Anda di halaman 1dari 41

PENGENALAN DASAR-DASAR

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3)
Oleh :
Jhon Rahmad A, SH., MH
PEMBAHASAN

 Pengertian K3;

 Sejarah K3;

 Peraturan perundangan K3

 Mengetahui teori kecelakaan kerja;

 Memahami pelaksanaan identifikasi


bahaya dan penilaian risiko;
 Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD)
PENGERTIAN
K3 ???
KE SELAMAT AN  CELAKA
KE SEHAT AN  SAKIT
KERJA
KECELAKAAN

 SUATU KEJADIAN / PERISTIWA


 TIDAK DIINGINKAN / TDK DI DUGA
 KERUGIAN
 MORIL
 MATERIL

12/12/2023 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENGERTIAN (Secara Keilmuan)

Suatu cabang ilmu


pengetahuan dan penerapan
yang mempelajari tentang cara
penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
Pengertian Kecelakaan

suatu kejadian yang tidak diduga dari


semula dan tidak dikehendaki yang
mengganggu suatu proses dari
aktifitas yang telah ditentukan dari
semula dan dapat mengakibatkan
kerugian baik korban manusia
maupun harta benda.
SUMBER SUMA’MUR
Sejarah K3
Kurang lebih 1700 tahun sebelum masehi Raja
Hamurabi dari kerajaan Babylonia dalam kitab undang-
undangnya menyatakan bahwa :
“Bila seorang ahli bangunan membuat untuk
seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan
dengan baik sehingga rumah itu roboh dan
menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli
bangunan tersebut dibunuh.”
Dalam zaman Mozai ± 5 abad setelah Hamurabi,
dinyatakan bahwa ahli bangunan
bertanggungjawab atas keselamatan para
pelaksana dan pekerjanya, dengan menetapkan
pemasangan pagar pengaman pada setiap sisi luar
atap rumah.
1
a
a

Sejarah
p
8
a
m
n
e
g

n
a
s
n
y
R
S
a
te
r
.
v
a
tP
o
k
i
le
a
n
t
u
e
s
ra
Pekerjaan
iR
g
dilakukan • Pemanfaatan ilmu
a
o
r secara pengetahuan dan
m perorangan/
Ia REVOLUSI teknologi
p
.n
kelompok kecil INDUSTRI • Terjadi
a Usaha
d pencegahan peningkatan
rI
a kecelakaan tidak
angka kecelakaan
u
Sejarah
 Tahun 1919 Amerika Serikat memberlakukan “Work
Compensation Law”
“….tidak memandang apakah kecelakaan
tersebut terjadi akibat kesalahan si korban atau
tidak, yang bersangkutan akan mendapat ganti
rugi jika terjadi dalam pekerjaan”
 Di Inggris  harus dibuktikan bahwa kecelakaan
tersebut bukanlah terjadi karena kesalahan si korban.

• H. W Heinrich  titik awal, keselamatan kerja yang


terorganisir secara terarah, prinsip-prinsip yang dikemukakan
Heinrich di tahun 1931 di bukunya “Industrial Accident
Prevention”, merupakan unsur dasar bagi program
keselamatan kerja saat ini.
Sejarah Peraturan K3
di Indonesia
1. Peraturan K3 Periode Tahun 1847 s.d 12 januari 1970
• Tahun 1847, Hindia Belanda melakukan pengawasan
penggunaan mesin uap, keselamatan ditujukan pada K3
belum pada rakyat Indonesia.

• 28 Pebruari 1852 Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan


staatblad no. 20 tentang Keselamatan kerja pemakaian
mesin uap.

• Veiligheid Reglement (VR) tahun 1910 Staatblad No 406


tentang keselamatan kerja pemakaian diesel dan listrik di
industri pengolahan.

• Stoom Ordonantie dan stoom Verordening Tahun 1930


(Stbl No. 225 dan Stbl N0. 225) tentang keselamatan
pemakaian pesawat uap ( sampai saat ini diterjemahkan
menjadi UndangUndang dan Peraturan Uap).
Sejarah Peraturan K3
di Indonesia
• Undang-Undang Penimbunan dan Penyimpan Minyak tanah
dan bahan-bahan cair lainnya yang mudah menyala (stbl
1927 No. 99)
• Ordonantie menyangkut minyak tanah tahun 1927 (Stbl
1927 No. 214)

• Loodwit Ordonnantie, Stbl No. 509 tahun 1931, yang


mengatur pengawsan terhadap bahan yang mengandung
racun (pabrik cat, accu, percetakan dll)

• Vuurwerk Ordonantie dan Vuurwerk Verordening Stbl.


No. 143 dan no. 10 tahun 1932 dan tahun 1933,
mengatur pengawasan terhadap pelaksanaan undang-
11 undang dan peraturan petasan.
Sejarah Peraturan K3
di Indonesia
• Industrienbaan Ordonantie dan Industriebaan
Verordening Stbl. No. 595 dan No. 29 Tahun 1938 dan
tahun 1939 tentang pengawasan terhadap jalan kereta
api, loko dan gerbongnya yang diginakan sebagai alat
angkut selain PJKA.

• Retribusi Ordonantie Stbl No. 424 tahun 1940 dan


Retributie Vorerdening Stbl No. 425 tahun 1940.

• Undang No. 10 Tahun 1961 tentang Penetapan


Peraturan pemerintah pengganti Unndang No. 1 tahaun
1962 Tentang barang (Lembaran Negara No. 251 tahun
1961)

• Peraturan Khusus (peraturan pemberlakuan peraturan


12
Belanda di Indonesia)
Sejarah Peraturan K3
di Indonesia
2.Peraturan K3 periode 12 Januari 1970 s.d. sekarang
UU no. 1 tahun 1970 menggantikan VR 1910
• Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973
tentang pengaturan dan pengawasan
keselamatan kerja di bidang pertambangan
• PP No. 07 Tahun 1973 tentang pengawasan
atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan
pestisida.
• PP No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja radiasi
• PP No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan
kerja pada pemurnian dan pengolahan miyak dan
gas bumi.
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3
TEORI KECELAKAAN
1. PURE CHANCE THEORY - ACT OF GOD
2. ACCIDENT PRONE THEORY - KECENDERUNGAN
3. THREE MAIN FACTORS THEORY - MAN, PERALATAN, LINGK.
4. TWO FACTORS THEORY - UNSAFE ACT & CONDITION
5. HUMAN FACTOR THEORY - ATTITUDE

14
Accident
LEMAH KONTROL

SEBAB DASAR

SEBAB
LANGSUNG

INSIDEN
HAZARD INSIDENT

KERUGIAN
CONSEQUENCY
Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
tan : PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
lakaan kerja tidak selalu diukur
Catatan :
ya korban manusia
Kecelakaan cidera
kerja tidak atau
selalu diukur
adanya korban manusia cidera atau
mati.
KECELAKAAN

Kerugian &
Penderitaan
18
“DANGER”
Kondisi
(pesawat/mesin/instalasi/
proses/lingkungan/cara kerja
dll) teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis
disimpulkan menunjukkan
melampaui nilai batas aman.

Danger lawan katanya


adalah Safe atau Aman.
Ilustrasi
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana
terdapat energi, zat atau kondisi
kerja yang potensial dapat
mengancam keselamatan

Hazard dapat berupa :


bahan-bahan , bagian-bagian
 mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya (Hazard)
 Physical
 Chemical
 Electrical
 Mechanical
 Physiological
 Biological
 Ergonomic
SAFE/AMAN

SAFE/AMAN adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-
identifikasi dan telah
dikendalikan
ke tingkat yang memadai
Prinsip Pencegahan Kecelakaan

Identifikasi & Tindakan


analisa potensi Pengendalian
bahaya bahaya

HAZARD CONTROL
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari
sumber bahaya (hazard) tertentu
yang terjadi.

Untuk menentukan resiko


membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk).
“RISK”
Resiko terdiri dari 2 dimensi:

Akibat Kekerapan
(Consequence) (Frequency)

Atau
Consequence x Frequency, dimana “Frequency”
terdiri dari Probabilitas dan Paparan
“Level of RISK”
adalah perhitungan antara
keparahan (consequence) dan
kemungkinan untuk terjadi
(probabilities), yang biasanya
disebut

(Tingkat resiko).
KEMUNGINAN TERJADI
KEPARAHAN
SULIT TERJADI JARANG SERING
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
PENILAIAN RESIKO

Adalah pelaksanaan metode-metode untuk


menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-
kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya
(danger) dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan secara
memadai serta mengambil langkah-langkah
yang tepat.
Jenis Uraian Prosedur Pelaks.
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaa AMAN
n
Identifikasi
Syarat K3 Inspeks
Hazard i K3

Konsep

Ref: UU, Pert, Standar


K3 “safe production”
Hazard Identification, Risk Assessment & Control


(HIRAC)
Apakah ada sumber potensi bahaya
 Seberapa besar potensi dan
kemungkinannya
 Apa akibat dan pengaruhnya
 Bagaimana pencegahannya
IDENTIFIKASI BAHAYA

PENILAIAN RESIKO PENGENDALIAN


RESIKO
Akibat
Peluang ELIMINASI
1 2 3 4 5

A H H E E E
SUBTITUSI
B M H H E E

C L M H E E REKAYASA TEKNIK
D L L M H E

E L L M H H ADMINISTRASI
PILIHAN
TERAKHIR APD

MONITORING & REVIEW


33 ILUSTRASI
PENGENALAN APD
Pengenalan APD
Definisi :
Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Jenis Jenis :

1. Alat Pelindung Kepala


Fungsi: melindungi kepala dari
benturan, terantuk benda tajam
atau benda keras, kejatuhan atau
terpukul oleh benda-benda yang
melayang atau meluncur di udara,
radiasi panas, api dan percikan
bahan-bahan kimia.
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah melindungi mata
dari:
1. Percikan bahan-bahan korosif
2. Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang
melayang di udara
3. Lemparan benda-benda kecil, panas
4. Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang
dapat menyebabkan iritasi pada mata
5. Radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengion maupun yang tidak mengion
6. Pancaran cahaya
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Jenis :
Kacamata (spectacles), Goggles,
Tameng muka (face shield)
Pengenalan APD
3. Alat pelindung telinga
Fungsi: Melindungi alat pendengaran (telinga) dari
kebisingan dan melindungi telinga dari percikan api
atau logam-logam yang panas.
Jenis :
• Sumbat telinga atau ear plug
• Penutup telinga atau ear muff

4. Alat pelindung pernafasan (Respirator)


Fungsi : Memberikan perlindungan organ pernafasan
akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti
debu, uap, gas fume, asap, mist, kabut dan
sebagainya.
Jenis :
• Respirator untuk memurnikan udara
Pengenalan APD
5. Pelindung Tangan
Fungsi : Melindungi tangan dan jari-jari tangan dari
pajanan api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik,
radiasi mengion listrik, bahan kimia, benturan dan
pukulan, tergores, terinfeksi.
Jenis : Sarung tangan biasa, Mitten, Hand Pad, Sleeve

6. Pelindung Kaki
Fungsi: Melindungi kaki dari timpaan benda-benda
berat, tertuang logam panas cair dan bahan kimia
korosif, penyakit kulit, tersandung , terpeleset,
tergelincir.
Pengenalan APD
Jenis :
• Sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan
dan pengecoran logam
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang
berpotensi bahaya peledakan
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang
berpotensi bahaya listrik
• Sepatu kerja untuk pekerja bangunan atau
kontruksi
• Sepatu kerja pada tempat kerja yang basah atau
licin.
• Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya
terinjak benda-benda runcing
• Sepatu keselamatan untuk mencegah dari kontak
bahan kimia
Pengenalan APD
7. Pakaian pelindung
Fungsi: Melindungi sebagian atau seluruh bagian tubuh
dari bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi,
panas, bunga api maupun api.
Jenis :
• Apron (menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut)
• Overalis (menutup seluruh tubuh).

8. Tali dan Sabuk pengaman


Fungsi: Digunakan untuk mengurangi resiko bahaya
fisik apabila si pemakai terjatuh.
Jenis :
• Penggantung
• Pelana atau harness

Anda mungkin juga menyukai