Anda di halaman 1dari 86

1.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Mempelajari :
• Tujuan UU
• Ruang Lingkup UU
• Penerapan UU Keselamatan Kerja
• Pembinaan dan Pengawasannya Pelaksanaan UU
2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
• Memahami Pengertian Dan Ruang Lingkup
Undang-undang Keselamatan Kerja
• Memahami Landasan Peraturan Dan Undang-
undang Keselamatan Kerja
• Memahami Kewajiban-kewajiban
Pengurus/Pengusaha Dan Tenaga Kerja Dalam
Bidang K3
SAFETY
“ACCIDENT PREVENTION”
(Hazards Control)
11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Ilmu pengetahuan secara


sistematik, teknik manajerial,
Keilmuan untuk mengidentifikasi potensi
bahaya, mengevaluasi dan
mengendalikan risiko akibat
kecelakaan dan atau kejadian
berbahaya dalam siklus pekerjaan
atau proyek sampai pada tingkat
yang dapat diterima

“ACCIDENT PREVENTION”
untuk menjamin dan
meningkatkan
Goals keamanan total
dalam setiap
Aktifitas, Kegiatan
Stop atau Pekerjaan
Accident

• Life Safety
Target • Property Safety
• Environmental safety
Pokok Pokok Pikiran
UNDANG UNDANG No 1 Th 1970
PRINSIP K3 :
a.Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan;
b.Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja ;
c.Menjamin proses produksi aman dan effisien.

SASARAN K3 :
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional

STRATEGI IMPLEMENTASI K3 :
d. Diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja;

PROGRAM PENGEMBANGAN K3 :
e. Norma K3 dikembangkan sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat (ERA GLOBAL), industri, teknik
dan teknologi (sumber bahaya semakin beragam dan komplek)
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
 Tenaga kerja
 Orang lain
 Sumber-sumber produksi  agar dapat dipakai
secara aman dan efisien, guna mewujudkan
Produktifitas
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Menimbang :
Mengingat :

Dengan pertsetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut VR 1919
2. Memberlakukan UU No 1 Th 1970

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970

Menimbang :
a.Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan
atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan dan; meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional
b.bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu
terjamin pula keselamatannya;
c.bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan
secara aman dan effisien;
d.bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya
upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja;
e.bahwa pembinaan norma-norma itu pelru diwujudkan dalam
Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum
tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, industri, teknik dan teknologi.
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan
kerja dalam segala tempat kerja,
kerja baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia;

Kritria Tempat kerja terdapat 3 unsur pokok


1. Adanya kegiatan usaha
2. Adanya orang yang bekerja
3. Terdapat sumber bahaya

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Kegiatan Usaha
Motif

◦ Ekonomi maupun
◦ Sosial
Status

◦ BUMN, BUMD
◦ Perusahaan Swasta Nasional maupun
◦ Asing).
Di semua sektor
Undang - Undang No. 1 tahun
11/24/23 1970
Pasal 2 (2)
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di
mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas,
peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau
disimpan bahan atau barang yang: dapat meledak, mudah terbakar,
menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan
pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
d

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pasal 2 (2)
d. dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan
hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan
dan lapangan kesehatan;
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan: emas, perak, logam atau
bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya,
baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat,
melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,
stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam
air;

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pasal 2 (2)
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau
perairan;
j. dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau
rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah,
kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut
atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap,
uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau
getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pasal 2 (2)
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio,
radar, televisi, atau telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan
atau riset (penelitian) yang menggunakan alat teknis;
q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-
bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan
rekreasi lainnya yang memakai peralatan, instalasi listrik atau
mekanik.

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Penjelasan Pasal 2 (Ruang lingkup)

Dalam ayat ini diperinci sumber bahya


(Hazards) yang dikenal dewasa ini yang
bertalian dengan:
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat-
pesawat, alat-alat kerja serta
peralatan lainnya, bahanbahan dan
sebagainya.
2. Lingkungan;
3. Sifat pekerjaan;
4. Cara kerja;
5. Proses produksi.
Peralatan

Lingkungan Bahan

Tenaga
Kerja
Sifat
Lingkungan
pekerjaan

Cara Kerja

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


BAB III
BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA

Pasal 3
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat
syarat keselamatan kerja untuk :

18 macam kondisi K3 yang diharapkan (a s/d r)

- Pengendalian teknis, medis,


- Penyediaan sarana dan sumberdaya
- Ergonomi dan lingkungan kerja yang serasi

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya; (Ergonomi)
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Pasal 3
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

(2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian


seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


Pasal 4
UU No 1 1970
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


•bahan,
•barang,
Syarat K3
•aparat produksi dan
•produk teknis

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


Pasal 4
UU No 1 1970

(2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis


ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun
secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang
konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan,
perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan
pengesahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis
dan aparat produk guna menjamin keselamatan barang-
barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang
melakukannya dan keselamatan umum.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


Barang-barang yang mengandung
POTENSI BAHAYA harus dikendalikan
untuk keselamatan :
- Barang itu sendiri
- Tenaga kerja
- Umum
Barang-barang atau Produk teknik harus
LULUS UJI KESELAMATAN

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


Pasal 4
UU No 1 1970
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian
seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2); dengan
peraturan perundangan ditetapkan siapa yang
berkewajiban memenuhi dan mentaati syarat-syarat
keselamatan tersebut.

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


Undang – Undang Tujuan K3:
N0 1 Th 1970 • Menjamin keselamatan
Keselamatan Kerja tenaga kerja maupun orang
lain (keselamatan umum)
• Menjamin sumber produksi
Tempat Kerja aman dan efisien
Unsur : • Menjamin proses produksi
1. Kegiatan Usaha lancar & Produktif
2. Tenaga kerja
3. Sumber bahaya
Ps 4(2)

Memenuhi
kriteria Aman
bagi Keselamatan
PENGUSAHA • Umum
Pengurus • Lingkungan
Pekerja • Produk ybs.
Termasuk
Termasuk produk
produk
Pola penerapan K3 terhadap produk teknik
dari
dari Luar
Luar Negeri
Negeri
Psl 4

Pemeriksaan/
Pemeriksaan/
perhitungan
pengujian Test
teknis
Berkala

-Pemasangan - Pemakaian
Perencanaan -Pembuatan - Peredaran
-dll - Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan
gambar rencana Pemakaian
BAB IV
PENGAWASAN
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 5
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap
Undang-undang ini, sedangkan para pegawai
Keselamatan Kerja

pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan


menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya.

(2) Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai


pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam
melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan
peraturan perundangan.
PENGAWASAN K3

Pasal 1 (5)
UU 1 tahun 1970

 Pegawai Pengawasan adalah pegawai teknis berkeahlian


khusus dari Depnaker yang ditunjuk oleh Menteri
Dasar Hukum

Tenaga Kerja

Pasal 1 (6)
 “Ahli Keselamatan Kerja” ialah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang ini
PENGAWASAN K3 ?

Pengawasan dalam prinsip manajemen:


adalah kegiatan Monitoring dan
Evaluasi, guna menilai
kesesuaian Pelaksanaan
kegiatan dibandingkan dengan
35 Rencana tujuan yang ingin 11/24/23
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

Tugas
Tugas dan
dan Fungsi
Fungsi Pengawas
Pengawas
•• Polisionel
Polisionel
•• Advis
Advis teknis
teknis

Dimaksudkan untuk mencegah atau


memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, ketidaksesuaian,
pelanggaran dan lainnya yang tidak
sesuai dengan yang telah ditentukan
PENERAPAN

NORMA
1. Mengidentifikasi bahaya&STANDAR

• Memeriksa,
•ZAT • Meneliti,
Pengawas / • Menghitung,
Ahli K3
•ENERGI
•PROSES • Mengukur
SAFE
• Menguji
• Menganalisis,
DANGER
3. Kendalikan
2. Menilai Risiko
Action

Managemen
Review Check

Proses
manajemen
berkelanjutan
Plan Do
(System 
Close circuit )

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 11/24/23


Siklus Kebijakan K3
Norma,
Standar, Pengawasan
Objek K3
& Riksa Uji ANALISIS
Prosedur
Kriteria Temuan

Tidak
Sesuai
Sesuai
Norma
STOP SEGEL
Baru
Revisi NOTA

Tindakan

Kajian hukum

Laporan

Pimpinan
Menteri /
unit
39
Dirjen pengawasan 11/24/23
KELEMBAGAA Menteri
N
Direktur

Peg. Dokter
Ahli K3 P2K3
Pengawas Prsh

Luar Poliklinik Tempat


Disnaker
Disnaker PJK3 Kerja

Pemerintah Swasta

Industri PJK3
11/24/23
Pasal 5

(1) Direktur sebagai pelaksana umum


Undang undang No 1 tahun 1970

(2) Wewenang dan kewajiban :


– direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan
Keselamatan Kerja

Permen No. 03/Men/1984)


– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen
No. 4/Men/1992)

Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)

Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan Permen
No. 03/Men/1983)
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak
No 1 tahun 1970
Undang undang

memerima keputusan direktur


Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang
diatur oleh peraturan perundangan

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan
sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala
pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan
dibenarkan oleh Direktur.
(3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan
ditetapkan dengan peraturan perundangan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 99 Pembinaan
Pembinaan
1. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
2 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
3 Melakukan pembinaan
 pencegahan kecelakaan
 pemberantasan kebakaran
 peningkatan K3
 pemberiaan PK3
4 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
keselamatan dankesehatan kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Penjelasan Pasal 10
Ayat (1)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertugas memberi pertimbangan dan dapat membantu
pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan dalam
perusahaan yang bersangkutan serta dapat memberikan
dan penerangan efektif pada para pekerja yang
bersangkutan.
Ayat (2)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan suatu Badan yang terdiri dari unsur-unsur
penerima kerja, pemberi kerja dan Pemerintah
(tripartite).

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Susunan P2K3
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987
Ketua : Manajemen
Sekretaris : AK3
Anggota : (Bipartite)
Dilantik : Disnaker

Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
TRIPARTITE
KELEMBAGAAN K3
DISNAKER
(Unit Pengawasan K3)
Akte
Laporan Pengawasan
•Wajib Lapor Nota

Rekom
Safety Pengurus Safety
Committee Tempat Kerja Officer

Devisi Devisi Devisi

11/24/23 48
UU 1/1970
Sistem & Kelembagaan K3
(SMK3, Safety Officer, Safety Committee, Emergency Team)

PENGUSAHA/PENGURUS
TEMPAT KERJA

Safety
Officer

Safety Fire Emergency


Committee Team

SATUAN UNIT KERJA


2003 UU No.13/2003  SMK3
1996 SMK3 PerMen. 05/1996
1995 Fihak III PJK3 PerMen.04/1995
1992 AHLI K3 PerMen. 02/1992
1988 PJIT Uap KepMen. 1261/1988
(Pengawasan Terpadu)
1987 P2K3 PerMen. 04/1987
1970 UU No. 1 Th 1970 Perluasan ruang lingkup dan
perubahan pola penerapannya
1969 Dari polisionil menjadi
Veiligheidsreglement pembinaan
1947 tahun 1910
(Stbl. No. 406)
1945
Direct Inspection K3 MANDIRI
1910
11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970

Pasal 11

(1) Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan


yang terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan
oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur
dengan peraturan perundangan.

•• Tata
Tata cara
cara Pelaporan
Pelaporan diatur
diatur oleh
oleh
Peraturan
Peraturan Perundangan
Perundangan Permen
Permen No.
No.
03/Men/1998
03/Men/1998
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 11
11
Kewajiban
Kewajiban melaporkan
melaporkan kecelakaan
kecelakaan kerja
kerja
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MGT SDM
SEJAHTERA

BAHAN LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR SAFE
PENYEBAB PROSES
PRODUCTION

PERALATAN SIFAT PEKERJAAN

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
 Kewajiban pekerja Hak pekerja
a. Memberikan keterangan yang d. Meminta pada Pengurus agar
benar bila diminta oleh dilaksanakan semua syarat-
pegawai pengawas dan atau syarat K3yang diwajibkan;
ahli keselamatan kerja; e. Menyatakan keberatan kerja
b. Memakai alat perlindungan pada pekerjaan dimana syarat
diri yang diwajibkan; K3 serta alat-alat perlindungan
c. Memenuhi dan mentaati diri yang diwajibkan diragukan
semua syarat-syarat olehnya kecuali dalam hal-hal
keselamatan dan kesehatan khusus ditentukan lain oleh
kerja yang diwajibkan; pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 13
13
Perlindungan terhadap orang
Perlindungan terhadap orang lain
lain

Barang
Barang siapa
siapa akan
akan memasuki
memasuki
sesuatu
sesuatu tempat
tempat kerja,
kerja,
diwajibkan
diwajibkan mentaati
mentaati semua
semua
petunjuk
petunjuk keselamatan
keselamatan kerja
kerja
dan
dan memakai
memakai alat-alat
alat-alat
perlindungan
perlindungan diri
diri yang
yang
diwajibkan.
diwajibkan.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 14
14
Pengurus
Pengurusdiwajibkan:
diwajibkan:
a.a. secara
secaratertulis
tertulismenempatkan
menempatkandalam
dalamtempat
tempatkerja
kerja
yang
yangdipimpinnya,
dipimpinnya,semua
semuasyarat
syaratkeselamatan
keselamatankerja
kerja
yang
yangdiwajibkan,
diwajibkan,sehelai
sehelaiUndang-undang
Undang-undangini inidan
dan
semua
semuaperaturan
peraturanpelaksanaannya
pelaksanaannyayang
yangberlaku
berlakubagi
bagi
tempat
tempatkerja
kerjayang
yangbersangkutan,
bersangkutan,pada
pada
tempattempat
tempattempatyang
yangmudah
mudahdilihat
dilihatdan
danterbaca
terbacadan
dan
menurut
menurutpetunjuk
petunjukpegawai
pegawaipengawas
pengawasatau
atauahli
ahli
keselamatan
keselamatankerja;
kerja;
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 14
14
Pengurus
Pengurusdiwajibkan:
diwajibkan:
Memasang
Memasangdalam
dalamtempat
tempatkerja
kerjayang
yangdipimpinnya,
dipimpinnya,
semua
semuagambar
gambarkeselamatan
keselamatankerja
kerjayang
yangdiwajibkan
diwajibkan
dan
dansemua
semuabahan
bahanpembinaan
pembinaanlainnya,
lainnya,pada
padatempat-
tempat-
tempat
tempatyang
yangmudah
mudahdilihat
dilihatdan
danterbaca
terbacamenurut
menurut
petunjuk
petunjukpegawai
pegawaipengawas
pengawasatau
atauahli
ahlikeselamatan
keselamatan
kerja.
kerja.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 14
14

Pengurus
Pengurus diwajibkan
diwajibkan
Menyediakan
Menyediakan secara
secara cuma-cuma,
cuma-cuma, semua
semua alat
alat
perlindungan
perlindungan diri
diri yang
yang diwajibkan
diwajibkan pada
pada tenaga
tenaga
kerja
kerja yang
yang berada
berada dibawah
dibawah pimpinannya
pimpinannya dan
dan
menyediakan
menyediakan bagi
bagi setiap
setiap orang
orang lain
lain yang
yang
memasuki
memasuki tempat
tempat kerja
kerja tersebut,
tersebut, disertai
disertai
dengan
dengan petunjuk-petunjuk
petunjuk-petunjuk yang
yang diperlukan
diperlukan
menurut
menurut petunjuk
petunjuk pegawai
pegawai pengawas
pengawas atau
atau ahli-
ahli-
ahli
ahli keselamatan
keselamatan kerja.
kerja.
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
Undang undang No 1 tahun 1970

1. Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur


lebih lanjut dengan peraturan perundangan
Keselamatan Kerja

2. Ancaman pidana atas pelanggaran :


1. Maksimum 3 bulan kurungan atau
2. Denda maksimum Rp. 100.000
3. Tindak pindana tersebut adalah
pelanggaran
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan
Undang undang No 1 tahun 1970

undang-undang ini paling lama setahun (12


Januari 1970)
Keselamatan Kerja

Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan
kerja  VR 1910 tetap berlaku selama tidak
bertentangan
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 18
Undang-undang ini disebut "UNDANG-
Keselamatan Kerja

UNDANG KESELAMATAN KERJA" dan mulai


berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya
setiap orang dapat mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Undang-undang ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.

11/24/23 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13/2003
Tentang
Ketenagakerjaan UU 1/1970
Tentang
Keselamatan Kerja

K3 VISI MISI
Pasal 35
Pemberi kerja wajib memberikan SASARAN
perlindungan K3

Pasal 86 STRATEGI
Tenaga Kerja berhak atas jaminan K3

Pasal 87 TUGAS
Perusahaan wajib menerapkan SMK3 TG JAWAB

SANGSI

Di segala tempat kerja diseluruh wilayah RI


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1

PERATURAN ORGANIK
Keteknikan
Sektoral
Kelembagaan
SDM
Kesisteman
DASAR HUKUM
Pasal
Pasal86
86
(1)
(1) Setiap
Setiap pekerja
pekerja // buruh
buruh mempunyai
mempunyai hak
hak untuk
untuk memperoleh
memperoleh
perlindungan
perlindunganatas
atas::
a.
a.keselamatan
keselamatandandankesehatan
kesehatankerja
kerja
b.
b.Moral
Moraldan
dankesusilaan
kesusilaan
c.
c.Perlakuan
Perlakuanyang
yangseuai
seuaidengan
denganharkat
harkatdan
danmartabat
martabat
manusia
manusiaserta
sertanilai-nilai
nilai-nilaiagama.
agama.
(2)
(2) Untuk
Untuk melindungi
melindungi keselamatan
keselamatan pekerja
pekerja // buruh
buruh guna
guna
mewujudkan
mewujudkan produktivitas
produktivitas kerja
kerja yang
yang optimal
optimal
diselenggarakan
diselenggarakanupaya
upayaK3.K3.
(3)
(3) Perlindungan
Perlindungan sebagaimana
sebagaimana padapada ayat
ayat (1)
(1) dan
dan ayat
ayat (2)
(2)
dilaksanakan
dilaksanakandengan
denganperaturan
peraturanperundangan
perundanganyang
yangberlaku.
berlaku.
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan


sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Sistem Manajemen K3
UU 13-2003
SANKSI
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yg ditunjuk mengenakan sanksi administratif
atas pelanggaran …. Pasal 87…
(2) ….ayat (1) berupa :

a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sbgn atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin;
(3) …sanksi adm. …….. diatur lebih lanjut oleh Menteri.
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
 Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat & Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Pembidangan Teknis
- Per.Kepmenaker & Trans No.75/2002 – PUIL 2000
- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
 Pendekatan SDM
- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi Juru Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi Oparetor
Pesawat Uap
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
PELAKSANAAN K3
• Semua obyek pengawasan K3 secara NORMATIF
harus memiliki dokumen legal
(IJIN/PENGESAHAN/SERTIFIKAT/LISENSI)
• Untuk memperoleh LEGALITAS harus melalui
mekanisme pemeriksaan, evaluasi, penilaian,
pengujian sesuai PROSEDUR dan dibandingkan
dengan STANDAR yang berlaku, hasilnya
memenuhi KRITERIA aman / handal / kompeten .
Pemerintah Perumusan kebijakan,
standar, pedoman dan kriteria
teknis di bidang K3
Ditunjuk / diakreditasi

Pembinaan supervisi
Provinsi dan monitoring
pelaksanaan otoda

• Operasional pengawasan
Lapor /
koordinasi
K3 oleh pegawai
Jasa /
Lembaga Riksa Kab / Kota pengawas
Uji K3

Riksa uji obyek • Riksa Uji obyek


pengawasan K3 oleh
Ahli K3 spesialis
pengawasan K3 oleh
sesuai bidangnya Obyek Pengawasan K3 :
pengawas spesialis
•Tempat Kerja sesuai bidangnya
•Tenaga Kerja
•Peralatan
Pengendalian Rancang Bangun
Konstruksi Bangunan
Dokumen
Rancangan
Bangunan Peran pengawas
spesialis K3

Penilaian Penilaian Penilaian


Teknis Administratif K3 & L

Layak Lengkap Aman

IJIN PRINSIP

11/24/23
74
Pengendalian K3 Proyek Konstruksi

DISNAKER
(Unit Pengawasan K3)

Laporan
•Wajib Lapor Akte Pengawasan
•Safety Plan K3
Rekom
Pelaksana
Safety Safety
Proyek Pembangunan
Committee Officer
Bangunan

Sub Sub Sub


Kontraktor Kontraktor Kontraktor

11/24/23
75
Test & Commissioning
Proyek Konstruksi Bangunan

Dokumen
As built
Drawing

Riksa-Uji Penilaian Riksa-Uji


Teknis Administratif K3 & L

Laik Fungsi Lengkap Aman

IJIN OPERASI

11/24/23 76
RIKSA UJI K3
(Pesawat,Peralatan,Mesin,Instalasi)

Pemeriksaan Dokumen  Pemeriksaan Visual


 Pengukuran, Pengujian NDT  DT
(DIANALISIS)

OK

IJIN PEMAKAIAN PENGESAHAN

PESAWAT/INST SISTEM PROTEKSI


BERBAHAYA
11/24/23
77
UNJUK KERJA
“PEMERIKSAAN” “PENGUJIAN”
Memeriksa kesesuaian Menguji
OP dibandingkan kehandalan/Kelaikan
dengan peraturan OP K3
perundagan
LAPORAN
Bila tidak sesuai :
HASIL RIKSA UJI
Tindakan korektif Data teknis
Visual dan dimensi
NDT

NOTA Pengujian Konst/Beban

PEMERIKSAAN Evaluasi  Standar


Kesimpulan & Syarat-
syarat
11/24/23
SERTIFIKAT/ IJIN 78
Kewajiban Pengurus
Kewajiban : Pelaksanaan K3
• Mewujudkan lingkungan kerja Mandiri
yang ERGONOMIS, HYGIENIS,  Kebijakan
SAFETY
dan
• Pemeriksaan kesehatan tenaga komitmen manajemen
kerja (awal & berkala) dan penerapan SMK3
Pelayanan Kesehatan  Bentuk Lembaga K3
• Pemeriksan dan pengujian ◦ Safety Officer
sumber-sumber potensi bahaya ◦ Safety Committee
• Pembinaan, pelatihan K3  Siapkan SDM K3
semua pekerja
 Siapkan sarana K3
• Pengukuran kondisi lingkungan
• Wajib menerapkan SMK3 (5  Setiap kecelakaan di
prinsip dasar) investigasi dan
• Menyediakan anggaran K3 dilaporkan
 Anggaran K3
RISK
RISK MANAGEMENT
MANAGEMENT
Dalam
Dalam K3
K3 adalah
adalah meliputi
meliputi ::

proses mengidentifikasi sumber


bahaya,
penilaian Risiko, dan
tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi Risiko secara terus
menerus.

11/24/23 80
PENGEMBANGAN NORMA K3
UNDANG UNDANG PASAL 87
No 1 Th 19709 UU 13 2003
SMK3
SEKTORAL
SEKTORAL
SEKTORAL
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN

KELEMBAGAAN
& PERSONIL K3

KESISTEMAN
11/24/23 81
82
Sistem Manajemen K3
UU
13-2003 Menjamin dan
meningkatkan
UU keamanan total
1-1970 dari ancaman
P2 K3 Per 05-96 Risiko
A P kecelakaan.
(Act
)
(Plan
)
Program
Peningkatan
C
(Check
D Penerapan K3
) (Do)

KONDISI
SAAT INI

Keberhasilan SMK3 harus ada jaminan Konsistensi Komitmen


Manajemen (sumber dana-daya) dan dukungan dari semua Unit , Divisi,
Team Safety dan seluruh karyawan
LPG

PERUSAHAAN
MIGAS

•KATEGORI INDUSTRI STRATEGIS WAJIB


•RISIKO BAHAYA TINGGI MENERAPK
AN SMK3
•BERPOTENSI MAJOR ACCIDENT
PERSYARATAN KESELAMATAN BANGUNAN
GEDUNG
Tentang BANGUNAN GEDUNG

• Kemampuan mendukung beban maksimum


(muatan hidup/mati maupun fenomena
alam)
U U No 28 Th 2002

• Pengndalian bahaya kebakaran


• Proteksi Pasif
• Proteksi Aktif dan sarana
evakuasi
• Perlindungan ancaman bahaya petir
• Kesehatan meliputi penghawaan,
pencahayaan, sanitasi dan bahan
bangunan
MANFAAT K3

1. Mengihindarkan resiko
2. Mencegah kecelakaan kerja
3. Mengurangi konsekuensi/akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
• Mekanik, Uap
& Bejana Undang Undang
tekan Peraturan
• Konst. Standar
OSH Bangunan
ENGINEERING Pengawasan
SYSTEM • Inst. Listrik ,
(Pengawas & Ahli K3)
Petir & Lift
• Sarana Prot
Kebakaran
• Kesehatan • Sumber
Kerja Bahaya
• Lingkungan Nihil
kerja Kecelakaan
• Sistem
OSH • Manajemen Manajemen
MANAGEMEN Risiko
SYSTEM • Dokumen
• Manajemen • Administrasi
Produksi
• Manajemen
Perusahaan
KECELAKAAN TINGGI

Globalisasi,
Tantangan
ISSUE
teknis, dan
SAAT INI
kendala
kultural
PROGRAM
PEMBINAAN K3
LEMAH/GAGAL

Anda mungkin juga menyukai