Anda di halaman 1dari 77

Dasar - Dasar

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3)
BIODATA
NAMA GRESA SEKARDATUN, SH.,MH
INSTANSI SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
WILAYAH SEMARANG DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

JABATAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MUDA


ALAMAT KANTOR JL.MT. HARYONO NO.876 SEMARANG
NO HP 081 325 66 0404
EMAIL gresasekardatun@gmail.com
ALAMAT RUMAH JL.KESATRIAN NO.D-5 RT.007/RW.007
KEL.JATINGALEH, KEC.CANDI SARI, KOTA
SEMARANG

PELATIHAN/ DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN TAHUN


TRAINING 2016
7 Bidang K3 di Indonesia
 Penanggulangan Kebakaran
 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
 Kesehatan Kerja
 Hygiene/Lingkungan Kerja
 Mekanik (pswt. angkat angkut, pswt. tenaga dan produksi)
 Konstruksi Bangunan
 Listrik (lift, instalasi listrik, penyalur petir)
DASAR HUKUM - 1

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


DASAR HUKUM
 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan

 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. K3
b. Moral dan kesusilaan dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yg optimal
diselenggarakan upaya K3
Lambang K3
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PAK).

Arti (Makna) Roda Gigi


Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

Arti (Makna) Warna Putih


Bersih dan suci.

Arti (Makna) Warna Hijau


Selamat, sehat dan
Bentuk lambang berupa sejahtera.
palang berwarna hijau
dengan roda bergerigi Arti (Makna) 11 (sebelas)
Gerigi Roda
sebelas dengan warna Sebelas Bab Undang-Undang
dasar putih No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
PENGERTIAN K3
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
 UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012


Tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
 Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga
kerja atau lebih atau mempunyai tingkat resiko
bahaya tinggi, yang dapat mengakibatkan kecelakaan
yang merugikan jiwa manusia, terganggunya proses
produksi dan pencemaran lingkungan.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
 Permenaker No 4 Tahun 1987
Tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3)
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus
memperkerjakan 100 orang atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan
kurang dari 100 orang tetapi menggunakan bahan,
proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
pencemaran radio aktif.
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di tempat
kerja.

2. Menjamin setiap sumber


produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
Berdasarkan Undang-
Undang No 1 Tahun 3. Meningkatkan kesejahteraan
1970 tentang dan produktivitas Nasional.
Keselamatan Kerja
Insiden K3
Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan
dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK)
ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi
(termasuk insiden ialah keadaan darurat).

Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan
(kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Insiden yang tidak menyebabkan cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir
celaka)
KECELAKAAN KERJA
KECELAKAAN INDUSTRI

KECELAKAA
N PAK

KECELAKAAN DALAM
PERJALANAN
Difinisi
Difinisi

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban manusia
dan atau harta benda
02/25/2024 14
KECELAKAAN:
“Suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan suatu proses yang telah diatur dari suatu
aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia
dan atau harta benda”
UNSUR –UNSURNYA:
Tidak diduga semula dan tidak diinginkan
Mengganggu proses
Mengakibatkan kerugian fisik dan material

Setiap orang ingin SELAMAT Banyak orang dengan


sengaja dan sadar mengambil resiko.
DEFINISI
Keselamatan (Safety)
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang
tidak bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and
psychological well being of the individual)

Kerja (Work)
Sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah;
mata pencaharian
“TUJUAN PENERAPAN K3”
 Melindungi dan menjamin
keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di
tempat kerja.
 Menjamin setiap sumber
produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
 Meningkatkan
kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
ISTILAH-ISTILAH BAHAYA

1. HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan
kerusakan (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

2. DANGER
Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada
tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif

19
3. RISK
prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus
tertentu
4. INCIDENT
Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak
diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan
sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur
5. ACCIDENT
Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau
kerugian (manusia/benda)
6. NEAR MISS
Suatu incident yang tidak menyebabkan cidera, penyakit, atau
kematian
Difinisi
Difinisi

Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
n: (INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
kaanCatatan
kerja :tidak selalu diukur adanya
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Kecelakaan
manusia kerja
cidera tidakmati.
atau selalu diukur adanya
korban manusia cidera atau mati.
02/25/2024 21
TENAGA
KERJA
KESEHATAN PROSES KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
BAHAYA ?
RISIKO ?
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat
yang memadai, dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger).
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
Piramida Kecelakaan Kerja

Setiap Terjadi Kecelakaan Fatal/Kematian


1
Di dalamnya terdapat
10 Kecelakaan Ringan Sebelumnya

Insiden yang menimbulkan


Yang di dalamnya
terdapat 30 kerusakan alat/bahan sebelumnya

Yang di dalamnya Nearmiss (hampir celaka)


terdapat 600 Sebelumnya
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES IMMIDIATE INSIDENT
INSIDENT
CONTROL CAUSES LOSSES
Penyebab Kecelakaan Kerja

Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung

1. Kurangnya 1. Faktor 1. Tindakan Tidak 1. Kontak Dengan 1. Manusia (Cedera,


Prosedur/Atura Pekerjaan. Aman. Bahaya. Keracunan,
n. 2. Faktor Pribadi. 2. Kondisi Tidak 2. Kegagalan Cacat, Kematian,
2. Kurangnya Aman. Fungsi. PAK).
Sarana. 2. Mesin/Alat
3. Kurangnya (Kerusakan
Kesadaran. Mesin/Alat).
4. Kurangnya 3. Material/Bahan
Kepatuhan. (Tercemar,
Rusak, Produk
Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar,
Rusak, Bencana
Teori Efek Domino – H.W. Heinrich
Alam).
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
DENGAN ATAU
STANDAR &
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN

SEBAB DASAR
TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK

SEBAB LANGSUNG
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
BERFUNGSI
 PAKAI ALAT RUSAK  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 POSISI TIDAK AMAN
 TERPAPAR RADIASI
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 BERCANDA, MAIN-MAIN  TEMPERATUR EXTRIM
 MABOK ALKOHOL, OBAT  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
INSIDEN

 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar


 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition
Unplanned release of ACCIDENT
Energy and/or Personal Injury
s e s Hazardous material
a u Property Damage
t C
re c
Di
Inti masalah / Penyebab Dasar
• Kegagalan Teknis
• Kegagalan Manajemen. KECELAKAAN
– Lemahnya Pembinaan
– Lemahnya Pengawasan

•Korban 15
Kerugian Kecelakaan Kerja

Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
Rp. 1 Juta 2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung
1. Kerusakan Bangunan.

{
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
Rp. 5 – 50 Juta 4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
(Biaya Kerusakan 5. Biaya Administrasi.
Aset 6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana
Yang Tidak Darurat.
Diasuransikan) 7. Waktu untuk Investigasi.

{
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu
Rp. 5 – 3Juta Hilang .
(Biaya Lain-lain 9. Biaya Perekrutan dan
Yang Tidak Pelatihan.
Diasuransikan) 10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga
Kerja yang Kembali karena
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
 Identifikasi dan Pengendalian
Bahaya Di Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

 Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan dan Pendidikan.
2. Konseling & Konsultasi.
3. Pengembangan Sumber Daya.

 Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
Bahaya K3
Pengertian 5 Faktor Bahaya K3 :
Semua sumber, situasi ataupun 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman,
aktivitas yang berpotensi Binatang).
menimbulkan cedera dan atau 2. Kimia
penyakit akibat kerja (PAK). (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Sumber Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
1.Manusia. 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang
2.Mesin.
Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu,
3.Material. Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi).
4.Metode. 4. Biomekanik/Ergonomi (Gerakan Berulang,
5.Lingkungan. Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual,
Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
Jenis 5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan,
Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi
6.Tindakan.
Negatif).
7.Kondisi.
Resiko K3
Pengertian
Potensi kerugian Keparahan
yang bisa

Sedang
Ringan

Ringan
Sangat

Sangat
Berat

Berat
diakibatkan
apabila terdapat
kontak dengan
suatu bahaya Sangat Sering Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
(contoh : luka
bakar, patah Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

Frekuensi
tulang, kram,
asbetosis, dsb). Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim

Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi


Penilaian
dan Sangat Jarang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

Kategori
Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
Perkalian antara
nilai frekuensi Sedang Perlu Tindakan Langsung
dengan nilai
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
keparahan suatu
resiko. Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas
Pengendalian Resiko K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya

Eliminasi Eliminasi Bahaya

Penggantian Tempat kerja /


Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja Pekerjaan Aman
yang Lebih Aman (Mengurangi
Bahaya)

PERLINDUNGAN
KEHANDALAN

Perancangan/ Modifikasi Alat/Mesin/Tempat


Rekayasa Enginering Kerja yang Lebih Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan,


Administrasi Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Tenaga Kerja
Rambu, Poster, Label Aman
(Mengurangi
Menyediakan APD kepada Tenaga Paparan)
Alat Pelindung Diri
Kerja
Budaya 5R
(Ringkas,Rapi,Resik,Rawat,Rajin)
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk
mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja
menjadi tempat kerja yang lebih baik secara
berkelanjutan.

Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat
kerja.

Manfaat
1.Meningkatkan produktivitas karena pengaturan
tempat kerja yang lebih efisien.
2.Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja
selalu bersih dan luas.
3.Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas
tempat kerja yang bagus/baik.
4.Menambah penghematan karena menghilangkan
pemborosan-pemborosan di tempat kerja.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak
diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang
masih dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang
penggunaannya.

Rapi
5. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan
alur proses kerja.
6. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan
keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi dan
batas waktu.
Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja 7. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang
mudah ditemukan.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Resik
1. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran,
debu dan sampah.
2. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di
tempat kerja.
3. Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
4. Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah
usang/rusak (peremajaan).

Rawat
Mempertahankan kondisi di atas dari waktu ke
waktu.

Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan hal- hal di
Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja
atas.
Makna Rambu Di Tempat Kerja

Tanda Tanda Bahaya Tanda Kewajiban


Larangan

Tanda Sarana
Tanda Sarana Keselamatan,
P3K dan Tanda Sarana /
Darurat Fasilitas Umum
Kebakaran Evakuasi
Darurat
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Oksidator


Menyala/Terbakar

Korosif Beracun Mengganggu


Pernafasan, Pemicu
Kamker

Contoh Label Kemasan B3

GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar Lingkungan
Nations)
Label Transportasi Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Sumber : DOT (Department Of


Transportation) Amerika
Makna Label Dan Warna Perpipaan
LABEL PIPA
Gas Bertekanan.
LABEL PIPA
LABEL PIPA
Bahan Mudah Terbakar.
LABEL PIPA
LABEL PIPA Air Yang Dapat Diminum, Air
LABEL PIPA Pendingin, Air Umpan Boiler.
LABEL PIPA Bahan Beracun & Korosif.
LABEL PIPA
LABEL PIPA
Media Pemadam Kebakaran.
LABEL PIPA
LABEL PIPA
Bahan Mudah Menyala.
LABEL PIPA
Sumber : ANSI (American National Standards Intitute) Amerika
Tanda Dan Makna Papan Informasi Di Tempat Kerja

Petunjuk K3 Informasi Umum / Informasi Bahaya


Pengumuman

Pesan Umum Informasi Fasilitas Informasi Larangan


Radioaktif
Tanda, Makna Warna Dan Label Di
Tempat Kerja
LABEL Batas Area Kerja, Batas Jalur.

LABEL Produk Jadi, Sarana Umum.

LABEL Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan Evakuasi.

LABEL Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP).


LABEL Barang Inspeksi QC.
Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti.
LABEL
LABEL Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan, dsj.

Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional.

Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan.

Zona Berbahaya.
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
LOTO (Lockout – Tagout)
Pengertian
Suatu prosedur untuk menjamin
mesin/alat berbahaya secara tepat
telah dimatikan dan tidak akan
menyala kembali selama pekerjaan
berbahaya ataupun pekerjaan
perbaikan dan perawatan
berlangsung sampai dengan
pekerjaan tersebut berakhir.

Peralatan LOTO
Prosedur Umum
1.Mengidentifikasi sumber energi.
2.Mengisolasi dan mematikan
sumber energi.
3.Mengunci dan memberi tanda
bahaya pada sumber energi.
4.Memastikan keefektifan isolasi
Tanda LOTO Penerapan LOTO sumber energi.
Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi

1. Izin kerja diperlukan untuk Pekerjaan :


pekerjaan non-rutin yang 1. Panas (pengelasan,
mengandung bahaya/resiko gerinda, dsj).
tinggi di tempat kerja.
2. Ketinggian
2. Izin kerja bertujuan untuk (konstruksi/perbaikan di
memastikan bahwa semua ketinggian di atas 2 meter).
kegiatan/kondisi/lokasi aman
3. Listrik (arus besar).
untuk dilangsungkannya
pekerjaan berbahaya/resiko 4. Galian.
tinggi. 5. Penggunaan Alat Berat.
3. Pengurusan izin kerja 6. Perbaikan Tangki.
dilaksanakan oleh tenaga
kerja bersangkutan dengan 7. Peraikan Perpipaan.
petugas K3 Perusahaan. 8. Ruang Terbatas.
Alat Pelindung Diri (APD)

Kelengkapan
wajib yang
digunakan saat Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran
bekerja sesuai
dengan bahaya
dan resiko kerja
untuk menjaga
keselamatan Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki

tenaga kerja itu


sendiri maupun
orang lain di
tempat kerja. Rompi Nyala

Pelindung Jatuh
Pelampung

Jas Hujan
Pelindung Tubuh
Sabuk Keselamatan
Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun
rohani yang ditimbulkan dan atau
diperparah karena aktivitas kerja atau
kondisi yang berhubungan dengan
pekerjaan.

Contoh
Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back
Pain, White Finger Syndrom, dsb.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang,
Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan
Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan,
Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik
(Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan
Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).
Pencegahan
1.Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2.Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3.Pelayanan Kesehatan.
4.Penyedian Sarana dan Prasarana.
Kesehatan Kerja
Pengertian
Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat
yang setinggi-tingginya dari kesehatan
fisik, mental dan sosial dari tenaga kerja
pada semua pekerjaan, pencegahan
gangguan kesehatan pada tenaga kerja
yang disebabkan oleh kondisi kerjanya,
perlindungan tenaga kerja dari resiko
akibat faktor-faktor yang mengganggu
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan
tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikologisnya, dan sebagai kesimpulannya
merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan manusia kepada pekerjaanya.
Sumber : Joint ILO-WHO Committee 1995
Kesehatan Kerja (Selesai)

Ruang Lingkup
1. Penyelenggaraaan pelayanan kesehatan kerja :
o Sarana.
o Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan
dan paramedis perusahaan).
o Organisasi (pimpinan unit PKK, pengesahan penyelenggaraan PKK).
2. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kerja tenaga kerja (Awal, Berkala,
Khusus dan Purna Bakti)
3. Pelaksanaan P3K (Petugas P3K, Kotak P3k dan Isi Kotak P3K).
4. Pelaksanaan gizi kerja (pemeriksaan gizi dan makanan tenaga kerja,
kantin, katering pengelola makanan tenaga kerja , pengelola dan petugas
katering).
5. Pelaksanaan pemeriksaan syarat-syarat ergonomi.
6. Pelaksanaan pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja, Penyakit Akibat Kerja)
Tanggap Darurat
Pelaksanaan Tanggap Darurat
Pengertian Keadaan Darurat Secara Umum
Keadaan sulit yang tidak diduga yang
memerlukan penanggulangan segera 1. Matikan/hentikan seluruh
supaya tidak terjadi kecelakaan. proses/mesin/aktivitas
produksi/kerja.
2. Segera menuju titik evakuasi dengan
Ruang Lingkup mengikuti jalur evakuasi darurat.
1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu
3. Selamatkan aset yang
pemadam kebakaran Perusahaan.
memungkinkan untuk diselamatkan.
2. Peledakan.
4. Tetap tenang dan cepat bertindak.
3. Kebocoran gas/cairan/material
5. Informasikan kepada petugas
berbahaya yang tidak dapat diatasi
Tanggap Darurat apabila ada rekan
dalam waktu singkat.
yang masih
4. Keracunan.
tertinggal/terperangkap/terluka.
5. Bencana Alam.
6. Tetap di area aman hingga ada
6. Perampokan.
instruksi lanjutan dari petugas
7. Ancaman Bom.
berwenang.
8. Demonstrasi / Unjuk Rasa.
9. Huru-hara.
Api Dan Kebakaran

Pengertian Api
Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi)
cepat yang terbentuk dari 3 unsur
(panas, oksigen dan bahan mudah
Panas terbakar ) yang menghasilkan panas dan
cahaya.

Pengertian Kebakaran
Rantai Nyala api baik kecil maupun besar pada
Reaksi tempat, situasi dan waktu yang tidak
Oksigen
Bahan
dikehendaki yang bersifat merugikan
Mudah
Terbakar dan pada umumnya sulit dikendalikan.

Segitiga Api
Syarat Dasar K3

1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah, mengurangi & memadamkan
kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.

Undang-Undang No 1 Tahun 1970


7. Mencegah & mengendalikan timbulnya
tentang Keselamatan Kerja pasal 3 penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
Syarat Dasar K3 (Selesai)

10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.


11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan,
cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan
manusia, binatang, tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 bangunan.
tentang Keselamatan Kerja pasal 3
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat,
perlakuan & penyimpanan barang.
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan
pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi.
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
POLA PENCEGAHAN KECELAKAAN
• Peraturan
• Standarisasi
• Pengawasan
• Penelitian Teknik
• Penelitian Medis
• Penelitian Psikologis
• Penelitian Statistik
• Pendidikan
• Training (pelatihan)
• Persuasi
• Asuransi
• Penerapan
Principle of Crocodile

IDENTIFY THE RISK


Principle of Crocodile

EVALUATE THE RISK


Principle of Crocodile

ELIMINATE THE RISK


Principle of Crocodile

SUBTITUTE THE RISK


Principle of Crocodile

ISOLATE THE RISK


Principle of Crocodile

USE PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT


UTAMAKAN
K ESELAMATAN & K ESEHATAN
K ERJA

Anda mungkin juga menyukai