecamatan Madukara 35 Desa Kaliajir 55 Desa Kubang
17 Desa Bantarwaru 36 Desa Karanganyar 56 Desa Pandansari
18 Desa Dawuhan 37 Desa Petir 57 Desa Wanaraja
19 Desa Gununggiana 38 Desa Pucungbedug 58 Desa Wanayasa
Ir. Arifin Romli, M.Si
Kepala Baperlitbang
Kabupaten Banjarnegara
DATA SUNTING HASIL PENGUKURAN BULAN TIMBANG/ e-PPBGM
KABUPATEN BANJARNEGARA

2013: 37,6 % Februari 2019 Agustus 2019 TARGET

JUMLAH % JUMLAH %
balita balita
2018: 24, 4% stunting stunting
Kabupaten : < 30 % (2022)
20.925 28,86 16.739 20,19

Februari 2020 Agustus 2020 Jawa Tengah : < 20% (2023)

Prevalensi Stunting Kab JUMLAH % JUMLAH %


Berbasis Hasil Riskesdas balita balita Nasional : <14% (2024)
stunting stunting
PERMASALAHAN UTAMA 11.862 23,79 3220 24.4
1. Cakupan layanan yang belum mencapai target: 6, Kesadaran masyarakat dalam mendukung
a. Ibu Hamil mendapat IFA (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan usia pernikahan sesuai undang-undang
Target 100%, tercapai 59,8% (agustus) masih rendah
a. Kehadiran di posyandu (rasio yang datang terhadap total sasaran)
target 85%, tercapai 70,1% (agustus) 7. Pelaksanaan ketahanan keluarga
a. Ibu Hamil-K4, target 100%, tercapai 53,7% (agustus) (tribina=BKB, BKR, BKL) belum optimal
2. Desa/Kel ODF mencapai 44,9 %
3. Angka perkawinan anak 90 kasus (4,6%)
4. Peran Tim Pokjanal Posyandu Kabupaten dan Kecamatan dalam melakukan
Pembinaan, Bimbingan, Fasilitasi, Advokasi, Pemantauan dan Evaluasi
Program belum optimal
5. Kemampuan masyarakat dalam pengasuhan 1000 HPK belum maksimal
sehingga perlu edukasi yang berkesinambungan
1
ANGGARAN PENDUKUNG STUNTING DALAM APBD 2020

APBD 2020 SETELAH RASIONALISASI RKPD 2021


Program Gizi
Program Gizi Spesifik
Spesifik (Kesehatan),
(Kesehatan), 19,297,668,500
37,697,900,329 , 8%
, 15%

Program Gizi Program Gizi


Sensitif (Non Sensitif (Non
Kesehatan), Kesehatan),
211,936,922,09 234,962,923,50
4 , 85% 0 , 92%

APBD 2020 SETELAH


No OPD RKPD 2021
RASIONALISASI

1 DINAS KESEHATAN 37.697.900.329 19.297.668.500


2 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA 3.621.769.000 3.005.000.000
3 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAN RUANG 199.837.543.940 202.999.191.000
4 DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 612.363.500 19.933.537.500
5 DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 273.022.300 725.000.000
6 DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN 528.982.000 965.625.000
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, PENGENDALIAN
7 6.994.629.304 7.831.570.000
PENDUDUK DAN KELUARGA
8 BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 68.612.050 203.000.000

No Kegiatan Jumlah
REKAPITULASI PENGANGGARAN DESA/KEL
SE KABUPATEN BANJARNEGARA 1. Sarana Prasarana Rp 2. 843.435.850
UNTUK PENURUNAN STUNTING TAHUN 2020
2. Non Prasarana Rp 3. 835.943.559

2
REGULASI DAN KEBIJAKAN TERKAIT STUNTING

1 2 3
Peraturan Daerah Peraturan Daerah Peraturan Daerah
Kabupaten Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara
Banjarnegara
No 14 Tahun 2013 No 8 Tahun 2018 No 11 Tahun 2019
Tentang Pemberian Air Susu Ibu Penyelenggaraan Pendidikan Penyelenggaraan Pembangunan
(ASI) Ekslusif Anak Usia Dini Ketahanan Keluarga

8 4
Raperda Inisiatif Peraturan Bupati
Pengembangan Banjarnegara
Kabupaten Layak Anak

Pengembangan Kabupaten No 33 Tahun 2018


Layak Anak (proses pembahasan) Pengembangan Pangan Lokal
di Kabupaten Banjarnegara

7 6 5
Keputusan Kepala Dinas Keputusan Bupati Peraturan Bupati
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara
Banjarnegara
No 188.4/6790/Kes/2020 No 444 / 375 / 2020 No 65 Tahun 2019
Penetapan 10 (sepuluh) Desa Lokasi Pembentukan Tim Penanganan Masalah Gizi, Pedoman Teknis Penggunaan
Fokus Penanganan Stunting Penunjukkan Narasumber dan Penetapan
Peserta pada Kegiatan Penanganan Masalah Dana Desa Tahun 2020
Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2021 Gizi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 3
PENETAPAN DESA LOKUS STUNTING

TAHUN DESA DASAR PENETAPAN KETERANGAN


PRIORITAS
2019 4 HASIL KESEPAKATAN TIM PMG Desa Plorengan. Desa Penusupan, Desa
TAHUN 2019 Badakarya, Desa Kebondalem
2020 - Anggaran di refocusing, dialihkan kepada
kegiatan monitoring, pembinaan dan
persiapan ke 10 desa lokus stunting Tahun
2021
10 SK Kepala Dinas Kesehatan Kriteria penetapan desa lokus stunting ada
Kabupaten Banjarnegara Nomor : 3 : desa dengan jumlah anak stunting tinggi,
188.4/6790/Kes/Tahun 2020,Tentang pernikahan anak tinggi, dan masuk dalam
Penetapan 10 (sepuluh) Desa Lokasi zona merah kemiskinan
Fokus Penanganan Stunting
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2021
BUKTI PUBLIKASI STUNTING

5
BUKTI PUBLIKASI STUNTING

Pelatihan penyusunan menu B2SA Pelatihan pembuatan pmt balita


Optimalisasi pemanfaatan pekarangan

Sosialisasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak

Promosi dan edukasi menu beragam, Penyuluhan stunting kepada


bergizi seimbang dan aman (B2SA) kader posyandu

Kelas Ibu menyusui


6
Mayuh, GASPOL:
G : Gerakan
A : Atasi
S : Stunting
P : Pokoke
O : Ojo
L : Lali
Bareng Mas Budhi :
M : Meteng Kudu Cukup Gizi
A : ASI ekslusif nganti bayi 6 wulan
S : Sewise 6 wulan, MP ASI sing memadai
B : Buang Air Besar neng Jamban Sehat
U : Ukur duwure karo timbang bobote
D : diakehi mangan iwak
H : Hindari kukus rokok
I : Imunisasi lengkap kanggo bayi

TERIMA KASIH
DIENG - BANJARNEGARA
Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi perencanaan pembangunan Daerah bidang
Penanggulangan Kemiskinan
Pemasangan Spanduk TKPK pada titik-titik Strategis

Program Penanggulangan Kemiskinan Oleh Seluruh Elemen Masyarakat melalui Gerakan


AYO MALU MENGAKU MISKIN untuk memutus rantai kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara

Lokasi : Depan PLN Kabupaten Banjarnegara

Lokasi : Sebelah Timur Kantor POS Kabupaten Banjarnegara

Anda mungkin juga menyukai