Tentang
BAB III
PRINSIP-PRINSIP DASAR
Pasal 3
1. Dosen UNARS adalah Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berpendidikan, serta sadar bahwa kinerja dan kegiatan profesinya
berpengaruh penting dan menjadi tolok ukur bagi masyarakat luas
2. Dosen UNARS merupakan pilihan profesi dengan semangat kepahlawanan
mencerdaskan kehidupan anak bangsa dalam bentuk pendidikan dan pengajaran
yang bermutu, berkelanjutan dan penuh tanggung jawab.
3. Dosen UNARS wajib menyajikan standart kemampuan, kejujuran, dan keteladanan
yang tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan
kompetensinya, dan hasilnya dapat membawa perbaikan pada sumber daya
masyarakat
4. Dosen UNARS mempunyai keterikatan dan setia untuk melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya dalam bidang pendidikan
5. Dosen UNARS selalu jujur dalam tindakannya, serta menjadi contoh bagi
mahasiswa dalam sikap kejujuran dan keadilan, serta menjauhkan diri dari sifat
membeda-bedakan atas dasar apapun.
BAB IV
PERSYARATAN MENJADI DOSEN
Pasal 4
Syarat untuk menjadi dosen adalah :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
3. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar minimal bergelar Magister yang linier
dengan bidang/program studi masing-masing fakultas yang diinginkan
4. Mempunyai moral dan integritas yang tinggi
5. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara
Pasal 5
Secara umum tugas seorang dosen adalah melaksanakan dan merealisasikan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yakni :
1. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan wewenang jenjang
jabatan akademik yang dimiliki dosen
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 6
Setiap dosen mempunyai hak :
1. Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi secara
bebas dan bertanggungjawab dengan mengingat norma-norma kemanusiaan,
martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia dan peraturan yang berlaku.
2. Memperoleh perlakuan yang adil sesuai dengan profesinya.
3. Memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi kerja dosen
4. Memperoleh honorarium mengajar, kepanitian, dan lainnya sesuai ketentuan
universitas
5. Dapat mencalonkan diri untuk ikut serta dalam pemilihan Rektor maupun Dekan di
lingkungan Universitas Abdurachman Saleh dengan persyaratan yang ditentukan
oleh Yayasan Pendidikan Abdurachman Saleh dan/ atau Statuta Universitas
Pasal 7
Setiap dosen Universitas wajib :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta taat kepada negara dan pemerintah
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta kewibawaan dan nama baik
Universitas.
Pasal 9
Keluarga Besar Universitas mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baik
Almamater serta menyadari bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan
masyarakat ilmiah yang akan berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan sehingga untuk itu suasana yang kondusif demi terselenggaranya proses
belajar mengajar secara luas merupakan tanggung jawab bersama.
BAB VI
KODE ETIK DOSEN DALAM
TUGAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Pasal 10
Tanggungjawab dosen mengampu/mengajar matakuliah yang telah ditentukan dalam SK
Jabatan akademik dosen yang bersangkutan, dan merupakan tanggungjawab Dekan
masing-masing Fakultas dalam pendistribusian matakuliah termasuk di luar mata kuliah
yang diampu tersebut.
Pasal 11
Dosen sebagaimana Pasal 7 tersebut diharuskan mengampu mata kuliah dengan penuh
komitmen sesuai jam, bobot matakuliah dan sesuai dengan ketentuan jumlah jam/kredit
tatap muka minimal dan melakukan evaluasi sesuai dengan ketentuan, serta menyerahkan
hasil evaluasi sesuai jadwal.
Pasal 12
Merencanakan materi kuliah dan penugasan kepada mahasiswa serta aturan bagi
mahasiswa yang mengikuti kuliahnya sebelum kuliah semester tertentu di mulai.
Perencanaan tersebut dituangkan ke dalam silabus rinci yang dibagikan kepada mahasiswa
pada saat tatap muka di minggu pertama semester tertentu.
Pasal 14
Berintegritas tinggi dalam mengevaluasi hasil pekerjaan ujian dan bentuk penugasan lain
dalam memenuhi komitmen seperti yang telah disusun dalam silabus.
Pasal 15
Membuat soal ujian dan memberikan soal ujian kepada panitia ujian atau pengajaran
minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian berlangsung.
Pasal 16
Menyerahkan hasil nilai ujian akhir semester ke Fakultas untuk selanjutnya hasil nilai ujian
tersebut dilaporkan ke Biro Administrasi Akademik sebagai arsip Universitas.
Pasal 17
1. Tidak merokok pada saat tatap muka dalam ruang kelas.
2. Dosen Universitas yang akan merokok hanya diperbolehkan merokok di luar kelas atau
diluar ruangan kerja Fakultas atau halaman Universitas.
Pasal 18
Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata kuliah yang diasuhnya dan bersedia
membantu mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di kelas maupun di tempat lain.
Pasal 19
Terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan sesama dosen dan/atau mahasiswa,
mengingat ilmu pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang.
Pasal 21
Senantiasa memperbaharui (up dating) materi kuliah dan sumber acuan yang dipakai
dalam pemberian kuliah di kelas, untuk menyesuaikan tuntutan dunia ilmu pengetahuan
dan tehnologi yang senantiasa berubah dan berkembang.
Pasal 22
Tugas sebagai penasehat akademik seorang dosen diwajibkan menyediakan waktu yang
cukup bagi mahasiswa untuk melakukan konsultasi perwalian berkaitan dengan
pemograman matakuliah (KRS) dan pemecahan berbagai masalah yang dihadapi
mahasiswa sesuai dengan ruang lingkup tugas sebagai dosen penasehat.
Pasal 23
Pendistribusian sebagai penasehat akademik dosen disesuaikan dengan jumlah mahasiswa
pada setiap angkatan mahasiswa aktif dan berlaku sampai mahasiswa yang bersangkutan
menyelesaikan studinya berdasarkan SK. Dekan tentang penasehat akademik.
Pasal 24
Menghindari membantu/membuatkan/menuliskan skripsi mahasiswa atau karya tulis
lainnya dengan motivasi financial dan imbal jasa.
Pasal 25
Sebagai dosen pembimbing dan dosen penguji skripsi bagi mahasiswa disyaratkan dosen
memiliki jabatan akademik yang disesuaikan dengan kewenangan profesinya.
BAB VII
KODE ETIK DOSEN DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Pasal 27
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tridharma Perguruan Tinggi wajib
dilaksanakan oleh dosen, secara terprogram ataupun atas permintaan masyarakat.
Pasal 28
Dosen dalam melaksanakan Pengabdian masyarakat tidak boleh semata-mata untuk
dijadikan sumber pendapatan tambahan juga tidak semata-mata untuk tujuan kegiatan
pengumpulan Angka Kredit, akan tetapi dilakukan semata-mata berorientasi kepada
pengabdian pada masyarakat.
Pasal 29
Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat dosen diharapkan mengikutsertakan
mahasiswa khususnya mahasiswa semester akhir.
Pasal 30
Dalam kegiatan KKN mahasiswa, dosen dapat melaksanakan pengabdian pada masyarakat
bersama mahasiswa KKN pada masyarakat desa yang ditempati KKN tersebut, dengan
syarat mengajukan permintaan kepada kepala P3M UNARS untuk melakukan kegiatan
pengabdian pada masyarakat.
Pasal 33
Kegiatan penelitian dosen dilakukan dalam rangka pengembangan sistem perkuliahan,
pengayaan pengetahuan, dan menyiapkan mahasiswa menjadi insan ilmiah.
Pasal 34
Hak cipta pengarang, hak cipta penelitian diberikan kepada mereka sesuai dengan
konstribusinya terhadap penelitian.
Pasal 35
Dosen wajib menghindari pelanggaran-pelangaran yang bersifat akademis dalam
melaksanakan kegiatan penelitian, seperti rekayasa data, pelaporan data yang salah atau
plagiat, menyembunyikan semua/sebagian atau tidak menuliskan nama orang yang
memiliki kontribusi dalam penelitian, menggunakan informasi, konsep baru atau data yang
diperoleh dari data rahasia, menggunakan data penelitian tidak sesuai ketentuan, atau
melanggar aturan-aturan yang terkait dengan referensi yang digunakan.
Pasal 36
Dosen wajib mentaati Undang-undang yang berlaku, dan peraturan yang mengatur
perlindungan peneliti, obyek, kesehatan dan keamanan publik.
Pasal 38
Hubungan pribadi sebaiknya tidak mencemari keputusan/kepentingan Universitas.
Pasal 39
1. Setiap dosen agar berhati-hati dalam menggunakan fasilitas fakultas maupun
universitas.
2. Pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan fakultas/unversitas sebaiknya tidak
dikerjakan di kampus.
Pasal 40
Setiap dosen tidak diperkenankan secara semena-mena menggunakan nama
fakultas/Universitas untuk kepentingan pribadi.
Pasal 41
Agar dihindari adanya konflik kepentingan dikarenakan dosen terlibat dalam kegiatan
diluar kampus dengan mengabaikan kegiatan-kegiatan/tugas-tugas di Fakultas/ Universitas.
Pasal 42
Partisipasi dalam kegiatan Fakultas/Universitas dosen berkewajiban menjunjung tinggi
nilai-nilai dan filosofi universal.
Pasal 43
Dosen bersama-sama dengan komponen civitas akademika diharapkan menjaga dan
menyelenggarakan iklim kondusif (kepercayaan yang saling menghormati, saling menjadi
teladan) dalam satu komunitas.
Pasal 45
Dosen merupakan panutan bagi mahasiswa sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan lingkungan.
Pasal 46
Senantiasa berusaha meningkatkan mutu pengajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawabnya untuk membawa generasi muda
memasuki peradaban yang lebih maju di masa yang akan datang.
Pasal 47
Menggunakan kebebasan mimbar akademik secara proporsional serta tidak melangkahi
wewenang keahlian atau keahlian teman sejawatnya.
Pasal 48
Menghormati sesama dosen maupun pegawai dan berusaha meluruskan perbuatan tercela
dari teman sejawat.
Pasal 49
Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan,
mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 50
Membimbing dan mendidik mahasiswa kea rah pembentukan kepribadian insan terpelajar
yang mendiri dan bertanggung jawab.
BAB XI
ETIKA DOSEN DALAM KOMITMEN WAKTU
Pasal 52
1. Memiliki komitmen tinggi terhadap waktu.
2. Memulai tatap muka di kelas pada minggu pertama setiap semester dan mengakhiri
tatap muka di kelas pada minggu terakhir setiap semester, sesuai dengan kalender
akademik yang ditetapkan Fakultas dan Universitas
3. Memulai dan mengakhiri tatap muka di kelas tepat waktu.
4. Memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa, baik dalam
memberikan pelayanan di luar acara tatap muka di kelas maupun dalam
pembimbingan skripsi.
Pasal 54
1. Setiap dosen Universitas Abdurachman Saleh yang melanggar kode etik dosen
dikenai sanksi.
2. Sanksi yang dikenakan kepada dosen dapat berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Peringatan keras
d. Pembebasan tugas
e. Pemberhentian atau pemecatan
BAB XIII
DEWAN PERTIMBANGAN PELANGGARAN KODE ETIK DOSEN
Pasal 55
1. Keluarga Besar Universitas Abdurachman Saleh yang melakukan pelanggaran kode
etik dosen akan diproses oleh Dewan Pertimbangan Pelanggaran kode etik dosen
yang dibentuk dengan Surat Keputusan Rektor.
2. Keanggotaan Dewan Pertimbangan terdiri dari tenaga akademik yang diangkat oleh
Rektor setelah mendengarkan pertimbangan dari senat Universitas dan Yayasan
Pendidikan Abdurachman Saleh, untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, dan dapat
diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.
3. Dewan Pertimbangan Pelanggaran berwenang untuk menerima, memproses dan
memutuskan pengaduan/laporan pelanggaran Kode Etik dosen.
4. Keputusan Dewan Pertimbangan Pelanggaran bersifat rekomendasi kepada Rektor,
dan keputusan terakhir berada di tangan rektor sepenuhnya.
Pasal 56
Dosen Universitas yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 53
diberikan hak untuk membela diri di hadapan rektor, baik lisan maupun tertulis sebelum
rektor memberikan keputusan akhir.
Ditetapkan di : Situbondo
Pada Tanggal : 21 Desember 2016
Rektor,