Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS BAHAN AJAR KB 1

Nama : Selvari Merina, S.Pd


Kelas : C / K2
Modul : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Dr. Ermis Suryana, M.Pd.I

A. Tiga Konsep dan Deskripsinya


1. Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme
menuju tingkat kedewasaannya atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik yang menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah) (samsu yusuf, 2001: 15).
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological
growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu, yang meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, dan hormon), dan
perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti
perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), disertai perubahan
dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya)
Sedangkan perkembangan psikomotorik adalah perkembangan gerakan jasmaniah
melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan
motorik adalah proses yang sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan
berkesinambungan, dimana gerakan individu meningkat dari keadaan tidak terorganisir
menjadi penguasaan keterampilan yang kompleks dan terorganisir dengan baik.

2. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Psikomotorik


Secara umum, terdapat perbedaan antara gambaran perubahan-perubahan fisik
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dengan perempuan (Artaria, 2010; Ridlwan, 2019).
Dari penelitian dengan metode Anthropometri didapatkan fakta bahwa pertumbuhan baik
secara fisik maupun kematangannya antara laki-laki dan perempuan mengalami fase yang
berbeda. Perbedaan pertumbuhan fisik dan kematangan antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan perkembangan usianya ternyata ada korelasinya dengan variabel-variabel
yang beraneka macam termasuk kelas sosial, kelas ekonomi, kelompok populasi secara
genetis dsb.
Selain perbedaan pada jenis kelamin, setiap fase perkembangan juga memiliki
karakteristik perkembangan yang berbeda-beda mulai dari bayi sampai dewasa.
Tahapan Usia (Tahun) Karakteristik
Bayi Awal 0-± 1 Percaya Vs Tidak percaya
Bayi Lanjut ±1-±3 Otonomi Vs Malu dan Ragu-ragu
Anak Awal ±4-±5 Inisiatif Vs Merasa Bersalah
Anak Petengahan ±6-±11 Ketekunan Vs Rasa Rendah Hati
Masa Pubertas ±12-±20 Membuktikan kecakapan Vs Kekacauan Parah
Dewasa Awal ±21-±40 Kekariban Vs Pengasingan
Dewasa Pertengahan ±41-±65 Menyamaratakan Vs Tidak Aktif
Masa Lanjut Diatas±65 Mengabungkan Vs Putus Asa

Sama halnya dengan perkembangan fisik, karakteristik perkembangan


psikomotorik juga mengalami perbedaan tiap tahun atau fase perkembangan (Hidayat dan
Nur, 2018). Berikut uraian karakteristik perkembangan psikomotorik peserta didik :
1. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 3 tahun
Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat
melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti
kaki, dapat berjingkrak.
2. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat
melompat 24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan
bantuan, dapat melakukan jingkrak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.
3. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 5 tahun
Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat
melompat 28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki,
dapat melakukan jingkrak dengan sangat mudah.
4. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak usia 6-12 tahun
Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi
empat kategori: (1) Keterampilan menolong diri sendiri, (2) Keterampilan
menolong orang lain; (3) Keterampilan sekolah; (4) Keterampilan bermain.
5. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik pada Remaja
Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalam hal
kekuatan, kelincahan, dan daya tahan sedangkan perkembangan psikomotorik
pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi.
6. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa dewasa
Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Semua sistem
gerak dan koordinasi dapat berjalan dengan baik.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik peserta didik yaitu:


1. Keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan
2. Gizi,
3. Ganguan emosional
4. Jenis kelamin,
5. Status social ekonomi
6. Kesehatan
7. Pengaruh bentuk tubuh bangun/bentuk tubuh
8. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf (nervous system).
9. Pertumbuhan otot-otot.
10. Perkembangan dan perubahan fungsi kelenjar-kelenjar endokrin (endocrine glands).
11. Perubahan struktur jasmani.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik, yaitu:


1. Faktor pola asuh orang tua
2. Gen dari orang tua
3. Pengaruh lingkungan
4. Interior ruang belajar

B. Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social
Perkembangan peserta didik yang terjadi di masyarakat social kita, baik itu
perkembangan fisik maupun perkembangan psikomotoriknya masih banyak yang belum
optimal dan belum sesuai dengan tahapan perkembangan fisik dan psikomotorik peserta
didik. Terutama pada anak usia sekolah dasar. Yang mana perkembangan anak usia
sekolah dasar termasuk ke dalam perkembangan masa pertengahan dan akhir anak yang
merupakan kelanjutan dari masa awal anak. Masa pertengahan dan akhir di awali dengan
perkembangan fisik, motoric dan kognitif anak. Oleh karena itu, pada masa ini peran aktif
orang tua dan guru sangat penting untuk mendorong dan menggali semua potensi yang ada
pada diri peserta didik. Agar dapat berperan aktif secara optimal dan melakukan langkah
yang tepat maka orang tua dan guru perlu mempelajari dan memahami perkembangan fisik
anak usia sekolah dasar.
Salah satu yang dapat di lakukan oleh orang tua dan guru adalah memberikan dan
memperhatikan kesehatan serta gizi anak, agar perkembangan fisik dan psikomotorik anak
dapat berkembang dengan baik dan optimal. Orang tua dapat memberikan asupan nutrisi
yang cukup kepada anak berupa makanan dan minuman yang mengandung nilai gizi dan
nutrisi. Sehingga anak tidak mengalami Stunting atau gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Seperti hambatan pertumbuhan dan perkembangan, penurunan fungsi
kekebalan, maupun penurunan fungsi kognitif. Sedangkan tugas sekolah melakukan
berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk memberikan pengawasan terhadap
makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah atau di lingkungan sekolah. Sehingga
petumbuhan dan perkembangan peserta didik baik fisik dan otak mendapatkan nutrisi yang
cukup dan dapat meningkatkan kekebalan fisik dan kinerja otaknya.

C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna


Agar perkembangan fisik dan otak peserta didik dapat bermuara sesuai dengan profil
pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, maka peran
guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
Guru adalah media utama dalam pembelajaran dan pendesainan pembelajaran dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik sebagai individu maupun kelompok.
Dalam program merdeka belajar guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik,
memahami kematangan peserta didik, modalitas peserta didik yang dominan (baik secara
audio, visual dan kinestetik sehingga dapat menyiapkan media yang sesuai dengan
modalitas peserta didik).
Selain itu, guru dapat memberikan bantuan kepada peserta didik, agar dapat memahami
masa pubertas, ajarkan juga tentang nilai keluarga dan agama, serta berikan dukungan
kepada peserta didik untuk mengambil keputusan sambil memberi informasi berdasarkan
apa seharusnya ia mengambil keputusan sesuai tingkat kematangan peserta didik .

Anda mungkin juga menyukai