Anda di halaman 1dari 12

PKK KDM

KEBUTUHAN OKSIGENASI

DI RSUD HAJI MAKASSAR

PRODI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R PADA
KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG RINRA SAYANG 1
RSUD HAJI MAKASSAR

A. PENGKAJIAN
I. 1. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 71 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Bugis Makassar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
No. Register : 27273
Tanggal Masuk : 9 / 1/2020
Diagnosa Medik : Efusi Pleura
Alamat : Jl. Tamangapa

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. M
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Anak Pasien
Alamat : Jl.inspeksi kanal

II. Riwayat Kesehatan


a. Keluhan utama : Sesak nafas
b. Riwayat keluhan utama : sejak 1 minggu yang
lalu (sejak 2/1/2020)
- Lama Keluhan : 30 menit
- Sifat keluhan : hilang timbul
c. Riwayat kesehatan masa lalu
- Klien mengatakan tidak pernah dirawat sebelumnya
- Klien mengatakan tidak pernah dioperasi
- Klien tidak ada riwayat alergi
- Klien tidak punya kebiasaan merokok atau minum minuman
beralkohol
d. Riwayat keluarga

? ? ? ?
71

? ? ?
Ket :

: laki-laki ? : umur tidak diketahui

: perempuan : garis perkawinan


: meninggal : garis keturunan
: pasien

Kesimpulan : keluarga mengaku tidak ada anggota keluarga yang


mengalami sakit seperti pasien. Penyakit pasien tidak berasal dari keturunan.
III. TANDA – TANDA VITAL
TD : 110/70 mmHg
S : 39 derajat celcius
N : 84x/menit
P : 27x/menit

IV. TB : 150 cm BB : 47 cm

V. Pengkajian Kebutuhan Oksigen


A. Riwayat kebutuhan oksigen dan karbondioksida
1. Pasien mengatakan belum pernah mengalami masalah
pernafasan sebelumnya
2. Pasien mengatakan pernah batuk kering sejak 1 tahun yang
lalu
3. Pasien tidak ada riwayat asma dan bronchitis
4. Pasien mengatakan anaknya merokok
5. Pasien mengatakan mengalami nyeri dada saat bernafas
6. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami pengobatn sakit
jantung, hipertensi, ataupun pernafasan sebelumnya

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
- Pasien tampak sesak nafas
- Kesadaran umum compos mentis
2. Kepala
- Bentuk kepala simetris
- Rambut beruban
- Distribusi rambut merata
- Tidak ada benjolan
3. Mata
- Bola mata simetris
- Mata kiri tidak dapat terbuka
- Kelopak mata tidak ada edema
- Pupil dan reflex cahaya normall
4. Telinga
- Telinga bersih
- Tidak ada edema
- Letak telinga simetris
- Gangguan pendengaran
5. Hidung
- Tidak terdapat cuping hidung
- Lubang hidung terdapat sedikit secret
- Letak hidung simetris
- Tidak ada peradangan atau pembengkakan
6. Mulut dan tenggorokan
- Gigi pasien tampak kotor
- Pasien tidak menggunakan gigi palsu
- Tidak tampak pembesaran tonsil
- Tidak ada gangguan menelan
7. Leher
- Tidak tampak adanya pembesaran tiroid
- Tidak teraba adanya massa
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
8. Dada dan paru
- Tidak tampak adanya massa
- Bentuk simetris
- Frekuensi nafas 27x/menit
- Bunyi perkusi pekak
- Fremitus tocal menurun
- Insipirasi lebih panjang dari ekspirasi
9. Jantung
- Ictus cordis teraba pada ics 5 midclavicula
- Tidak teraba adanya massa
- Bunyi jantung 1 murni (lup)
- Bunyi jantung 2 murni (dup)
10.Abdomen
- Perut datar
- Tidak tampak adanya pembengkakan
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Tidak teraba adanya massa
- Bunyi perkusi timpani
- Peristaltic usus 10x/menit
11.Genetalia
Tidak dikaji
12.Eksremitas
a.ekstremitas atas
- tidak tampak adanya edema pada ekstremitas atas
- simetris kiri dan kanan
b. ekstremitas bawah
- tidak tampak adanya edema
- tidak tampak adanya massa
- simetris kiri dan kanan
VII. Status Neurologi
- Tingkat kesadaran compos mentis
- Koordinasi baik
- Orientasi baik

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan laboratorium
- Jenis pemeriksaan : sitologi cairan
- Fiksasi : alcohol 95%
- Makroskopik : terima cairan didalam spoit
sebanyak 12cc, warna kekuningan , agak keruh, disentrifus
2000rad selama 10 menit dibuat 4 slide.
- Mikroskopik : sediaan hapusan terdiri dari sebaran sel-
sel limfosit matang yang cukup padat. Tidak ditemukan debris
nekrotik,mesotel, maupun sel epitel maligna pada sediaan
yang diperiksa
- Kesimpulan : peradangan kronik tidak spesifik
b. Terapi
- Infus RL 20tpm
- O2 2 liter
- Fartison iv/12 jam/IV
- Cefotoxime 1gr/12jam/IV
- Acetillciztein 200/8jam/oral

B. KLASIFIKASI DATA
DS :
- Pasien mengatakan sesak sejak 1 minggu lalu
- Pasien mengatakan batuk kering
- Pasien mengatakan demam
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun

DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak batuk dan sesak
- TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 39derajat celcius
N : 84x/i
P : 27x/i

C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Efusi Pleura Pola nafas tidak efektif


- Pasien
mengatakan sesak
nafas sejak 1
minggu yang lalu Terdapat cairan pada rongga
- Pasien pleura
mengatakan
mengalami batuk
dan demam
Ekspansi paru menurun
DO :
- Klien tampak
pucat
- Klien tampak RR meningkat
meringis
- Skala nyeri mimik
wajah : 4
- TD : 110/70 mmHg Pola nafas tidak efektif
- S : 39 derajat
celcius
- N : 84x/menit
- RR : 27x/menit

Diagnosa keperawatan :
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru

D. RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Pola nafas tidak Masalah pola 1. OBSERVASI TTV 1. UNTUK
efektif nafas tidak MENGETAHUI
berhubungan efektif dapat 2. BERIKAN POSISI KEADAAN
dengan ekspansi teratasi dengan UMUM PASIEN
NYAMAN (SEMI
paru ditandai kriteria hasil :
FOWLER : 30-45
dengan - Pernafasan 2. PENURUNAN
DERAJAT)
DS : pasien DIAFRAGMA
- Klien dalam 3. AJARKAN MEMPERLUAS
mengataka batas DAERAH DADA
TEKNIK POLA
n sesak normal SERTA
NAFAS EFEKTIF
- Klien - Pasien tidak MENINGKATKAN
mengataka batuk lagi (TEKNIK NAFAS
DALAM) EKSPANSI PARU
n batuk
kering dan 3. NAFAS DALAM
4. BERIKAN
demam MEMBANTU
TERAPI O2
- Klien MEMENUHI
mengataka SESUAI
KEBUTUHAN KECUKUPAN
n nafsu OKSIGEN
makan
5. KOLABORASI
menurun 4. UNTUK
PEMBERIAN
MEMENUHI
DO : OBAT DAN
KEBUTUHAN
- Klien FOTO THORAX
OKSIGEN PASIEN
tampak
lemah 5. PEMBERIAN
- TTV OBAT YANG
TD : 110/70 TEPAT DAPAT
mmHg MENGATASI
S : 39 MASALAH
N : 84x/i
PASIEN
P : 27x/i

E. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Implementasi Evaluasi
Tgl
10 Januari 1. Mengobservasi TTV Pukul 18.00
2020 Hasil : TD : 140/70 mmHg S:
15.00 S : 39 derajat celcius Klien mengatakan masih mengeluh sesak nafas dan
N : 80x/menit batuk
RR: 27x / menit
O:
2. Memberikan posisi - Klien tampak lemas
semi fowler - Klien tampak masih sedikit sesak
Hasil : klien bersedia diatur - TTV
posisinya TD : 140/70 mmHg
3. Mengajarkan teknik S : 39 derjat celcius
relaksasi nafas dalam N : 80x/i
Hasil : klien mengerti apa RR: 27x/I
yang diajarkan A:
4. Memberikan O2 Masalah belum teratasi
melalui nasal kanul - Sesak
(3-5liter/menit) - Batuk
Hasil : klien bersedia - Demam
dipasangkan O2 P:
5. Melakukan kolaborasi Lanjutkan Intervensi
dengan memberi
obat serta melakukan
pemeriksaan lab
Hasil : klien bersedia diberi
obat dan tindakan

11 januari 1. Mengobservasi S:
2020 TTV Klien mengatakan masih mengeluh sesak nafas
Hasil : TD : 120/70 mmHg
S : 36 derajat celcius O:
N : 80x/menit - Klien tampak lemas
RR: 26x / menit - Klien tampak masih sedikit sesak
- TTV
2. Memberikan TD : 120/70 mmHg
posisi semi fowler S : 36 derjat celcius
Hasil : klien bersedia diatur N : 80x/i
posisinya RR: 26x/I
3. Mengajarkan A:
teknik relaksasi Masalah belum teratasi
nafas dalam - Sesak
Hasil : klien mengerti apa - Batuk
yang diajarkan P:
4. Memberikan O2 Lanjutkan Intervensi
melalui nasal
kanul (3-
5liter/menit)
Hasil : klien bersedia
dipasangkan O2
5. Melakukan
kolaborasi
dengan memberi
obat serta
melakukan
pemeriksaan lab
Hasil : klien bersedia diberi
obat dan tindakan
12 januari 1. Mengobservasi S:
2020 TTV Klien mengatakan masih mengeluh sesak nafas
Hasil : TD : 120/80mmHg
S : 36 derajat celcius O:
N : 80x/menit - Klien tampak lemas
RR: 26x / menit - Klien tampak masih sedikit sesak
- TTV
2. Memberikan TD : 120/80 mmHg
posisi semi fowler S : 36 derjat celcius
Hasil : klien bersedia diatur N : 80x/i
posisinya RR: 26x/i
3. Mengajarkan A:
teknik relaksasi Masalah belum teratasi
nafas dalam - Sesak
Hasil : klien mengerti apa - Batuk
yang diajarkan P:
4. Memberikan O2 Lanjutkan Intervensi
melalui nasal
kanul (3-
5liter/menit)
Hasil : klien bersedia
dipasangkan O2
5. Melakukan
kolaborasi
dengan memberi
obat serta
melakukan
pemeriksaan lab
Hasil : klien bersedia diberi
obat dan tindakan

Anda mungkin juga menyukai