Anda di halaman 1dari 20

MODUL 4 KB 3

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

MODUL 5 KB 1
ANALISIS STRUKTUR KURIKULUM SD DAN PROSEDUR DASAR
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Kelompok 5 :

- M. AMIRUL MUKMININ (855876308)


- NIA ANDRIYANI (855876322)
- NOVITA LUSIANI (855876386)
- PUJI ASTUTIK (855876497)
MODUL 4 KB 3
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER
BELAJAR
Lingkungan sekitar dapat dijadikan sumber belajar bagi murid dan
guru. Sebagai guru kita harus memahami tentang prinsip dan konsep
belajar mandiri. Konsep belajar mandiri adalah konsep “mandiri
dalam belajar”, dan apabila guru mengetahui konsep “mandiri dalam
belajar”, guru akan memahami konsep tentang “mandiri dalam
mengajar”.
Konsep mandiri dalam mengajar guru dituntut untuk tidak perlu
tergantung kepada cukupnya guru di SD, lengkapnya fasilitas
mengajar, memadainya buku paket dan sebagainya. Dalam prinsip
mandiri mengajar adalah meletakkan dasar untuk penuh inisiatif,
dan kreatif untuk menciptakan berbagai kemungkinan agar murid
belajar dengan baik. Prinsip mandiri bagi guru adalah melepaskan
diri dari ketergantungan terhadap fasilitas pemerintah, dan terhadap
kelengkapan jumlah guru yang mengajar di sekolah. Prinsip mandiri
adalah menciptakan berbagai situasi pembelajaran yang terlepas
dari ketergantungan terhadap alasan serba kekurangan.
A. MEMANFAATKAN PUSAT SUMBER BELAJAR

Contoh menggunakan sumber belajar, antara lain dengan menggunakan Lembar


Kerja Murid ( LKM ). Contoh dalam memanfaatkan PSB, LKM diarahkan untuk
kegiatan berikut.
1. Menembangkan keterampilan atau konsep Kecermatan: menggunting,
merekat, memasangkan, membuat percobaan ( mengamati, membuat
diagram ), dan mengadakan simulasi, Penerapan konsep: memasukkan,
mengurutkan, mengumpulkan, memisahkan, mendaftar, mengelompokkan,
memasangkan, menuliskan, meneliti, merekonstruksi, menemukan, dan
memutuskan.
2. Menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil praktikum,
laporan dan hasil karya lainnya di suatu tempat dimana murid lain dapat
belajar dengan cara belajar mandiri
3. Mengembangkan beberapa bentuk penyiapan sehingga baik guru maupun
murid dapat menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB.
B. LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER
BELAJAR
Lingkungan sekitar dalam arti luas meliputi 2 hal, yaitu lingkungan
alam dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan adalah lingkungan
di sekolah, termasuk lingkungan kelas dan di luar kelas, seperti
kebun sekolah, halaman sekolah, dan sebagainya.
- Lingkungan alam berkaitan dengan sumber-sumber alami,
antara lain laut, gunung, sungai, sawah, kolam, hutan, lembah,
danau, dan sumber alam lainnya.
- Lingkungan sosial budaya berkaitan, antara lain dengan
kehidupan kemasyarakatan, keagamaan, kenegaraan,
kebudayaan, adat istiadat, politik, ekonomi, dan lain-lain.
Dalam sosial budaya ini dimasukkan pula tentang Lembaga-
lembaganya, seperti Lembaga adat, pemerintah, budaya, dan
seterusnya.
Manfaat yang diperoleh dalam menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar adalah :
1. Murid-murid dapat melihat secara langsung benda-benda yang
berkaitan dengan mata pelajaran di sekolahnya,
2. Murid dapat membuktikan dan menerapkan teori atau konsep
yang pernah didapat di sekolah ke dalam kehidupan sehari-
hari,
3. Menanamkan sikap untuk menyayangi lingkungan sekitar.

Langkah-langkah dalam menggunakan laboratorium raksasa


adalah :
4. Mengidentifikasi sumber lingkungan yang ada di sekitar Anda
yang dapat digunakan untuk kepentingan belajar murid-murid.
5. Memanfaatkan sumber lingkungan tersebut untuk kepentngan
belajar murid-murid.
1. Cara mengidentifikasi Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar
Beberapa hal yang perlu dipertimabangkan dalam menentukan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah :

- Sumber tersebut mudah dikangkau ( kemudahan )


- Tidak memerlukan biaya tinggi
- Tempat tersebut cukup aman untuk digunakan sebagai
sumber belajar ( keamanan )
- Berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah
( kesesuaian ).
2. Memanfaatkan Sumber Tersebut Untuk
Kepentingan Belajar Murid-murid
Beberapa Langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
pemanfaatan sumber-sumber lingkungan adalah :
- Anda membuka Kembali daftar meteri pada format 1 dan format 2,
untuk melihat topik dan materi yang akan diberikan dengan
menggunakan berbagai sumber ligkungan.
- Mempersiapkan kunjungan ke sumber belajar tersebut
- Memberikan petunjuk tentang tata tertib selama melakukan
kunjungan atau pengumpulan data
- Melakukan bimbingan dan pembinaan selama dalam kunjungan
- Memberikan pengawasan penuh kepada murid-murid baik di
perjalanan maupun di tempat tujuan.
- Memberikan petunjuk cara membuat laporan hasil kunjungan, dan
cara menyampaikan dalam kelas.
- Menata kelompok belajar untuk mempresentasikan hasil laporan.
3. Masyarakat sebagai Sumber

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan


narasumber :
1. Materia tau informasi yang dapat diperoleh dari narasumber,
materi ini tidak dikuasai oleh guru, dan sumbernya pun tidak
ada. Oleh karena itu diperlukan narasumber yang dapat
memberikan informasi secara jelas, misalnya tentang bahaya
narkotika, bahaya AIDS, dan sebagainya. Sekolah atau guru
dapat mengundang Kepolisian atau dari Puskesmas untuk
memberikan ceramah di sekolah.
2. Narasumber tersebut tepat, artnya yang dijadikan narasumber
harus orang yang benar-benar memiliki informasi tersebut.
3. Hindarkanlah hal yang berwarna politik karena murid SD belum
saatnya diberi informasi politik praktis.
MODUL 5

PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN KELAS


RANGKAP

KB : 1

ANALISIS STRUKTUR KURIKULUM SD DAN


PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kurikulum berasal dari kata Curere atau curiculum
(Sudjana: 1984) yang artinya adalah jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari dalam suatu perlombaan
atletik. Istilah kurikulum kini telah menjadi istilah teknis
dalam ilmu pendidikan yang secara umum diartikan sebagai
program pendidikan yang harus ditempuh untuk
mendapatkan status dan atau kemampuan tertentu.
Bagi kita sebagai guru, terlepas dari kurikulum dengan
model apapun yang dipakai, kurikulum merupakan
pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. Di
dalam kurikulum dirumuskan tujuan pendidikan dasar,
mata pelajaran yang diberikan, beban waktu belajar yang
disediakan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran.
Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan.

Kurikulum untuk Tingkat Satuan pendidikan Sekolah Dasar


memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Kelompok mata Pelajaran


Merujuk pada Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat (1) kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah berlaku pengelompokan mata pelajaran sebagai
berikut:
- Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
- Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
- kelompok mata pelajaran estetika.
- Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga, dan kesehatan.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
• Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip berikut:

- Berpusat pada potensi, perkembangan. Kebutuhan, dan


- kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
- Beragam dan terpadu
- TaBeberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan narasumber :
- 1) Materia tau informasi yang dapat diperoleh dari, materi ini tidak dikuasai oleh guru, dan sumbernya
pun tidak ada. Oleh karena itu dipenarasumberrlukan narasumber yang dapat memberikan informasi
secara jelas, misalnya tentang bahaya narkotika, bahaya AIDS, dan sebagainya. Sekolah atau guru dapat
mengundang Kepolisian atau dari Puskesmas untuk memberikan ceramah di sekolah.
- 2) Narasumber tersebut tepat, artnya yang dijadikan narasumber harus orang yang benar-benar memiliki
informasi tersebut.
- 3) Hindarkanlah hal yang berwarna politik karena murid SD belum saatnya diberi informasi politik praktis.
- nggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
- teknologi, dan seni.
- Relevan dengan kebutuhan hidup
- Menyeluruh dan berkesinambungan
- Belajar sepanjang hayat
- Seimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan
- daerah
Ku r ik u lum
lak sa naan
. Pr i nsi p pe
3

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan


dinyatakan perlunya menggunakan prinsip – prinsip sebagai berikut :
- Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan
dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya.
- Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar, yaitu :
belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha
Esa, Belajar untuk memahami dan menghayati, Belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk
hidup bersama dan berguna bagi orang lain, Belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, efektif, dan
menyenangkan.
4. Struktur Kurikulum SD/MI
• Struktur kurikulum SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun. Struktur Kurikulum
SD disusun berdasarkan Standar Kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran yang berpedoman pada ketentuan sebagai
berikut:
- Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
- Substansi Mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS terpadu”.
- Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
- Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
- Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) ada;ah 34 –
38 minggu.
Prosedur Dasar Pengembangan kerangka
Rencana pembelajaran
• Istilah pengembangan instruksional sama dengan
pengembangan pembelajaran. Prosedur dasar pengembangan
instruksional merupakan desain atau cetak biru pembelajaran.
Sebagai suatu prosedur desain instruksional merupakan langkah
yang sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan
pembelajaran dan bahan pembelajaran. Jadi produk dari desain
instruksional dapat berupa persiapan pembelajaran, modul,
bahan tutorial dan bentuk sarana pedagogis lainnya.
• Proses pengembangan pembelajaran secara konseptual terkait
erat pada unsur – unsur dasar kurikulum yakni tujuan, materi
pelajaran pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. (Tyler:
1954, Taba:1962)
PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN KERANGKA
RENCANA PEMBELAJARAN

1. STANDAR KOMPETENSI ->


2. KOMPETENSI DASAR ->
3. INDIKATOR ATAU TUJUAN PEMBELAJARAN ->
4. PENGALAMAN BELAJAR DAN PROSES
PEMBELAJARAN.
 
KESIMPULAN MODUL 4 KB 3
- Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar terdiri dari
lingkungan alam dan lingungan sosial budaya. Lingkungan
alam terdiri dari berbagai sumber kekayaan alam.
Lingkungan sosial budaya terdiri dari kehidupan
kemasyarakatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan
sebagainya.

- Lingkungan alam sekitar adalah laboratorium raksa yang


dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang tidak
habis-habisnya.
KESIMPULAN MODUL 5 KB 1
• Pengembangan potensi peserta didik dalam konteks
lingkungannya merupakan kepedulian utama
pengembangan KTSP SD.
• Antarsubstansi kurikulum di SD dikembangkan secara
saling berkaitan, dan secara keseluruhan kurikulum
dikembangkan secara berdiversifikasi dengan
keragaman yang bervariasi.
• Kurikulum dikembangkan sebagai wahana pendidikan
ke Indonesiaan yang mampu merekat keberagaman
untuk membangun persatuan Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai