Disusun oleh :
Rebecca Novityana 1965050106
Pembimbing
dr. Yusias Hikmat Diani, M.Kes.
dr. Ekarini, M.Kes.
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
DAFTAR ISI
BAB I – Pendahuluan
BAB II – Sumber Daya
BAB III – Kegiatan Program
BAB IV – Hasil & Pembahasan
BAB V - Kesimpulan & Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I – LATAR
BELAKANG
PREVALENSI STUNTING
INDONESIA
DATA RISET KESEHATAN DASAR TAHUN 2013
40 37.2
35
30
25
20 18 19.2
Column2
15
10
5
0
Sumber : Departemen Kesehatan RI. Profil Geografis Jawa Barat Tahun 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
2016 ;15-38.
● Tujuan umum :
mengevaluasi pelayanan Posyandu hasil laporan
pertanggungjawaban pelayanan kesehatan masyarakat dalam
mengatasi Stunting di Sumedang Februari 2018 – April 2020.
● Tujuan khusus :
Pengelola
Posyandu Pengurus yang dibentuk
oleh ketua RW
Sumber::Kishawi RRE, Soo KL, Abed YA, Wan Muda WAM. Prevalence and associated factors influencing stunting in
children aged 2–5 years in the Gaza Strip-Palestine: a cross-sectional study. BMC Pediatrics. 2017;17(1):1-7
SUMBER DAYA MANUSIA
Kader • Menyiapkan tempat pelaksanaan
• Melakukan penimbangan
Kesehat • Mencatat hasil penimbangan di buku KIA/KMS
• Melaksanakan penyuluhan
an
• Memberikan pelayanan kesehatan
an
• Mengkoordinasi hasil kegiatan dan tindak lanjut
Posyandu
Camat • Memeberi dukungan dalam meningkatkan kinerja
Posyandu
• Melakukan pembinaan
Sumber: Suharni. Gambaran Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. Universitas
Aisyiyah Yogyakarta. 2017
SUMBER DAYA MANUSIA
• Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana
Lurah&Kep • Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat
• Mengoordinasi peran Kader Posyandu untuk aktif
ala Desa • Manindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu
• Melakukan pembinaan
• Mengelola data dan informasi berkaitan dengan
Posyandu
• Menyusun rencana kegiatan tahunan dan
Pokja upayakan sumber pendanaan
• Melakukan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi,
Posyandu pamantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan
kegiatan dan kinerja kader
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatanPosyandu
kepada Kepala Desa/Lurah
• Penggerakan peran serta masyarakat dalam
Tim kegiatan Posyandu
• Penyuluhan, baik di Posyandu atau luar
penggerak Posyandu
• Melengkapi data sesuai dengan Sistim
PKK InformasiPosyandu (SIP)
Sumber: Suharni. Gambaran Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. Universitas
Aisyiyah Yogyakarta. 2017
KEPENGURUSAN
POSYANDU Kepala
Desa/Kelura
han
Unit/Kelomp
ok Pengelola
Posyandu
SWAST
A/DUNI
Pengelolaan :
A dana dikelola oleh
USAHA pengurus Posyandu.
Disediakan kas kecil yang
HASIL dipegang oleh kader yang
USAH ditunjuk
A
PERALATAN
Peralatan untuk mengukur status gizi maupun peralatan
yang digunakan sebagai penunjang lancaranya
pelaksanaan Posyandu seperti
timbangan bayi balita,
timbangan dewasa,
alat pengukur tinggi/panjang badan,
KMS untuk mencatat hasil penimbangan.
BAB III –
KEGIATAN
PROGRAM
PROMOTIF DAN
PREVENTIF
5
Kegiata Promotif
n &Preven
Utama tif
Kegiata
n
tambah
an
1. KESEHATAN IBU &
ANAK
• Penimbangan BB dan pemberian
tablet Fe
Pelayanan ibu • petugas Puskesmas
hamil pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan hamil
• Penyuluhan ibu hamil
• Penyuluhan/konseling
kesehatan, KB, lnisiasi Menyusui
Ibu nifas & Dini (IMD), ASI eksklusif dan gizi
Menyusui • Pemberian 2 kapsul vitamin A
• Perawatan Payudara
• Pemeriksaan kesehatan umum
1. KESEHATAN IBU &
ANAK
• Penimbangan berat
badan
• Penentuan status
pertumbuhan
Bayi & • Penyuluhan dan
Balita konseling
• Pemeriksaan
kesehatan, imunisasi
dan deteksi dini
tumbuh kembang.
Apabila ditemukan
kelainan rujuk ke
Puskesmas
2. KELUARGA
BERENCANA
Kader Kesehatan pemberian kondom dan pil
ulangan
Petugas kesehatan pelayanan suntik KB dan
konseling, pemasangan IUD dan implant (jika tersedia
ruangan)
3. IMUNISASI
Hanya dilaksanakan oleh petugas Puskesmas. Jenis
imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program
terhadap bayi, balita maupun untuk ibu hamil, yaitu :
BCG, DPT, hepatitis B, campak, polio, dan
tetanus toxoid
4. PELAYANAN GIZI
Penimbangan berat badan
Deteksi dini gangguan
pertumbuhan
Penyuluhan dan konseling gizi
Pemberian makanan
tambahan (PMT)
Suplementasi vitamin A dan
tablet Fe
Rujuk ke Puskesmas, jika ditemukan ibu
hamil KEK dan balita berat badan BGM
5. PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
DIARE
Penyuluhan tentang diare,
Pemberian oralit atau larutan gula
garam.
Apabila diperlukan penanganan lebih
lanjut akan diberikan obat Zinc oleh
petugas kesehatan.
3.2 OBSERVASI
• Kegiatan sebelum hari buka Posyandu:
menyebarluaskan hari buka Posyandu
melalui pertemuan warga, mempersiapkan
tempat, sarana, pembagian tugas antar
kader, dan mempersiapkan bahan
• penyuluhan
Pada hari buka Posyandu:
melakukan pendaftaran, penimbangan
balita dan ibu hamil, mencatat hasil
penimbangan di buku KIA atau KMS,
pengukuran LILA ibu hamil, penyuluhan &
• konseling kesehatan gizi.
Setelah Posyandu selesai, kader bersama
petugas kesehatan melengkapi pencatatan
dan evaluasi hasil kegiatan serta tindak
lanjut, selanjutnya melakukan pelaporan
BAB IV – HASIL &
PEMBAHASAN
PROGRAM POSYANDU DALAM
PEMBERIAN VITAMIN A
Pemberian kapsul vitamin A
secara gratis diberikan di
Posyandu setiap bulan Februari
dan atau Agustus sebagai salah
satu upaya dalam perbaikan
status gizi balita
Peran Posyandu dalam
pelaksanaan pemberian vitamin
A berjalan dengan baik. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa yang
sudah mendapat vitamin A
lebih banyak dari bayi yang
belum mendapatkan vitamin A
Walapun pemberian vitamin A
di Kabupaten Sumedang tahun
2018 mencapai angka 71%
namun hal ini masih dianggap
masalah karena belum
mencapai target 100%.
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode yang
pertama yang berjudul gambaran pemberian MP-ASI, Vitamin A, imunisasi dan status gizi pada balita usia 7-24
bulan di Kabupaten Sumedang Tahun 2018
PENIMBANGAN DI
POSYANDU Dari grafik, frekuensi balita
yang ditimbang di posyandu
sebanyak 6 kali, angka gizi
normal lebih banyak.
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode yang
pertama yang berjudul karakteristik status gizi balita stunting usia 0-59 bulan di 10 Desa Kabupaten Sumedang
DISTRIBUSI STATUS GIZI DI
POSYANDU DESA MARGAMUKTI
Masih terdapat beberapa anak
dengan status gizi sangat
pendek dan yang paling
banyak adalah Posyandu
Kartini 2, sebanyak 5 anak
(23,8%) dan Posyandu Kristina
sebanyak 5 anak (23,8%) untuk
kategori sangat pendek
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
empat yang berjudul Hubungan ketersediaan air bersih, sanitasi lingkungan, sanitasi lingkungan, dan perilaku
higiene dengan balita stunting di Desa Cimarga Kabupaten Sumedang Tahun 2018
PERAN POSYANDU DALAM
PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU
HAMIL Dukungan kader Posyandu
pada ibu hamil telah
40 38 meningkatkan kepatuhan ibu
dalam mengkonsumsi tablet Fe,
35 namun perlu ditingkatkan
sesuai dengan program
30
30 pemerintah.
10 8
5
78.32% 100.00%
23.68%
0
Patuh Tidak patuh Total
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
lima yang berjudul tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe dan anemia selama kehamilan dengan balita stunting di
Desa Sukahayu Kabupaten Sumedang Periode Januari 2019
GAMBARAN PENGETAHUAN KADER
DALAM PEMANFAATAN POSYANDU
Sebagian besar kader Posyandu
Desa Cijeruk Kabupaten
Sumedang pada April tahun
2019 memiliki pengetahuan
yang baik dalam pemanfaatan
60 Posyandu
51 Pengetahuan terkait dengan
50
pengertian, fungsi posyandu
dan tujuan posyandu.
40
Pengetahuan juga diartikan
mampu mengetahui
30
pemanfaatan posyandu yang
diselenggarakan di desa Cijeruk
20 kabupaten Sumedang
10
1 0
0
Good Medium Less
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
enam yang berjudul hubungan antara pengetahuan dan perilaku kader dan ibu dalam pemanfaatn posyandu di
Desa Cijeruk Kabupaten Sumedang Tahun 2019
TINGKAT PENGETAHUAN IBU
TERHADAP GIZI BAYI/BALITA
Semakin tinggi tingkat
pengetahuan ibu terhadap gizi
60 bayi/balita, maka semakin baik
gizi bayi/balita tersebut (peran
53
Posyandu tercapai)
50 47
Hal ini dapat dikatkan peran
Posyandu dalam pelayanan
40
gizi dalam halnya melakukan
pemantauan pertumbuhan
30 bayi/balita, pemberian
makanan tambahan,
pemberian paket pertolongan
20 gizi, pendekatan, konseling,
maupun penyuluhan gizi
kepada ibu yang memiliki
10
5 balita di Desa Cimarga
1 berlangsung baik
0
Pengetahuan Buruk Pengetahuan cukup Pengetahuan baik Total
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
enam yang berjudul hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan praktek pemberian makan balita oleh ibu
yang memiliki anak usia 0-59 bulan terhadap kejadian stunting di Desa Cimarga pada bulan April 2019
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
POSYANDU PADA IBU YANG MEMILIKI
BAYI/BALITA Dalam hal ini, Posyandu
mampu membina suatu
60 hubungan dengan ibu dalam
rangka pemanfaatan
pelayanan di Posyandu dan
50 menumbuhkan keinginan ibu
50
untuk memanfaatkan
pelayanan Posyandu
40 Pengetahuan mengenai
posyandu dapat diperoleh dari
penyuluhan dan edukasi dari
30 kader posyandu atau tenaga
kesehatan, buku KIA/KMS dan
berbagai sumber informasi
20 lainnya
10 9
5
78.10% 14.10% 7.80%
0
Pengetahuan Baik Cukup Kurang
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
tujuh yang berjudul hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pada ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan
di Desa Cijeruk Kabupaten Sumedang Periode Juni Tahun 2019
PERAN POSYANDU TERHADAP
PROGRAM ASI EKSKLUSIF Peran Posyandu untuk program
ini berlangsung baik, namun
perlu ditingkatkan karena
masih ada ibu yang tidak
70 memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya.
60
50
Hal ini dapat dikaitkan dengan
peran posyandu yaitu keaktifan
40
Kader Posyandu dalam
pendekatan serta edukasi
30
mengenai kesehatan ibu dan
Non Asi Eksklusif
anak.
20 Column1
10
Sesuai dengan penelitian yang
0 dilakukan oleh Rhapsodia
k bu a ka ukt
i
kt
i
ar
i u pa l ditemukan hubungan antara
eru m arg l a a rs ay la ota
i j e a b a h e T keaktifan kader dengan
C Ci
l
Ci
m M ga
m ar ek
a k
ek uk n cakupan ASI eksklusif.
ar M M S bo
M
Ke
Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
delapan yang berjudul Gambaran Asi-Eksklusif dan BBLR terhadap angka kejadian stunting pada balita usia 6-24
bulan di 10 Desa prioritas di Kabupaten Sumedang Tahun 2019
BAB V - KESIMPULAN
& SARAN
KESIMPULAN
1. Hasil pelayanan kesehatan masyarakat dalam penanggulangan stunting
yang sudah dilakukan oleh Dokter Muda kepaniteraan IKM FK UKI pada
periode Februari 2018 sampai April 2020 umumnya pelaksanaan
Posyandu sudah berjalan dengan baik namun harus tetap dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan lagi agar lebih optimal dalam pelayanan
kesehatan masyarakat di lingkungan sekitarnya terutama yang
membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu hamil, dan ibu nifas.
SARAN
1. Hasil dari program yang masih kurang perlu
ditingkatkan sepertimelakukan pelatihan kepada ibu
kader Posyandu agar mengerti dan paham dalam
tata cara melaksanakan Posyandu, sehingga
Posyandu di Kabupaten Sumedang semakin baik
dalam pelayanannya di masyarakat
2. Diharapkan agar lebih meningkatkan perhatian
dalam memberikan penyuluhan untuk
menyebarluaskan informasi tentang stunting dan
cara mencegahnya sehingga dapat memotivasi
masyarakat untuk melakukan pencegahan stunting
terutama kepada ibu yang memiliki bayi/balita dan
calon ibu
3. Diharapkan penelitian selanjutnya memiliki data
penelitian yang lengkap mengenai Posyandu,
SARAN
3. Memberikan penyuluhan yang lebih detail mengenai
pola makan beserta asupan yang dibutuhkan anak
setiap harinya, sesuai dengan pedoman gizi
seimbang