Anda di halaman 1dari 42

Oleh :

SEKSI GIZI
Bidang PPKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
2014
• Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat spesifik untuk
memantau pertumbuhan anak.
 Jika kenaikan BB anak < yang seharusnya, berarti pertumbuhan anak
terganggu dan berisiko mengalami kekurangan gizi.
 Jika kenaikan BB anak > yang seharusnya, merupakan indikasi risiko
kelebihan gizi.

• Kartu Menuju Sehat (KMS) merupakan kartu yang memuat kurva


pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri  BB/U.
 Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat
diketahui lebih dini sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan
secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat.
PENGERTIAN

PERTUMBUHAN :
Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu
Contoh :
Anak bertambah berat, bertambah tinggi

PERKEMBANGAN :
Berkembangnya fungsi mental, sosial dan
psikomotor.
Contoh:
Anak dari berbaring mampu berjalan, dapat
bergaul, bersosilalisasi
3
PERTUMBUHAN SEBAGAI INDIKATOR
PERKEMBANGAN STATUS GIZI

PERTUMBUHAN :
Merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan
dan kebutuhan zat gizi

ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK


bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan
dan kebutuhan gizinya seimbang

ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK


bukti bahwa asupan dan kebutuhan gizinya tidak seimbang
4
Gizi Baik = Gizi seimbang
(Asupan zat gizi = Kebutuhan zat gizi)

Garis
normal

Asupan Kebutuhan
Garis
normal

Asupan

Kebutuhan
Kurang Gizi = Gizi tidak seimbang
(Asupan zat gizi < Kebutuhan zat gizi)

Garis
normal

Asupan

Kebutuhan
Gizi Lebih = Gizi tidak seimbang
(Asupan zat gizi > Kebutuhan zat gizi)

Garis
normal
Kebutuhan

Asupan
TUMBUH KEMBANG ANAK
Ukuran fisik

n a k
h a nA
bu
r tum
Pe

Anak yang sehat akan tumbuh


dan berkembang dengan baik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Umur Anak (bulan) 9


Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat spesifik
untuk memantau pertumbuhan anak.

 Jika kenaikan BB anak < yang seharusnya, berarti pertumbuhan anak


terganggu dan berisiko mengalami kekurangan gizi.
Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat spesifik
untuk memantau pertumbuhan anak.

 Jika kenaikan BB anak > yang seharusnya, merupakan indikasi risiko


kelebihan gizi.
ALUR KEGIATAN POSYANDU

IN

2. PENIMBANGAN BALITA

1. PENDAFTARAN

3. PENGISIAN KMS

OUT

5. PELAYANAN KESEHATAN
4. PENYULUHAN DASAR OLEH PETUGAS
1. Fungsi utama KMS :
Merupakan alat untuk pemantauan
pertumbuhan anak
Grafik pertumbuhan normal anak sesuai umurnya
pada KMS dapat digunakan untuk menentukan
apakah seorang anak tumbuh normal, memiliki risiko
gangguan pertumbuhan, atau kelebihan gizi.
Jika grafik berat badan :
• mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya
anak tumbuh baik
• Tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normal,
anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan
pertumbuhan atau kelebihan gizi.
lanjutan lanjut

2. Sebagai alat untuk mencatat pelayanan kesehatan anak


 Pada KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak
misalnya :
- berat badan anak.
- pemberian kapsul vitamin A,
- pemberian ASI pada bayi umur : 0 – 6 bulan.
- Imunisasi
3. Sebagai alat untuk penyuluhan
(pendidikan) gizi.

Pada KMS dicantumkan pesan-pesan


dasar perawatan anak :
- ASI
- Pemberian makanan untuk balita.
- Perawatan anak jika diare,
- dsb
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin.
Misal : Perempuan  KMS Merah Muda
2. Mengisi identitas anak dan orang tua
pada halaman muka KMS.
3. Mengisi bulan lahir dan bulan
penimbangan anak
lanjutan

4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis


pertumbuhan anak
lanjutan
5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
Berdasarkan KMS

a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong


garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan
berat badan kurang dari KBM (<800 g)

b. NAIK, grafik berat badan memotong garis


pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat
badan lebih dari KBM (>900 g)

c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis


pertumbuhannya atau kenaikan berat badan
lebih dari KBM (>500 g)

d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau


kenaikan berat badan kurang dari KBM (>400 g)

e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau


kenaikan berat badan kurang dari KBM (<300 g)
lanjutan

7. Mengisi catatan
pemberian imunisasi
bayi

8. Mengisi catatan
Pemberian kapsul
Vitamin A
lanjutan
9. Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

1. Berat Badan Naik (N):


• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke Posyandu
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera pada
KMS bahwa berat badan anak naik dan
pertumbuhannya baik
• Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi
anak dan berikan nasihat tentangpemberian makan
anak sesuai golongan umurnya.
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
LANJUTAN

2. Berat Badan Tidak Naik 1 Kali (T-1) :


• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
Posyandu
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera pada KMS bahwa
berat badan anak masih kurang dari kenaikan berat badan
minimum, dan mungkin anak mengalami gangguan pertumbuhan
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan
tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan
anak sesuai golongan umurnya
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
LANJUTAN

3. Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau berada di Bawah


Garis Merah (BGM) :
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu
dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya.
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera pada KMS bahwa
berat badan anak sudah tidak naik dua kali berturut-turut, dan anak
mengalami gangguan pertumbuhan.
• Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan
tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
• Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan
anak sesuai golongan umurnya
• Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.
LANJUTAN

4. Risiko Gemuk :
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
ke Posyandu
• Jelaskan arti garis pertumbuhan yang tertera pada KMS
bahwa anak sudah kelebihan berat badan sehingga
berisiko gemuk
• Tanyakan kepada ibu kebiasaan makan, aktivitas anak.
• Berikan nasihat sesuai golongan umurnya
• Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya
PENGGUNAAN ISTILAH

1. BB / U :
 BB Sangat Kurang - BB Normal
• BB Kurang - BB Lebih

2. TB / U :
 Sangat Pendek - Normal
• Pendek - Tinggi

3. BB / TB :
 Sangat Kurus - Normal
• Kurus - Gemuk
Overhead 1
BB/U Anak Laki-laki 0-2 Tahun
18

17
+3

16

+2
15

14
+1
13

0
12

11 -1

Berat Badan (kg)

10 -2

9
-3
8

5

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bln)
TB/U Anak Laki-laki 2-5 Tahun
Overhead 2
12 5
+3

12 0 +2

115 +1

110 0

-1
10 5
Tinggi Badan (cm)

-2
10 0

-3
95

90



85

80

75
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 6 0

Umur (bln)
BB/PB Anak Perempuan 0-2 Tahun
26 Overhead 3
25 +3
24

23
+2
22

21

20 +1
19

18
0
17 -1
16
-2
Berat Badan (kg)

15

14 -3
13

12

11

10

0
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110

Panjang Badan (cm)


4.0 Mengukur Panjang dan Tinggi Badan

• Anak berumur kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan


telentang
• Anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak sudah mampu berdiri,
pengukuran dilakukan dengan berdiri tegak

Ketentuan :
• Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya (berdiri)
maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi panjang
badan
• Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan dan diukur
panjangnya (telentang) maka dikurangi 0,7 cm untuk mengkonversi
menjadi tinggi badan.
Cara mengukur panjang badan :
•Telentangkan anak di atas papan pengukur dengan posisi kepala menempel
pada bagian papan yang datar dan tegak lurus (papan yang tidak dapat
bergerak)
• Pastikan bagian puncak kepala menempel pada bagian papan yang statis
• Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis frankfort
(cuping telinga sejajar dengan puncak tulang pipi) tegak lurus terhadap
papan pengukur.
• Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat, betis, dan tumit
menempel secara tepat pada papan pengukur
• Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua telapak
kaki menempel pada bagian papan yang dapat digeser (dengan cara
menekan bagian lutut dan mata kaki). Bila sulit dilakukan, dibenarkan
hanya satu telapak kaki yang menempel di papan geser.
• Baca panjang badan anak dari angka kecil ke angka besar dan catat
4.3 Mengukur Tinggi Badan

Persiapan menggunakan Microtoise


• Letakkan microtoise di lantai yang rata dan menempel
pada dinding yang rata dan tegak lurus
• Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada
jendela baca menunjukan angka nol
• Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding
• Geser kepala microtoise ke atas
Cara mengukur tinggi badan dengan Microtoise
• Pastikan sepatu/alas kaki, kaos kaki dan hiasan rambut sudah dilepaskan.
• Posisikan anak berdiri tegak lurus di bawah microtoise membelakangi dinding
• Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser microtoise, pandangan lurus ke
depan
• Posisikan anak tegak bebas, bagian belakang kepala, punggung, pantat, betis, dan
tumit menempel ke dinding. Karena posisi ini sulit dilakukan pada anak obesitas,
maka tidak perlu kelima titik tersebut menempel ke dinding, asalkan tulang belakang
dan pinggang dalam keseimbangan (tidak membungkuk ataupun tengadah)
• Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
• Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis frankfort.
• Pengukur utama memegang dagu dan papan geser / microtoise, sedangkan asisten
pengukur membantu menekan perut anak dan pergelangan kaki agar menempel pada
papan ukur /dinding
• Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala anak
• Baca angka pada jendela baca dari arah depan dan mata pembaca harus sejajar
dengan garis merah
• Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah dari angka kecil ke arah
angka besar
• Catat hasil pengukuran tinggi badan
Menentukan IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT dihitung sebagai berikut:

Berat Badan (kg)


IMT = -------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Hasil IMT dibulatkan satu desimal.
Sekian . . .

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai