MODUL 5 KB 1 ANALISIS STRUKTUR KURIKULUM SD DAN PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kelompok 5 :
- M. AMIRUL MUKMININ (855876308)
- NIA ANDRIYANI (855876322) - NOVITA LUSIANI (855876386) - PUJI ASTUTIK (855876497) MODUL 4 KB 3 LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR Lingkungan sekitar dapat dijadikan sumber belajar bagi murid dan guru. Sebagai guru kita harus memahami tentang prinsip dan konsep belajar mandiri. Konsep belajar mandiri adalah konsep “mandiri dalam belajar”, dan apabila guru mengetahui konsep “mandiri dalam belajar”, guru akan memahami konsep tentang “mandiri dalam mengajar”. Konsep mandiri dalam mengajar guru dituntut untuk tidak perlu tergantung kepada cukupnya guru di SD, lengkapnya fasilitas mengajar, memadainya buku paket dan sebagainya. Dalam prinsip mandiri mengajar adalah meletakkan dasar untuk penuh inisiatif, dan kreatif untuk menciptakan berbagai kemungkinan agar murid belajar dengan baik. Prinsip mandiri bagi guru adalah melepaskan diri dari ketergantungan terhadap fasilitas pemerintah, dan terhadap kelengkapan jumlah guru yang mengajar di sekolah. Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi pembelajaran yang terlepas dari ketergantungan terhadap alasan serba kekurangan. A. MEMANFAATKAN PUSAT SUMBER BELAJAR
Contoh menggunakan sumber belajar, antara lain dengan menggunakan Lembar
Kerja Murid ( LKM ). Contoh dalam memanfaatkan PSB, LKM diarahkan untuk kegiatan berikut. 1. Menembangkan keterampilan atau konsep Kecermatan: menggunting, merekat, memasangkan, membuat percobaan ( mengamati, membuat diagram ), dan mengadakan simulasi, Penerapan konsep: memasukkan, mengurutkan, mengumpulkan, memisahkan, mendaftar, mengelompokkan, memasangkan, menuliskan, meneliti, merekonstruksi, menemukan, dan memutuskan. 2. Menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil praktikum, laporan dan hasil karya lainnya di suatu tempat dimana murid lain dapat belajar dengan cara belajar mandiri 3. Mengembangkan beberapa bentuk penyiapan sehingga baik guru maupun murid dapat menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB. B. LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR Lingkungan sekitar dalam arti luas meliputi 2 hal, yaitu lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan adalah lingkungan di sekolah, termasuk lingkungan kelas dan di luar kelas, seperti kebun sekolah, halaman sekolah, dan sebagainya. - Lingkungan alam berkaitan dengan sumber-sumber alami, antara lain laut, gunung, sungai, sawah, kolam, hutan, lembah, danau, dan sumber alam lainnya. - Lingkungan sosial budaya berkaitan, antara lain dengan kehidupan kemasyarakatan, keagamaan, kenegaraan, kebudayaan, adat istiadat, politik, ekonomi, dan lain-lain. Dalam sosial budaya ini dimasukkan pula tentang Lembaga- lembaganya, seperti Lembaga adat, pemerintah, budaya, dan seterusnya. Manfaat yang diperoleh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar adalah : 1. Murid-murid dapat melihat secara langsung benda-benda yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolahnya, 2. Murid dapat membuktikan dan menerapkan teori atau konsep yang pernah didapat di sekolah ke dalam kehidupan sehari- hari, 3. Menanamkan sikap untuk menyayangi lingkungan sekitar.
Langkah-langkah dalam menggunakan laboratorium raksasa
adalah : 4. Mengidentifikasi sumber lingkungan yang ada di sekitar Anda yang dapat digunakan untuk kepentingan belajar murid-murid. 5. Memanfaatkan sumber lingkungan tersebut untuk kepentngan belajar murid-murid. 1. Cara mengidentifikasi Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Beberapa hal yang perlu dipertimabangkan dalam menentukan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah :
- Sumber tersebut mudah dikangkau ( kemudahan )
- Tidak memerlukan biaya tinggi - Tempat tersebut cukup aman untuk digunakan sebagai sumber belajar ( keamanan ) - Berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah ( kesesuaian ). 2. Memanfaatkan Sumber Tersebut Untuk Kepentingan Belajar Murid-murid Beberapa Langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan pemanfaatan sumber-sumber lingkungan adalah : - Anda membuka Kembali daftar meteri pada format 1 dan format 2, untuk melihat topik dan materi yang akan diberikan dengan menggunakan berbagai sumber ligkungan. - Mempersiapkan kunjungan ke sumber belajar tersebut - Memberikan petunjuk tentang tata tertib selama melakukan kunjungan atau pengumpulan data - Melakukan bimbingan dan pembinaan selama dalam kunjungan - Memberikan pengawasan penuh kepada murid-murid baik di perjalanan maupun di tempat tujuan. - Memberikan petunjuk cara membuat laporan hasil kunjungan, dan cara menyampaikan dalam kelas. - Menata kelompok belajar untuk mempresentasikan hasil laporan. 3. Masyarakat sebagai Sumber
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan
narasumber : 1. Materia tau informasi yang dapat diperoleh dari narasumber, materi ini tidak dikuasai oleh guru, dan sumbernya pun tidak ada. Oleh karena itu diperlukan narasumber yang dapat memberikan informasi secara jelas, misalnya tentang bahaya narkotika, bahaya AIDS, dan sebagainya. Sekolah atau guru dapat mengundang Kepolisian atau dari Puskesmas untuk memberikan ceramah di sekolah. 2. Narasumber tersebut tepat, artnya yang dijadikan narasumber harus orang yang benar-benar memiliki informasi tersebut. 3. Hindarkanlah hal yang berwarna politik karena murid SD belum saatnya diberi informasi politik praktis. MODUL 5
PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP
KB : 1
ANALISIS STRUKTUR KURIKULUM SD DAN
PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Kurikulum berasal dari kata Curere atau curiculum (Sudjana: 1984) yang artinya adalah jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dalam suatu perlombaan atletik. Istilah kurikulum kini telah menjadi istilah teknis dalam ilmu pendidikan yang secara umum diartikan sebagai program pendidikan yang harus ditempuh untuk mendapatkan status dan atau kemampuan tertentu. Bagi kita sebagai guru, terlepas dari kurikulum dengan model apapun yang dipakai, kurikulum merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. Di dalam kurikulum dirumuskan tujuan pendidikan dasar, mata pelajaran yang diberikan, beban waktu belajar yang disediakan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan.
Kurikulum untuk Tingkat Satuan pendidikan Sekolah Dasar
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Kelompok mata Pelajaran
Merujuk pada Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat (1) kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah berlaku pengelompokan mata pelajaran sebagai berikut: - Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. - Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. - Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. - kelompok mata pelajaran estetika. - Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga, dan kesehatan. 2. Prinsip Pengembangan Kurikulum • Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip berikut:
- Berpusat pada potensi, perkembangan. Kebutuhan, dan
- kepentingan peserta didik dan lingkungannya. - Beragam dan terpadu - TaBeberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan narasumber : - 1) Materia tau informasi yang dapat diperoleh dari, materi ini tidak dikuasai oleh guru, dan sumbernya pun tidak ada. Oleh karena itu dipenarasumberrlukan narasumber yang dapat memberikan informasi secara jelas, misalnya tentang bahaya narkotika, bahaya AIDS, dan sebagainya. Sekolah atau guru dapat mengundang Kepolisian atau dari Puskesmas untuk memberikan ceramah di sekolah. - 2) Narasumber tersebut tepat, artnya yang dijadikan narasumber harus orang yang benar-benar memiliki informasi tersebut. - 3) Hindarkanlah hal yang berwarna politik karena murid SD belum saatnya diberi informasi politik praktis. - nggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, - teknologi, dan seni. - Relevan dengan kebutuhan hidup - Menyeluruh dan berkesinambungan - Belajar sepanjang hayat - Seimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan - daerah Ku r ik u lum lak sa naan . Pr i nsi p pe 3
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
dinyatakan perlunya menggunakan prinsip – prinsip sebagai berikut : - Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. - Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar, yaitu : belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, Belajar untuk memahami dan menghayati, Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, efektif, dan menyenangkan. 4. Struktur Kurikulum SD/MI • Struktur kurikulum SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun. Struktur Kurikulum SD disusun berdasarkan Standar Kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang berpedoman pada ketentuan sebagai berikut: - Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. - Substansi Mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS terpadu”. - Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. - Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. - Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) ada;ah 34 – 38 minggu. Prosedur Dasar Pengembangan kerangka Rencana pembelajaran • Istilah pengembangan instruksional sama dengan pengembangan pembelajaran. Prosedur dasar pengembangan instruksional merupakan desain atau cetak biru pembelajaran. Sebagai suatu prosedur desain instruksional merupakan langkah yang sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan pembelajaran dan bahan pembelajaran. Jadi produk dari desain instruksional dapat berupa persiapan pembelajaran, modul, bahan tutorial dan bentuk sarana pedagogis lainnya. • Proses pengembangan pembelajaran secara konseptual terkait erat pada unsur – unsur dasar kurikulum yakni tujuan, materi pelajaran pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. (Tyler: 1954, Taba:1962) PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN KERANGKA RENCANA PEMBELAJARAN
1. STANDAR KOMPETENSI ->
2. KOMPETENSI DASAR -> 3. INDIKATOR ATAU TUJUAN PEMBELAJARAN -> 4. PENGALAMAN BELAJAR DAN PROSES PEMBELAJARAN.
KESIMPULAN MODUL 4 KB 3 - Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar terdiri dari lingkungan alam dan lingungan sosial budaya. Lingkungan alam terdiri dari berbagai sumber kekayaan alam. Lingkungan sosial budaya terdiri dari kehidupan kemasyarakatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan sebagainya.
- Lingkungan alam sekitar adalah laboratorium raksa yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang tidak habis-habisnya. KESIMPULAN MODUL 5 KB 1 • Pengembangan potensi peserta didik dalam konteks lingkungannya merupakan kepedulian utama pengembangan KTSP SD. • Antarsubstansi kurikulum di SD dikembangkan secara saling berkaitan, dan secara keseluruhan kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan keragaman yang bervariasi. • Kurikulum dikembangkan sebagai wahana pendidikan ke Indonesiaan yang mampu merekat keberagaman untuk membangun persatuan Indonesia. TERIMA KASIH