K3 UMUM
Dasar-dasar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
PENGERTIAN K3
Secara Filosofi
Secara Keilmuan
“Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja”
Secara Praktis
“Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja
selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang
lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber
produksi dapat dipergunakan dan dipakai secara aman
dan efisien dan proses produksi dapat berjalan dengan
lancar”
DASAR HUKUM PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
Khusus
INCIDENT
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat
terjadi.
Kecelakaan Kerja
NEARMISS (hampir celaka)
Merupakan Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) tetapi memiliki
potensi untuk mengarah kesana.
ACCIDENT
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK)
ataupun kefatalan (kematian).
Nearmiss (hampir celaka) Adanya loss (kerugian)
INCIDENT adalah ACCIDENT yang tertunda
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani yang ditimbulkan dan atau diperparah
karena aktivitas kerja
Contoh
- Kelainan pendengaran akibat kebisingan
- low back pain (karena pengangkutan manual)
- Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau
pneumoconiosis.
Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun
dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ;
Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi
(Stress, dsb).
Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala (MCU).
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan (BPJS).
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan
Setiap Terjadi
1 Fatal/Kematian
Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung
1. Manusia (Cedera,
1. Kurangnya 1. Faktor Pekerjaan. 1. Tindakan Tidak 1. Kontak Dengan
Keracunan, Cacat,
Prosedur / 2. Faktor Pribadi. Aman. Bahaya.
Kematian, PAK).
Aturan. 2. Kondisi Tidak 2. Kegagalan Fungsi.
2. Mesin/Alat (Kerusakan
2. Kurangnya Aman.
Mesin/Alat).
Sarana.
3. Material/Bahan
3. Kurangnya
(Tercemar, Rusak, Produk
Kesadaran.
Gagal).
4. Kurangnya
4. Lingkungan (Tercemar,
Kepatuhan.
Rusak, Bencana Alam).
KERUGIAN KECELAKAAN KERJA
Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
Rp. 1 Juta
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung
Rp. 5 – 50 Juta
{
1. Kerusakan Bangunan.
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja 2. Kerusakan Alat dan Mesin.
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
(Biaya Kerusakan Aset
5. Biaya Administrasi.
Yang Tidak Diasuransikan)
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
Rp. 5 – 3Juta
(Biaya Lain-lain
Yang Tidak Diasuransikan)
{
7.
8.
9.
10.
Waktu untuk Investigasi.
Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
Biaya Ekstra Pengawas.
Waktu untuk Administrasi.
11. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang
Kembali karena Cedera.
KEGAGALAN MANAJEMEN
FAKTOR MANUSIA
KECELAKAAN
KERUGIAN
* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA
TEORI DOMINO
CEDERA / KERUSAKAN
BIAYA
LACK OF
CONTROL
PENYEBAB KECELAKAAN
TEORI DOMINO
TARGET
PROGRAM SMK3
KURANGNYA PENGAWASAN
CEDERA / KERUSAKAN
BIAYA
Potensi Bahaya Kerja
MANUSIA
MANUSIA
PROSES
BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN
POTENSI BAHAYA
YANG DAPAT MENYEBABKAN
KECELAKAAN
HAZAR
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan
(harm).
Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
berpotensi menimbulkan cedera dan atau 2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
penyakit akibat kerja (PAK). Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
Sumber 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
1. Manusia. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas,
2. Mesin. Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran,
3. Material. Radiasi).
4. Metode. 4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja,
5. Lingkungan. Pengangkutan Manual, Desain Tempat
Keja/Alat/Mesin).
5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan,
Jenis Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
1. Tindakan.
2. Kondisi.
HAZARD
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian
berupa kematian, cidera, sakit fisik atau
mental, kerusakan properti, kerugian
produksi, kerusakan lingkungan atau
kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
Keparahan
Pengertian
Sedang
Ringan
Ringan
Sangat
Sangat
Potensi kerugian yang bisa
Berat
Berat
diakibatkan apabila terdapat kontak
dengan suatu bahaya (contoh : luka Sangat
bakar, patah tulang, kram, asbetosis, Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering
dsb).
Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim
Frekuensi
Penilaian dan Kategori Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
Perkalian antara nilai frekuensi
dengan nilai keparahan suatu resiko. Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Sangat
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Jarang
3. Pengendalian (Kontrol ) :
Kembangkan suatu perencanaan dengan :
* Teknik Eliminasi / Penghapusan (Elimination Technique)
* Teknik Substitusi / Penggantian (Substitution Technique)
* Teknik Pengendalian Rekayasa (Engineering Control Technique) - Isolasi
atau pisahkan benda, daerah atau proses yang berbahaya tsb. dari PEME
* Teknik Pengendalian Administratif (Administrative Control Technique) -
prosedur, JSA / RA, Work Permit System, Pelatihan, Refusal to work
* PPE - Penggunaan PPE merupakan cara terakhir yang harus dilakukan
apabila cara- cara tersebut diatas sudah tidak mungkin untuk dilakukan.
4. Monitoring - Inspeksi, uji (Competency)
PENGENDALIAN RESIKO K3
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Penggantian
Tempat kerja /
Substitusi Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja
Pekerjaan Aman
yang Lebih Aman
(Mengurangi
Bahaya)
PERLINDUNGAN
KEHANDALAN
Perancangan
yang Lebih Aman
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk
mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat
kerja yang lebih baik secara berkelanjutan.
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja.
Manfaat
1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja
RINGKAS yang lebih efisien.
2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih
RAPI dan luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat
RESIK kerja yang bagus/baik.
RAWAT 4. Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-
pemborosan di tempat kerja.
RAJIN
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN 5R
Resik
1. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan
sampah.
2. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
3. Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
4. Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak
(peremajaan).
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih
dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang
penggunaannya.
Rapi
1. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur
proses kerja.
2. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan
keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas
waktu.
3. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah
Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja ditemukan.
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Kelengkapan
wajib yang
digunakan saat Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung
bekerja sesuai Pendengaran
dengan bahaya
dan resiko kerja
untuk menjaga
keselamatan Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
tenaga kerja itu
sendiri maupun
orang lain di
tempat kerja.
Rompi Nyala
Pelampung
Sabuk
Keselamatan
Pelindung Tubuh
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan
Peninjauan Kebijakan
Ulang
Ulang &
&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehmanajemen
manajemen
SMK3
Pemantauan
dan Pelaksanaa
Evaluasi Perencanaan
SMK3
Psl.6
KEBIJAKAN & KOMITMEN K3
PERENCANAAN
PELAKSANAAN RENCANA K3
DIDUKUNG
Untuk mengetahui bagaimana kondisi pelaksanaan K3 dalam suatu organisasi, apakah telah
berjalan sesuai dengan rencana atau terjadi penyimpangan yang tidak di inginkan.