PENDIDIKAN:
•S-1, Universitas Padjadjaran 1995
•S-2, Universitas Gadjah Mada 2009
•S-3, Universitas Indonesia 2014
PENUGASAN:
•PTT - DepKes RI
•Food Program Coordinator – CRS
•Health Specialist - UNICEF
•Program Manager - ChildFund
•Senior Area Manager – Save the Children
•Tenaga Ahli Utama - Kantor Staf Presiden
ORGANISASI:
•PP Pergizi Pangan 2019-2024
•Board Member– Yayasan 1000 HPK
•Dewan Pakar– Masyarakat Ahli Kebijakan Publik Indonesia
•Vice Chairman – ASEAN ITTP Covid19
“Never Give Up. Today is Hard. Tomorrow is Worse. But The Day
After Tomorrow is The Sunshine.” Jack Ma
DR.dr. Rr. Brian Sri Prahastuti, MPH 2
ARAHAN PRESIDEN
ARAHAN PRESIDEN DAN PRIORITAS NASIONAL MENGUTAMAKAN PEMBANGUNAN SDM
1.Aceh 6.Sulbar
2.Kalteng 7.Sulteng
3.Kalsel 8.Sultenggara
4.Kalbar 9.NTB
5.Gorontalo 10.NTT
STUNTING DI INDONESIA
SITUASI STUNTING
STUNTING 1-0-1
• Stunting (dibaca: stan-ting) adalah gangguan
tumbuh kembang kronis pada anak dibawah usaia
2 tahun, dimana anak mengalami hambatan yang
menyebabkan tinggi badannya tidak sesuai standar
usianya.
• WHO mendefinisikan stunting sebaqai gangguan
tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi
buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial
yang tidak memadai. Anak-anak didefinisikan
terhambat gizinya jika tinggi badan mereka
terhadap usia lebih dari dua deviasi standar di
bawah median standar WHO untuk pertumbuhan
anak.
• Kondisi penghambatan pertumbuhan anak
stunting menyebabkan tidak tercapainya potensi
maksimal akibat kurang baiknya pola makan, pola
asuh dan sanitasi di 1000 hari pertama kehidupan.
PENYEBAB STUNTING
1. Stunting tidak sama dengan dengan gizi buruk
Stunting diukur dengan tinggi badan, sedangkan gizi buruk diukur
dengan berat badan berdarakan umur. Keduanya kemudian
dibandingkan terhadap standar menurut WHO.
2. Stunting tidak hanya persoalan tinggi badan.
Masa keemasan yang terganggu dapat menghambat pertumbuhan
otak secara maksimal. Anak lebih mudah sakit, prestasi di sekolah
terganggu, dan nantinya lebih sulit ketika mencari pekerjaan.
3. Stunting bukan berarti bodoh atau terbelakang.
1 dari 3 anak Indonesia yang stunting memiliki potensi untuk jauh
lebih sehat, cerdas, dan berprestasi jika terbebas dari stunting.
4. Stunting tidak hanya soal makanan.
Pola asuh yang kurang tepat pada 2 tahun pertama kehidupan,
lingkungan yang kurang bersih, dan banyak faktor lainnya dapat
menjadi penyebab stunting.
5. Stunting bukan saja urusan Ibu.
Pencegahan stunting membutuhkan perhatian dari ayah, calon Ibu,
tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat.
PENCEGAHAN STUNTING
Indonesia Maju SDM Berkualitas BALITA tidak stunted
BBLR/PBLR
1. PENANGANAN BADUTA tidak stunted
Stunting 0-5 bln
#SehatNegerikuTumbuhlndonesiaku
DUKUNGAN
• KELUARGA
1. MENDUKUNG ASUPAN GIZI BUMIL & BUSUI SESUAI ISI PIRINGKU (TIDAK ADA PANTANGAN MAKAN,
PRIORITAS ATAS SUMBER PROTEIN, 1-2 PORSI MAKAN LEBIH BANYAK DALAM SEHARI)
2. SUAMI SIAGA
3. MEMERANKAN SUAMI DALAM PENGASUHAN ANAK
4. MEMBERIKAN DUKUNGAN IBU BERHASIL MENYUSUI (memberi motivasi, cukup istirahat, pijatan oksitosin
dll)
• MASYARAKAT
1. MEMANTAU KETERJANGKAUAN LAYANAN OLEH IBU HAMIL, IBU MENYUSUI DAN BADUTA
2. INISITIF KEGIATAN/PROGRAM BERBASIS MASYARAKAT (POSYANDU, BINA KELUARGA BALITA, RUMAH
PANGAN LESTARI, SANITASI TOTAL)
3. COUNTER HOAX & MIS-INFORMASI
• NEGARA
1. KEBIJAKAN PUBLIK YANG PRO (REGULASI , PENDANAAN & INTERVENSI)
2. BANTUAN SOSIAL BERSYARAT BAGI KELUARGA DENGAN IBU HAMIL & BALITA (PKH)
3. BANTUAN PANGAN (POSITIVE & NEGATIVE LIST)
4. PROGRAM NASIONAL SUPPLEMENTARY & COMPLEMENTARY FOODS
#SehatNegerikuTumbuhlndonesiaku
Terimakasih
#SehatNegerikuTumbuhlndonesiaku