Anda di halaman 1dari 62

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu kegiatan mahasiswa
yang harus dilaksanakan yang merupakan suatu bentuk kerja dalam
memberikan pelayanan Asuhan Kebidanan Komunitas.
Bidan adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan pada tiap
tatanan pelayanan kesehatan, baik tingkat primer, sekunder maupun tersier.
Pelayanan kebidanan berfokus pada perempuan, bayi baru lahir, balita serta
keluarga dan masyarakat. Bidan dengan kualifikasi Sarjana Terapan
Kebidanan diharapkan mampu bekerja profesional di tingkat pelayanan
primer, sekunder dan tersier. Bidan dengan kualifikasi Sarjana Terapan
Kebidanan memiliki tugas pokok dan fungsi pelayanan kebidanan mandiri,
kolaborasi dan rujukan. Melalui pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan
diharapkan bidan mampu memberdayakan masyarakat untuk berperan dalam
meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui upaya promotif dan preventif.
Di samping itu lulusan mampu memberikan asuhan kebidanan mandiri pada
kasus normal, mampu melakukan penapisan awal atau deteksi dini pada
kasus-kasus kebidanan dengan penyulit serta mampu memberikan
penanganan awal pada kasus-kasus kegawatdaruratan dan patologi kebidanan
melalui tugas kolaborasi dan sikap yang profesional agar mampu memberikan
asuhan kebidanan yang optimal serta berkontribusi dalam penelitian terapan
yang terkait dengan pelayanan kebidanan.
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat. Individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga
atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit,
pemeliharaan dan penyembuhan pemulihan masyarakat.
Upaya promotif dan preventif harus tepat sasaran. Oleh karena itu,
perlu diadakan Survei Mawas Diri (SMD) untuk mengetahui seberapa jauh
2

penerapan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat, selain itu juga untuk
mengetahui masalah yang timbul di wilayah yang diadakan survei. Setelah
diadakannya survei langkah selanjutnya adalah yang terpenting diadakannya
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bukti penerapan peran serta
masyarakat terhadap kesehatannya.
Penyusun kemudian merasa penting untuk melakukan pendataan,
identifikasi, pemecahan masalah dan pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan PKL, mahasiswa diharapkan mampu
mempraktikkan kegiatan mengorganisir kesehatan masyarakat dengan
fokus KIA/KB/Kespro di tingkat masyarakat, mengorganisir kegiatan
keluarga/kelompok/masyarakat, pemetaan masyarakat, SMD, MMD,
POA, implementasi, kerjasama lintas program, lintas sektor, monev dan
melaksanakan progam-program kesehatan masyarakat yang terkait
dengan peran bidan serta memiliki kemampuan preseptorship.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan kegiatan pengorganisasian kesehatan masyarakat dengan
fokus KIA/KB/PUS di tigkat keluarga/kelompok/masyarakat
b. Melakukan pendataan dan analisa situasi secara partisipatif/SMD
c. Melakukan langkah-langkah MMD
d. Melakukan pemberdayaan keluarga/kelompok/masyarakat dengan
fokus KIA/KB/PUS
e. Melakukan proses pembinaan/pendampingan/monitoring evaluasi
f. Melaksanakn program-program kesehatan masyarakat sesuai dengan
peran bidan
3

C. Sistematika Peyusunan Laporan


Dalam menyusun laporan ini, kami menggunakan metode door to
door dengan wawancara, menanyakan langsung kepada warga Desa
Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, metode
observasi yaitu dengan melihat langsung keadaan di desa dan studi di
kepustakaan yaitu melengkapi literature yang sudah ada.

D. Waktu Kegiatan Laporan


Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan dari tanggal
10 – 27 februari 2020.

E. Lokasi Kegiatan PKL


Kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan di Desa Rajawangi
Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Leuwimunding Kabupaten Majalengka.

F. Langkah-langkah Kegiatan PKL


1. Persiapan
a. Pembentukan panitia
b. Penyusunan kerangka acuan
c. Penjajagan tempat atau lahan yang akan digunakan untuk PKL
d. Pengurusan perijinan
e. Persiapan peserta didik
f. Persiapan peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan selama PKL
g. Menentukan pembimbing yang akan mendampingi mahasiswa selama
proses PKL berlangsung
4

2. Pelaksanaan PKL
No Jenis Kegiatan Tanggal dan Keterangan
Lama Kegiatan
1. Persiapan dan 3-7 Februari 2020 Prodi Kebidanan
pembekalan PKL 5 hari Cirebon
2. Pertemuan di tempat 10 Februari 2020 DinKes,
praktik (pembekalan 1 hari Puskesmas,
DinKes dan serah terima) Kecamatan, Desa
3. Survey Mawas Diri 11-13 Februari Desa
(SMD) 2020
3 hari
4. Tabulasi data hasil SMD 14-16 Februari Desa
2020
3 hari
5. FGD 17 Februari 2020 Desa
1 hari
6. Musyawarah Masyarakat 19 Februari 2020 Desa
Desa (MMD) 1 hari
7. Pembinaan, Evaluasi, 20-26 Februari Desa
Pelaporan 2020
7 hari
8. Penutupan 27 Februari 2020 DinKes,
1 hari Puskesmas,
Kecamatan, Desa

3. Evaluasi
a. Kehadiran 100%
b. Penilaian :
1) Presentasi MMD
2) Pendampingan keluarga/kelompok/masyarakat pada keluarga
binaan dengan pendekatan preseptorship sesuai dengan analisis
kasus yang ditemukan dan monitoring evaluasi terhadap
perubahan perilaku pada keluarga binaan tersebut.
3) Sikap
4) Hasil laporan akhir kegiatan setiap individu
Untuk laporan hasil kegiatan dipresentasikan dalam bentuk :
1) Seminar kelompok, yang dilaksanakan dalam satu pertemuan di
RW/Desa/Kecamatan/Puskesmas
5

2) Laporan tertulis kegiatan PKL secara keseluruhan disampaikan


kepada Kepala Dinas Keshatan, Kepala Puskesmas, Kecamatan,
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Cirebon.
6

BAB II

HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) KEBIDANAN


KOMUNITAS

A. Gambaran Umum UPT Puskesmas Leuwimunding Wilayah Binaan


PKL Kebidanan Komunitas
1. Peta Wilayah

Gambar 1
2. Visi dan Misi Puskesmas Leuwimunding
a. Visi Puskesmas
“Mewujudkan Keluarga Sehat Menuju Majalengka RAHARJA
(Religius, Adil, Harmonis, dan Sejahtera) Tahun 2023”
b. Misi Puskesmas yaitu :
1) Menggerakan pemabngunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerja UPT Puskesmas Leuwimunding, artinya Puskesmas akan
selalu menggerakan pembangunan sekktor lain yang
7

diselenggarakan diwilayah kerjanya dengan memperhatikan


aspek kesehatan yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan
dampak negative terhadap lingkungan dan prilaku masyarakat.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
Masyarakat di wilayah kerjanya, artinya Puskesmas akan selalu
berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya dibidang kesehatan
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju
kemandirian untuk hidup sehat.
3) Memelihara dan meingkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan. Puskesmas akan
melaksanakan kegiatan pelayanan yang standard an memuaskan
masyarakat dengan mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta mengutamakan efisiensi pengolaan dana.
4) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungan.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit,
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dan bertempat
tinggal di wilayahnya tanpa deskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai,
uapaya pemeliharaan dan dengan menerapkan kemajuan
teknologi yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek
lingkungan dan yang bersangkutan.
8

B. Gambaran Umum Tempat PKL Kebidanan Komunitas Desa


Rajawangi
1. Peta Wilayah

Gambar 2
2. Visi dan Misi Desa Rajawangi
a. Visi Desa
Membangun suatu pemerintahan Desa yang mandiri, kondusif, dan
agamis.
9

b. Misi Desa Rajawangi


1) Membangun tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Government) dan bersih (Clean Goverment), dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan masyrakat
dan peningkatan kesejahteraan aparatur desa.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, lingkungan dan sarana prasarana perekonomian.
3) Meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya alam, inovasi
dan sumber daya manusia.
4) Mewujudkan desa mandiri (desa yang mampu menyelesaikan
persoalan) kebutuhan dasar warganya dengan
mendayagunakan dan mengoptimalkan potensi sumber daya
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
5) Membangun hubungan yang sinergi dengan lembaga
kemasyarakatan, aparatur desa dan aparatur pemerintah dan
pihak terkait.
6) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama
disertai penyediaan sarana keagamaan yang memadai.

3. Luas Wilayah dan Batasannya

Desa Rajawangi terletak di daerah kawasan Majalengka, dengan


luas wilayah 227,789 Hektar yang terdiri dari 2 Dusun (Dusun Kramat
Jaya dan Tegal Wangi) dengan, 5 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun
Tetangga (RT). Desa Rajawangi merupakan Desa yang berada didataran
rendah, dengan ketinggian+ 72 Meter DPL (Diatas Permukaan Laut),
sebagian wilayah Desa adalah lahan pertanian/sawah/tegalan dengan
permukaan tanah datar, dimana berbatasan langsung dengan desa siluar
Kecamatan Leuwimunding diantaranya, sebelah utara dengan Desa
Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Leuwilaja, Kecamatan Sindangwangi, sebelah timur
berbatasan dengan Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi dan
10

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mindi kecamatan


Leuwimunding. Batas-batas wilayah Desa Rajawangi meliputi:

Batas Desa/Kelurahan Kecamatan

  Sebelah Utara Desa Leuwikujang Leuwimunding

Sebelah Selatan Desa Leuwilaja Sindangwangi

Sebelah Timur Desa Balagedog Sindangwangi

Sebelah Barat Desa Mindi Leuwimunding

De

Desa Rajawangi terdiri dari 2 dusun, yaitu dusun Kramat Jaya dan
Tegal Wangi. Terdiri dari 5 RW dan 19 RT.
a. Dusun Kramat Jaya terdiri dari :
1) RW 001
2) RW 002
b. Dusun Tegal Wangi terdiri dari :
1) RW 003
2) RW 004
3) RW 005
4. Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Pada umumnya lahan yang berada atau terdapat di Desa Rajawangi
digunakan secara produktif, karena merupakan lahan yang subur
terutama untuk lahan pertanian, jadi hanya sebagagian kecil saja yang
tidak dimanfaatkan oleh warga, hal ini pula menunjukan bahwa kawasan
Desa Rajawangi adalah daerah yang memiliki sumber daya alam yang
memadai, Luas lahan wilayah menurut penggunaan sebagaimana terlihat
dalam tabel berikut :
11

JENIS LAHAN LUAS

Sawah (Ha) 61,791

Tegal/Ladang (Ha) 0,0000

Pemukiman (Ha) 33,544

 Pekarangan (Ha) 2,0000

Tanah Rawa (Ha) 0,0000

Pasang Surut (Ha) 0,0000

Lahan Gambut (Ha) 0,0000

Perkebunan (Ha) 6,566

Tanah Kas Desa (Ha) 22,550

 Fasilitas Umum (Ha) 12,400

Hutan (Ha) 88,934

 Jumlah Luas Wilayah (Ha) 227,785

5. Struktur Organisasi

N
Jabatan Nama Pendidikan
o
1 Kepala Desa Mansur SLTA
2 Sekretaris Desa Nurul Aola, S.Pd. I SI
3 Kaur Keuangan Lindawati S.Pd. SI
4 Kaur Umum Nunung Yunaningsih SLTA
5 Kaur Aset Yayah Choeriyah SLTA
6 Kasi Pemerintahan Munawarudin SLTA
7 Kasi Ekbang Udin Saepudin SLTA
8 Kasi Kesra Basirun SLTA
9 Kadus I Sukarya SLTA
10 Kadus II Yayat Hidayat SLTA

6. Kondisi Ekonomi
12

Seacara sosial dan ekonomi, penduduk Desa Rajawangi Kecamatan


Leuwimunding dikelompokkan dalam basis mata pencaharian pada
sektor pengrajin indusri rumah tangga dan pertanian.
7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Rajawangi kecamatan
Leuwimunding antara lain :
a. Sarana prasarana kesehatan :
1) POSKESDES : 1 buah
2) POSYANDU :5
b. Tenaga Kesehatan
1) Bidan Desa : 1 orang
2) Perawat : 1 orang
3) Kader : 25 orang
4) Dukun bersalin :0
c. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi
1) Lapangan Futsal :1
2) Lapangan Tenis Meja :1
3) Lapangan Volly Ball :1
4) Rekreasi / Wisata :1
d. Sarana Pribadatan
1) Masjid :1
2) Mushola : 10
e. Fasilitas rumah penduduk : 1437
f. Fasilitas Perkantoran
1) Kantor Kepala Desa : 1 buah
2) Kantor Camat : 1 buah
3) Kantor POLRI :-
4) Sekolah :2

C. Survei Mawas Diri (SMD)


13

1. Pengertian
Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan untuk mengenali
keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang
dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang
dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang
yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh
masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk
berperan serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai
kewenangannya. (Permenkes RI, 2019)
2. Tujuan
a. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku yang menonjol di masyarakat.
c. Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung
upaya mengatasi masalah kesehatan.
d. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka
masyarakat dalam pelaksanaan pergerakan dan pemberdayaan
masyarakat Desa Siaga.
3. Pentingnya pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
a. Agar masyarakat menjadi sadar adanya masalah, karena mereka
sendiri yang melakukan pengumpulan fakta dan data.
b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada di lingkungannya.
c. Untuk menggali sumber daya yang ada/dimiliki desa.
d. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi.
4. Sasaran
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau
menetapkansampel rumah di lokasi tertentu yang dapat menggambarkan
kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di
desa/kelurahan.
14

5. Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)


a. Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data,
menyusun daftar pertanyaan sederhana, cara pengamatan, cara
pengolahan/analisis data sederhana dan penyajian.
b. Tokoh masyarakat di desa.
6. Cara Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
Petugas puskesmas, bidan di desa dan kader/kelompok warga yang
ditugaskan untuk melakukan SMD dengan kegiatan meliputi :
a. Pengenalan nstrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan
dalam pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan.
b. Penentuan sasaran baik jumlah kartu keluarga ataupun lokasinya.
c. Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan
cara wawancara menggunakan daftar pertanyaan.
7. Cara melaksanakan SMD
Cara melaksanakan SMD dapat menggunakan pengamatan dengan cara :
a. Observasi Partisipatif
Melakukan koordinasi dengan RW tentang rencana SMD, terkait
dengan tujuan, metode, strategi, dan pelaksanaan.
b. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan (transaction walk)
c. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader desa
melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode Tanya
jawab, pengisian formulir, observasi, dan pemeriksaan fisik rumah
dan anggotanya.
d. Wawancara mendalam (Focus Group Discussion [FGD]) secara
kelompok

8. Langkah-langkah SMD
a. Persiapan
15

1) Menyusun daftar pertanyaan


a) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui puskesmas dan
desa (data sekunder)
b) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
c) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat dan tidak bersifat
mempengaruhi responden
d) Kombinasi pertanyaan pembuka, tertutup, dan menjaring
e) Menampung juga harapan masyarakat
2) Menyusun lembar observasi (pengamatan)
a) Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan
sekitarnya.
b) Memnetukan kriteria responden, termasuk cakupan
wilayahnya dan jumlah KK
b. Pelaksanaan
1) Pelaksanaan interview/wawancara terhadap responden
2) Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
c. Tindak lanjut
1) Meninjau kembali pelaksanaan SMD
a) Merangkum, mengolah, dan menganalisis data yang telah
dikumpulkan
b) Menyusun laporan SMD sebagai bahan MMD
d. Pengolahan Data
Setalah data diolah, sebaiknya disepakati :
1) Masalah yang dirasakan oleh masyarakat
2) Prioritas masalah
3) Ketersediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam
pemecahan masalah

9. Cara Penyajian Data SMD


Ada tiga cara penyajian data, yaitu :
16

a. Secara Tekstular (mempergunakan kalimat) adalah penyajian data


hasil penelitian menggunakan kalimat
b. Secara Tabular (menggunakan tabel) merupakan penyajian data
dalam bentuk kumpulan angka yang disusun dengan cara alfabetis,
geografis menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas
yang lazim
c. Secara Grafikal (menggunakan grafik) adalah gambar-gambar yang
menunjukkan secara visual dan berupa angka atau simbol-simbol
yang biasanya dibuat berdasarkan data yang telah dibuat.

D. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


1. Pengertian
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan yang
dilaksanakan setelah SMD dihadiri pengurus desa, termasuk tokoh
masyarakat, tokoh agama dengan kader-kader kesehatan, PKK, warga
desa, serta petugas puskesmas dan jaringannya untuk membahas
langkah-langkah pemecahan masalah kesehetan serta rencana tindak
lanjutnya (Permenkes RI, 2019).
2. Tujuan
a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya
b. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan
c. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan
3. Hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD
a. MMD harus dihadiri oleh pemuka, masyarakat desa, dan sector
terkait di kecamatan (seksi pemerintahan dan pembangunan,
BKKBN, pertanian, agama, dan lain-lain).
b. Musyawarah dilaksanakan di balai desa atau di tempat pertemuan
lainnya yang ada di desa
c. MMD dilaksakanan segera setelah SMD dilakukan
4. Cara melakukan MMD
17

a. Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD dipimpin


oleh kepala desa
b. Pengenalan masalagh kseahatan oleh masyarakat sendiri melalui
curah pendapat dengan mempergunakan poster, power point, dan
lainnya
c. Penyajian hasil SMD
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar
pengenalan masalah dan hasil SMD, dilanjutkan dengan
rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa
e. Penyusunan rencana penanggulangan masalah kesehatan dengan
dipimpin oleh kepala desa
f. Penutup

E. Analisis Masalah
Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan melalui
SMD :
1. SMD adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk
mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain
ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat
dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat
sendiri, agar selanjutnyta masyarakat dapat digerakkan untuk berperan
serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai batas
kewenangannya.
2. Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder,
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan
membangun kesepakatan bersama masyarakat dan kepala desa, untuk
bersama-sama mengatasi masalah kesehatan di masyarakat
3. Instrumen SMD disusun Puskesmas sesuai masalah yang dihadapi dan
massalah yang akan ditanggulangi Puskesmas. Instrument yang
disususn mencakup format pendataan yang dilakukan wakil
18

masyarakat yang dapat mengindentifikasi masalah kesetahan


masyarakat dan dapat memberi informasi tentang :
a. Kepemilikan kartu menuju sehat (KMS) balita
b. Status imunisasi dan status gizi balita
c. Kondisi lingkungan permukiman/rumah tempat tinggal
d. Kondisi rumah, ketersediaan air bersih layak konsumsi, cakupan
jamban sehat, sarana pembuangan air limbah (SPAL) dirumah
tangga
e. Perawatan balita sehat dan sakit
f. Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan balita (tumbuh kembang),
gizi seimbang, imunisasi, Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS,dll)
g. Peranan keluarga dalam pemanfataan pelayanan kesehatan di
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
h. Peran keluarga pada kegiatan UKBM, dan atau
i. Pertanyaan lain yang dianggap perlu untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi masyarakat.

BAB III

SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


19

DATA PENDUDUK

1. Demografi Penduduk

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga


di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Kepala Dusun
Total
Keluarg Tegalwangi Keramatjaya
a RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW05 Jml %
Jumlah 364 345 347 145 236 1437 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 1 penduduk berdasarkan kepala kelurga di Desa

Rajawangi berjumlah 1.437. Jumlah kepala keluarga terbanyak ada di RW 01

sebanyak 364 (25%) dan yang terkecil berada di RW 04 sebanyak 145 (10%).

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Jenis Total
Tegalwangi Keramatjaya
Kelamin
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW05 Jml %
Laki-laki 669 612 530 229 387 2427 52
Perempuan 607 542 522 182 351 2204 48
Total 1276 1154 1052 411 738 4631 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 2 penduduk dengan jenis kelamin di desa

Rajawangi berjumlah 4.631 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.427

(52%) dan perempuan sebanyak 2.204 (48%).


20

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia


di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Kategori Usia
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
0-11 Bulan 14 0 8 0 15 37 1
12-59 Bulan 73 57 58 16 35 239 5
5-14 Bulan 209 158 138 53 120 678 15
15-44 Bulan 689 629 547 209 368 2442 53
45-59 Bulan 197 191 183 74 131 776 17
>60 Tahun 94 119 118 59 69 459 10
Total 1276 1154 1052 411 738 4631 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 3 jumlah penduduk berdasarkan umur di desa

Rajawangi berjumlah 4.631 jiwa dengan rentang usia terbanyak adalah 15-44

tahun sebanyak 2.442 jiwa (53%).

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama
di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Agama Dusun Total


Tegalwangi Keramatjaya
21

RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Islam 1276 1154 1052 411 738 4631 100
Non Islam 0 0 0 0 0 0 0
1276 1154 1052 411 738 4631 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 4 jumlah penduduk berdasarkan Agama di desa

Rajawangi berjumlah 4631 (100%) beragama islam.

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir
di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Pendidikan
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Tidak Tamat SD 26 67 14 18 26 151 3
Masih Sekolah 246 189 216 59 134 844 18
Belum Sekolah 87 57 66 16 50 276 6
SD 534 542 614 254 361 2305 50
SMP 263 216 106 44 116 745 16
SMA 105 72 31 20 44 272 6
Diploma 15 11 5 0 3 34 1
Sarjana 0 0 0 0 4 4 0
Total 1276 1154 1052 411 738 4631 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020

Analisis : Berdasarkan tabel 5 jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di

desa Rajawangi berjumlah 4.631 Jiwa, dengan mayoritas masyarakat

berpendidikan terakhir yaitu sekolah dasar sebanyak 2.305 jiwa (50%).

Jumlah penduduk berpendidikan dasar tertinggi berada di RW 03 sebanyak

614 jiwa. Sedangkan yang terendah berada di RW 04 sebanyak 254 jiwa.


22

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Pekerjaan
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Buruh 98 128 195 103 119 643 14
IRT 309 277 357 123 210 1276 28
Tidak Bekerja 26 67 12 18 26 151 3
Belum Bekerja 296 215 204 67 170 952 20
Pelajar 245 195 122 40 77 679 15
Wiraswasta 141 133 72 28 106 480 10
Kary. Swasta 14 0 11 5 7 37 1
Pedagang 111 118 54 17 16 316 7
PNS 7 3 0 1 3 14 0
Lain-Lain 29 18 23 9 4 83 2
Total 1276 1154 1052 411 738 4631 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 6 jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan di desa
Rajawangi berjumlah 4.631 jiwa, dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai
ibu rumah tangga yaitu sebanyak 1.276 jiwa (28%).

DATA KESEHATAN IBU DAN ANAK

1. Kehamilan
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak
di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020
23

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Sasaran
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Ibu Hamil 7 12 12 2 8 41 4
Ibu Nifas 1 2 0 0 0 3 0
Bayi 14 3 8 0 15 40 4
Balita 73 68 58 16 35 250 23
PUS 130 206 226 83 131 776 70
Total 225 291 304 101 189 1110 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 7, jumlah sasaran KIA di desa Rajawangi

berjumlah 1.110 jiwa. Terdapat 41 ibu hamil (4%), 3 ibu nifas (0%), 40 Bayi

(4%), 250 balita (23%), 776 PUS (70%).

Tabel 8
Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Usia Ibu Hamil
di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Usia Ibu Total
Tegalwangi Keramatjaya
Hamil
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW05 Jml %
>20 Tahun 0 1 2 0 0 3 7
20-35 Tahun 6 9 10 0 5 30 73
>35 Tahun 1 2 0 2 3 8 20
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020

Analisis : Berdasarkan tabel 8 jumlah penduduk berdasarkan usia ibu hamil di

desa Rajawangi berjumlah 41 ibu hamil dengan rentang usia terbanyak adalah

20-35 tahun sebanyak 30 jiwa (73%). Ibu hamil < 20 tahun sebanyak 3 jiwa

(7%). Ibu hamil > 35 tahun sebanyak 8 jiwa (20%).

Tabel 9
24

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan


Di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Usia Total
Tegalwangi Keramatjaya
Kehamilan
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW05 Jml %
Trimester I 2 1 3 0 2 8 20
Trimester II 3 8 3 1 4 19 46
Trimester III 2 3 6 1 2 14 34
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 9 jumlah usia kehamilan di desa Rajawangi

berjumlah 41 jiwa dengan usia kehamilan terbanyak berada di trimester 2

sejumlah 19 jiwa (46%).

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Kehamilan
Di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Gravida
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
1 3 3 5 0 1 12 29
25

2 4 9 7 1 5 26 63
3 0 0 0 0 2 2 5
>3 0 0 0 1 0 1 3
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Analisis : Berdasarkan tabel 10 jumlah kehamilan di desa Rajawangi mayoritas

pada Gravid/kehamilan kedua sejumlah 26 jiwa (63%).

Tabel 11
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jarak Kehamilan
Di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Jarak Kehamilan
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Hamil Pertama 3 3 5 0 1 12 29
≤ 2 Tahun 0 0 1 1 1 3 7
≥ 2 Tahun 4 9 6 1 6 26 63
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 11, ibu hamil berdasarkan jarak kehamilan di desa Rajawangi

mayoritas memiliki rentang ≥2 tahun (63%).

Tabel 12
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Frekuensi Pemeriksaan
Kehamilan Di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Kunjungan Tegalwangi Keramatjaya
Antenatal RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Belum periksa 0 0 1 1 0 2 5
26

1-2x 3 1 4 0 1 9 22
3-4x 1 0 3 0 5 9 22
≥4x 3 11 4 1 2 21 51
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 12, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan ≥4x

yaitu sebanyak 21 orang (51%) dan yang terendah yaitu sebanyak 2 orang (5%)

dimana belum sama sekali periksa.

Tabel 13

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Masalah Kehamilan


Di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Masalah Dalam Tegalwangi Keramatjaya
Kehamilan RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Ya 1 1 0 1 0 3 7
Tidak 6 11 12 1 8 38 93
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 13, tidak ada permasalahan yang timbul pada ibu hamil di desa

Rajawangi dengan total jumlah terbanyak 38 ibu hamil (93%) mengatakan tidak

ada prmasalahan dalam kehamilanya.

Tabel 14

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Imunisasi TT di Desa


Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Status Imunisasi
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Belum periksa 2 1 6 0 4 13 32
27

TT1 1 7 1 0 3 12 29
TT2 4 3 4 0 1 12 29
TT3 0 1 1 1 0 3 7
TT4 0 0 0 1 0 1 2
TT5 0 0 0 0 0 0 0
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasrkan tabel 14, ibu hamil berdasarkan status imunisasi mayoritas memiliki

status TT I dan TT2 dengan jumlah 12 orang (58%).

Tabel 15

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Golongan Darah


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Golongan Darah Total
Tegalwangi Keramatjaya
Ibu Hamil
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW05 Jml %
A 0 0 3 0 1 4 10
AB 1 0 0 0 1 2 5
B 1 4 0 0 1 6 15
O 1 3 4 0 0 8 20
Tidak Tahu 4 5 5 2 5 21 51
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 15, sebagian besar ibu hamil belum mengetahui golongan

darahnya sebanyak 21 orang (51%), dan yang sudah mengetahui golongan darah

yaitu sebanyak 20 orang ( 50%)

Tabel 16

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Calon Pendonor Darah Ibu Hamil
di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Calon Pemdonor
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
28

Sudah Ada 0 1 0 0 0 1 2
Belum Ada 7 11 12 2 8 40 98
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 16, sebagian besar ibu hamil belum mempunyai calon pendonor

darah sebanyak 40 jiwa (98%).

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Berdasarkan Nilai Hemoglobin


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Kadar Hb Ibu Tegalwangi Keramatjaya
Hamil RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
9-10 gr% 1 1 2 0 0 4 10
>11 gr% 4 8 7 1 3 23 56
Belum Periksa 2 3 3 1 5 14 34
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 17, ibu yang mengalami anemia sebanyak 4 orang (10%) dan

selebihnya memiliki kadar Hb normal yaitu sebanyak 23 orang.

Tabel 18

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Konsumsi Tablet Fe


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Konsumsi Tablet Tegalwangi Keramatjaya
Fe RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
29

Tidak Rutin 7 3 6 1 5 22 54
Rutin 0 9 6 1 3 19 46
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 18, mayoritas ibu hamil tidak mengonsumsi tablet Fe sebanyak

22 jiwa (54%),

Tabel 19

Distribusi Terpenuhinya Kebutuhan Istirahat Ibu Berdasarkan Pola Istirahat


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Pola Istirahat
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Cukup 7 12 11 1 8 39 95
Tidak Cukup 0 0 1 1 0 2 5
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 19, kebutuhan istirahat ibu hamil di desa Rajawangi tercukupi

dengan presentase 95%.

Tabel 20

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kepemilikan Buku KIA


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Buku KIA Dusun


Total
Tegalwangi Keramatjaya
RW RW RW RW RW Jml %
30

01 02 03 04 05
Sudah Dapat 7 12 10 1 7 37 90
Belum Dapat 0 0 2 1 1 4 10
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 20, jumlah kepemilikan buku KIA mayoritas memiliki buku

sebanyak 37 jiwa (90%).

Tabel 21

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Program


Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Pengetahuan P4K
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Tahu 0 6 0 0 0 6 15
Tidak Tahu 7 6 12 2 8 35 85
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 21, ibu hamil tidak tahu mengenai pemnfaatan P4K yaitu

sebanyak 35 orang dengan presentasi (85%).

Tabel 22

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan pemasangan Stiker Program


Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Pemasangan Dusun Total


Stiker P4K Tegalwangi Keramatjaya
31

RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Ada 0 1 1 0 0 2 5
Tidak Ada 7 11 11 2 8 39 95
Total 7 12 12 2 8 41 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan tabel 22, mayoritas ibu hamil di seda Rajawangi belum memasang

stiker P4K dengan jumlah 39 orang (95%).

Tabel 23

Distribusi persiapan Persalinan Berdasarkan Ketersediaan Alat Transportasi


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Dusun
Total
Kramatjaya Tegalwangi
Transportasi
RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
Sudah Ada 0 3 1 0 3 7 17%
Belum Ada 7 9 11 2 5 34 83%
Total 7 12 12 2 8 41 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 23,mayoritas ibu hamil beum memiliki transportasi untuk

menunjang kelancaran persalinan sebanyak 34 orang (83%).

Tabel 24

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Rencana Penolong Persalinan


di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020

Penolong Persalinan Dusun


Total
Kramatjaya Tegalwangi
RW RW RW RW RW Jml %
32

01 02 03 04 05
Faskes & Nakes 7 12 12 2 8 41 100%
Non Faskes & NON Nakes 0 0 0 0 0 0 0%
Total 7 12 12 2 8 41 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 24, Ibu hamil berdasarkan rencana penolong persalinan

sebanyak 41 jiwa (100%) yang faskes dan nakes.

Tabel 25

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Riwayat Persalinan Lalu di


Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020

Dusun
Total
Kramatjaya Tegalwangi
Riwayat Persalinan Lalu
RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
Normal 4 8 8 1 7 28 68%
Tindakan 0 1 1 1 0 3 7%
Tidak ada Riwayat Persalinan 3 3 3 0 1 10 24%
Total 7 12 12 2 8 41 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 25, mayoritas persiapan persalinan berdasarkan riwayat

persalinan lalu sebanyak 38 orang (92%) yang normal. Tetapi masih ada ibu

bersalin yang memiliki riwayat persalinan dengan tindakan sejumlah 3 orang

(7%).

Tabel 26
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Penolong Persalinan Lalu di
Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020

Penolong Persalinan Dusun Total


Kramatjaya Tegalwangi
33

RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
Nakea & Faskes 4 9 6 1 7 27 66%
Nakes & Non Faskes 0 0 1 1 0 2 5%
Non Faskes 1 0 0 0 0 1 2%
Tidak ada Riwayat 2 3 5 0 1 11 27%
Persalinan Lalu
Total 7 12 12 2 8 41 100
%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 26,ibu hamil berdasarkan penolong persalinan yang lalu

sebanyak 27 jiwa (66%) yang Nakes dan faskes, dan yang belum diketahui

sebanyak 11 orang (27%).

Tabel 27

Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit yang Diderita Ibu Hamil di Lingkungan


Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Kramatjaya Tegalwangi
Riwayat Penyakit
RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
Ya 0 1 0 1 0 2 5%
Tidak 7 11 12 1 8 39 95%
Total 7 12 12 2 8 41 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 27,Riwayat Penyakit yang di derita ibu hamil sebanyak 2 jiwa

(5%) yang ada riwayat penyakit.

Tabel 28
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pengambilan Keputusan Untuk
Persalinan di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020

Pengambilan Dusun Total


34

Kramatjaya Tegalwangi
Keputusan
RW RW RW RW RW Jml %
Bersama
01 02 03 04 05
Suami 0 2 7 2 8 19 46%
Istri 0 4 4 0 0 8 20%
Bersama 7 6 1 0 0 14 34%
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0%
Total 7 12 12 2 8 41 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 28,Ibu hamil berdasarkan pengambilan keputusan untuk

persalinan terbanyak yaitu19 jiwa (46%) yang mengambil keputusan persalinan

oleh suami.

Tabel 29

Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Hasil Pasca Persalinan di Lingkungan


Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Kramatjaya Tegalwangi
Kunjungan Nifas
RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
2-6 jam 0 0 0 0 0 0 0%
1-7 hari 0 0 0 0 0 0 0%
1-4 minggu 1 0 0 0 0 1 33%
>4 minggu 0 2 0 0 0 2 67%
Total 1 2 0 0 0 3 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 29,mayoritas kunjungan KF pada ibu nifas sebanyak 2 orang

denag frekuensi ≥4 minggu (67%) sudah sesuai.

Tabel 30

Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Pemeriksaan Oleh Nakes dan Non Nakes di
Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020

Pemeriksa Nifas Dusun Total


35

Kramatjaya Tegalwangi
RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
Nakes 1 2 0 0 0 3 100%
Non Nakes 0 0 0 0 0 0 0%
Total 1 2 0 0 0 3 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 30,Ibu Nifas berdasarkan pemeriksaan oleh nakes dan nonkase

sebanyak 3 jiwa (100%) yang pemeriksaan nifas di nakes, paling banyak di RW

02berjumlah2 jiwa dan paling sedikit di RW 01 sebanyak 1 jiwa.

Tabel 31

Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Masalah Selama Nifas di Lingkungan Desa


Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Kramatjaya Tegalwangi
Masalah Nifas
RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
Ada 0 0 0 0 0 0 0%
Tidak 1 2 0 0 0 3 100%
Total 1 2 0 0 0 3 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 31,ibu nifas berdasarkan masalah selama nifas sebanyak 3 jiwa

(100%) tidakada masalah nifas, paling banyak di RW 02berjumlah2 jiwa dan

paling sedikit di RW 01 sebanyak 1 jiwa.

Tabel 32

Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Kunjungan Nifas dan Neonatal di


Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020

Frekuensi Dusun Total


36

Kramatjaya Tegalwangi
Kunjungan
RW RW RW RW RW Jml %
Nifas
01 02 03 04 05
Teratur 0 2 0 0 0 2 67%
Tidak Teratur 1 0 0 0 0 1 33%
Total 1 2 0 0 0 3 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 32,ibu nifas berdasarkan kunjungan nifas dan neonatal

sebanyak 2 jiwa (67%) teratur kunjungan nifas dan neonatal, paling banyak di

RW 02berjumlah2 jiwa. ibu nifas tidak teratur kunjungan nifas dan neonatal

sebanyak 1 jiwa (33%) terdapat di RW 1 berjumlah 1 jiwa.

Tabel 33

Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan Usia di Lingkungan Desa


Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Usia Bayi dan Kramatjaya Tegalwangi
Balita RW RW RW RW RW Jml %
01 02 03 04 05
0-11 Bulan 14 24 8 0 15 61 21%
12-59 Bulan 73 47 58 16 35 229 79%
Total 87 71 66 16 50 290 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 33, mayoritas usia bayi dan balita di desa Rajawangi adalah

12-59 bulan sebanyak 229 jiwa (79%) paling banyak terdapat di RW 3 berjumlah

58 jiwa dan paling sedikit di RW 04 sebanyak 16 jiwa.

Tabel 34

Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan Jenis Kelamin di Lingkungan


Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Jenis Dusun Total


Kelamin Tegalwangi Keramatjaya
37

RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Laki-laki 54 37 30 8 29 158 54
Perempuan 33 34 36 8 21 132 46
Total 87 71 66 16 50 290 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 34, Bayi dan balita berdasarkan jenis kelamin sebanyak 158

jiwa (54%) berjenis kelamin laki-laki, paling banyak di RW 01berjumlah54 jiwa

dan paling sedikit di RW 04 sebanyak 8 jiwa. Bayi dan balita berjenis kelamin

perempuan sebanyak 132 jiwa (46%) yang paling banyak di RW 03 berjumlah 36

jiwa, sedangkan yang paling sedikit di RW 04 dengan jumlah 8 jiwa.

Tabel 35

Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan Status Imunisasi di Lingkungan


Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Imunisasi
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Lengkap 60 36 38 10 33 177 61
Tidak 17 8 14 6 2
47 16
Lengkap
Belum
10 27 14 0 15 66 23
Waktunya
Tidak 0 0 0 0 0
0 0
Pernah
Total 87 71 66 16 50 290 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020

Berdasarkan Tabel 35, distribusi frekuensi bayi dan balita berdasarkan status

imunisasiberjumlah 290 jiwa, dengan jumlah imunisasi lengkap sebanyak 177

jiwa (61%) tertinggi berada di RW 01 sejumlah 60 jiwa, terendah di RW 04


38

sebanyak 10 jiwa. Imunisasi yang tidak lengkap berjumlah 47 jiwa (16%), dan

belum waktunya imunisasi berjumlah 66 jiwa (23%).

Tabel 36
Distribusi Frekuensi Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan pada Bayi dan Balita
Berdasarkan Status di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Penolong Tegalwangi Keramatjaya
Persalinan RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Nakes 87 71 66 16 50 290 100
Non Nakes 0 0 0 0 0 0 0
Total 87 71 66 16 50 290 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 36, distribusi frekuensi bayi dan balita berdasarkan persalinan

oleh tenaga kesehatan, semua persalinan di desa Rajawangi di tolong oleh tenaga

kesehatan dengan jumlah bayi balitasebanyak 290 jiwa.

Tabel 37
Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan Kepemilikan Buku KIA dan
KMS di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020
39

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Kepemilikan
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Ya 87 69 62 16 49 283 98
Tidak 0 2 4 0 1 7 2
Total 87 71 66 16 50 290 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 37, distribusi frekuensi bayi dan balita berdasarkan

kepemilikan buku KIA, bayi dan balita sebanyak 283 jiwa (98%) memiliki buku

KIA dan KMS, angka tertinggi berada di RW 01 sejumlah 87 jiwa, dan angka

terendah berada di RW 04 sejumlah 16 jiwa, sedangkan yang tidak memiliki KMS

dan KIA sejumlah 7 jiwa (2%).

Tabel 38
Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan Pemantauan Tumbuh Kembang
Bayi dan Balita (1-5 Tahun) di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Pemantauan Total
Tegalwangi Keramatjaya
Tumbuh
RW RW RW RW RW
Kembang Jml %
01 02 03 04 05
Teratur 77 66 57 13 50 263 91
Tidak Teratur 10 3 9 3 0 25 9
Tidak Pernah 0 2 0 0 0 2 1
Total 87 71 66 16 50 290 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020

Berdasarkan Tabel 38, distribusi frekuensi bayi dan balita berdasarkan

pemantauan tumbuh kembang sebagian besar sudah teratur melakukan

pemantauan tumbuh kembang sebanyak 263 jiwa (91%) dengan jumlah terbanyak

berada di RW 01 dengan angka 77 jiwa, dan jumlah paling sedikit berada di RW


40

04 dengan angka 13 jiwa, sedangkan jumlah bayi dan balita yang tidak teratur

memeriksakan tumbuh kembangnya sebanyak 25 jiwa (9%) dengan jumlah

terbanyak berada di RW sebanyak 10 jiwa , dan yang paling sedikit berada di RW

5 dengan jumlah 0 jiwa.

Tabel 39
Distribusi Frekuensi Jumlah Pemberian Asi Ekslusif (0-6 Bulan) di Lingkungan
Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Asi Eklusif Tegalwangi Keramatjaya
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW05 Jml %
Ya 56 46 43 3 34 182 63
Tidak 31 25 23 13 16 108 37
Total 87 71 66 16 50 290 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 39, jumlah bayi balita berdasarkan pemberian ASI Eklusif

terdapat 182 jiwa (63%), tidak mendapatkan ASI Eklusif dengan jumlah

terbanyak di RW sejumlah 31 jiwa, dan jumlah yang paling sedikit berada di

RW 04 sejumlah 13 jiwa

Tabel 40
Distribusi Frekuensi Jumlah Akseptor KB Berdasarkan Pasang Usia Subur (PUS)
di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020

Dusun
Aksepto Total
Kramatjaya Tegalwangi
r KB
RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5
41

Jml Jml Jml Jml Jml Jml %


Suntik 72 42 49 30 91 284 72%
Pil 14 4 1 3 12 34 9%
Implan 1 2 3 1 6 13 3%
MOW 5 0 1 0 1 7 2%
MOP 0 0 0 0 0 0 0%
Kondom 0 0 0 1 1 2 1%
IUD 5 1 1 1 9 17 4%
Alami 0 0 0 0 0 0 0%
Tidak
14 15 6 0 3 38 10%
Pakai
Total 111 64 61 36 123 395 100%
% 28% 16% 15% 9% 31% 100% 100%
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 40, jumlah akseptor KB berdasarkan pasangan usia subur

(PUS) di desa Rajawangi sebanyak 395 pasangan, diantaranya akseptor KB suntik

sebanyak 284 jiwa (72%), yang terbanyak di RW 05 sejumlah 91 jiwa dan yang

paling sedikit di RW 02 sejumlah 42 jiwa.

PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN

SEHAT (PHBS)

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Jumlah Keikutsertaan Kegiatan Desa Siaga Berdasarkan


Kepala Keluarga di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020
42

Dusun
Total
Partisipasi Desa Tegalwangi Keramatjaya
Siaga RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Ya 5 5 0 0 8 18 1
Tidak 359 340 347 145 228 1419 99
Total 364 345 347 145 236 1437 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020

Berdasarkan Tabel 41, seluruh kepala keluarga di lingkungan Desa Rajawangi

belum mengikuti kegiatan desa siaga sebanyak 1.419 kepala keluarga, yang

terbanyak berada di RW 01 sejumlah 359 kepala keluarga, dan yang paling sedikit

di RW 04 sejumlah 145 kepala keluarga.

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Jumlah Makan Dalam Sehari Berdasarkan Kepala Keluarga


di Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Frekuensi
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
1x 0 40 0 0 0 40 3
43

>2x 364 345 347 145 236 1397 97


Total 364 345 347 145 236 1437 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 42, jumlah makan dalam sehari > 2 kali berdasarkan kepala

keluarga di desa Rajawangi kabupaten Majalengka sebanyak 1.397 kepala

keluarga, paling banyak di RW 01 sejumlah 364 kepala keluarga yang paling

sedikit di RW 04 sejumlah 145 kepala keluarga.

Tabel 43

Distribusi Frekuensi Penggunaan Air Bersih Berdasarkan Kepala Keluarga di


Lingkungan Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020

Dusun
Total
Tegalwangi Keramatjaya
Frekuensi
RW RW RW RW RW
Jml %
01 02 03 04 05
Ya 364 345 347 145 236 1437 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
Total 364 345 347 145 236 1437 100
Sumber: Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020
Berdasarkan Tabel 43, penggunaan air bersih berdasarkan kepala keluarga

sebanyak 1.437 kepala keluarga, paling banyak di RW 01 sejumlah 364 kepala

keluarga dan yang paling sedikit di RW 04 sebanyak 145 kepala keluarga.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Tabel
1. Berdasarkan tabel 1, jumlah penduduk berdasarkan kepala keluarga di
Desa Rajawangi adalah 1437 kepala keluarga dan jumlah terbanyak pada
RW 01 sebanyak 364 kepala keluarga (25 %).
44

2. Berdasarkan tabel 2, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa


Rajawangi adalah 4.631 jiwa diantaranya 2.427 (52 %) berjenis kelamin
laki-laki dan 2.204 berjenis kelamin perempuan ( 48 %).
3. Berdasarkan tabel 3, jumlah penduduk berdasarkan usia paling banyak di
Desa Rajawangi berusia 15-44 Tahun sebanyak 2.442 orang (53%) dan
yang paling sedikit berusia 0-11 bulan sebanyak 37 orang (1%).
4. Berdasarkan tabel 4, jumlah penduduk berdasarkan agama di Desa
Rajawangi mayoritas beragama islam sebanyak 4.631 jiwa (100%).
5. Berdasarkan tabel 5, rata-rata pendidikan terakhir penduduk terbanyak di
Desa Rajawangi adalah SD sebanyak 2.305 orang (50%) dan yang paling
sedikit adalah 4 orang (0%).
6. Berdasarkan tabel 6, rata-rata pekerjaan penduduk terbanyak di Desa
Rajawangi adalah Ibu rumah Tangga sebanyak 1.276 orang (28%) dan
yang paling sedikit adalah PNS sebanyak 14 orang (0%).
7. Berdasarkan tabel 7, sasaran KIA di Desa Rajawangi terdapat ibu hamil
41 orang (4%), ibu nifas sebanyak 3 orang (0%), bayi sebanyak 40 bayi
(4%), balita sebanyak 250 balita (23%) dan PUS sebanyak 776 orang
(70%).
8. Berdasarkan tabel 8, jumlah ibu hamil berdasarkan usia ibu sebagian
besar berusia 20-35 tahun sebanyak 30 orang (73%), yang terbanyak
terdapat di RW 03 sebanyak 10 orang, dan yang paling sedikit terdapat di
RW 04 sebanyak 0 orang. Sedangkan ibu hamil yang berusia >35 tahun
sebanyak 8 orang (20%), yang terbanyak di RW 05 yaitu 3 orang, dan
yang paling sedikit di RW 03 sebanyak 0 orang. Ibu hamil yang berusia
<20 tahun sebanyak 3 orang (7%).
9. Berdasarkan tabel 9, jumlah ibu hamil berdasarkan usia kehamilan
trimester 1 sebanyak 8 orang (20%), trimester 2 sebanyak 19 orang
(46%) dan trimester 3 sebanyak 14 orang (34%).
10. Berdasarkan tabel 10, ibu hamil berdasarkan jumlah kehamilan, hamil
anak ke 1 sebanyak 12 orang (29%), hamil anak ke 2 sebanyak 26 orang
45

(63%), hamil anak ke 3 sebanyak 2 orang (5%) dan hamil anak ke >3
sebanyak 1 orang (3%).
11. Berdasarkan tabel 11, ibu hamil berdasarkan jarak kehamilan, hamil
pertama sebanyak 12 orang (29%), hamil ≤2 Tahun sebanyak 3 orang
(7%) dan hamil >2tahun sebanyak 26 orang (63%).
12. Berdasarkan tabel 12, ibu hamil berdasarkan frekuensi pemeriksaan
kehamilan kunjungan antenatal terbanyak yaitu melakukan kunjungan
>4x sebanyak 21 orang (51 %), sedangkan yang paling sedikit dalam
kunjungan antenatal sebanyak 2 orang (5%) yang belum periksa.
13. Berdasarkan tabel 13, ibu hamil tidak memiliki masalah dalam kehamilan
sebanyak 38 orang (93%) dan yang memiliki masalah dalam kehamilan
sebanyak 3 orang (7%).
14. Berdasarkan tabel 14, ibu hamil berdasarkan status imunisasi TT1
sebanyak 12 orang (29%), imunisasi TT2 sebanyak 12 orang (29%),
Imunisasi TT3 sebanyak 3 orang (7%), Imunisasi TT4 sebanyak 1 orang
(2%), Imunisasi TT5 sebanyak 0 orang (0%) dan Belum imunisasi TT
sebanyak 13 orang (32%).
15. Berdasarkan tabel 15, sebagian besar ibu hamil tidak mengetahui
golongan darah sebanyak 21 orang (51 %). Ibu hamil golongan darah A
sebanyak 4 orang (10%), golongan darah B sebanyak 6 orang (15%),
golongan darah AB sebanyak 2 orang (5%) dan golongan darah O
sebanyak 8 orang (20%).
16. Berdasarkan tabel 16, sebagian besar ibu hamil belum mempunyai calon
pendonor darah sebanyak 40 orang (98%) dan sudah mempunyai calon
pendonor darah sebanyak 1 orang (2%).
17. Berdasarkan tabel 17, distribusi kadar hemoglobin berdasarkan nilai
hemoglobin yang belum periksa sebanyak 14 orang (34%), kadar Hb 9-
10,9 gr% sebanyak 4 orang (10 %), dan >11 gr% sebanyak 23 orang
(56%).
46

18. Berdasarkan tabel 18, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan


Konsumsi Tablet Fe yang tidak rutin sebanyak 22 orang (54%) dan yang
Rutin sebanyak 19 orang (46 %).
19. Berdasarkan tabel 19, Distribusi Terpenuhinya Kebutuhan Istirahat Ibu
Berdasarkan Pola Istirahat yang cukup sebanyak 39 orang (95%) dan
yang tidak cukup sebanyak 2 orang (5%).
20. Berdasarkan tabel 20, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Kepemilikan Buku KIA yang sudah dapat sebanyak 37 orang (90%) dan
yang belum dapat sebanyak 4 orang (10%).
21. Berdasarkan tabel 21, Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Manfaat Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) yang tahu sebanyak 6 orang (15%) dan yang tidak
tahu sebanyak 35 orang (85%).
22. Berdasarkan tabel 22, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
pemasangan Stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) yang ada pemasangan P4K sebanyak 2 orang (5%)
dan tidak ada pemasangan P4K sebanyak 39 orang (95%).
23. Berdasarkan tabel 23, Distribusi persiapan Persalinan Berdasarkan
Ketersediaan Alat Transportasi yang sudah ada sebanyak 7 orang (17%)
dan yang belum ada sebanyak 34 orang (83%).
24. Berdasarkan tabel 24, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Rencana Penolong Persalinan faskes & nakes sebanyak 41 orang (100%),
sedangkan Non faskes & Non nakes sebanyak 0 orang (0%).
25. Berdasarkan tabel 25, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Riwayat Persalinan Lalu, melahirkan normal sebanyak 28 orang (68%),
melahirkan dengan tindakan sebanyak 3 orang (7%) dan tidak ada
riwayat persalinan lalu sebanyak 10 orang (24%).
26. Berdasarkan tabel 26, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Penolong Persalinan Lalu yaitu Nakes & Faskes sebanyak 27 orang
(66%), nakes & non faskes sebanyak 2 orang (5%), non nakes sebanyak
47

1 orang (2%), dan tidak ada riwayat persalinan lalu sebanyak 11 orang
(27%).
27. Berdasarkan tabel 27, Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit yang
Diderita Ibu Hamil, yang memiliki riwayat penyakit sebanyak 2 orang
(5%) dan yang tidak memiliki riwayat penyakit sebanyak 39 orang
(95%).
28. Berdasarkan tabel 28, Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Pengambilan Keputusan Untuk Persalinan oleh suami sebanyak 19 orang
(46%), oleh istri sebanyak 8 orang (20%), oleh bersama sebanyak 14
orang (34%), dan oleh lainnya sebanyak 0 orang (0%).
29. Berdasarkan tabel 29, Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Hasil
Pasca Persalinan, kunjungan nifas 2-6 jam sebanyak 0 orang (0%), 1-7
hari sebanyak 0 orang (0%), 1-4 minggu sebanyak 1 orang (33%), dan >4
minggu sebanyak 2 orang (67%).
30. Berdasarkan tabel 30, Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Pemeriksaan
Oleh Nakes sebanyak 3 orang (100%) dan Non Nakes sebanyak 0 orang
(0%).
31. Berdasarkan tabel 31, Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Masalah Selama
Nifas ada masalah sebanyak 0 orang (0%) dan tidak ada masalah
sebanyak 3 orang (100%).
32. Berdasarkan tabel 32, Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan
Kunjungan Nifas dan Neonatal yang teratur sebanyak 2 orang (67%) dan
yang tidak teratur sebanyak 1 orang (33%).
33. Berdasarkan tabel 33, Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan
Usia bayi balita 0-11 bulan sebanyak 61 bayi & balita (21%) dan 12-59
bulan sebanyak 229 bayi & balita (79%)
34. Berdasarkan tabel 34, Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan
Jenis Kelamin laki-laki sebanyak 158 orang (54%) dan perempuan
sebanyak 132 orang (46%)
35. Berdasarkan tabel 35, jumlah bayi dan balita berdasarkan status
imunisasi sebagian besar sudah mendapatkan status imunisasi lengkap
48

sebanyak 177 orang (61%), imunisasi tidak lengkap sebanyak 47 orang


(16%), imunisasi belum waktunya sebanyak 66 orang (23%) dan
imunisasi tidak pernah sebanyak 0 orang (0%).
36. Berdasarkan tabel 36, Distribusi Frekuensi Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan pada Bayi dan Balita oleh nakes sebanyak 290 orang (100%)
dan non nakes sebanyak 0 orang (0%)
37. Berdasarkan tabel 37, Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan
Kepemilikan Buku KIA dan KMS, yang mempunyai sebanyak 283 orang
(98%) dan yang tidak memiliki sebanyak 7 orang (2%)
38. Berdasarkan tabel 38, Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita (1-5 Tahun) yang teratur
sebanyak 263 orang (91%), tidak teratur sebanyak 25 orang (9%) dan
tidak pernah sebanyak 2 orang (1%)
39. Berdasarkan tabel 39, Distribusi Frekuensi Jumlah Pemberian Asi
Ekslusif (0-6 Bulan), yang memberikan ASI sebanyak 182 orang (63%)
dan yang tidak pemberian ASI sebanyak 108 orang (37%)
40. Berdasarkan tabel 40, Distribusi Frekuensi Jumlah Akseptor KB
Berdasarkan Pasang Usia Subur (PUS) di Desa Rajawangi sebanyak 395
orang, di antaranya akseptor KB suntik sebanyak 284 orang (72%), pil
sebanyak 34 orang (9%), implan sebanyak 13 orang (3%), MOW
sebanyak 7 orang (2%), kondom sebanyak 2 orang (1%), IUD sebanyak
17 orang (4%), dan tidak pakai kontrasepsi sebanyak 38 orang (10%).
41. Berdasarkan tabel 41, Distribusi Frekuensi Jumlah Keikutsertaan
Kegiatan Desa Siaga Berdasarkan Kepala Keluarga, yang ikut serta
sebanyak 18 kepala keluarga (1%) dan yang tidak ikut serta sebanyak
1.419 kepala keluarga (99%).
42. Berdasarkan tabel 42, Distribusi Frekuensi Jumlah Makan Dalam Sehari
Berdasarkan Kepala Keluarga, 1x dalam sehari sebanyak 40 orang (3%)
dan ≥2xdalam sehari sebanyak 1397 orang (97%).
43. Berdasarkan tabel 43, Distribusi Frekuensi Penggunaan Air Bersih
Berdasarkan Kepala Keluarga, yang menggunakan air bersih sebanyak
49

1.437 orang (100%) dan yang tidak menggunakan sebanyak 0 orang


(0%).

B. Identifikasi Masalah
Dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) diperoleh masalah sebagai
berikut:
1. Ibu hamil tidak mengetahui golongan darah dan calon pendonor terdapat
51 %.
2. Ibu hamil tidak mengetahui pemanfaatan stiker P4K (Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) terdapat 95%.
3. Bayi tidak diberikan ASI Eksklusif terdapat 37%.
4. Kepala keluarga tidak mengetahui pemanfaatan Desa Siaga terdapat
99%.
5. Ibu hamil belum melakukan pemeriksaan kadar Hb terdapat 34%.
6. Bayi dan Balita tidak mendapat imunisasi secara lengkap terdapat 16%.
50

C. Analisis SWOT

No Masalah Strength Weakness Opportunity Threat


1 Ibu hamil tidak a. Adanya tenaga Kurangnya pengetahuan Adanya aparat desa dan Sulit menentukan calon
mengetahui kesehatan (bidan) ibu hamil mengenai tenaga kesehatan yang pendonor darah
golongan darah dan yang mempuni dan pentingnya calon mendukung
calon pendonor tersedia kader pendonor darah
b. Adanya tempat
pelayanan kesehatan
2 Ibu hamil tidak a. Adanya tenaga Kurangnya pengetahuan a. Tersedianya stiker Kurangnya kesiapan ibu
mengetahui kesehatan (bidan) dan pemahaman ibu P4K untuk ibu hamil dan keluarga dalam
pemanfaatan stiker yang mempuni dan serta keluarga mengenai b. Kepedulian penanganan
P4K (Program tersedia kader pemanfaatan stiker P4K masyarakat yang perencanaan persalinan
Perencanaan b. Tersedianya fasilitas tinggi akan kesehatan dan pencegahan
Persalinan dan kesehatan (Puskesmas c. Bekerjasama dengan komplikasi yang
Pencegahan dan Posyandu) untuk tomas setempat mungkin terjadi
Komplikasi masyarakat
3 Bayi tidak diberikan Adanya dukungan dari Kurangnya kesadaran Kelebihan ASI yang Banyaknya kejadian
ASI Eksklusif pemerintah, bidan desa keluarga terhadap tidak dimiliki susu puting lecet
dan masyarakat manfaat ASI pada bayi formula (praktis, murah
mengenai program ASI Kepercayaan sebagian dan higienis)
Eksklusif. masyarakat mengenai
mitos-mitos yang ada
4 Kepala Keluarga a. Adanya tenaga Kurangnya pengetahuan Adanya aparat desa dan Kurangnya subsidi dana
tidak mengetahui kesehatan (bidan) kepala keluarga tentang tenaga kesehatan yang
pemanfaatan Desa yang mempuni dan desa siaga mendukung
51

Siaga tersedia kader


b. Tersedianya fasilitas
kesehatan (Puskesmas
dan Posyandu) untuk
masyarakat
5 Ibu hamil belum a. Adanya tenaga Kurangnya pengetahuan Adanya aparat desa dan Sulit menentukan waktu
melakukan kesehatan yang ibu hamil mengenai tenaga kesehatan yang yang tepat untuk
pemeriksaan kadar mempuni pentingnya pemeriksaan mendukung pemeriksaan kadar Hb
Hb b. Adanya tempat Hb selama hamil
pelayanan kesehatan
6 Bayi dan balita tidak a. Adanya tenaga Kurangnya pengetahuan Adanya aparat desa dan Kurangnya kesadaran
mendapat imunisasi kesehatan yang ibu hamil mengenai tenaga kesehatan yang ibu bayi, balita serta
secara lengkap mempuni pentingnya imunisasi mendukung keluarga mengenai
b. Adanya tempat bayi dan balita pentingnya pemberian
pelayanan kesehatan imunisasi lengkap

D. Prioritas Masalah

Berdasarkan analisis SWOT, maka dapat diperoleh prioritas masalah sebagai berikut:
1. Ibu hamil tidak mengetahui golongan darah dan calon pendonor.
2. Ibu hamil tidak mengetahui pemanfaatan stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).
3. Bayi tidak diberikan ASI Eksklusif.
4. Kepala keluarga tidak mengetahui pemanfaatan Desa Siaga.
E. Planning Of Action (POA)
52

No Masalah Pemecahan Masalah Sasaran Waktu Tempat Pelaksana


1 Ibu hamil tidak Dilakukan pemeriksaan Ibu hamil dan Kamis, 20 Balai Desa Mahasiswi dan
mengetahui golongan golongan darah bagi satu orang Februari 2020 Rajawangi petugas
darah dan calon pendonor ibu hamil yang belum anggota puskesmas
mengetahui golongan keluarga
darah dan satu orang
anggota keluarga
2 Ibu hamil tidak Dilakukan penyuluhan Ibu hamil Kamis, 20 Balai Desa Mahasiswi dan
mengetahui pemanfaatan dan pemasangan Februari 2020 Rajawangi dan kader setiap RW
stiker P4K (Program serentak stiker P4K di rumah ibu hamil
Perencanaan Persalinan depan rumah ibu hamil.
dan Pencegahan
Komplikasi
3 Bayi tidak diberikan ASI Penyuluhan tentang Ibu hamil, Jumat, 21 Balai Desa Mahasiswi
Eksklusif ASI Eksklusif bayi dan balita Februari 2020 Rajawangi
4 Kepala Keluarga tidak Penyuluhan tentang Kepala Sabtu, 22 Balai Desa Mahasiswi
mengetahui pemanfaatan Desa Siaga dan Keluarga, Februari 2020 Rajawangi
Desa Siaga pembentukan struktur Kader dan
kepengurusan Desa Aparat Desa
Siaga

F. Pembinaan
53

Dalam kegiatan pembinaan, mahasiswi PKL beserta masyarakat melakukan kegiatan yang telah disepakati sebelumnya
pada saat MMD untuk menanggulangi masalah yang ada di desa. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan, asuhan, serta
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh mahasiswi dan di dukung pula oleh berbagai macam pihak seperti aparat desa, bidan desa,
kader dan petugas puskesmas. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Waktu
Hasil
No Masalah Pelaksanaan Sasaran dan Penghambat Pendukung Evaluasi
Pembinaan
Tempat
1 Ibu hamil Telah Telah dilakukan Ibu hamil Kamis, Kendala cuaca Dukungan dari Ibu dan keluarga
tidak dilakukan pemeriksaan dan 20 yang aparat desa, telah mengetahui
mengetahui pemeriksaan golongan darah keluarga Februari menyebabkan Puskesmas golongan darah. Dari
golongan golongan darah pada ibu hamil 2020 perubahan Leuwimunding, total 41 org ibu hamil
darah dan dan keluarga alur bidan desa, hanya 20 orang ibu
calon pemeriksaan mahasiswa dan hamil yang
pendonor kader setiap RW memeriksakan
golongan darahnya
2 Ibu hami Telah Mahasiswa telah Ibu hamil Kamis, Kendala Dukungan dari Ibu telah mengetahui
tidak dilakukan memberikan 20 transportasi aparat desa, pentingnya dan stiker
mengetahui penyuluhan penyuluhan dan Februari untuk Puskesmas P4K telah dipasang
pemanfaata dan memasangkan 2020 melakukan Leuwimunding, dari total 41 ibu
n stiker pemasangan stiker P4K pemasangan bidan desa, hamil hanya 33 orang
P4K stiker P4K stiker P4K di mahasiswa dan ibu hamil yang
rumah ibu kader setiap RW mengikuti
hamil penyuluhan
54

3 Bayi tidak Telah Mahasiswa telah Ibu hamil, Jumat, 21 Kondisi Dukungan dari Ibu telah mengetahui
diberikan dilakukan memberikan Ibu bayi Februari cuaca yang aparat desa, pentingnya ASI
ASI penyuluhan penyuluhan dan balita 2020 kurang Puskesmas Eksklusif. Terdapat
Eksklusif mengenai mengenai mendukung Leuwimunding, 54 orang yang
pentingnya ASI pentingnya ASI sehingga bidan desa, menghadiri
Eksklusif Eksklusif banyak mahasiswa dan penyuluhan
sasaran yang kader setiap RW mengenai ASI
tidak Eksklusif.
menghadiri
acara
4 Kepala Telah Mahasiswa telah Kepala Sabtu, 22 Kondisi Dukungan dari Sasaran telah
Keluarga dilakukan memberikan Keluarga, Februari cuaca yang aparat desa, mengetahui
tidak penyuluhan penyuluhan dan Kader dan 2020 kurang Puskesmas mengenai Desa Siaga
mengetahui dan membentuk Aparat mendukung Leuwimunding, dan struktur Desa
pemanfaata penyusunan struktur Desa Desa sehingga bidan desa, Siaga telah terbentuk.
n Desa struktur Desa Siaga acara mahasiswa dan Terdapat beberapa
Siaga Siaga berjalan kader setiap RW orang yang
tidak tepat menghadiri
waktu penyuluhan dan
pembentukan
struktur Desa Siaga
Pembinaan Tambahan
5 Senam Ibu Telah Mahasiswa telah Ibu hamil Jumat, 21 Tidak ada Dukungan dari Kegiatan senam
Hamil dilakukan melakukan Februari hambatan aparat desa, hamil yang diberikan
kegiatan senam kegiatan senam 2020 Puskesmas dapat meningkatkan
hamil ibu hamil Leuwimunding, kemampuan ibu
bersama dengan bidan desa, hamil untuk bisa
55

ibu hamil dan mahasiswa dan melakukan senam


kader kader setiap RW hamil
6 Penyuluhan Telah Mahasiswa telah Lansia Kamis, Tidak ada Dukungan dari Penyuluhan yang
mengenai dilakukan melakukan 20 hambatan aparat desa, diberikan dapat
hidup sehat penyuluhan penyuluhan Februari Puskesmas meningkatkan
dan mengenai pola mengenai pola 2020 Leuwimunding, pengetahuan lansia
pemeriksaa hidup sehat dan hidup sehat dan bidan desa, mengenai pola hidup
n kesehatan pemeriksaan pemeriksaan mahasiswa dan sehat
lansia kesehataan kesehatan lansia kader setiap RW
lansia
.7 Penyuluhan Telah Mahasiswa telah Ibu bayi Kamis, Tidak ada Dukungan dari Penyuluhan yang
mengenai dilakukan melakukan dan balita 20 hambatan aparat desa, diberikan dapat
imunisasi penyuluhan penyuluhan Februari Puskesmas meningkatkan
dan KB imunisasi dan mengenai 2020 Leuwimunding, pengetahuan
KB imunisasi dan bidan desa, mengenai imunisasi
KB mahasiswa dan dan KB
kader setiap RW

G. Hasil Pembinaan atau Monitoring Evaluasi


56

No Kegiatan Hasil Pembinaan


1 Pemeriksaan Golongan Berdasarkan hasil pembinaan melalui pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil di Desa
Darah Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, sebanyak 20 orang ibu
hamil beserta keluarga telah dilakukan pemeriksaan di Balai Desa Rajawangi.
2 Penyuluhan dan Berdasarkan hasil pembinaan melalui penyuluhan mengenai pentingnya penggunaan
pemasangan stiker P4K stiker P4K pada ibu hamil di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka, sebanyak 33 orang ibu hamil telah mengetahui pentingnya penggunaan stiker
P4K dan telah menempelkan stiker P4K di depan rumahnya.
3 Penyuluhan ASI Eksklusif Berdasarkan hasil pembinaan melalui penyuluhan mengenai pentingnya pentingnya ASI
Eksklusif pada ibu hamil, bayi dan balita di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka, sebanyak 54 orang sasaran telah mengetahui mengenai
pentingnya ASI Eksklusif.
4 Penyuluhan dan Berdasarkan hasil pembinaan melalui penyuluhan mengenai Desa Siaga dan pembentukan
pembentukan struktur Desa struktur Desa Siaga di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Siaga Majalengka, sebagian besar orang yang menghadiri penyuluhan dan pembentukan struktur
desa siaga sudah mengetahui mengenai Desa Siaga dan struktur Desa Siaga telah
terbentuk.
Hasil pembinaan/ monitoring pembinaan tambahan
5 Senam Ibu Hamil Berdasarkan hasil pembinaan melalui kegiatan senam ibu hamil di Desa Rajawangi
Kecamatan lewimunding Kabupaten Majalengka, sebanyak 7 orang ibu hamil telah
mampu melakukan senam hamil.
57

6 Penyuluhan mengenai hidup Berdasarkan hasil pembinaan melalui penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan
sehat dan pemeriksaan kesehatan pemeriksaan kesehatan lansia di rumah kader RW 04 Desa Rajawangi Kecamatan
lansia leuwimunding kecamatan Majalengka sebanyak 21 lansia telah mengetahui pola
hidup sehat dan kondisi kesehatanya.
7 Penyuluhan mengenai imunisasi Berdasarkan hasil pembinaan melalui penyuluhan mengenai imunisasi dan KB di
dan KB rumah kader RW 03 Desa Rajawangi Kecamatan leuwimunding kecamatan
Majalengka sebanyak 11 orang telah mengetahui mengenai imunisasi dan KB
58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas yang dilaksanakan

selama 18 hari, dari tanggal 10 Februari 2020 sampai dengan 27 Februari

2020 yang bertempat di wilayah kerja UPT Puskesmas Leuwimunding

Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil

kegiatan pendataan sampai dengan pembinaan dan pelaksanaan di Desa

Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka maka

penyuusn dapat menyimpulkan keadaan penduduk secara umum, diantaranya:

1. Penduduk Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten

Majalengka berjumlah 4.631 jiwa (laki-laki 2.427 jiwa dan perempuan

2.204 jiwa). Selain itu Desa Rajawangi juga terdiri dari 1.437 kepala

keluarga dimana seluruhnya beragama islam dan penduduknya rata-rata

berada di tingkat usia 15-44 tahun yang berjumlah 2.442 jiwa. Mayoritas

pekerjaan penduduk adalah buruh berjumlah 463 jiwa.

2. Terdapat 41 ibu hamil di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding

Kabupaten Majalengka diketahui sebanyak 30 orang berusia 20-35 tahun

dan >35 tahun sebanyak 8 orang sedangkan ibu hamil yang berusia >20

tahun sebanyak 3 orang. Sebanyak 8 orang berada di Trimester I,

sebanyak 19 orang berada di trimester II dan sebanyak 14 orang berada di

trimester III. Berdasarkan frekuensi pemeriksaan kunjungan antenatal

terdapat 21 orang melakukan kunjungan > 4x dan yang belum melakukan


59

pemeriksaan sebanyak 2 orang. Ibu hail yang sudah melakukan imunisasi

TT sesuai dengan kehamilannya sebanyak 28 orang dan yang belum

melakukan imunisasi TT sebanyak 13 orang.

3. Terdapat 3 ibu nifas di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding

Kabupaten Majalengka yang sudah melakukan pemeriksaan oleh petugas

kesehatan.

4. Terdapat 61 bayi dan 229 balita, mayoritas terdapat 182 bayi dan balita

yang diberikan ASI eksklusif. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan

balita terdapat 263 bayi dan balita yang dilakukan pemantauan tumbuh

kembang secara teratur, sebanyak 25 orang yang tidak teratur dan 2 orang

yang tidak pernah melakukan pemantauan tumbuh kembang.

5. Terdapat pasangan usia subur (PUS) sebanyak 395 pasangan

6. Maoritas penduduk Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding

Kabupaten Majalengka menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS).

Dari hasil pengkajian data yang dilakukan, terdapat beberapa masalah di

Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka yaitu ibu

hamil yang belum mengetahui golongan darah dan belum memiliki calon

pendonor, belum memeriksakan kadar Haemoglobin, ibu hamil yang belum

memanfaatkan P4K, masih banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif,

banyak bayi dan balita yang belum mendapatkan imunisasi lengkap dan

sebagian besar masyarakatnya belum mengetahui Desa Siaga. Hal tersebut

kemudian dijadikan acuan oleh penyusun untuk melakukan pembinaan


60

melalui pemeriksaan golongan darah dan calon pendonor bagi ibu hamil dan

keluarganya. Selain itu, penyuluhan juga dilakukan untuk memberikan

pengetahuan pada ibu hamil dan keluarga serta masyarakat mengenai

pengetahuan stiker P4K, ASI eksklusif dan Desa Siaga. Responnya baik

setelah dilakukan pemeriksaan dan penyuluhan pada ibu hamil, keluarga dan

masyarakat. Evaluasi berupa pengulangan kembali informasi oleh peserta

penyuluhan yang dilakukan dengan baik. Namun kegiatan-kegiatan tersebut

masih membutuhkan tindak lanjut dari pihak-pihak yang berkaitan antara

lain: puskesmas, apparat desa, dan dinas kesehatan sehingga pelaksanaannya

dapat berkesinambungan untuk menciptakan masyarakat yang sadar akan

kesehatan.

B. Saran

1. Bidan Desa

Berdasarkan hasil pembahasan dari teori, masih banyak program

yang belum sesuai standar. Diharapkan mampu meningkatkan kinerja

bidan kedepannya sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

2. Kelurahan

Kelurahan diharapkan mampu memfasilitasi sarana dan prasarana

masyarakat, khususnya di program peran serta masyarakat untuk

meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan.


61

3. Puskesmas

Semoga semua kegiatan yang telah dilakukan dijadikan bahan

acuan untuk membuat program baru dan meningkatkan program-program

yang telah berlangsung.

4. Pendidikan

Dengan dilaksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Kebidanan Komunitas diharapkan mampu meningkatkan bimbingan dan

koordinasi dengan aparat desa serta petugas kesehatan setempat


62

DAFTAR PUSTAKA

https://dinkes.demakkab.go.id/survey-mawas-diri-smd-puskesmas/[Diakses
tanggal 19 Februari 2020]

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 Tentang


PemberdayaanMasyarakatBidangKesehatan.
http://promkes.kemkes.go.id/ [Diakses tanggal 19 Februari 2020]

Modul Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat Bagi Kader dan Tokoh


Masyarakat. 2016. Dinas Kesehatan Makassar

Anda mungkin juga menyukai