Anda di halaman 1dari 48

SELAMAT DATANG

PESERTA DIKDAS
BLK KOMUNITAS
Materi
yang akan Dipelajari :

K3
Menggunakan Peralatan Peripheral
Ms. Word
Ms. Excel
Ms. PowerPoint
Desain Grafis
Praktek Cetak Desain
MELAKSANAKAN
PROSEDUR K3
DI TEMPAT KERJA

J.591200.001.01
ubudyah
.........................................

JAWA TENGAH

23 November 1984
.........................................

0822 7499 4794


.........................................
Kenalkan
 Perkenalkan TEMAN sebelah Anda

Sebutkan: Haiiii...
[nama panggilan]
 Nama LENGKAP,,
 Nama PANGGILAN
 ASAL Daerah dari...
 Background Pendidikan
Aturan main....

..Haloo....
..Haiii....

....Haiii..
....Haloo..
TUJUAN
PEMBELAJARAN

Mampu menyiapkan Prosedur Dasar K3 di tempat kerja

Mampu menyiapkan alat & sarana K3 di tempat kerja

Mampu menerapkan K3 di tempat kerja


Apa itu K3 ?
K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Suma’mur (2001) K3 adalah rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Simanjuntak (1994) K3 adalah kondisi keselamatan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita
bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi
mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

Menurut WHO (World Health Organization)
K3 adalah suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental, dan sosial
yang setinggi tingginya untuk pekerja di semua jenis
pekerjaan.
Lambang K3
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Arti (Makna) Roda Gigi


Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

Arti (Makna) Warna Putih


Bersih dan suci.

Arti (Makna) Warna Hijau Selamat,


sehat dan sejahtera.
Bentuk
Bentuk lambang
lambang berupa
berupa palang
palang
berwarna
berwarna hijau
hijau dengan
dengan roda
roda Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi
bergerigi
bergerigi sebelas dengan warna
sebelas dengan
dasar putih
dasar putih
warna
Roda
Sebelas Bab Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3


Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
4. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
5. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio aktif.
Tujuan K3 ?
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi


dapat digunakan secara aman dan
efisien.

Berdasarkan
Berdasarkan Undang-Undang
Undang-Undang No
No 1
1 Tahun
Tahun 1970
1970 3. Meningkatkan kesejahteraan dan
tentang Keselamatan Kerja
tentang Keselamatan Kerja
produktivitas Nasional.
Insiden K3

Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana
cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan
(kematian) dapat terjadi (termasuk insiden ialah
keadaan darurat).
Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja

Kecelakaan Kerja
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat
kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Nearmiss
Nearmiss (hampir
(hampir celaka)
celaka)
Penyebab Kecelakaan Kerja

Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung

1. Kurangnya 1. Faktor Pekerjaan. 1. Tindakan Tidak 1. Kontak Dengan 1. Manusia (Cedera,


Prosedur/Aturan 2. Faktor Pribadi. Aman. Bahaya. Keracunan, Cacat,
2. Kurangnya Sarana. 2. Kondisi Tidak 2. Kegagalan Fungsi. Kematian, PAK).
3. Kurangnya Aman. 2. Mesin/Alat
Kesadaran. (Kerusakan
4. Kurangnya Mesin/Alat).
Kepatuhan. 3. Material/Bahan
(Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam).

Teori
Teori Efek
Efek Domino
Domino –
– H.W.
H.W. Heinrich
Heinrich
Kerugian Kecelakaan Kerja

Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
Rp. 1 Juta 2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung

{
Teori
Teori Gunung
Gunung Es
Es Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja 1. Kerusakan Bangunan.
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
Rp. 5 – 50 Juta 3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
(Biaya Kerusakan Aset 4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
Yang Tidak Diasuransikan) 5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.

{
7. Waktu untuk Investigasi.
Rp. 5 – 3Juta 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
(Biaya Lain-lain 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
Yang Tidak Diasuransikan) 10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja
yang Kembali karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
Identifikasi dan Pengendalian Bahaya di
Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

Pembinaan dan Pengawasan


3. Pelatihan dan Pendidikan.
4. Konseling & Konsultasi.
5. Pengembangan Sumber Daya.

Sistem Manajemen
6. Prosedur dan Aturan.
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
8. Penghargaan dan Sanksi.
Bahaya K3
Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman,
berpotensi menimbulkan cedera dan atau Binatang).
penyakit akibat kerja (PAK). 2. Kimia
(Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Sumber Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
1. Manusia. Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
2. Mesin. 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
3. Material. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang
4. Metode. Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu,
5. Lingkungan. Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang,
Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual,
Jenis Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
6. Tindakan. 5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan,
7. Kondisi. Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi
Negatif).
Budaya 5R
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir
tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara
berkelanjutan.

Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja.

Manfaat
1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang
lebih efisien.
2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan
luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja
yang bagus/baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-
pemborosan di tempat kerja.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.

Rapi
5. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
6. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya,
keseragaman, fungsi dan batas waktu.
7. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.

Resik
8. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
9. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
10.Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
11.Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak (peremajaan).

Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.

Penerapan
Penerapan Budaya
Budaya 5R
5R Di
Di Tempat
Tempat Kerja
Kerja
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Makna Rambu Di Tempat Kerja

Tanda Larangan Tanda Bahaya Tanda Kewajiban

Tanda Sarana
Tanda Sarana Keselamatan,
P3K dan Tanda Sarana /
Darurat Fasilitas Umum
Kebakaran Evakuasi Darurat
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Oksidator


Menyala/Terbakar

Korosif Beracun Mengganggu


Pernafasan, Pemicu
Kamker

Contoh
Contoh Label
Label Kemasan
Kemasan B3
B3

GHS
GHS (Globally
(Globally Harmonized
Harmonized System)
System) –
– UN
UN (United
(United Nations)
Nations) Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar
Lingkungan
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
Alat Pelindung Diri (APD)

Kelengkapan wajib
yang digunakan
saat bekerja sesuai Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran

dengan bahaya dan


resiko kerja untuk
menjaga
keselamatan tenaga Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki

kerja itu sendiri


maupun orang lain
di tempat kerja.
Rompi Nyala

Pelindung Jatuh
Pelampung

Jas Hujan
Pelindung Tubuh
Sabuk Keselamatan
Klasifikasi Kebakaran
Kelas Kebakaran Media Pemadam

A Padat Non Logam Air, Uap Air, Serbuk Kimia, Busa

B Gas/Uap/Cairan Serbuk Kimia, CO2, Busa

C Aliran Listrik Serbuk Kimia, CO2, Uap Air

D Logam Serbuk Kimia Sorium Klorida, Grafit, dsj

E Bahan Radioaktif <Belum Diketahui Secara Spesifik>

K Bahan Masakan Cairan Kimia, Serbuk Kimia, CO2

Sumber
Sumber :: National
National Fire
Fire Protection
Protection Association
Association (NFPA)
(NFPA) Amerika
Amerika
Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang


untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.

Tuas

Pin
Petunjuk Penggunaan :
Tanda
Tanda Pemasangan
Pemasangan APAR
APAR Manometer 1. Tarik pin pengunci tuas.
2. Arahkan selang ke
Selang
pusat api.
Nozzle / Corong
3. Tekan tuas pegangan
tabung pemadam.
4. Sapukan secara
merata.

Pemasangan
Pemasangan Tanda
Tanda APAR
APAR Pada
Pada Tiang
Tiang Bagian-Bagian
Bagian-Bagian APAR
APAR
Jenis-jenis Tabung Pemadam / APAR
Berdasarkan Kelas Kebakaran
1. APAR Kelas A (Kebakaran Padat Non-Logam).
2. APAR Kelas B (Kebakaran Gas & Cairan Mudah Terbakar).
3. APAR Kelas C (Kebakaran Listrik).
4. APAR Kelas D (Kebakaran Logam).
5. APAR Kelas K (Kebakaran Bahan Masakan).
6. APAR Kombinasi (ABC, AB, BC, BK).

Berdasarkan Media Pemadam


APAR
APAR Kartu
Kartu Gas
Gas APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering, APAR Cairan Kimia, APAR Gas CO2, APAR
Halon.

Berdasarkan Konstruksi
7. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung untuk
mengeluarkan isi tabung APAR).
8. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan tabung
APAR).

Berdasarkan Penempatan
APAR Gantung dan APAR Troli (dengan roda dorong).
APAR
APAR Tekanan
Tekanan Tetap
Tetap Berdasarkan Kapasitas
APAR 0.6 kg s.d 90kg.
Hidran

Perlengkapan Hidran Pilar Hidran Nozzle

Hidran digunakan untuk mengatasi kebakaran besar


dengan sistem serupa keran air dengan tekanan air yang
tinggi.
Formasi
Formasi Penggunaan
Penggunaan Hidran
Hidran Penggunaan hidran sebagai pemadaman kebakaran harus
memastikan bahwa aliran listrik dimatikan supaya tidak
membahayakan petugas pemadam.
ERGONOMI
Hal- hal yang “Mengerikan” Seputar Kantor

Ergonomi berasal dari kata Yunani,
Ergos berarti kerja dan
Nomos yang berarti aturan

Ergonomi adalah suatu aturan atau norma yang
terdapat dalam sistem kerja.
Ergonomi diperlukan karena setiap aktivitas atau
pekerjaan yang tidak dilakukan secara ergonomi
akan berakibat tidak nyaman, biaya
operasional tinggi, kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja meningkat. Akibatnya
perfomansi  kerja menurun sehingga
menyebabkan penurunan efisiensi dan daya kerja
Manajemen ergonomi dapat diterapkan pada perkantoran untuk
mencegah terjadinya berbagai keluhan kesehatan. Keluhan-keluhan yang
sering muncul berkaitan dengan posisi kerja di kantor yang tidak ergonomi
antara lain :

1. Sakit kepala
2. Mata kering dan terasa pegal (Dry eyes, asthenopia)
3. Nyeri leher, neck stiffnes
4. Spasme otot bahu, frozen shoulder
5. Carpal Tunnel Syndrome; kesemutan, baal atau nyeri pada
pergelangan tangan sampai dengan jari-jari tangan
6. Sakit pinggang dan punggung bawah; Low back pain
Posisi Pengguna komputer yang ideal
TUGAS
1

Mengidentifikasi Potensi
GANGGUAN & BAHAYA
di RUANGAN KELAS
Uraian
Kegiatan :

Bagi kelas menjadi 4 Kelompok.

Identifikasi hal-hal yg membahayakan


keselamatan di dalam kelas.

Identifikasi hal-hal yg mengganggu kesehatan di


dalam kelas.

Buat laporan hasil identifikasi.


2

M E M B U AT
PROSEDUR
PELAKSANAAN K3
di RUANGAN KELAS
Uraian
Kegiatan :

Bagi kelas menjadi 4 Kelompok.

Buat Prosedur Pelaksanaan K3 di dalam kelas


[sebelum masuk, di dalam kelas, keluar kelas].

Buat Prosedur Pelaksanaan K3 dalam menggunakan


komputer dan peralatan pendukung di dalam kelas.

Buat laporan.
Beberapa prosedur tentang keselamatan kerja antara lain
yaitu :
1. pengecekan mesin maupun alat-alat yang berkaitan
dengan pekerjaan harus dilakukan secara berkala.
2. ketersediaan alat-alat yang menunjang pekerjaan.
3. sistem penerangan yang memadai
4. melakukan pencatatan pemeriksaan mesin atau alat-alat.
5. dan selalu memakai alat-alat keselamatan saat bekerja
dilapangan, seperti helm, maupun dengan menggunakan
access rope saat menaiki menara dan jangan lupa pastikan
semua alat masih dapat berfungsi dengan baik.
Beberapa contoh Prosedur kesehatan yang harus dipatuhi
oleh setiap karyawan yaitu :

1. Setiap karyawan pabrik harus higienis, seperti memakai


masker, sarung tangan, tutup kepala, untuk menghindari
masuknya kuman ke tubuh.
2. Bersedia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala yang diselenggarakan oleh perusahaan.
3. Selalu mencuci tangan sehabis melakukan kegiatan.
4. Dan menggunakan cairan desinfektan jika diperlukan.
5. Selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah
pada tempatnya.
6. Tidak merokok di sembarang ruangan.
3

DISKUSI & PRESENTASI


KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai