Di Susun Oleh :
202303115
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Akademik
iii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian.....................................................................................................1
2. Etiologi.........................................................................................................1
3. Batasan Karakteristik.................................................................................. 2
4. Fokus Pengkajian........................................................................................ 2
5. Patofisologi dan Pathway Keperawatan...................................................... 7
6. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul................................................ 10
7. Intervensi Keperawatan..............................................................................11
BAB II TINJAUAN KASUS
1. Data Subyektif........................................................................................... 13
2. Data Obyektif............................................................................................ 19
BAB III PEMBAHASAN
1. Pengkajian................................................................................................. 31
2. Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 31
3. Intervensi................................................................................................... 32
4. Implementasi............................................................................................. 32
5. Evaluasi..................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Diare adalah pengeluaran faeces yang sering, lunak dan tidak berbentuk
(SDKI, 2016).
Diare merupakan pengeluaran feses yang berbentuk tidak normal dan cair.
Bisa juga didefinisikan dengan buang air besar yang tidak normal dan
berbentuk cair dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya. Bayi dapat
dikatakan diare bila BAB sudah lebih dari 3 kali sehari buang air besar, dan
sedangkan neonatus dikatakan diare jika sudah buang air besar sebanyak
lebih dari 4 kali dalam sehari. (Lia dewi, 2014).
Diare adalah peningkatan frekuensi atau penurunan konsistensi feses.Diare
pada anak dapat bersifat akut atau kronik (Carman, 2016).
Bedasarkan dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Diare adalah
peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus
lebih dari 4 kali dan penurunan konsistensi feses dengan atau tanpa lendir
darah
2. Etiologi
Menurut SDKI (2016), penyebab diare yaitu:
a. Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorbsi
b. Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stress tinggi
c. Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
1
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (Agen tiroid, analgesic, pelunak feses,
ferosulfat, antasida, cimetidine dan antibiotik)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
3. Batasan Karakteristik
Menurut SDKI (2016) gejala dan tanda mayor objektif dari diare yaitu
defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam, feses lembek atau cair.Sedangkan,
gejala dan tanda minor objektif dari diare yaitu frekuensi peristaltik
meningkat, bising usus hiperaktif.
4. Fokus Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan secara
sistematik dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Setiadi,
2012 :10)
1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11
bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi,
hal ini membantu menjelaskan penurunan insiden penyakit pada anak
yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai
terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan
kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi.
Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan
perawatannya .
2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 kali sehari
3. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir
saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran :
3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari
2
14 hari (diare kronis).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit
menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah
dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara
pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi
makanan, kebiasan cuci tangan,
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
7. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,
lingkungan tempat tinggal.
8. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5
kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm
ditahun kedua dan seterusnya.
Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama
dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b. Perkembangan
Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud:
Fase anal : Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan
libido, mulai menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/
egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan
adalah latihan kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa
(meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna
3
interpersonal, bermain).
Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson:
Autonomy vs Shame and doundt
Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari
anak toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia
peroleh Dario kemam puannya untuk mandiri (tak
tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan,
berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over
protektif menuntut harapan yanag terlalu tinggi maka anak
akan merasa malu dan ragu-ragu seperti juga halnya
perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri
anak.
Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan,
bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :
1. berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan sedikitpun
2. hitungan (GK)
3. Meniru membuat garis lurus (GH)
4. Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)
5. Melepas pakaian sendiri (BM)
9. Pemeriksaan Fisik
a. Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
b. Keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran
menurun.
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup
pada anak umur 1 tahun lebih
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung
e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen,
peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual
muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan
kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena
4
asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang.
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt,
suhu meningkat > 375 0
c, akral hangat, akral dingin (waspada
syok), capillary refill time memajang > 2 detik, kemerahan pada
daerah perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-
400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa
mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu
bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukan
adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
10. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium :
feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
Serum elektrolit : Hiponatremi, Hipernatremi,
hipokalemi
AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, PO2 meningkat,
PCO2 meningkat, HCO3 menurun )
Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
Radiologi : mungkin ditemukan bronchopneumonia
5. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Menurut Vivian (2010), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya
diare adalah sebagai berikut : gangguan osmotik merupakan akibat
terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare. Gangguan
sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus atau
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
5
Gangguan motilitas usus hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya
bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan
selanjutnya timbul diare pula.
Menurut Hidayat (2006), proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh
berbagai macam kemungkinan faktor diantaranya :
1. Faktor infeksi
Proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk
kedalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus
dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah
permukaan usus, selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang
akhirnya menyebabkan gangguan fungsi usus dalam absorpsi cairan dan
elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan
sistem transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi
yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat.
2. Faktor malabsorpsi
Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbs yang menyebabkan
tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kerongga usus yang dapat isi meningkatkan rongga usus
sehingga terjadilah diare.
3. Faktor makanan
Ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan
baik.Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan
penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian
menyebabkan diare.
4. Faktor psikologis
Faktor ini dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus
yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang
menyebabkan diare.
6
2
Pathway Diare
DIARE
Hipertermi Defisit pengetahuan
Dehidrasi
7. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
RENCANA KEPERAWATAN (SIKI)
No. KEPERAWATA
DX N
TUJUAN (SLKI) (INTERVENSI) SIKI RASIONAL
(SDKI)
1 2 3 4 5
1 Diare Eliminasi fekal membaik Manajemen Diare
berhubungan Dengan kriteri hasil : Observasi
dengan inflamasi kosistensi feses Identifikasi penyebab Mengetahui penyebab
gastrointestinal, membaik diare diare
iritasi frekuensi defekasi Mengetahui makanan
gastrointestinal, membaik Identifikasi riwayat yang mungkin
proses infeksi, peristaltik usus pemberian makanan menyebabkan diare
malabsorbsi membaik Sebagai antisipasi
ditandai dengan nyeri abdomen terjadinya hipovolmia
DS menurun Mengetahui junlah
• Nyeri abdomen Monitor warna, volume,
pengeluaran
frekuensi dan konsistensi
DO tinja.
Sebagai antisipasi
defekasi lebih terjadinya gangguan
dari 3 kali Monitor tanda dan gejala
integritas kulit
dalam 24 jam hipovolemia.
feses lembek Monitor jumlah
Mempertahankan
atau cair pengeluaran diare.
cairan tubuh
Monitor ulserasi dan
Untuk keefektifan
iritasi kulit di daerah
terapi
perineal.
Mengurangi mual
Menghindari diare
Teraupetik berlanjut
Berikan asupan cairan Sebagai asupan nutrisi
oral dan cairan
Untuk mengurangi
Berikan cairan intravena diare yg berlebih
4
Untuk memberikan
hidrasi cairan tubuh
secara parenteral
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
cairan IV
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas Klien
Nama : An. A
Tanggal lahir : 10 Juli 2020
Umur : 3 tahun 5 bulan 4 hari
Jenis Kelamin : laki-laki
BB : 15 kg
PB/TB : 90 cm
Alamat : Karangkobar
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku bangsa : Indonesia
No. RM : 286xxx
Diagnose Medis : Gastro Enteritis Akut (GEA)
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan denga klien : Ibu Kandung
c. Keluhan Utama : BAB cair lebih dari 6x
d. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
7
: klien
: garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal serumah
9. Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan klien = 1000+50×(15-10)
=1000+250
=1250 cc/24 jam
Kenaikan suhu IWL = 30-1×15×0,4
= 30-6
= 24 cc/24 jam
10. Kebutuhan Kalori
Kebutuhan kalori klien
Usia 1-3 tahun = 75-90 kkal/ kgBB/ hari
= 75 x 15 kg
= 1125 kkal
= 90 x 15 kg
= 1350 kkal
Jadi, kebutuhan kalori An.A yaitu 1125 - 1350 kkal/hari
11. Pola Pengkajian Menurut Gordon
1. Pola Persepsi Kesehatan atau penanganan kesehatan
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan kesehatan memang
9
Leher tampak simetris, tidak teraba adanya massa dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe. Tidak ada kesulitan untuk menelan makanan
atau minuman.
9. Dada
Pergerakan dada dan thorax simetris, tidak nampak penggunaan otot
bantu pernafasan.
10. Abdomen
Inspeksi : Kembung, tidak ada luka, bentuk simetris
Auskultasi : Bising usus > 20 x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan
Perkusi : Hipertimpani
11. Genetalia
Tidak menggunakan kateter serta tidak mengalami iritasi pada daerah
pantat.
12. Anus
Tidak mengalami kemerahan.
13. Ekstremitas
Kuku bersih, turgor kulit normal, akral hangat, capilary refill time < 2
detik, untuk mobilitas dan keamanan (koordinasi otot,pergerakan tubuh)
di semua ekstremitas baik.Terpasang infus RL 20 tpm mikro drip.
Turgor kulit elastis
14. Pemeriksaan Penunjang
23 November 2020 jam 10.00 WIB
Pemeriksaan Hasil Normal
S. Typhi O 1/80 Negatif
S. Typhi H 1/80 Negatif
C. ANALISA DATA
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An.A
Ruang : Rawat Inap Puskesmas Madukara 1
No Dx
Tgl/ TTD &
Keperawa Kriteria Hasil Intervensi
jam Nama
tan
Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare
03/01/24 1 keperawatan keperawatan 3 x 7 Observasi
jam Eliminasi fekal membaik Identifikasi penyebab
Jam
Dengan kriteri hasil : diare
18.00 kosistensi feses membaik Identifikasi riwayat
frekuensi defekasi membaik pemberian makanan
peristaltik usus membaik Monitor warna,
nyeri abdomen menurun volume, frekuensi dan
konsistensi tinja.
Monitor tanda dan
gejala hipovolemia.
Monitor jumlah
pengeluaran diare.
Monitor ulserasi dan
iritasi kulit di daerah
perineal.
Teraupetik
Berikan asupan cairan
oral
Berikan cairan
intravena
Ambil sampel darah
untuk pemeriksaan
darah lengkap dan
elektrolit.
Edukasi
Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering
secara bertahap
Anjurkan
menghindarimakanan
pembentuk gas,
pedas, dan
mengandung laktosa
Ajurkan melanjutkan
pemberian ASI
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat
15
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An.S
Ruang : Rawat Inap Puskesmas Madukara 1
G. EVALUASI
Nama Pasien : An.S
Ruang : Rawat Inap Puskesmas Madukara 1
Tgl/Jam TTD&Nam
No.DP Perkembangan( SOAP )
a
03/01/24 1 S:
Jam 18.00 - Ibu pasien mengatakan anaknya masih mengalami diare,
diare hari ini lebih dari 5x
O:
- Pasien rewel, sering minum
- BAB dengan konsistensi cair
- Nadi : 100 x/mnt, S: 37 º C, R : 26 x/mnt
04/01/24 2 S:
Jam 14.00 - Ibu pasien mengatakan anaknya masih mengalami diare 3x
sejak tadi pagi
O:
- Pasien masih rewel, makan dan minum mau
- BAB 3x dengan konsistensi cair
- Nadi : 90 x/mnt, S: 36,5 º C, R : 26 x/mnt
- Turgor kulit baik
A: Masalah risiko hipovolemi teratasi
P: Hentikan intervensi
05/01/24 1 S:
Jam 14.00 - Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak diare lagi
O:
- Pasien sudah tidak rewel, makan dan minum mau
- BAB 1x dengan konsistensi lunak
- Nadi : 94 x/mnt, S: 36,2 º C, R : 24x/mnt
- Turgor kulit baik
A: Masalah diare teratasi
P: Hentikan intervensi, pasien direncanakan pulan
20
BAB III
PEMBAHASAN
2. Diagnosa Kepearawatan
Mubarak, Wahit iqbal, dan Nurul Chayatin. 2007. Buku ajar kebutuhan
dasar manusia teori dan aplikasi dalam praktik. jalarta :
Buku Kedokteran EGC.
Pratstyawati, Arista Eka. (2012). Kesehatan ibu dan anak (KIA) Dalam
Millenium Development Goals (MDGs). Yogyakarta Nuha
Medika.
Jawaban
Pertanyaan
Ya Tidak
1. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang-kurangnya 2,5 cm. Minta anak untuk menggambar garis lain di Gerak halus
samping garis ini.
Jawab ‘Ya’ bila ia menggambar garis seperti ini:
2. Beri kubus di depan anak. Dapatkah anak menyusun 8 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa Gerak halus
menjatuhkannya?
3. Tunjukkan anak gambar di bawah ini dan tanyakan: Bicara dan bahasa
“Mana yang dapat terbang?”
“Mana yang dapat mengeong?”
“Mana yang dapat bicara?”
“Mana yang dapat menggonggong?”
“Mana yang dapat meringkik?”
Apakah anak dapat menunjuk 2 kegiatan yang sesuai?
4. Tanyakan kepada anak pertanyaan berikut ini satu persatu: Bicara dan bahasa
“Apa yang kamu lakukan bila kedinginan?” Jawaban: pakai jaket, pakai selimut
“Apa yang kamu lakukan bila kamu kelelahan?” Jawaban: tidur, berbaring, istirahat
“Apa yang kamu lakukan bila kamu merasa lapar?” Jawaban: makan
“Apa yang kamu lakukan bila kamu merasa haus?” Jawaban: minum
Apakah anak dapat menjawab 3 pertanyaan dengan benar tanpa gerakan dan isyarat?
60
BUKU BAGAN
6. Tanyakan kepada orang tua atau pengasuh, apakah anak dapat mencuci tangannya sendiri dengan baik setelah Sosialisasi
makan? dan
kemandirian
7. Tanyakan kepada orang tua atau pengasuh, dapatkah anak menyebut nama teman bermain di luar rumah Sosialisasi dan
atau saudara yang tidak tinggal serumah? kemandirian
8. Tanyakan kepada orang tua atau pengasuh, dapatkah anak mengenakan kaos (T-shirt) tanpa dibantu? Sosialisasi
dan
kemandirian
9. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di atas lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas Gerak kasar
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
10. Minta anak untuk berdiri 1 kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak kesempatan Gerak kasar
sebanyak 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 1 detik atau lebih?
61
BUKU BAGAN
Instrumen Tes Daya Dengar Umur Lebih dari 36 Bulan
Jawaban
Umur lebih dari 36 bulan
Ya Tidak
1. Kemampuan ekspresif:
Apakah anak dapat menyebutkan nama benda dan kegunaannya, seperti cangkir untuk minum, bola untuk dilempar, pensil warna untuk
menggambar, sendok untuk makan?
Apakah lebih dari tiga perempat orang mengerti apa yang dibicarakan anak Anda?
2. Kemampuan reseptif:
Apakah anak Anda dapat menunjukkan minimal 2 nama benda di depannya sesuai fungsi (misal untuk minum: cangkir, untuk dilempar:
bola, untuk makan: sendok, untuk menggambar: pensil warna?)
3. Kemampuan visual:
Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti ‘Pok Ame-Ame’ atau ‘Cilukba’?
Apakah anak Anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara memegang dengan semua jari?
Total jawaban ‘Tidak’
62