Anda di halaman 1dari 41

EVALUASI PERAN POSYANDU DALAM PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT DALAM RANGKA PENANGGULANGAN STUNTING OLEH


DOKTER MUDA KEPANITERAAN IKM FK UKI DI KABUPATEN SUMEDANG
PERIODE FEBRUARI 2018 - APRIL 2020

Disusun oleh :
Rebecca Novityana 1965050106

Pembimbing
dr. Yusias Hikmat Diani, M.Kes.
dr. Ekarini, M.Kes.
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
DAFTAR ISI
BAB I – Pendahuluan
BAB II – Sumber Daya
BAB III – Kegiatan Program
BAB IV – Hasil & Pembahasan
BAB V - Kesimpulan & Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I – LATAR
BELAKANG
PREVALENSI STUNTING
INDONESIA
DATA RISET KESEHATAN DASAR TAHUN 2013
40 37.2
35
30
25
20 18 19.2
Column2
15
10
5
0

Sumber : Riskesdas. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan


Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013.
Kabupaten Sumedang termasuk dalam 100 kabupaten yang
memiliki angka Stunting tertinggi di Indonesia yang menjadi
fokus pemerintah dengan 10 desa termasuk dalam fokus
program intervensi Stunting di Indonesia

Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di


bidang kesehatan adalah menumbuh-kembangkan Posyandu

Posyandu merupakan tempat bagi ibu hamil, menyusui, bayi


dan balita mendapatkan pelayanan, mencakup KIA berupa
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, pemberian
kapsul vitamin A, imunisasi, pencegahan dan
penanggulangan diare, konseling gizi sesuai masalahnya dan
keluarga berencana.

Sumber : Departemen Kesehatan RI. Profil Geografis Jawa Barat Tahun 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
2016 ;15-38.

Sumber : Kesehatan RI, Kementrian. Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan. 2012


● Tujuan dar
pelayanan
peran dari
di Kabupa
TUJUAN KARYA TULIS 2020.

● Tujuan umum :
mengevaluasi pelayanan Posyandu hasil laporan
pertanggungjawaban pelayanan kesehatan masyarakat dalam
mengatasi Stunting di Sumedang Februari 2018 – April 2020.
● Tujuan khusus :

1. Evaluasi program Posyandu dalam pemberian vitamin A di 10


Desa Kabupaten Sumedang
2. Evaluasi program penimbangan di Posyandu di 10 Desa
Kabupaten Sumedang
3. Evaluasi distribusi Status Gizi di Posyandu Desa Margamukti
4. Evaluasi peran Posyandu dalam sanitasi lingkungan terhadap
kejadian stunting di Desa Cimarga
5. Evaluasi program Posyandu dalam pemberian tablet Fe pada
ibu hamil di Desa Sukahayu
6. Evaluasi gambaran pengetahuan Kader dalam
pemanfaatan Posyandu di Desa Cijeruk
7. Evaluasi peran Posyandu terhadap tingkat
Pengetahuan Ibu mengenai Gizi Bayi/Balita di
Posyandu Desa Cimarga
8. Evaluasi Peran Kader mengenai tingkat pengetahuan
ibu tentang Posyandu
9. Evaluasi program Posyandu terhadap program ASI
eksklusfif di 10 Desa Kabupaten Sumedang.
BAB II – SUMBER
DAYA
2.1 SUMBER DAYA
MANUSIA
Penyelenggara Posyandu :
Anggota masyarakat
Pelaksana yang dilatih menjadi
Posyandu kader kesehatan dibawah
bimbingan Puskesmas

Pengelola
Posyandu Pengurus yang dibentuk
oleh ketua RW

Sumber::Kishawi RRE, Soo KL, Abed YA, Wan Muda WAM. Prevalence and associated factors influencing stunting in
children aged 2–5 years in the Gaza Strip-Palestine: a cross-sectional study. BMC Pediatrics. 2017;17(1):1-7
SUMBER DAYA MANUSIA
Kader • Menyiapkan tempat pelaksanaan
• Melakukan penimbangan
Kesehat • Mencatat hasil penimbangan di buku KIA/KMS
• Melaksanakan penyuluhan

an
• Memberikan pelayanan kesehatan

Petugas • Membimbing Kader

Kesehat • Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga


• Mengadakakan konseling kesehatan
• Mengevaluasi hasil kegiatan Posyandu

an
• Mengkoordinasi hasil kegiatan dan tindak lanjut
Posyandu
Camat • Memeberi dukungan dalam meningkatkan kinerja
Posyandu
• Melakukan pembinaan

Sumber: Suharni. Gambaran Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. Universitas
Aisyiyah Yogyakarta. 2017
SUMBER DAYA MANUSIA
• Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana
Lurah&Kep • Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat
• Mengoordinasi peran Kader Posyandu untuk aktif
ala Desa • Manindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu
• Melakukan pembinaan
• Mengelola data dan informasi berkaitan dengan
Posyandu
• Menyusun rencana kegiatan tahunan dan
Pokja upayakan sumber pendanaan
• Melakukan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi,
Posyandu pamantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan
kegiatan dan kinerja kader
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatanPosyandu
kepada Kepala Desa/Lurah
• Penggerakan peran serta masyarakat dalam
Tim kegiatan Posyandu
• Penyuluhan, baik di Posyandu atau luar
penggerak Posyandu
• Melengkapi data sesuai dengan Sistim
PKK InformasiPosyandu (SIP)

Sumber: Suharni. Gambaran Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. Universitas
Aisyiyah Yogyakarta. 2017
KEPENGURUSAN
POSYANDU Kepala
Desa/Kelura
han

Unit/Kelomp
ok Pengelola
Posyandu

Posyandu A Posyandu B Posyandu C


2.2
PERATURAN/REGULASI
1. Undang-undang Dasar tahun 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang Revitalisasi
Posyandu.
6. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Undang-undang Nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah.
9. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Pemerintah Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor  8 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
2.2
PERATURAN/REGULASI
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun
2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131 tahun
2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
13. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
14. PP No.7 tahun 2005 tentang RPJMN
Penggunaan :
biaya operasional
Posyandu, biaya
penyediaan PMT,
2.3 PEMBIAYAAN pengganti biaya
perjalanan kader, modal
usaha KUB, bantuan biaya
rujukan bagi yang
MASYARAKA membutuhkan.
PEMERINT
T
AH

SWAST
A/DUNI
Pengelolaan :
A dana dikelola oleh
USAHA pengurus Posyandu.
Disediakan kas kecil yang
HASIL dipegang oleh kader yang
USAH ditunjuk
A
PERALATAN
Peralatan untuk mengukur status gizi maupun peralatan
yang digunakan sebagai penunjang lancaranya
pelaksanaan Posyandu seperti
timbangan bayi balita,
timbangan dewasa,
alat pengukur tinggi/panjang badan,
KMS untuk mencatat hasil penimbangan.
BAB III –
KEGIATAN
PROGRAM
PROMOTIF DAN
PREVENTIF
5
Kegiata Promotif
n &Preven
Utama tif

Kegiata
n
tambah
an
1. KESEHATAN IBU &
ANAK
• Penimbangan BB dan pemberian
tablet Fe
Pelayanan ibu • petugas Puskesmas 
hamil pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan hamil
• Penyuluhan ibu hamil

• Penyuluhan/konseling
kesehatan, KB, lnisiasi Menyusui
Ibu nifas & Dini (IMD), ASI eksklusif dan gizi
Menyusui • Pemberian 2 kapsul vitamin A
• Perawatan Payudara
• Pemeriksaan kesehatan umum
1. KESEHATAN IBU &
ANAK
• Penimbangan berat
badan
• Penentuan status
pertumbuhan
Bayi & • Penyuluhan dan
Balita konseling
• Pemeriksaan
kesehatan, imunisasi
dan deteksi dini
tumbuh kembang.
Apabila ditemukan
kelainan rujuk ke
Puskesmas
2. KELUARGA
BERENCANA
 Kader Kesehatan  pemberian kondom dan pil
ulangan
 Petugas kesehatan  pelayanan suntik KB dan
konseling, pemasangan IUD dan implant (jika tersedia
ruangan)

3. IMUNISASI
Hanya dilaksanakan oleh petugas Puskesmas. Jenis
imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program
terhadap bayi, balita maupun untuk ibu hamil, yaitu :
BCG, DPT, hepatitis B, campak, polio, dan
tetanus toxoid
4. PELAYANAN GIZI
Penimbangan berat badan
Deteksi dini gangguan
pertumbuhan
Penyuluhan dan konseling gizi
Pemberian makanan
tambahan (PMT)
Suplementasi vitamin A dan
tablet Fe
Rujuk ke Puskesmas, jika ditemukan ibu
hamil KEK dan balita berat badan BGM
5. PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
DIARE
Penyuluhan tentang diare,
Pemberian oralit atau larutan gula
garam.
Apabila diperlukan penanganan lebih
lanjut akan diberikan obat Zinc oleh
petugas kesehatan.
3.2 OBSERVASI
• Kegiatan sebelum hari buka Posyandu:
menyebarluaskan hari buka Posyandu
melalui pertemuan warga, mempersiapkan
tempat, sarana, pembagian tugas antar
kader, dan mempersiapkan bahan
• penyuluhan
Pada hari buka Posyandu:
melakukan pendaftaran, penimbangan
balita dan ibu hamil, mencatat hasil
penimbangan di buku KIA atau KMS,
pengukuran LILA ibu hamil, penyuluhan &
• konseling kesehatan gizi.
Setelah Posyandu selesai, kader bersama
petugas kesehatan melengkapi pencatatan
dan evaluasi hasil kegiatan serta tindak
lanjut, selanjutnya melakukan pelaporan
BAB IV – HASIL &
PEMBAHASAN
PROGRAM POSYANDU DALAM
PEMBERIAN VITAMIN A
Pemberian kapsul vitamin A
secara gratis diberikan di
Posyandu setiap bulan Februari
dan atau Agustus sebagai salah
satu upaya dalam perbaikan
status gizi balita
Peran Posyandu dalam
pelaksanaan pemberian vitamin
A berjalan dengan baik. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa yang
sudah mendapat vitamin A
lebih banyak dari bayi yang
belum mendapatkan vitamin A
Walapun pemberian vitamin A
di Kabupaten Sumedang tahun
2018 mencapai angka 71%
namun hal ini masih dianggap
masalah karena belum
mencapai target 100%.

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode yang
pertama yang berjudul gambaran pemberian MP-ASI, Vitamin A, imunisasi dan status gizi pada balita usia 7-24
bulan di Kabupaten Sumedang Tahun 2018
PENIMBANGAN DI
POSYANDU Dari grafik, frekuensi balita
yang ditimbang di posyandu
sebanyak 6 kali, angka gizi
normal lebih banyak.

Gizi Pogram Posyandu dalam


GiziKuran melakukan penimbangan,
kurag
norm
g sekaligus memberikan edukasi
al
ataupun pendekatan kepada
ibu agar menimbang
bayi/balita-nya setiap bulan
berjalan dengan baik, namun
perlu ditingkatkan, jika dilihat
masih ada yang tidak rutin
menimbang bayi/balitanya
Penimbangan balita yang
dilakukan rutin di posyandu
yang disertai dengan
konseling dapat menurunkan
angka kejadian gizi buruk
dikarenakan status gizi anak
yang selalu dipantau dan
apabila ada permasalahan
dapat langsung terselesaikan

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode yang
pertama yang berjudul karakteristik status gizi balita stunting usia 0-59 bulan di 10 Desa Kabupaten Sumedang
DISTRIBUSI STATUS GIZI DI
POSYANDU DESA MARGAMUKTI
Masih terdapat beberapa anak
dengan status gizi sangat
pendek dan yang paling
banyak adalah Posyandu
Kartini 2, sebanyak 5 anak
(23,8%) dan Posyandu Kristina
sebanyak 5 anak (23,8%) untuk
kategori sangat pendek

Program setiap Posyandu


terutama mengenai tumbuh
kembang anak di Desa
Mekarbakti cukup baik, namun
perlu ditingkatkan.

Sumber: Berdasarkan penelitian pelayanan kesehatan masyarakat


periode ke-tiga yang berjudul gambaran pengetahuan, sikap dan praktik
terhadap perilaku hidup bersih sehat pada ibu yang memiliki balita usia 0-59
bulan terhadap kejadian stunting di Desa Margamukti Kabupaten Sumedang
PERAN POSYANDU DALAM
SANITASI LINGKUNGAN
TERHADAP KEJADIAN STUNTING
Perilaku higiene ibu yang
memiliki balita didapatkan
91,8% (45 ibu) dengan perilaku
higiene yang baik dan 8,2% (4
ibu) memiliki perilaku higiene
yang buruk

Dalam hal ini peran untuk


meningkatkan PHBS guna
mencegah stunting di Desa
Cimarga berlangsung baik.

Peningkatan praktik PHBS


melibatkan dari posyandu.

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
empat yang berjudul Hubungan ketersediaan air bersih, sanitasi lingkungan, sanitasi lingkungan, dan perilaku
higiene dengan balita stunting di Desa Cimarga Kabupaten Sumedang Tahun 2018
PERAN POSYANDU DALAM
PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU
HAMIL Dukungan kader Posyandu
pada ibu hamil telah
40 38 meningkatkan kepatuhan ibu
dalam mengkonsumsi tablet Fe,
35 namun perlu ditingkatkan
sesuai dengan program
30
30 pemerintah.

25 Ibu hamil yang mendapatkan


pendampingan dari kader
20 n dalam meminum tablet Fe
Column1 ,memiliki kecenderungan lebih
patuh dalam meminum tablet
15 Fe

10 8

5
78.32% 100.00%
23.68%
0
Patuh Tidak patuh Total

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
lima yang berjudul tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe dan anemia selama kehamilan dengan balita stunting di
Desa Sukahayu Kabupaten Sumedang Periode Januari 2019
GAMBARAN PENGETAHUAN KADER
DALAM PEMANFAATAN POSYANDU
Sebagian besar kader Posyandu
Desa Cijeruk Kabupaten
Sumedang pada April tahun
2019 memiliki pengetahuan
yang baik dalam pemanfaatan
60 Posyandu
51 Pengetahuan terkait dengan
50
pengertian, fungsi posyandu
dan tujuan posyandu.
40
Pengetahuan juga diartikan
mampu mengetahui
30
pemanfaatan posyandu yang
diselenggarakan di desa Cijeruk
20 kabupaten Sumedang

10

1 0
0
Good Medium Less

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
enam yang berjudul hubungan antara pengetahuan dan perilaku kader dan ibu dalam pemanfaatn posyandu di
Desa Cijeruk Kabupaten Sumedang Tahun 2019
TINGKAT PENGETAHUAN IBU
TERHADAP GIZI BAYI/BALITA
Semakin tinggi tingkat
pengetahuan ibu terhadap gizi
60 bayi/balita, maka semakin baik
gizi bayi/balita tersebut (peran
53
Posyandu tercapai)
50 47
Hal ini dapat dikatkan peran
Posyandu dalam pelayanan
40
gizi dalam halnya melakukan
pemantauan pertumbuhan
30 bayi/balita, pemberian
makanan tambahan,
pemberian paket pertolongan
20 gizi, pendekatan, konseling,
maupun penyuluhan gizi
kepada ibu yang memiliki
10
5 balita di Desa Cimarga
1 berlangsung baik
0
Pengetahuan Buruk Pengetahuan cukup Pengetahuan baik Total

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
enam yang berjudul hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan praktek pemberian makan balita oleh ibu
yang memiliki anak usia 0-59 bulan terhadap kejadian stunting di Desa Cimarga pada bulan April 2019
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
POSYANDU PADA IBU YANG MEMILIKI
BAYI/BALITA Dalam hal ini, Posyandu
mampu membina suatu
60 hubungan dengan ibu dalam
rangka pemanfaatan
pelayanan di Posyandu dan
50 menumbuhkan keinginan ibu
50
untuk memanfaatkan
pelayanan Posyandu
40 Pengetahuan mengenai
posyandu dapat diperoleh dari
penyuluhan dan edukasi dari
30 kader posyandu atau tenaga
kesehatan, buku KIA/KMS dan
berbagai sumber informasi
20 lainnya

10 9
5
78.10% 14.10% 7.80%
0
Pengetahuan Baik Cukup Kurang

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
tujuh yang berjudul hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pada ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan
di Desa Cijeruk Kabupaten Sumedang Periode Juni Tahun 2019
PERAN POSYANDU TERHADAP
PROGRAM ASI EKSKLUSIF Peran Posyandu untuk program
ini berlangsung baik, namun
perlu ditingkatkan karena
masih ada ibu yang tidak
70 memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya.
60

50
Hal ini dapat dikaitkan dengan
peran posyandu yaitu keaktifan
40
Kader Posyandu dalam
pendekatan serta edukasi
30
mengenai kesehatan ibu dan
Non Asi Eksklusif
anak.
20 Column1

10
Sesuai dengan penelitian yang
0 dilakukan oleh Rhapsodia
k bu a ka ukt
i
kt
i
ar
i u pa l ditemukan hubungan antara
eru m arg l a a rs ay la ota
i j e a b a h e T keaktifan kader dengan
C Ci
l
Ci
m M ga
m ar ek
a k
ek uk n cakupan ASI eksklusif.
ar M M S bo
M
Ke

Sumber: Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat periode ke-
delapan yang berjudul Gambaran Asi-Eksklusif dan BBLR terhadap angka kejadian stunting pada balita usia 6-24
bulan di 10 Desa prioritas di Kabupaten Sumedang Tahun 2019
BAB V - KESIMPULAN
& SARAN
KESIMPULAN
1. Hasil pelayanan kesehatan masyarakat dalam penanggulangan stunting
yang sudah dilakukan oleh Dokter Muda kepaniteraan IKM FK UKI pada
periode Februari 2018 sampai April 2020 umumnya pelaksanaan
Posyandu sudah berjalan dengan baik namun harus tetap dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan lagi agar lebih optimal dalam pelayanan
kesehatan masyarakat di lingkungan sekitarnya terutama yang
membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu hamil, dan ibu nifas.
SARAN
1. Hasil dari program yang masih kurang perlu
ditingkatkan sepertimelakukan pelatihan kepada ibu
kader Posyandu agar mengerti dan paham dalam
tata cara melaksanakan Posyandu, sehingga
Posyandu di Kabupaten Sumedang semakin baik
dalam pelayanannya di masyarakat
2. Diharapkan agar lebih meningkatkan perhatian
dalam memberikan penyuluhan untuk
menyebarluaskan informasi tentang stunting dan
cara mencegahnya sehingga dapat memotivasi
masyarakat untuk melakukan pencegahan stunting
terutama kepada ibu yang memiliki bayi/balita dan
calon ibu
3. Diharapkan penelitian selanjutnya memiliki data
penelitian yang lengkap mengenai Posyandu,
SARAN
3. Memberikan penyuluhan yang lebih detail mengenai
pola makan beserta asupan yang dibutuhkan anak
setiap harinya, sesuai dengan pedoman gizi
seimbang

4. Diperlukan peningkatan peran Posyandu dalam


memberikan motivasi pada ibu hamil mengenai
kesehatan ibu hamil dan adanya strategi program
pengawasan minum tablet besi, maupun
penyuluhan pentingnya ASI eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Milman, Anna, Frongillo EA, de Onis M dan Hwang Jy.
Differential Improvement among countries in child
Stunting Is Associatedwith Long-Term Development and
Specific Interventions”. The Journal of Nutrition. 2005.
135:1415-1422 dalam https://www.ncbi.nlm.nih.gov
.Diakses tanggal 22 April 2020
2. Riskesdas. Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013.
3. Departemen Kesehatan RI. Profil Geografis Jawa Barat
Tahun 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2016 ;
15-38.
4. Syahyuni, S. Frekuensi Kunjungan Ke Posyandu dengan
Status Gizi dan Tumbuh Kembang Balita. Jurnal 2014
Diakses dari http://www. stikesyarsipontianak.ac.id.
Diakses tanggal 22 April 2020.
DAFTAR PUSTAKA
5. Kesehatan RI, Kementrian. Ayo Ke Posyandu Setiap
Bulan. 2012
6. Depkes RI. Modul Pelatihan Sistem Informasi
Posyandu. Jakarta 2006
7. DP Ellistya. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Dengan Upaya Kepatuhan Pemberian Vitamin A
Pada Balita di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
Jurnal 2014 dalam
http://digilib.unisayogya.ac.id/960/1.pdf. Diakses
tanggal 24 April 2020.
8. Depkes RI. Panduan manajemen suplementasi
Vitamin A. Jakarta, Indonesia: Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI. 2010
9. Rhapsodia, et al. Amerta Nutr. Hubungan Keaktifan
Kader dan Partisipasi Ibu Pada Kegiatan Posyandu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai