Sekilas ………….
1
Sekilas ………….
K3 SERING
DI NOMOR
KAN
Sekilas ………….
2
Sekilas ………….
3
KEBIJAKAN, UNDANG-UNDANG
DAN KEPUTUSAN MENTERI (K3)
(UU No. 1 Tahun 1970 tentang KESELAMATAN KERJA)
Oct 2015
Isi Penjelasan
1. Pendahuluan
2. Peraturan dan Perundangan
3. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
4. Penerapan UU No. 1 Tahun 1970 di Perusahaan
4
I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
KONSEP DASAR PENCAPAIAN NIHIL KECELAKAAN
• Penghargaan terhadap kehidupan manusia
• Kepentingan setiap individu
• Tidak ada toleransi terhadap kecelakaan di tempat kerja
• Tenaga kerja berperan serta dalam mengeliminasi
bahaya dan penyelesaian masalah
• Setiap orang berupaya pro-aktif untuk menjamin
pelaksanaan K3
5
PENDAHULUAN (Cont.)
NIHIL KECELAKAAN Target Utama Perusahaan
PENDAHULUAN (Cont.)
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA
TENAGA KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
6
PENDAHULUAN (Cont.)
KECELAKAAN (Properties)
Modification
Reactor
PENDAHULUAN (Cont.)
KECELAKAAN (Human)
Gun staples yang digunakan mental dan mengenai Gerinda yang digunakan tidak sesuai spesifikasi
kaca mata
7
PENDAHULUAN (Cont.)
Safe
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA SO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH MS
PENDAHULUAN (Cont.)
Kondisi dan perilaku tidak aman di suatu area Kerja
8
PENDAHULUAN (Cont.)
DASAR DASAR K3 (KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA)
• Semua kecelakaan bisa di cegah/dihindari
• Manajemen adalah yang paling bertanggung jawab, tetapi
semua pihak harus terlibat.
• Semua pekerjaan operasional bisa di kontrol
• Semua kekurangan/defisiensi harus di perbaiki secepatnya.
• Bekerja dengan aman adalah syarat syarat kondisi kerja
• Setiap karyawan/orang harus menerima safety training.
• Sebagian besar kecelakaan berasal dari human factor.
PENDAHULUAN (Cont.)
9
PENDAHULUAN (Cont.)
Memahami Resiko Dan Bahaya Pekerjaan
TERJEPIT
PENDAHULUAN (Cont.)
Memahami Resiko Dan Bahaya Pekerjaan
TERTABRAK
TERJATUH
10
PENDAHULUAN (Cont.)
Memahami Resiko Dan Bahaya Pekerjaan
TERSENGAT LISTRIK
KEBAKARAN
PENDAHULUAN (Cont.)
PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA
Kematian/Kecelakaan Serius
Data dilaporkan Kecelakaan Ringan (Manusia)
dan tercatat Kerusakan Properti (Alat)
Nyaris Celaka
• Perbuatan dan
Kondisi Tidak aman
• Bahaya
11
PENDAHULUAN (Cont.)
Fatalities
ICEBERG Lost Time Injury
Medical Treatment Injuries
First Aid Injury
Unsafe Act/Behavior
Unsafe Condition
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
Keselamatan (Safety)
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)
2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan
dan menghilangkan (mengontrol) resiko
yang tidak bisa diterima/di inginkan (the
ability to identify and eliminate
unacceptable risks)
12
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and
psychological well being of the individual)
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
Tujuan Keselamatan
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan/ pekerjaan
mulai dari input, proses maupun output. Kegiatan
yang dimaksud bisa berupa kegiatan produksi di
dalam industri maupun diluar industri seperti di
sektor public dan yang lainnya
2. Dengan menerapkan program
safety diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan
(well-being)
13
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada saat
itu sedikit saja ada perubahan
maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident.
14
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan
berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang/properti,
gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan.
DANGER
hampir putus
putus
INCIDENT
ACCIDENT
15
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
SAFE
Adalah suatu kondisi dimana
atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, Safe adalah lawan
dari bahaya (danger).
16
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
HARM
Adalah kerusakan atau bentuk
kerugian berupa kematian,
cidera, sakit fisik atau mental,
kerusakan properti, kerugian
produksi, kerusakan lingkungan
atau kombinasi dari kerugian-
kerugian tadi.
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan (harm).
17
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
RISK
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi
PENDAHULUAN (Cont.)
BEBERAPA DEFINISI TERKAIT K3
PENILAIAN RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-
metode untuk menganalisa
tingkat resiko, mempertimbang-
kan resiko tersebut dalam
tingkat bahaya (danger) dan
mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan
secara memadai serta
mengambil langkah-langkah
yang tepat.
18
KEMUNGINAN TERJADI
KEPARAHAN
SULIT TERJADI JARANG SERING
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
PENDAHULUAN (Cont.)
LANGKAH PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA (ILO)
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
a. Ketentuan dan syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik dan teknologi
b. Penerapan ketentuan dan syarat K3 sejak tahap rekayasa
c. Penyelenggaraan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3
2. STANDARISASI
• Standar K3 akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja
masih memenuhi ketentuan dan persyaratan K3
19
PENDAHULUAN (Cont.)
LANGKAH PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA (ILO)
5. PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan dan
ketrampilan K3 bagi TK
6. PERSUASI
• Cara penyuluhan dan pendekatan di bidang K3, bukan
melalui penerapan dan pemaksaan melalui sanksi-sanksi
7. ASURANSI
• Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan
degan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap
peusahaan yang memenuhi syarat K3
To be continued
20
II. PERATURAN
PERUNDANGAN
KEBIJAKAN, UNDANG-UNDANG
DAN KEPUTUSAN MENTERI (K3)
(UU No. 1 Tahun 1970 tentang KESELAMATAN KERJA)
Mei 2014
21
PERATURAN PERUNDANGAN
DEFINISI K3
Secara Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya,
baik jasmani maupun rohani, hasil karya dan budaya
menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
22
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
ASAS HUKUM :
Dasar-dasar umum yang terkandung dalam peraturan
hukum (nilai-nilai etis).
Beberapa macam asas yang berlaku di Indonesia
Lex superior derogat legi inferior
Peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan yang lebih rendah
tingkatannya
Lex posterior derogat legi priori
Peraturan yang lebih baru mengesampingkan peraturan yang sebelumnya.
Contohnya, UU No.14 Tahun 1992 tentang UU Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan mengesampingkan UU No. 13 Tahun 1965.
Lex specialis derogate legi generali
Peraturan yang lebih khusus mengesampingkan peraturan yang bersifat
lebih umum.
Contohnya, pemberlakuan KUH Dagang terhadap KUH perdata dalam hal
perdagangan.
23
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Undang-Undang
Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan.
24
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
A. Hirarki Peraturan dan Perundangan
Peraturan dan Keterangan
Perundangan
Undang-Undang Dasar Pedoman Dasar seluruh Undang-Undang
Undang-Undang Sebagai pelaksanaan UUD 1945 atau TAP MPR
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Berkekuatan sebagai Undang-undang
25
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
B. Keterkaitan Antara Peraturan dan Perundangan
a. Semua Peraturan/Keputusan Menteri harus berdasarkan
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah terkait
UU
PP
Permen Permen
UU No.1/1970 UU No.31/65
Kep. KaBapeten
Kes. Kerja Radiasi
26
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
B. Keterkaitan Antara Peraturan dan Perundangan
Contoh 2 :
Peraturan Pemerintah yang di turunkan dari sebuah UU
berkaitan dengan lebih dari satu UU
SKB
Contoh : 4
Permen/Kepmen berdasar PP PP
Peraturan Pemerintah yang
ada kaitan dengan PP. lain
PerMen/KepMen/LPND
27
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Peraturan Perundangan K3 Saat ini
NO Undang-undang Sektor/Sub Sektor
1. UU No 6 tahun 1967 Pertanian
tentang : Peternakan dan Kesehatan Hewan
2 UU No. 11 tahun 1967 Pertambangan
tentang : Ketentuan Pokok Pertambangan
3. UU No. 5 tahun 1984 Perindustrian
tentang : Perindustrian
4. UU No. 15 tahun 1985 Energi
tentang : Ketenagalistrikan
5. UU No.
UU No.11tahun
tahun1970
1970 Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
tentang
tentang: :Keselamatan
KeselamatanKerja
Kerja
6. UU No. 12 tahun 1992 Pertanian
tentang : Sistem Budidaya Tanaman
7. UU No. 13 tahun 1992 Transportasi
tentang : Perkeretaapian
28
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Peraturan Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
Secara Sektoral
• PP No. 19 tahun 1987 Pengaturan dan Pengawasan K3di Bidang Pertambangan
• PP No. 11/ 1979 K3 Pada Pemurnian dan Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi
• PP No. 19/1973
• Permenaker No. 01/1978 K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu
• Permenaker No. 01/1980 K3 Pada Konstruksi Bangunan
• SKB Menaker & MenPU No. 174/Men/1986 dan No. 104/Kpts/1986 K3 pada
Tempat Kegiatan Konstruksi
29
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Peraturan Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
Pendekatan SDM
• Permenaker No. 01/1976 Wajib Latih Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan
• Permenaker No. 03/1978 Syarat Penunjukan dan Wewenang serta Kewajiban
Pegawai Pengawas atau Ahli K3
• Permenaker No. 01/1979 Wajib Latih Bagi Paramedis
• Permenaker No. 02/1980 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
• Permenaker No. 02/1982 Syarat dan Kwalifikasi Juru Las
• Permenaker No. 01/1988 Syarat dan Kwalifikasi Oparetor Pesawat Uap
• Permenaker No. 01/1979 Syarat dan Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut
• Permenaker No. 02/1992 Ahli K3
• Kepmenaker No. 407/1999 Kompetensi Tehnis Lift
• Kepmenaker No. 186/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
• Kepmenakertrans No. 187/1999 Ahli K3 Kimia
30
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Peraturan Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
B. Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
• Kepmennaker No. 75/2002 Berlakunya PUIL 2000
• Permen No. 02/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
• Permen No. 03/1999 K3 Pesawat Lift
• Permen No. 04/1980 Syarat Pemasangan & Pemeliharaan
APAR
• Permen No. 02/1983 Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
• Kepmen No. Kep.186/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
• Kep Dirjen Binawas Persyaratan Penunjukan, Hak dan
No. Kep.407/BW/1999 Kewajiban Teknisi Lift
31
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Peraturan Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
D. Kesehatan dan Lingkungan Kerja
• PP No. 7/1973 Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpangan dan Penggunaan
Pestisida
• Permen No. 01/1976 Wajib Latihan Hyperkes bagi Dokter
Perusahaan
• Permen No. 01/1979 Kewajiban Latihan Hyperkes bagi
Paramedis Perusahaan
• Permen No. 02/1980 Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
• Permen No. 01/1981 Kewajiban Melaporkan PAK
• Permen No. 03/1982 Pelayanan Kesehatan Kerja
• Kepmen No. Kep. 51/1999 NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
32
PERATURAN PERUNDANGAN (Cont.)
Peraturan Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
F. Sektor Pertambangan
• PP No. 19 tahun 1987 Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan
Kerja di Bidang Pertambangan
• PP No. 11 tahun 1979 Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan
Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi
33
III. UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
No. 1 TAHUN 1970
UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
TENTANG
VeiligheidsReglement KESELAMATAN KERJA
Tahun 1910
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
34
UU No.1 Tahun 1970
Sejarah Peraturan Perundangan K3
Didalam penjelasan umum, disebutkan bahwa Undang-undang
No. 1 Tahun 1970 ini merupakan pembaharuan dan perluasan
dibandingkan dengan undang-undang sebelumnya (Veilegheids
Reglement Tahun 1910) yaitu :
1. Perluasan Ruang lingkup
2. Perubahan pengawasan yang bersifat represif menjadi prefentif
3. Perumusan tehnis yang lebih tegas
4. Penyesuaian tata usaha/administrasi yang diperlukan bagi
. pelaksana pengawas
5. Tambahan pengaturan pembinaan keselamatan kerja bagi
. manajemen dan tenaga kerja
6. Tambahan pengaturan pemungutan retribusi tahunan
Evaluation
Identifying alternative
responses/solutions
Implementation
Evaluation of
Selection of options
Policy options Wayne Persons,
Public Policy, 1999
35
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Dasar HUKUM :
UUD 1945, Pasal 27 ayat 2 :
“Setiap Warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
Layak bagi kemanusiaan Manusiawi
(kondisi kerja aman, selamat dan sehat)
36
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Dasar HUKUM :
UU No. 13 Tahun 2003,
BAB XVI, Bagian Kedua, Sangsi Administratif, pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15,
Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal
47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
37
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Dasar HUKUM :
UU No. 13 Tahun 2003,
BAB XVI, Bagian Kedua, Sangsi Administratif, pasal 190
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif
sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Menteri
38
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Tujuan
Memberikan perlindungan atas keselamatan
• Tenaga kerja
• Orang lain
• Sumber-sumber produksi
(dapat dipakai secara aman dan efisien)
39
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Isi Batang Tubuh (terdiri dari XI bab dan 18 pasal)
Bab I (pasal 1) Menjelaskan tentang istilah-istilah
Bab II (pasal 2) Tentang ruang lingkup yang meliputi
keselamatandan kesehatan kerja disemua tempat
kerja baik didarat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air maupun di udara di wilayah RI.
Bab III (pasal 3 dan 4) Mengenai syarat-syarat keselamatan kerja
Bab IV (pasal 5~8) Tentang pengawasan
Bab V (pasal 9) Tentang pembinaan K3
Bab VI (pasal 10) Tentang P2K3
Bab VII (pasal 11) Tentang kecelakaan kerja
Bab VIII (pasal 12) Tentang kewajiban dan hak tenaga kerja
Bab IX (pasal 13) Tentang kewajiban bila memasuki tempat kerja
Bab X (pasal 14) Tentang kewajiban pengurus
Bab XI (pasal 15~18) Tentang ketentuan penutup
40
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Pasal 12 - Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di
mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja
serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat dipertanggung-
jawabkan.
41
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 10 - Membentuk P2K3
IV. PENERAPAN
UU No. 1/1970
DI PERUSAHAAN
42
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan Sekali setahun
43
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan bahaya
di tempat kerja Papan Peringatan
44
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan bahaya
di tempat kerja Papan Peringatan
45
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 9 - Alat Pelindung Diri (APD)
Prosedur Keselamatan di PT. MCCI
(Denah Pabrik)
Area Terbatas :
Area yang hanya boleh dimasuki
oleh orang yang berkepentingan
46
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 9 - Alat Pelindung Diri (APD) Aplikasi di lapangan
Pelindung
mata
Pelindung
tubuh
Pelindung
tangan
Pelindung
wajah
Pelindung
pernafasan
1. Membuat/menimbulkan api
2. Dilarang merokok
3. Mobil/engine saringan knalpot
4. HP harus dimatikan
5. Membawa korek gas/matches
6. Dilarang mengambil gambar
47
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 9 – Cara dan sikap bekerja yang aman
48
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 9 - Pembinaan
Employee
49
Resusitasi(R J P)
Ritme 100 kali/menit
Pijat jantung
【 Pijat Jantung:nafas buatan =
1 2 30:2 】 3
50
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 10 – Pembentukan P2K3
51
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 11 – Laporan Kecelakaan
52
UU No.1 Tahun 1970 (Cont.)
Kewajiban Pengurus
• Pasal 14 – Memasang poster K3
Workshop Workshop
Workshop
Workshop Workshop
53
V. PENUTUP
Penutup
Kesimpulan
• Peraturan dan perundangan adalah Dasar Hukum yang
harus dipatuhi dan dilaksanakan
• Pelanggaran terhadap Peraturan dan perundangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)
• Dengan peraturan dan perundangan dapat diketahui hak
dan kewajiban
• Ketahui dan pelajari peraturan perundangan yang
terkait dan berlaku (updated)
54
55