(KAK)
TERMS OF REFERENCE (TOR)
I. Uraian Kegiatan
a. Pendahuluan
Kemiskinan merupakan masalah bangsa yang mendesak untuk diselesaikan. Kemiskinan
bersifat persisten atau cenderung bertahan dari waktu ke waktu. Bahkan SDGs (sustainable
development goals) dengan 17 tujuan sebagai kelanjutan dari MDGs (millennium development
goals) tetap memprioritaskan masalah kemiskinan sebagai tujuan pembangunan. Masalah
kemiskinan merupakan salah satu agenda MDGs yang belum terselesaikan sampai tahun 2015.
Kemiskinan hanya dapat diselesaikan dengan cara sinergitas dan sinkronisasi program
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten dan Kota se
Provinsi Sulawesi Utara dan para stakeholder terkait misalnya Pihak Perbankan, BUMN, LSM,
Keagamaan, dll. Yang kesemuanya itu harus berkomitmen penuh dengan tulus dan ikhlas dalam
menanggulangi masalah kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara.Di Provinsi Sulawesi Utara
dalam perencanaan pembangunan masalah kemiskinan merupakan salah satu prioritas
pembangunan Provinsi Sulawesi Utara. Untuk pembangunan jangka menengah 5 tahun
pemerintah daerah telah menetapkan Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK)
dengan target penurunan kemiskinan sampai 40 % di Tahun 2021. Kota Kotamobagu ikut
berkomitment mensukseskan Program ODSK dengan berbagai program dan prioritas yang
selaras dengan prioritas nasional maupun provinsi.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2010 tentang Pembentukan TKPK, maka
Pemerintah Kota Kotamobagu juga telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) .
Berdasarkan arahan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
melalui Nawacita, penanggulangan kemiskinan merupakan program prioritas yang harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi sampai ke Pemerintah Kabupaten/Kota.
Program Prioritas Penanggulangan Kemiskinan yang termuat dalam RPJMN, itu pula yang
menjadi program prioritas dalam dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-2021
serta dokumen RPJMD Kota Kotamobagu Tahun 2018-2023.
b. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Maksud dan tujuan yang melandasi kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah
adalah :
1. Menggambarkan kondisi kemiskinan Kota Kotamobagu.
2. Memetakan kondisi kemiskinan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
3. Evaluasi pengalokasian anggaran dan program percepatan penanggulangan kemsikinan
4. Mempertegas komitmen Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten / Kota dan para
pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan
d. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan
secara substantif diletakkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,
Rencana Kerja Pemerintah, dan dokumen teknokratik lainnya. Dalam lingkup kebijakan
nasional ini, Pemerintah Daerah menyusun Rencan Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dengan mengacu kepada kebijakan RPJMN yang memuat kebijakan percepatan
penanggulangan kemiskinan;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Aturan perundangan
Keuangan Negara menjadi dasar bagi analisis penganggaran percepatan penanggulangan
kemiskinan;
3. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
yang mendelegasikan pembentukan, tugas pokok dan fungsi TKPK di daerah;
4. Instruksi Presdien Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan
sebagai arah implementasi program-program percepatan penaggulangan kemiskinan;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang TKPK Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang mengatur fungsi TKPK dalam koordinasi dan pengendalian;
g. METODOLOGI
- Melakukan pengkajian terhadap kondisi kemiskinan
- Penentuan wilayah prioritas dan intervensi, analisis anggaran, target dan prioritas
percepatan penaggulangan kemiskinan daerah, kaji ulang dan integrasi kebijakan.
j. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini dibuat berdasarkan Pengetahuan, Pemahaman dan
Pengalaman Lapangan dalam pekerjaan yang sejenis, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan penyesuaian kembali dengan Kondisi Lapangan yang ditemui selama
penyelenggaraan kajian ini berlangsung. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini di
terima maka tenaga ahli hendaknya memeriksa semua masukan yang diterima dan mencari
bahan informasi yang dibutuhkan.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
IBNU.F. SUBHAN,SS.MM
PENATA TINGKAT I
NIP. 19851124 200902 1 001