Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

RAPAT KOORDINASI
TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PROVINSI JAWA TENGAH

“SINERGITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI


PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU (BDT) TAHUN 2015”

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2016

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. LATAR BELAKANG

Upaya penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas pembangunan


tingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota. Berbagai kebijakan, strategi,
program dan kegiatan telah diimplementasikan bersifat langsung (program-
program perlindungan sosial) maupun yang tidak langsung (program sektoral
dan daerah). Program perlindungan sosial lebih diarahkan untuk mengurangi
beban pengeluaran penduduk miskin. Adapun untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat miskin, dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi.

Permasalahan kemiskinan juga merupakan salah satu prioritas


pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Hal tersebut didasarkan atas
masih tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah. Sehubungan dengan hal
tersebut, untuk memberikan arah dan pedoman bagi pemerintah daerah,
sekaligus membangun sinergitas dalam penanggulangan kemiskinan di Jawa
Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Peraturan Gubernur
Nomor 72 Tahun 2015 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018. Peraturan Gubernur tersebut memuat
analisis permasalahan, kebijakan dan strategi serta rencana aksi penanggulangan
kemiskinan dengan mendasarkan data yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berkompeten.

Pada periode September 2015, angka kemiskinan Jawa Tengah mencapai


13,32% atau sebanyak 4,56 juta jiwa. Pengukuran angka kemiskinan tersebut
hasil pengukuran survey BPS. Di sisi lain, untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat, digunakan data mikro yaitu Basis Data Terpadu (BDT) Tahun 2015.

BDT Tahun 2015 memuat 40% tingkat kesejahteraan terendah


masyarakat. Data mikro tersebut dimaksudkan untuk menentukan sasaran
prioritas penanganan kemiskinan. Data yang memuat by name by addres
berdasarkan tingkat kesejahteraan tersebut dapat dijadikan referensi intervensi
sasaran. Namun demikian agar sasaran intervensi dapat lebih tepat sasaran,
maka diperlukan proses lebih lanjut untuk verifikasi dan validasi. Mendasarkan
hal tersebut maka diperlukan arahan dan informasi kepada Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota dalam metode verifikasi dan validasi BDT Tahun 2015.

2
Pola intervensi yang rencana akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah didasarkan pada kategori penduduk produktif dan tidak produktif.
Pola intervensi tersebut melalui :

a. Penduduk Tidak Produktif.


Diarahkan bagi penduduk yang mempunyai disabilitas terutama dengan
kategori cacat mental retardasi, mantan penderita gangguan jiwa, cacat fisik
dan mental. Selain itu penduduk tidak produktif mendasarkan kategori
penduduk dengan penyakit kronis terutama tuberculosis, stroke, kanker atau
tumor ganas, serta kategorilainnya (gagal ginjal, paru-paru flek & sejenisnya).
b. Penduduk Produktif.
Diarahkan untuk penduduk usia di atas 15 tahun yang tidak menderita
cacat dan penyakit kronis.

Pola intervensi tersebut merupakan kebijakan lokal Provinsi Jawa Tengah.


Artinya diperlukan gambaran arah kebijakan Pemerintah Pusat dalam
penanggulangan kemiskinan sehingga upaya Pemerintah Jawa Tengah dapat
sinergis dengan Pemerintah Pusat. Diharapkan melalui penerapan pola
penanganan tersebut maka angka kemiskinan makro Jawa Tengah dapat efektif
diturunkan. Dalam pelaksanaanya tentunya perlu dukungan dan sinergitas dari
Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Berdasarkan uraian dan kondisi di
atas, maka diperlukan rapat koordinasi agar terdapat sinergitas penanganan
sehingga upaya penanggulangan kemiskinan dapat lebih efektif dan efisien.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud.

Rakor TKPK dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi Peraturan Gubernur


Nomor 72 Tahun 2015 tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 dan pemanfaatan BDT tahun 2015
guna mendukung program penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah.

2. Tujuan.

Penyelenggaraan Rakor TKPK bertujuan untuk :

a. Mendorong komitmen dalam mensinergikan program/kegiatan sebagai


upaya penanggulangan kemiskinan antara Pemerintah, Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
b. Meningkatkan pemahaman dalam pemanfaatan Basis Data Terpadu Tahun
2015 untuk menentukan sasaran intervensi penanggulangan kemiskinan
dalam rangka menurunkan angka kemiskinan makro.

3
c. Meningkatkan pemahaman dalam proses pengolahan BDT Tahun 2015
termasuk proses verifikasi dan validasi.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah :


1. Terwujudnya komitmen dalam sinergitas program penanggulangan kemiskinan
antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Pemahaman tentang fungsi Basis Data Terpadu Tahun 2015 terhadap kondisi
kemiskinan makro di Jawa Tengah.
3. Pemahaman bersama terutama bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam pemanfaatan Basis Data Terpadu Tahun 2015 untuk menentukan
sasaran prioritas intervensi.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penyelenggara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah
cq. Bidang Pemerintahan dan Kependudukan.

2. Waktu dan Tempat


a. Waktu
Hari :Senin
Tanggal : 6 Juni 2016
Jam : 08.00 WIB – sampai selesai.
b. Tempat
Kantor BAPPEDA ProvinsiJawa Tengah
Jl. Pemuda No. 127-133, Semarang – 50132.

V. PESERTA DAN NARASUMBER


1. Peserta
a. Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota se Jawa
Tengah;
b. SKPD Provinsi Jawa Tengah: Asisten Ekonomi dan Pembangunan
Setda Provinsi Jawa Tengah; Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi
Jawa Tengah; Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan; Staf Ahli Bidang
Pembangunan; Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM; Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Badan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan KB; Badan Ketahanan Pangan; Badan Penanaman
Modal; Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh; Badan Arsip dan
Perpustakaan; Badan Lingkungan Hidup; Badan Penelitian dan

4
Pengembangan; Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan;
Dinas Sosial; Dinas Pendidikan; Dinas Kesehatan; Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang; Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air; Dinas Bina Marga;
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan; Dinas Perkebunan; Dinas Kelautan dan Perikanan;
Dinas Kehutanan; Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Koperasi
dan UMKM; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; Dinas Pemuda dan Olah
raga; Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral; Biro Keuangan; Biro Bina
Administrasi Pembangunan Daerah; Biro Perekonomian; Biro Bina Sosial;
Biro Bina Produksi; Bazasnas dan Lembaga Zakat; Bidang Pemerintahan
dan Kependudukan Bappeda; Bidang Kesejahteraan Rakyat Bappeda;
Bidang Perekonomian Bappeda; Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah Bappeda; Fungsional Perencana Bappeda; Sekretariat TKPK
Provinsi Jawa Tengah.
c. Instansi Pusat : Kementerian PPN/Bappenas, Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan Badan Pusat Statistik
JawaTengah dan.
d. Pemerintah Kabupaten/Kota : Bappeda selaku Ketua Sekretariat
TKPK.
e. Forum CSR : PT. Pertamina (persero Pemasaran Regional IV Jateng dan
DIY); PT. Bank Mandiri; PT. Jamsostek; PT. Bank BRI; PT. PLN Distribusi
Jateng dan DIY; PT. Bank BNI; PT. Bank Muamalat Indoneisa; Perum
Perhutani; PT. Phapros Tbk; PT. Kawasan Industri Wijaya Kusuma; PT.
Perkebunan Nusantara IX (persero); PT. Holcim Indonesia Tbk (pabrik
Cilacap); PT. Goe Dipa Energi Dieng; PT. Prismatek Textile Industri; PT.
Primatexco Indonesia; PT. Dua Kelinci; PT. Pura Barutama.

2. Pembicara, Tema Paparan dan Tanggapan

a. Kepala Bappeda Prov. Jawa Tengah


“Penyampaian Rencana Intervensi Pemerintah Provinsi dalam
Pemanfaatan BDT Tahun 2015”.
b. Wakil Gubernur Jawa Tengah
“Sosialisasi Pergub 72 Tahun 2015 tentang Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Tahun 2015 – 2018”.
c. Tanggapan.
1) Direktur Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas.
2) Sekretaris Eksekutif TNP2K.

5
3) Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.
d. Penegasan Bapak Gubernur
“Arahan Umum dan Penguatan Komitmen bersama dalam Penanganan
Kemiskinan”.

3. Moderator.

Staf Ahli Bidang Pembangunan, Dra. Ema Rachmawati, MM.

VI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan rapat koordinasi ini dibebankan pada APBD pada Program
Perencanaan Pembangunan Daerah, Kegiatan Koordinasi Perencanaan
Pembangunan Bidang Pemerintahan dan Kependudukan Tahun Anggaran 2016.

VII. JADWAL (Terlampir)

VIII. PENUTUP
Melalui Rapat Koordinasi ini diharapkan dapat diwujudkan kesamaan
persepsi dan terbangunnya sinergitas penanggulangan kemiskinan di Jawa
Tengah.

BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH

6
JADWAL ACARA
RAPAT KOORDINASI
TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK)
Semarang, 6 Juni 2016

WAKTU ACARA KETERANGAN

08.00 – 09.00 Pendaftaran dan Registrasi Peserta Panitia

09.00 – 09.20 1. Pembukaan MC


2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Panitia
3. Doa Panitia
09.20 – 10.20 Pleno Paparan :
1. “Sosialisasi Pergub 72 Tahun 2015 Kepala Bappeda Prov.
tentang Strategi Penanggulangan Jateng.
Kemiskinan Tahun 2015 – 2018 dan
Penyampaian Rencana Intervensi
Pemerintah Provinsi dalam
Pemanfaatan BDT Tahun 2015”
2. Arahan Bapak Wakil Gubernur terkait Wakil Gubernur Jawa
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Tengah.

10.20. – 11.20 Tanggapan Narasumber : Moderator


1. Direktur Penanggulangan
Kemiskinan Kementerian
PPN/Bappenas.
2. Sekretaris Eksekutif TNP2K.
3. Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah.
11.20 – 12.20 Diskusi Moderator
12.20 – 13.00 Penegasan Gubernur Jawa Tengah MC
“Arahan Umum Dan Penguatan Komitmen
Bersama Dalam Penanggulangan
Kemiskinan”
13.00 – 13.10 Penyerahan BDT 2015 kepada Protokol
Kabupaten/Kota.
13.10 – 13.15 Penutup Panitia/MC

Anda mungkin juga menyukai