Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG

Pengertian
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individuyang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-
sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, 2002).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
menurut Potter & Perry,2005 adalah sebagai berikut:
1. Faktor genetik.
1. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa atau bangsa
2. Faktor lingkungan.
a. Faktor pranatal Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi,
infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio
b. Faktor postnatal
c. Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd penyakit, perawatan kesehatan,
penyakit kronis, dan hormon
d. Faktor lingkungan fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
e. Lingkungan sosial
Stimulasi, Motivasi belajar, Stress. Kelompok sebaya. Ganjaran atau hukuman
yang wajar, Cinta dan kasih sayang
f. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain Pekerjaan, pendidikan ayah
dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu,
agama, adat istiadat dan norma-norma

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


1. Masa prenatal atau masa intrauterin (masa janin dalam kandungan)
a. Masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu
organisme, terjadi Diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu
sistem oragan dalam tubuh.
b. Masa janin fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri Dari 2 periode yaitu:
1) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II
kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.
2) Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat
dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi
transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi
asam lemak esensial seri omega 3(Docosa Hexanice Acid) omega
6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina. 2. Masa bayi: usia 0 – 1
tahun
c. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi
perubahan Sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan
tubuh lainnya. B. Masa pasca neonatal, proses yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi
sistem saraf (29 hari – I tahun).
d. Masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi
perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan
meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.
e. Masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa
prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang
bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6-18/20
tahun). A. Masa pra remaja: usia 6-10 tahun
f. Masa remaja:
1) Masa remaja dini (Wanita: usia 8-13 tahun dan Pria: usia 10-15
tahun)
2) Masa remaja lanjut (Wanita: usia 13-18 tahun dan Pria: usia 15-20
tahun)

Tugas perkembangan anak


1. Tugas perkembangan masa bayi dan anak prasekolah
 Belajar memakan makanan padat
 Belajar berjalan
 Belajar berbicara
 Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
 Mencapai kestabilan fisik
 Belajar mengenal konsep-konsep sederhana tentang kenyataan alam dan
social
 Belajar membedakan baik buruk, benar- salah, atau mengembangkan kata
hati
2. Tugas perkembangan anak usia sekolah
 Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
 Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk Biologis
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin
 Belajar keterampilan dasar membaca. Menulis, dan menghitung
 Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
 Mengembangkan kata hati
 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
 Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial
3. Tugas perkembangan remaja
 Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
 Mencapai kematangan berperilaku etis
 Mencapai kematangan emosi
 Mencapai kematangan intelektual
 Memiliki kesadaran tanggung jawab social
 Mencapai kematangan perkembangan pribadi
 mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
 Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
 Mencapai kematangan dalam pilihan karir
 Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup
berkeluarga
4. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
 Memilih pasangan hidup
 Belajar hidup dengan pasangan nikah
 Memulai hidup berkeluarga
 Memelihara anak
 Mengelola rumah tangga
 Mulai bekerja
 Bertanggung jawab sebagai warga Negara
 Menemukan kelompok social yang serasi
5. Tugas perkembangan dewasa pertengahan
 Mencapai tanggung jawab social sebagai warga Negara
 Membantu remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab
 Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
 Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu
individu
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisologis
 Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier
pekerjaan
 Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
6. Tugas Perkembangan Dewasa Akhir (masa tua)
 Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan menurunnya penghasilan
keluarga
 Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
 Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
 Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
 Menyesuaikan diri dengan peran social secara luwes.
LAPORAN PENDAHUKUAN
DIARE

A. DEFINISI
Diare adalah kondisi yang didefinisikan ole peningkatan frekwensi
defekasi (lebih dari 3kali sehari), peningkatan jumlah feses (lebih dari 200g per
hari) dan perubahan konsistensi (cair) (Brunner&Suddart, 2014).
Dapat disimpulkan diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen.yang di tandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali hari) disertai
perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan
anak yang sebelumnya sehat dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan
atau tanpa lendir dan darah.
B. ETIOLOGI
Etilogi diare menurut Brunner&Suddart (2014):
a. Faktor infeksi Bakteri (Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
b. Faktor parentral: Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak
anak).
c. Faktor malabsorbsi: Karbihidrat, lemak, protein.
d. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran
dimasak kutang matang.
e. Faktor Psikologis: Rasa takut, cemas.
f. Medikasi tertentu. formula untuk pemberian makanan melalui selang,
gangguang metabolisme dan endokrin, deficit sfingter anal, sindrom Zollinger
Ellison, ileus paralitik, AIDS, dan obstruksi usus.
C. TANDA dan GEJALA
Tanda dan Gelaja diare menurut Brunner&Suddart (2014):
a. Peningkatan frekwensi defekasi dan kandungan cairan dalam feses
b. Kram abdomen, distensi, gemuruh di usus (borborigmus), anoreksia dan rasa
haus, kontraksi anus dan nyeri serta mengejan yang tidak efektif (tenemus)
setiap kali defekasi.
c. Feses cair, yang mengindikasikan penyakit pada usus kecil
d. Feses semi padat, lunak yang disebakan oleh gangguan pada usus besar
e. Terdapat lender, darah, dan nanah dalam feses, yang menunjukan kolitis atau
inflamasi
f. Cipratan minyak pada cairan toilet, yang merupakan diagnosis insufisiensi
pancreas dan diare nokturnal, yang merupakan manifestasi neuropatik diabetik
D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan
osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat discrap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Ketiga
gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare
sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul
berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup
ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung,
mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan
akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan
diare.
E. PATHWAY
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium:
feses kultur: Bakteri, virus, parasit, candida
Serum elektrolit: Hipo ratremi, Hipernatremi, hipokalemi
AGD: asidosis metabolic (Ph menurun, p02 meningkat, pe02 meningkat,
HCO3 menurun) Faal ginjal: UC meningkat (GGA)
b. Radiologi mungkin ditemukan bronchopemoni

G. Penalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis menurut Brunner&Suddart (2014);
a. Penatalaksanaan medis primer diarahkan pada upaya mengontrol gejala,
mencegah komplikasi, dan menyingkirkan atau mengatasi penyakit penyebab
b. Medikasi tertentu (misalkan pemberian antibiotic, agens anti-inflamasi) dan
antidiare (misalkan pemberian loperamida (imodium)), defiknosilit (limotil)
dapat mengurangi tingkat keparahan diare.
c. Menambah cairan oral. larutan elektrolit dan glukosa oral dapat diprogramkan
d. Antimikroba diprogramkan ketika agens infeksius telah teridentifikasi atau
diare tergolong berat
e. Terapi IV digunakan untuk tindakan hidrasi cepat pada pasien yang sangat
muda atau pasien lansia.

H. Komplikasi
 Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
 Renjatan hipovolemik.
 Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektro kardiagram).
 Hipoglikemia.
 Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena
kerusakan vili mukosa, usus halus
 Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
 Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
DIARE

A. Dasar data pengkajian pasien


a. Aktivitas/istrirahat
 Gejala: malaise
b. Sirkulasi
 Tanda: TD normal/sedikit dibawah jangkauan normal, denyut perifer kuat,
suara jantung disritmia, kukit hangat dan kering
c. Eliminasi
 Gejala: Diare
d. Makanan / cairan
 Gejala: anoreksia
 Tanda: penurunan BB, penurunan keluaran
e. Neurosensori
 Tanda: gelisah, ketakutan, kacau mentak, disorientasi, koma
 Gejala: sakit kepala, pusing, pingsan
f. Nyeri/kenyamanan
 Gejala: kejang abdominal, ketidaknyamanan
g. Pernapasan
 Tanda: takipneu, infeksi baru, suhu meningkat, menggigil, luka lama
sembuh
h. Seksualitas
 Gejala: prusitus perinear, absorbsi
 Tanda: maserasi vulva, pengeringan vagina purulen
i. Penyuluhan /pembelajaran
 Gejala: masalah kes kronis, riwayat spleknotomi, baru saja mengalami
operasi, penggunaan antibiotik
Pemeriksaan Diagnostik
1. Kultur
2. SDP
3. Elektrolit serum
4. Pemeriksaan pembekuan: trombosit/PT/PTT
5. Laktat serum
6. Glukosa serum
7. BUN/Kr
8. GDA
9. Urinalisis
10. Sinar X
11. EKG
Prioritas keperawatan
1. Menghilangkan infeksi
2. Mendukung perfusi jaringan/volume sirkulasi
3. Mencegah komplikasi
4. Memberikan info mengenai proses penyakit, prognosa dan keb obat
Tujuan pemulangan
1. Infeksi teratasi/terkontrol
2. Homeostasis dapat dipertahankan
3. Komplikasi dicegah/diminimalkan
4. Proses penyakit, prognosis dan aturan terapeutik dipahami

B. Diagnosa Kep
1. Risiko infeksi
2. Hipertermia
3. Perfusi perifer tidak efektif
4. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
5. Gangguan pertukaran gas
6. Defisit pengetahuan

C. Interevensi
1. Risiko infeksi
 Amati adanya menggigil dan diaforesis
 Memantau tanda tanda penyimpangan kondisi
 Inspeksi rongga mulut terhadap plat putih
 Dapatkan spesimen urin, darah, sputum, luka
 Berikan obat anti infeksi
2. Hipertermia
 Pantau suhu pasien
 Pantau suhu lingkungan
 Berikan kompres mandi hangat, hindari pemggunaan alkohol
 Berikan antipiretik
 Berikan selimut pendingin
3. Perfusi perifer tidak efektif
 Pertrahankan tirah baring
 Pantau kecenderungan pd TD
 Pantau frekuensi dan irama jantung
 Catat keluaran urine setiap jam
 Auskultasi bising usus
 Pantau pemeriksaan lab
4. Risiko ketidakseimbangan elektrtolit
 Catat keluaran urin dan berat jenis
 Pantau TD dan denyut jantung
 Palpasi denyut perifer
 Kaji membran mukosa kering, tugor kulit yg kurang baik
 Amati edema dependen
 Berikan cairan IV
5. Gangguan pertukaran gas
 Pertahankan jalan nafas px
 Pantau frekuensi dan kedalaman nafas
 Auskultasi bunyi nafas
 Catat munculnya sianosis sirkumonal
 Sering ubah posisi
 Pantau GDA
6. Defisit pengetahuan
 Tinjau faktir risiko individual dan bentuk penularan
 Berikan info mengenai terapi obat-obatan, interaksi, efek samping
 Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional
 Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan
 Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis
D. Implementasi
Adalah penatalaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien.
Implementasi kep adalah pengelolaan dan pereujudan dari rencana kep yang telah
disusun pada tahap perencanaan

E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien ataa tindakan yang
telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan kep tercapai
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI
BOJONEGORO
PROGRAM D-III KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tanggal Praktek :
Ruangan :
Tanggal Pengkajian :

I. IDENTITAS PASIEN

A. Nama : Mochamad Affan


Nama Panggilan : An. A
Umur/Tanggal Lahir : 6 bulan 11 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-

B. IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ayah (Inisial) : Tn. A Nama Ibu (Inisial) : Ny. P
Umur : 40 th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani Pekerjaan : IRT
Penghasilan (perkiraan) : 1.000.000 Penghasilan (perkiraan) :-
Alamat : Ds. Sumber Alamat : Ds. Sumber
Arum, Kec: Dander/Kab: Rembang Arum
II. KELUHAN UTAMA
Gangguan pola tidur
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pada tanggal 28 juli 2022 An. A dibawa ke PKM Dander dengan keluhan
panas 3 hari setelah imunisasi DPT, mual, muntah selama 2 hari, kejang terus
menerus. Sehingga dati PKM Dander di rujuk ke RSUD Dr R Sosodoro
Dajtikoesoemo pada tanggal 29 juli 2022 dengan dx medis observasi
konvulsi. Dengan hasil TTV, S: 38,3°C, N: 132x/mnt, RR: 27x/mnt, BB: 6,7
kg, PB: 64 cm, LILA: 14 cm, LK: 41 cm
IV. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU

a. Penyakit Waktu Kecil

Demam, batuk, fku, kejang kurang dari 15 menit

b. Penggunaan Obat-obatan

Tidak ada
c. Riwayat Alergi

Tidak ada

d. Imunisasi yang pernah didapat

BCG, Polio, hepatitis B, DPT, campak


e. Kecelakaan

Tidak ada

V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

a. Prenatal

Trimester 1: mual, muntah (morning sickness)


Trimester 2: kram/nyeri perut
Trimester 3: nyeri punggung, kaki bengkak
b. Natal

Bayi lahir secara normal, BB: 2650 g, PB: 48 cm, dibantu oleh nakes
c. Post Natal

Setelah An. Alahir langsung diberi ASI, kuku bersih, tali pusar baik

VI. KESEHATAN KELUARGA DAN GENOGRAM


Tidak ada anggota keluarga yg memiliki penyakit menular dan keturunan
seperti DM, hipertensi, jantung

VII. RIWAYAT SOSIAL


a. Yang Mengasuh Anak
Orang tua kandung
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan An. A dengan anggota keluarga baik, sering berceloteh
c. Hubungan anak dengan teman sebaya
Hubungan An. A dengan teman sebaya baik, sering bermain, berceloteh
d. Pembawaan secara umum
An. Atampak sedikit rewel karena demam dan diare. Orang tuanya juga
merasa cemas akan keadaan anaknya
e. Keadaan lingkungan rumah (dekat rawa, pasar, dll)
Dekat sawah, jendela dibuka dipagi hari, rumah selalu dibersihkan
VIII. KEBUTUHAN DASAR
a. Nutrisi
 Dirumah
Jenis : MPASI
Frekuensi : 2x/hari
Porsi/Jumlah : 1 mangkok kecil
 Di Rumah Sakit
Jenis : ASI
Frekuensi : 3 jam sekali
Porsi/Jumlah : 1/3 botol susu kecil

b. Cairan
 Dirumah
Jenis : ASI
Frekuensi : 3 jam sekali
Porsi/Jumlah : 1/3 botol susu

 Di Rumah Sakit
Jenis : ASI
Frekuensi : 3 jam sekali
Porsi/Jumlah : 1/3botol susu
c. Tidur dan Istirahat
 Dirumah
Kurang lebih 16 jam/hari, tidur nyenyak
 Di Rumah Sakit
Tidur siang 1 jam tidak nyenyak, rewel, tidur malam 3-4 jam tidak
nyenyak dan rewel
d. Kebersihan Diri
 Dirumah : mandi 2x/hari (pagi dan sore)
 Di Rumah Sakit : dibasuh denganair hangat pahi dan sore
e. Aktivitas dan Bermain
 Dirumah : bermain dengan teman sebaya
 Di Rumah Sakit : sering digendong, bermain dengan mainan yang
dibawake RS

f. Eliminasi
 Urine
Dirumah : 5-6x/hari, warna kuning jernih
Di Rumah Sakit : 120 gram
 Alvi/feses
Dirumah : 1x/hari, konsistensi lunak
Di Rumah Sakit : 3x/hari, konsistensi cair

IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


Diagnosa Medis : Diare
Status nutrisi (kurang/lebih) : BB 67 kg
Status cairan : Input-output= 500-120= 300 gr
X. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum :baik, sedikit rewel, sedikit lemah
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 132x/mnt
Suhu : 37,°C Respirasi : 27x/mnt
Berat Badan : 6,7 kg Tinggi Badan : 64 cm

c. Kepala dan Rambut


Lingkar Kepala : 41 cm
Ubun-ubun : belum menutup, baik ubun-ubun anterior
maupun posterior
Rambut : warna hitam, tidak mudah rontok
d. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
e. Hidung : jalan nafas tidak ada sumbatan, tidakada sekret
f. Telinga : bersih, tidak ada gangguan pendengaran
g. Lutut : tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
h. Tengkuk :tidak ada sakit tengkuk
i. Pemeriksaan thorax/dada
a. Bentuk thorax
Simestris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
b. Paru-paru
Auskultasi : suara nafas vesikulet, tidak ada suara
tambahan
Perkusi : sonor
c. Jantung
Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada suara
tambahan
Perkusi/Letak jantung : basic jantung di ICS II parasternal dextra,
pinggang jantung di ICS II parasternal sinistra, apeks jantung di ICS V
midclavicula sinistra
j. Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka jahitan
 Auskultasi : 20x/mnt
 Perkusi : tidak ada nyeri tekan
 Palpasi : timpani
k. Genetalia
Phinosis kecil
l. Anus
Phinosis kecil
m. Punggung
Normal
n. Pemeriksaan Muskuloskeletal (ekstremitas)
Normal
o. Pemeriksaan integumen
Akral teraba hanfat, CRT< 2 detik

XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


a. Adaptasi Sosial
Hubungan px baik dengan anggota keluarga dan orang lain
b. Bahasa
Berceloteg
c. Motor Halus
Memegang botol susu, mainan
d. Motor Kasar
Kaki menendang-nendang, tengkurao
e. Kesimpulan dan Pemeriksaan Perkembangan
An. A mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
umur

XII. INFORMASI LAIN


Tanggal: 29 juli 2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin L 9.9 g/dL 10.0-16.0
Leukosit 11.7 10^3/uL 6.0-16.0
Eritrosit 3.84 10^6u/L 3.60-5.20
Hematokrit L 29.1 % 30.0-46.0
MCV L 75.8 fL 82.0-91.0
MCH L 25.8 Pg 27.0-31.0
RDW-CV 14.4 % 11.4-14.5
RDW-SD 40 fL 35-137
Trombosit 425 10^3/uL 200-470
PDW L 8.2 fL 9.0-13.0
MPV 9.3 fL 7.2-11.1
P-CCR 17.5 % 15.0-25.0
PCTA 0.390 % 0.150-0.400
Hitung jenis
Esinofil H 4.3 % 0-3
Basofil 0.6 % 0-1
Neutrofil H 45.9 % 30-40
Limfosit 42.0 % 40-60
Monosit H 7.2 % 2-6

Bojonegoro, 2 Agustus 2022


Perawat
ANALISA DATA

Nama Pasien : An. A


Umur : 6 bulan 11 hari
No. Register : 67-01-10
N DATA KEMUNGKINAN
MASALAH TTD
O SUBYEKTIF/OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS: Hospitalisasi Gangguan pola
 Ibu mengatakan px, tidur
memiliki gangguan Kondisi ruangan panas
pola tidur, tidur
siang 1 jam tidak Penurunan kualitas tidur
nyenyak, tidur
malam 3-4 jam tidak Gangguan pola tidur
nyenyak
DO
 Px tampak rewel

2. DS Gangguan gastrointestinal Diare


 Orang tua px
mengatakan An. Hipoperistaltik/hiperperistaltik
Amuntah 2x
 Orang tua mengatakan, Kuman berkembang biak di
An. A BAB 3x sedikit usus
ada ampasnya
DO Peristaltik usus meningkat
 Akral teraba hangat
 CRT <2 detik Diare
 S: 37,2°C
 N: 132x/menit
 RR: 27×/menit
 Bising usu: 20×/menit

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. A


Umur : 6 bulan 11 hari
No. Register : 67-01-10

NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN


1 2/8/2022 Gangguan pola tidur b.d hospitalisasi d.d px tidur siang 1 jam
tidak myenyak dan sering terbangun, tidure malam 3-4 jam tidak
nyenyak dan sering terbangun

2 2/8/2022 Diare b.d gangguan gastrointestinal d.d BAB 3× sedikit ada


ampasnya, bising usus 20×/menit
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. A


Umur : 6 bulan 12 hari
No. Register : 67-01-10
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
1. Gangguan pola tidur b.d hospitalisasi Setelah dilakukan Dukungan tidur :
d.d px tidur siang 1 jam tidak myenyak tindakan keperawatan O
dan sering terbangun, tidur malam 3-4 2x24jam diharapkan  Identivikasi pola  Untuk mendata masalah
jam tidak nyenyak dan sering gangguanpola tidur dapat aktivitas dan tidur yang dialami pasien
terbangun diatasi dengan kriteria  Identifikasi faktor  Untuk mengumppulkan
hasil : pengganggu tidur (fisik data yang mendukung
 Tidur terpenuhi atau psikologis) dalam pemenuhan
cukup  Idenrtifikasi makanan kebutuhan pasien
 Pasien tidur atau minuman yang  Untuk memenuhi
nyenyak mengganggu tidur (mis. pengaruhnya terhadap
Kopi, teh, alkohol, pola tidur
makanmendekati tidur)  Untuk memberikan rasa
T nyaman terhadap pasien
 Modifikasi lingkungan  Untuk menjaga kualitas
(mis. tidur yang baik
Pencahayaan,kebisingan  Agar pasien mampu
, suhu,dsb) rileks dan merasa lebih
 Tetap jadwalkan tidur santai
rutin  Agar pasien tahu
 Lakukan prosedure mengenai pentingnya
untuk meningkatkan istirahat yang cukup
kenyamanan (mis.pijat,  Untuk membiasakan
posisi,dsb) waktu tidur rutin
E  Untuk menghindari
 Jelaskan pentingnya terjadinya gangguan
tidur cukup selama sakit kualitas tidur
 Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan mnghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
2. Diare b.d gangguan gastrointestinal d.d Setelah dilakukan Manajemen diare
BAB 3× sedikit ada ampasnya, bising tindakan keperawatan O
usus 20×/menit selama 1×24 jam  Identifikasi penyebab  Mengetahui penyebab
diharapkan diare diare diare
berkurang dg KH  Monitor warna, volume,  Menghetahui earna,
 Tidak diare frekuensi dan volume, frekuensi dan
 Bising usus normal konsistensi tinja konsistensi tinja
 Monitor jumlah  Mengetahui jumlah
pengeluaran diare pengeluaran diare
T
 Berikan asupan cairan  Diare berkurang
oral
 Berikan cairan intravena  Diare berkurang
E
 Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI  Kebutuhan nutrisi
K terpenuhi
 Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses
 Diare berkurang
LEMBAR PELAKSANAAN

Nama Pasien : An. A


Umur : 6 bulan 11 hari
No. Register : 67-01-10

N HARI/ TT
JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
O TGL D
1 Selasa 08.0 • Mengidentifikasi faktor  Pasien
19/10/2022 0 pengganggu tidur (fisik atau mengatakan
psikologis) sulit tidur
• Modifikasi lingkungan karena
(mis.Pencahayaan,kebisinga memikirkan
n, suhu,dsb) sesuatu
• Melakukan prosedure  Pasien
untuk meningkatkan merasa
kenyamanan (mis.pijat, nyaman
posisi,dsb) dengan
• Menjelaskan pentingnya pencahayaa
tidur cukup selama sakit n yang
•Menganjurkan menepati minim
kebiasaan waktu tidur  Pasien
•Menganjurkan mnghindari merasakan
makanan/minuman yang tidak
mengganggu tidur nyaman
ketika terus
berbaring
 Pasoien
mengetahui
pentingnya
tidur cukup
 Pasien biasa
tidur kurang
dari 8 jam
 Pasien
mengetahui
makanan
dan
minuman
yang
menganggu
tidur
10.0  Memonitor warna, volume,  BAB 3×,
0 frekuensi dan konsistensi warna
tinja kuning,
 Memonitor tanda dan gejala
hypovolemia konsistensi
 Memberikan asupan cairan sesikit ada
oral ampas
 Menganjurkan melanjutkan
pemberian ASI  CRT <2 dtk,
 Kolaborasi pemberian obat
tugor kulit
pengeras feses
hangat, N:
132×/mnt,
RR:
27×/mnt, S:
37,2°C
 Px
kooperative
minun
renalyt
 Ibu
memberikan
ASI setiap 3
jam sekali

 Px
kooperatif
minum obat

2. Rabu 08.0  Mengidenrtifikasi makanan • Pasien sebelum


20/10/2022 0 atau minuman yang tidur memiliki
mengganggu tidur (mis. kebiasaan minum
Kopi, teh, alkohol, makan kopi
mendekati tidur) • Pasien merasa
 Modifikasi lingkungan (mis.
nyaman dengan
Pencahayaan,kebisingan,
pencahayaan yang
suhu,dsb)
minim
 Melakukan tetap jadwalkan
tidur rutin • Pasien mulai
 Lakukan prosedure untuk menjadwalkan tidur
meningkatkan kenyamanan rutin
(mis.pijat, posisi,dsb) •Pasien merasa
 Menjelaskan pentingnya nyaman ketika
tidur cukup selama sakit dipijat
 Anjurkan menghindari • Pasien memahami
makanan/minuman yang pentingnya
mengganggu tidur
tidurcukup
Pasien melakukan
anjuran untuk
menghindari
makanan dan
minuman yang
menganggu tidur

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : An. A


Umur : 6 bulan 11 hari
No. Register : 67-01-10

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL EVALUASI


1. Diare b.d gangguan 2/8/2022 S
gastrointestinal d.d BAB cair 3×,  Ibu px mengatakan anak
bising usus 20×/menit BAB 3× sedikit ada
ampasnya
O
 Bising usus 20×/mnt
 S: 37,9°C
 N: 132×/mnt
 RR: 27×/mnt
A
 Masalah belum teratasi
P
 Intrervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai