DWI
HARWANTO
INSTRUKTUR K3 KEBAKARAN
PT SURYA KUSUMA NUSANTARA
Role & presepsi
k3 ?
DASAR – DASAR KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
Tujuan Pembelajaran
•
Memahami philosophy K3
•
Mampu mengidentifikasi sumber potensi bahaya (Hazard)
pada umumnya yang berhubungan dengan proses kerja dan
equipment
•
Mampu menetapkan tindakan pengendalian dan evaluasi
keefektifan dari setiap situasi yang tidak diduga dan
meyakinkan telah diselesaikan
LAMBANG dan bendera K3 ARTINYA ?
Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang
ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Pengertian K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
•
K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja
•
K3 wajib dilaksanakan
•
Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan sangsi pidana
(denda/kurungan)
•
Tujuan :
•
Melindungi TK dan orang lain, asset dan lingkungan
hidup
DASAR HUKUM
UUD 1945
UU No 13 TAHUN 2003
(UU NO. 14 TAHUN 1969)
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : K3
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat
Kerja UU No 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
1.Tempat dimana dilakukan pekerjaan
bagi suatu usaha.
K3 2.Adanya tenaga kerja yang bekerja di
sana.
3.Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Zero accident
Tujuan K3
gggggggggg
•
Melindungi para pekerja dan orang lainnya di
tempat kerja dari kecelakaan dan peny .akibat kerja
( PAK )
•
Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara
aman dan efisien
•
Menjamin proses produksi berjalan lancar
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Insiden K3 ggggggggggg
Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat
terjadi (termasuk insiden ialah keadaan darurat).
Kecelakaan Kerja Kecelakaan Kerja
el ak aan
Kec
KECELAKAAN
el akaan
1. Kec. diluar hub. Kerja Kec
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kecelakaan/kerusakan
MANUSIA
PROSES
ALAT BAHAN
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk
energi, metode kerja atau situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
Physical Hazards
Electrical Hazards
Chemical Hazards
Physiological Hazards
Biological Hazards
Ergonomic
Kecelakaan
adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda
Pengertian
Difinisi gggggggggg
Kecelakaan
Kerja
Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia
cidera atau mati.
KECELAKAAN KERJA
Piramida Kecelakaan Kerja
Setiap Terjadi
1 Kecelakaan Fatal/Kematian
Yang di dalamnya
terdapat 600 Nearmiss (hampir celaka)
Sebelumnya
Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Dasar
Tidak
Langsung
Kerugia
Langsung Kerja
n
1. Kurangnya 1. Faktor 1. Tindakan Tidak 1. Kontak 1. Manusia (Cedera,
Prosedur/Atur Aman. Dengan Keracunan, Cacat,
Pekerjaan.
Kematian, PAK).
an. Kondisi Tidak Bahaya
2. Faktor 2.
Mesin/Alat (Kerusakan
Kurangnya Aman.
2.
Pribadi.
2.
Mesin/Alat).
Sarana.
3. Material/Bahan
3. Kurangnya (Tercemar, Rusak,
Kesadaran. Produk Gagal).
4. Kurangnya 4. Lingkungan (Tercemar,
Kepatuhan. Rusak, Bencana Alam).
Sistem Manajemen
6. Prosedur dan Aturan.
HAZARD CONTROL
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya guna
mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan Safety
Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List,
JSA, JSO, dsb.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko, pertimbangan
Tingkat Bahaya, dan mengevaluasi apakah Sumber Bahaya
dapat dikendalikan, memperhitungkan segala kemungkinan
yang terjadi di tempat kerja.
RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden
Medium
Tinggi
Environmental Impacts
Penentuan Faktor Resiko
Sifat Pekerjaan
Lokasi Kerja
Potensi bahaya di tempat kerja
Lamanya pekerjaan
Pengalaman dan keahlian kontraktor
UNSAFE CONDITION
K
proses mengidentifikasi sumber bahaya,
K
penilaian resiko, dan
K
tindakan untuk menghilangkan serta mengurangi resiko
secara terus menerus.
resiko. ek Sedan
Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
ue g
Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
ns
i/ Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
pe
Sedang Perlu Tindakan Langsung
lu Sangat
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
an Jarang
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
PT SURYA KUSUMA NUSANTARA g
Penggantian
Tempat kerja /
Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Tempat
Pekerjaan Aman
KEHANDALAN
PERLINDUNGAN
Kerja yang Lebih Aman
(Mengurangi
Bahaya)
Modifikasi Alat/Mesin/Tempat
Perancangan
Kerja yang Lebih Aman
Langkah-langkah :
•
uraikan tahapan pekerjaan,
•
identifikasi potensi bahaya yang mungkin
ada,
•
tetapkan tindakan untuk mengendalikan
bahaya atau menghilangkannya sama sekali
Tugas
> Peserta berlatih membuat JSA untuk Jenis Pekerjaan di
pabrik masing- masing
Kewajiban Pengusaha (Pengurus)
1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat
kerja yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas
atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
Undang-Undang No 1 Tahun dipimpinnya.
1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 14
Kewajiban Tenaga Kerja