Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

DOKUMEN PERATURAN
DAN
PROSEDUR PELAYANAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI)
ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

Jl. Veteran Kelurahan Molinow


Kecamatan Kotamobagu Barat Kode Pos 95716
Kota Kotamobagu
Propinsi Sulawesi Utara

TAHUN 2022
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

BAB I
KODE ETIK DOSEN DALAM TRI DHARMA SEKOLAH TINGGI

A. KETENTUAN UMUM
1. Dosen STAI Aria Sukma Malah, adalah tenaga pendidik yang
mempunyai tugas utama mengajar di program studi masing-masing,
sesuai dengan pendidikan dan bidang keahlian yang diangkat dan
diberhentikan dengan keputusan Ketua dan/atau Yayasan;
2. Dosen di lingkungan STAI Aria Sukma Malah masing-masing terikat
pada ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku;
3. Dosen di lingkungan STAI Aria Sukma Malah masing-masing
menjaga kode etik sivitas akademika STAI ARIA SUKMA MALAH
sebagai berikut :
a. Dosen STAI ARIA SUKMA MALAH dalam melaksanakan Tri
Dharma Sekolah Tinggi senantiasa berlandaskan iman, ilmu,
dan amal.
b. Dosen STAI ARIA SUKMA MALAH senantiasa menjunjung
tinggi falasah hidup bahasa dan Dasar Negara Pancasila.
c. Dosen STAI ARIA SUKMA MALAH dalam mengemban Tri
Dharma Sekolah Tinggi senantiasa berusaha untuk
mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus
sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian
Indonesia.
d. Dosen STAI ARIA SUKMA MALAH senantiasa peka
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan berusaha untuk
mengamalkannya melalui Penelitian & Pengabdian pada
Masyarakat dalam pengabdian pada masyarakat.
e. Dosen STAI ARIA SUKMA MALAH senantiasa memegang
teguh disiplin, kesetiaan dan kebanggaan terhadap
almamaternya serta menjaga citra dan nama baik almamaternya
dimanapun berada, yang diwujudkan dalam segala sikap dan
tingkah laku, ucapan dan perbuatan nyata.

1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

4. Dalam menyelenggarakan perkuliahan, dosen mengacu kepada


Kurikulum dan Silabus yang telah ditetapkan program studi masing-
masing yang berpedoman pada peraturan pemerintah dan peraturan
STAI Aria Sukma Malah.
5. Untuk kelancaran acara perkuliahan, maka dosen membuat Satuan
Acara Perkuliahan (SAP) untuk matakuliah yang diasuhnya disertai
dengan keterangan tentang Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
6. Dalam menyelenggarakan perkuliahan, Dosen menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar. Dalam hal diperlukan dapat
dilakukan dengan menggunakan bahasa asing.

B. KODE ETIK DOSEN DALAM MENGAJAR


Dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran dosen selayaknya :
1. Memiliki dedikasi yang tinggi
a. Dosen memenuhi kewajibannya dalam memberikan
kepadamahasiswa ilmu, yang sejauh kesadarannya merupakan yang
paling lengkap sesuai dengan Kurikulum.(Silabus, GBPP, SAP dan
Handout);
b. Dosen melakukan usaha yang maksimal untuk menunjang proses
belajar mahasiswanya, memenuhi jam tatap muka perkuliahan dan
silabus/tujuan matakuliah serta menyampaikan perkembangan
terakhir dalam disiplin ilmu yang diketahuinya selengkap mungkin;
c. Dosen menyediakan waktu di luar kuliah untuk konsultasi,
mengumumkan hasil ujian tepat waktu, membolehkan mahasiswa
melihat pekerjaan tes dan ujian yang telah diperiksa atau
mengembalikan pekerjaan tersebut;
d. Dosen tidak mengharapkan balas jasa langsung dari mahasiswa.
2. Memiliki kompetensi dalam bidangnya
Dosen memiliki semangat dan berupaya serta bertanggung jawab untuk
mengembangkan profesinya di bidang keilmuan dan pendidikan.
3. Bersikap objektif dalam melakukan tugas

2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

a. Hubungan baik dengan mahasiswa untuk membangkitkan suasana


belajar yang kondusif harus dibedakan dari keakraban yang bersifat
pribadi.
b. Dosen tidak berlaku diskriminatif terhadap mahasiswa atas dasar
SARA, latar belakang dan sifat mahasiswa.
4. Bersifat arif dan jujur
a. Dosen hendaknya memandang mahasiswa sebagai mitra dalam
usaha pencarian dan penyempurnaan ilmu.
b. Dosen tidak meminta kepada mahasiswa untuk
melaksanakan pekerjaan yang tidak berkaitan dengan program
belajar mengajar.

C. ETIKA DOSEN DALAM PENELITIAN


1. Penelitian merupakan kegiatan guna mengembangkan ilmu
pengetahuan dasar dan dalam upaya menghasilkan pengetahuan
empirik, teori. konsep. metodologi, model atau informasi baru yang
memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
2. Penelitian dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok yang
diselenggarakan di atau oleh laboratorium, program studi, dan pusat-
pusat penelitian yang dikoordinasi oleh lembaga penelitian.
3. Lembaga penelitian (LP) mengkoordinasikan penye1enggaraan
penelitian yang dilakukan di atau oleh laboratorium dan jurusan yang
berada di program studi yang bersangkutan.
4. Penelitian yang bersifat antar disiplin ilmu, lintas disiplin ilmu atau
multi disiplin ilmu dapat diselenggarakan di pusat penelitian dengan
melibatkan laboratorium, jurusan atau fakukas yang terkait.
5. Pemanfaatan hasil-hasil penelitian yang tidak dipublikasikan STAI
Aria Sukma Malah dan akan dimanfaatkan oleh pihak lain, harus
mendapat ijin tertulis dari Ketua STAI atau pejabat lain yang ditunjuk
Ketua STAI.
6. Apabila timbul perselisihan dengan pihak lain sehubungan dengan
pemanfatan hasil-hasil penelitian STAI Aria Sukma Malah, diusahakan

3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

penyelesainya secara kekeluargaan dan atau menurut peraturan


perundang-undangan yang berlaku.
7. Dosen bebas memilih subyek penelitian sesuai dengan latar belakang
pendidikannya, teknik atau prosedur penelitian yang sesuai tanpa
dipengaruhi atau dipaksa untuk memenuhi kepentingan kelompok
tertentu sehingga hasil penelitian benar-benar independen.
8. Dosen mempublikasikan hasil karya yang sejauh kesadarannya
merupakan pekerjaan yang orisinil.
9. Dosen tidak mengadopsi skripsi, tesis, disertasi atau karya mahasiswa
di bawah bimbingannya sebagai hasil karya yang dilakukan sendiri
(Plagiasi).
10. Pencantuman nama dosen sebagai salah seorang penulis suatu artikel
harus disesuaikan dengan kontribusi yang telah diberikan dalam
pemikiran, pengerjaan, penulisan artikel.
11. Dosen dapat menggunakan data yang dihasilkan oleh seorang
mahasiswa untuk laporan penelitiannya jika tujuan, hipotesis,
pembahasan dan kesimpulan penelitian berrbeda dengan yang disusun
mahasiswa.
12. Hak Intelektual hasil penelitian.
13. Dosen tidak mempublikasikan suatu karya atas namanya berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaan penelitian orang lain yang
belum dipublikasikan.
14. Jika skripsi dipublikasikan maka penulis pertama adalah mahasiswa,
penulis kedua dosen pembimbing utama dan penulis ketiga dosen
pembimbing pembantu.
15. Dosen boleh meminta informasi kepada pihak lain dengan syarat
menyebutkan tujuan penggunaan informasi tersebut dan sedapat
mungkin memberikan penghargaan yang sesuai kepada pemberi
informasi.
16. Guna mencegah penyalahgunaan nama dosen untuk pengesahan suatu
gagasan dosen hendaknya menolak suatu pekerjaan yang diketahuinya
bersifat tidak pantas dan tidak layak.

4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

D. ETIKA DOSEN DALAM PENGABDIAN MASYARAKAT


1. Pengabdian pada masyarakat dapat dilakukan secara perorangan atau
kelompok. yang diselenggarakan di atau oleh laboratorium, jurusan.
program studi, dan pusat-pusat pengabdian masyarakat yang dikoordinasi
oleh lembaga pengabdian pada masyarakat.
2. Lembaga pengabdian pada masyarakat (LPPM) mengkoordinasikan
penye1enggaraan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di atau oleh
laboratorium dan jurusan yang berada di program studi yang bersangkutan.
3. Pengabdian pada masyarakat yang bersifat antar disiplin ilmu, lintas
disiplin ilmu atau multi disiplin ilmu dapat diselenggarakan dengan
melibatkan laboratorium, jurusan atau program studi yang terkait.
4. Pemanfaatan hasil-hasil pengabdian pada masyarakat STAI Aria Sukma
Malah, harus mendapat ijin tertulis dari Ketua STAI atau pejabat lain yang
ditunjuk Ketua STAI.
5. Apabila timbul perselisihan dengan pihak lain sehubungan dengan
pemanfatan hasil-hasil pengabdian pada masyarakat STAI Aria Sukma
Malah, diusahakan penyelesainya secara kekeluargaan dan atau menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Dalam pengabdian pada masyarakat dosen selalu berpatokan pada visi dan
misi STAI Aria Sukma Malah.
7. Dosen bebas memilih jenis pengabdian pada masyarakat sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
8. Dosen bersikap arif dan jujur dalam melakukan pengabdian pada
masyarakat.
9. Dosen menjaga nama baik STAI Aria Sukma Malah dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat.
10. Dosen menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dalam melakukan
pengabdian pada masyarakat.
11. Dosen tidak bersikap diskriminatif dalam melakukan pengabdian pada
masyarakat.
12. Dosen selalu menciptakan suasana harmonis di masyarakat dalam
pelaksanaan pengabdian pada masyarakat.

5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

BAB II
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

A. WAWASAN KEMAHASISWAAN
Mahasiswa sebagai insan yang memiliki berbagai dimensi, yaitu : sebagai bagian
dari sivitas akademika, bagian dari generasi muda bangsa yang terdidik untuk
menggunakan penalaran, pelaku sejarah yang ikut berperan serta dan menentukan
sejarah perkembangan bangsa Indonesia, disamping sebagai warga negara Indonesia
yang hak dan kewajibannya sama dengan warga negara Indonesia lainnya.
Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat yang maju, mandiri, dan
sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat madani berdasarkan
Pancasila, peranan pendidikan tinggi amat penting dan strategis :
1. Pendidikan tinggi, melalui kegiatan penelitian dan keilmuan lainnya, dapat
menghasilkan berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan
martabat manusia, serta budaya bangsanya. Melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni budaya, pendidikan dapat menghasilkan
rekayasa teknologi dan karya seni yang bermutu sesuai dengan kebutuhan
pembangunan.
2. Lulusan pendidikan tinggi yaitu akademisi dan tenaga profesional merupakan
sumber daya manusia yang berkualitas yang diharapkan mampu melahirkan
manajer yang handal, berwawasan luas dan berkepribadianuntuk memimpin
masyarakat, bangsa dan negara. Mereka itu diharapkan akan mampu
memperbaiki sosial ekonomi bangsa guna mempersiapkan diri dalam
persaingan yang semakin tajam antar bangsa-bangsa di dunia. Mengingat
mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang strategis,
maka perlu diberi peluang seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan dirinya
secara utuh, yaitu:
a. Sebagai sivitas akademika di Sekolah Tinggi (STAI Aria Sukma
Malah), mahasiswa memiliki kebebasan akademik dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta sekaligus
merupakan mitra para dosen dalam proses belajar mengajar yang
dialogis. Sedangkan dalam proses pengembangan diri mahasiswa,
para pembimbing kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap

1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

campur tangan yang sesedikit mungkin, demikian pula dalam menata


organisasi kemahasiswaan di Sekolah Tinggi senantiasa berpegang
pada prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa.
b. Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan
senantiasa peka terhadap masalah yang berkembang ditengah-tengah
masyarakat dan diberi peluang untuk ikut serta dalam menanggulangi
berbagai masalah masyarakat.
c. Sebagai warga negara yang telah dewasa, mahasiswa memiliki hak
dan kewaiban yang sama dengan warga negara yang lain. Berdasarkan
pokok- pokok pikiran tersebut, maka pengembangan kemahasiswaan
merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi
tanggungjawab berbagai pihak yang terkait.

B. PEMBERDAYAAN MAHASISWA

Pemberdayaan Mahasiswa adalah upaya pendidikan yang bertujuan untuk


meningkatkan kualitas diri dilaksanakan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur,
terarah, dan bertanggungjawab, yang mampu memberikan pembekalan untuk
persiapan masa depan, tanpa mengganggu atau mengurangi kegiatan kurikuler.
Terdapat berbagai rujukan yang hendak dijadikan titik tolak dalam menetapkan
sasaran pengembangan kemahasiswaan, yaitu :

1. Tujuan Pendidikan Nasional (dirumuskan pada pasal 4 UU No. 2 Tahun


1989)
2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan
3. Kepentingan masyarakat
4. Aspirasi, harapan, minat, bakat dan kegemaran serta prilaku pribadi sivitas
akademika berdasarkan budaya bangsa dan nilai-nilai religi agama yang
dianut.

2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

C. SASARAN
Berdasarkan titik tolak tersebut, maka sasaran umum pemberdayaan mahasiswa di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

1. Sasaran Umum
a. Jiwa Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berbudi
pekerti luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu
bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab yang tinggi.
b. Kepemimpinan : Pengembangan diri melalui organisasi, kegiatan
komunikasi, latihan manajemen yang terarah.
c. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan : Pengembangan diri melalui
kegiatan-kegiatan yang kreatif serta inovatif, juga produktif untuk
pengamalan dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi bagi
pembangunan masyarakat, bangsa dan egara.
d. Ketahanan fisik dan mental : Diperlukan kesehatan, ketahanan fisik dan
mental untuk menghadapi tantangan hidup, berkepribadian mantap,
memiliki tanggungjawab serta disiplin yang tinggi untuk mendukung
ketahanan perguruan tinggi dan ketahanan nasional.

2. Sasaran Khusus
a. Sikap Ilmiah
i. Hasrat ingin tau, belajar tak kenal batas usia dan waktu
ii. Daya analisis yang tajam
iii. Kejujuran
iv. Rasa tanggung jawab yang tinggi
v. Keterbukaan terhadap hal baru, pendapat yang berbeda namun tetap
kritis
vi. Menghormati perbedaan dan menghargai pendapat orang lain
vii. Sikap bebas dari prasangka
viii. Orientasi masa depan
b. Sikap menghargai nilai, norma atau kaidah budaya dan agama serta tradisi
keilmuan.

3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

c. Sikap keahlian atau professional


i. Keinginan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi
ii. Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat, kemampuan serta
arah profesinya.
iii. Etika profesi yang tinggi
iv. Kesejawatan yang tinggi

D. ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Kampus merupakan kelompok masyarakat tersendiri, namun tidak terpisah dari


kelompok masyarakat luar, serta memiliki tata cara serta corak kehidupan yang khas.
Sebagai layaknya suatu masyarakat, di dalamnya terdapal aturan yang diperlukan
agar masyarakat yang bersangkutan dapat berfungsi dengan baik. Demikian juga
dalam masyarakat kampus, mahasiswa adalah anggota masyarakat kampus,
kelompok yang masih belajar, dan perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan
ketrampilan dan dipersiapkan untuk meneruskan proses pembangunan pada masa
yang akan datang. Mengingat para mahasiswa merupakan bagian dari insan akademis
dalam usia dewasa muda, maka organisasi mahasiswa tersebut perlu disusun
berdasarkan prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa“. Hal ini
sesuai dengan asas pendidikan yaitu pimpinan perguruan tinggi lebih bersifat ulur
tangan dari pada campur tangan.

1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Aria Sukma Malah


Merupakan lembaga kemahasiswaan yang berkedudukan di tingkat Sekolah
Tinggi BEM STAI Aria Sukma Malah dipimpin oleh seorang ketua umum.
Tugas pokok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Aria Sukma Malah
a. Mewakili mahasiswa di tingkat Sekolah Tinggi;
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
Sekolah Tinggi melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM);
c. Menjadi media komunikasi antara Sekolah Tinggi dan mahasiswa; dan
d. Memberikan pendapat, usul dan saran kepada Ketua terutama yang
berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan nasional.

4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Aria Sukma Malah:

a. Perwakilan mahasiswa di tingkat Sekolah Tinggi untuk menampung dan


menyalurkan aspirasi mahasiswa dalam lingkungan Sekolah Tinggi;
b. Perencanaan dan penetapan garis besar program kegiatan
kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi;
c. Komunikasi mahasiswa antar lembaga kemahasiswaan di tingkat Program
Studi/jurusan dan unit kegiatan mahasiswa; dan
d. Pengembangan keterampilan manajemen.
2. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Unit kegiatan mahasiswa merupakan wadah kegiatan mahasiswa di tingkat
Sekolah Tinggi yang melaksanakan kegiatan di bawah koordinasi BEM STAI
Aria Sukma Malah. Fungsi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ektra
kurikuler mahasiswa terutama dalam bidang penalaran, keilmuan, bidang
bakat dan minat mahasiswa dan kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian
pada masyarakat; dan
b. Merencanakan. melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ekstra
kurikuler mahasiswa daiam bidang tertentu yang tidak dapat dilaksanakan
oleh BEM Program Studi.
3. Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Program Studi
Merupakan lembaga kemahasiswaan yang berkedudukan di tingkat Program
Studi.BLM Program Studi dipimpin oleh seorang ketua. Tugas Badan
Legislatif Mahasiswa (BLM) Program Studi:
a. Menetapkan garis besar program, mengawasi serta menilai pelaksaan
program BEM Program Studi;
b. Mewakili mahasiswa daiam mengontrol pelaksanaan program kerja BEM
Program Studi;
c. Meminta pertanggungjawaban pengurus BEM Program Studi untuk setiap
akhir masajabatan; dan
d. Membentuk Panitia Pemilihan Umum Ketua Pengurus BEM Program
Studi.

5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

Fungsi Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Program Studi: Forum perwakilan


mahasiswa di tingkat Program Studi untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi mahasiswa di tingkat Program Studi
4. Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan
a. Masa jabatan pengurus organisasi kemahasiswaan di STAI Aria Sukma
Malah selama 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat
dipilih kembali;
b. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan di STAI Aria
Sukma Malah ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswadan
tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku;
c. Pengurus organisasi kemahasiswaan di STAI Aria Sukma Malah
bertanggungjawab kepada pimpinan satuan penyelenggaraan pendidikan
yang membawahinya.
d. Kedudukan organisasi kemahasiswaan di STAI Aria Sukma Malah seperti
BEM STAI Aria Sukma Malah, UKM, BLM, BEM Program Studi
semuanya merupakan kelengkapan non-struktural.
5. Persyaratan Keanggotaan Pengurus Lembaga Kemahasiswaan
a. Persyaratan Umum
i. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
ii. Berjiwa dan berwawasan Pancasila;
iii. Berkelakuan baik dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi;
iv. Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di
STAI Aria Sukma Malah;
v. Secara sukarela menjadi anggota dan memiliki kemampuan untuk
menduduki jabatan dalam lembaga kemahasiswaan; dan
vi. Memahami dan menghayati aspirasi mahasiswa.
b. Persyaratan Khusus
i. Telah mengikuti dan lulus kegiatan Latdis, LKMM Tingkat Dasar dan
bersedia mengikuti LKMM Tingkat Lanjutan;
ii. Mahasiswa STAI Aria Sukma Malah yang duduk pada semester II s.d.
VII;
iii. IPK yang dicapai minimal 2,75; dan

6
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

iv. Memiliki sifat terpuji, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dan
bertanggungjawab baik pada tugas dan Almamater.
6. Dana Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
Sumber dana yang digunakan untuk menjalankan Kegiatan
Organisasi Kemahasiswaan STAI Aria Sukma Malah adalah :
a. Dana yang bersumber dari alokasi dana STAI Aria Sukma Malah yang
disesuaikan dengan kemampuan lembaga dan ditetapkan oleh Ketua STAI
Aria Sukma Malah
b. Dana yang bersumber dari sponsorship atau sumber lain yang tidak
mengikat dan dapat dilakukan atas seijin Ketua STAI Aria Sukma Malah;
c. Dana yang bersumber dari kegiatan penggalian dana yang dilakukan
lembaga kemahasiswaan atas seijin Ketua STAI Aria Sukma Malah; dan
d. Pengelolaan dan penggunaan dana sebagaimana poin a, b dan c,
dipertanggungjawabkan paling lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan
berlangsung.

E. KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN


Pasal 57 Statuta STAI Aria Sukma Malah Tahun 2022 mengatur tentang organisasi
kemahasiswaan STAI Aria Sukma Malah sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan peningkatan dan apresiasi kepemimpinan penalaran,
minat, kegemaran, dan kesejahteraan mahasiswa, dalam kehidupan
kemahasiswaan pada sekolah tinggi dibentuk organisasi kemahasiswaan.
2. Organisasi kemahasiswaan pada Sekolah Tinggi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebagai pelengkap organisasi yang tidak merupakan organisasi
struktural.
3. Organisasi kemahasiswaan di Sekolah Tinggi diselenggarakan dari, oleh dan
untuk mahasiswa.
4. Didalam Sekolah Tinggi hanya ada organisasi kemahasiswaan intra Sekolah
Tinggi.
5. Organisasi kemahasiswaan Sekolah Tinggi bertanggung jawab kepada
Pimpinan Sekolah Tinggi.
6. Pola organisasi kemahasiswaan diatur dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga organisasi.

7
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

Beberapa hal yang perlu dilakukan atau dimiliki suatu organisasi kemahasiswaan
adalah:
1. Struktur Organisasi
Sebuah bagan yang dapat menjelaskan tentang kedudukan masing-masing
pengurus serta hubungan antar bagian dalam organisasi. Sangat diperlukan
untuk menunjukkan susunan kepengurusan dan hubungan antar seksi/bagian
yang dipahami oleh anggota organisasi ataupun pihak luar. Sebaiknya
dipasang pada dinding sekretariat dan disertakan pada proposal pemberitahuan
keberadaan organisasi kepada WR BKK, serta LPJ Organisasi.
2. Job Description
Selaku pengurus organisasi apalagi ketua organisasi, sudah selayaknya
mengetahui fungsi dan tugas masing-masing seksi/bagian yang berada
dibawah koordinasinya, serta diharapkan mampu memberi penjelasan akan
tuga-stugas tersebut kepada masing-masing personil yang menerimatanggung
jawab tersebut. Tiap-tiap anggota atau pengurus organisasi perlu memahami
sebenar-benarnya akan tugas dan bagaimana pertanggung jawabannya kepada
ketua serta bagaimana koordinasinya dengan bagian/seksi yang lain.
3. Rapat Kerja
Masing-masing organisasi perlu mengadakan raker sekurang-kurangnya 1 x
dalam setahun, namun yang efektif adalah 2 x setahun (per semester). Dalam
raker masing masing bagian/seksi mengajukan rencana kegiatan dan anggaran
yang dibutuhkan. Kemudian kumpulan rencana kerja tersebutdigabungkan
untuk dijadikan rencana kegiatan organisasi dan perencanaan penggunaan
anggaran yang kemudian dijadikan rujukan untuk pengajuan permohonan
anggaran dalam bentuk “proposal” kepada Wakil Ketua BKK STAI Aria
Sukma Malah
4. Rapat Evaluasi
Setelah organisasi mengadakan suatu kegiatan, maka sebaiknya dilakukan
evaluasi (penilaian oleh diri sendiri/pengurus organisasi) terhadap kegiatan
tersebut, selambat-lambatnya 1 bulan setelah kegiatan (waktu yang paling baik
adalah 1 minggu setelah kegiatan). Pada rapat evaluasi ini diharapkan bisa
memunculkan hal-hal kekurangan/kecurangan yang dilakukan sehingga bisa

8
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

mengkoreksi diri untuk tidak melakukan hal tsb kembali. Hasilnya tertuang
dalam progress report, maupun rujukan untuk LPJ.
5. Rapat Koordinasi
Sebelum melakukan suatu event/kegiatan suatu organisasi sangat
perlumengajak semua pihak yang terkait untuk membicarakan bagaimana
teknik koordinasi antar bagian agar kegiatan tsb dapat terlaksana sesuai
harapan. Terkadang organisasi/pihak lain diluar organisasi pelaksana perlu
diajak/diberitahu tentang kegiatan tersebut untuk meningkatkan hubungan
baik antar sesama organisasi. BEM STAI Aria Sukma Malah dalam hal ini
sebagai organisasi tertinggi dalam struktur organisasi Kemahasiswaan, perlu
meng-koordinasikan rencana kegiatan masing-masing UKM dan BEM, agar :
a. tidak menyimpang dari tujuan masing-masing organisasi
b. tidak saling berbenturan antar sesama organisasi dan
c. bisa mengkoordinir bila ada kesamaan bentuk kegiatan serta waktu
kegiatan
6. Pertemuan Ketua Organisasi
Para Ketua organisasi melakukan pertemuan “gathering” (pembicaraan resmi
dengan gaya santai) sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan
untuk menjalin hubungan baik dan saling tukar informasi antar Ketua HMJ,
Ketua UKM dan BEM Program Studi. Pertemuan ini dikoordinir oleh BEM
Sekolah Tinggi. Pertemuan ini bermanfaat untuk menjembatani penyelesaian
masalah- masalah yang timbul antar organisasi. Terkadang untuk sebuahevent
yang dilaksanakan suatu organisasi, perlu diundang ketua organisasi lain agar
terjadi hubungan baik dan saling mengisi antar organisasi.
7. Koordinasi Kegiatan
Organisasi Kemahasiswaan (MPM, BEM Sekolah Tinggi, BEM Program
Studi, UKM) dan unit- unit kerja lainnya yang akan menyelenggarakan
kegiatan baik internal maupun eksternal terlebih dahulu wajib berkordinasi
dengan organisasi atau lembaga diatasnya. Dan proposal kegiatan
ditandatangani oleh Ketua Organisasi yang bersangkutan.
8. Surat Keterangan
Pengurus organisasi kampus (MPM,BEM Pusat,BEM Program Studi, UKM)
berhak mendapatkan surat keterangan atas aktivitasnya. Surat Keterangan

9
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

tersebut dikeluarkan oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan akan


diberikan pada akhir masajabatan/pengabdiannya.
9. Dialog Mahasiswa & Lembaga
Pimpinan STAI Aria Sukma Malah membuat manajemen yang terbuka untuk
kritik dan saran mahasiswa terhadap manajemen pelayanan, kualitas SDM,
perkembangan teknologi serta materi pendidikan yang diberikan perguruan
tinggi kepada mahasiswa, dengan tujuan agar tercipta sinergi antara perguruan
tinggi, mahasiswa serta masyarakat untuk memaksimalkanmanfaat dan
pengembangan yang dilakukan. Sekurang-kurangnya 1 x dalam satu periode
kepengurusan, BEM STAI Aria Sukma Malah menjadi fasilitator pertemuan
dan dialog terbuka antara lembaga kemahasiswaan, mahasiwa dan perguruan
tinggi STAI Aria Sukma Malah dalam suasana penuh keakraban namun tidak
mengurangi sifat kritis dan kecerdasan mahasiwa dalam menyampaikan ide,
saran maupun kritik serta tetap berpegang pada nilai- nilai kebenaran yang
ada.
10. Penataan, Pembukuan / kearsipan & Inventaris Organisasi
Kearsipan yang paling menonjol dalam organisasi diantaranya adalah
mengenai surat-menyurat. Kerapian surat-menyurat ini akan memperlihatkan
identitas dan kapabilitas suatu organisasi.. Disamping itu, konsep surat dan
kearsipan yang baik, bisa menimbulkan citra yang baikbagi
institusi/perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.
Untuk melaksanakan tertib administrasi, setiap organisasi kemahasiswaan
wajib melakukan kegiatan pembukuan dan penataan yang terkait dengan
kearsipan (dokumen) dan inventarisasi organisasi, antara lain :
a. Data Pengurus / Anggota
b. Surat Masuk / Surat Keluar
c. Proposal
d. Memo
e. Agenda Kerja / Job description dan
f. Dokumen–dokumen lain

Perlengkapan yang terkait dengan kearsipan :

a. Kertas dengan atau tanpa kop surat + amplop

1
0
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

b. Stempel / Bantal Stempel / Tinta Stempel


c. Map File / Maploeg / Box File
d. Pelubang Kertas
e. Staples dan isinya
f. Perlengkapan penjilitan proposal
g. Lemari dengan daftar file / arsip serta
h. Ruang Sekretariat

Perlengkapan pendukung lain sebagai inventarisasi organisasi :

a. Papan Nama Organisasi


b. Struktur Organisasi
c. Daftar Inventarisasi Ruang Organisasi
d. Daftar Kegiatan dan Anggaran Organisasi
e. Album Kegiatan
f. White board / spidol / penghapus
g. Spon board dan pines
h. Perlengkapan kebersihan ruangan
i. Jam dinding
j. Komputer, printer, disket dan
k. Perlengkapan lain yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
organisasi
11. Pendelegasian Wewenang
Dalam hal tertentu apabila ketua berhalangan, maka diberikan pendelegasian
wewenang kepada pejabat dibawahnya. Untuk memberikan kekuatan hukum
bagi yang menerima wewenang maka sangat diperlukan surat pelimpahan
wewenang sementara.
12. Pembagian Tugas Pengawasan
Bila tugas Ketua dirasa cukup banyak maka tugas pengawasan dapat dibagi
kepada sekretaris umum atau kepada seksi khusus atau komisi khusus untuk
melakukan tugas pengawasan tersebut.
13. Pembuatan Daftar Rencana Kegiatan dan Anggaran Organisasi - serta
Realisasi Kegiatan dan Anggaran (RKA) Sebuah daftar rencana dan anggaran
yang diperlukan untuk kegiatan sebaiknya tersusun sebelum kegiatan

1
1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

dilaksanakan, dapat dilihat oleh seluruh pengurus maupun anggota. Ini akan
menjadi pembelajaran buat seluruh anggota dan pengurus saat itu dan
pengurus sesudahnya. Daftar tadi sebaiknya juga dilengkapi dengan hasil
evaluasi dan realisasi anggaran yang digunakan.
14. Laporan Pertanggung Jawaban
Suatu hal yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pengurus
organisasi kemahasiswaan kepada lembaga dan anggota ataupun pihak lain
yang memberikan dukungan terhadap kegiatan adalah menyampaikan
Program Kerja dan Laporan Pertanggung Jawaban seperti diatur dalam.
AD/ART organisasi kemahasiswaan tersebut. Laporan Pertanggungjawaban
tersebut diberikan secara tertulis dan berkala (Tahunan, Semester dan
Triwulan) kepada Organisasi diatasnya. Hal ini dianggap penting untuk
mengetahui rencana kerja kedepan dan memberikan informasi perkembangan
serta kendala-kendala dalam program kegiatan, sehingga segera dapat
dicarikan solusinya.

F. PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN


1. Pembentukan lembaga kemahasiswaan STAI Aria Sukma Malah mengacu
pada statuta dan peraturan yang berlaku di STAI Aria Sukma Malah
2. Setiap lembaga kemasiswaan didampingi oleh pembimbing yang sesuai
kompetensinya dengan bidang kegiatan di lembaga kemahasiswaan.
3. Pembimbing berasal dari internal STAI Aria Sukma Malah yang
diusulkanoleh lembaga kemahasiswaan pada Ketuaat untuk mendapat
persetujuan
4. Setiap pembimbing lembaga kemahasiswaan yang telah disetujui Ketuaat
ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan Ketua STAI Aria Sukma Malah .
5. Khusus untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) diperlukan standar kriteria
UKM sesuai dengan fungsinya sebagai sarana pembinaan kegiatan
kemahasiswaan untuk menyalurkan penalaran dan keilmuan, minat dan
kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi
masyarakat. Standar kriteria UKM yang dimaksud mencakup keanggotaan,
aktivitas, dan batas waktu.

1
2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

6. Setiap Mahasiswa STAI Aria Sukma Malah berhak mengikuti secara aktif
kegiatan dalam salah satu lembaga kemahasiswaan.
G. PELAKSANAAN KEGIATAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN
1. Penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan berdasar pada prinsip dari, oleh,
dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan yang lebih besar kepada
mahasiswa yang mengacu pada Visi dan Misi STAI Aria Sukma Malah.
2. Pelaksanaan kegiatan setiap lembaga kemahasiswaan diwujudkan dalam
bentuk program kerja selama 1 tahun.
3. Pelaksanaan kegiatan harus disesuaikan dengan kondisi dan anggaran
organisasi.
4. Apabila kegiatan lembaga kemahasiswaan tidak sesuai dengan bidang
lembaga kemahasiswaan tersebut, maka pihak Rekotrat yang dalam hal ini
Wakil Ketua Bidang Kerjasama Dan Kemahasiswaan atau dalam tingkat
Program Studi adalah Wakil Dekan berhak untuk mengevaluasi (menolak)
program kegiatan yang diajukan oleh lembaga kemahasiswaan tersebut.
5. Struktur Kepengurusan dan Program Kerja lembaga kemahasiswaan
dikoordinasikan dan dilaporkan kepada Ketua melalui Wakil Ketua Bidang
Kerjasama Dan Kemahasiswaan.
6. Evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM dilakukan oleh pembimbing UKM
dibawah koordinasi Wakil Ketua Bidang Kerjasama & Kemahasiswaan c.q
Biro Promosi Dan Kemahasiswaan.

H. KEBERADAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI


Pasal 56 ayat (1) Statuta STAI Aria Sukma Malah Tahun 2022 mengatur tentang hak
mahasiswa STAI Aria Sukma Malah sebagai berikut :
1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk membentuk
dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan akademik.
2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai
dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.
3. Memanfaatkan fasilitas sekolah tinggi dalam rangka kelancaran proses belajar.
4. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang
diikuti dalam penyelesaian studinya.

1
3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

5. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang


diikutinya serta hasil belajarnya.
6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
7. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
8. Memanfaatkan sumber daya Sekolah Tinggi melalui perwakilan/organisasi
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata
kehidupan bermasyarakat.
9. Pindah keperguruan tinggi lain atau program studi lain, bila mana memenuhi
persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program yang
bersangkutan memungkinkan.
10. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa yang ada di Sekolah Tinggi.
11. Mengambil cuti akademik setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
12. Menentukan pilihan program studi dan jalur konsentrasi yang diminati setelah
memenuhi syarat yang diperlukan pada jurusan/program studi dan jalur
konsentrasi yang ditentukan.
13. Menyalurkan aspirasi dan pendapat sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Setiap mahasiswa berkewajiban untuk :
15. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada Sekolah Tinggi.
16. Ikut memelihara sarana dan prasarana Sekolah Tinggi serta menjaga kebersihan,
ketertiban dan keamanan Sekolah Tinggi.
17. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan.
18. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta menjunjung
tinggi etika keilmuan.
19. Menjaga kewibawaan dan nama baik Sekolah Tinggi (almamater)
20. Efektif mengikuti proses belajar mengajar.

1
4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

BAB III
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
A. LATAR BELAKANG
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada system
penyelenggaraan administrasi yang tertib oleh organisasi / STAI yang bersangkutan.
Dalam mewujudkan system administrasi yang dapat menunjang berjalannya mekanisme
kerja organisasi di lingkungan STAI Aria Sukma Malah . Maka diperlukan adanya
seperangkat aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus agar
menjadi tradisi STAI Aria Sukma Malah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun yang dimaksud dengan Kesekretariatan dalam hal ini adalah kegiatan atau
aktivitas organisasi yang berkaitan dengan kesekretariatan dan surat menyurat organisasi
atau STAI Aria Sukma Malah. Tempat ini merupakan kantor yang representative bagi
pengelolanya. Disini Sekretaris bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan,
keindahan, dan kerapihan sekretariat. Selain itu pengelola khususnya sekretaris juga
berfungsi sebagai humas atau public relation bagi STAI Aria Sukma Malah.
Berkaitan dengan kesekretariatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Surat menyurat dan agendanya
2. Administrasi STAI Aria Sukma Malah
3. Fasilitas pendukung seperti : Computer, notebook, LCD projector, printer,
scanner, telephone, dan lain-lain.
4. Fasilitas furniture seperti :Meja dan kursi tamu, almari arsip, meja kerja, filling
cabinet, bunga, dan lain-lain.

B. TUJUAN
Pedoman administrasi ini bertujuan untuk :
1. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan, dan pemantauan pelaksanaan
administrasi di lingkungan STAI Aria Sukma Malah .
2. Menyelenggarakan pola system keorganisasian yang baik dan tertata dilingkungan
STAI Aria Sukma Malah .

C. ACUAN
1. Statuta STAI Aria Sukma Malah tahun ….
2. Surat Keputusan Ketua STAI Nomor 879 tentang Pengesahan Struktur Organisasi
STAI Aria Sukma Malah .

1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

D. PEDOMAN ADMINISTRASI
1. Surat
Surat adalah sarana komunikasi timbal balik yang mengandung pesan- pesan resmi STAI
Aria Sukma Malah yang tertulis di atas kertas yang khusus diperlukan untuk kepentingan
tersebut. Ketentuan surat yang berlaku dan dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Sistematika Surat
Surat menyurat resmi di STAI Aria Sukma Malah adalah sebagai berikut:
1) Nomor surat : tidak boleh disingkat tetap ditulis nomor.
2) Lampiran surat : tidak boleh disingkat tetap ditulis lampiran.
3) Perihal surat : tidak boleh disingkat tetap ditulis perihal.
4) Tanggal, bulan, tahun :
5) Alamat surat : Kepada Yang terhormat.
6) Kata pembuka : Assalamu’alaikum
7) Kalimat pengantar : Teriring salam dan doa semoga Allah S.W.T.
selalu memberikan kita kesehatan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Amin.
8) Maksud surat : Isi sesuai kepentingan atau keperluannya
9) Kata penutup : Wassalam
10) Tanda Tangan : Pejabat STAI Aria Sukma Malah
b. Jenis surat :
Surat-surat resmi STAI Aria Sukma Malah dikelompokkan kedalam jenis surat umum
dan khusus. Surat umum jenis surat biasa yang rutin diterbitkan sebagai sarana
komunikasi tertulis dilingkungan internal maupun eksternal STAI Aria Sukma Malah.
Surat khusus adalah jenis surat yang menyatakan penetapan keputusan pimpinan
danberlandaskan kebijakan STAI Aria Sukma Malah.
c. Kertas surat :
Seluruh surat ditik diatas kertas Polio, A4 atau Quarto berkop, dengan huruf Time
Roman, Sepasi 1 atau 1,5 ukuran huruf 12 pt (Kepala surat STAI Aria Sukma Malah)
d. Kop surat :
Surat kegiatan : Kop surat disesuaikan dengan kepanitiaan suatu kegiatan tertentu dengan
diwajibkan menyertakan lambang/logo resmi STAI Aria Sukma Malah
Surat khusus dan umum diluar kegiatan : Kop surat dengan menyertakan lambang/logo
resmi STAI Aria Sukma Malah .

2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

e. Nomor surat :
Seluruh surat resmi STAI Aria Sukma Malah memiliki nomor yang terdiri dari atas ;
1) Nomor surat tiga digit
2) Kode Pejabat
3) Jenis surat
4) STAI Aria Sukma Malah yang mengeluarkan
5) Bulan pembuatan surat
6) Tahun pembuatan surat
f. Tanda tangan dalam surat :
Penandatangan surat adalah berbeda sesuai dengan jenis yangakan dikeluarkan.
1) Surat intra bidang : Surat yang dikeluarkan oleh bidang tertentu untuk anggotanya
ditandatangani oleh bidang tersebut.
2) Surat inter bidang : Surat yang dikeluarkan oleh bidang tertentu untuk bidang
lainnya, yang menandatangani adalah ketua bidang dan sekretaris bidang.
3) Surat keluar :Surat yang dikeluarkan STAI Aria Sukma Malah untuk internal
maupun ekternal ditandtanagani oleh pimpinan STAI Aria Sukma Malah dan diparaf para
wakil pimpinan.
2. Buku Agenda :
a. Ukuran buku
Pada dasarnya semua jenis buku dapat digunakan, asalkan sesuai dengan format yang
diperlukan.
b. Model buku
Buku agenda surat terdiri atas buku agenda surat keluar dan agenda surat masuk, dengan
format sebagai berikut :
1) Buku agenda surat keluar, terdiri dari : Nomor urut pengeluaran
Nomor surat Tanggal surat Perihal surat Alamat/yang dituju
2) Buku agenda surat masuk, terdiri dari : Nomor urut penerima
Nomor surat Tanggal surat
Tanggal penerimaan surat Perihal surat
Alamat/pengirim surat

3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

3. Nomor Surat :
Nomor surat berbeda-beda untuk setiap kegiatan dan bidang, setiap nomor
masing-masing dan berurut. Adapun beberapa kode untuk penomoran surat adalah
sebagai berikut :
Kode Jenis Surat Keluar :
No Keterangan Singkatan
1. Keputusan : KEP
2. Surat Keputusan : SKEP
3. Instruksi : INS
4. Surat Perintah : SPT
5. Surat Peringatan : SP
6. Surat Edaran : SED
7. Pengumuman : PUM
8. Undangan : UND
9. Surat Perjalanan Dinas : SPPD
10. Surat Tugas : ST
11. Surat Keterangan : SKT
12. Surat Biasa :X

Kode Masalah :
No Keterangan Abjad
1. Organisasi A
2. Akademik B
3. Kemahasiswaan C
4. Kepegawaian D
5. Keuangan E
6. Kerumahtanggaan F
7. Perpustakaan G
8. Penelitian & Pengembangan H

4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

9. Pengabdian Pada Masyarakat I


10. Kerjasama J
11. Umum K

Kode Pejabat
01 Ketua STAI
02 Wakil Ketua STAI Bidang Akademik
03 Wakil Ketua STAI Bidang Keuangan & Administrasi
04 Wakil Ketua STAI Bidang Kerjasama & Kemahasiswaan

4. Tata surat menyurat internal :


a. Setiap surat yang masuk dari lembaga ditujukankepada Ketua STAI.
b. Adapun yang berwenang menandatangani surat yang disampaikan kepada
Ketua STAI adalah Para Wakil Ketua STAI. Sesuai dengan Struktur Organisasi
yang telah disyahkan didalam Statuta STAI Aria Sukma Malah

c. Jika Direktur Risbang, ingin menyampaikan surat kepada Ketua STAI


harus diketahui dan ditandangani oleh wakil Ketua STAI Bidang Akademik
artinya Wakil Ketua STAI BAK menandatangi surat tersebut.
d. Jika Direktur LKPM, ingin menyampaikan surat kepada Ketua STAI harus
diketahui dan ditandatangani oleh Wakil Ketua STAI Bidang Kerjasama &
Kemahasiswaan.
e. Demikian juga jika para Kepala Bagian ingin menyampaikan surat kepada
Para Wakil Ketua STAInya harus diketahui oleh Kepala Biro masing-masing.
5. Tata surat menyurat penomoran surat Wakil Ketua STAI :
Surat keluar internal para Wakil Ketua STAI untuk pemberian nomor surat dan
realisasinya di Biro masing-masing jalurnya, stelah surat keluar tersebut
ditandatangani oleh Wakil Ketua STAI ditembuskan kepada Ketua STAI. Adapun
untuk pemberian nomor tersebut adalah sebagai berikut :
a. pemberian nomor surat Wakil Ketua STAI Bidang Akademik oleh BAAK
b. pemberian nomor surat Wakil Ketua STAI Bidang Keuangan &
Administrasi oleh BAKUA.
c. pemberian nomor surat Wakil Ketua STAI Bidang Kerjasama &
Kemahasiswaan oleh BAPMA.

5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

PERATURAN PEGAWAI

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan :
1. Pendidikan Tinggi adalah Pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari
Pendidikan Menengah di jalur Pendidikan Sekolah.
2. Pendidikan Tinggi adalah satuan Pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan
Tinggi.
3. Statuta Perguruan Tinggi adalah Pedoman Dasar penyelenggaraan kegiatan yang
digunakan sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangan program dan
penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Perguruan Tinggi,
yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum,
peraturan akademik dan prosedur operasional yang berlaku di Perguruan Tinggi.
4. Dewan penyantun adalah tokoh-tokoh masyarakat yang diangkat untuk ikut
mengasuh dan membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi Perguruan
Tinggi.
5. Pimpinan Perguruan Tinggi adalah Ketua Sekolah Tinggi.
6. Senat Perguruan Tinggi adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi pada
Sekolah Tinggi.
7. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.
8. Jenis, jenjang dan program pendidikan adalah jenis pendidikan sekolah yang
dilaksanakan dikampus atau diluar kampus. Jenjang Pendidikan Sarjana dan
Diploma adalah program pendidikan akademik dan profesional.
9. Warga kampus atau Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri atas Dosen dan
Mahasiswa pada Perguruan Tinggi.
10. Tenaga Kependidikan adalah Dosen dan tenaga penunjang akademik.
11. Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya dan diangkat
oleh penyelenggara Perguruan Tinggi dengan tugas utama mengajar.
12. Tenaga penunjang akademik adalah tenaga peneliti, pengembang dibidang
pendidikan, pustakawan, pranata Laboratorium komputer dan teknisi sumber
belajar.
13. Pendidikan Akademik adalah Pendidikan Tinggi yang diarahkan terutama pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya.
14. Pendidikan profesional adalah Pendidikan Tinggi yang diarahkan terutama pada
kesiapan penerapan keahlian tertentu.
15. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Sekolah Tinggi.
16. Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Aria Sukma Malah
Kotamobagu Kotamobagu.

1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

17. Alumni adalah seseorang yang telah menyelesaikan Pendidikan di Perguruan


Tinggi.
18. Kebebesan Akademik adalah kebebesan yang dimiliki anggota Civitas Akademika
untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan Pendidikan dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dan mandiri.
19. Kebebasan Mimbar Akademik adalah bagian dari kebebasan akademik yang
memungkinkan Dosen menyampaikan pikiran dan pendapat secara bebas di
lingkungan Perguruan Tinggi sesuai norma dan kaidah keilmuan.
20. Otonomi keilmuan adalah kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma dan
kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh para Civitas Akademika dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
21. Otonomi pengelolaan adalah kewenangan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi
dalam pengelolaah sarana dan prasarana, mencakup pula kewenangan dalam
bidang keuangan untuk menerima dan menyimpan dan menggunakan dana yang
berasal dari masyarakat serta kewenangan Pimpinan dalam pengelolaan kegiatan
akademik pada Sekolah Tinggi.
22. Tri Darma Perguruan Tinggi adalah Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi,
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
23. Menteri adalah Menteri Agama Republik Indonesia.
24. Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi adalah Yayasan Beramal Totabuan
Kotamobagu.

B A B II
MEKANISME PENERIMAAN PEGAWAI
Pasal 2
1. Penerimaan Pegawai dilakukan berdasarkan usulan dari unit kerja
2. Penerimaan Pegawai dapat dilakukan dengan 2 (dua) jalur :
a. Calon pegawai mengirimkan surat lamaran ke Ketua STAI
b. Pihak STAI Aria Sukma Malah menginformasikan secara terbuka, baik
melalui media cetak maupun media lain.
3. Untuk menjadi Pegawai STAI Aria Sukma Malah harus melalui seleksi-seleksi
sebagai berikut :
a. Administratif
seleksi administratif adalah pengecekan terhadap kelengkapan data/berkas
dan keseuaian disiplin ilmu dengan lowongan yang dibutuhkan, yang
terdiri dari :
i. Surat lamaran
ii. Daftar riwayat hidup dengan lapiran KTP, pas foto, photo copy
ijazah dan surat keterangan kelakuan baik (SKKB) yang dilegalisir
serta surat keterangan sehat.
b. Wawancara
Seleksi wawancara adalah pengujian terhadap kemampuan dan wawasan
tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan serta keangka pikir mengenai
pengmbangan lembaga kedepan. Wawancara dilakukan oleh kepala unit
kerja yang membutuhkan

2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

c. Tertulis dan Praktek


Seleksi tertulis adalah pengujian kemampuan teoritis tentang disiplin ilmu
calaon pegawai. Sedangkan seleksi praktek adalah pengujian keahlian
(skill) calon pegawai terhadap tugas yang akan dikerjakan.
d. Psikotes
Seleksi psikotes adalah membedah dimensi psikologia dan fungsi-fungsi
kejiwaan calon pegawai manakala berhadapan dengan dunia kerja.
Psikotes dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh STAI Aria Sukma Malah
dengan surat pengantar dari Biro Administrasi Umum.
e. Khusus bagi dosen harus menyerahkan karya tulis tentang program
pengembangan pada bidang ilmu yang bersangkutan
f. Biaya psikotes dibebankan kepada calon pegawai
g. Bagi mereka yang memenuhi syarat, maka proses pengangkatannya
diusulkan oleh Biro Administrasi Umum kepada Ketua STAI untuk
diteruskan kepada Yayasan PSPI.

B A B III
Pasal 3
HARI TIDAK MASUK KERJA
Prosedur dan Ketentuan Tidak Masuk Kerja
1. Permohonan cuti dan izin harus diajukan kepada Kepala Unit Kerja melalui atasan
langsung
2. Kepala Unit Kerja dapat menyetujui atau tidak permohonan cuti dan izin
sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 di atas setelah mempertimbangkan kondisi
pekerjaan di unit kerja yang bersangkutan.
3. Permohonan cuti yang disetujui oleh Kepala Unit Kerja apabila tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dapat dikoreksi oleh Biro Administrasi Umum.
4. Permohonan cuti tahunan, cuti melahirkan harus diajukan paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum cuti dilaksanakan.
5. Pegawai yang diberikan cuti diluar tanggungan dengan mengajukan permohonan
kepada Kepala Unit Kerja paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum tanggal
cutidilaksanakan dan mendapat persetujuan Ketua STAI.
6. Bagi pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit, kematian keluarga dan istri
melahirkan maka surat keterangan sakit dan izin disampaikan pada hari pertama
masuk kerja
7. Bagi pegawai yang tidak masuk kerja karena pernikahan [egawai, pernikahan
anak kandung, khitanan anaka kandung, hari ujian sidang, wisuda pegawai dan
ibadah haji atau umrah harus mengajukan surat permohonan secara resmi kepada
Kepala Unit kerja dilaksnakan dan disampaikan ke Biro Administrasi Umum.
8. Bagi pegawai yang tidak masuk kerja di luar ketentuan yang telah diatu, dainggap
tidak tidak masuk kerja (alpa) dan dapat diberikan sanksi administratif, termasuk
pemotongan hari cuti tahunan atau penilaian dalam DP3 yang bersangkutan.

3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

Pasal 4
Cuti Tahunan
1. Cuti tahunan diberikan kepada pegawai administratif dan dosen yang menduduki
jabatan struktural.
2. Setiap pegawai administratif dan dosen yang menduduki jabatan struktural berhak
mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja sesudah pegawai yang
bersangkutan bekerja selama 1 (satu) tahun berturut- turutterhitung mulai tanggal
pengangkatan.
3. Cuti tahunan untuk setiap tahun berikutnya, dapat diberikan setelah masa kerja
berjalan minimal 3 (tiga) bulan dengan jumlah hari sesuai dengan jumlah bulan
yang dilalui.
4. Kepala unit kerja berhak mengatur cuti tahunan pegawai untuk menjaga
kelancaran operasional unit kerja yang bersangkutan dengan memperhatikan
kepentingan pegawai.
5. Hak Cuti tahunan apabila yang bersangkutan tidak mengajukan hak cutinya dalam
tahunberjalan dan tidak dapat ditumpuk (diakumulasi) pada tahun berikutnya.
6. Bagi permohonan cuti pegawai yang ditolak karena pertimbangan kelancaran
operasional unit kerja, maka hak cutinya dapat ditumpuk (diakumulasi) pada
tahun berikutnya.
7. Bagi dosen yang tidak menduduki jabatan struktural diberi izin untuk tidak masuk
kerja pada masa liburan akademik semester genap, kecuali ada penugasan oleh
dekan.

Pasal 5
Cuti Massal
Pimpinan STAI Aria Sukma Malah dapat memberikan cuti massal pada Hari Raya
Idul Fitri kepada pegawai STAI Aria Sukma Malah antara 2 (dua) sampai dengan
4 (empat) hari kerja tanpa dipotong cuti tahunan.

Pasal 6
Cuti Haid Dan Melahirkan
1. Pegawai wanita yang sedang mendapat haid, tidak diwajibkan masuk kerja pada
hari pertama.
2. Pegawai yang bersangkutan wajib memberitahukan tentang haidnya secara tertulis
kepada atasan langsung dan disampaikan kepada Biro Administrasi Umum.
3. Pegawai wanita yang akan melahirkan diberikan cuti hamil 1 (satu) bulan sebelum
melahirkan dan 2 (dua) bulan sesudah melahirkan.
4. Pegawai wanita yang akan melahirkan harus menyerahkan surat keterangan dokter
mengenai perkiraan tanggal melahirkan kepada atasan langsung.
5. Kepada pegawai yang mengalami keguguran kandungan dapat diberikan cuti
berdasarkan surat keterangan dokter.

4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

Pasal 8
Cuti Diluar Tanggungan
1. Permohonan cuti diluar tanggungan tersebut harus menjelaskan alasan yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan kebijakan Ketua STAI.
2. Cuti diluar tanggungan dapat diberikan minimal 6 (enam) bulan dan maksimal 24
(dua puluh empat) bulan.
3. Bagi pegawai yang melaksanakan cuti diluar tanggungan, dapat kembali bekerja
tanpa melalui prosedur pengangkatan pegawai baru, apabila masih dibutuhkan
oleh Universitas.
4. Bagi pegawai yang melaksanakan cuti diluar tanggungan tetapi melewati batas
waktu yang telah ditentukan dianggap telah mengundurkan diri sebagai pegawai.
5. Pegawai yang melaksanakan cuti diluar tanggungan tidak berhak atas upah dan
fasilitas lain.

Pasal 9
Sakit

1. Pegawai yang menderita sakit selama 1 (satu) hari harus membuat surat
keterangan sakit yang diketahui oleh Kepala Unit Kerja, dan surat keterangan
dokter apabila menderita sakit 2 (dua) hari atau lebih.
2. Surat keterangan sakit tersebut harus disampaikan kepada Biro Administrasi
Umum.
3. Apabila pegawai menderita sakit terus menerus maksimum 1 (satu) tahun maka
pembayaran upahnya ditentukan sebagai berikut :
a. 3 (tiga) bulan pertama = 100 %
b. 3 (tiga) bulan kedua = 75 %
c. 3 (tiga) bulan ketiga = 50 %
d. 3 (tiga) bulan keempat = 25 %
4. Apabila pegawai tidak masuk kerja karena sakit terus menerus lebih dari 1 (satu)
tahun atau tidak terus menerus 30 (tiga puluh) hari dalam setahun maka Ketua
STAI dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan memberikan
uang pesangon dan atau uang jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 10
Izin
1. Pegawai dapat diberikan izin tidak masuk kerja karena keperluan pribadi tanpa
dipotong atas hari cuti tahunan.
2. Izin tidak masuk kerja sebagaimana tersebut pada ayat 1 di atas, diatur sebagai
berikut :

5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

a. Pernikahan pegawai = 3 hari


b. Pernikahan anak kandung = 2 hari
c. Istri melahirkan = 1 hari
d. Kematian Keluarga sedarah = 2 hari
e. Khitanan anak kandung = 1 hari
f. Hari ujian sidang = 1 hari
g. Wisuda pegawai = 1 hari
h. Ibadah haji/Umrah maksimum = 40 hari
3. Setiap pegawai yang akan meninggalkan tempat kerja pada jam kerja harus minta
izin kepada atasan langsung.
4. Izin meninggalkan tempat kerja untuk kepentingan pribadi pada saat jam kerja
berlangsung hanya diberikan maksimal 2 (dua) kali dalam sebulan.

B A B IV
TAMBAHAN MASA KERJA
Pasal 12
1. Bagi pegawai yang mempeoleh ijazah pendidikan yang lebih tinggi tetapi tidak
ada formasi diberikan penambahan masa kerja 2 (dua) tahun yang dilakukan pada
tanggal 1 April dan tanggal 1 Oktober.
2. Penambahan masa keja diberikan sebagai penghargaan untuk mempercepat
kenaikan pangkat dan golongan/ruang bagi pegawai yang telah memiliki masa
kerja golongan/ruang minimal 2 (dua) tahun dan setiap unsur penilaian
BP3bernilai baik.
3. Penambahan masa kerja diusulkan oleh Kepala Unit Kerja kepada Ketua STAI.

BABV
KETENTUAN KEHADIRAN PEGAWAI
Pasal 13
1. Bagi pegawai administratif yang hadir pada hari kerja wajib mengisi kartu check
clock dan bagi dosen mengisi daftar hadir di fakultas masing-masing.
2. Mengisi kartu check clock dan daftar hadir dilakukan 2 (dua) kali dalam sehari
yakni pada saat masuk dan pulang kerja.
3. Mengisi kartu check clock dan daftar hadir harus dilakukan sendiri oleh pegawai
yang bersangkutan.
4. Keterlambatan lebih dari 1 (satu) jam bagi pegawai administratif dianggap tidak
hadir, kecuali ada pemberitahuan tertulis kepada atasan langsung.
5. Bagi dosen yang tidak mengajar pada waktu tatap muka dianggap tidak masuk
kerja, kecuali bagi dosen yang menjalankan tugas-tugas administrasi yang
diketahui Dekan
6. Rekapitulasi kehadiran bulanan dilaporkan ke Wakil Ketua STAI II disampaikan
melalui Kepala Biro Administrasi Umum.

6
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

7. Bagi Pegawai administratif yang tidak masuk kerja tanpa izin atasan (alpa) lebih
dari 3 (tiga) hari dalam setahun dipotong masa cuti tahunannya.
8. Bagi Pegawai administratif yang tidak masuk kerja dalam setahun karena sakit,
izin atau alpa, kecuali melaksanakan ibadah haji dan umroh maka penilaiannya
ditetapkan sebagai berikut:
a. Bagi pegawai yang tidak ada sakit, izin, dan alpa : Sangat Baik
b. Bagi pegawai yang sakit, izin masing-masing tidak lebih dari 6 (enam)
hari, dan alpa tidak ada : Baik
c. Bagi pegawai yang sakit lebih dari 6 (enam) hari, izin tidak lebih dari 6
(enam) hari dan alpa tidak ada : Cukup
d. Bagi pegawai yang sakit lebih dari 6 (enam) hari, izin lebih dari 6 (enam)
hari dan alpa tidak ada : Cukup
e. Bagi pegawai yang sakit, izin masing-masing lebih dari 6 (enam) hari, dan
alpa tidak ada : Kurang
f. Bagi pegawai yang sakit,dan izin tidak ada, akan tetapi alpa 1 (satu) hari
atau lebih : Kurang

Pasal 15
Kehadiran Dosen
1. Jam kerja dosen adalah 36 (tiga puluh enam) jam perminggu yang terdiri dari :
a. 6 (enam) SKS tatap muka setara 6 (enam) jam
b. 12 (dua belas) jam untuk persiapan dan bimbingan
c. 18 (delapan belas) jam untuk penelitian dan pengabdian padamasyarakat.
2. Tatap muka 6 (enam) jam serta persiapan dan bimbingan 12 (dua belas) jam
dilakukan di dalam kampus.
3. Penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk 6 (enam) jam dilakukan di
dalam kampus, dan untuk 12 (dua belas) jam selebihnya di luar kampus atas
sepengetahuan Dekan.
4. Bagi dosen wajib hadir 4 (empat) hari perminggu atau setara 24 (dua puluh empat)
jam perminggu.
5. Ketentuan dosen yang hadir perminggu diatur sebagai berikut :
a. Bagi dosen yang hadir lebih dari 4 (empat) hari dan lebih dari 24 (dua
puluh empat) jam : Sangat Baik
b. Bagi dosen yang hadir 4 (empat) hari dan 24 (dua puluh empat) jam atau
lebih : Baik
c. Bagi dosen yang hadir 4 (empat) hari dan 22 (dua puluh dua) atau lebih
namun kurang dari 24 (duapuluh empat) jam : Cukup
d. Bagi dosen yang hadir kurang dari 4 (empat) hari namun lebih dari 24
(dua puluh empat) jam : Cukup
e. Bagi dosen yang hadir kurang dari 4 (empat) hari dan kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam : Kurang
6. Rekapitulasi kehadiran tahunan ditentukan dari jumlah hadir dan jam masuk kerja
dikalikan 52 (lima puluh dua).
7. Bagi dosen yang tidak masuk kerja dalam setahun karena sakit, izin dan alpa,
kecuali melaksanakan ibadah ahaji dan umrah, maka penilaiannya dilakukan
sebagai berikut :

7
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

a. Bagi dosen yang hadir lebih dari 208 hari dan lebih dari 1248 jam, sakit
dan izin masing-masing kurang dari 6 (enam) hari : Sangat Baik
b. Bagi dosen yang hadir 208 hari dan 1248 jam atau lebih , sakit dan izin
masing-masing tidak lebih dari 6 (enam) hari : Baik
c. Bagi dosen yang hadir 208 hari dan 1144 jam atau lebih namun kurang
dari 1248 jam, sakit dan izin masing - masing tidak lebih dari 6 (enam)
hari : Cukup
d. Bagi dosen yang hadir kurang dari 208 hari namun lebih dari 1248 jam
atau lebih namun kurang dari1248 jam, sakit dan izin masing-masing tidak
lebih dari 6 (enam) hari : Cukup
e. Bagi dosen yang hadir kurang dari 208 hari namun lebih dari 1248 jam,
sakit lebih dari 6 (enam) hari tapi izin kurang dari 6 (enam) hari
: Cukup
f. Bagi dosen yang hadir kurang dari 208 hari dan kurang dari 1248 jam,
sakit dan izin tidak ada : Kurang
g. Bagi dosen yang hadir kurang dari 208 hari dan 1248 jam atau lebih, sakit
dan izin tidak ada akan tetapi alpa 1 (satu) hari : Kurang

Pasal 16
Sanksi Administrasi
1. Bagi pegawai yang memenuhi kriteria seperti tersebut pada pasal 14 butir c dan d
atau pasal 15 butir c an d diberikan teguran lisan paling banyak 3 (tiga) kali oleh
Kepala Unit Kerja. Apabila 3 (tiga) kali teguran lisan tersebut tidak diindahkan
oleh yang bersangkutan maka diberikan teguran tertulis (surat peringatan)
maksimal 3 (tiga) kali. Apabila 3 (tiga) kali teguran tertulis tersebut tidak
diindahkan oleh yang bersangkutan maka akan dapat diusulkan
pemberhentiannya.
2. Bagi pegawai yang memenuhi kriteria seperti tersebut pada pasal 14 butir e dan f
atau pasal 15 butir e dan f diberikan teguran tertulis (surat peringatan) oleh Kepala
Unit Kerja paling banyak 3 (tiga) kali. Apabila 3 (tiga) kali teguran tertulis
tersebut tidak diindahkan oleh yang bersangkutanmaka akan dapat diusulkan
pemberhentiannya.
3. Bagi pegawai yang tidak hadir tanpa izin atasan (alpa) selama 6 (enam)
hariberturut-turut, maka yang bersangkutan maka akan dapat diusulkan
pemberhentiannya.
4. Usulan pemberhentian dilakukan oleh Dekan atau Kepala Unit Kerja masing-
masing.

8
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) ARIA SUKMA MALAH
KOTA KOTAMOBAGU

BAB V
PENUTUP
Pasal 17
1. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur tersendiri
2. Ketentuan-ketentuan terdahulu yang bertentangan dengan pedoman ini dinyatakan
tidak berlaku lagi.
3. Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai