Anda di halaman 1dari 7

K3LH

(KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)

PENGERTIAN K3 MENURUT PARA AHLI


1. Menurut Mangkunegara : keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
2. Menurut Suma’mur (1981: 2) : keselamatan kerja merupakan rangkaian
usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994) : keselamatan kerja adalah kondisi
keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana
kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
4. Mathis dan Jackson : menyatakan bahwa keselamatan adalah merujuk
pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap
cidera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada
kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum

INDIKATOR PENYEBAB KESELAMATAN KERJA ADALAH :


a) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:

1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang


kurang diperhitungkan keamanannya.

2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak3. Pembuangan kotoran dan
limbah yang tidak pada tempatnya.

b) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:


1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik


Pengaturan penerangan.

TUJUAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA :


Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan
atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan


kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan
meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.

Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan


kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan


kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-


baiknya selektif mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan


gizi pegawai.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi


kerja.

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh


lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG K3


Masalah keselamatan dan kecelakaan pada umumnya berusia sama dengan
kehidupan manusia. dengan demikian, keselamatan kerja dimulai sejak manusia
mengenal pekerjaan dan bekerja. manusia mengalami kecelakaan dan oleh sebab
itu berkembanglah pengetahuan mengenai pencegahan kecelakaan agar tidak
terulang kembali.

Hamurabi yang menjadi Raja di Babilonia pada abad ke-17 sebelum


Masehi mengatur undang-undang dinegaranya tentang hukuman bagi ahli
bagunan atau keluarganya untuk bertanggung jawab terhadap keselamatan para
pelaksana dan pekerja-pekerja pembagunan.

Kecelakan akibat kerja dalam perindustrian mula-mula terjadi secara


besar-besaran kira-kira 180 tahun yang lalu, ketika tekhnologi berkembang
pesat dan mulai menerapkan produksi massal dengan mesin, sedangkan pabrik
merupakan suatu kesatuan proses kerja.

Undang-undang pada tahun 1802 untuk melindungi kesehatan dan moral


tenaga kerja yang mengikuti latihan dan mereka yang bekerja dipabrik tekstil
dan pabrik lainnya. pewasannya dilakukan oleh penegak hukum setempat.
undang-undang tersebut diubah pada tahun 1833 dan diciptakanlah Inspektorat
pengwasan dalam aparat pemerintahan. pada tahun 1844 ditambahkan UU
mengenai kewajiban pengawasan mesin, penyedia pengamanan mesin dan wajib
lapor kecelakaan.

UU pertama perusahaan di Prancis berlaku pada tahun 1841 mengenai


kerja anak dalam industri yang mempergunakan tenaga mekanik dan bekerja
secara kontinue pada perusahaan-perusahan dengan jumlah buruh lebih dari 20
orang.

SAFETY SIGN :

a. Pengertian
Safety sign adalah media visual berupa gambar untuk ditempatkan diarea
kerja yang memuat pesan-pesan agar karyawan memperhatikan aspek
keselamatan kerja.
b. Manfaat
 Menarik perhatian terhadap adanya keselamatan dan kesehatan kerja
 Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
 Menyesiakan informasi umum dan memberikan pengarahan
 Mengingatkan para karyawan untuk menggunakan peralatan
perlindungan diri
 Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada
 Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang
atau perilaku yang tidak diperbolehkan

c. Jenis-jenis dan ciri safety sign


Adapun jenis rambu dapat berupa :
1. Rambu dengan SimboL
2. Rambu dengan Simbol dan Tulisan
3. Rambu berupa pesan dalam bentuk Tulisan .

# Rambu tulisan seharusnya digunakan apabila tidak adanya symbol yang


tersedia.

d. Symbol/rambu K3
UNDANG-UNDANG YANG BERKAITAN DENGAN K3
Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang K3 :

a. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).


b. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang
Ketenagakerjaan.

ISTILAH DALAM K3
a. HSE adalah singkatan dari Health Safety Environment, di Indonesia
banyak sekali pengistilahannya seperti Keselamatan Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup atau K3LH atau ada yang mengistilahkannya OSH
(Occupational Safety & Health) atau K3 saja.
b. HAZARD (POTENSI/SUMBER BAHAYA)
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan
(harm). Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
c. HARM
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit
fisik atau mental, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan
lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
d. ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
e. INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja
ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
Contohnya sebagai berikut; Seseorang sedang duduk di suatu ruangan,
setelah itu dia berdiri beberapa saat dengan maksud hendak berjalan ke
depan. Saat dia sedang berdiri untuk siap-siap melangkah, tiba-tiba
sebuah benda jatuh dari lantai atas tepat sejengkal di depan badannya.
Seandainya orang itu lebih cepat saja dia untuk melangkah, tentu dia
akan mendapat kecelakaan.
f. DANGER (BAHAYA)
Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi di mana atau kapan muncul
sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
g. AMAN / SELAMAT (SAFE CONDITION)
adalah suatu kondisi di mana atau kapan munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai.
h. RISK (RESIKO)
Adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. Untuk menentukan resiko
membutuhkan perhitungan antara konsekuensi / dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai Tingkat Resiko
(level of risk).
i. UNSAFE BEHAVIOR/ACT
Unsafe act adalah Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu Unsafe Act juga dapat diartikan
sebagai suatu bentuk pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang
telah ditetapkan dimana memberikan peluang untuk terjadinya kecelakaan
kerja. Di sisi lain, Unsafe act juga merupakan suatu unsur prilaku yang
tidak memuaskan dimana sebelum suatu peristiwa kecelakaan yang
signifikan dalam memulai sebuah acara.
j. UNSAFE CONDITION
Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang
berbahaya memungkinkan secara langsung timbulnya kecelakaan. Selain
itu Unsafe Condition juga dapat diartikan sebagai kondisi fisik yang tidak
memuaskan yang ada di lingkungan tempat kerja segera sebelum suatu
peristiwa kecelakaan yang signifikan dalam memulai acara
k. NEAR MISS
Near miss adalah Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau
kerusakan / kerugian lainnya.Sebuah peristiwa yang tak terencana, tidak
menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan, namun memiliki potensi untuk
melakukannya. Near miss dapat diartikan sebagai peristiwa yang tak
terencana yang tidak menyebabkan cidera, penyakit, atau kerusakan
tetapi memiliki potensi untuk melakukannya.
l. APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

Anda mungkin juga menyukai