Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

DENGAN TUMBUH KEMBANG


DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIPIANTI

NIM : PO7120221054

DOSEN PENGAMPU : Ns AISYA, S. Kep., M. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2023/2023
LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG

A. Pengertian tumbuh kembang


Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat (gram, pon,
kilogram) ukuran panjang (em dan meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik
(retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Adrina,2017).
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran. Pertumbuhan dapat
diukur secara kuantitatif. Laju pertumbuhan selama periode pranatal, neonatus, bayi
dan remaja berlangsung cepat, sedangkan laju pertumbuhan semasa kanak-kanak
berlangsung lambat (Kozier, 2011)
Perkembangan Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Menurut Desmita (2012), pengertian perkembangan merujuk pada suatu proses ke
arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan juga dapat
diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi
pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, perkembangan dan
belajar
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai
yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya,
baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor
yang tidak dapat diubah dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor
lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak,
maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak menurut Potter & Perry.2005 adalah sebagai berikut
 Faktor genetik.
a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa atau bangsa
 Faktor lingkungan
a. Faktor pranatal Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin,
radiasi infeksi, stress. imunitas, anoksia embrio
b. Faktor postnatal
1. Faktor Lingkungan Biologis
2. Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan the penyakit, perawatan
kesehatan, penyakit kronis, dan hormon
3. Faktor lingkungan fisik
4. Cuaca, musim, sanitasi keadaan rumah.
5. Lingkungan sosial
6. Stimulasi. Motivasi belajar. Stress. Kelompok sebaya, Ganjaran atau
7. hukuman yang wajar, Cinta dan kasih sayang
8. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
9. Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, adat istiadat dan norma-norma
C. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. walaupun terdapat variasi
akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan. sebagai berikut:
1) Masa prenatal atau masa intrauterin (masa janin dalam kandungan)
a. masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan
dalam tubuh.
b. Masa janin fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri dari 2 periode yaitu:
1) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan
intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
2) Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan
adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin
G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri
omega 3 (Docosa Hexanice Acid) omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak
dari retina.
2. Masa bayi usia 0-1 tahun
a. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
b. Masa pasca neonatal, proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari - 1 tahun).
3. Masa prasekolah dan masa sekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan
proses berpikir.
Masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok
dengan jenis kelamin yang sama (usia 6-18/20 tahun)
4. Masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok
dengan jenis kelamin yang sama (usia 6-18/20 tahun).
a. Masa pra remaja: usia 6-10 tahun
b. Masa remaja:

D. Tugas perkembangan anak

 Tugas perkembangan masa bayi dan anak prasekolah a Belajar memakan makanan
padat
 Belajar berjalan
 Belajar berbicara
 Belajar menegndalikan pembuangan kotoran tubuh
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
 Mencapai kestabilan fisik
 Belajar mengenal konsep-konsep sederhana tentang kenyataan alam dan
social
 Tugas perkembangan anak usia sekolah
 Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
 Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin
 Belajar keterampilan dasar membaca. menulis, dan menghitung
 Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
 Mengembangkan kata hati
 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
 Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok social

E. Penilaian pertumbuhan fisik

1) Ukuran Antropometrik Pertumbuhan fisik anak pada umumnya dinilai dengan


menggunakan ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang
meliputi:
a. Tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB)
terhadap umur,lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan
atas (LLA) terhadap umur.Untuk dapat memberikan pemaknaan secara
klinis pada parameter tersebut diperlukanketerangan yang akurat mengenai
tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah di daerah-daerahtertentu, penetapan
umur anak kurang tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak adacatatan
mengenai tanggal lahirnya.
b. Tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).
lingkaran lenganatas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK). Hasil pengukuran
antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentumisalnya
NCHS dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia) seperti yang
terekam pada kartu menuju sehat (KMS)
2) Berat Badan (BB)
Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana.mudah
diukur dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada
setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok
umur karena BB merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi
dan tumbuh kembang anaksaat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah BB sangat
sensitif terhadap perubahan sedikit sajaseperti sakit dan pola makan. Selain itu
dari sisi pelaksanaan. pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan timbangan
apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktulama.
3.) Tinggi Badan (TB)
Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting.
Pengukuran TB sederhana dan mudah dilakukan. Apabila dikaitkan dengan hasil
pengukuran BB akanmemberikan informasi penting tentang status nutrisi dan
pertumbuhan fisik anak. Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan dapat
terus meningkat sampai tinggimaksimal dicapai. TB merupakan indikator yang
menggambarkan proses pertumbuhan yangberlangsung dalam kurun waktu
relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguanpertumbuhan fisik
di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif
dapat diulang. alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
4. Lingkar Kepala (LK)
Lingkar kepala (LK) menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi volume
dalamkepala. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36
bulan. Pengukuranrutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab
lain yang dapat mempengaruhipertumbuhan otak walaupun diperlukan pengukuran
LK secara berkala daripada sewaktu-waktusaja. Apabila pertumbuhan otak
mengalami gangguan yang dideteksi dari hasil pengukuranLK yang kecil
(dinamakan mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si anak pada
kelainanretardasi mental. Sebaiknya kalau ada gangguan pada sirkulasi cairan otak
(liquor cerebrospinal) maka volume kepala akan membesar (makrosefali), kelainan
ini dikenal dengan hidrosefalus.
5. Lingkar Lengan Atas (LLA)
Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak di
bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh
dibandingkan denganberat badan (BB). LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai
keadaan gizi tumbuh kembang padaanak kelompok umur prasekolah (1-5 tahun).
Pengukuran LLA ini mudah, murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan
olchsiapa saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur elastis. Namun,
penggunaan LLA inilebih tepat untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan fisik yang berat.Selain itu terkadang pengukurannya juga dengan
menekan pertengahan LLA yang dirasakantidak nyaman bagi anak-anak
F. Penilaian Perkembangan
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development
Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test
(DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining perkembangan, yang bertujuan
mendeteksi kelainan perkembangan sedini mungkin pada anak sehat //
asimptomatik. 0 bulan -6 tahun. Berlangsung rutin dan periodik pada saat
pemeriksaan kesehatan bayi sehat, memonitor perkembangan terutama pada anak
yang mempunyai risiko tinggi.
Tes ini bukan tes diagnostik sehingga tidak dapat menyimpulkan adanya
abnormalitas, hanya suspect / diduga untuk dirujuk diperiksa untuk penegakan
diagnosis dan tes ini juga bukan tes IQ karena tidak dapat memprediksi IQ
dikemudian hari. Juga tidak untuk menilai gangguan belajar. perilaku, emosional
dan tidak sebagai pengganti pemeriksaan fisik, neurologi atau pun tes diagnosis
lainnya waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
DAFTAR PUSTAKA

Susy setiowati (2020). Tumbuh kembang anak. Malang: media nusa creative

Rantina (2019) stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak (0-6) tahun.

Jawa barat: edu publisher

Dr zuhrah, biomed (2021). Modul edukasi pertumbuhan anak. Jakarta: wonderland

Anda mungkin juga menyukai