Anda di halaman 1dari 74

1.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Mempelajari :
• Tujuan UU
• Ruang Lingkup UU
• Penerapan UU Keselamatan Kerja
• Pembinaan dan Pengawasannya Pelaksanaan UU
2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
• Memahami Pengertian Dan Ruang Lingkup
Undang-undang Keselamatan Kerja
• Memahami Landasan Peraturan Dan Undang-
undang Keselamatan Kerja
• Memahami Kewajiban-kewajiban
Pengurus/Pengusaha Dan Tenaga Kerja Dalam
Bidang K3
SAFETY
“ACCIDENT PREVENTION”
(Hazards Control)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Ilmu pengetahuan secara


sistematik, teknik manajerial,
Keilmuan untuk mengidentifikasi potensi
bahaya, mengevaluasi dan
mengendalikan risiko akibat
kecelakaan dan atau kejadian
berbahaya dalam siklus pekerjaan
atau proyek sampai pada tingkat
yang dapat diterima

“ACCIDENT PREVENTION”
untuk menjamin dan
meningkatkan
Goals keamanan total
dalam setiap
Aktifitas, Kegiatan
Stop atau Pekerjaan
Accident

• Life Safety
Target • Property Safety
• Environmental safety
Pokok Pokok Pikiran
UNDANG UNDANG No 1 Th 1970
PRINSIP K3 :
a.Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan;
b.Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja ;
c.Menjamin proses produksi aman dan effisien.

SASARAN K3 :
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional

STRATEGI IMPLEMENTASI K3 :
d. Diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja;

PROGRAM PENGEMBANGAN K3 :
e. Norma K3 dikembangkan sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat (ERA GLOBAL), industri, teknik
dan teknologi (sumber bahaya semakin beragam dan komplek)
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Menimbang :
Mengingat :

Dengan pertsetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut VR 1919
2. Memberlakukan UU No 1 Th 1970

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


MENIMBANG :
a.BAHWA SETIAP TENAGA KERJA BERHAK MENDAPAT
PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DALAM MELAKUKAN
PEKERJAAN UNTUK KESEJAHTERAAN DAN; MENINGKATKAN
PRODUKSI SERTA PRODUKTIVITAS NASIONAL
b.BAHWA SETIAP ORANG LAINNYA YANG BERADA DI TEMPAT
KERJA PERLU TERJAMIN PULA KESELAMATANNYA;
c.BAHWA SETIAP SUMBER PRODUKSI PERLU DIPAKAI DAN
DIPERGUNAKAN SECARA AMAN DAN EFFISIEN;
d.BAHWA BERHUBUNG DENGAN ITU PERLU DIADAKAN
SEGALA DAYA UPAYA UNTUK MEMBINA NORMA-NORMA
PERLINDUNGAN KERJA;
e.BAHWA PEMBINAAN NORMA-NORMA ITU PELRU
DIWUJUDKAN DALAM UNDANG-UNDANG YANG MEMUAT
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM TENTANG KESELAMATAN
KERJA
Undang - Undang No. 1YANG
tahun 1970 SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT,
06/18/23

INDUSTRI, TEKNIK DAN TEKNOLOGI.


Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23
Kegiatan Usaha
Motif

◦ Ekonomi maupun
◦ Sosial
Status

◦ BUMN, BUMD
◦ Perusahaan Swasta Nasional maupun
◦ Asing).
Di semua sektor

Undang - Undang No. 1 tahun


06/18/23 1970
PASAL 2 (2)

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23
Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23
Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23
Penjelasan Pasal 2 (Ruang lingkup)

Dalam ayat ini diperinci sumber bahya


(Hazards) yang dikenal dewasa ini yang
bertalian dengan:
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat-
pesawat, alat-alat kerja serta
peralatan lainnya, bahanbahan dan
sebagainya.
2. Lingkungan;
3. Sifat pekerjaan;
4. Cara kerja;
5. Proses produksi.
Peralatan

Lingkungan Bahan

Tenaga
Kerja
Sifat
Lingkungan
pekerjaan

Cara Kerja

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


BAB III
BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA

Pasal 3
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat
syarat keselamatan kerja untuk :

18 macam kondisi K3 yang diharapkan (a s/d r)

- Pengendalian teknis, medis,


- Penyediaan sarana dan sumberdaya
- Ergonomi dan lingkungan kerja yang serasi

06/18/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya; (Ergonomi)
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

(2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian


seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


Pasal 4
UU No 1 1970
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


•bahan,
•barang,
Syarat K3
•aparat produksi dan
•produk teknis

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


Pasal 4
UU No 1 1970

(2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis


ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun
secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang
konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan,
perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan
pengesahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis
dan aparat produk guna menjamin keselamatan barang-
barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang
melakukannya dan keselamatan umum.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


Barang-barang yang mengandung
POTENSI BAHAYA harus dikendalikan
untuk keselamatan :
- Barang itu sendiri
- Tenaga kerja
- Umum
Barang-barang atau Produk teknik harus
LULUS UJI KESELAMATAN

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


Pasal 4
UU No 1 1970
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian
seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2); dengan
peraturan perundangan ditetapkan siapa yang
berkewajiban memenuhi dan mentaati syarat-syarat
keselamatan tersebut.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


Undang – Undang Tujuan K3:
N0 1 Th 1970 • Menjamin keselamatan
Keselamatan Kerja tenaga kerja maupun orang
lain (keselamatan umum)
• Menjamin sumber produksi
Tempat Kerja aman dan efisien
Unsur : • Menjamin proses produksi
1. Kegiatan Usaha lancar & Produktif
2. Tenaga kerja
3. Sumber bahaya
Ps 4(2)

Memenuhi
kriteria Aman
bagi Keselamatan
PENGUSAHA • Umum
Pengurus • Lingkungan
Pekerja • Produk ybs.
BAB IV
PENGAWASAN
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 5
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap
Undang-undang ini, sedangkan para pegawai
Keselamatan Kerja

pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan


menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya.

(2) Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai


pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam
melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan
peraturan perundangan.
PENGAWASAN K3

Pasal 1 (5)
UU 1 tahun 1970

 Pegawai Pengawasan adalah pegawai teknis berkeahlian


khusus dari Depnaker yang ditunjuk oleh Menteri
Dasar Hukum

Tenaga Kerja

Pasal 1 (6)
 “Ahli Keselamatan Kerja” ialah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang ini
PENGAWASAN K3 ?

Pengawasan dalam prinsip manajemen:


adalah kegiatan Monitoring dan
Evaluasi, guna menilai
kesesuaian Pelaksanaan
kegiatan dibandingkan dengan
33 Rencana tujuan yang ingin 06/18/23
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

Tugas dan Fungsi Pengawas


• Polisionel
• Advis teknis

Dimaksudkan untuk mencegah atau


memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, ketidaksesuaian,
pelanggaran dan lainnya yang tidak
sesuai dengan yang telah ditentukan
PENERAPAN

NORMA
1. Mengidentifikasi bahaya&STANDAR

• Memeriksa,
•ZAT • Meneliti,
Pengawas / • Menghitung,
Ahli K3
•ENERGI
•PROSES • Mengukur
SAFE
• Menguji
• Menganalisis,
DANGER
3. Kendalikan
2. Menilai Risiko
Siklus Kebijakan K3
Norma,
Standar, Pengawasan
Objek K3
& Riksa Uji ANALISIS
Prosedur
Kriteria Temuan

Tidak
Sesuai
Sesuai
Norma
STOP SEGEL
Baru
Revisi NOTA

Tindakan
hukum
Kajian
Laporan

Pimpinan
Menteri /
unit
36
Dirjen 06/18/23
pengawasan
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA

PASAL 6
No 1 tahun 1970

KETENTUAN BANDING BAGI YANG TIDAK


Undang undang

MEMERIMA KEPUTUSAN DIREKTUR


PASAL 7
PENGUSAHA MEMBAYAR RETRIBUSI YANG
DIATUR OLEH PERATURAN PERUNDANGAN

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
KEWAJIBAN PENGURUS
PASAL 8
(1) PENGURUS DIWAJIBKAN MEMERIKSAKAN
KESEHATAN BADAN, KONDISI MENTAL DAN
KEMAMPUAN FISIK DARI TENAGA KERJA YANG AKAN
DITERIMANYA MAUPUN AKAN DIPINDAHKAN SESUAI
DENGAN SIFAT-SIFAT PEKERJAAN YANG DIBERIKAN
PADANYA.
(2) PENGURUS DIWAJIBKAN MEMERIKSA SEMUA
TENAGA KERJA YANG BERADA DIBAWAH PIMPINANNYA,
SECARA BERKALA PADA DOKTER YANG DITUNJUK OLEH
PENGUSAHA DAN DIBENARKAN OLEH DIREKTUR.
(3) NORMA-NORMA MENGENAI PENGUJIAN KESEHATAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN
KERJA Pasal 9 Pembinaan
1. MENJELASKAN DAN MENUNJUKKAN PADA TENAGA KERJA BARU :
 KONDISI DAN BAHAYA DI TEMPAT KERJA
 SEMUA PENGAMAN DAN ALAT PERLINDUNGAN YANG DIHARUSKAN
 MENYEDIAKAN APD
 MENJELASKAN CARA DAN SIKAP BEKERJA AMAN
2 MEMPEKERJAKAN SETELAH YAKIN MEMAHAMI K3
3 MELAKUKAN PEMBINAAN
 PENCEGAHAN KECELAKAAN
 PEMBERANTASAN KEBAKARAN
 PENINGKATAN K3
 PEMBERIAAN PK3
4 WAJIB MEMENUHI DAN MENTAATI SYARAT K3

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


(1) MENTERI TENAGA KERJA BERWENANG MEMBERTUK
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA GUNA MEMPERKEMBANGKAN KERJA SAMA,
SALING PENGERTIAN DAN PARTISIPASI EFEKTIF DARI
PENGUSAHA ATAU PENGURUS DAN TENAGA KERJA
DALAM TEMPAT-TEMPAT KERJA UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS DAN KEWAJIBAN BERSAMA DIBIDANG
KESELAMATAN DANKESEHATAN KERJA, DALAM RANGKA
MELANCARKAN USAHA BERPRODUKSI.
(2) SUSUNAN PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA, TUGAS DAN LAIN-LAINNYA
DITETAPKAN OLEH MENTERI TENAGA KERJA.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23


AYAT (1)
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA BERTUGAS MEMBERI PERTIMBANGAN DAN
DAPAT MEMBANTU PELAKSANAAN USAHA
PENCEGAHAN KECELAKAAN DALAM PERUSAHAAN
YANG BERSANGKUTAN SERTA DAPAT MEMBERIKAN
DAN PENERANGAN EFEKTIF PADA PARA PEKERJA
YANG BERSANGKUTAN.
AYAT (2)
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA MERUPAKAN SUATU BADAN YANG TERDIRI
DARI UNSUR-UNSUR PENERIMA KERJA, PEMBERI
KERJA DAN PEMERINTAH (TRIPARTITE).
Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
SUSUNAN P2K3
DIATUR DAN TETAPKAN OLEH MENTERI
PERATURAN PELAKSANA PERMEN NO.
04/MEN/1987
KETUA : MANAJEMEN
SEKRETARIS : AK3
ANGGOTA : (BIPARTITE)
DILANTIK : DISNAKER

FUNGSI
WADAH KERJASAMA PENINGKATAN
BIDANG K3 TRIPARTITE
PASAL 11

(1) PENGURUS DIWAJIBKAN MELAPORKAN TIAP


KECELAKAAN YANG TERJADI DALAM TEMPAT
KERJA YANG DIPIMPINNYA, PADA PEJABAT
YANG DITUNJUK OLEH MENTERI TENAGA
KERJA.
(2) TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN
KECELAKAAN OLEH PEGAWAI TERMAKSUD
DALAM AYAT (1) DIATUR DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN.

• Tata cara Pelaporan diatur oleh


Peraturan Perundangan Permen No.
03/Men/1998
Undang - Undang No. 1 tahun 1970 06/18/23
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MGT SDM
SEJAHTERA

BAHAN LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR SAFE
PENYEBAB
PROSES
PRODUCTION

PERALATAN SIFAT PEKERJAAN

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
 Kewajiban pekerja Hak pekerja
a. Memberikan keterangan yang d. Meminta pada Pengurus agar
benar bila diminta oleh dilaksanakan semua syarat-
pegawai pengawas dan atau syarat K3yang diwajibkan;
ahli keselamatan kerja; e. Menyatakan keberatan kerja
b. Memakai alat perlindungan pada pekerjaan dimana syarat
diri yang diwajibkan; K3 serta alat-alat perlindungan
c. Memenuhi dan mentaati diri yang diwajibkan diragukan
semua syarat-syarat olehnya kecuali dalam hal-hal
keselamatan dan kesehatan khusus ditentukan lain oleh
kerja yang diwajibkan; pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain

Barang siapa akan memasuki


sesuatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua
petunjuk keselamatan kerja
dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang
diwajibkan.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja
yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi
tempat kerja yang bersangkutan, pada
tempattempat yang mudah dilihat dan terbaca dan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14

Pengurus diwajibkan:
Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14

Pengurus diwajibkan
Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai
dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli-
ahli keselamatan kerja.
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 15 – Ketentuan Penutup

1.
Keselamatan Kerja

PELAKSANAAN KETENTUAN PASAL-PASAL DI ATUR


LEBIH LANJUT DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN
2. ANCAMAN PIDANA ATAS PELANGGARAN :
1. MAKSIMUM 3 BULAN KURUNGAN ATAU
2. DENDA MAKSIMUM RP. 100.000
3. TINDAK PINDANA TERSEBUT ADALAH
PELANGGARAN
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan
Undang undang No 1 tahun 1970

undang-undang ini paling lama setahun (12


Januari 1970)
Keselamatan Kerja

Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan
kerja  VR 1910 tetap berlaku selama tidak
bertentangan
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


06/18/23
UU 13/2003
Tentang
Ketenagakerjaan UU 1/1970
Tentang
Keselamatan Kerja

K3 VISI MISI
PASAL 35
PEMBERI KERJA WAJIB
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN K3 SASARAN
PASAL 86
TENAGA KERJA BERHAK ATAS STRATEGI
JAMINAN K3

PASAL 87 TUGAS
PERUSAHAAN WAJIB MENERAPKAN TG JAWAB
SMK3
SANGSI

Di segala tempat kerja diseluruh wilayah RI


PERATURAN PELAKSANAAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 - 1
PERATURAN ORGANIK

KETEKNIKAN
SEKTORAL
KELEMBAGAAN
SDM
KESISTEMAN
DASAR HUKUM
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan


sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Sistem Manajemen K3
UU 13-2003
SANKSI
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yg ditunjuk mengenakan sanksi administratif
atas pelanggaran …. Pasal 87…
(2) ….ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sbgn atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin;
(3) …sanksi adm. …….. diatur lebih lanjut oleh Menteri.
Pemerintah Perumusan kebijakan,
standar, pedoman dan kriteria
teknis di bidang K3
Ditunjuk / diakreditasi

Pembinaan supervisi
Provinsi dan monitoring
pelaksanaan otoda

• Operasional pengawasan
Lapor /
koordinasi
K3 oleh pegawai
Jasa /
Lembaga Riksa Kab / Kota pengawas
Uji K3

Riksa uji obyek • Riksa Uji obyek


pengawasan K3 oleh pengawasan K3 oleh
Ahli K3 spesialis
sesuai bidangnya Obyek Pengawasan K3 :
pengawas spesialis
•Tempat Kerja sesuai bidangnya
•Tenaga Kerja
•Peralatan
Pengendalian Rancang Bangun
Konstruksi Bangunan
Dokumen
Rancangan
Bangunan Peran pengawas
spesialis K3

Penilaian Penilaian Penilaian


Teknis Administratif K3 & L

Layak Lengkap Aman

IJIN PRINSIP

06/18/23
62
Pengendalian K3 Proyek Konstruksi

DISNAKER
(Unit Pengawasan K3)

Laporan
•Wajib Lapor Akte Pengawasan
•Safety Plan K3
Rekom
Pelaksana
Safety Safety
Proyek Pembangunan
Committee Officer
Bangunan

Sub Sub Sub


Kontraktor Kontraktor Kontraktor

06/18/23
63
Test & Commissioning
Proyek Konstruksi Bangunan

Dokumen
As built
Drawing

Riksa-Uji Penilaian Riksa-Uji


Teknis Administratif K3 & L

Laik Fungsi Lengkap Aman

IJIN OPERASI

06/18/23 64
RIKSA UJI K3
(Pesawat,Peralatan,Mesin,Instalasi)

Pemeriksaan Dokumen  Pemeriksaan Visual


 Pengukuran, Pengujian NDT  DT
(DIANALISIS)

OK

IJIN PEMAKAIAN PENGESAHAN

PESAWAT/INST SISTEM PROTEKSI


BERBAHAYA
06/18/23
65
UNJUK KERJA
“PEMERIKSAAN” “PENGUJIAN”
Memeriksa kesesuaian Menguji
OP dibandingkan kehandalan/Kelaikan
dengan peraturan OP K3
perundagan
LAPORAN
Bila tidak sesuai :
HASIL RIKSA UJI
Tindakan korektif Data teknis
Visual dan dimensi
NDT

NOTA Pengujian Konst/Beban

PEMERIKSAAN Evaluasi  Standar


Kesimpulan & Syarat-
syarat
06/18/23
SERTIFIKAT/ IJIN 66
Kewajiban Pengurus
Kewajiban : Pelaksanaan K3
• Mewujudkan lingkungan kerja Mandiri
yang ERGONOMIS, HYGIENIS,  Kebijakan
SAFETY
dan
• Pemeriksaan kesehatan tenaga komitmen manajemen
kerja (awal & berkala) dan penerapan SMK3
Pelayanan Kesehatan  Bentuk Lembaga K3
• Pemeriksan dan pengujian ◦ Safety Officer
sumber-sumber potensi bahaya ◦ Safety Committee
• Pembinaan, pelatihan K3  Siapkan SDM K3
semua pekerja
 Siapkan sarana K3
• Pengukuran kondisi lingkungan
• Wajib menerapkan SMK3 (5  Setiap kecelakaan di
prinsip dasar) investigasi dan
• Menyediakan anggaran K3 dilaporkan
 Anggaran K3
RISK MANAGEMENT
Dalam K3 adalah meliputi :

proses mengidentifikasi sumber


bahaya,
penilaian Risiko, dan
tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi Risiko secara terus
menerus.

06/18/23 68
PENGEMBANGAN NORMA K3
UNDANG UNDANG PASAL 87
No 1 Th 1970 UU 13 2003
SMK3
SEKTORAL
SEKTORAL
SEKTORAL
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN

KELEMBAGAAN
& PERSONIL K3

KESISTEMAN
06/18/23 69
70
Sistem Manajemen K3
UU
13-2003 Menjamin dan
meningkatkan
UU keamanan total
1-1970 dari ancaman
P2 K3 Per 05-96 Risiko
A P kecelakaan.
(Act
)
(Plan
)
Program
Peningkatan
C
(Check
D Penerapan K3
) (Do)

KONDISI
SAAT INI

Keberhasilan SMK3 harus ada jaminan Konsistensi Komitmen


Manajemen (sumber dana-daya) dan dukungan dari semua Unit , Divisi,
Team Safety dan seluruh karyawan
LPG

PERUSAHAAN
MIGAS

•KATEGORI INDUSTRI STRATEGIS WAJIB


•RISIKO BAHAYA TINGGI MENERAPK
AN SMK3
•BERPOTENSI MAJOR ACCIDENT
PERSYARATAN KESELAMATAN BANGUNAN
GEDUNG
Tentang BANGUNAN GEDUNG

• Kemampuan mendukung beban maksimum


(muatan hidup/mati maupun fenomena
alam)
U U No 28 Th 2002

• Pengndalian bahaya kebakaran


• Proteksi Pasif
• Proteksi Aktif dan sarana
evakuasi
• Perlindungan ancaman bahaya petir
• Kesehatan meliputi penghawaan,
pencahayaan, sanitasi dan bahan
bangunan
MANFAAT K3

1. Mengihindarkan resiko
2. Mencegah kecelakaan kerja
3. Mengurangi konsekuensi/akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
• Mekanik, Uap
& Bejana Undang Undang
tekan Peraturan
• Konst. Standar
OSH Bangunan
ENGINEERING Pengawasan
SYSTEM • Inst. Listrik ,
(Pengawas & Ahli K3)
Petir & Lift
• Sarana Prot
Kebakaran
• Kesehatan • Sumber
Kerja Bahaya
• Lingkungan Nihil
kerja Kecelakaan
• Sistem
OSH • Manajemen Manajemen
MANAGEMEN Risiko
SYSTEM • Dokumen
• Manajemen • Administrasi
Produksi
• Manajemen
Perusahaan
KECELAKAAN TINGGI

Globalisasi,
Tantangan
ISSUE
teknis, dan
SAAT INI
kendala
kultural
PROGRAM
PEMBINAAN K3
LEMAH/GAGAL

Anda mungkin juga menyukai