Anda di halaman 1dari 61

MODUL PRAKTIKUM

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

OLEH :
TIM DOSEN HUKUM UIMA

PROGRAM STUDI S1 HUKUM


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
UIMA
JAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Buku petunjuk praktikum ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa


sebagai panduan dalam melaksanakan praktikum Prodi Hukum UIMA Jakarta, untuk
mahasiswa program studi Prodi Hukum UIMA Jakarta. Dengan adanya buku petunjuk
praktikum ini diharapkan akan membantu dan mempermudah mahasiswa dalam memahami
dan melaksanakan praktikum Prodi Hukum UIMA sehingga akan memperoleh hasil yang
baik.
Materi yang dipraktikumkan merupakan materi yang selaras dengan materi kuliah
teori Prodi Hukum UIMA. Untuk itu dasar teori yang didapatkan saat kuliah juga akan
sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum ini.
Buku petunjuk ini masih dalam proses penyempurnaan. Insha Allah perbaikan akan
terus dilakukan demi kesempurnaan buku petunjuk praktikum ini dan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga buku petunjuk ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 2021

Penyusun
TATA TERTIB
PRAKTIKUM PRODI HUKUM UIMA

1. Mahasiswa harus masuk laboratorium tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan;
2. Semua mahasiswa WAJIB mengikuti pre test yang dilaksanakan sebelum kegiatan
berlangsung;
3. Hanya mahasiswa dengan keterangan sakit dari dokter atau surat lain yang bersifat
institusional yang akan dipertimbangkan;
4. Setiap kali selesai mengerjakan satu materi praktikum mahasiswa diwajibkan meminta
persetujuan (acc) dari dosen atau asisten mahasiswa yang bertugas
5. Ketika memasuki ruangan laboratorium, mahasiswa sudah siap dengan jas lab, buku
petunjuk praktikum, buku kerja, alat tulis menulis dan alatalat lain yang dipergunakan
dalam kegiatan praktikum;
6. Mahasiswa yang tidak lengkap mengikuti kegiatan praktikum dan atau tidak melakukan
inhalen, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti RESPONSI
(Ujian Praktikum);
7. Mahasiswa dinyatakan gagal praktikum, bila tidak mengikuti kegiatan praktikum TIGA
kali berturut-turut atau lebih.
Contoh Cover untuk Laporan Resmi

LAPORAN PRAKTIKUM PRODI HUKUM UIMA


“PERBEKALAN SEDIAAN PRODI HUKUM”
Dosen
Pembimbing :

Disusun
Oleh :
Nama
(NIM)

PROGRAM STUDI SARJANA


HUKUM
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN INDONESIA MAJU
(STIKIM)
TAHUN 2019

Laporan Sementara memuat :


A. Tujuan Praktikum
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
D. Cara Kerja

Laporan Resmi memuat :


A. Tujuan Praktikum
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
D. Cara Kerja
E. Hasil Praktikum
F. Pembahasan
G. Daftar Pustaka
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

TATA TERTIB.........................................................................................................................3
A. Capaian Pembelajaran...........................................................................................................4
B. Prosedur umum............................................................................................................13
C. Evaluasi................................................................................................................................14
D. Matrik pembelajaran............................................................................................................14
1.Teori..................................................................................................................................14
2. Praktikum.........................................................................................................................21
E. Kriteria penilaian.........................................................................................................24
1.penilaian hard skill....................................................................................................24
2. penilaian soft skill....................................................................................................25
BAB I MATERI POKOK BAHASAN....................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................59
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTOME)

Capaian Pembelajaran Prodi Ilmu Hukum berdasarkan Profil Lulusan sebagai

berikut:

UNSUR SNPT
& CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

KKNI
1. Betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

mampu menunjukkan sikap religious;

2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam

menjalankan tugas berdasarkan agama,

moral, dan etika;

3. Menginternalisasikan nilai, norma, dan

etika akademik;
SIKAP
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan

cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa

tanggung jawab pada negara dan

bangsa;

5. Menghargai keanekaragaman budaya,

pandangan, agama, dan kepercayaan, serta

pendapat atau temuan orisinil orang lain;

5
6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan

peradaban

berdasarkan Pancasila;

7. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial

serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara;

9. Menginternalisasi semangat kemandirian,

kejuangan dan kewirausahaan;

10. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas

pekerjaan di bidang keahliannya secara

mandiri;

11. Kemampuan sebagai fasilitator, motivator,

mediator, dan inspiratory secara sistemik

dan efektif;

12. Kemampuan memimpin (leadership)

13. Kemampuan memahami dan merespon aspirasi,

kebutuhan & kepentingan masyarakat dan stakeholder

untuk penyelesaian masalah, penyusunan

kebijakan dan pengembangan pengetahuan;

6
14. Mengamalkan tata cara beribadah yang benar

berdasarkan Al-Qur’an dan

As-Sunnah maqbullah;

15. Berakhlaqul karimah dalam bermuamalah yang

bermanfaat bagi diri, masyarakat,

bangsa, dan Negara.

UNSUR SNPT & CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

KKNI

a. Kemampuan menguasai logika hukum dan

syariah

b. Kemampuan berpikir analitis dan sintetis

dengan memperhitungkan dampak

c. Kemampuan menganalisis dan mengambil

keputusan

PENGUASAN d. Kemampuan menganalisis masalah dalam

PENGETAHUAN perspektif syariah

e. Kemampuan menguasai Bahasa Indonesia

dan bahasa asing

f. Mengetahui dan memahami hakikat Tuhan, manusia

dan kehidupan sesuai dengan tuntutan Al Qur’an,

Hadits shahih dan ilmu

pengetahuan

7
g. Memahami teknologi informasi.

UNSUR SNPT & CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

KKNI

a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,

sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan

atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi

yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora

yang sesuai dengan bidang

keahliannya;

b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri,

bermutu, dan terukur;


KETERAMPIL
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau
AN UMUM
implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang

memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora

sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata

cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan

solusi, gagasan, desain, atau

kritik seni;

d. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian

tersebut diatas dalam bentuk skripsi atau

8
laporan tugas akhir, dan mengunggahnya

dalam laman perguruan tinggi;

e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam

konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya,

berdasarkan hasil

analisis informasi dan data;

f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan

kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di

dalam maupun di luar

lembaganya;

g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil

kerja kelompok dan melakukan supervise dan evaluasi

terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan

kepada pekerja yang berada di bawah

tanggungjawabnya;

h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap

kelompok kerja yang berada dibawah

tanggungjawabnya, dan mampu

mengelola pembelajaran secara mandiri;

i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan,

mengamankan, dan menemukan kembali

9
data untuk menjamin kesahihan dan

mencegah plagiasi

a. Kemampuan membuat dokumen hukum;

b. Kemampuan menemukan hukum dan strategi

dalam penyelesaian masalah hukum;

c. Kemampuan bernegosiasi dan

berkomunikasi secara efektif;

d. Kemampuan menerapkan hukum dan syariah

dalam penyelesaian masalah hukum;

e. Kemampuanmelakukan inovasi dan

KETRAMPILA pengembangan metode problem solving;

N KHUSUS f. Kemampuan melakukan inovasi dalam

pengembangan kebijakan publik;

g. Kemampuan mengaktualisasikan potensi diri

untuk kerjasama;

h. Kemampuan memahami dan merespon

aspirasi masyarakat untuk penyusunan kebijakan;

i. Mampu melakukan penelusuran bahan

hukum.

10
KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN SIKAP, PENGUASAAN

PENGETAHUAN, KETERAMPILAN UMUM DAN KETERAMPILAN KHUSUS

MELALUI MATA KULIAH YANG BERSANGKUTAN

Capaian Pembelajaran yang dimiliki oleh Mahasiswa setelah

mengikuti Mata Kuliah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara

adalah:

HARDSKILL

1. Kemampuan menguasai logika hukum dan

syariah.

PENGUASAAN 2. Kemampuan berpikir analitis dan sintetis

PENGETAHUAN dengan memperhitungkan dampak.

3. Kemampuan menganalisis dan mengambil

keputusan

1. Mampu menerapkan pemikiran logis,

kritis, sistematis dan inovatif dalam

konteks pengembangan atau implementasi

ilmu pengetahuan dan teknologi yang


KETRAMPILAN
memperhatikan dan menerapkan nilai
UMUM
humaniora yang sesuai dengan

keahliannya.

2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri,

bermutu, dan terukur.

11
3. Mampu bertanggungjawab atas

pencapaian hasil kerja kelompok dan

melakukan supervise dan evaluasi

terhadap penyelesaian pekerjaan yang

ditugaskan kepada yang berada di bawah

tanggungjawabnya.

4. Mampu melakukan proses evaluasi diri

terhadap kelompok kerja yang berada di

bawah tanggungjawabnya, dan mampu

mengelola pembelajaran secara mandiri.

SOFTSKILL

1. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika

akademik.

2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab


SIKAP
atas pekerjaan di bidang keahliannya

secara mandiri.

3. Mengelola pembelajaran secara mandiri.

1. Kemampuan mengidentifikasi sengketa

TUN.

KETRAMPILAN 2. Membuat dokumen hukum dalam

KHUSUS penyelesaian sengketa TUN (surat kuasa,

gugatan, jawaban, replik, duplik,

pembuktian, kesimpulan).

12
3. Bernegosiasi dan berkomunikasi secara

efektif.

4. Kemampuan mengaktualisasikan potensi

diri untuk kerjasama.

5. Kemampuan penelusuran bahan hukum.

A. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Kasus dalam perkara/sengketa Peradilan Tata Usaha Negara

Dosen dan/atau instruktur dapat memberikan contoh kasus dengan

catatan bahwa kasus yang sudah diberikan akan digunakan sebagai

kasus tetap dalam setiap tahap penyusunan tugas membuat dokumen

hukum selanjutnya.

2. Peraturan perundang-undangan yang relevan

Peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam Peradilan Tata

Usaha Negara Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan

lainnya yang relevan.

3. Contoh-contoh dokumen beracara dalam perkara di Peradilan Tata

Usaha Negara

Contoh dokumen akan diberikan oleh Dosen/instruktur pada saat

praktikum.

4. Alat tulis dan kertas

Alat tulis dan kertas akan diberikan oleh instruktur pada saat praktikum.

13
B. PROSEDUR UMUM

1. Mata Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi

persyaratan dan terdaftar sebagai peserta Hukum Acara Peradilan Tata

Usaha Negara melalui Program Studi Ilmu Hukum dan Laboratorium

Fakultas Hukum UIMA;

2. Seluruh Peserta mata kuliah Praktek Peradilan Tata Usaha Negara

dipandu oleh seorang dosen kelas, Hakim PTUN dan instruktur

praktikum;

3. Setiap mahasiswa harus memiliki dan mempelajari petunjuk

praktikum secara cermat, dengan dibimbing oleh instruktur

praktikum;

4. Setiap praktikum, mahasiswa harus membawa/menyiapkan alat dan

bahan praktikum. Khusus untuk alat/bahan praktikum selain alat tulis

dapat berkoordinasi dengan instruktur praktikum/Lab Hukum FH

UIMA;

5. Setiap praktikum mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas yang

telah ditentukan oleh dosen/instruktur praktikum sesuai dengan

petunjuk praktikum;

6. Hasil tugas praktikum harus diserahkan kepada dosen/instruktur

praktikum sebagai bahan penilaian praktikum;

7. Setiap praktikum mahasiswa peserta praktikum harus mengisi lembar

kerja praktikum yang telah disediakan oleh Lab Hukum, dan

diserahkan kepada dosen/instruktur praktikum;

8. Penyelenggaraan praktikum dan jadwal kegiatan praktikum akan

dilaksanakan dan ditentukan lebih lanjut oleh Lab Hukum FH UIMA.

14
C. EVALUASI

Semua hasil tugas/kertas kerja praktikum serta keaktifan dan kedisiplinan

peserta praktikum akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan penilaian

akhir yang selanjutnya dikoordinasikan dan diserahkan kepada Dosen

kelas untuk diakumulasikan dengan nilai kelas dengan bobot 50% nilai

teori dan 50% nilai praktikum, kemudian menjadi nilai mata kuliah

Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara secara keseluruhan.

D. MATRIK PEMBELAJARAN

1. Teori

Pokok
Pertemuan Bahan Kajian Keterangan
Pembahasan

1 a. Kontrak Belajar RPS

b. Penjelasan

2 BAB I Negara  Negara Tugas Resume


Hukum dan Hukum
5%
Peradilan  Negara
Administrasi Hukum dan
Peradilan
Administrasi
Negara
 Negara
Hukum
Pancasila dan

15
Peradilan
Administrasi
Negara
3 Pengertian, Asas,  Pengertian Tugas Resume

dan Kompetensi Hukum Acara 5%

PTUN PTUN

 Asas-Asas

Hukum Acara

PTUN

 Kompetensi

PTUN

4 Persamaan dan  Persamaan

Perbedaan Hukum Hukum Acara

Acara PTUN PTUN dengan

dengan Hukum Hukum Acara

Acara Perdata Perdata

 Perbedaan

Hukum Acara

PTUN dengan

Hukum Acara

Perdata

16
5 Evaluasi Capaian  Negara Hukum 25%

Pembelajaran dan PTUN

(UK-1)  Negara

Pancasila dan

Hukum Acara

Peradilan TUN

 Asas Hukum

Acara Peradilan

Tata Usaha

Negara

 Persamaan dan

Perbedaan

Hukum Acara

PTUN dengan

Hukum Acara

Perdata

6 Penyelesaian  Pengertian

Sengketa TUN Sengketa TUN

 Pangkal

Sengketa

 Kedudukan para

pihak dalam

sengketa

17
 Alur

penyelesaian

sengketa TUN

7 Gugatan ke PTUN  Alasan

Mengajukan

Gugatan

 Tenggang

Waktu

Mengajukan

Gugatan

 Syarat-Syarat

Gugatan

 Tuntutan dalam

Gugatan

 Permohonan

Beracara dengan

Cuma-Cuma

8 Acara  Pemeriksaan

Pemeriksaan di dengan Acara

PTUN Singkat

 Pemeriksaan

Persiapan

18
 Pemeriksaan

Permohonan

Penangguhan

Pelaksanaan

KTUN

 Pemeriksaan

dengan Acara

Cepat

 Pemeriksaan

Dengan Acara

Biasa

8 Evaluasi Capaian 1. Penyelesaian 25%


Pembelajaran
sengketa
(UK – 2)
2. Gugatan ke
PTUN
3. Acara
Pemeriksaan
4. Pembuktian
9 Putusan dan A. Pengertian
Pelaksanaan
Putusan
Putusan
B. Putusan PTUN
C. Isi Putusan
1.gugatan
ditolak
2.gugatan
dikabulkan

19
3. gugatan tidak
diterima
D. Susunan Isi
Putusan
1. kepala
Putusan
2. Identitas Para
Pihak
3. Pertibangan
Hukum
4. Amar
5. Biaya Perkara
E. Pelaksanaan
Putusan

10 Upaya-upaya 1. Perlawanan
Hukum
2. Banding
3. Kasasi
4. Perlawanan
Pihak Ketiga
5. Peninjauan
Kembali
11 Evaluasi Capaian 1. Putusan dan 25%
Pembelajaran
Pelaksanaan
(UK – 3)
& Putusan
Penugasan Studi
2. Upaya-upaya
Kasus
Hukum
12 Studi Kasus 1. Kasus antar 10%
(Putusan Perkara
orang dengan
TUN di PTUN)
Pejabat TUN\

20
2. Kasus Badan
Hukum Privat
dengan
Pejabat TUN
13 Overview 1. Surat Kuasa
Dokumen2 2. Surat Gugatan
Hukum dalam 3. Jawaban/Ekse
Perkara TUN di psi
PTUN & 4. Replik
Penugasan 5. Duplik
menyiapkan 6. Pengantar Alat
dokumen2 Bukti
persidangan 7. Kesimpulan
8. Putusan
14 Observasi Proses Memantau 20%
Persidangan di lingkungan ruang
PTUN sidang dan
mengikuti proses
persidangan
15 Review & A. Surat Kuasa 20%
Penilaian Tugas B. Surat Gugatan
Membuat C. Jawaban/Ekse
Dokumen- psi
Dokumen Hukum D. Replik
dalam Perkara E. Duplik
TUN di PTUN F. Pengantar
Alat Bukti
G. Kesimpulan
H. Putusan

21
16 Praktik Beracara 1. Para Pihak 20%
Sengketa TUN di dalam
PTUN (Peradilan Sengketa
Semu) TUN
2. Para petugas
dalam
persidangan
sengketa TUN
3. DokumenHuk
um dalam
persidangan
17 Evaluasi Capaian Dokumen hukum: 30%
Pembelajaran
Surat Kuasa dan
(UK –4)
Gugatan

2. Praktikum

MATA
PERTEMUAN MATERI PEMBAHASAN
KULIAH

Kontrak Belajar & Penjelasan


Hukum
Mengenai Negara Hukum dan Proses
Acara 1
Peradilan Administrasi (Pengantar
Peradilan
Praktek PTUN)
Tata
Penjelasan Materi Teknik Pembuatan
Usaha
2 Surat Kuasa Khusus (Pembagian
Negara
Kelompok, Pembagian Kasus

Perkara

22
dan Penugasan Pembuatan Surat

Kuasa Khusus)

Review & Evaluasi tugas surat

Kuasa Khusus dilanjutkan penjelasan

3 materi teknik pembuatan gugatan

serta penugasan pembuatan gugatan

(perkelompok sesuai kasus posisi).

Review & Evaluasi tugas pembuatan

gugatan dilanjutkan penjelasan

materi teknik pembuatan jawaban


4
gugatan serta penugasan pembuatan

jawaban gugatan (perkelompok

sesuai kasus

posisi).
Review & Evaluasi tugas pembuatan

jawaban gugatan dilanjutkan

penjelasan materi teknik pembuatan


5
replik serta penugasan pembuatan

replik atas jawaban gugatan

(perkelompok sesuai kasus posisi).

Review & Evaluasi tugas pembuatan

replik atas jawaban gugatan


6
dilanjutkan penjelasan materi tentang

duplik serta penugasan pembuatan

23
duplik atas replik (perkelompok

sesuai kasus posisi).

Review & Evaluasi tugas pembuatan

duplik dilanjutkan penjelasan materi

tentang pengantar alat bukti

7 (Pembuktian) serta penugasan

pembuatan alat bukti (Pembuktian)

dalam PTUN, dibuat pekelompok

sesuai kasus posisi

Review & Evaluasi tugas pembuatan

alat bukti (pembuktian) dalam PTUN

dilanjutkan penjelasan teknik

8 pembuatan kesimpulan dalam PTUN

serta penugasan pembuatan

kesimpulan dalam PTUN

perkelompok sesuai kasus posisi

Review & Evaluasi Kesimpulan

dilanjutkan dengan penjelasan

mengenai berkas-berkas dan proses


9
beracara di persidangan peradilan

tata usaha negara serta penugasan

pembuatan berkas persidangan

24
Penugasan Pembuatan Berkas

Persidangan Peradilan Tata Usaha

Negara (Gugatan/

10 Jawaban/Replik/Duplik/Alat

Bukti/Kesimpulan)

KRITERIA PENILAIAN

a. Penilaian Hard Skills

GRADING SCHEME

GRADE SKOR DESKRIPSI

1. Format dokumen sempurna

≥80 2. Kedalaman substansi sempurna


A
3. Tata tulis (bahasa) sempurna

1. Format dokumen sangat baik

75-79 2. Kedalaman substansi sangat baik


AB
3. Tata tulis (bahasa) sangat baik

1. Format dokumen baik

65-74 2. Kedalaman substansi baik


B
3. Tata tulis (bahasa) baik

1. Format dokumen cukup baik


BC 60-64 2. Kedalaman substansi cukup baik
3. Tata tulis (bahasa) cukup baik

1. Format dokumen cukup


C 50-59 2. Kedalaman substansi cukup
3. Tata tulis (bahasa) cukup

25
1. Format dokumen kurang
D 35-49 2. Kedalaman substansi kurang
3. Tata tulis (bahasa) kurang

1. Format dokumen sangat kurang


E <35 2. Kedalaman substansi sangat kurang
3. Tata tulis (bahasa) sangat kurang

b. Penilaian Soft Skills

KRITERIA : Ketepatan cara komunikasi

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan sempurna oleh pendengar

Sangat 75-79 Informasi yang disampaikan dapat diterima


Baik dengan sangat baik oleh pendengar

Baik 65-74 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan baik oleh pendengar

Cukup 60-64 Informasi yang disampaikan cukup baik untuk


Baik diterima isi dan maknanya

Cukup 50-59 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan cukup oleh pendengar

Kurang 35-49 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan kurang oleh pendengar

Sangat <35 Informasi yang disampaikan dapat diterima


Kurang dengan sangat kurang oleh pendengar

26
KRITERIA : Berani mengemukakan pendapat

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Mengemukakan pendapat dengan sempurna

Sangat Baik 75-79


Mengemukakan pendapat dengan sangat baik

Baik 65-74 Mengemukakan pendapat dengan baik

Cukup Baik 60-64 Mengemukakan pendapat dengan cukup baik

Cukup 50-59
Mengemukakan pendapat dengan cukup

Kurang 35-49
Mengemukakan pendapat dengan kurang

Sangat <35
Mengemukakan pendapat dengan sangat kurang
Kurang

KRITERIA : Menghargai pendapat orang lain

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Menghargai pendapat orang lain dengan sempurna

Sangat Baik 75-79 Menghargai pendapat orang lain dengan sangat


baik

Baik 65-74 Menghargai pendapat orang lain dengan baik

Cukup Baik 60-64 Menghargai pendapat orang lain dengan cukup


baik

Cukup 50-59 Menghargai pendapat orang lain dengan cukup

Kurang 35-49 Menghargai pendapat orang lain dengan kurang

27
Sangat <35 Menghargai pendapat orang lain dengan sangat
Kurang kurang

KRITERIA : Kerjasama

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Kerjasama kelompok sempurna

Sangat Baik 75-79


Kerjasama kelompok sangat baik

Baik 65-74 Kerjasama kelompok baik

Cukup Baik 60-64 Kerjasama kelompok cukup baik

Cukup 50-59 Kerjasama kelompok cukup

Kurang 35-49 Kerjasama kelompok kurang

Sangat <35
Kerjasama kelompok sangat kurang
Kurang

28
RENCANA TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN

Nama Mata : Hukum SKS : 1 SKS

Kuliah HA PTUN

Program : Ilmu Pertemuan : 10

Studi Hukum

Fakultas : Hukum Bobot : 70% dari total nilai tugas

Nilai

Materi : Pembuatan Dokumen Hukum dalam Penyelesaian

Sengketa PTUN

1. Surat Kuasa

2. Surat Gugatan

3. Jawaban

4. Replik

5. Duplik

6. Pembuktian (Pengantar Alat Bukti)

7. Kesimpulan

1. TUJUAN TUGAS

Mampu membuat dokumen-dokumen hukum dalam beracara di PTUN

2. URAIAN TUGAS

a. Obyek Garapan

Membuat dokumen Surat Kuasa, Gugatan, Jawaban, Replik,

Duplik, Pengantar Alat Bukti dan Kesimpulan.

29
b. Batasan yang harus dikerjakan

1) Membagi kelompok

2) Mencari Putusan PTUN yang sudah Inkracht

3) Membuat dokumen Surat Kuasa, Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik,

Pengantar Alat Bukti dan Kesimpulan

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan)

1) Mahasiswa dibagi kedalam beberapa kelompok

2) Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus TUN yang ada

3) Hasil diskusi, masing-masing membuat dokumen hukum dalam

beracara di PTUN (Surat Kuasa, Surat Gugatan, Jawaban,

Replik, Duplik, Pembuktian, dan Kesimpulan)

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan

Dokumen berupa : Surat Kuasa, Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik,

Pengantar Alat Bukti dan Kesimpulan.

e. Bobot dan sistem penilaian praktikum

Bobot tugas membuat dokumen hukum dalam penyelesaian perkara di

PTUN 70% dari total nilai tugas (masing-masing 10% untuk setiap tugas

dengan rincian 5% untuk penilaian hard skills dan 5% untuk penilaian soft

skills). Sedangkan nilai Ujian Kompetensi Praktikum (UK-3) memiliki

bobit nilai 30% dari total nilai praktikum

30
3. KRITERIA PENILAIAN

a. Penilaian Hard Skills

GRADING SCHEME

GRADE SKOR DESKRIPSI

4. Format dokumen sempurna

≥80 5. Kedalaman substansi sempurna


A
6. Tata tulis (bahasa) sempurna

4. Format dokumen sangat baik

75-79 5. Kedalaman substansi sangat baik


AB
6. Tata tulis (bahasa) sangat baik

4. Format dokumen baik

65-74 5. Kedalaman substansi baik


B
6. Tata tulis (bahasa) baik

4. Format dokumen cukup baik


BC 60-64 5. Kedalaman substansi cukup baik
6. Tata tulis (bahasa) cukup baik

4. Format dokumen cukup


C 50-59 5. Kedalaman substansi cukup
6. Tata tulis (bahasa) cukup

4. Format dokumen kurang


D 35-49 5. Kedalaman substansi kurang
6. Tata tulis (bahasa) kurang

4. Format dokumen sangat kurang


E <35 5. Kedalaman substansi sangat kurang
6. Tata tulis (bahasa) sangat kurang

31
b. Penilaian Soft Skills

KRITERIA : Ketepatan cara komunikasi

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan sempurna oleh pendengar

Sangat 75-79 Informasi yang disampaikan dapat diterima


Baik dengan sangat baik oleh pendengar

Baik 65-74 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan baik oleh pendengar

Cukup 60-64 Informasi yang disampaikan cukup baik untuk


Baik diterima isi dan maknanya

Cukup 50-59 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan cukup oleh pendengar

Kurang 35-49 Informasi yang disampaikan dapat diterima


dengan kurang oleh pendengar

Sangat <35 Informasi yang disampaikan dapat diterima


Kurang dengan sangat kurang oleh pendengar

KRITERIA : Berani mengemukakan pendapat

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Mengemukakan pendapat dengan sempurna

Sangat Baik 75-79


Mengemukakan pendapat dengan sangat baik

Baik 65-74 Mengemukakan pendapat dengan baik

32
Cukup Baik 60-64 Mengemukakan pendapat dengan cukup baik

Cukup 50-59
Mengemukakan pendapat dengan cukup

Kurang 35-49
Mengemukakan pendapat dengan kurang

Sangat <35
Mengemukakan pendapat dengan sangat kurang
Kurang

KRITERIA : Menghargai pendapat orang lain

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Menghargai pendapat orang lain dengan sempurna

Sangat Baik 75-79 Menghargai pendapat orang lain dengan sangat


baik

Baik 65-74 Menghargai pendapat orang lain dengan baik

Cukup Baik 60-64 Menghargai pendapat orang lain dengan cukup


baik

Cukup 50-59 Menghargai pendapat orang lain dengan cukup

Kurang 35-49 Menghargai pendapat orang lain dengan kurang

Sangat <35 Menghargai pendapat orang lain dengan sangat


Kurang kurang

KRITERIA : Kerjasama

GRADE SCORE DESKRIPSI

Sempurna ≥80 Kerjasama kelompok sempurna

Sangat Baik 75-79


Kerjasama kelompok sangat baik

33
Baik 65-74 Kerjasama kelompok baik

Cukup Baik 60-64 Kerjasama kelompok cukup baik

Cukup 50-59 Kerjasama kelompok cukup

Kurang 35-49 Kerjasama kelompok kurang

Sangat <35
Kerjasama kelompok sangat kurang
Kurang

PENILAIAN AKHIR

A. NILAI TEORI

No Elemen Penilaian Bobot Nilai Total Nilai Akhir

1 2 Tugas Resume 10 %

2 1 Tugas Makalah 15 %

3 UK-1 25 % 100 % 50 %

4 UK-2 25 %

5 UK-3 25 %

B. NILAI PRAKTIK

No Elemen
Bobot Nilai Total Nilai Akhir
Penilaian

1 7 Tugas Harian 70 %
100 % 50 %
2 UK-4 (praktik) 30 %

34
A. GABUNGAN NILAI

No Rincian Nilai Total Nilai

1 Nilai Teori 50 %
100 %
2 Nilai Praktik 50 %

B. KONVERSI NILAI AKHIR

Interval Nilai Nilai Huruf

80-100 A

75-79 AB

65-74 B

60-64 BC

50-59 C

35-49 D

<35 E

35
BAB I

MATERI POKOK BAHASAN

ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA

ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TUN

Keberatan
Upaya
Sengketa Administrasi Banding
TUN Administratif
Beracara

ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TUN

36
ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA DI PTUN

KASUS

Kasus Acara TUN Perijinan

Abid Ecla Kadhafi seorang karir yang tinggal di Kota Surabaya. Ia memiliki
keluarga yang bahagia. Pada tahun 2018 Abid ingin membangun rumah lagi yang
rencananya akan dihadiahkan kepada putrinya, Amalia Rama Suyati. Abid telah
berkeliling dan akhirnya menemukan lokasi yang cocok yang bertempat di Jalan
Simohilir Barat No. 20 Surabaya.
Ia berniat melihat dahulu Gambar Revisi Rencana Lingkungan, Peruntukan
dan Pemetakan Tanah Angkatan Laut yang dibuat oleh Kepala Bagian Tata Kota
Surabaya pada tanggal 16 Mei 1977. Dalam peta Perencanaan Tata Kota telah
tergambar peruntukan tanah untuk perumahan, untuk jalan umum, untuk saluran
air dan fasilitas umum lainnya.
Akhirnya ia mengajukan izin pemakaian meskipun belum ada fasilitas
umum yang dibangun. Pemerintah Kota Surabaya menyarankan agar Abid
tetap

37
menjalankan pembangunan saja dahulu (tanpa IMB dan akses jalan). Akhirnya ia
mendapatkan surat berikut:
Surat Izin Pemakaian Nomor: 188/200P/400/2012 tanggal 03 Agustus 2012
dengan Obyek Tanah di Jalan Simohilir Barat Nomor 20 Surabaya atas nama
Abid Ecla Kadhafi.
Lambat laun karena Abid tidak mendapatkan fasilitas umum seperti jalan
akses ke lokasi, ia tidak bisa memanfaatkan bidang tanah itu. Akhirnya oleh
Pemerintah Kota dalam hal ini Walikota Surabaya, bu Dhea Nisa Sahaja,
dianggap tidak memanfaatkan tanah dan menelantarkan tanah. Maka izin
pemakaian tanah di Jalan Simohilir Barat No. 20 Surabaya atas nama Abid Ecla
Kadhafi dicabut oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan dikeluarkannya:
Surat Keputusan Walikota Surabaya Nomor 190/2800/436/2018, tertanggal 30
April 2018 tentang “Pencabutan Surat Izin Pemakaian Nomor
188/200P/400/2012 tanggal 3 Agustus 2012 dengan Obyek Tanah di Jalan
Simohilir Barat Nomor 20 Surabaya atas nama Abid Ecla Kadhafi.
Pencabutan Izin Pemakaian Tanah terhadap Surat Keputusan Walikota
Surabaya Nomor 190/2800/436/2018 atas nama Abid Ecla Kadhafi ini adalah
berkaitan dengan pasal 8 Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 3 tahun 2016 dan
Peraturan Daerah No. 13 tahun 2010 jo Peraturan Daerah No. 2 tahun 2013
tentang Ketentuan-ketentuan yang wajib ditaati oleh Pemegang Izin Pemakaian
Tanah.
Ketika Abid melakukan konfirmasi pada bu Dhea Nisa Sahaja, Abid
menerima pernyataan bahwa tindakan yang dilakukan Dhea Nisa Sahaja ini sudah
sesuai dengan Perda-perda tersebut.

Kasus Acara TUN Kepegawaian

PT. Musrifah Pakan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan
perdagangan umum dan memiliki produksi ransum makanan hewan, beralamat di
Kawasan Industri Candi Blok XI C, Kelurahan Bambankerep, Kecamatan
Ngaliyan, Kota Semarang. Perusahaan ini telah menjalankan produksi sejak tahun

38
2015. Dokumen-dokumen yang diperlukan telah dilengkapi oleh perusahaan ini.
Diantaranya:
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah dari Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Nomor: 517/1800/11.01/PM/V/2014 tanggal 14 Mei
2014, untuk barang/jasa/dagangan utama : Bahan pakan ternak/hewan.
4. Rekomendasi dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota
Semarang tanggal 31 Juli 2015 Nomor: 660.1/1164/B.II/VII/2015 Hal :
Rekomendasi UKL-UPL
5. Keputusan Walikota Semarang tanggal 31 Juli 2015 Nomor :
660.1/1165/B-II/VII/2015 tentang Izin Lingkungan Kepada PT.
Musrifah Pakan Atas Usaha dan/atau Kegiatan Industri Ransum
Makanan Hewan di Kawasan Industri Candi Blok XI C, Kelurahan
Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Dua tahun sejak PT Musrifah Pakan beroperasi, Dinas Lingkungan Hidup
Kota Semarang menerima pengaduan bertanggal 12 Mei 2017 dari PT. Petropack
Agro Industries yang dikirim sendiri oleh Direktur Utamanya, yakni Uswatun
Anindita Lituhayu. PT Petropack mendalilkan PT Musrifah telah menyebabkan
pencemaran lingkungan. Laporan ini membuat Walikota Semarang, Rama Priyo
Kusuma, mengeluarkan:
Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor: 660.1/3183/B.IV/VI/2017
tentang Pengenaan Sanksi Administratif Lingkungan Hidup kepada pimpinan PT
Musrifah Pakan di jalan Gatot Subroto Blok XI - C Kawasan Industri Candi Kota
Semarang Tanggal 8 Juni 2017.
Nyonya Rizqi Septia Trianing selaku Direktur PT Musrifah Pangan mabuk
kepayang atas sikap Uswatun dan bapak Rama. Meski begitu ia tetap
melaksanakannya dengan baik seperti melakukan fumigasi, pengujian udaha dan
air, dan mengisolasi bahan baku produksi. Di tengah pelaksanaan Surat
sebelumnya, justru Rizqi Septia menerima:
Keputusan Walikota Semarang tanggal 21 Agustus 2017 Nomor:
660.1/3587/B.IV/VIII/2017 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Lingkungan

39
Hidup Berupa Pembekuan Izin Lingkungan kepada pimpinan PT Musrifah Pakan
di Jalan Gatot Subroto Blok Xi - C Kawasan Industri Candi, Kota Semarang.

DOKUMEN BERACARA DALAM PENYELESAIAN PERKARA DI

PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Dokumen beracara yang diperlukan oleh Pemberi Jasa Hukum dalam

penyelesaian perkara di Peradilan Tata Usaha Negara melaui jalur

peradilan adalah:

6. Materi Praktikum I : Surat Kuasa Khusus

a. Pengertian

Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pemberi kuasa

dan penerima kuasa yang berisi tentang pemberian wewenang

kepada penerima kuasa untuk melakukan suatu tindakan yang

dilakukan untuk dan atas nama pemberi kuasa khususnya dalam

perkara perdata, menurut ketentuan hukum yang berlaku.

b. Unsur-Unsur Surat Kuasa Khusus

1) Judul (Surat Kuasa Khusus);

2) Identitas pemberi kuasa (nama lengkap, kewarganegaraan,

tempat tinggal, dan pekerjaan);

3) Pernyataan pemberi kuasa;

4) Identitas penerima (nama lengkap, kewarganegaraan, tempat

tinggal, dan pekerjaan);

5) Kewenangan yang diberikan oleh pemberi kuasa kepada

penerima kuasa disebutkan secara rinci dan jelas;

40
6) Wewenang substitusi dari penerima kuasa kepada orang lain;

7) Tempat dan tanggal pembuatan dan penandatangan surat

kuasa;

8) Tanda tangan pemberi kuasa yang disertai materai cukup dan

tanda tangan penerima kuasa.

c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan

contoh identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara (Dosen

dan Instruktur dapat melakukan improvisasi dalam

identifikasi kasus atau memberikan contoh kasus lain. Kasus

yang sudah diambil digunakan untuk membuat tugas

selanjutnya disesuaikan dengan materi praktikum)

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur)

d. Tugas Praktikum

1) Overview Teknik Membuat Surat Kuasa Khusus

2) Penugasan Membuat Surat Kuasa Khusus

e. Referensi

1) Darwan Prinst, Strategi Menyusun dan Menangani Gugatan

Perdata, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.

2) Reni Anggriani, Modul PLKH Penyelesaian Perkara Perdata,

Laboratorium Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, Yogyakarta, 2011.

41
3) Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,

PT RajaGrafindo, Jakarta, 2014.

7. Materi Praktikum II : Surat Gugatan

a. Pengertian

Mengenai pengertian gugatan dijelaskan dalam Pasal 1

angka 5 UU PTUN sebagai berikut: “Gugatan adalah permohonan

berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat tata usaha negara dan

diajukan ke pengadilan untuk mendapat putusan.

b. Pengajuan Gugatan

Menurut Pasal 54 ayat (1) UU PTUN gugatan sengketa

TUN diajukan secara tertulis kepada pengadilan yang berwenang

yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat.

Gugatan yang diajukan harus dalam bentuk tertulis, karena

gugatan itu akan menjadi pegangan bagi pengadilan dan para

pihak selama pemeriksaan.

Apabila tergugat lebih dari satu badan atau pejabat tata

usaha negara dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum

Pengadilan TUN, gugatan diajukan pada pengadilan yang daerah

hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu badan atau

pejabat tata usaha negara. Dalam hal tempat kedudukan tergugat

tidak berada dalam daerah hukum pengadilan tempat kediaman

penggugat, maka gugatan diajukan kepada pengadilan tempat

kedudukan penggugat untuk diteruskan ke pengadilan yang

42
bersangkutan. Adapun bila penggugat dan tergugat berada di luar negeri, gugatan

diajukan ke Pengadilan TUN Jakarta, dan apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri

dan penggugat berada di luar negeri, gugatan diajukan ke Pengadilan TUN di tempat

kedudukan tergugat.

c. Hal-Hal Penting Dalam Gugatan

1) Subjek Gugatan Tata Usaha Negara (Pihak-Pihak yang

Berperkara)

Pihak Penggugat adalah orang atau Badan Hukum

Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh

keputusan tata usaha negara. Pihak Tergugat adalah

badan/pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan putusan

tata usaha negara (Surat Keputusan).

2) Objek Gugatan Tata Usaha Negara

Sesuai bunyi Pasal 1 UU PTUN : “Penetapan tertulis

yang berisi tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang bersifat kongkret,

individu dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi

seseorang atau badan hukum perdata”.

Berdasarkan bunyi pada pasal tersebut ada beberapa kriteria

pada objek gugatan yang harus termuat yaitu:

a) Adanya penetapan tertulis

b) Berisi tindakan hukum tata usaha negara

43
c) Berdasarkan perundang-undangan

d) Bersifat konkret, individu dan final

e) Menimbulkan akibat hukum

d. Syarat-Syarat Dalam Gugatan

Pasal 56 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menentukan:

1) Gugatan Harus Memuat

a) Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal dan pekerjaan

penggugat atau kuasanya, jika badan hukum maka nama

badan hukum, tempat kedudukan badan hukum dan dasar

berdirinya badan hukum serta yang berhak bertindak

dalam badan hukum tersebut disebutkan.

b) Nama, jabatan tergugat dan tempat tinggalnya

c) Dasar-dasar gugatan dan hal yang diminta untuk

diputuskan oleh pengadilan

2) Apabila gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang

kuasa penggugat, maka gugatan harus disertai surat kuasa

yang sah.

3) Gugatan sedapat mungkin juga disertai keputusan tata usaha

negara disertakan oleh penggugat

Syarat-syarat gugatan untuk sengketa TUN sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) di atas, untuk perkara

perdata di dalam HIR atau RBg tidak ada ketentuannya,

sehingga terpaksa syarat-syarat gugatan untuk perkara perdata

berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

44
Pasal 8 angka 3 Rv. Dari ketentuan yang terdapat dalam Pasal

56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 dapat

diketahui bahwa syarat-syarat yang harus dimuat dalam surat

gugatan adalah sebagai berikut:

a) Identitas Diri

(1) Penggugat

(2) Tergugat

b) Dasar Gugatan (fundamentum petendi, posita atau dalil

gugatan)

c) Hal yang diminta untuk diputuskan oleh pengadilan

(petitum)

e. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan

contoh identifikasi Pengadilan Tata Usaha Negara

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

pengerjaan dengan tulis tangan.

f. Tugas Praktikum

1) Presentasi Surat Kuasa

2) Evaluasi/Review

3) Overview Elemen Surat Gugatan

4) Overview Teknik Menyusun Surat Gugatan

5) Penugasan Kelompok Membuat Surat Gugatan berdasarkan

kasus TUN yang ada.

45
8. Materi Praktikum III : Jawaban Gugatan (dalam Eksepsi dan

dalam Pokok Perkara

a. Pengertian Jawaban Gugatan

Ketentuan pada Pasal 74 UU PTUN pada dasarnya

memberi kesempatan kepada tergugat untuk mengajukan jawaban

atas gugatan berikut memberikan penjelasan tentang jawaban

tersebut. Jawaban tergugat umumnya berisi tangkisan terhadap

gugatan penggugat. Jawaban tergugat terdiri dari dua bentuk

yaitu:

(a) jawaban eksepsi, (b) jawaban atas pokok perkara.

1) Jawaban Eksepsi

Eksepsi adalah tangkisan hal-hal di luar dari pokok

perkara, sehingga gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.

Eksepsi dalam perkara TUN diatur dalam Pasal 77 UU PTUN

yaitu:

a) Eksepsi tentang kewenangan mengadili atau kompetensi

absolut

b) Eksepsi tentang kewenangan relatif

c) Eksepsi lain-lain, selain tentang kewenangan absolut dan

relatif.

2) Jawaban Tanpa Eksepsi

Setelah mengemukakan eksepsi (tangkisan), selanjutnya

disampaikan jawaban terhadap pokok permasalahan yang

46
diajukan oleh penggugat. Adapun, secara umum satu jawaban

biasanya berisikan:

a) Bantahan

b) Pengakuan/pembenaaran

c) Fakta-fakta lain.

b. Unsur-Unsur Jawaban Gugatan

1) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan jawaban gugatan

2) Pejabat dan Lembaga atau Instansi yang dituju (Ketua

Pengadilan Tata Usaha Negara cq. Majelis Hakim Pemeriksa

Perkara…)

3) Perihal;

4) Identitas Para Pihak (jika para pihak diwakili kuasa hukum

dijelaskan kuasanya)

5) Dalam Eksepsi

6) Dalam Pokok Perkara (berisi tentang uraian/ulasan,

sanggahan/penolakan dalil-dalil/posita gugatan dengan

disertai argumentasinya)

7) Permohonan/Petitum

8) Penutup

9) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan jawaban gugatan

10) Tanda tangan dan nama terang tergugat atau kuasa hukumnya

(tanpa materai)

47
c. Contoh Format Jawaban Gugatan

Tempat, tanggal pembuatan

Kepada Yth.

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomo:…/G/../PTUN-…

Pengadilan Tata Usaha Negara……….

Jalan……No…….

Di……..

Hal : Jawaban Gugatan Nomor….atas

Surat Keputusan Nomor………..

Tertanggal 23 Maret 1994 tentang

Kutipan akta kelahiran atas nama

…..yang dikeluarkan Kepala Dinas

Kependudukan dan Catatan

Sipil…...

Dengan Hormat,

Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Identitas Diri (Nama, pekerjaan/jabatan, kewarganegaraan, dan

tempat tinggal)

Dengan ini memberikan kuasa kepada :

1) Identitas Diri (Nama, pekerjaan/jabatan, kewarganegaraan,

dan tempat tinggal)

48
2) Identitas Diri (Nama, pekerjaan/jabatan, kewarganegaraan,

dan tempat tinggal)

Melalui surat ini hendak menyampaikan jawaban atas

Gugatan Dalam Sengketa Tata Usaha Negara dari Penggugat

sebagai berikut (Tergugat dengan ini menyampaikan Eksepsi dan

Jawaban sebagai berikut):

I. Tentang Eksepsi

A. Eksepsi Absolut (kalau ada)

B. Eksepsi Relatif (uraikan)

1. Kadaluwarsa (uraikan)

2. Guagatan nebis in idem (uraikan)

3. Dan lain-lain (uraikan)

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon PTUN

menyatakan diri tidak berwenang mengadili perkara ini

(kalau menyangkut eksepsi absolut) dan karenanya/atau

menyatakan gugatan tidak dapat diterima.

II. Tentang Pokok Perkara

a. Bahwa tergugat dengan ini membantah seluruh dalil-

dalil gugatan penggugat, kecuali atas hal-hal yang

secara tegas diakui oleh tergugat dalam jawaban ini.

b. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam eksepsi,

secara mutatis mutandis juga masuk kedalam jawaban

49
terhadap pokok perkara, sehingga tidak perlu diulangi

lagi.

c. Bahwa…(dan seterusnya) merupakan bantahan terhadap

dalil-dalil gugatan penggugat poin demi poin.

III. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon majelis hakim

yang memeriksa dan memutus perkara ini yang memberikan

putusan yang amarnya menolak gugatan penggugat untuk

seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat

diterima.

Hormat Kami / Saya

(Tergugat/Kuasa Hukumny

(............................)

d. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan

contoh identifikasi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

pengerjaan dengan tulis tangan).

e. Tugas Praktikum

1) Presentasi Surat Gugatan

2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Menyusun Jawaban

4) Penugasan Membuat Jawaban Gugatan

50
1. Materi Praktikum IV : Replik

a. Pengertian

Replik adalah surat yang berisi tanggapan atau sanggahan

dari penggugat (konvensi) atas jawaban gugatan dari tergugat.

b. Unsur-Unsur Replik

1) Perihal;

2) Instansi atau Pejabat yang dituju;

3) Identitas Para Pihak;

4) Tanggapan dan/atau sanggahan dari Penggugat atas jawaban

gugatan dari Tergugat, dalam hal ini pada prinsipnya isinya

adalah merupakan penegasan dari surat gugatan dan bantahan

atau sanggahan terhadap jawaban gugatan yang disampaikan

oleh Tergugat.

5) Permohonan;

Permohonan atau petitum dalam suatu replik pada umumnya

berisi tentang penolakan atas dalil-dalil dan

permohonan/petitum yang diajukan penggugat dalam gugatan.

6) Penutup;

7) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Replik;

8) Tanda tangan dan nama terang penggugat konvensi atau kuasa

hukumnya (tanpa materai)

51
c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan

identifikasi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

pengerjaan dengan tulis tangan).

d. Tugas Praktikum

1) Presentasi Jawaban Gugatan

2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Membuat Replik

4) Penugasan Membuat Replik

2. Materi Praktikum V : Duplik

a. Pengertian

Duplik adalah surat yang berisi tanggapan atau sanggahan

dari Tergugat atas Replik yang diajukan oleh Penggugat.

b. Unsur-Unsur Duplik

1) Perihal;

2) Instansi atau Pejabat yang dituju;

3) Identitas Para Pihak;

4) Tanggapan dan/atau sanggahan dari Tergugat atas Replik

yang diajukan oleh Pengugat, dalam hal ini pada prinsipnya

isinya adalah merupakan penegasan dari jawaban gugatan

dan

52
bantahan atau sanggahan terhadap Replik yang disampaikan

oleh Penggugat.

5) Permohonan;

Permohonan dalam suatu Duplik pada prinsipnya memuat

penolakan dalil-dalil dan permohonan/petitum yang termuat

baik dalam gugatan maupun Replik yang diajukan oleh

Penggugat, serta permohonan untuk mempertahankan dalil-

dalil permohonan yang sudah diajukan dalam jawaban

dan/atau gugatan rekonvensi (apabila ada)

6) Penutup;

7) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Duplik;

8) Tanda tangan dan nama terang tergugat atau kuasa hukumnya

(tanpa materai)

c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan

identifikasi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara.

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

pengerjaan dengan tulis tangan).

d. Tugas Paraktikum

1) Presentasi Replik

2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Membuat Duplik

4) Penugasan Membuat Duplik

53
3. Materi Praktikum VI : Pembuktian (Format Pengajuan Bukti

Tertulis)

a. Pengertian

Pembuktian berasal dari kata “Bukti” yang berarti fakta

yang dikemukakan di persidangan untuk mendukung dalil-dalil

gugatan Penggugat atau dalil-dalil bantahan tergugat atau untuk

membantah keterangan pihak lawan. Dalam arti luas

membuktikan adalah suatu upaya meyakinkan hakim kebenaran

dalil atau posita yang di kemukakan dalam suatu perkara yang

pada hakikatnya mmpertimbangkan secara kemasyarakatan

mengapa dalil posita tertentu dianggap benar.

Tujuan dari pembuktian adalah meyakinkan hakim akan

peristiwa-peristiwa tertentu. Hal ini dilakukan secara langsung

oleh hakim dengan menetapkan hukum suatu peristiwa,

mengkualifikasikannya dan kemudian membuktikannya.

b. Macam-Macam Alat Bukti

Alat Bukti dalam PTUN diatur dalam Pasal 100 UU PTUN,

yaitu:

1) Alat Bukti ialah:

a) Surat atau tulisan

b) Keterangan ahli

c) Keterangan saksi

d) Pengakuan para pihak

54
e) Pengetahuan hakim.

2) Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu

dibuktikan.

c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan

identifikasi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara.

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

pengerjaan dengan tulis tangan).

d. Tugas Praktikum

1) Presentasi Duplik

2) Evaluasi/Review dari tugas yang dikerjakan mahasiswa/i

3) Overview tentang Pembuktian

4) Penugasan Membuat Pengantar Alat Bukti

4. Materi Praktikum VII : Kesimpulan

a. Pengertian

Setelah acara jawab menjawab dan pembuktian selesai,

kepada para pihak di berikan kesempatan untuk menyampaikan

konklusi (kesimpulan) di akhir persidangan, namun demikian

kesimpulan ini bukanlah merupakan suatu keharusan bagi para

pihak. Menurut Pasal 97 ayat (1) UU PTUN, bahwa konklusi

disusun dalam bentuk kesimpulan dari masing-masing pihak,

secara sistematis mulai dari Eksepsi, tentang pokok perkara,

55
tentang pembuktian yang kemudian di tutup dalam kesimpulan

apakah gugatan terbukti atau tidak. Dalam konklusi juga ada

kesempatan dari masing-masing pihak untuk menyampaikan

pendapatnya yang terakhir tentang perkara.

b. Unsur-Unsur Kesimpulan

1) Perihal dan nomor perkara;

2) Pejabat dan Instansi yang di tuju

3) Identitas para pihak

4) Butir-butir kesimpulan

a) Posedur beracara yang tidak sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku (apabila ada)

b) Dalil-dalil posita (baik dalam konvensi maupun dalam

rekonvensi) yang sangat prinsip dan dapat menjamin

kepentingan/hak dari pihak yang mengajukan;

c) Penilaian tentang bukti-bukti yang telah terungkap dalam

persidangan.

5) Permohonan/petitum

Dalam hal ini tidak perlu menyebutkan secara rinci lagi

dari keseluruhan petitum sebagaimana dalam gugatan atau

jawaban gugatan, replik atau duplik apabila tidak terdapat

perubahan tuntutan, sehingga tidak terjadi pengulangan akan

tetapi hanya bersifat mempertegas dari tuntutan-tuntutan yang

pernah dikemukakan/diajukan sebelumnya.

56
6) Tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan kesimpulan;

7) Tanda tangan dan nama terang yang mengajukan kesimpulan

atau kuasa hukumnya (tanpa materai).

c. Contoh Format Kesimpulan (konklusi)

KESIMPULAN PENGGUGAT/TERGUGAT

DALAM PERKARA NOMOR………………….

ANTARA

……………….

MELAWAN

…………………

Tempat, tanggal pembuatan

Hal: Kesimpulan

Penggugat/Tergugat Kepada Yth.

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor:…/G/../PTUN-…

Pengadilan Tata Usaha Negara……….

Jalan……No…….

Di……..

Dengan Hormat,

(Identitas Penggugat/Tergugat beserta Kuasa Hukumnya jika ada)

Penggugat/ Tergugat dengan ini menyampaikan konklusi

sebagai berikut:

57
1) Tentang Eksepsi

(Di sini masing-masing pihak membuat

kesimpulan/konklusi tentang eksepsi, artinya apakah eksepsi

tersebut terbukti atau tidak terbukti/ kalau terbukti apa

dasarnya? Kalau tidak terbukti apa dasarnya? Ini harus

diuraikan secara singkat dan jelas)

2) Tentang Jawab Menjawab

(Berdasarkan jawab menjawab yang dilakukan,

uraikan hal-hal yang dapat dibuktikan secara jelas, tegas dan

apa dasar hukumnya masing-masing)

3) Tentang Alat Bukti

A. Bukti Tertulis

B. Bukti Saksi

4) Lain-Lain

(Maksudnya kalau ada bukti-bukti lainnya, maka itu

dibahas secara perinci, jelas, dan singkat. Misalnya hasil

sidang lapangan, dan lain-lain).

5) Kesimpulan

6) (Berdasarkan poin I, II, III dan IV hal apa yang

terjadi terbukti dan hal-hal yang tidak terbukti).

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas mohon majelis hakim

yang terhormat mengabulkan gugatan penggugat untuk

seluruhnya (penggugat). Atau menolak gugatan penggugat

58
untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan tidak

dapat diterima (tergugat).

Hormat Kami / Saya

(Tergugat/Kuasa

Hukumnya)

(............................)

d. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan

identifikasi kasus Pengadilan Tata Usaha Negara.

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

pengerjaan dengan tulis tangan).

e. Tugas Praktikum

1) Presentasi Alat Bukti

2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Membuat Kesimpulan

4) Penugasan Membuat Kesimpulan

59
DAFTAR PUSTAKA

W. Riawan Tjandra, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta,

Universitas Atma Jaya, 2002.

A. Siti Soetami, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Refika Aditama,

Bandung,2011.

R. Wiyono, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika, Jakarta,

2013.

R.O.B. Siringoringo dan Kawan-kawan, Menjawab Permasalahan Teori dan

Praktik Peradilan Tata Usaha Negara, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011.

Titik Triwulan T, Hukum Tata Usaha Negara dan HukumAcara Peradilan Tata

Usaha Negara Indonesia, Kencana, Jakarta, 2014.

Yuslim, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika, Jakarta, 2015.

Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Rajagrafindo

Persada, Jakarta,2014.

60

Anda mungkin juga menyukai