Anda di halaman 1dari 51

Presented by:

Saukat Ali Z, SH.


PENGERTIAN
Secara Etimologis :
 Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien
Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
DASAR HUKUM
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No.13 Tahun 2003


Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men; SE; 3


Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
 Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan

 UU No. 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86 dan 87
BAB X (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak
Bag. Kesatu - untuk memperoleh perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
Paragraf 5
b. moral dan kesusilaan; dan
Keselamatan c. perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan dan martabat manusia serta nilai-nilai
Kesehatan agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan
Kerja pekerja/ buruh guna mewujudkan
Pasal 86 produktivitas kerja yang optimal
UU diselenggarakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja
No.13/2003
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
Paragraf 5 (1) Setiap perusahaan wajib
Keselamatan menerapkan sistem
dan manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kesehatan Kerja yang
Kerja terintegrasi dengan sistem
Pasal 87 UU manajemen perusahaan
No.13/2003
(2) Ketentuan mengenai
penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
BAB XVI (2) Sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa:
Bagian Kedua a. teguran;
Sangsi b. peringatan tertulis;

Administratif c. pembatasan kegiatan usaha;


d. pembekuan kegiatan usaha;
Pasal 190 UU e. pembatalan persetujuan;

No.13/2003 f. pembatalan pendaftaran;


g. penghentian sementara
sebagian atau
h. seluruh alat produksi;
i. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi


administratif sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Menteri
 Tenaga kerja berhak
mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam
pekerjaannya untuk KESRA
HIDUP

 Orang lain yang berada di


tempat kerja perlu terjamin
keselamatannya

 Sumber-sumber produksi
dapat dipakai secara aman
dan efisien
Pokok Pokok Pikiran
UNDANG UNDANG No 1 Th 1970
PRINSIP K3 :
a. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan;
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja;
c. Menjamin proses produksi aman dan effisien.

SASARAN K3 :
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional

STRATEGI IMPLEMENTASI K3 :
d. Diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja;

PROGRAM PENGEMBANGAN K3 :
e. Norma K3 dikembangkan sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat (ERA GLOBAL), industri, teknik dan
teknologi (sumber bahaya semakin beragam dan komplek)
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

Bab II
Ruang Lingkup
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air maupun di udara,yang berada
di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia;
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut
berlaku dalam tempat kerja di mana :
.......................................... 10
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970
BAB I
TENTANG ISTILAH-ISTILAH
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
(1) "Tempat Kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber
atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci
dalam pasal 2; Termasuk Tempat kerja ialah semua
ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan
dengan tempat kerja tersebut;
UNDANG UNDANG
(Psl 3) No 1 Th 1970
Syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
12
UNDANG UNDANG
(Psl 3) No 1 Th 1970
Syarat-syarat keselamatan kerja untuk :

k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;


l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.
13
PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

 Pengaruh yang menyebabkan PAK

 Keadaan mesin, pesawat, alat, bahan, dst


 Lingkungan
 Sifat pekerjaan
 Cara bekerja
 Proses Produksi

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
 Nilai Ambang Batas (NAB) Kwantitas
 Standar faktor tempat kerja (batas kemampuan)
 7 – 8 jam perhari
 5 – 6 hari perbulan
 Selama usia kerja

 Nilai Ambang Kualitas (NAK)


 Standar kualitas
 Bahan kimia berbahaya
 Batasan potensi bahaya
 Di tempat kerja
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

1. Bahan beracun
2. Bahan sangat beracun
3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah
terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

PASAL 5 (1)

Direktur melakukan pelaksanaan umum


terhadap undang-undang ini , sedangkan
para pegawai pengawas dan ahli
keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya
undang-undang ini dan MEMBANTU
PELAKSANAANNYA

Dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki


kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian,
pelanggaran dan lainnya yang tidak sesuai dengan
yang telah ditentukan
17
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB I
TENTANG ISTILAH-ISTILAH
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
(5) "Pegawai Pengawas" ialah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja.

(6) "Ahli Keselamatan Kerja" ialah tenaga teknis


berkeahlian khusus dari Luar Departemen Tenaga
Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
untukmengawasi ditaatinya Undang-undang ini.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang
akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang
berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter
yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh
Direktur.
(3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan
dengan peraturan perundangan.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB V
PEMBINAAN
Pasal 9
(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerja;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang
diharuskan dalam tempat kerja;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB V
PEMBINAAN
Pasal 9
(2) Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yang
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat tersebut di atas.
(3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, dalam
pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam
pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
(4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-
syarat dan ketentuanketentuan yang berlaku bagi usaha dan
tempat kerja yang dijalankan.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB VI
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB VII
KECELAKAAN
Pasal 11
(1) Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam
tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja.
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai
termaksud dalam ayat (1) diatur dengan peraturan perundangan.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau
keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas
dalam batas-batas yangmasih dapat dipertanggung jawabkan.
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12

• Kewajiban pekerja • Hak pekerja


a. Memberikan keterangan yang d. Meminta pada Pengurus agar
benar bila diminta oleh dilaksanakan semua syarat-
pegawai pengawas dan atau syarat K3yang diwajibkan;
ahli keselamatan kerja; e. Menyatakan keberatan kerja
b. Memakai alat perlindungan diri pada pekerjaan dimana syarat
yang diwajibkan; K3 serta alat-alat perlindungan
c. Memenuhi dan mentaati diri yang diwajibkan diragukan
semua syarat-syarat olehnya kecuali dalam hal-hal
keselamatan dan kesehatan khusus ditentukan lain oleh
kerja yang diwajibkan; pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB IX
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA
Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja
dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB X
KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan,
sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya
yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada
tempattempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
UNDANG UNDANG
No 1 Th 1970

BAB X
KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 14
Pengurus diwajibkan:
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri
yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli-ahli keselamatan kerja.
UU 1/1970
Tentang
Keselamatan Kerja

Pasal 15
Sangsi pelanggaran:

pidana hukuman kurungan


selama-lamanya 3 bulan atau
denda setinggi-tingginya Rp.
100.000,-
Kewajiban Pengurus
Kewajiban : Pelaksanaan K3 Mandiri
• Mewujudkan lingkungan kerja yang • Kebijakan dan komitmen
ERGOMIS, HYGIENIS, SAFETY
manajemen penerapan
• Pemeriksaan kesehatan tenaga
SMK3
kerja (awal & berkala) dan
Pelayanan Kesehatan • Bentuk Lembaga K3
• Pemeriksan dan pengujian sumber- – Safety Officer
sumber potensi bahaya – Safety Committee
• Pembinaan, pelatihan K3 semua • Siapkan SDM K3
pekerja
• Pengukuran kondisi lingkungan • Siapkan sarana K3
• Wajib menerapkan SMK3 (5 prinsip • Setiap kecelakaan di
dasar) investigasi dan dilaporkan
• Menyediakan anggaran K3 • Anggaran K3
PENGEMBANGAN NORMA K3
UNDANG UNDANG PASAL 87
No 1 Th 1970 UU 13 2003
SMK3
SEKTORAL
SEKTORAL
SEKTORAL
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN
KETEKNIKAN

KELEMBAGAAN
& PERSONIL K3

KESISTEMAN
31
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1
PERATURAN ORGANIK

 Teknis
 Kelembagaan
 SDM
 Administratif, Sistem &
Prosedur
 Sektoral
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

MGT SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN Prod’s
FAKTOR
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
PENYEBAB

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
KEBIJAKAN PEMBINAAN K3
Menerapkan
SMK3 dan
Mempertahankan
Zero Accident

DEPARTEMEN
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
PENGHARGAAN KECELAKAAN
NIHIL
diberikan kepada :
Mendorong NAMA PERUSAHAAN
Alamat Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor : PER- /MEN/ /200..... pada tanggal
........... diberikan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero
Accident Award) atas prestasinya dalam melaksanakan

TERSELENGGARANYA Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I


Nomor : Kep/ /Men/ /
Tanggal :
program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga
mencapai ......jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja,
terhitung sejak tanggal .......... sampai dengan ................

MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
Ttd/cap
Utamakan Keselamatan dan Sistem Manajemen
Nama Jelas
Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kerja

MANDIRI Peningkatan
produktifitas
Di setiap perusahaan
KORBAN JIWA,

Program Strategis K3 & KERUGIAN

 Tindakan  Peningkatan Fasilitasi


pencegahan Efektifitas
PROGRAM
(Preventif) Pelaksanaan
sesuai SMK3
standar SUMBER DAYA :
yang tepat.  Kebijakan
anggaran
DEPARTEMEN
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
 Organisasi dan
REPUBLIK INDONESIA
PENGHARGAAN KECELAKAAN
NIHIL
diberikan kepada :
NAMA PERUSAHAAN
Personil K3
Alamat Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor : PER- /MEN/ /200..... pada tanggal

 Sistem Proteksi
........... diberikan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero
Accident Award) atas prestasinya dalam melaksanakan
program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga
mencapai ......jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja,
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
Nomor : Kep/ /Men/ /
terhitung sejak tanggal .......... sampai dengan ................
Tanggal :

MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
Ttd/cap
Utamakan Keselamatan dan Sistem Manajemen
Nama Jelas
Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kerja
PEMENUHAN UU-K3 & STANDAR K3

Tempat Kerja
SERTIFIKASI/
REGULASI / Jaminan
STANDAR Penerapan Kemampuan
SMK3

Perlu Dukungan Sistem Kelembagaan


Organisasi / Personel K3
Konsep Implementasi K3
PRODUKSI
BERWAWASAN
K3

K3
PELAKSANA MANDIRI
K3 Target
PROFESIONAL
 produksi tercapai tepat
Komitmen K3 waktu,
K3 ditangani dilaksanakan • tanpa cacat,
secara secara konsisten • tanpa
konsepsional dan terintegrasi kecelakaan/kebakaran
dengan dukungan pada setiap • ramah lingkungan
personel yang kebijakan
profesional manajemen
untuk menjamin
dan meningkatkan
KECELAKAAN keamanan total
KERUGIAN Sasaran dalam setiap
Aktifitas, Kegiatan
atau Pekerjaan

• Life Safety
• Property Safety
• Environmental
safety
K3
STOP
Upaya-upaya KECELAKAAN,
PAK, KERUGIAN

Instrumen : Kegiatan :
 MENTERI 1. Pembinaan
1. Norma  DIREKTUR (Lembaga K3)
2. Standar  PENGAWAS 2. Pengawasan
3. Prosedur  AHLI
(Obyek teknis)
4. Kriteria 1. Pemeriksaan
Obyek/Hazards: 2. Pengujian
1. Peralatan 3. Pengembangan
2. Bahan
Bidang Approach :
3. Proses/ cara
1. Sektoral kerja / sifat - Engineering Control
2. Teknis perjaan - Human Control
3. Lembaga 4. Bangunan/ - Administrative/
4. SDM Tempat kerja Manajerial
5. Sistem 5. Lingkungan
PENERAPAN SMK3
PP 50 TAHUN 2012
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh

Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,


dan efisien untuk mendorong produktivitas

PP No. 50/2012 - Pasal 2


 WAJIB di perusahaan:
› memperkerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 (seratus) orang;
atau
› mempunyai tingkat potensi bahaya
tinggi.

 Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya


tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

PP No. 50/2012 - Pasal 5


DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3
Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang 13
Thn 2003

Pasal 86 Pasal 87

UU No.1/1970
PP 50 Tahun 2012
ttg Penerapan SMK3

Sanksi
KEWAJIBAN PENERAPAN SMK3
(1) Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Pasal 87
UU No.13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
SMK3

Adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan


secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
PP NO. 50 TAHUN 2012
Tanggal 12 April 2012

 22 Pasal
 Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan
SMK3
 Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
 Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua
sektor dan terintegrasi dgn sistem
Manajemen Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen audit
- 64/ 122/ 166 kriteria

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat


merubah atau menambah unsur-unsur sesuai jenis dan tingkat
resiko bahaya yg ada atas persetujuan Menteri

Pasal 5 ayat (3)


Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peninjauan
dan Pening
katan ulang
oleh Komitmen
Manajemen
dan Kebijakan
K3

Pengukuran
dan
Evaluasi

Perencanaan
K3
Pelaksanaan
K3
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Peraturan Pemerintah No. 50/ 2012

2 PEMBUATAN DAN PEMDOKUMENTASIAN RENCANA K3


2.1 Rencana Strategi K3

2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya,


penilaian, dan pengedalian risiko K3
2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai
rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten
2.1.3 Rencana strategi K3 sekurang-kurangnya berdasarkan tinjauan awal,
identifikasi bahaya, penilaian, pengendalian risiko, dan peraturan serta
informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar perusahaan
2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan
risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan
menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya

2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses,
proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan
dan sasaran yang dapat diukur, menetapkan waktu pencapaian dan
menyediakan sumber daya
2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen perusahaan

Anda mungkin juga menyukai