Anda di halaman 1dari 44

K3 INDUSTRI MIGAS

KEGIATAN
INDUSTRI
MIGAS
KEGIATAN HULU (Up-stream)
Kegiatan Eksplorasi dan Produksi

I. Kegiatan Eksploitasi
Proses kegiatan memulai dari mencari perangkap Hydrocarbon
melalui kegiatan :

a. Survei/penyelidikan geologi lapangan penyelidikan geokimia


penyelidikan paleontologi
b. Penyelidikan Geofisika melalui penyelidikan gaya berat
penyelidikan seismik
c. Kegiatan Pengeboran (Drilling) untuk menguji analisa hasil seismik.
KEGIATAN HULU (Up-stream)
2. OPERASI PENGEBORAN
LUMPUR BOR
MENARA BOR YANG DILENGKAPI ; • MENDINGINKAN PAHAT
• DENGAN MATA BOR • MENAHAN DINDING LUBANG BOR AGAR TIDAK RUNTUH
• RANGKAIAN PIPA BOR • MENGIMBANGI TEKANAN DARI DALAM ‘FORMASI’
• BAK LUMPUR • MENGANGKAT SERBUK BOR
• POWER UTILITY
• MEJA PUTAR
• POMPA SIRKULASI LUMPUR
KEGIATAN HULU (Up-stream)
TEKNIK PENGEBORAN PROSES MENGALIR FLUIDA DARI DALAM
RESERVOAR
§ PENGEBORAN LURUS (VERTIKAL)
•ALIRAN DARI RESERVOAR KEDASAR SUMUR
§ PENGEBORAN TERARAH (MIRING)
•ALIRAN FLUIDA DARI DASAR SUMUR
§ PENGEBORAN HORISONTAL
KEPERMUKAAN MELALUI CUBING
•ALIRAN FLUIDA DARI KEPALA SUMUR KE
TEKNIK PRODUKSI SEPERATOR.
• TEKNIK PRODUKSI PRIMER (PRIMER
RECOVERY)
• TEKNIK PRODUKSI SEKUNDER
(SECONDARY RECOVERY)
KEGIATAN HULU (Up-stream)
3. Kegiatan Proses Produksi
Yaitu mengembangkan lokasi sumur lapangan menjadi lapangan produksi.
Memproduksikan (mengalirkan minyak dari reservoar kepermukaan) sumur
melalui pipa ke unit pemisah (seperator) untuk memisahkan air asin, minyak
dan gas ditampung di tanki/tempat penampungan masing-masing

§ Air asin dibuang melalui oil catcher (perangkap minyak)


§ Minyak (grude oil) ditampung pada tanki penampung
§ Gas ditampung dan dialirkan ke unit pengelolah Gas
KEGIATAN HILIR (Down-stream)
1. KEGIATAN PENGILANGAN (Processing unit)
PENGOLAHAN TAHAP I PROSES DISTILASI ; MEMISAHKAN FRAKSI
BERDASARKAN TINGKAT TITIK DIDIH

PENGOLAHAN TAHAP II PROSES PERUBAHAN STRUKTUR KIMIA


§ Pemecahan molekul (process cracking)
§ Penggabungan molekul (proses Alkilasi, polimerisasi)
§ Perubahan struktur molekul (Process Reforming)

2. KEGIATAN PENJUALAN PENJUALAN BBM,GAS DAN NN BBM


KEGIATAN INDUSTRI MIGAS DAN ASPEK K3

KEGIATAN INTI MIGAS

•EKSPLORASI/PRODUKSI
•PENGOLAHAN • BAHAYA KEBAKARAN
/PROCESSING • BAHAYA PELEDAKAN
• MARKETING • KECELAKAAN
• PENCEMARAN
• PENYAKIT AKIBAT KERJA
PERATANAN DAN
SARANA INTI UNIT PENUNJANG
• PERALATAN DAN • PERBENGKELAN
SARANA KEGIATAN
GEOLOGI • UTILITIES
• GEO SESMIK • ELECTRICAL
• PENGEBORAN
• UNIT PRODUKSI. • TRANSPORTASI
• UNIT PROSES • PERALATAN
• UNIT PENIMBUN PENDUKUNG
• UNIT TRANSPORT
SEJARAH K3 SAAT INI

ERA MANAJEMEN (1931)

Revolusi listrik & mekanisasi Safety Culture


Revolusi Inggris
Compesation Law (AS)
Indonesia (Pemerintah Hindia Belanda. Industrialisasi
Heirich (1931), teori domino
Bird and German, teori Loss
Causation Model
Revolusi Industri (Abad 18)
ISO, SMK3 dll

ZAMAN • Perkembangan K3
PURBA mengikuti penggunaan
teknologi (APD, safety
• Perubahan sistem kerja device dan alat-alat
• Penggunaan tenaga mesin pengaman
• Pengenalan metode baru
pengolahan bahan baku
• Pengorganisasian pekerjaan
Abad 17 SM Raja Hamurabi • Muncul penyakit yg
(Babilonia) berhubungan dgn
5 abad kmd (Zaman Mosai) pemajanan

Yunani & Romawi


PENGERTIAN K3

Etimologis Philosophy Keilmuan


Memberikan upaya Suatu konsep berfikir dan Suatu cabang ilmu
perlindungan yang upaya nyata untuk pengetahuan dan
ditujukan agar tenaga kerja menjamin kelestarian penerapan yang
dan orang lain di tempat tenaga kerja dan setiap mempelajari tentang cara
kerja selalu dalam keadaan insan pada umumnya penanggulangan
selamat dan sehat dan agar beserta hasil karya dan kecelakaan di tempat kerja.
setiap sumber produksi budaya dalam upaya
perlu dipakai dan digunakan mencapai adil, makmur dan
secara aman dan efisien. sejahtera.
1.
Identifikasi Bahaya
Anda diminta dapat memahami
pengertian identifikasi bahaya dalam
pekerjaan.

suatu proses untuk menemukan seluruh
potensi bahaya yang ada pada suatu
aktivitas dari lingkungan kerja, peralatan
dan pekerja itu sendiri.

Identifikasi bahaya
Perhatikan gambar di samping !
Identifikasilah sumber bahaya yang ada dalam pekerjaan tersebut,
temukan minimal 1 sumber bahaya !
Jenis-jenis Bahaya
FISIK

BIOLOGIS RADIASI

ERGONOMI
(Manual Handling) BAHAYA ZAT-ZAT BERBAHAYA

PHYSIKOLOGIS
2.
Penilaian Risiko
Anda diminta untuk memahami
penilaian risiko terkait pekerjaan
yang dilakukan di tempat kerja.

suatu proses untuk
menganalisa tingkatan resiko
dari suatu aktivitas
berdasarkan kemungkinan dan
konsekuensinya.

ASNZS 4360:2004
RISK MATRIX
RISIKO
KONSEKWENSI Ekstreme Risk
KEMUNGKI
NAN
1 2 3 4 5
E memerlukan penanganan/tindakan
segera

A H H E E E High Risk
H memerlukan perhatian pihak senior
manajemen
B M H H E E
Moderate Risk
C L M H E E M harus ditentukan tanggung jawab
manajemen terkait

D L L M H E
Low Risk

E L L M H H
L kendalikan dengan prosedur rutin
KEMUNGKINAN
Tingkatan Kriteria Penjelasan
Hampir pasti akan Suatu kejadian akan terjadi pada semua kondisi
A /setiap kegiatan yang dilakukan
terjadi
Cenderung untuk Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir
B semua kondisi (50%)
dapat terjadi
Mungkin dapat Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi
C tertentu
terjadi
Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa
Kecil kemungkinan kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan
D
terjadi
terjadinya
Suatu kejadian mungkin dapat terjadi pada suatu
E Sangat jarang terjadi
kondisi yang khusus/luar biasa/setelah bertahun-
tahun
KONSEKWENSI
Penjelasan
Tingkatan Kriteria
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja

Tidak ada cidera, kerugian material Tidak berpotensi menimbulkan


1 Tidak signifikan
sangat kecil, gangguan kesehatan
Memerlukan perawatan P3K,
Menimbulkan gangguan kesehatan,
2 Minor langsung dapat ditangani, kerugian
memerlukan tindakan medis < 7 hari
material sedang
Memerlukan perawatan medis, dan
Menimbulkan gangguan kesehatan,
dapat ditangani dengan bantuan
3 Sedang memerlukan perawatan medis 1 – 4
pihak luar, hilang hari kerja, kerugian
minggu
material cukup besar
Cidera yang mengakibatkan Menimbulkan gangguan kesehatan,
4 Mayor cacat/hilang fungsi tubuh secara memerlukan perawatan medis 1 – 3
total, kerugian material besar bulan
Menyebabkan kematian, bahan Menimbulkan gangguan kesehatan,
toksik dan efeknya merusak, memerlukan perawatan medis dalam
5 Bencana kerugian material sangat besar jangka panjang
3.
Metode
Identifikasi Bahaya
Identifikasi Bahaya
1 2 3

Tentukan Pekerjaan Tentukan tahapan pekerjaannya Tentukan bahaya setiap tahapan

Pilih suatu pekerjaan yang akan Menentukan tahapan setiap Melakukan analisa bahaya yang
diidentifikasi bahayanya. pekerjaan sehingga jelas langkah dapat muncul dari setiap tahapan
pekerjaan dilakukan. pekerjaan.
Identifikasi Bahaya
AKTIVITAS DETAIL AKTIVITAS BAHAYA
Mobilisasi Alat Berat - Pengecekan Alat Berat - Alat berat
- Landasan licin
- Menjalankan Alat - Laju alat berat
- Benda di sekitar alat
- Manusia di sekitar jalan
- Memarkir alat berat - Manusia di sekitar
- Benda di sekitar alat
- Landasan alat berat
4.
Metode
Penilaian Risiko
Cara Penilaian Risiko
Tentukan Risiko

Analisa kemungkinan Tentukan nilai Risiko ditentukan dari masing-


masing bahaya yang teridentifikasi
dan konsekwensi risikonya sebelumnya.

Berdasarkan resiko yang Dari nilai kemungkinan dan


ditentukan lakukan analisa nilai konsekwensi simpulkan nilai
kemungkinan dan konsekwensi risikonya.
yang tepat.
PENILAIAN RISIKO
DETAIL BAHAYA Risiko Kemungkinan Konsekwensi Risiko
AKTIVITAS (KM) (KW) (R)
- Pengecekan - Alat berat Terbentur D 2 L
Alat Berat
- Landasan licin Jatuh terpeleset D 2 L
- Menjalankan - Laju alat berat Alat terguling D 3 M
Alat
- Benda di Peralatan C 2 L
sekitar alat tertabrak
- Manusia di Manusia C 3 M
sekitar jalan tertabrak
- Memarkir alat - Manusia di Manusia C 3 M
berat sekitar tertabrak
- Benda di Peralatan C 2 L
sekitar alat tertabrak
- Landasan alat Alat berat D 3 M
berat terguling
Hasil Penilaian Risiko
Dari analisa penilaian risiko yang
telah dilakukan atas, didapatkan
hasil bahwa nilai risiko dari
pekerjaan mobilisasi alat berat
adalah M (Moderat). Manajemen
terkait harus mengambil tindakan
pengendalian.
PENGENDALIAN
RISIKO

Setelah mengetahui nilai risiko,


langkah selanjutnya adalah
menentukan pengendalian yang
sesuai.
HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO

1 3 4 5
2

ELIMINASI SUBSTITUSI REKAYASA ADMINISTRASI APD


ENGINEERING
PENGENDALIAN RISIKO

ELIMINASI
Menghilangkan sumber bahaya.
Mengepel air yang tumpah di lantai.
Mengambil meja/kursi yang menghalangi jalur
masuk orang.

SUBSTITUSI

Mengganti bahan / metode yang berisiko


dengan yang lebih tidak berisiko.

Penggunaan toluene atau pelarut lain sebagai


pengganti benzene, yang diketahui
menyebabkan kanker.
PENGENDALIAN RISIKO

REKAYASA ENGINEERING
Memodifikasi alat sehingga pekerjaan menjadi
tidak berisiko.
Menggunakan tangga untuk naik ke atas
Memasang raiing untuk pencegah jatuh

ADMINISTRASI

Pengaturan manusia dan cara kerja


menjadi lebih aman.

Pembuatan SOP

Pelaksanaan pelatihan bagi pekerja


PENGENDALIAN RISIKO

Alat Pelindung Diri


Alat yang digunakan untuk melindungi
sebagian atau seluruh anggota tubuh (Helm,
kaca mata, masker, sarung tangan dll)
PENGENDALIAN RISIKO
Risiko Kemungkinan Konsekwensi Risiko Pengendalian
(KM) (KW) (R) Risiko
Terbentur D 2 L SOP Mobilisasi, Sepatu safety, helm
safety
Jatuh terpeleset D 2 L SOP mobilisasi, sarung tangan safety
Alat terguling D 3 M Rambu kecematan maksimal, SOP
mobilisasi, sinyal man
Peralatan tertabrak C 2 L Memindahkan semua alat dari jalur
mobilisasi, pasang pembatas
Manusia tertabrak C 3 M Pasang pembatas, rambu dilarang
melintas, sinyal man
Manusia tertabrak C 3 M Pasang pembatas, rambu dilarang
melintas, sinyal man
Peralatan tertabrak C 2 L Memindahkan semua alat dari jalur
mobilisasi, pasang pembatas
Alat berat terguling D 3 M Rambu kecematan maksimal, SOP
mobilisasi, sinyal man
RINGKASAN IBPPR

Penentuan aktivitas Penentuan Tentukan bahaya Analisa nilai Tentukan


yang akan dianalisa tahapan/langkah masing-masing kemungkinan, pengendalian
aktivitas dilakukan tahapan/langkah konsekwensi dan berdasarkan hierarki
risiko pengendalian risiko
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
1. Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari
aktivitas pekerjaan

2. Berdasarkan sistem target organ

3. Kanker akibat kerja

4. Spesifik lainnya
Perpres No 7 tahun 2019
INSPEKSI K3
• Menentukan kebutuhan inspeksi yang sesuai dengan karakteristik aktifitas pekerjaan

• Menentukan kebijakan program (prosedur, tools, sdm yang terlibat/pelaksana program,


waktu)

• Mengembangkan checklist yang dibutuhkan

• Sosialisasi program khususnya bagi pelaksana

• Pelaksanaan program (termasuk pelaporan)

• Analisa laporan- laporan inspeksi oleh manajemen


KASUS KEBAKARAN

Kebakaran rumah sakit di India


pada tanggal 6 November 2021.

11 orang pasien meninggal dunia


akibat kebakaran tersebut.
KIMIA API

Api
Adalah Suatu proses kimia yang
menghasilkan panas atau cahaya

Kebakaran
Adalah api yang tidak terkontrol dan
tidak dikehendaki karena dapat
menimbulkan kerugian.
TERJADINYA API

Elemen/unsur-unsur yang harus ada


didalam teori segi tiga api / triangle of
fire adalah :

√ BAHAN BAKAR

√ OKSIGEN

√ PANAS Untuk menjadikan api


Ketiga unsur tersebut
harus dalam perbandingan
yang Optimum
BIDANG EMPAT API

Teori lebih lanjut yang menggambarkan


terjadinya api adalah Bidang empat api :
- Bahan bakar
- Oksigen
- Panas
- Chain Reaction
KELAS KEBAKARAN
KELAS “A”
Kebakaran bahan bakar padat
bukan logam, seperti kayu, kertas,
dan lain-lain.

KELAS “B”
Kebakaran bahan bakar cair dan
gas, seperti bensin, keroseine,
LPG, LNG, dan lain-lain.

KELAS “C”
Kebakaran listrik hidup, misal
motor listrik.

KELAS “D”
Kebakaran Logam, misal Al, Mg,
Mn, dan lain-lain.
KELAS KEBAKARAN

KELAS “A”
Kebakaran bahan bakar padat bukan logam, seperti kayu,
kertas, dan lain-lain.

KELAS “B”
Kebakaran bahan bakar cair dan gas, seperti bensin,
keroseine, LPG, LNG, dan lain-lain.

KELAS “C”
Kebakaran listrik hidup, misal motor listrik.

KELAS “D”
Kebakaran Logam, misal Al, Mg, Mn, dan lain-lain.
ALAT PEMADAM API RINGAN
ALAT PEMADAM API RINGAN
CARA PENGGUNAAN APAR

RA

Anda mungkin juga menyukai