Anda di halaman 1dari 28

DASAR – DASAR

KESELAMATAN DAN
MULTIPURPOSE PRESENTATION TEMPLATE

KESEHATAN KERJA (K3)


JARMAN SETIADI
PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
DISNAKERTRANS
e-mail
PROV
jarman.setiadie@gmail.com
BANTEN
HP 0813-8989-0146
instagram @jarmansetiadi

Hobby
SEJARAH K3
1) Sekitar tahun 1700 Sebelum Masehi, Raja Hamurabi dari kerajaan
Babylonia dalam kitab Undang-Undangnya, salah satu pasalnya
menyatakan bahwa "Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk
seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik, sehingga
rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli
bangunan tersebut akan dibunuh".
2) Pada zaman Mozaik lebih kurang 5 abad setelah Raja Hamurabi, dalam
Undang-undangnya dinyatakan bahwa “ahli bangunan bertanggung jawab
atas keselamatan para pelaksana dan pekerjanya, dengan menetapkan
pemasangan pagar pengaman pada setiap sisi luar dari atap rumah’
3) Sekitar tahun 80 Sesudah Masehi, seorang ahli Encyclopedia dari bangsa
Roma yang bernama PLINIUS, mensyaratkan agar para pekerja tambang
harus memakai tutup hidung atau masker karena banyaknya debu di tempat
kerja tambang tersebut.
4) Pada tahun 1450 Masehi, Dominico Fontana diserahi tugas penting untuk
membangun Obelisk di tengah lapangan St. Pieter Roma. Untuk hal tersebut
ia selalu mensyaratkan agar para pekerjanya memakai topi baja untuk
melindungi kepalanya
4) Pada tahun 1931, Heinrich, H.W. dalam bukunya yang sangat terken al
berjudul "INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTION", mempelopori da r,
memperkenalkan prinsip-prinsip mendasar bagi program keselamatar, kerja
yang berlaku hingga saat sekarang ini. Berangkat dari pemikiran Heinrich
tersebut, maka gerakan keselamatan dan kesehatan kerj a selanjutnya dapat
dilakukan secara terorganisir dan terarah.
5) Pada tahun 1970, pemerintah Indonesia mengundangkan suatu Undang-
undang yaitu Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan hak untuk dapat bekerja secara
aman, sehat dan produktif merupakan hak semua orang yang harus
dijunjung tinggi.
6) Pada tahun 1991, Amerika Serikat memberlakukan undang-undang Work's
Compensation Law, dimana dalam undang-undang tersebut disebutkan
bahwa tidak memandang apakah kecelakaan terjadi akibat kesalahan si
korban atau tidak, dan yang bersangkutan akan mendapat ganti rugi, bila
kecelakaan yang menimpanya terjadi dalam pekerjaan. Undang-undang ini
menandai permulaan usaha pencegahan kecelakaan kerja yang lebih terarah.
Sementara itu, pemerintah indonesia pada tahun 1992, melakukan hal
serupa dengan mengeluarkan undang-undang tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
DEFINISI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
J J
KERJA (K3)
1
MENURUT PERATURAN PER -
UU:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
selanjutnya disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk
Lorem ipsum dolor sit amet, menjamin dan
consectetur adipiscing elit. melindungi
Nullam vestibulum, lorem eget scelerisque laoreet, diam
keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja
metus semper nunc, a auctor lacus massa id odio.

melalui upaya pencegahan kecelakaan


kerja dan penyakit akibat kerja
2
SECARA
FILOSOFI :
Upaya dan pemikiran untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohaniah dirisit amet,
Lorem ipsum dolor manusia pada elit.umumnya dan
consectetur adipiscing

tenaga kerja pada khususnya beserta hasil


Nullam vestibulum, lorem eget scelerisque laoreet, diam
metus semper nunc, a auctor lacus massa id odio.
karyanya dalam rangka menuju masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera.
3
SECARA
KEILMUAN:
Ilmu dan penerapannya secara teknis dan
teknologis untuk melakukan pencegahan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
terhadap munculnya
Nullam vestibulum, kecelakaan
lorem eget scelerisque laoreet, diam kerja dan
penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan
metus semper nunc, a auctor lacus massa id odio.

yang dilakukan.
4
SECARA ILMU
HUKUM :
Suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat
kerja senantiasa dalam keadaan yang sehat dan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Nullam vestibulum, lorem eget scelerisque laoreet, diam
selamat serta sumber-sumber proses produksi
metus semper nunc, a auctor lacus massa id odio.
dapat dijalankan secara aman, efisien dan
produktif.
TUJUAN
K3memelihara
adalah untuk
keselamatan dan kesehatan
lingkungan kerja. K3 juga
melindungi rekan kerja,
keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain
yang juga mungkin
terpengaruh kondisi
lingkungan kerja
1
TUJUAN KESELAMATAN
KERJA :
Identifikasi, Antisipasi dan evaluasi kondisi dan praktek
yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.
Membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
dan program menerapkan, mendokumentasikan dan
Nullam vestibulum, lorem eget scelerisque laoreet, diam
menginformasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian
metus semper nunc, a auctor lacus massa id odio.
bahaya dan program pengendalian bahaya ukur, periksa
kembali  keefektifitas pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.
2
TUJUAN KESEHATAN
KERJA
Identifikasi dan : penilaian terhadap
melakukan
resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja
memberikan saran terhadap perencanaan  dan
pengorganisasian dan praktek kerja termasuk
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Nullam vestibulum, lorem eget scelerisque laoreet, diam
desain tempat kerja memberikan saran, informasi,
metus semper nunc, a auctor lacus massa id odio.
pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan
APD Memantau  kesehatan para pekerja Terlibat
dalam proses rehabilitasi pekerja yang mengalami.
Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.
No. Kep-1135/MEN/1987 Tgl. 3 Agustus 1987
ARTI DAN MAKNA LAMBANG PADA BENDERA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA:
 PALANG Bebas kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
 RODA GIGI Bekerja dengan kesegaran jasmani
dan rohani
 WARNA PUTIH Bersih, Suci
 WARNA HIJAU Selamat, Sehat dan Sejahtera
 11 RODA GIGI 11 Bab dalam Undang-undang
No.1 Tahun 1970
KECELAKAAN KERJA
adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat
menimbulkan kerugian waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di
dalamn suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya

 Tidak diduga semula, oleh  Tidak diinginkan atau  Selalu menimbulkan


karena dibelakang peristiwa diharapkan, karena setiap kerugian dan kerusakan,
kecelakaan tidak terdapat peristiwa kecelakaan akan yang sekurang• kurangnya
unsur kesengajaan dan selalu disertai kerugian baik menyebabkan gangguan
perencanaan; fisik maupun mental; proses kerja.
JENIS – JENIS KECELAKAAN
KERJA

Services 1 Services 2

 Industrial Accident (Kecelakaan  Kecelakaan di dalam perjalanan


industri) yaitu kecelakaan yang (Community Accident) yaitu
terjadi di tempat kerja karena kecelakaan yang yaitu kecelakaan
adanya sumber bahaya atau bahaya yang terjadi di luar tempat kerja dalam
kaitannya dengan adanya hubungan
kerja
kerja
TEORI KECELAKAAN KERJA

Pure Chance Theory There Main Factor Two Factor Theory Human Factor Theory
(Teori kebetulan murni) Theory (Teori tiga (Teori Dua Factor), (Teori Faktor manusia),
mengatakan bahwa mengatakan bahwa
faktor Utama), menekankan bahwa
kecelakaan terjadi atas
mengatakan bahwa kecelakaan kerja pada akhirnya semua
Kehendak Tuhan, secara
alami dan kebetulan saja penyebab kecelakaan disebabkan oleh kondisi kecelakaan kerja,
kejadiannya, sehingga tak adalah peralatan, berbahaya (unsafe langsung dan tdk
ada pola yang jelas dalam lingkungan kerja, dan condition) dan perbuatan langsung disebabkan
rangkaian peristiwanya (Act pekerja itu sendiri berbahaya (unsafe kesalahan manusia
Of God/ Takdir) action)
PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN KERJA
1) Pemeriksaan Kesehatan Awal (Sebelum
Kerja/Prakerja). Pemeriksaan kesehatan awal
adalah perneriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh PJK3 Bidang Pemeriksaan Kesehatan Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan
sebelum tenaga kerja diterima bekerja atau pada
saat rekruitmen. Pemeriksaan kesehatan awal
bertujuan agar tenaga kerja yang diterima :
 berada dalam kondisi kesehalan yang setinggi-
tingginya;
 tidak menderita penyakit menular; dan
 kondisi kesehatan calon pekerja sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Pemeriksaan ini
dilakukan oleh PJK3 Bidang Pemeriksaan Kesehatan
Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan,
dilakukan secara periodik selama tenaga kerja
bekerja di perusahaan. Pemeriksaan kesehatan
berkala bertujuan untuk:
 Menjaga dan mempertahankan kondisi kesehatan
tenaga kerja;
 Menemukan gangguan kesehatan secara dini dan
pengobatan sccara dini
 Menemukan gangguan kesehatan akibat pekerjaan
secara dini dan menghindarkan cacat tubuh akibat
paparan pencemaran dan untuk menentukan
program pengendahan lingkungan kerja
selanjutnya
 Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sekurang-
kurangnya setahun sekali dan tergantung dari
kondisi Iingkungan kerja/faktor bahaya yang
dihadapi para pekerja.
3) Pemeriksaan Kesehatan Khusus, Pemeriksaan ini dilakukan oleh PJK3 Bidang Pemeriksaan
Kesehatan Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan, dimaksudkan untuk menilai
adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan tenaga
kerja tertentu. Pemeriksaan keschatan khusus dilakukan antara lain terhadap :
 Tenaga kerja yang pernah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
perawatan Iebih dari 2 minggu;
 Tenaga kerja yang berusia di atas 40 tahun, tenaga kerja wanita, tenaga kcrja cacat dan
tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu;
 Tenaga kerja yang terdapat dugaan -dugaan kuat mengalami gangguan kesehatan akibat
pekerjaannya
LANGKAH² PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA & PENYAKIT
AKIBAT KERJA ( ILO )
1 2 3 4

INSPEKSI
PERATURAN
PERUNDANG – STANDARISASI /PEMERIKSAA RISET
UNDANGAN
N

 Ketentuan & syarat K3 mengikuti  Standar K3 yang maju  Suatu kegiatan pembuktian  Riset/penelitian untuk
perkembangan ilmu pengetahuan, akan menentukan sejauh mana kondisi tempat menunjang tingkat
tehnik & teknologi tingkat kemajuan kerja masih memenuhi
 Penerapan ketentuan & syarat K3 kemajuan bidang K3 sesuai
pelaksanaan K3 ketentuan & persyaratan K3 perkembangan ilmu
sejak tahap rekayasa
 Penyelenggaraan pengawasan & pengetahuan, tehnik &
pemantauan pelaksanaan K3 teknologi
LANGKAH² PENANGGULANGAN
KECELAKAAN KERJA ( ILO )
5 6 7 8

PENDIDIKAN PERSUASIF ASURANSI PENERAPA


& LATIHAN
N
 Peningkatan kesadaran,  Cara penyuluhan &  Insentif finansial utk  Langkah-langkah
kualitas pengetahuan & pendekatan di bidang meningkatkan pencegahan
pengaplikasikan di
K3, bukan melalui kecelakaan dengan
ketrampilan K3 bagi pembayaran premi yang tempat kerja dalam
Tenaga Kerja penerapan & upaya memenuhi syarat-
lebih rendah terhadap
pemaksaan melalui peusahaan yang memenuhi syarat K3 di tempat
sanksi-sanksi syarat K3 kerja
HIRARKI PENGENDALIAN
RESIKO
5 LANGKAH :
ELIMINASI
SUBSTITUSI
REKAYASA
ENGINEERING
ADMINISTRATIF
CONTROL
APD
TIME FOR A

COFFEE
BREAK
15 MINUTES OF RELAX

Bila ingin mendapatkan sesuatu,
belajarlah dengan memberi sesuatu.
"Kunci hidup bahagia
adalah jalani, nikmati, dan
syukuri."

"Kekayaan bukanlah dengan


banyaknya harta, namun
kekayaan adalah hati yang
selalu merasa cukup."
K3 murah

Berperilaku
Mengurangi
aman
Thank You!
1 2 3
FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai