Anda di halaman 1dari 84

MATERI INTI II

TANDA DAN GEJALA KLINIS


ANAK GIZI BURUK

DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT


DEPARTEMEN KESEHATAN RI
1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Pada akhir sesi ini peserta mampu mengenal tanda dan
gejala klinis anak gizi buruk

Tujuan Khusus:
Pada akhir sesi peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian gizi buruk
2. Menentukan tipe anak gizi buruk berdasarkan
tanda serta gejala klinis
3. Menemukan tanda dan gejala kurang zat gizi mikro
pada anak gizi buruk
4. Mengenal tanda dan gejala penyakit
penyerta/penyulit pada anak gizi buruk
2
POKOK BAHASAN

1. Pengertian gizi buruk


2. Tipe, tanda dan gejala klinis anak gizi buruk

3. Tanda dan gejala kurang zat gizi mikro pada


anak gizi buruk
4. Tanda dan gejala penyakit
penyerta/penyulit pada anak gizi buruk

3
POKOK BAHASAN 1

PENGERTIAN GIZI BURUK

4
PENGERTIAN GIZI BURUK

Klinis dan atau antropometris

1. Terlihat sangat kurus dan atau edema,


dan atau
2. BB/TB atau BB/PB : <-3 SD

5
PENGERTIAN GIZI BURUK (lanjutan ……)

Klinis Antropometri
(BB/TB-PB)

Gizi Buruk Tampak sangat <-3 SD *)


kurus dan atau (bila ada edema BB
edema pd kedua bisa lebih)
punggung kaki sp
seluruh tubuh
Gizi Kurang Kurus -3 SD ―  -2 SD

Gizi Baik Normal - 2 SD ― +2 SD


Gizi Lebih Gemuk  +2 SD
6 6
(Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, Buku I, hal. 2)
POKOK BAHASAN 2

TIPE, TANDA DAN GEJALA


KLINIS
ANAK GIZI BURUK

7
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK

1. Kwashiorkor

2. Marasmus

3. Marasmik-kwashiorkor

8
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLNIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan …..)
1. Kwashiorkor

 Perubahan status mental: apatis & rewel


 Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut
jagung, mudah dicabut tanpa sakit, rontok
 Wajah membulat dan sembab
 Pandangan mata sayu
 Pembesaran hati

9
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLNIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan …..)
KWASHIORKOR (lanjutan….)
 Edema :
• Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat
pitting edema
• Derajat edema:
+  Kedua punggung kaki
++  Tungkai & lengan bawah
+++  Seluruh tubuh (wajah & perut)
Derajat edema untuk menentukan jumlah
cairan yang diberikan
10
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLNIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan …..)

KWASHIORKOR (lanjutan….)

 Otot mengecil (hipotrofi)


 Kelainan kulit berupa bercak merah muda
yg meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
 Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya
akut)  anemia dan diare

11
Gambar anak kwashiorkor

12
Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. ……
Foto anak gizi buruk :
Kwashiorkor (dengan campak)
Tampak ruam
 Edema muka
 rambut kemerahan,
mudah dicabut
 kurang aktif,
rewel/cengeng
 pengurusan otot
 Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yg
meluas & berubah warna
menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas
(crazy pavement
dermatosis)
13
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang
Foto anak gizi buruk :
Kwashiorkor (dengan campak)

Tampak ruam

Scrotum edema
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang 14
Foto anak gizi buruk :
Kwashiorkor (dengan campak)

15
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang
Foto anak gizi buruk :
Kwashiorkor

Hepatomegali

Pitting Edema

16
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan…..)

2. MARASMUS

 Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang


terbungkus kulit
 Wajah seperti orang tua
 Cengeng, rewel
 Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-
baggy pants)
 Perut umumnya cekung
 Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano
sign”)
 Sering disertai penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang)  diare persisten 17
Gambar anak marasmus

Anak gizi buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat tulang terbungkus kulit,
sehingga anak sulit untuk dapat berdiri tegak

18
Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley.
Anak gizi buruk :
Marasmus (dengan HIV/AIDS)

 wajah seperti orang


tua
 kulit terlihat longgar
 tulang rusuk tampak
terlihat jelas
 kulit paha berkeriput
 kulit di pantat
berkeriput (“baggy
pants”)

19
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang
Anak gizi buruk : Marasmus
dengan TB

Rambut hitam

Iga gambang

Tulang belakang menonjol Atrofi otot


20
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Anak gizi buruk : Marasmus
(dengan HIV/AIDS)

Kulit pantat berkeriput (“baggy pants”)


21
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan……)

3. MARASMIK - KWASHIORKOR

Gambaran klinik merupakan campuran dari


beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan
Marasmus dengan BB/TB-PB <-3 SD
disertai edema yang tidak mencolok

22
Anak gizi buruk :
Marasmik - Kwashiorkor

Iga menonjol

Atrofi otot

Edema di ke 2 punggung kaki

23
Sumber: Koleksi foto RSUD Dr. Chasan Bosoire, Ternate
Anak gizi buruk :
Marasmik - Kwashiorkor

Atrofi otot
Iga menonjol

24
Sumber: Koleksi foto RSUD Dr. Chasan Bosoire, Ternate
Anak gizi buruk :
Marasmik - Kwashiorkor

Noma

Iga menonjol

Edema di ke 2 punggung kaki


25
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
LATIHAN 1
A B C

Sebutkan
status gizi
dan tipe
dari anak
A, B, C ?

Jawaban pada hal 84

Sumber: M.Dynski-Klein, A colour atlas of Pediatrics, Wolfe Medical Publications Ltd, London 1975. 26
POKOK BAHASAN 3

TANDA DAN GEJALA KURANG


ZAT GIZI MIKRO
PADA ANAK GIZI BURUK

27
KURANG ZAT GIZI MIKRO
PADA ANAK GIZI BURUK

1. Kurang Vitamin A

2. Anemia (kurang Fe, Asam Folat)

3. Kurang vitamin B dan C

4. Kurang Zn

28
1. Kurang Vitamin A (KVA)

XEROFTALMIA

29
KLASIFIKASI XEROFTALMIA

• Xn : Rabun Senja
• X1 A : Xerosis konjungtiva
• X1 B : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot
• X2 : Xerosis kornea
• X3 A : Keratomalacia atau ulserasi kornea < 1/3
permukaan kornea.
• X3 B : Keratomalacia atau ulserasi kornea > 1/3
permukaan kornea
• XS : jaringan parut pada kornea
• XF : fundus xeroftalmia, dengan gambaran
seperti cendol

30
XN (BUTA SENJA)

Terjadi akibat gangguan pada sel


batang retina.
Penglihatan menurun pada senja hari,
penderita tidak dapat melihat di
lingkungan yang kurang cahaya

31
X1A (Xerosis konjuntiva)

Tanda-tanda:
• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas
• Konjungtiva kering, tampak menebal dan
berlipat-lipat
• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik

Sumber: Deteksi dan Tatalakksana kasus xeropthalmia, Kerutan dan hiperpigmentasi 32


Pedoman bagi Tenaga Kesehatan, DepKes RI, 2006
X1B (Bitot’s Spot)

‘Foam-like’ substance

Hyperpigmentation & wrinkle


(X-1b)

Sumber: Deteksi dan Tatalakksana kasus xeropthalmia,


33
Pedoman bagi Tenaga Kesehatan, DepKes RI, 2006
X2 (Xerosis Kornea)
Tanda-tanda :
•Kekeringan meluas sampai kornea
•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar
•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit
penyerta lain)

Sumber: Deteksi dan Tatalakksana kasus xeropthalmia, Kerutan dan hiperpigmentasi


34
Pedoman bagi Tenaga Kesehatan, DepKes RI, 2006
X3 (Kerato Malacia)

Terdiri dari X3a dan X3b


Tanda-tanda:

kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi


ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b  ≥ 1/3 kornea
Keadaan umum anak sangat buruk, dapat
terjadi perforasi kornea/ pecah

35
X3A

Corneal ulcer < 1/3

Conjunctival & ciliary injection


Sumber: Deteksi dan Tatalakksana kasus xeropthalmia,
36
Pedoman bagi Tenaga Kesehatan, DepKes RI, 2006
X3 B

Ulkus kornea > 1/3

Keratomalacia

Sumber: Deteksi dan Tatalakksana kasus xeropthalmia,


37
Pedoman bagi Tenaga Kesehatan, DepKes RI, 2006
XS (Jaringan parut kornea)

Tanda-tanda:

Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecil


Meninggalkan bekas luka parut/ sikatrik
Menjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi
cangkok kornea

Corneal scar

Sumber: Deteksi dan Tatalakksana kasus xeropthalmia,


38
Pedoman bagi Tenaga Kesehatan, DepKes RI, 2006
KURANG ZAT GIZI MIKRO PADA
ANAK GIZI BURUK (lanjutan ……)

2. Anemia
(Kurang Fe, asam folat)

39
ANEMIA (lanjutan…..)

• Anemia kurang Fe (zat besi)

Fungsi Fe :
-Membentuk hemoglobin  eritrosit (sel darah
merah)
- Metalo enzim pada metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein.
- Pertumbuhan, transpor oksigen dan
kekebalan tubuh.

Kurang Fe :
- anemia mikrositik mikrositer
40
ANEMIA (lanjutan….)

• Anemia kurang asam folat

Kurang asam folat:


- perubahan pada eritrosit
- anemia makrositik makrositer (megaloblastik)
- perubahan mukosa gastro-intestinum
- diare

(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 2003, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)

41
TANDA KLINIS ANEMIA

Telapak tangan anak yang menderita anemia terlihat sangat pucat.


Bandingkan telapak tangan anak yang menderita anemia dengan telapak
tangan orang sehat.
42
(sumber foto: Management of Severe Malnutrition, WHO)
KURANG ZAT GIZI MIKRO PADA
ANAK GIZI BURUK (lanjutan ……)

3. Kurang Vitamin B dan C

43
Kurang Vitamin B

• Stomatitis angularis: Kurang vit. B2


(riboflavin), vit. B6 (piridoksin),
• Glositis: Kurang vit. B2 , vit. B6, vit. B12
(kobalamin)
• Dermatitis seboroik: kurang vit. B2. vit. B6.
• Anemia dengan gangguan pembentukan/
proses pematangan eritrosit: kurang vit.
B12

44
Noma

45
Sumber: Koleksi foto RSU M. Husein, Palembang
Kurang Vitamin B (lanjutan ….)

• Diare: Kurang vit. B1 (tiamin), vit. B12


• Tidak ada kenaikan BB, postur lebih kecil dari
anak sehat: Kurang vit. B1
• Dermatitis seboroik: kurang vit. B2. vit. B6.
• Perubahan pada mata seperti fotofobia,
lakrimasi berlebihan: Kurang vit. B2

46
Kurang Vitamin C

• Scorbut: luka di gusi dan jaringan mukosa


mulut dan mudah berdarah
• Gangguan pertumbuhan
• Perdarahan kapiler
• Gangguan pematangan eritrosit
• Gangguan pembentukan tulang, kuku, dentin
• Gangguan dalam respirasi jaringan

47
KURANG ZAT GIZI MIKRO PADA
ANAK GIZI BURUK (lanjutan ……)

4. Kurang Seng (Zn)

48
Kurang Seng (Zn)

Fungsi Zn :
Sebagai komponen dari > 200 metalloenzym &
hormon  untuk metabolisme :
- Sintesis DNA & RNA
- Stabilisasi membran
- Memacu pertumbuhan
- Meningkatkan imunitas
- Maturasi seksual (remaja)

Kurang Zn :
- Gangguan pertumbuhan
- Dermatosis
- Gangguan imunitas
- Rambut rontok
- Nafsu makan menurun 49
Kurang Seng (Zn)

Tanda-tanda kelainan pada kulit:

- Hipo/ hiperpigmentasi
- Deskuamasi (mengelupas)
- Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar)
- sering disertai infeksi sekunder (candida)

50
Crazy Pavement Dermatosis

(sumber foto: Management of Severe Malnutrition, WHO)


51
Crazy Pavement Dermatosis

Sumber: Koleksi foto RSU M. Husein, Palembang 52


POKOK BAHASAN 4

TANDA DAN GEJALA


PENYAKIT PENYERTA/PENYULIT
PADA ANAK GIZI BURUK

53
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT

1. ISPA/Pneumonia
2. Diare Persisten
3. Cacingan
4. Tuberkulosis
5. Malaria
6. HIV/AIDS

54
TANDA DAN GEJALA
PENYAKIT PENYERTA/PENYULIT
PADA ANAK GIZI BURUK

1. ISPA/Pneumonia
- batuk
- kesulitan bernapas
- sakit tenggorokan
- pilek
- demam
- sakit telinga

55
ISPA/Pneumonia (lanjutan …….)

Tanda- tanda klinis pneumonia


a. Batuk atau kesulitan bernapas
b. Pernapasan cepat (hitung napas dalam 1 menit dan
anak dalam keadaan tenang)

Bila umur anak: Napas cepat bila hitungan


napas:
Kurang dari 2 bulan 60 kali permenit atau lebih
2 bulan sampai < 12 bulan 50 kali permenit atau lebih
12 bulan sampai < 5 tahun 40 kali permenit atau lebih
56
ISPA/Pneumonia (lanjutan …….)
c. Tarikan dinding dada ke dalam
Bagian dinding dada bagian bawah tertarik ke
dalam pada saat anak menarik napas.

Pada bayi umur kurang dari 2 bulan dinding dada


masih lunak, jika tarikan dinding dada ke dalam
tersebut kuat (sangat dalam dan mudah terlihat)
 tanda pneumonia.

57
ISPA/Pneumonia (lanjutan …..)

Keterangan foto:
Anak ini menunjukkan gejala tarikan dinding dada (“Chest indrawing”) yang
merupakan salah satu tanda pneumonia. Seharusnya dinding dada mengembang
ketika anak ini menarik napas, tetapi dinding dadanya justru tertarik ke dalam
(gambar kanan).
(sumber foto: Rencana Kerja Jangka Menengah Nasional Penanggulangan
Pneumonia Balita, 2005-2009) 58
ISPA/Pneumonia (lanjutan …….)

d. Stridor
suara keras yang terdengar pada saat menarik
napas  penyempitan laring, trakea/epiglotis.
e. Wheezing
Suara bising seperti siulan halus/tanda kesulitan
waktu mengeluarkan napas.

Pneumonia berat juga mungkin disertai tanda-tanda


lain seperti napas cuping hidung, suara rintihan dan
sianosis.
59
ISPA/Pneumonia (lanjutan …….)

Tanda bahaya untuk anak umur 2 bulan – 5 tahun:


- Tidak bisa minum
- Kejang- kejang
- Kesadaran menurun atau sukar dibangunkan
- Stridor pada waktu tenang

Tanda bahaya pada bayi < 2 bulan:


- Kurang mau minum
- Demam atau teraba dingin
60
- Wheezing
TANDA DAN GEJALA
PENYAKIT PENYERTA/PENYULIT
PADA ANAK GIZI BURUK (lanjutan ……)
2. Diare Persisten
Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari
atau lebih.

Tanda dehidrasi:
-letargis, gelisah dan rewel
- turgor kulit lambat !
- mata cekung !
- Haus !
Tanda dehidrasi di atas kadang tidak tampak
pada anak gizi buruk
61
(Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Buku II, hal. 5)
TANDA DEHIDRASI:
Turgor menurun

Cubit selama 1 detik dan lepaskan:


Belum balik > 2 detik  turgor  

(sumber foto: Management of Severe Malnutrition, WHO)


62
TANDA DEHIDRASI
Mata cekung

mata cekung
(“Sunken Eye’s”) Mata cekung
(gizi buruk)

63
(sumber foto: Management of Severe Malnutrition, WHO)
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

2. Diare Persisten (lanjutan …..)

Tanda dehidrasi:
- Tidak ada air mata
- Mulut & lidah kering
- tidak ada diuresis (  6 jam)

(Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Buku II, hal. 5)


64
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

3. Cacingan
Ditemukan cacing/telur cacing dalam
tinja penderita :
- Ascaris lumbricoides
- Ancylostoma duodenale
- Necator americanus
- Trichuris trichiura
- Giardia Lambdia (amuba)

65
CACING KELUAR DARI MULUT
& ANUS

(sumber foto: www.rotten.com, Presentasi kebijakan program eliminasi filariasis di Indonesia,


pada kajian albendazole dalam pengendalian penyakit cacingan di Hotel jayakarta, NTB, 28-30
66
Maret 2007)
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

4. Tuberkulosis

Diagnosis TB pada anak dengan kriteria

1. kontak erat dgn penderita TB yang BTA positif


2. reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah
imunisasi BCG
3. BB menurun tanpa sebab yang jelas, walaupun
sudah mendpt intervensi gizi.
4. Sakit dan demam lama atau berulang,
tanpa sebab yang jelas

67
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

4. Tuberkulosis (lanjutan ……)


5. batuk-batuk > 3 minggu
6. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang spesifik
7. Skrofuloderma
8. Konjungtivitis fliktenularis
9. Uji tuberkulin positif (>10 mm)
10. Gambaran foto rontgen mendukung TB

Bila ditemukan > 3 positif dari tanda-tanda diatas,


dianggap TB
(Sumber: Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,
Depkes RI, 2002, )

68
TANDA DAN GEJALA
PENYAKIT PENYERTA/PENYULIT
PADA ANAK GIZI BURUK (lanjutan……)

4. Tuberkulosis (lanjutan ……)

Diagnosis TB pada anak dengan sistem skoring

• Skor > 6 didiagnosis sebagai TB  OAT

• Jika ada skrofuloderma  TB

• Uji tuberkulin negatif belum tentu anak


tidak menderita TB (anergi)

69
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

SISTIM SKORING
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak dgn Tidak jelas Lap keluarga, Kontak dgn
pasien TB kuntak dgn pasien pasien BTA +
BTA negatif atau
tidak tahu, BTA tdk
jelas
Uji tuberkulin negatif Pos (≥ 10 mm
atau ≥ 10 mm
pd keadaan
imunosupresi

Status Gizi Gizi baik Gizi Gizi Buruk


Tampak Kurang Tampak sangat
sehat Tampak kurus dan atau
(BB/TB kurus edema pada kedua
antara - 2SD (BB/TB ≥ punggung kaki
- + 2SD) 3 SD - < sampai seluruh
2SD) tubuh
70
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

SISTIM SKORING
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak dgn idem idem idem
pasien TB

Uji tuberkulin idem idem

Berat Badan/ Gizi Gizi Buruk :


Keadaan Gizi Kurang: BB/TB < 70%
(dengan LMS BB/TB < atau BB/U < 60%
atau tabel) 90% atau
BB/U <
80%

71
(sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, 2009)
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)
SISTIM SKORING (lanjutan ….)
Parameter 0 1 2 3 Skor
Demam tanpa ≥ 2 mg
sebab jelas
Batuk-batuk ≥ 3 mg

Pembesaran kel ≥ 1 cm,


limfe, koli, aksila, jumlah ≥ 1,
inguinal tidak nyeri
Pembengkakan Ada pem-
tulang/sendi, bengkakan
panggul, lutut,
falang
Foto toraks Normal/tidak Suggestion
jelas TB

Bila ∑ skor ≥ 6  rujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut


Bilaa BB anak < 5 kg  rujuk ke RS 72
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

4. Tuberkulosis (lanjutan ……)


Perlu perhatian khusus bila ditemukan hal-hal berikut:
• Tanda bahaya:
- kejang, kaku kuduk
- penurunan kesadaran
- kegawatan lain misalnya sesak napas

• Foto toraks menunjukkan gambaran milier, kavitas,


efusi pleura

• Gibus, koksitis

73
Anak dengan TB Paru

Sumber foto: Pedoman Nasional TB anak,


UKK Pulmonologi PP IDAI, 2005
74
UJI TUBERKULIN PADA ANAK

Sumber : Pedoman Nasional TB Anak, UKK Pulmonologi PP IDAI, 2005


75
UJI TUBERKULIN PADA ANAK
(lanjutan …..)

Sumber : Pedoman Nasional TB Anak, UKK Pulmonologi PP IDAI, 2005


76
UJI TUBERKULIN PADA ANAK
(lanjutan …..)

Sumber : Pedoman Nasional TB Anak, UKK Pulmonologi PP IDAI, 2005


77
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

5. Malaria
(Anak gizi buruk yang tinggal di daerah malaria/
riwayat kunjungan kedaerah risiko tinggi/ada riwayat
sakit malaria/ada riwayat transfusi darah)  periksa
tanda & gejala malaria berat

- Demam & menggigil (teraba panas, suhu > 37,5 ºC)


- Sakit kepala, nyeri otot
- Mual, muntah, diare
- Renjatan (syok)
- Kaku kuduk atau kejang
- Kesulitan bernafas
- Kuning (ikterik)
- Perdarahan
- Sediaan darah tebal (+) malaria 78
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)
5. Malaria (lanjutan ……)

Tanda-tanda bahaya:
- Penurunan kesadaran, koma (malaria serebral)
- Distres pernafasan
- Anemia berat (Hb < 5 gr % atau Ht < 15%)
- Kejang berulang > 2 X 24 jam
- Hipoglikemi : gula darah < 40 mg%
- asidosis metabolik
- kolaps sirkulasi, syok hipovolemia, hipotensi
(tekanan sistolik < 50 mmHg)
- Ikterus (kadar bilirubin darah > 3 mg%)
(Sumber: Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny.
79
Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)
5. Malaria (lanjutan ……)

Tanda-tanda bahaya (lanjutan ….):

- Renjatan/ syok ( tekanan sistolik < 70 mm


Hg (pada anak tekanan nadi = 20 mmHg),
disertai keringat dingin
- Kelemahan otot (tak bisa duduk/ berjalan)
- Hiperpireksia (temperatur rektal > 41°C)
- hemoglobinuria (black water fever)
- perdarahan spontan
- gagal ginjal
(Sumber: Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny.
80
Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

6. HIV/AIDS
(pada anak ditularkan oleh ibunya)

Gejala umum yg tidak spesisik:


- Otitis Media Kronis : > 14 hr
- Diare persisten : > 14 hr
- Gizi kurang : pd bayi < 6 bln yg mengalami
gangguan pertumbuhan (KMS)
- Gizi buruk : tidak ada perbaikan walaupun sudah di terapi

Gejala umum yg spesifik pd anak:


- Pneumocystic pneumonia
- Kandidiasis oesofagus
- Lymphoid Intertitial pneumonia atau
- Kaposi’s sarkoma 81
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT (lanjutan…..)

6. HIV/AIDS (lanjutan …..)

Curiga HIV 
Voluntary Counseling Test (VCT)
- Orang tua Narkoba (ayah/ibu)
- Keluarga risiko (perokok berat, pemabuk,
penjudi, dll)

82
83
JAWABAN LATIHAN 1

Anak A, B, C mempunyai tinggi badan


sama:
• Status gizi anak A: gizi buruk tipe
kwashiorkor (2 ½ tahun)
• Status gizi anak B: gizi baik (2 tahun)
• Status gizi anak C: gizi buruk tipe
marasmus (4 ½ tahun)

84

Anda mungkin juga menyukai