Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGKAJIAN

PERKEMBANGAN UMUR 36 BULAN DENGAN KPSP


( KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN)

OLEH :
KELOMPOK 2
1. NURUL ILMI (PO713201181040)
2. NUR RAHMAH (PO713201181037)
3. NURUL SYAKIRAH (PO713201181041)
4. NURRAMADHANI (PO713201181039)
5. NURUL USWATUN KHASANAH (PO713201181042)
6. NUR RIZKY PRATIWI MAHMUDI (PO713201181038)
7. NUR POPY CHANTIKA ASRI (PO713201181036)
8. NUR ILMA (PO713201181035)

KELOMPOK B
KELAS II A
DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan Karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan
Pengkajian Perkembangan Umur 36 Bulan Dengan Kpsp ( Kuisioner Pra
Skrining Perkembangan). Tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah keperawatan anak. Akhir kata kami berharap bahwa laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuannya
tentang Laporan Pengkajian Perkembangan Umur 36 Bulan Dengan Kpsp
( Kuisioner Pra Skrining Perkembangan). Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya
laporan ini.
Waalaikumsalam Wr. Wb.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................
LAPORAN PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UMUR 36 BULAN
DENGAN KPSP ( KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN).........
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

ii
LAPORAN PENGKAJIAN
PERKEMBANGAN UMUR 36 BULAN DENGAN KPSP
( KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN)

A. KONSEP DASAR PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN


1. Definisi
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi
antara faktor genetic-herediter-konstitusi dengan faktor lingkungan,
baik lingkungan prenatal maupun lingkungan postnatal. Faktor
lingkungan ini yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki (Hidayat,2005).
Menurut Supriasa dalam Sarjanaku (Home 30 September
2003), pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan
intraseluler, berarti bertambahnya  ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif sehingga
dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan
panjang atau satuan berat. Definisi pertumbuhan (Growth) berkaitan
dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ
maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Menurut Sudarwan (2010: 8), pertumbuhan didefinisikan sebagai
peningkatan dalam ukuran. Perkembangan didefinisikan sebagai
kemajuan menuju kedewasaan. Jika istilah “pertumbuhan” dan
“perkembangan” itu digunakan bersama menjadi “pertumbuhan dan
perkembangan”, ia memiliki makna kompleks, yaitu berkaitan dengan
masalah fisik, mental, dan emosional diasosiasikan dengan
pertumbuhan peserta didik. Jadi, istilah “pertumbuhan dan
perkembangan” digunakan bersama untuk menggambarkan proses-
proses fisik, mental, dan emosional yang kompleks yang terkait
dengan bertumbuh kembangnya peserta didik. Perkembangan

1
menunjukkan suatu proses menuju kedepan dan tidak dapat diulang
kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan perubahan
yang berisifat tetap dan tidak dapat diulang.

2. Perbedaan dan Hubungan antara Pertumbuhan dan


Perkembangan
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ( kematangan ) dilihat
dari sifatnya, pertumbuhan memiliki sifat kuantitatif (digambarkan
atau dinyatakan dengan bilangan) sedangkan perkembangan memiliki
sifat kualitatif (tidak dapat digambarkan dengan angka). Dilihat dari
keadaan fisik, pertumbuhan memiliki keadaan fisik yang semakin
besar, tinggi, berat dan lain-lain sedangkan perkembangan dilihat dari
kemampuan makhluk hidup untuk melakukan hal yang lebih baik dan
lebih sempurna. Dalam prosesnya, pertumbuhan memiliki batasan usia
dimana makhluk hiduo tidak bisa lagi tumbuh atau pertumbuhan akan
berhenti. Sedangkan pada perkembangan , makhluk hidup terus
melakukan proses perkembangan seumur hidupnya.
Hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan suatu proses yang saling berkaitan dan
keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak.
Pertumbuhan dan perkembangan dapat dipercepat dengan rangsangan-
rangsangan dari lingkungan dalam batasan-batasan tertentu.
Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses
belajar akan berhasil jika ada perkembangan (kematangan). Semisal,
kemampuan belajar menulis hanya dapat dicapai jika proses latihan
diberikan pada anak pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan
sempurna dan telah mampu memahami bentuk-bentuk huruf yang
diperkenalkannya. Dengan demilian, anak akan berhasil dalam belajar
memegang pensil dan membaca huruf-huruf.

2
3. Ciri-ciri Tumbuh Kembang
Menurut Hidayat (2008) dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak, terdapat berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu
dengan yang lain.
a) Proses pertumbuhan anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnyaukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar lengan,lingkar dada, dan lain-lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang
dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang
muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri
lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya
kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks
tertentu.
4. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan
mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada
daerah aksila, pubis, atau dada.
b) Proses Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat
badan dan organ-organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya
kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi).
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi
tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan
aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas).
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama; tanda-tanda fisik
(lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak-anak) seiring
bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik kanak-
kanak dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru; tanda-tanda fisik
(pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda-

3
tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).
5. Memiliki tahapan yang berurutan mulai dari
kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju
kemampuan melakukan hal yang sempurna.
6. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
perkembangan yang berbeda.

4. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak


Secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar :
a) Kebutuhan fisik-bio-medis (ASUH) meliputi :
1) Pangan / gizi
2) Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian
ASI, penimbangan bayi / anak yang teratur, pengobatan kalau
sakit, dll
3) Pemukiman yang layak
4) Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
5) Sandang/pakaian
6) Kesegaran jasmani/rekreasi
b) Kebutuhan emosi / kasih sayang (ASIH)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakan
syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental maupun psikososial. Kekurangan kasih sayang ibu
pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif
pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial
emosi. Kasih sayang dari orang tuanya (ayah, ibu) akan
menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar
(basic trust).

4
c) Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar
(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH)
ini mengembangkan perkembangan mental psikososial :
kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama,
kepribadian, moral-etika, produktivitas.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Menurut Soetjiningsih (2012) faktor utama yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum digolongkan
menjadi dua yaitu :
1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam pencapaian
hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor genetic
antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan
patologik, jenis kelamin, suku bangsa.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya ptensi bawaan. Lingkungan yang baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang
kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan
lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang memperngaruhi individu
setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar faktor-faktor
tersebut dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu faktor yang
mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan (faktor
prenatal) meliputi: gizi ibu pada waktu hamil, mekanis, toksin/zat
kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas dan anoksia
embrio (Soetjiningsih, 2012).
Kemudian faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak setelah lahir (faktor postnatal). Faktor postnatal

5
secara umum digolongkan menjadi empat, yaitu : lingkungan
biologis meliputi ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis,
fungsi metabolism, dan hormone. Hal ini ditandai dengan anak
yang terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya bangsa Eropa
memiliki kecenderungan lebih besar atau tinggi daripada bangsa
Asia cenderung lebih pendek dan kecil (Hidayat, 2005).
Faktor fisik antara lain cuaca, musim keadaan geografis
suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah, dan radiasi. Faktor yang
ketiga adalah faktor psikososial meliputi: stimulasi, motivasi
belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar, kelompok sebaya,
stress, sekolah, cinta dan kasih saying dan kualitas interaksi anak
dengan orang tua. Keempat adalah faktor keluarga dan adat istiadat
antara lain pekerjaan/ pendapatan keluarga, pendidikan ayah/ibu,
jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, dan urbanisasi (Soetjiningsih,
2012).
Contoh faktor lingkungan yang banyak memperngaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak adalah pola asuh, gizi,
stimulasi, psikologis, sosial ekonomi dan pendidikan orang tua.
Orang tua memegang peran utama dalam mengasuh anak-anaknya.
Terutama kedekatan anak terhadap ibu, karena ibunya yang
mendukung, melahirkan dan menyusui secara psikologis
mempunyai ikatan yang lebih dalam. Kurangnya hubungan yang
melibatkan antara orang tua dan anak sebagian besar disebabkan
karena ketidakbijaksanaan orang tua dalam menerapkan pola asuh
kepada anaknya. Sikap pengasuhan anak itu tercermin dari dalam
pola pengasuhan kepada anak yang berbeda-beda karena orang tua
dan keluarga mempunyai pola pengasuhan tertentu (Maria &
Adriani, 2009).

6
Pendidikan orang tua juga merupakan salh satu faktor yang
penting dalam tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan
yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari
luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik dan
bagaimana menjaga kesehatan anaknya (Soetjingsih, 2012).
Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan
dan perkembangan anak adalah faktor kebutuhan dasar. Tumbuh
dan kembang seorang anak secara optimal dipengaruhi oleh hasil
interkasi antara faktor genetis, herediter, dan konstitusi dengan
faktor lingkungan. Agar faktor lingkungan memberikan pengaruh
yang positif bagi tumbuh kembang anak, maka diperlukan
pemenuhan atas dasar tertentu.

6. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak umur 1-3 Tahun


a. Tahap Pertumbuhan
Menurut Nugroho (2009) peningkatan ukuran tubuh terjadi
secara bertahap yang menunjukkan karakteristik percepatan atau
perlambatan pertumbuhan pada umur 1-3 tahun adalah sebagai
berikut :
 Tinggi Badan
Rata-rata tinggi badan balita bertambah tinggi sekitar 7,5 cm
pertahun. Rata-rata tinggi usia 2 tahun sekitar 86,6 cm. tinggi
badan pada usia 2 tahun adalah setengah dari tinggi dewasa
yang diharapkan.
 Berat Badan
Rata- rata pertambahan berat badan pada balita adalah 1,8 atau
2,7 kg pertahun. Rata-rata berat badan balita umur 2 tahun
adalah 12,3 kg. pada usia 2,5 tahun berat badan balita
mencapai 4 kali berat badan lahir.

7
 Lingkar Kepala
Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar kepala sama dengan
lingkar dada. Total laju peningkatan lingkar kepala pada tahun
kedua adalah 2,5 cm kemudian berkurang menjadi 1,25 cm
pertahun sampai umur 5 tahun.

b. Tahap Perkembangan
Tahap perkembangan anak menurut Indiarti (2009) adalah sebagai
berikut :
1. Umur 13-14 bulan
Pemahaman akan kata-kata umunya dimulai saat bayi berusia
delapan bulan. Bayi menghasilkan kata-kata pertamanya pada
umur 10-20 bulan. Namun, bayi hanya akan berbicara pada
konteks tertentu yang mudah dipahami, mudah diucapkan dan
sudah diketahui oleh bayi. Kata-kata yang diucapkan merujuk
pada kejadian secara keseluruhan, misalnya mengucapkan
“bapak” saat ia melihat bapaknya. Secara aktif, bayi sudah
memperluas arti sebuah kata untuk menerima perhatian ibunya
dan bayi merasa yakin bahwa ibunya paham apa yang
dimaksudkan.
2. Umur 15-17 bulan
Dalam usia ini bayi akan senang melakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Menyimak adegan di TV
b. Melaksanakan intruksi sederhana, seperti segera
memberikan minan yang dipegang jika ibu memintanya.
c. Mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata
misalnya “dah bis” (sudah habis).
d. Menyebutkan tiga anggota tubuhnya seperti mata, rambut,
dan telinga.

8
3. Umur 18-20 bulan
Perkembangan aktivitas dan motoric anak 18-20 bulan antara
lain yaitu:
a. Berjalan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
tanpa bantuan
b. Menyusun 2-3 kotak
c. Mampu mengatakan 5-10 kata
d. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa saing
4. Umur 20-24 bulan
Sementara pada umur 20-24 bulan perkembangan aktivitas
dan motoric yang terjadi pada anak adalah sebagai berikut:
a. Mampu menyusun dua kata
b. Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang dewasa
c. Naik dan turun tangga
d. Menunjuk mata dan hidungnya
e. Belajar makan sendiri
f. Menggaris di kertas atau pasir
g. Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air
kecil.
5. Umur 24-36 bulan
Saat memasuki umur tiga tahun anak terus mengalami
perkembangan aktivitas dan motorik antara lain sebagai
berikut :
a. Belajar meloncat, memanjat, serta melompat dengan satu
kaki.
b. Mempergunakan kata-kata “saya”, “bertanya” serta
mengerti kata-kata yang ditunjukan kepadanya.
c. Mampu menggambarkan lingkaran
d. Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya.
e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak

9
f. Mampu menyusun kalimat

7. Beberapa Keterampilan Yang Perlu Diperhatikan Pada


Perkembangan Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua sebaiknya
memperhatikan perkembangna anak sejak dini. Kesiapan orang tua
akan sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Dunia
anak adalah bermain, dimana dalam kehidupan anak-anak sebagian
besar waktunya dihabiskan dengan bermain. Oleh karena itu, seorang
ibu diharapkan dapat menstimulasi anak dengan beberapa keterampilan
sebagai berikut :
a. Meningkatkan keterampilan motoric kasar anak. Dengan
permainan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
menggunakan otot-otot besar pada tangan, kaki dan tubuh.
b. Meningkatkan keterampilan motoric halus anak. Dengan beberapa
permainan anak dapat melatih keterampilan dan koordinasi
ototnya.
c. Merangsang kepekaan sensorik. Beberapa permainan dapat
merangsang kepekaan panca indra anak.
d. Menonjolkan keterampilan sosial. Melalui permainan dapat
mengasah kemampuan si kecil dalam berinteraksi dengan orang
lain.
e. Mendorong keterampilan berbahasa. Permainan akan membantu
mengembangkan kemampuan anak untuk berbagai informasi,
mengekspresikan emosi, serta memperoleh pengertian dari orang
dan lingkungan di sekitarnya.

10
B. KONSEP DASAR KPSP (KUISIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN)
a. Pengertian
Formulir KPSP adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
Setiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan untuk orang tua atau
pengasuh.

b. Tujuan
Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.

c. Prosedur KPSP
1) Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa
2) Tentukan umur anak dengan menentukannya dalam bulan. Bila
umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh : bayi
umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3
bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.
3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan
umur anak.
4) KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu :
 Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh :
“Dapatkah bayi makan kue sendiri?”
 Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “Pada
posisi bayi anda telentang, tariklah bayi pada pergelangan
tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”.
5) Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut
menjawab, oleh karena itu pastikan ibu/ pengasuh anak mengerti
apa yang ditanyakan kepadanya.

11
6) Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu persatu.
Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat
jawaban tersebut pada formulir.
7) Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/ pengasuh anak
menjawab pertanyaan terdahulu.
8) Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

d. Interpretasi Hasil KPSP


1) Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
 Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab : anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
 Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab : anak belum
pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak
tidak tahu.
2) Jumlah jawaban ‘Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai
dengan tahap perkembangannya (S).
3) Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan
(M)
4) Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P).
5) Untuk jawaban ‘Tidak’, perlu dirinci jumlah jawaban ‘Tidak’
menurut jenis keterlambatan (gerak kasar,gerak halus, bicara dan
Bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan
berikut :
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan
baik.
b. Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan
anak.
c. Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak.

12
d. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan
kesehatan di posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap
ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah
memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU),
Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak.
e. Lakukan pemeriksan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap
3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6
bulan pada anak umur 24 sampai 72 bulan.
Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan
berikut :
a. Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi
perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan
sesering mungkin.
b. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar
ketertinggalannya.
c. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan
adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan
perkembangannya.

d. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan


menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban ‘Ya’ tetap 7 atau 8 maka
kemungkinan ada penyimpangan (P).
Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P),
lakukan tindakan berikut :
Rujukan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara&
Bahasa, sosialisasi, dan kemandirian).

13
e. Juknis Untuk Deteksi Dini Penyimpangan Tumbang Anak
1) Perkembangan Anak
a. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuisioner Pra
Skrining Perkembangan) dengan 10 pertanyaan yang akan
dijawab ibu atau pengasuh.
b. Mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2
tahun, dan minimal tiap 6 bulan umur 2-6 tahun.
c. Interpretasi :
 Jumlah jawaban ‘Ya = 9 atau 10, perkembangan anak
sesuai dengan tahap perkembangannya (S).
 Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak
meragukan (M)
 Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P).
 Untuk jawaban ‘Tidak’, perlu dirinci jumlah jawaban
‘Tidak’ menurut jenis keterlambatan (gerak kasar,gerak
halus, bicara dan Bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
2) Tanya pendengaran anak dengan TTD (Tes Daya Dengar) mulai
umur 3 bulan.
a. Dilaksanakan minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun dan
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun.
b. Dengan mengajukan 3-4 pertanyaan.
c. Interpretasi bila ada jawaban ‘Tidak’ satu atau lebih,
kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran.
3) Tes penglihatan anak dengan TDL (Tes Daya Lihat)
a. Dilaksanakan mulai umur 3 tahun, tiap 6 bulan untuk anak
prasekolah (36-72 bulan).
b. Dengan menggunakan kartu/poster E pada pemeriksa dan
potongan poster E pada anak.

14
c. Anak prasekolah umunya dapat melihat sampai baris ketiga,
jika keduamata anak tidak dapat melihat pada baris ketiga
berarti ada kelainan pada mata (GDL).
4) Tanya gangguan perilaku dengan KMME (Kuesioner Masalah
Mental Emosional)
a. Dilakukan bila ada kecurigaan orangtua/petugas (tidak rutin)
anak umur 3-6 tahun.
b. 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah mental-emosional,
tiap 6 bulan tanyakan pada orang tua/ pengasuh.
c. Interpretasi jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.
d. Rujuk ke rumah sakit jika tidak dapat ditanggulangi.
5) CHAT (Checklist for Autisme in Toddler) dan Conners untuk
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas.
a. Dilakukan untuk anak 18 bulan-3 tahun
b. 14 pertanyaan yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
pernyataan A sebanyak 9 pertanyaan dan kelompok B sebanyak
5 pertanyaan.
c. Interpretasi :
 Risiko tinggi menderita Autis : jika jawaban tidak pada
pernyataan A5, A7,B2-4, lakukan rujuk yang melakukan
penanggulangan.
 Risiko rendah menderita Autis : jika jawaban tidak pada
pernyataan A7 dan B4.
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain : jika jawaban
tidak pada pernyataan nomor 3 atau lebih A1-4, A6, A8-9,
B1, dan B5.
6) Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH)
a. Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas/guru/kader
(tidak rutin) umur ≥ 3 tahun.
b. 10 pernyataan untuk GPPH

15
c. Terjadi di mana saja, kapan saja
d. Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering); 3
(selalu)
e. Interpretasi : nilai > 13 kemungkinan GPPH
f. Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
Catatan :
Deteksi Penyimpangan Perilaku Anak dilakukan apabila ada
laporan dari guru, kader, dan orang tua anak.

C. LAPORAN HASIL PENGKAJIAN PERKEMBANGAN DENGAN


KPSP
1. Biodata Klien
a. Identitas Klien
1) Nama : Nafa Rezki Humairah
2) Tanggal lahir : 23 Februari 2017
3) Umur : 36 bulan
4) Jenis kelamin : Perempuan
5) Alamat : Kompleks Hasanuddin F/30
b. Identitas Orang Tua
1) Nama : Iftah Nurul Afifah
2) Umur : 20 tahun
3) Pekerjaan : Mahasiswa
4) Hubungan dengan Klien : Bibi Klien

2. Riwayat Singkat Klien


Klien merupakan anak pertama. Klien dalam keadaan sehat dan
tampak ceria saat diajak bermain oleh keluarganya dan orang lain.
Berdasarkan keterangan bibi klien sehari-hari senang bermain. Klien
sangat suka menari. Saat dikaji, BB klien : 14 kg, TB : 78 cm.

16
Berdasarkan hasil tersebut klien termasuk ke dalam gizi normal.
Berdasarkan keterangan bibi klien, klien sudah mendapatkan imunisasi
lengkap sesuai umurnya. Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi
yang baik bagi anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh
kembang anak, keluarga tampak cukup paham namun tetap harus
mendapatkan penjelasan yang utuh dari pengkaji. Keluarga
mengatakan selama ini sudah berusaha memberikan stimulasi yang
baik untuk anaknya dengan cara belajar bersama keluarga dan melalui
internet didampingi sang ibu. Terkait pemeriksaan perkembangan
anaknya, keluarga mengatakan rutin memberikan stimulasi kepada
anaknya berdasarkan perintah tenaga kesehatan pada saat imunisasi.
Dari hasil pemeriksaan KPSP untuk kategori anak usia 36 bulan
didapatkan hasil 9 jawaban Ya dari 10 pertanyaan, dan 1 jawaban
Tidak. Sehingga perkembangan anak dapat dikatakan sesuai harapan
(S).

3. Hasil Penilaian KPSP (Formulir terlampir)


Nama anak : Nafa Rezki Humairah
Tanggal lahir : 23 Februari 2017
Umur : 36 bulan
Nama Wali : Iftah Nurul Afifa
Pekerjaan Wali : Mahasiswa
Alamat : Kompleks Hasanuddin F/30

17
Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret Gerak halus YA


kertas tanpa bantuan/petunjuk?

2 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan YA

kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5


cm.

3 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara &


berbicara seperti “minta minum”; “mau tidur”? bahasa YA
“Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.

4 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara &


gambar ini tanpa bantuan? bahasa YA

5 Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut Gerak kasar


atau dada anda dari jarak 1,5 meter? YA

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada bahasa
saat memberikan perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di lantai”. YA

“Letakkan kertas ini di kursi”.

18
“Berikan kertas ini kepada ibu”.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah
tadi?

7 Buat garis lurus ke bawah sepanjang Gerak halus


sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis lain di TIDAK
samping garis tsb.

8 Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Gerak kasar


Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas YA

dengan mengangkat kedua kakinya secara


bersamaan tanpa didahului lari?

9 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi & YA


kemandirian

10 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar YA


sedikitnya 3 meter?

19

Anda mungkin juga menyukai