Anda di halaman 1dari 63

MATERI INTI I

DETEKSI DINI
GANGGUAN PERTUMBUHAN
DAN TINDAK LANJUT

DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT


DEPARTEMEN KESEHATAN RI

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Umum:
Pada akhir sesi peserta mampu: melakukan deteksi dini
gangguan pertumbuhan dan tindak lanjut

Khusus:
Pada akhir sesi peserta mampu:
a) Melakukan pemantauan pertumbuhan
b) Menentukan status gizi

2
POKOK BAHASAN

1. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
2. PENENTUAN STATUS GIZI

3
POKOK BAHASAN 1

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

4
Sub Pokok Bahasan

A. Pengertian pertumbuhan
B. Pemantauan pertumbuhan menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS)
C. Penyebab gangguan pertumbuhan
D. Alur kegiatan penimbangan dan tindak lanjut
E. Deteksi dini gizi buruk melalui Pemantauan
Pertumbuhan
F. Peran posyandu sebagai salah satu sistem
kewaspadaan dini gizi buruk

5
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN

 PERTUMBUHAN:
 Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu
Contoh: anak bertambah tinggi dan bertambah besar

 PERKEMBANGAN:
 Berkembangnya fungsi mental, psikomotor dan
sosial
Contoh: anak dari berbaring mampu duduk, berdiri,
berjalan, berbicara, bermain dan bersosialisasi

6
Ukuranfisik TUMBUH KEMBANG ANAK

Anak yang sehat akan tumbuh


dan berkembang dengan baik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Umur Anak (bulan)


7
Sumber: materi pelatihan pemantauan pertumbuhan, Dit. Bina Gizi Masyarakat
B. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
MENGGUNAKAN KMS

 Untuk dapat menilai pertumbuhan, perlu dilakukan


pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan/Panjang
Badan (TB/PB) secara teratur.
- Setiap bulan  BB & TB/PB (< 1 tahun)
- Setiap 3 bulan  TB/PB ( sp 5 tahun)
- Setiap 6 bulan  TB/PB ( ≥ 5 tahun)

 Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis


yang menghubungkan antara dua titik hasil penimbangan
pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

 Pertumbuhan disebut baik: bila BB balita naik (N) pada


KMS 8
B. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
MENGGUNAKAN KMS (Lanjutan …)
 Pertumbuhan dikatakan tidak baik: bila BB balita tidak
naik (T) pada KMS

 Berat Badan disebut naik (N):


Jika BB naik dibanding bulan lalu lebih cepat dari
garis baku pada KMS  “N1” (tumbuh kejar)
Jika BB naik dibanding bulan lalu sesuai dengan garis
baku pada KMS  “N2” (tumbuh normal)

9
B. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
MENGGUNAKAN KMS (Lanjutan …)

 Berat Badan disebut tidak naik (T):


Jika BB naik dibanding bulan lalu lebih lambat
dibanding garis baku pada KMS  T1
(tumbuh tidak memadai)
Jika BB tetap dibanding bulan lalu, sehingga garis
pertumbuhan atau grafik di KMS mendatar  T2
(tidak tumbuh)
Jika BB turun dibanding bulan lalu, sehingga garis
pertumbuhan atau grafik di KMS turun  T3
(tumbuh negatif)

10
B. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
MENGGUNAKAN KMS (Lanjutan …)

 Bagi anak BGM dan berat badannya naik:


Jika grafik mendekati garis merah  “N1”
(tumbuh kejar)
Jika grafik sejajar garis merah  “N2”
(tumbuh normal)
Jika grafik menjauhi garis merah  “T1”
(tumbuh tidak memadai)

11
Berat Badan Naik (N1=Tumbuh Kejar)
Umur/bln : 27 28 29 30
Berat/kg : 10 10,5 11 11,4
Intrepertasi : N1 N1 N1

12
Berat Badan Naik (N2=Tumbuh normal)

Umur/bln : 27 28 29 30
Berat/kg : 10 10,1 10,2 10,3
Intrepertasi : N2 N2 N2

13
Berat Badan Tidak Naik (T1=Tumbuh Tidak Memadai)

Umur/bln : 27 28 29 30
Berat/kg : 10 10,05 10,1 10,2
Intrepertasi : T1 T1 T1

14
Berat Badan Tidak Naik (T2= Tidak Tumbuh )

Umur/bln : 27 28 29 30
Berat/kg : 10 10 10 10
Intrepertasi : T2 T2 T2

15
Berat Badan Tidak Naik (T3=Tumbuh Negatif)

Umur/bln : 27 28 29 30
Berat/kg : 10 9,5 9 8,5
Intrepertasi : T3 T3 T3

16
LATIHAN SOAL
1. Anak Perempuan umur 6 bulan dengan berat 7,6 kg, pada
umur 7 bulan menjadi 8,1 kg dan pada umur 8 bulan
menjadi 8,8 kg. Buatlah grafik pertumbuhan dan
interpretasinya !

2. Anak laki2 umur 12 bulan dengan berat 8 kg, pada umur


13 bulan berat 8,2 kg pada umur 14 bulan 8,4 kg. Buat
grafik pertumbuhan dan interpretasinya !

3. Anak perempuan umur 4 bulan dengan berat badan 6,6 kg,


pada umur 5 bulan berat badannya menjadi 6,9 kg, dan
pada umur 6 bulan menjadi 7,1 kg. Buat grafik
pertumbuhan dan interpretasinya !
 
Jawaban: slide no 17
LATIHAN SOAL
4. Anak laki-laki umur 8 bulan dengan berat badan 7,2
kg, pada umur 9 bulan berat badannya menjadi 7,4 kg,
dan pada umur 10 bulan menjadi 7,5 kg
Buat grafik pertumbuhan dan interpretasinya !
 
5. Anak laki-laki umur 3 bulan dengan berat badan 6,2
kg, pada umur 4 bulan berat badannya menjadi 7,0 kg,
dan pada umur 5 bulan menjadi 7,3 kg. Buat grafik
pertumbuhan dan interpretasinya !

18
Jawaban: slide no 60
C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN

 Sulit menentukan mana yang lebih dulu:

Infeksi & penyakit lain Kurang makan


(akut & kronis) (kwantitas & kualitas)

19
C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan ……)

Infeksi/penyakit
Infeksi sering Pemberian makan
lain: sering / lama Kurang

GAGAL TUMBUH

Infeksi lebih sering


Gizi kurang
Penyembuhan lebih lambat
Gizi makin kurang
Penyakit lebih berat lagi
Marasmus
Kwashiorkor

MENINGGAL

Lingkaran setan malnutrisi dan infeksi

20
C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan ……)

Berat badan terus turun,


tetapi BB/U tetap baik

menjadi
gizi kurang

BB/U: B B B B B B K K
Status Pertumbuhan: T T T T T T T T
B=Baik; K=Kurang; T=Tidak naik/Turun (Gangguan pertumbuhan)
21
C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan ……)

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. 22


C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan ……)

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. 23


C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan ……)

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. 24


C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan ……)

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. 25


C. PENYEBAB GANGGUAN PERTUMBUHAN
(Lanjutan …)
 Penyakit yang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan pada anak:
Akut: Kronis:
Demam/batuk pilek Tuberkulosa
ISPA/pneumonia Diare kronik
Diare akut
HIV/AIDS
Malaria
Cacat Bawaan/kelainan
Gangguan telinga (otitis media)
congenital
 Penyebab Lain: Tumor/keganasan
BBLR
Tidak mendapat ASI eksklusif
Prelacteal feeding atau MP-ASI dini
26
Ibu bekerja
D. ALUR KEGIATAN PENIMBANGAN
DAN TINDAK LANJUT

Timbang

Plot hasil
penimbangan

Hubungkan titik dng


bulan sebelumnya
Naik (N) Beri pujian

Tidak naik (T)


Buat grafik Analisa
Pada KMS (Balita)

Tidak naik (2T) Cari kemungkinan


Interpretasi penyebab
hasil penimbangan
Rujuk Cari pemecahan
masalah

27
D. ALUR KEGIATAN PENIMBANGAN DAN
TINDAK LANJUT (lanjutan ….)

ANALISA KEMUNGKINAN PENYEBAB


Gangguan pertumbuhan terjadi:
 Sebelum penurunan status gizi
 Sebelum terjadi tanda/gejala klinis gizi buruk
 Saat anak masih aktif, belum terlihat kurus
 Dapat terjadi pada semua anak, baik yang
status gizinya masih baik, gizi kurang
apalagi pada anak gizi buruk

28
D. ALUR KEGIATAN PENIMBANGAN DAN
TINDAK LANJUT (lanjutan ….)

ANALISA KEMUNGKIAN PENYEBAB


Cara memberikan makan:

 Anak tumbuh cepat tetapi lambungnya kecil


 Anak harus mendapat makanan porsi kecil,
sering dan padat gizi
 Kebutuhan lemak pada anak < 2 th mengacu
ASI  sekitar 35-45% total kalori (Orang
dewasa < 30% total kalori)

29
D. ALUR KEGIATAN PENIMBANGAN DAN
TINDAK LANJUT (lanjutan ….)
BAHAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

1 2
Makanan Pokok Zat Pembangun
Beras protein hewani,
protein nabati

3
ASI 4
Sumber Energi
Zat pengatur Minyak,margarine,
Sayur, buah Santan, gula

Untuk anak 6-12 bulan perlu minyak atau margarin 4 ½ sendok teh (5 ml) sehari,
umur 12-24 bulan perlu 5 ½ sendok teh. (King 1996)
Berikan kepada anak anda bubur setengah padat dan selalu tambahkan
minyak atau santan. (WHO 1988) 30
E. DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

 Bila kecenderungan grafik “N” 


pertumbuhan tidak bermasalah

 Bila kecenderungan grafik “T” 


pertumbuhan bermasalah 
GIZI BURUK

31
E. DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (Lanjutan…)
 Bila nilai (absolut) BB naik, tetapi grafik lebih lambat
dari garis baku atau berpindah ke pita yang lebih bawah
artinya “pembentukan jaringan baru lebih lambat dari
anak yang sehat” (kenaikkan BB yang tidak memadai=
T1)
 Bila nilai BB tetap sehingga arah grafik mendatar artinya
“pembentukan jaringan baru tidak terjadi“
(pertumbuhan berhenti =T2)
 Bila nilai BB berkurang sehingga arah grafik menurun
artinya terjadi “penghancuran jaringan yang
sebelumnya telah terbentuk” (pertumbuhan negatif =T3)
32
E. DETEKSI DINI GIZI BURUK MELALUI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN (Lanjutan…)

KESALAHAN MENILAI STATUS


PERTUMBUHAN

Berat Badan Berat Badan


Bulan Lalu Bulan ini
DIBANDINGKAN

PENILAIAN KADER/
TENAGA KESEHATAN

ASAL NAIK
33
F. PERAN POSYANDU SEBAGAI
SISTEM KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK
SEMUA BALITA KE
POSYANDU (S)

BALITA DATANG
DITIMBANG (D)

BALITA DAPAT
KMS (K)

NON BGM BGM

N T CEK DNG TABEL BB/U

BB/U <-3 SD (Z-Score) BB/U ≥ -3 SD (Z-Score)


PENYULUHAN KONSELING
GIZI GIZI
CEK DNG TABEL - KONSELING GIZI
BB/TB - PMT

BB/TB ≥ -3 SD (Z-Score)
BB/TB ≥ -3SD (Z-Score) disertai edema ke 2 kaki BB/TB <-3 SD (Z-Score)

RAWAT
- PENYULUHAN/KONSELING GIZI PUSKESMAS/RS/Panti
- PMT-P Pemulihan Gizi (PtPG)

Pos Pemulihan
Gizi/PPG RUMAH
34
F. PERAN POSYANDU SEBAGAI SISTEM
KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK (lanjutan ….)

 RUJUKAN KASUS:

BB berada di Bawah Garis Merah (BGM)

2 T (walau BB masih > BGM)

Balita sakit

 LAPORAN KASUS:

Formulir W1 (Puskesmas/RS)

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (W2) & Propinsi

Kejadian Luar Biasa/KLB gizi buruk


35
F. PERAN POSYANDU SEBAGAI SISTEM
KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK (lanjutan ….)

 PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS)-GIZI:

Analisis laporan (balok) SKDN


• D/S: apakah semua balita datang menimbang
• N/D: berapa % dari yang datang naik BB nya
• N/S: berapa % dari semua balita naik BB nya

Pekan Penimbangan

Sweeping

36
LATIHAN SOAL
6. Anak laki-laki berat pada waktu lahir 3,5 kg dan PB 52 cm,
bulan berikutnya beratnya menjadi 4,5 kg. Pada umur 2 bln
menjadi 5,5 kg dan berturut2 pada umur 3 bln (6,1 kg), 4
bln (6,7 kg), 5 bln (7 kg), 6 bln (7,4 kg), Buatlah grafik
pertumbuhan dan interpretasinya ! Apa kemungkinan
penyebabnya?

7. Anak tersebut rajin ditimbang ke posyandu oleh neneknya,


dan berat badannya dikatakan naik oleh kader, sbb 7 bln
(7,5 kg), 8 bln (7,6 kg), 9 bln (7,6 kg), 10 bln (7,4 kg).
Pada umur 11 bulan anak tidak datang keposyandu krn
neneknya sakit, baru datang lagi pada umur 14 bulan
dengan BB 6, 5 kg. Buatlah grafik pertumbuhan dan
interpretasinya. Apa kemungkinan yang terjadi pada anak
tersebut.
Jawaban: slide no 61-62 37
POKOK BAHASAN 2

PENENTUAN STATUS GIZI

38
PENENTUAN STATUS GIZI

Sub Pokok Bahasan

A. Cara menentukan status gizi dengan indeks


antropometri
B. Cara menimbang berat badan
C. Cara mengukur Tinggi/Panjang Badan

39
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI

 ANTROPOMETRI:
BB/U, TB/U, BB/TB, IMT/U,
LILA, Tebal lemak
 KLINIS:
Kulit, otot, jar lemak, mata, lidah, bibir
Kurus, edema (+/-), otot atrofi, jar.lemak <, pucat,
bercak Bitot, dermatitis
 LABORATORIUM:
Biokimia darah, urine
 ANALISA DIET/MAKANAN:
Frekuensi makan, jumlah makanan, jenis makanan,
40
A. CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
MENGGUNAKAN INDEKS ANTROPOMETRI
 BB/U: Berat Badan menurut Umur, tidak dapat
menggambarkan ada atau tidak adanya
malnutrisi (gizi kurang/gizi lebih) 
“underweight” atau berat badan kurang

 TB/U: Tinggi Badan menurut Umur,


menggambarkan ada atau tidak adanya
malnutrisi kronik  “stunted” atau pendek

 BB/TB: Berat Badan menurut Tinggi Badan,


menggambarkan ada atau tidak adanya
malnutrisi akut  “wasted” atau kurus

(Baku rujukan : WHO 2005) 41


A. CARA MENENTUKAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN
INDEKS ANTROPOMETRI (lanjutan ….)
INDEKS STATUS GIZI Z- SCORE
 BB Lebih (Over weight) > +2 SD
BB/U  BB Normal (Normal weight) -2 SD s/d +2 SD
 BB Rendah (Under weight) -3 SD s/d < -2 SD
 BB Sangat Rendah (Severe Under weight) < -3 SD

TB/U  TB Jangkung (Tall) > +2 SD


PB/U  TB Normal (Normal height) -2 SD s/d +2 SD
 TB Pendek (Stunted) -3 SD s/d < -2 SD
 TB Sangat Pendek (Severe stunted) < -3 SD
BB/TB  Gemuk (Fatty/obese) > +2 SD
BB/PB  Normal (Normal) -2 SD s/d +2 SD
 Kurus (Wasted) -3 SD s/d < -2 SD
 Sangat Kurus (Severe wasted) < -3 SD
(Sumber : WHO, 2005) 42
A. CARA MENENTUKAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN
INDEKS ANTROPOMETRI (lanjutan ….)
Contoh: penentuan status gizi anak secara antropometri
mengacu Baku Rujukan WHO, 2005
anak laki-laki umur 17 bulan, dengan PB = 72 cm dan BB = 6,8 kg

Berat laki-laki (kg) TB- Berat perempuan (kg)


-3SD -2SD - 1SD Med
PB Med -1SD -2SD -3SD
(70%) (80%) (90%) (cm) (90%) (80%) (70%)

2,6 2,8 3,0 3,3 50 3,4 3,1 2,8 2,6


2,7 2,9 3.1 3,4 50,5 3,5 3,2 2,9 2,7
2,7 3,0 3,2 3,5 51 3,6 3,3 3,0 2,8
d s t n y a
7,7 8,3 9,0 9,0 72 8,7 8,0 7,3 6,7
d s t n y a
17,1
“Sumber: 18,6 20,4
Buku saku 22,4 Kesehatan
Pelayanan 120 22,8
Anak 20,7 18,9Sakit,
di Rumah 17,3
2009,
hal 379 -385 43
LATIHAN SOAL
8. Anak Perempuan (S) umur 6 bulan dengan PB 70 cm dan
BB 7,6 kg, tentukan status gizinya !

9. Anak laki2 (B) umur 12 bulan dengan PB 74,5 cm dan


berat 8 kg, tentukan status gizinya !

10. Anak perempuan (W) umur 4 bulan dengan PB 66,8 cm


dan berat badan 4 kg, tentukan status gizinya !

11. Anak perempuan (X) umur 36 bulan dengan TB 105 cm


dan berat badan 20 kg, tentukan status gizinya !
 
44
Jawaban: slide no 63
B. CARA MENIMBANG BERAT BADAN

 Anak < 2 tahun:


Timbangan bayi/“Baby scale” (< 12 kg)
Dacin (25 kg)

 Anak ≥ 2 tahun
Dacin (25 kg)
Timbangan pegas (bukan “bath room”)

Catatan: Umur < 15 hari dibulatkan kebawah dan


umur ≥ 15 hari dibulatkan keatas

45
B. CARA MENIMBANG BERAT BADAN
(lanjutan…..)
 Menggunakan Timbangan Bayi (“Baby Scale”):
Sudah ditera
Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar
Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol dan
jarum dalam keadaan seimbang
Anak ditimbang dgn pakaian minim/telanjang, tanpa
sepatu dan dalam keadaan tenang
Letakkan anak di tengah - tengah
Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan angka
yang ditunjuk oleh jarum timbang, sampai 0,1 kg
46
B. CARA MENIMBANG BERAT BADAN
(lanjutan…..)

Sumber: The growth chart, 1973, Morley 47


B. CARA MENIMBANG BERAT BADAN
(lanjutan…..)
 Menggunakan Dacin (25 kg):
Sudah ditera
Gantung dacin pada tempat yang kokoh
Atur posisi batang dacin sejajar mata dan dan bandul pada
posisi nol
Pasang sarung timbang kemudian seimbangkan dacin
sampai kedua jarum tegak lurus (gunakan pemberat
pasir/beras dlm plastik diujung lengan timbangan)
Anak ditimbang dg pakaian minim/telanjang, tanpa sepatu,
dan
dalam keadaan tenang
Pembacaan hasil timbangan harus teliti, sampai 0,1 kg
Upayakan mata pengukur sejajar dengan lubang untuk
melihat kedua jarum (atas & bawah) berimpit 48
B. CARA MENIMBANG BERAT BADAN
(lanjutan…..)

Batang dacin tidak


datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang Anak langsung ditimbang


sudah dipasang  berat badan anak lebih
berat dari sebenarnya

MEMASANG DACIN YANG SALAH


Sumber: Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI, 2006 49
C. CARA MENGUKUR PANJANG BADAN
 Anak < 2 th:
Alat sudah ditera
diukur sambil berbaring  Panjang Badan (PB),
dengan alat “Stadiometer” atau “Length board”
Anak ditelentangkan & dipegang oleh seorang
asisten terutama pada lutut & telapak kaki
Petugas meletakkan kepala anak menempel pada
“Bidang Kepala” yang statis, sedangkan “Bidang Kaki”
yg dapat digeser di tempatkan pada telapak kaki
dalam keadaan tegak lurus. Sebaiknya ibu memegang
kepala anak sambil melihat mata anak
Hasil pengukuran dibaca pada skala, dengan ketelitian 0,1 cm
Catatan: hasil pengukuran TB/PB < 0,5 cm dibulatkan
kebawah dan ≥ 0,5 cm dibulatkan keatas
50
C. CARA MENGUKUR PANJANG BADAN
(lanjutan…)

Sumber: The growth chart, 1973, Morley 51


C. CARA MENGUKUR TINGGI BADAN
(Lanjutan..)
 Anak ≥ 2 tahun:
diukur tinggi badan dengan “Microtoise”
Alat sudah ditera
Letakkan microtoise dilantai yg rata dan menempel pada dinding
yg tegak lurus, tarik pita meteran keatas sampai menunjukkan
angka nol, paku/tempel kan ujung pita pada dinding (2 m)
Tarik kepala microtoise kebawah dan difiksasi sekitar 50 cm dari
atas.
Pada waktu mengukur TB, punggung, tumit, pantat dan belakang
kepala menempel pada tembok, posisi kepala tegak dan
pandangan mata lurus ke depan, lengan menggantung disisi
Meteran microtoise diturunkan hingga mengenai kepala anak
Hasil pengukuran dibaca pada skala (garis merah), dengan
ketelitian 0,1 cm
Upayakan mata pengukur sejajar dengan skala 52
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK > 2 TH

Sumber: The growth chart, 1973, Morley 53


PRAKTEK

PENGUKURAN
ANTROPOMETRI

54
PRAKTEK MENIMBANG BB DAN
MENGUKUR TB/PB
 Siapkan alat-alat :
Dacin/timbangan pegas (Beam Balance Scale)
“Baby scale” /timbangan bayi
“Microtoise”
“Stadiometer”/”Length board”
KMS anak dan tabel baku rujukan WHO 2005
ALat tulis (Kertas & pensil)
 Siapkan 2 (dua) anak: umur < 2 tahun &
≥ 2 tahun untuk setiap kelompok
 Waktu: 90 menit (2 jam pelajaran @ 45 menit)

Catatan: Alat-alat antropometri harus ditera secara berkala (Badan Meterologi)


55
PRAKTEK MENIMBANG BB DAN MENGUKUR
TB/PB (lanjutan…)
 Pasang dacin di tiang yang kuat (hati2, bisa jatuh)  tripod
 Pasang timbangan pegas ditempat datar atau
di meja (untuk “Baby scale” )
 Pasang microtoise di dinding yang rata setinggi 2 m
 Pasang “Stadiometer”/”Length board” di meja
 Setiap kelompok menanyakan identitas anak (nama,
jenis kelamin dan umur/tanggal lahir) serta
menimbang & mengukur TB atau PB ke 2 anak
 Plotkan di KMS untuk melihat arah pertumbuhan anak
 Tentukan status gizi ke 2 anak tersebut menggunakan:

“Baku rujukan Penilaian status gizi anak laki-


laki dan perempuan menurut BB/TB-PB, Buku saku
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, tahun 2009, hal 379 -385
56
57
JAWABAN LATIHAN SOAL

58
JAWABAN LATIHAN SOAL

1. Pada umur 7 bulan berat badan anak naik (N1) dibanding dengan
bulan sebelumnya karena grafik BB pada KMS diatas garis baku.
Pada umur 8 bulan berat badan anak naik (N1), grafik BB pada KMS
lebih cepat dari garis baku.
2. Berat badan anak dua bulan berturut-turut naik rata-rata 0,2 kg dan
grafik BB anak pada KMS sejajar dengan garis baku (N2) sehingga
diartikan BB anak tersebut naik (N)
3. Berat badan anak pada waktu umur 5 bulan naik (N) dibanding
dengan bulan sebelumnya, grafik BB anak sesuai dengan garis baku
(T1), sedangkan pada waktu umur 6 bulan berat badan naik, namun
grafik BB anak pada KMS lebih lambat dibanding garis baku (T1),
sehingga diartikan BB anak tersebut tidak naik (T).

59
JAWABAN LATIHAN SOAL (lanjutan ….)

4. Berat badan anak pada waktu umur 9 bulan naik (N2)


dibanding dengan bulan sebelumnya, grafik BB anak
sesuai dengan garis baku pada KMS, sedangkan pada
waktu umur 10 bulan berat badan naik, namun grafik BB
anak pada KMS lebih lambat dari garis baku, sehingga
diartikan BB anak tersebut tidak naik (T1).
5. Berat badan anak pada waktu umur 4 bulan naik (N1),
grafik BB anak lebih cepat atau diatas garis baku pada
KMS, sedangkan pada waktu umur 5 bulan berat badan
naik lagi tetapi grafik BB anak pada KMS lebih lambat
atau dibaah sesuai dengan garis baku, sehinga diartikan
BB tidak nai (T1).
balik 60
JAWABAN LATIHAN SOAL (lanjutan ….)

6. Anak ini dari sejak lahir sampai umur 2 bulan berat badannya naik
(N2) dimana grafik BB anak sesuai dengan garis baku. Sedangkan
pada waktu umur 3 bulan berat badannya tidak naik (T1) dimana
grafik BB anak lebih lambat dari garis baku . Pada umur 4 bulan
bulan berat badannya naik (N2) dimana grafik BB anak sesuai
dengan garis baku , sedangkan pada umur 5 dan 6 bulan berat
badannya tidak naik (T1) dimana grafik BB anak lebih lambat dari
garis baku.
Secara garis besar anak masih berada di pita hijau, namun perlu
terus dipantau dan diwaspadai agar tidak terjadi gizi buruk.
Kemungkian penyebabnya adalah anak tidak mendapat ASI yang
cukup karena ibu bekerja.

61
JAWABAN LATIHAN SOAL (lanjutan ….)

7. Pada umur 7 dan 8 bln, berat badan tidak naik (T1)


dimana grafik BB anak lebih lambat dari garis baku.
Pada umur 9 bln BB anak juga tidak naik atau tetap
(T2) dimana garis pertumbuhan atau grafik di KMS
mendatar, bahkan pada umur 10 bulan BB anak turun
dimana garis pertumbuhan atau grafik di KMS turun
dibawah garis baku (T3)
Pada umur 14 bulan anak datang lagi ke posyandu
dengan BGM, dimana titik di KMS berada di Bawah Garis
Merah. Status pertumbuhan anak tersenut tidak dapat
dinilai karena anak tidak ditimbang 2 kali, tetapi anak ini
risiko menderita gizi buruk bilamana tidak segera diatasi
penyebabnya.
62
JAWABAN LATIHAN SOAL (lanjutan ….)

8. Status Gizi anak (S) baik : BB/TB pada - 1 SD


9. Status Gizi anak (B) baik : BB/TB > -2 SD - < - 1 SD
10. Status Gizi anak (W) buruk : BB/TB < - 3 SD
11.Status Gizi anak (X) lebih : BB/TB > + 2 SD

+ 2 SD + 1 SD Median - 1 SD - 2 SD TB
19,2 17,9 16,5 15,1 13,8 105
+ 1,3 kg + 1,4 kg - 1,4 kg - 1,3 kg

balik
63

Anda mungkin juga menyukai