Anda di halaman 1dari 65

k3

DWI
HARWANTO
INSTRUKTUR K3 KEBAKARAN
PT SURYA KUSUMA NUSANTARA
Role & presepsi

k3 ?
DASAR – DASAR KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
Tujuan Pembelajaran

Memahami philosophy K3

Mampu mengidentifikasi sumber potensi bahaya (Hazard)
pada umumnya yang berhubungan dengan proses kerja dan
equipment

Mampu menetapkan tindakan pengendalian dan evaluasi
keefektifan dari setiap situasi yang tidak diduga dan
meyakinkan telah diselesaikan
LAMBANG dan bendera K3 ARTINYA ?

Keputusan Menteri : Kep. No 1135 / Men / 1987


Bentuk lambang berupa palang berwarna hijau dengan roda bergerigi sebelas dengan warna dasar putih
LAMBANG K3 Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Arti (Makna) Roda Gigi

Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.


Arti (Makna) Warna Putih

Bersih dan suci.


Arti (Makna) Warna Hijau
Selamat sehat dan sejahtera

Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda


Sebelas Bab Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pengertian K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang
ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Pengertian K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya mencegah
kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat kerja , dll

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


Pendekatan K3

Pendekatan Hukum

K3 merupakan ketentuan perundangan .

Pendekatan Ekonomi

K3 mencegah kerugian

Meningkatkan produktivitas

Pendekatan Kemanusiaan

Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi
sikorban/keluarganya.

K3 melindungi pekerja dan masyarakat

K3 bagian dari HAM

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


Pendekatan K3
Pendekatan Hukum
Undang undang No 1 tahun 1970


K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja


K3 wajib dilaksanakan

Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan sangsi pidana
(denda/kurungan)

Tujuan :

Melindungi TK dan orang lain, asset dan lingkungan
hidup
DASAR HUKUM

UUD 1945
UU No 13 TAHUN 2003
(UU NO. 14 TAHUN 1969)

UU No. 1 tahun 1970


Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang bertanggungjawab
dibidang ketenagakerjaan
S AR UUD 1945
DA KUM
HU
Pasal 27 ayat (2) :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


M UU No.13 Tahun 2003
U
H UK tentang
R Ketenagakerjaan
ASA
D

Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : K3
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat
Kerja UU No 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
1.Tempat dimana dilakukan pekerjaan
bagi suatu usaha.
K3 2.Adanya tenaga kerja yang bekerja di
sana.
3.Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Zero accident
Tujuan K3
gggggggggg

Melindungi para pekerja dan orang lainnya di
tempat kerja dari kecelakaan dan peny .akibat kerja
( PAK )

Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara
aman dan efisien

Menjamin proses produksi berjalan lancar
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Insiden K3 ggggggggggg
Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat
terjadi (termasuk insiden ialah keadaan darurat).
Kecelakaan Kerja Kecelakaan Kerja

Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja


(PAK) ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Nearmiss (hampir celaka) Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalanKUSUMA
PT SURYA (kematian).NUSANTARA
ilustrasi
SEKOLAHAN
RUMAH

el ak aan
Kec
KECELAKAAN
el akaan
1. Kec. diluar hub. Kerja Kec

2. Kec. dalam hub. Kerja

3. Kecelakaan kerja k aan


Kece
l a Tempat kerja
Pengertian

“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kecelakaan/kerusakan
MANUSIA

PROSES
ALAT BAHAN
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk
energi, metode kerja atau situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
 Physical Hazards
 Electrical Hazards
 Chemical Hazards
 Physiological Hazards
 Biological Hazards
 Ergonomic

PT SUYA KUSUMA NUSANTARA


Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja

1.Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).


2.Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif,
Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3.Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat
Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik,
Getaran, Radiasi).
4. fisiologi (ergonomi) (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja,
Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
5.Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan,
Lingkungan, Emosi Negatif).
20
TINDAKAN TIDAK AMAN KONDISI TIDAK AMAN
Video Unsafe Condition :
Pengertian

Kecelakaan

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda
Pengertian
Difinisi gggggggggg
Kecelakaan

Kerja
Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia
cidera atau mati.
KECELAKAAN KERJA
Piramida Kecelakaan Kerja

Setiap Terjadi
1 Kecelakaan Fatal/Kematian

Di dalamnya terdapat 10 Kecelakaan Ringan Sebelumnya

Insiden yang menimbulkan


Yang di dalamnya
terdapat 30 kerusakan alat/bahan
sebelumnya

Yang di dalamnya
terdapat 600 Nearmiss (hampir celaka)
Sebelumnya
Penyebab Kecelakaan Kerja
Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Dasar
Tidak
Langsung
Kerugia
Langsung Kerja
n
1. Kurangnya 1. Faktor 1. Tindakan Tidak 1. Kontak 1. Manusia (Cedera,
Prosedur/Atur Aman. Dengan Keracunan, Cacat,
Pekerjaan.
Kematian, PAK).
an. Kondisi Tidak Bahaya
2. Faktor 2.
Mesin/Alat (Kerusakan
Kurangnya Aman.
2.

Pribadi.
2.
Mesin/Alat).
Sarana.
3. Material/Bahan
3. Kurangnya (Tercemar, Rusak,
Kesadaran. Produk Gagal).
4. Kurangnya 4. Lingkungan (Tercemar,
Kepatuhan. Rusak, Bencana Alam).

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


Kerugian Kecelakaan Kerja
Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan &
Rp. 1 Juta Perawatan.
Biaya Tidak Langsung
2.
1.
Biaya Kompensasi
Kerusakan Bangunan.
Rp. 5 – 50 Juta 2. (Asuransi).
Kerusakan Alat dan Mesin.
(Biaya Kerusakan Aset
3. Kerusakan Produk dan
Yang Tidak Bahan/Material.
Diasuransikan) 4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
5. Biaya Administrasi.
7. Waktu untuk Investigasi.
Pengeluaran Sarana dan Prasarana
Pembayaran Gaji untuk Waktu
6.
Teori Gunung Es Rp. 5 – 3Juta 8.
Darurat. Hilang .
Kecelakaan Kerja
(Biaya Lain-lain 9. Biaya Perekrutan dan
Yang Tidak Pelatihan.
Diasuransikan) 10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan
Zero accident
Tujuan K3
gggggggggg

Melindungi para pekerja dan orang lainnya di
tempat kerja dari kecelakaan dan peny .akibat kerja
( PAK )

Menjamin setiap sumer produksi dipakai secara
aman dan efisien

Menjamin proses produksi berjalan
Berdasarkan lancar
Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

 Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja

1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.

2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

Pembinaan dan Pengawasan


3. Pelatihan dan Pendidikan.

4. Konseling & Konsultasi.

5. Pengembangan Sumber Daya.

Sistem Manajemen
6. Prosedur dan Aturan.

7. Penyediaan Sarana dan Prasarana.

8. Penghargaan dan Sanksi. PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan Pengendalian


identifikasi & analisa bahaya
potensi bahaya

HAZARD CONTROL
Identifikasi Bahaya
 Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya guna
mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.
 Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan Safety
Departement.
 Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List,
JSA, JSO, dsb.
 Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko, pertimbangan
Tingkat Bahaya, dan mengevaluasi apakah Sumber Bahaya
dapat dikendalikan, memperhitungkan segala kemungkinan
yang terjadi di tempat kerja.
RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden

The development of a quantitative


estimate of risk based on mathematical
techniques for combining estimates of
incident consequences and frequencies.
Klasifikasi Resiko

 Resiko diukur dan diberi peringkat :


 Rendah

 Medium

 Tinggi

 Klasifikasi Impak Resiko


 Personnel Safety and Health Risks

 Process Safety Impacts

 Environmental Impacts
Penentuan Faktor Resiko

 Sifat Pekerjaan
 Lokasi Kerja
 Potensi bahaya di tempat kerja
 Lamanya pekerjaan
 Pengalaman dan keahlian kontraktor
UNSAFE CONDITION

TERSERAH PADA NASIB ?


RISK MANAGEMENT
Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
meliputi :

K
proses mengidentifikasi sumber bahaya,
K
penilaian resiko, dan
K
tindakan untuk menghilangkan serta mengurangi resiko
secara terus menerus.

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


Penilaian Resiko K3
Keparahan / akibat
Sanga
Sangat Sedan
Ringan Berat t
Ringan g
Penilaian dan Kategori Berat
Sangat
Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering
Perkalian antara nilai frekuensi
dengan nilai keparahan suatu Fr Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

resiko. ek Sedan
Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
ue g
Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
ns
i/ Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
pe
Sedang Perlu Tindakan Langsung
lu Sangat
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
an Jarang
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
PT SURYA KUSUMA NUSANTARA g

Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas


Note :
Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan.
Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerja
Cukup sering : 1 kasus antara 10.000-100.000 jam
Jarang : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam
Sangat jarang : 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam
Pengendalian Resiko K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya

Penggantian
Tempat kerja /
Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Tempat
Pekerjaan Aman
KEHANDALAN

PERLINDUNGAN
Kerja yang Lebih Aman
(Mengurangi
Bahaya)
Modifikasi Alat/Mesin/Tempat
Perancangan
Kerja yang Lebih Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan,


Administrasi Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Tenaga Kerja
Rambu, Poster, Label Aman
(Mengurangi
Alat Pelindung Menyediakan APD kepada Paparan)
Diri
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
q
Eliminasi
q
Subtitusi
q
Rekayasa
q
Pengendalian administratif
: APD
Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :
-
Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
-
Dapat dilakukan atau dikerjakan.
-
Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
-
Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
Hirarki Pengendalian Risiko K3

Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

Substitusi
ü
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
ü
Proses menyapu diganti dengan vakum
ü
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

Rekayasa Teknik
ü
Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)
ü
Pemasangan general dan local ventilation
ü
Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3

Pengendalian Administratif
ü
Prosedur, aturan, ( Sop, Wi, JSA dll )
ü
Pergantian shift kerja
ü
Pembentukan sistem kerja
ü
Pelatihan karyawan

Alat Pelindung Diri
ü
Helmet
ü
Safety Shoes
ü
Ear plug/muff
ü
Safety goggles
Contoh : Pengendalian resiko/ bahaya secara adminitrasi

JOB SAFETY ANALYSIS


(JSA)
INI MERUPAKAN SUATU ANALISIS PEKERJAAN YANG
DILAKUKAN SECARA BERATURAN SEBELUM
PEKERJAAN DIMULAI DAN HARUS TERBACA
BERKAITAN DENGAN RENCANA PEKERJAAN
TERSEBUT.

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


JOB SAFETY ANALYSIS
ggggggggggg ( J.S.A. )
Analisa proses pekerjaan dari
aspek K3

Langkah-langkah :

uraikan tahapan pekerjaan,

identifikasi potensi bahaya yang mungkin
ada,

tetapkan tindakan untuk mengendalikan
bahaya atau menghilangkannya sama sekali
Tugas
> Peserta berlatih membuat JSA untuk Jenis Pekerjaan di
pabrik masing- masing
Kewajiban Pengusaha (Pengurus)
1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat
kerja yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas
atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
Undang-Undang No 1 Tahun dipimpinnya.
1970 tentang Keselamatan Kerja
pasal 14
Kewajiban Tenaga Kerja

1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta


pegawai pengawas/keselamatan kerja.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3
yang diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan
semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3
dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja pegawai pengawas dalam batas yang dapat
pasal 12 dipertanggungjawabkan.
Syarat Dasar K3
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan
kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya
pasal 3 penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan keracunan.
Syarat Dasar K3 di industri
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan &
ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan,
lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar
pengangkutan manusia, binatang,
tanaman & barang.
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja 15. Mengamankan & memelihara segala
pasal 3 jenis bangunan.
UTAMAKAN
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA


kesimpulan
Bila pengusaha dan pekerja mematuhi dan
melaksanakan UU no 1 tahun 1970, tentang
keselamatan dan kesehatan kerja, maka
tujuan dari keselamatan dalam bekerja dan
penyakit akibat kerja akan tercapai ( Zero
Accident )
Sekian dan terima kasih

PT SURYA KUSUMA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai