Anda di halaman 1dari 72

Pengenalan dan Penerapan Dasar

K3 di tempat kerja

YOSEP ARDIAN KRISTIANTO, ST.


Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
Disnakertrans Prov. Jateng
DASAR HUKUM
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu

Permenaker No 5 Tahun 1996 Permenaker No 4 Tahun 1987


Tentang Panitia Pembina
Tentang Sistem Manajemen K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3)
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 1. Tempat kerja dimana pengusaha atau
100 tenaga kerja atau lebih dan atau pengurus memperkerjakan 100
yang mengandung potensi bahaya yang orang/lebih
ditimbulkan oleh karakteristik proses 2. Tempat kerja dimana pengusaha
atau bahan produksi yang dapat memperkerjakan kurang dari 100 orang
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti tetapi menggunakan bahan, proses dan
peledakan, kebakaran, pencemaran instalasi yang memiliki resiko besar akan
terjadinya terjadinya peledakan,
lingkungan dan penyakit akibat kerja kebakaran, keracunan dan pencemaran
(PAK) radio aktiv
Apa itu K3 ???
“Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
FILOSOFI kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan
budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.”

“Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya


KEILMUAN mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
penyakit, dll” (ACCIDENT PREVENTION)

“Upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam


keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
ETIMOLOGIS di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki
tempat kerja maupun sumber dan proses produksi secara
aman dan efisien dalam pemakaiannya.”
Arti & Makna

Warna Putih Warna Hijau


Bersih dan suci Selamat, sehat
dan sejahtera.

Tanda Palang
Bebas dari Roda Gigi
kecelakaan dan Bekerja dengan
penyakit akibat kesegaran
kerja (PAK) jasmani dan
rohani

Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda


Sebelas Bab Undang-Undang No 1 Thn 1970
tentang Keselamatan Kerja

Arti & Makna


Tempat Kerja Psl. 1 UU thn 1970

Ruangan /Lapangan
Tertutup / Terbuka
Bergerak/Tetap

1.Tenaga Kerja
2.Usaha
3.Sumber Bahaya
Latar Belakang
 K3 masih belum mendapatkan
perhatian yang memadai semua pihak
 Kecelakaan kerja yang terjadi masih
tinggi

 Relatif rendahnya komitment


pimpinan perusahaan dalam hal K3
 Kualitas tenaga kerja berkorelasi
dengan kesadaran atas K3

 Tuntutan global dalam perlindungan


tenaga kerja yang diterapkan oleh
komunitas perlindungan hak buruh
internasional
 Desakan LSM internasional dalam hal
hak tenaga kerja untuk mendapatkan
perlindungan
T U J U A N K3
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain ditempat kerja

Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara


aman dan efektif

Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional


PES. UAP & BEJ. TEKAN
PROT. KEBAKARAN

MEKANIK
PESAWAT TENAGA PRODUKSI

KONST. BANG LISTRIK


LINGKUNGAN KERJA

KESEHATAN KERJA

PESAWAT ANGKAT ANGKUT

NORMA KERJA
K3 DAN JAMSOSTEK

WASNAKER
Derajat/tingkat keadaan fisik dan
psikologi individu (the degree of
physiological and psychological
well being of the individual)
KESEHATAN KERJA

Pengertian
Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya
dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari tenaga kerja pada semua
pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang
disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja dari
resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu lingkungan
kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya, dan
sebagai kesimpulannya merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan manusia kepada pekerjaanya
Suatu kejadian yang tidak

Kecelakaan
diinginkan berakibat
cedera pada manusia,
kerusakan barang,
gangguan terhadap

Kerja
pekerjaan dan
pencemaran lingkungan

Kecelakaan terdiri :
. Kecelakaan Kerja
. Kecelakaan berkaitan dengan hubungan kerja
. Penyakit akibat kerja
. Peledakan dan kebakaran
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB
KECELAKAAN
KERJA
(BASIC CAUSE)
Chemical: Acid-Alkaline
KECELAKAAN KERJA
&
PENYAKIT AKIBAT KERJA

BILA TIDAK TERKENDALI


DPT BERAKIBAT BENCANA
TINDAKAN TIDAK AMAN
( UNSAFE ACTS )

suatu pelanggaran oleh


tenaga kerja terhadap
prosedur keselamatan
kerja yang memberikan
peluang terhadap
terjadinya kecelakaan
UNSAFE
ACTS
KONDISI TIDAK AMAN
( UNSAFE CONDITIONS )

suatu pelanggaran terhadap


prosedur keselamatan kerja yang
memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan
unsur :
. Peralatan/mesin/pesawat
. Bahan
. Lingkungan
. Proses
. Sifat Pekerjaan
. Cara kerja
85% Pembelajaran
KECELAKAAN TERJADI
AKIBAT
Penting
UNSAFE ACTS Hanya
dari
PEKERJA
maupun
15%
Akibat dari
MANAGEMEN UNSAFE
(Organisasi)
CONDITION
UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN
KERJA
Identifikasi Dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja :
1. Pemantauan kondisi tidak aman
2. Pemantauan tindakan tidak aman

Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan dan Pendidikan
2. Konseling & Konsultasi
3. Pengembangan Sumber Daya

Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana
3. Penghargaan dan Sanksi
Tangki pertalite 36 T 102 kilang Pertamina RU IV Cilacap
Sabtu, 13 Nov. 2021 pukul 19.10 WIB

Pukul 18.00 WIB hujan lebat disertai petir, pada pukul 19.10 terdengar petir dan diikuti
nyala api disertai asap hitam dari area tangki 36 T 102 berisi pertalite.

Fakta:
- Grounding dan bounding terpasang tetapi penyalur petir belum terpasang
- Pemeriksaan berkala terhadap obyek K3 hanya dilakukan dari intern perusahaan
PT. DUA KELINCI PATI
Selasa, 23 Nov.2021 pukul 11.15 WIB
Api diduga berasal dari ruang oven di area produksi unit kacang
garing dan merambat cepat ke area pengemasan/ packing dan
area kantor bagian depan.
KERUGIAN 2 M
Minggu, 14 Agustus 2016
Kebakaran terjadi di Apartemen Parama,
Jln. TB Simatupang, Jakarta Selatan

Penyebab : diduga adanya arus pendek


listrik
KASUS KECELAKAAN MOBILE CRANE
ICE BERG TEORY :
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


$1 • Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
$5 HINGGA $50 • Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
$1 HINGGA $3 •

Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang
Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai
sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
CAUSES INSIDENT
LACK OF INSIDENT
CONTROL IMMIDIATE
SEBAB LOSSES
CAUSES
DASAR INSIDEN
(Kontak)
PENYEBAB
KERUGIAN
LEMAHNYA LANGSUNG
KONTROL
PENYEBAB dan AKIBAT KERUGIAN

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB


KONTROL INSIDEN KERUGIAN
DASAR LANGSUNG
(Kontak)

PROGRAM
TAK SESUAI PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
FAKTOR TAK AMAN KONTAK
STANDAR PERORANGAN DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI ENERGI KERUSAKAN
KONDISI
FAKTOR TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN
KERJA BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
PENYEBAB dan AKIBAT KERUGIAN

LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB


INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

MANUSIA
PERALATAN
MATERIAL
LINGKUNGAN
PENYEBAB dan AKIBAT KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

INSIDEN
INSIDEN
PENYEBAB dan AKIBAT KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
SEBAB LANGSUNG

TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG


 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
PENYEBAB dan AKIBAT KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


TIDAK LAYAK  ENGINEERING
SEBAB DASAR

 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)


 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI
 MOTIVASI TIDAK LAYAK SALAH MENGGUNAKAN
PENYEBAB dan AKIBAT KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA
KONTROL

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
HIRARKI PENGENDALIAN

MENGHILANGKAN SUATU BAHAN/TAHAPAN


PROSES BERBAHAYA / SUMBER BAHAYA

PENGGANTIAN, PROSES, TATA CARA


ATAUPUN PERALATAN(MENURUNKAN
RESIKO)

PEMISAHAN BAHAYA DENGAN PEKERJA

PENGENDALIAN DARI SISI YANG AKAN


BEKERJA (METODE KERJA, SOP)

PPE (PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT)


APD, LANGKAH TERAKHIR BILA KE EMPAT TIDAK DAPAT OPTIMAL
Yang dilakukan Perusahaan untuk
mengurangi Kecelakaan Kerja

Melatih
Menerapkan tenaker utk
K3 mengetahui
sumber
bahaya

Menyediakan
APD sesuai
sumber Memfungsikan
bahayanya P2K3
3 Hal yang harus diperhatikan !!!

Seberapa serius K3
DIMPLEMENTASIKAN

Budaya Malu bagi tenaker


jika tidak melaksanakan
K3

Kualitas Program
pelatihan K3 sebagai
sarana sosial
K-3

Tanggung Jawab
Kita Bersama
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa Engineering
 Pengendalian administratif
Syarat tersebut harus mengacu prinsip sbb :
− Efektif dalam menghindari terjadinya
kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin (
Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan
pemeliharaan
Tindak lanjut
Tindak lanjut
penanganan kecelakaan
penanganan kecelakaan
- Pimpinan menetapkan kebijakan
lebih lanjut dalam kaitan kasus-
kasus kecelakaan yang terjadi
- Jaminan santunan dan
rehabilitasi kecelakaan kerja.
- Penyidikan terhadap penanggung
jawab terjadinya kecelakaan.
- Pembinaan yang perlu segera
dilakukan bersangkutan.
- Dan sebagainya.

11/22/23 52
ASPEK
ASPEK PENERAPAN
PENERAPAN K3
K3

Perencanaan
Perencanaan
pemasangan
pemasangan
comisioning
comisioning
pemakaian,
pemakaian,

perawatan
perawatan
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
•• Administratif,
Administratif,
•• Legalitas/perijinan,
Legalitas/perijinan,
•• Standarisasi
Standarisasi
•• Sertifikasi
Sertifikasi

11/22/23 53
STANDARISASI SISTEM

 APA YANG HARUS DIKERJAKAN ?


 DILAKUKAN BERAPA KALI ?
 KUALITAS APA YANG DIHARUSKAN ?
 SIAPA YANG MENGERJAKAN ?
 DIMANA DILAKUKAN ?
 KAPAN HARUS DISELESAIKAN ?
 DATA APA YANG DISIMPAN ?
 EVALUASI APA YANG DILAKUKAN ?
ACUAN STANDARISASI

01. UNDANG-UNDANG PEMERINTAH


R.I. NO.1/ 1970 TENTANG K3
02. PERATURAN MENTERI TERKAIT
03. CODE OF PRACTICE
04. COORPORATE GUIDELINES
05. PERATURAN PERUSAHAAN
STANDARISASI DIKAITKAN DENGAN
MUTU, LINGKUNGAN, HAM, DAN TERMASUK K3
Industri yang tidak mengikuti persyaratan
Standar produknya dapat ditolak
di pasaran internasional
UTAMAKAN
UTAMAKANKESELAMATAN
KESELAMATAN
DAN
DANKESEHATAN
KESEHATANKERJA
KERJA

11/22/23 58
Analisa proses pekerjaan
dari aspek K3

Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali

11/22/23 59
Pengamatan anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakukan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman

11/22/23 60
PENYAKIT AKIBAT KERJA

Pengertian
Adalah Gangguan kesehatan Contoh
baik jasmani maupun rohani Anthrax, Silicosis, Asbestosis,
yang ditimbulkan dan Low Back Pain, White Finger
atau diperparah karena aktivitas Syndrom, dsb
kerja atau kondisi yang
berhubungan dengan pekerjaan.

Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun
dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ;
Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi
(Stress, dsb)
TANGGAP DARURAT
Pengertian Keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan
penanggulangan segera supaya tidak terjadi kecelakaan

Ruang Lingkup Pelaksanaan Tanggap


Darurat
1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu
pemadam kebakaran Perusahaan Secara Umum
2. Peledakan 1. Matikan/hentikan seluruh
3. Kebocoran gas/cairan/material proses/mesin/aktivitas produksi/kerja
berbahaya yang tidak dapat diatasi dalam 2. Segera menuju titik evakuasi dengan
waktu singkat mengikuti jalur evakuasi darurat
4. Keracunan 3. Selamatkan aset yang memungkinkan
5. Bencana Alam untuk diselamatkan
6. Perampokan 4. Tetap tenang dan cepat bertindak
7. Ancaman Bom 5. Informasikan kepada petugas Tanggap
8. Demonstrasi / Unjuk Rasa Darurat apabila ada rekan yang masih
tertinggal/terperangkap/terluka
6.Tetap di area aman hingga ada instruks
lanjutan dari petugas berwenang
Penanggung Jawab

KOORDINATOR
WAKIL

KT Inti
K Unit

WKL WKTI

KPK KPD KE KP3K TPK TPD TRS TP3K TME TPL UU

Keterangan :
Keterangan : KTInti : Koordinator Tim Inti
WKTI : Wakil Koordinator Tim Inti
K Unit : Kepala Peran Unit
TPK : Tim Pemadam Kebakaran
WKL : Wakil K. Unit TPD : Tim Pengaman Dokumen
KPK : Kelompok Pemadam Kebakaran TRS : Tim Rescue
KPD : Kelompok Pengaman Dokumen TP3K : Tim P3K
KE : Kelompok Evakuasi TME : Unit Mecanical, Electrical & Plumbing
TPL : Unit Pengamanan Lokasi
TP3K : Kelompok P3K UU : Unit Urusan Umum
EMERGENCY EXIT
EXIT
EVAKUASI
USAHA MENYELAMATKAN DIRI SENDIRI DARI TEMPAT
BERBAHAYA MENUJU TEMPAT YANG AMAN

TEMPAT AMAN SEMENTARA AMAN


BERBAHAYA MUTLAK
1 Aman sementara, terjamin kedap asap & panas;
2 Tidak dikunci, tidak terhalang oleh benda apapun;
3 Memiliki lampu darurat;
4 Bukaan pintu ke arah pelarian;
5 Mudah dijangkau (panjang jarak tempuh sekecil
mungkin)
6 Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam keadaan
gelap.
PRINSIP KESELAMATAN
Jangan memulai pekerjaan bila
ketentuan Keselamatan belum terpenuhi
Manfaat Pelaksanaan K3
Pekerja Tenaga Kerja/Orang Lain

• Kesejahteraan meningkat • Keselamatan


• Peningkatan program K3 • Kesehatan
• Rasa memiliki tumbuh kembang
• Rasa tanggung jawab meningkat
• Sikap kerja, cara kerja
• Tempat penghidupan • Efisiensi, produktivitas

Peralatan/mesin/bahan
Perusahaan
• Digunakan optimal
• Peningkatan produksi
• Usia pemakaian maksimal
• Kepercayaan tercipta
• Hemat investasi
• Income meningkat
• Pengembangan investasi
• Batas penggunaan

Perdagangan Bebas/ISO Tempat Kerja/Sarana

Ketenangan Kerja (HI) • Bersih, rapi, nyaman


• Kuantitas meningkat
• Kualitas terjamin • Tata ruang baik
• Mampu bersaing • TK sebagai mitra kerja • Bebas kebisingan
• Aman & efisien dipergunakan • Saling membutuhkan • Bebas pencemaran
• Tercapai HAM • Saling menghargai • Alat perlindungan
• Saling memiliki
Pola Pembinaan
Pengawasan
• Mendorong pimp. Puncak persh utk meningkt kualitas
SDM, khususnya pekerja utk menumbuhkan rasa peduli
ttg arti pentingnya K3 & kelestarian lingkungan kerja
disekitar tempat kerja
• Pelaks. Peraturan per UU an K3 mrpk ketentuan normatif
yg harus dilaksanakan
• Penegakan hukum, baik oleh Pegawai Pengawas
maupun Ahli K3
• Mengoptimalkan peranan Poliklinik yg ada di
perusahaan
• Menerapkan Sistem Manajemen K3
• Mendorong terciptanya hubungan industrial yang
harmonis
Anda tinggal di sana hanya sekali
seumur hidup,
jagalah kesehatan dan tubuh anda
hingga akhir hayat
….ingat…..
PENYESALAN selalu
datang terlambat

Anda mungkin juga menyukai